Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN HIV/AIDS sebanyak 438

jiwa.Berdasarkan angka kematian


HIV/AIDS merupakan salah satu penderita HIV/AIDS di Provinsi
masalah kesehatan yang termasuk Gorontalo sudah sebanyak 130 jiwa.
dalam penyakit yang sangat sulit Penyebab banyaknya HIV/AIDS
untuk disembuhkan karena belum di Gorontalo salah satunya
ada obat ataupun vaksin yang dipengaruhi oleh karakteristik dari
mampu menyembuhkan seseorang remaja, seperti ingin bebas, mencari
apabila sudah terinfeksi virus pengalaman, mencoba hal baru,
tersebut.Sampai saat ini HIV/AIDS pencarian jati diri, ingin tampil
terus-menerus berkembang dan tidak menonjol, dan diakui eksistensinya
ada negara yang bebas dari ancaman (Setyoadi dan Triyanto, 2012).
penyakit tersebut.HIV/AIDS ini juga Remaja yang ingin dianggap
masuk kedalam salah satu penyakit keberadaannya dan diakui
yang mematikan yang mengancam eksistensinya oleh lingkungan selalu
hidup manusia. berusaha menjadi lingkungan
Estimasi penduduk dunia yang tersebut.Hal ini mempengaruhi sikap
menderita HIV pada tahun 2008 dan tingkah laku remaja bukan lagi
menurut United Nation Programme sebagai remaja, tetapi sudah
on HIV/AIDS (UNAIDS), sekitar mengarah kepada tingkah laku
33.4 juta orang dengan angka ataupun sikap orang dewasa
kematian sekitar dua juta orang. Pada (Fudyartanta, 2012).
tahun 2017 HIV/AIDS meningkat Menurut Azwar (2012),Sikap
hingga 36.9 juta orang dengan yang muncul pada remaja adalah
Penduduk yang menderita HIV percobaan emosi seksual, mulai jatuh
terbanyak 25 juta orang adalah pada pergaulan-pergaulan yang
Benua Afrika. Sedangkan penderita mesra antara pria dan wanita, cinta
HIV/AIDS di Asia pada tahun 2017 monyet mulai tumbuh. Hal tersebut
sebanyak 3.6 juta orang. membuat remaja mampu memikat
Di Provinsi Gorontalo, distribusi satu sama lain, membentuk perilaku
HIV/AIDS berdasarkan data dari berpacaran, bertunangan dengan
komisi penanggulangan AIDS mesra (Ki Fudyartanta, 2012). Hal
(2018), diagnosa tahun 2001 s/d ini dikhawatirkan akan
September 2018 jumlah HIV adalah menjerumuskan remaja untuk
sebanyak 213 dan AIDS 246 jiwa melakukan seks bebas, menggunakan
dengan total keseluruhan sampai saat narkoba dan hal inilah yang menjadi
ini mencapai 459 jiwa. Distribusi penyebab tingginya HIV/AIDS.
jenis kelamin lebih banyak laki-laki Sikap dan karakteristik remaja
dengan 353 jiwa yang terkena yang menjadi penyebab tingginya
HIV/AIDS dan perempuan sebanyak HIV/AIDS dipengaruhi karena
106 jiwa.Distribusi HIV/AIDS dari kurangnya pengetahuan tentang
penularan terbanyak adalah penyakit HIV/AIDS. Pengetahuan
hubungan seks dengan jumlah HIV tentang HIV/AIDS salah satunya
80 dan AIDS 121 total 201 jiwa dan adalah dampak dari penularan
distribusi berdasarkan kelompok penyakit tersebut, sehingga
umur 15-49 tahun yang menderita dibutuhkan informasi tentang
HIV/AIDS sejak dini yang dilakukan di sekolah tersebut belum pernah ada
atau dipusatkan pada usia sekolah, penyuluhan tentang HIV/AIDS.
