Artikel Jurnal
Diajukan untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Literasi ICT
dan Media Bimbingan dan Konseling yang diampu oleh:
Prof. Dr. Ahmad , M.Pd.
Dadang Sudrajat, M.Pd.
oleh
Isnaeni Solehah
1700304
Abstrak
This article discusses the effective use of technology in class XI science students of SMA Negeri 15 Bandung. The
study used survey design by distributing questionnaires through Google form by obtaining data of 65 people. The
results showed 100% of students "Not Graduated" in the effective use of technology. Various factors form the
basis of why this can occur. Strategies that can be done by schools can be explained in this article. Among them
are, the lack of teaching of teachers in schools, the lack of teacher competence in using technology, the lack of
opportunities for students to use technology in schools, and the limitations of technological facilities in schools.
Diskusi
Hasil analisis data menunjukan hasil
bahwa 100% peserta didik di SMA Negeri 19
Bandung “Tidak Lulus” dalam penggunaan
teknlogi di era digital ini. Penggunaan
Analisis data dilakukan juga melalui teknologi dapat dimanfaatakan dilingkungan
SPSS. SPSS digunakan untuk mengetahui sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.
kelulusan peserta didik dalam penggunaan Dapat digunakan sebagai media pembelajaran
teknologi pada masyarakat era digital. tambahan bagi guru. Pemanaatan media
teknologi seperti computer, internet, email,dan
Tabel 4 Statistik Deskriptif Penggunaan browser dapat digunakan sebagai media
Teknologi Di Eta Digital pembelajaran. Contohnya browser dapat
digunakan oleh peserta didik keperluan
mencari tambahan materi yang akan
disampaikan atau mencari informasi-informasi
Tabel 4 menampilkan rata-rata nilai lain. Pmanfaatan internet terlebih website,
yang diperoleh ialah senilai 47,28 dan standar blog, maupun email dapat dijadikan sebagai
deviasi sebesar 10,6. sebuah strategi pembelajaran baru sehingga
Tabel 5 Hasil Kelulusan Peserta Didik dapat memudahkan peserta didik untuk belajar
dari manapun dan kapanpun dengan tetap
Kelulusan berpedoman pada materi (Chaidar, 2014).
Cumula Tidak hanya sebgai media pembelajaran
Frequ Perc Valid tive teknologi dapat digunakan, mun di era modern
ency ent Percent Percent ini telah merambah ke bidang lain salah
Va Tidak 65 100. 100.0 100.0 satunya di bidang ekonomi, yaitu perdagangan
lid Lulus 0 elektronik (online shop) bahkan digunakan
sebagai media tranportasi online (Permata,
2015). Tentunya dengan adanya hal tersebut,
kemudahan aktivitas sehari-hari dapat
didapatkan dengan mudah.
Hasil di lapangan menunjukan adanya
ketidakpahaman peserta didik dalam
menggunakan teknologi seara efektif terbukti
dengan hasil bahwa seluruh peserta didik tidak
lulus. Keterlibatan guru dan masyarakat bimbingan dan konseling yaitu memberikan
mengajari peserta didik dalam menggunakan program layanan mengenai penggunaan
teknologi harus menjadi prioritas. Sebagai peralatan teknologi dengan tepat. Sedangkan
pendidik, kita harus mempersiapkan siswa soal termudah bagi laki-laki maupun
untuk hidup di dunia tanpa batas fisik dan perempuan ialah nomor 14 yaitu penggunaan
membantu mereka belajar bagaimana bekerja teknologi yang tepat di sekolah.
dengan orang lain, virtual atau lainnya. Peserta Pengajaran penggunaan teknologi di
didik harus tahu bahwa ketika ia terlibat sekolah saat ini belum sejalan. Belajar dengan
dengan dunia digital, secara tidak langsung ia teknologi tidak selalu mencakup instruksi
merupakan bagian dari warga Negara digital. tentang penggunaan yang tepat dan tidak patut.
Mengajarkan kewarganegaraan baru ini lebih Terlalu sering, fokusnya adalah mempelajari
dari sekadar mengungkapkan aturan dan teknologi itu sendiri, dengan sedikit waktu
kebijakan. Kita harus membantu siswa yang diberikan untuk membahas apa yang
memahami bahwa teknologi digital membuat pantas atau tidak. Ketika fasilitas teknologi
mereka, dalam arti yang sangat nyata, warga tersedia, namun guru belum diajarkan
dunia. Dengan demikian, pendidik harus bagaimana penggunaan teknologi dan tidak
melihat teknologi tidak hanya sebagai koleksi tahu apa yang bisa mereka lakukan dengan itu
mainan atau gadget, tetapi sebagai alat yang di kelas mereka (Ribble & Bailey, 2007).
