Anda di halaman 1dari 6

PENGGUNAN TEKNOLOGI DIGITAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XI

SMA NEGERI 19 BANDUNG

Artikel Jurnal
Diajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Literasi ICT
dan Media Bimbingan dan Konseling yang diampu oleh:
Prof. Dr. Ahmad , M.Pd.
Dadang Sudrajat, M.Pd.

oleh
Isnaeni Solehah
1700304

DEPARTEMEN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
PENGGUNAN TEKNOLOGI DIGITAL PADA PESERTA DIDIK KELAS XI
SMA NEGERI 19 BANDUNG
Isnaeni Solehah1 , Ahman2 , Dadang Sudrajat3
Departemen Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Pendidikan Indonesia
Email: Isnanelwan@gmail.com

Abstrak
This article discusses the effective use of technology in class XI science students of SMA Negeri 15 Bandung. The
study used survey design by distributing questionnaires through Google form by obtaining data of 65 people. The
results showed 100% of students "Not Graduated" in the effective use of technology. Various factors form the
basis of why this can occur. Strategies that can be done by schools can be explained in this article. Among them
are, the lack of teaching of teachers in schools, the lack of teacher competence in using technology, the lack of
opportunities for students to use technology in schools, and the limitations of technological facilities in schools.

Keywords: technology, the digital age

PENDAHULUAN infromasi seperti penggunaan perpustakaan


Perkembangan teknologi ke arah digital, dan Penggunaan perangkat teknologi
serba digital saat ini semakin pesat. Pada era informasi interaktif. Tidak hanya itu pula, di
digital seperti ini, manusia secara umum dunia sekarang ini, pendidikan menghadapi
memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa tantangan besar: diharapkan memberikan
dilepaskan dari perangkat yang serba kompetensi yang dibutuhkan anak-anak dan
elektronik (Setiawan, 2017, p. 1). Teknologi remaja di masa depan, untuk
memberikan peluang bagi sejumlah besar mempertimbangkan cara-cara pembelajaran
orang untuk berkomunikasi dan berinteraksi informal, dan untuk menerapkan teknologi
dengan sangat cepat (Ribble & Bailey, 2007). digital dan metode pedagogika modern untuk
Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia menjawab tantangan-tantangan ini (Ilomäki &
untuk mempermudah melakukan apapun tugas Lakkala, 2018) Dengan adanya perkembangan
dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah teknologi dan informasi dalam dunia
yang membawa peradaban manusia memasuki pendidikan, maka perubahan akan tuntutan
era digit. Penguasaan teknologi menjadi itulah yang menjadikan dunia pendidikan
prestise dan indicator kemajuan suatu negara memerlukan inovasi dan kreativitas dalam
pada era globaslisasi saat ini (Ngafifi, 2014, p. proses pembelajarannya yaitu melalui
34). penggunaan teknologi dan informasi di
Era digital telah membawa berbagai Sekolah (Budiman, 2017, p. 77).
perubahan yang baik sebagai dampak positif Penggunaan teknologi dan informasi
yang bisa gunakan sebaik-baiknya (Setiawan, tidak luput dari adanya bahaya penggunaan,
2017). Salah satunya dalam dunia pendidikan. baik disebabkan oleh penyalahguanaan
Penggunaan teknologi dan informasi didunia teknlogi maupuan ketidakthuan penggunaan
pendidikan didasari oleh kecerderuangan teknlogi yang tepat. Sejumlah berita
pendidikan di Indonesia di masa yang akan melaporkan pola penyalahgunaan teknlogi di
datang. Yaitu berkembangnya pendidikan sekolah. Beberapa contoh termasuk
terbuka dengan modus belajar jarak jauh menggunakan situs Web untuk mengintimidasi
(distance learing), berkembangnya fungsi atau mengancam siswa (cyberbullying),
mengunduh musik dari Internet secara ilegal, Subjek yang digunakan dalam
menggunakan log Web (dikenal sebagai blog) penelitian adalah peserta didik kelas XI SMA
untuk mengeluh tentang guru, menggunakan Negeri 15 Bandung sebanyak 64 orang.