yaitu siswa SMA. METODE PENELITIAN
Menurut Alamsyah dan Muliawati Jenis penelitian Pra-Eksperimental
(2013), pendidikan kesehatan adalah desain one group pre-post test,
proses untuk membuat masyarakat Lokasi penelitian ini adalah SMA
dalam memelihara dan meningkatkan Negeri 1 Tapa kelas XI pada bulan
kesehatannya dengan cara dapat April 2019.
mengenal dan mewujudkan Populasi dalam penelitian ini
aspirasinya, kebutuhan dan dapat adalah siswa SMA Negeri 1 Tapa
mengubah juga mengatasi kelas XI yang berjumlah 169
lingkungannya. Menurut Doenges siswa.Tehnik pengambilan sampel
(2012), pendidikan kesehatan yaitu Purposive Sampling.Sampel
merupakan dukungan seseorang, pada penelitian ini sejumlah 27
keluarga maupun masyarakat untuk siswa.
lebih meningkatkan perilaku Tekhnik pengumpulan data primer
kesehatan yang dilakukan melalui (pengetahuan dan sikap) diperoleh
kesiapan untuk lebih mewujudkan dari kuesioner dengan melaksanakan
perilaku hidup sehat. pre-test yaitu tes sebelum diberikan
Menurut Fitriani (2011), pendidikan kesehatan dan post-test
pendidikan kesehatan adalah suatu setelah diberikan pendidikan
caraatau kegiatan untuk kesehatan.
mempengaruhi orang lain baik HASIL PENELITIAN
individu, kelompok atau masyarakat A. Karakteristik Responden
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Berdasarkan Jenis Kelamin
kesehatan. Pendidikan kesehatan Tabel 4.1. Distribusi
juga suatu kegiatan untuk lebih Karakteristik Responden
menjadikan kondisi sehingga orang Berdasarkan Jenis Kelamin
mampu untuk berperilaku hidup No Jenis
n %
sehat. Kelamin
Berdasarkan observasi awal yang 1. Laki – Laki 6 22.2
dilaksanakan pada hari selasa tanggal 2. Perempuan 21 77.8
19 Februari 2019 kepada siswa Jumlah 27 100
SMA Negeri 1 Tapa kelas XI, Sumber: Data Primer, 2019.
didapatkan informasi bahwa mereka Berdasarkan tabel 4.1.diatas,
memiliki tingkat pengetahuan yang responden yang berjenis kelamin
berbeda-beda. Pada wawancara awal laki-laki sebanyak 6 responden
sebanyak 10 orang ditanya tentang (22.2%) sedangkan perempuan
definisi HIV/AIDS, dampak dan cara lebih banyak dengan jumlah 21
penularannya, namun 8 dari mereka responden (77.8 %).
tidak dapat menjawab benar tentang B. Analisis Univariat
HIV/AIDS dan hanya mengetahui Pengetahuan tentang Hiv/Aids
tentang definisinya saja. Hal ini Tabel 4.2Distribusi
diperkuat dari hasil wawancara yang Karakteristik Responden
dilakukan dengan wakil kepala berdasarkan Pengetahuan
sekolah, didapatkan informasi bahwa
Sebelum Pendidikan Kesehatan Tabel 4.4Distribusi
Pendidikan Kesehatan Karakteristik Responden
N berdasarkan Sikap Sebelum
o Kategori n % Pendidikan Kesehatan
N
Kategori n %
1. Baik 3 11.1 o
2. Cukup 20 74.1
3. Kurang 4 14.8 1. Baik 4 14.8
2. Cukup 22 81.5
Jumlah 27 100 3. Kurang 1 3.7
Sumber: Data Primer, 2019.
Jumlah 27 100
Berdasarkan tabel 4.2 diatas
responden yang memiliki Sumber: Data Primer, 2019.
kategori pengetahuan baik Berdasarkan tabel 4.4 diatas
sebanyak 3 responden (11.1%), sebelum diberikan pendidikan
cukup sebanyak 20 responden kesehatanresponden yang
(74.1%), dan kurang sebanyak 4 memiliki kategori sikap baik
responden (14.8%). sebanyak 4 responden (14.8%),
Tabel 4.3Distribusi memiliki kategori sikap cukup
Karakteristik Responden sebanyak 22 responden (81.5%),
berdasarkan Pengetahuan memiliki kategori sikap kurang
Sesudah Pendidikan Kesehatan sebanyak 1 responden (3.7%).