memungkinkan individu untuk berkomunikasi Tanggung jawab untuk meningkatkan
dan, pada akhirnya, menciptakan masyarakat pemahaman peserta didik dalam penggunaan
(Ribble & Bailey, 2007). teknologi secara efektif berada ditangan
Faktor pengahambat bagi kepada sekolah dan guru (Ilomäki & Lakkala,
ketidaktahuan peserta didik dalam 2018, p. 21) . Berbagai startegi yang dapat
menggunakan telnologi secara efektif dapat dilakukan diantaranya yaitu :
disebabkan oleh guru tidak mahir dalam 1. Guru dan sekolah membuat rencana
penggunaan teknologi, keterbatasan fasilitas dan memutuskan bagaimana
teknologi di sekolah (Soewarno, Hasmiana, teknologi harus diterapkan dalam cara
2016), akses yang tidak merata untuk semua terbaik untuk menjawab tantangan
siswa, tidak adanya akomodasi untuk siswa spesifik yang dimiliki sekolah. Isi dan
berkebutuhan khusus, serta tidk ada program / atau proses kurikulum akan diubah,
untuk meningkatkan akses ke luar sekolah dan ini adalah perubahan yang tidak
(Ribble & Bailey, 2007). mungkin terjadi tanpa teknologi
Gambar 1 Grafik Analisis Soal digital.
2. Penerapan teknologi digital oleh guru
dalam pembelejaran di kelas.
3. Guru dan siswa memiliki kesempatan
untuk belajar menggunakan teknologi
digital melalui adanya pelatihan,
kompetensi digital melalui kegiatan
pedagogis atau kesempatan
penggunaan melalui fasilitas yang
disediakan sekolah.
4. Peningkatan ompetensi digital guru,
terkait dengan pemahaman pedagogis
Gambar 1 mengambarkan mengenai menggunakan teknologi dalam
analisis soal mudah dan sulit berdasarkan jenis pendidikan.
kelamin. Jika dilihat dari factor penyebab 5. Adanya kolaborasi dengan pihak ahli
peserta didik tidak lulus, maka dapat dilihat dalam pengembangan dan
dari seberapa mudah atau seberapa susah menggunakan teknologi digital dalam
mereka menjawab soal. Berdasarkan gambar mengajar (Ilomäki & Lakkala, 2018,
diatas, soal tersulit menurut perempuan dan pp. 22–24).
laki-laki ialah soal nomor 8 yaitu mengenai
pengetahuan posisi dalam menggunakan
teknologi. Maka dari itu peran layanan
https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616
KESIMPULAN Permata, A. A. (2015). Pemanfaatan Media
Berdasarkan hasil dipalangan yang Sosial untuk Jual Beli Online di
telah dilakukan anaisis data, memperoleh hasil Kalangan Mahasiswa FISIP Universitas
bahwa 65 peserta didik SMA Negeri 19 Airlangga Surabaya melalu Instagram.
Bandung atau dalam presentase 100% Online Shop, 23.
dinyatakan “Tidak Lulus” dalam penggunakan Ribble, M., & Bailey, G. (2007). Digital
teknologi secara efektif di era digital. Berbagai Citizenship in Schools. Washington DC:
factor mendasari mengapa hal tersbeut terjadi. International Society for Technology in
Diantaranya yaitu, kurangnya pengajaran dari Education.
guru di sekolah mengenai penggunaan Setiawan, W. (2017). Era Digital dan
teknologi secara tepat dan efektif karena Tantangannya. Seminar Nasional
kurangnya kompetensi guru dalam Pendidikan 2017, 1–9.
menggunakan teknologi, tidak adanya Soewarno, Hasmiana, F. (2016). Kendala-
kesempatan bagi peserta didik dalam kendala yang Dihadapi Guru dalam
menggunakan teknologi di sekolah, serta Memanfaatkan Media Berbasis
keterbatasan fasilitas teknologi di sekolah. Komputer di SD Negeri 10 Banda Aceh.
Sudah menjadi suatu kewajiban bagi guru dan Jurnal Ilmiah Mahasiswa Prodi PGSD
masyarakat sekitar untuk mengajari teknologi FKIP Unsyiah, 1(1), 21–30.
di era digital secara efektif kepada peserta
didik. Karena penggunaan teknologi oeh
peserta didik akan menjadi pendukung dalam
pembelajaran dan prestasi peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, H. (2017). Peran Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam
Pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam, 8,
25–30.
https://doi.org/10.6027/9789289336048-
6-da
Chaidar, H. (2014). Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam
Pembelajaran di SMA Muhammadiyah
Tarakan. Jurnal Kebijakan Dan
Pengembangan Pendidikan, 2(2), 184–
192.
Creswell, J. W. (2016). Educational research :
planning, conducting, and evaluating
quantitative and qualitative research.
Boston: Pearson Education, Inc.
Ilomäki, L., & Lakkala, M. (2018). Digital
technology and practices for school
improvement: innovative digital school
model. Research and Practice in
Technology Enhanced Learning, 13(1).
https://doi.org/10.1186/s41039-018-
0094-8
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi Dan
Pola Hidup Manusia Dalam Perspektif
Sosial Budaya. Jurnal Pembangunan
Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1),
33–47.