telepon seluler selama waktu kelas, dan Prosedur
bermain game di laptop atau komputer Prosedur desain penelitian survey,
genggam selama kelas. Bagaimana individu peneliti survei mengumpulkan data kuantitatif,
berperilaku sebagai anggota masyarakat digital bernomor menggunakan kuesioner
(di dalam dan di luar sekolah) telah menjadi cres(Creswell, 2016, p. 13). Kuestionare yang
masalah bagi para pemimpin teknologi, orang digunakan ialah hasil pengembangan
tua, dan masyarakat secara keseluruhan instrument Literasi Pengguna Digital Dasar
(Ribble & Bailey, 2007, p. 9). Penyalahgunaan sebanyak 30 item. (Ribble & Bailey, 2007).
teknologi tersebut perlu adanya struktur yang Kuesioner disebarkan melalui media digital
dapat mengajar peserta didik bagaimana Google Formulir. Hasil penyebaran kuestioner
penggunaan teknlogi yang baik, Misalnya dianalisis dan diolah secara statistic
adanya pengajaran akses digital, 4.Literasi menggunakan software IBM SPSS Statictic
Digital, hukum digital, hak dan tanggung 25.0 untuk mengetahui kelulusan peserta didik
jawab digital, etika, dan keamanan digital dalam penggunaan teknologi di sekolah.
(Ribble & Bailey, 2007). Analisis soal dan instrument dilakukan melalui
Berdasarkan rumusan masalah yang software Winstep. menganalisis secara statistik
telah disampaikan sebelumnya maka tujuan data untuk menggambarkan tren tentang
penelitian ini ialah mengetahui pemanfaatan tanggapan terhadap pertanyaan dan untuk
penggunaan teknlogi dan informasi di sekolah menguji pertanyaan atau hipotesis penelitian
serta melihat apakah peserta didik telah (Creswell, 2016).
menggunakan teknlogi dan informasi dengan
baik atau belum. Sehingga hasil dari penelitian HASIL DAN DISKUSI
ini dapat digunakan oleh guru mata pelajaran Hasil
dan guru bimbingan dan konseling di sekolah Berdasarkan analis data
sebagai bagian dari bahan ajar dan bahan menggunakan winstep menyatakan bahwa
layanan penggunaan teknologi di sekolah. person reliability menunjukan .017 (Tabel 1)
dan item reliability menunjukan 0.94 (Tabel
METODE 3). Cronbach Alpha (Kr-20) Person Raw
Pendekatan dan Desain Penelitian Score "Test" Reliability = .46. Sementara
Pendekatan yang digunakan dalam untuk Pengelompokkan (Separation) item-
penelitian ialah kuantitatif. Dalam penelitian person sebesar 1.28 (Tabel 3). Hasil
kuantitatif, peneliti mengidentifikasi masalah separation menujukan angka lebih kecil
penelitian berdasarkan tren di lapangan atau daripada ketentuan minimum yaitu harus lebih
pada kebutuhan untuk menjelaskan mengapa besar dari pada 3 (.3,0) artinya
sesuatu terjadi. Menggambarkan tren berarti mempresentasikan sampel. Jika lebih kecil
bahwa masalah penelitian dapat dijawab dari 3 artinya ada kekeliruan atau
terbaik oleh sebuah studi di mana peneliti Ketidaktepatan dalam memilih sampel.
berusaha untuk menetapkan kecenderungan Validitas construct diihat dari raw varience
keseluruhan tanggapan dari individu dan untuk explained by measure yang mennujukan 30%,
mencatat bagaimana kecenderungan ini artinya item mengukur hal yang sama, satu
bervariasi di antara orang-orang (Creswell, hal, satu variable yaitu item tepat mengukur
2016, p. 13). Desain penelitian yang penggunaan teknologi pada masyarakat era
digunakan ialah Survey. Desain penelitian digital.
survey adalah dimana peneliti mengelola Tabel 1 Reliability Person
survey untuk sampel atau seluruh populasi
orang untuk menggambarkan sikap, pendapat,
perilaku, atau karakteristik perilaku, atau
karakterisik populasi.
Subjek
Grafik 1 Kelulusan Peserta Didik

Tabel 2 Reliability Item-Person

Tabel 5 menampilkan hasil yang


diperoleh menunjukan 100% peserta didik atau
sebanyak 65 peserta didik “Tidak Lulus”
dalam artian peserta didik kelas XI SMA
Negeri 19 Bandung belum memahami betul
Tabel 3 Reliability Item penggunaan teknologi di eta digital secara
efektif.