N Tabel 4.5.Distribusi
o Kategori Karakteristik Responden
n %
berdasarkan Sikap Sesudah
Pendidikan Kesehatan
1.
2. Baik 24 88.9 N
Kategori n %
Cukup 3 11.1 o

Jumlah 27 100 1. Baik 27 100


Sumber: Data Primer, 2019. 2. Cukup 0 0
Berdasarkan tabel 4.3 diatas 3. Kurang 0 0
setelah dilakukan pendidikan
kesehatan sebanyak 27 responden Jumlah 27 100
mengalami peningkatan Sumber: Data Primer, 2019.
pengetahuan secara signifikan. Berdasarkan tabel 4.5 diatas
Pada post-test responden yang setelah dilakukan pendidikan
memiliki kategori pengetahuan kesehatan sebanyak 27 responden
baik sebanyak 24 responden mengalami peningkatan sikap
(88.8%), kategori pengetahuan secara signifikan.Hal ini terlihat
cukup sebanyak 3 responden pada tabel dimanaresponden
(11.1%), dan yang memiliki menjawab baik sebanyak 27
kategori kurang tidak ada. responden (100%) dengan nilai
Sikap tentang Hiv/Aids rata-rataadalah 87.50%.
C. Analisis Bivariat Keseh
Tabel 4.6Hasil Nilai Rata- atan
Terha
Rata Pengetahuan Sebelum dan dap
Sesudah Diberikan Pendidikan Sikap
Kesehatan. Sumber: Data Primer. 2019.
Pretest Posttest Berdasarkan tabel 4.7 diatas
Varia
Mean Mean n P
bel diketahui nilai rata-rata sikap
± SD ± SD
sebelum diberikan pendidikan
Pengar
uh kesehatan adalah 71.06 dengan
Pendid standar deviasi 6.1, sedangkan
ikan nilai rata-rata sikap sesudah
Keseha 65.18 84.19 2 .00 diberikan pendidikan kesehatan
tan 9.3 6.9 7 0
adalah 87.50 dengan standar
Terhad
ap deviasi 6.9.
Penget Uji Wilcoxon pada tabel
ahuan sikap diatas dilihat pada kolom P
Sumber: Data Primer 2019.\ Value adalah .000 pada
Berdasarkan tabel 4.6 diatas kelompok setelah post-test.nilaiP
diketahui nilai rata-rata Value = .000 < 0.05, dapat
pengetahuan sebelum diberikan diketahui bahwa hipotesis bisa
pendidikan kesehatan adalah diterima sehingga dapat
65.18 dengan standar deviasi 9.3, disimpulkan bahwa “Terdapat
sedangkan nilai rata-rata pengaruh pendidikan kesehatan
pengetahuan sesudah diberikan terhadap sikap”.
pendidikan kesehatan adalah PEMBAHASAN
84.19 dengan standar deviasi 6.9. A. Pengetahuan Dan Sikap
Hasil Uji Wilcoxon pada Remaja Tentang HIV/AIDS
pengetahuan diatas dilihat pada Sebelum Dilakukan
tabel kolom P Value adalah .000 Pendidikan Kesehatan.
pada kelompok setelah post- Berdasarkan tabel 4.2 diatas
test.nilaiP Value = .000 < 0.05, diketahui bahwa responden yang
dapat diketahui bahwa hipotesis memiliki kategori pengetahuan
bisa diterima sehingga dapat baik sebanyak 3 responden
disimpulkan bahwa “Terdapat (11.1%), cukup sebanyak 20
pengaruh pendidikan kesehatan responden (74.1%), dankurang
terhadap pengetahuan”. sebanyak 4 responden (14.8%),
Tabel 4.7Hasil Nilai Rata- sehingga rata-rata pada pre-test
Rata Sikap Sebelum dan Sesudah adalah 65.18%. Dari hasil pre-
Diberikan Pendidikan Kesehatan. test Pengetahuan responden yang
Pretest Posttest menjawab nilai cukup lebih
Varia banyak dari nilai baik yaitu
n P
bel Mean Mean sebanyak 20 responden (74.1%),
± SD ± SD
hal ini disebabkan mereka tidak
Penga
ruh 71.06 87.50 2 .00
pernah mendapatkan informasi
Pendi 6.1 6.9 7 0 dari tenaga pengajar disekolah
dikan tersebut, dan dibuktikan dengan
belum pernah ada sosialisasi Menurut Azwar (2012), sikap
ataupun pendidikan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
tentang HIV/AIDS dari petugas yakni pengalaman pribadi,
kesehatan di wilayah tersebut, pengaruh orang lain, pengaruh
sehingga pengetahuan yang kebudayaan, media massa,
dimiliki siswa masih tergolong lembaga pendidikan dan lembaga
dibawah karena hal ini dilihat agama, dan faktor emosional.
pada jawaban dari pretest. Dari beberapa faktor diatas, yang
Pengetahuan dipengaruhi menyebabkan kurangnya nilai
oleh beberapa faktor dari dalam sikap siswa pada pre test adalah
seperti dukungan dan dari luar kurangnya pendidikan kesehatan
seperti sasaran informasi yang tentang HIV/AIDS baik dari
tersedia (Budiman dan Riyanto, tenaga kesehatan setempat dan
2013).Apabila sasaran tidak tenaga pengajar disekolah
mendapatkan informasi, maka tersebut.
hal tersebut akan menyebabkan Selain faktor diatas, adapun
seseorang memiliki pengetahuan faktor dari media massa yang
yang rendah. Dengan pendidikan menyebabkan siswa tersebut
maka seseorang akan cenderung bersikap kurang terhadap
untuk mendapatkan informasi. pencegahan HIV/AIDS. Hal ini
Hal ini sejalan dengan sejalan dengan penelitian yang
penelitian yang dilakukan oleh dilakukan oleh Sinaga, Eko
Kurniasih, Ringgi (2017), (2013) bahwa pengaruh media
menyatakan bahwa setelah massa dan televisi sering
diberikan pendidikan kesehatan diadopsi dalam kehidupan sehari-
terlihat adanya peningkatan hari. Media dapat berperan dalam
pengetahuan siswa tentang mentransformasikan perubahan
HIV/AIDS.Melalui pendidikan nilai seksualitas yaitu dari
ksehatan maka akan memberikan hiburan program televisi yang
kemudahan untuk memahami menampilkan tayangan pornograf
materi tentang HIV/AIDS yang dan mereka melihat itu sangat
dapat berpengaruh terhadap menyenangkan dan dianggap
pengetahuan dan sikap siswa. dapat diterima dilingkungan.
Berdasarkan table B. Pengetahuan Dan Sikap
4.4diketahui bahwa responden Remaja Tentang HIV/AIDS
yang memiliki kategori sikap Sesudah Dilakukan
baik sebanyak 4 responden Pendidikan Kesehatan
(14.8%), memiliki kategori sikap Berdasarkan tabel
cukup sebanyak 22 responden pengetahuan 4.3. diperoleh hasil
(81.5%), memiliki kategori sikap pendidikan kesehatan tentang
kurang sebanyak 1 responden HIV/AIDSmengalami
(3.7%), sehingga rata-rata pada peningkatan yang signifikan
pre-test adalah 71.06%. Nilai dilihat dari rata-rata nilai 65.18
dikategori berdasarkan soal yang naik menjadi 84.19 dengan
dijawab benar oleh responden. selisih 19.01 dan juga dilihat
pada distribusi jawaban
responden pada posttest jawaban dilihat dari rata-rata nilai 71.06
yang mendapatkan nilai baik naik menjadi 87.50 dengan
mengalami peningkatan dengan selisih 16.44 dan juga dilihat
persentasi 76% - 100%. pada distribusi jawaban
Menurut Notoatmojo (2010), responden pada posttest jawaban
pengetahuan adalah hasil dari yang mendapatkan nilai baik
tahu dan ini terjadi sesudah mengalami peningkatan dengan
seseorang melakukan persentasi 76% - 100%. Dilihat
penginderaan terhadap suatu dari distribusi frekuensi semua
obyek tertentu. Dengan siswa mendapatkan nilai dengan
sendirinya pada waktu predikat baik yaitu sebanyak 27
penginderaan sampai siswa.