Diskusi
Hasil analisis data menunjukan hasil
bahwa 100% peserta didik di SMA Negeri 19
Bandung “Tidak Lulus” dalam penggunaan
teknlogi di era digital ini. Penggunaan
Analisis data dilakukan juga melalui teknologi dapat dimanfaatakan dilingkungan
SPSS. SPSS digunakan untuk mengetahui sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
kelulusan peserta didik dalam penggunaan Dapat digunakan sebagai media pembelajaran
teknologi pada masyarakat era digital. tambahan bagi guru. Pemanaatan media
teknologi seperti computer, internet, email,dan
Tabel 4 Statistik Deskriptif Penggunaan browser dapat digunakan sebagai media
Teknologi Di Eta Digital pembelajaran. Contohnya browser dapat
digunakan oleh peserta didik keperluan
mencari tambahan materi yang akan
disampaikan atau mencari informasi-informasi
Tabel 4 menampilkan rata-rata nilai lain. Pmanfaatan internet terlebih website,
yang diperoleh ialah senilai 47,28 dan standar blog, maupun email dapat dijadikan sebagai
deviasi sebesar 10,6. sebuah strategi pembelajaran baru sehingga
Tabel 5 Hasil Kelulusan Peserta Didik dapat memudahkan peserta didik untuk belajar
dari manapun dan kapanpun dengan tetap
Kelulusan berpedoman pada materi (Chaidar, 2014).
Cumula Tidak hanya sebgai media pembelajaran
Frequ Perc Valid tive teknologi dapat digunakan, mun di era modern
ency ent Percent Percent ini telah merambah ke bidang lain salah
Va Tidak 65 100. 100.0 100.0 satunya di bidang ekonomi, yaitu perdagangan
lid Lulus 0 elektronik (online shop) bahkan digunakan
sebagai media tranportasi online (Permata,
2015). Tentunya dengan adanya hal tersebut,
kemudahan aktivitas sehari-hari dapat
didapatkan dengan mudah.
Hasil di lapangan menunjukan adanya
ketidakpahaman peserta didik dalam
menggunakan teknologi seara efektif terbukti
dengan hasil bahwa seluruh peserta didik tidak
lulus. Keterlibatan guru dan masyarakat bimbingan dan konseling yaitu memberikan
mengajari peserta didik dalam menggunakan program layanan mengenai penggunaan
teknologi harus menjadi prioritas. Sebagai peralatan teknologi dengan tepat. Sedangkan
pendidik, kita harus mempersiapkan siswa soal termudah bagi laki-laki maupun
untuk hidup di dunia tanpa batas fisik dan perempuan ialah nomor 14 yaitu penggunaan
membantu mereka belajar bagaimana bekerja teknologi yang tepat di sekolah.
dengan orang lain, virtual atau lainnya. Peserta Pengajaran penggunaan teknologi di
didik harus tahu bahwa ketika ia terlibat sekolah saat ini belum sejalan. Belajar dengan
dengan dunia digital, secara tidak langsung ia teknologi tidak selalu mencakup instruksi
merupakan bagian dari warga Negara digital. tentang penggunaan yang tepat dan tidak patut.
Mengajarkan kewarganegaraan baru ini lebih Terlalu sering, fokusnya adalah mempelajari
dari sekadar mengungkapkan aturan dan teknologi itu sendiri, dengan sedikit waktu
kebijakan. Kita harus membantu siswa yang diberikan untuk membahas apa yang
memahami bahwa teknologi digital membuat pantas atau tidak. Ketika fasilitas teknologi
mereka, dalam arti yang sangat nyata, warga tersedia, namun guru belum diajarkan
dunia. Dengan demikian, pendidik harus bagaimana penggunaan teknologi dan tidak
melihat teknologi tidak hanya sebagai koleksi tahu apa yang bisa mereka lakukan dengan itu
mainan atau gadget, tetapi sebagai alat yang di kelas mereka (Ribble & Bailey, 2007).
memungkinkan individu untuk berkomunikasi Tanggung jawab untuk meningkatkan
dan, pada akhirnya, menciptakan masyarakat pemahaman peserta didik dalam penggunaan
(Ribble & Bailey, 2007). teknologi secara efektif berada ditangan
Faktor pengahambat bagi kepada sekolah dan guru (Ilomäki & Lakkala,
ketidaktahuan peserta didik dalam 2018, p. 21) . Berbagai startegi yang dapat
menggunakan telnologi secara efektif dapat dilakukan diantaranya yaitu :
disebabkan oleh guru tidak mahir dalam 1. Guru dan sekolah membuat rencana
penggunaan teknologi, keterbatasan fasilitas dan memutuskan bagaimana
teknologi di sekolah (Soewarno, Hasmiana, teknologi harus diterapkan dalam cara
2016), akses yang tidak merata untuk semua terbaik untuk menjawab tantangan
siswa, tidak adanya akomodasi untuk siswa spesifik yang dimiliki sekolah. Isi dan
berkebutuhan khusus, serta tidk ada program / atau proses kurikulum akan diubah,
untuk meningkatkan akses ke luar sekolah dan ini adalah perubahan yang tidak
(Ribble & Bailey, 2007). mungkin terjadi tanpa teknologi
Gambar 1 Grafik Analisis Soal digital.
2. Penerapan teknologi digital oleh guru
dalam pembelejaran di kelas.
3. Guru dan siswa memiliki kesempatan
untuk belajar menggunakan teknologi
digital melalui adanya pelatihan,
kompetensi digital melalui kegiatan
pedagogis atau kesempatan
penggunaan melalui fasilitas yang
disediakan sekolah.
4. Peningkatan ompetensi digital guru,
terkait dengan pemahaman pedagogis
Gambar 1 mengambarkan mengenai menggunakan teknologi dalam
analisis soal mudah dan sulit berdasarkan jenis pendidikan.
kelamin. Jika dilihat dari factor penyebab 5. Adanya kolaborasi dengan pihak ahli
peserta didik tidak lulus, maka dapat dilihat dalam pengembangan dan
dari seberapa mudah atau seberapa susah menggunakan teknologi digital dalam
mereka menjawab soal. Berdasarkan gambar mengajar (Ilomäki & Lakkala, 2018,
diatas, soal tersulit menurut perempuan dan pp. 22–24).
laki-laki ialah soal nomor 8 yaitu mengenai
pengetahuan posisi dalam menggunakan
teknologi. Maka dari itu peran layanan
https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616
KESIMPULAN Permata, A. A. (2015). Pemanfaatan Media
Berdasarkan hasil dipalangan yang Sosial untuk Jual Beli Online di
telah dilakukan anaisis data, memperoleh hasil Kalangan Mahasiswa FISIP Universitas
bahwa 65 peserta didik SMA Negeri 19 Airlangga Surabaya melalu Instagram.
Bandung atau dalam presentase 100% Online Shop, 23.
dinyatakan “Tidak Lulus” dalam penggunakan Ribble, M., & Bailey, G. (2007). Digital
teknologi secara efektif di era digital. Berbagai Citizenship in Schools. Washington DC:
factor mendasari mengapa hal tersbeut terjadi. International Society for Technology in
Diantaranya yaitu, kurangnya pengajaran dari Education.
guru di sekolah mengenai penggunaan Setiawan, W. (2017). Era Digital dan
teknologi secara tepat dan efektif karena Tantangannya. Seminar Nasional
kurangnya kompetensi guru dalam Pendidikan 2017, 1–9.
menggunakan teknologi, tidak adanya Soewarno, Hasmiana, F. (2016). Kendala-
kesempatan bagi peserta didik dalam kendala yang Dihadapi Guru dalam
menggunakan teknologi di sekolah, serta Memanfaatkan Media Berbasis
keterbatasan fasilitas teknologi di sekolah. Komputer di SD Negeri 10 Banda Aceh.
Sudah menjadi suatu kewajiban bagi guru dan Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD
masyarakat sekitar untuk mengajari teknologi FKIP Unsyiah, 1(1), 21–30.
di era digital secara efektif kepada peserta
didik. Karena penggunaan teknologi oeh
peserta didik akan menjadi pendukung dalam
pembelajaran dan prestasi peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA
Budiman, H. (2017). Peran Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam
Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam, 8,
25–30.
https://doi.org/10.6027/9789289336048-
6-da
Chaidar, H. (2014). Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran di SMA Muhammadiyah
Tarakan. Jurnal Kebijakan Dan
Pengembangan Pendidikan, 2(2), 184–
192.
Creswell, J. W. (2016). Educational research :
planning, conducting, and evaluating
quantitative and qualitative research.
Boston: Pearson Education, Inc.
Ilomäki, L., & Lakkala, M. (2018). Digital
technology and practices for school
improvement: innovative digital school
model. Research and Practice in
Technology Enhanced Learning, 13(1).
https://doi.org/10.1186/s41039-018-
0094-8
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan
Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif
Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan
Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1),
33–47.

Anda mungkin juga menyukai