memperoleh pengetahuan. Sesuai dengan pendapat
Hal ini diperlihatkan dari Azwar (2012), faktor-faktor yang
pemutaran vidio yang disertai mempengaruhi sikap adalah
penjelasan tentang HIV/AIDS pengalaman pribadi, pengaruh
sehingga siswa-siswa memiliki orang lain, pengaruh kebudayaan,
persepsi ataupun gambaran media massa, lembaga
bagaiamana bahayanya virus pendidikan dan lembaga agama,
HIV/AIDS apabila masuk ke dan faktor emosional.
dalam tubuh dan bagaimana cara Adanya intervensi atau
pencegahan virus tersebut. pengaruh dari orang lain berupa
Dengan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan ternyata
seperti ini dapat merangsang mampu mempengaruhi
serta meningkatkan pengetahuan peningkatan sikap seseorang
dari siswa dalam proses terhadap suatu obyek. Hal ini
pembelajaran. sejalan dengan teori yang
Hal ini sejalan dengan dikemukakan oleh Fitriani
penelitian yang dilakukan oleh (2011), bahwa pendidikan
Harmawati (2018), menyatakan kesehatan adalah suatu cara atau
bahwa kegiatan pendidikan kegiatan untuk mempengaruhi
kesehatan pada pelajar ini sangat orang lain baik individu,
penting dan efektif karena terjadi kelompok atau masyarakat
peningkatan pengetahuan atau berperilaku sesuai dengan nilai-
pemahaman belajar, sehingga nilai kesehatan. Pendidikan
dengan pendidikan kesehatan kesehatan juga suatu kegiatan
kepada pelajar dapat menambah untuk lebih menjaga kondisi
pengetahuan, merubah sikap, dan sehingga seseorang mampu untuk
menerapkannya dalam kehidupan berperilaku hidup sehat.
sehari-hari, sehingga dapat C. Pengaruh Pendidikan
meningkatkan derajat kesehatan. Kesehatan Terhadap
Berdasarkan tabel 4.5. pada Pengetahuan Dan Sikap
tabel sikap diperoleh hasil Remaja Tentang HIV/AIDS
pendidikan kesehatan tentang Berdasarkan hasil penelitian
HIV/AIDSmengalami setelah dilakukan pendidikan
peningkatan yang signifikan kesehatan tentang HIV/AIDS
pada ujistatistika pada tabel 4.7 tentang HIV/AIDS pada
menunjukan hasil uji wilcoxon ujistatistika pada tabel 4.7
dimana nilai p (Value) = .000 < menunjukan hasil uji wilcoxon
0.05 dimana H0 ditolak yang dimana nilai p (Value) = .000 <
menunjukan bahwa adanya 0.05 dimana H0 ditolak yang
perbedaan sebelum dan sesudah menunjukan bahwa adanya
diberikan pendidikan kesehatan perbedaan sebelum dan sesudah
terhadap pengetahuan dan sikap diberikan pendidikan kesehatan
remaja tentang HIV/AIDS. terhadap pengetahuan dan sikap
Pada tabel 4.7 Pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS.
terdapat perbedaan rata-rata yang Pada tabel 4.5 diketahui
signifikan antara siswa-siswa bahwa nilai setelah diberikan
sebelum dan sesudah pendidikan pendidikan kesehatan semuanya
kesehatan tentang HIV/AIDS, masuk dalam kategori baik, itu
dari tabel tersebut dapat artinya terdapat peningkatan
membuktikan bahwa ada yang signifikan terhadap sikap
pengaruh perubahan tingkat siswa setelah diberikan
pengetahuan setelah diberikan pendidikan kesehatan.
pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan juga
Pendidikan Kesehatan adalah dapat membantu mereka dalam
suatu cara atau kegiatan untuk memahami apa yang dapat
mempengaruhi orang lain baik mereka lakukan terhadap
individu, kelompok, atau masalahnya dengan sumber daya
masyarakat berperilaku sesuai yang ada maupun dukungan dari
dengan nila-nilai kesehatan. luar, menetapkan masalah dan
Pendidikan kesehatan juga dapat kebutuhan mereka sendiri, dan
menjadikan kondisi lebih baik memutuskan kegiatan yang
sehingga orang mampu untuk paling tepat untuk dapat
hidup sehat (Fitriani, 2011). meningkatkan kesehatan
Penelitian yang dilakukan (Mubarak dan Chayatin, 2009).
oleh Muliana, Setiyadi, dan Hal ini sejalan dengan
Werdani (2014), menyatakan penelitian yang dilakukan oleh
bahwa pendidikan kesehatan Muliana (2014), menyatakan
tentang pencegahan HIV/AIDS bahwa pada kelompok kontrol
cukup efektif dan memberikan tidak terjadi peningkatan sikap
pengaruh untuk meningkatkan siswa namun pada kelompok
pengetahuan remaja SMA dalam eksperimen terjadi peningkatan
jangka waktu yang singkat dan sikap sebesar 20.87 setelah
sesuai teori yang sudah ada. diberikan pendidikan
Diharapkan pengetahuan ini kesehatan.Dari hasil penelitian
dapat merubah sikap remaja tersebut disimpulkan ada
SMA terhadap pencegahan pengaruh pendidikan kesehatan
HIV/AIDS. terhadap tingkat pengetahuan dan
Berdasarkan hasil penelitian sikap remaja SMA dalam upaya
pada variabel sikap setelah pencegahan HIV/AIDS.
dilakukan pendidikan kesehatan
Dengan demikian hasil kesehatan pendidikan kesehatan
penelitian pendidikan kesehatan sebanyak 27 responden
tentang HIV/AIDS memberikan mengalami peningkatan sikap
dampak yang sangat baik dalam secara signifikan. Semua
meningkatkan pengetahuan dan menjawab baik sebanyak 27
sikap siswa. Secara umum, siswa.
pendidikan kesehatan disekolah 3. Terdapat pengaruh pendidikan
dapat memudahkan siswa dalam kesehatan terhadap pengetahuan
memahami masalah kesehatan dansikapremaja tentang
yang sebenanrnya akan sangat HIV/AIDS di SMA Negeri 1 Tapa
mengancam apabila tidak kelas XI dengan nilai p value
diantisipasi dari awal, dan juga (0.000 < 0.05).
dengan pendidikan kesehatan B. SARAN
mereka jadi lebih mudah 1. Bagi siswa
mengerti bahwa penyakit Lebih meningkatkan
HIV/AIDS adalah penyakit yang wawasan informasi tentang
sangat mengancam hidup mereka HIV/AIDS baik dari segi
dan sudah tau bagaimana cara penularan dan pencegahannya.
untuk mencegah agar mereka, 2. Bagi pihak sekolah
keluarga, dan masyarakat sekitar Lebih memberikan
tidak menderita penyakit pendidikan kesehatan ataupun
HIV/AIDS. sosialisasi kepada siswa-siswa
PENUTUP disekolah secara berkala terkait
A. KESIMPULAN cara penularan dan pencegahan
1. Pengetahuan siswa sebelum HIV/AIDS.
diberikan pendidikan kesehatan 3. Bagi peneliti selanjutnya
siswa yang menjawab kurang Bagi peneliti yang ingin
sebanyak 4 responden, menjawab melanjutkan penelitian ini bisa
cukup sebanyak 20 siswa, baik ditambahkan dengan metode lain,
sebanyak 3 responden, misalnya dengan pelatihan
sedangkan sikap siswa sebelum menggunakan aplikasi secara
diberikan pendidikan kesehatan langsung, bisa menambahkan
yang menjawab kurang sebanyak variabel tentang penelitian ini
1 siswa, menjawab cukup atau mengganti dengan perilaku
sebanyak 22 siswa, baik remaja terkait HIV/AIDS, dan
sebanyak 4 siswa. dapat mengkaji lebih banyak
2. Pengetahuan siswa setelah sumber smaupun referensi terkait
diberikan pendidikan kesehatan sarana dan prasaran agar
sebanyak 27 siswa mengalami penelitiannya dapat lebih baik
peningkatan pengetahuan secara dan lebih lengkap lagi.
signifikan.siswa yang menjawab
kurang tidak ada, menjawab DAFTAR PUSTAKA
cukup sebanyak 3 siswa, yang Alamsyah dan Muliawati. 2013.
menjawab baik sebanyak 24 Pilar Dasar Ilmu Kesehatan
siswa, sedangkan sikap siswa Masyarakat. Yogyakarta:
setelah diberikan pendidikan Nuha Medika.
Azwar, S. 2012. Sikap manusia: Muliana, Maria., Setiadi, Noor
Teori dan Pengukurannya. Alis., Werdani, Kusuma
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Estu. 2014.
Budiman dan Riyanto. 2013. Kapita PengaruhPendidikan
Selekta Kuesioner: Pengetahuan Kesehatan Terhadap
dan Sikap dalam Penelitian Tingkat Pengetahuan dan
Kesehatan. Jakarta: Salemba Sikap Remaja SMA X Dalam
Medika. Upaya Pencegahan
Doenges, Marilynn E. Rencana HIV/AIDS Di Kabupaten
Asuhan Keperawatan: Karanganyar. Artikel
Pedoman Untuk Penelitian. Surakarta:
Perencanaan dan Universitat Muhammadiyah
Pendokumentasian Surakarta.
Perawatan Pasien. Edisi 3. Notoatmodjo, S. 2012.
Jakarta: EGC. Metodologi Penelitian
Fitriani, Sinta. 2011. Promosi Kesehatan. Jakarta: Rineka
Kesehatan. Yogyakarta: Cipta.
Graha Ilmu. Sinaga, Sarma Eko Natalia. 2013.
Fudyartanta, Ki. 2012. Psikologi Faktor – Faktor Yang
Kepribadian. Yogyakarta: Mempengaruhi Perilaku
Pustaka Pelajar. Seks Pranikah Pada
Harmawati., Sari, Desriza Artika., Mahasiswa Akademi
Verini, Devi. 2018. Kesehatan X. Jurnal Ilmiah
Pengaruh Pendidikan Vol. 2 No. 1.
Kesehatan Terhadap Tingkat Setyoadi dan Triyanto. 2012.
Pengetahuan Pelajar SMA Strategi Pelayanan
Tentang HIV/AIDS. Jurnal Keperawatan Bagi
Endurance. Vol. 3 No 3. Penderita AIDS.
Komisi Penanggulangan AIDS Yogyakarta: Graha Ilmu.
(KPA). 2018. Jumlah kasus UNAIDS. 2017. Global AIDS
HIV/AIDS Tahun 2001- Update 2017. Diunduh dari
2018. Gorontalo: Komisi http://www.unaids.org/sites/
Penanggulangan AIDS. default/files/media_asset/20
Kurniasih, Ringgi. 2017. Pengaruh 170720_Data_book_2017_e
Pendidikan Kesehatan n.pdf.
Tentang Hiv/Aids Terhadap
Pengetahuan Remaja Pada
Kelas XI di SMA. Naskah
Publikasi. Program Studi
Bidan Pendidik Jenjang
Diploma IV. Yogyakarta.
Mubarak dan Chayatin, Nurul. 2009.
Ilmu Kesehatan
Masyrakata: Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai