NIM : D14190102
Kelas : P07.2
Kelompok :4
Competing in Righteousness
Indonesia kaya dengan budaya, Indonesia kaya dengan bahasa, Indonesia kaya
dengan suku-suku, Indonesia kaya dengan agama, Indonesia kaya dengan pulau-pulau,
Indonesia kaya dengan biota laut dan darat, Indonesia kaya dengan sumber daya alam,
Indonesia kaya dengan sumber daya manusia. Namun kenapa kemiskinan terus
merajalela? Kenapa pengangguran terus bertambah? Kenapa korupsi terus berlanjut?
Seakan-akan kejahatan hadir bagi orang-orang yang haus akan dunianya. Dimana nilai-
nilai Pancasila yang menjadi falsafah hidup bangsa, namun terkikis oleh bangsanya
sendiri. Nilai-nilai yang seharusnya menjadikan karakter khusus bangsa Indonesia ini
dibuang oleh bangsanya sendiri bagaikan sampah tak berguna. Persaingan untuk
memperoleh harta, tahta, dan wanita dilakukan dengan cara yang tidak sehat. Berbagai
macam cara dilakukan hanya untuk mendapatkan kursi di parlemen. “Money is
everything but everything is not by money” happiness, love, dan affection tidak dapat
dibeli oleh uang.
SOSIOLOGI UMUM 1
1. Memajukan seluruh bidang atau organisasi
SOSIOLOGI UMUM 2
Inilah yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak timbul
kebencian, perpecahan, dan permusuhan sesama bangsa Indonesia. Sebaliknya
unhealthy competition beorientasi pada :
SOSIOLOGI UMUM 3
yang diperlukan” untuk berhasil. Mentalitas ini kemudian dapat menyebabkan
segala macam keputusan buruk dan praktik tidak etis.
Agama Islam mengajarkan kita tentang perihal persaingan yang sehat berlandaskan
niat semata-mata karena Allah Swt. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an : “…Maka
berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al- Baqarah : 148 ). Mental selalu berlomba
dalam kebaikan (fastabiqul khoirot) ini seharusnya dimiliki seorang muslim. Karena
ketika mental ini ditanamkan dalam kehidupan kita, maka hidup akan diwarnai dengan
keteraturan, optimisme serta kesungguhan. Dan senantiasa menyegerakan segala
sesuatu yang berurusan dengan Allah atau syariat-Nya.
Fastabiqul Khoirot adalah suatu konsep yang menghendaki segenap umat Islam
segera melakukan aksi kebaikan untuk mendapat ridha-Nya. Jika ada orang lain juga
melakukan, maka berusahalah untuk melakukan dengan kualtias terbaik
(ahsanu ‘amala) dan terus-menerus. Dengan berlomba-lomba dalam kebaikan, kita
akan mendapatkan faedah yang luar biasa, yaitu semua waktu akan menjadi produktif,
tidak ada waktu yang terbuang percuma, karena manusia akan sibuk dengan amal
kebaikan. Selain itu, membiasakan diri ber-fastabiqul khoirot akan menyelamatkan
diri kita pada kesia-siaan waktu, karena semua dihadapi dengan perencanaan dengan
sebaik-baiknya dan amalan yang kita lakukan akan diridhoi oleh Allah subhanahu
wa ta’ ala.
SOSIOLOGI UMUM 4
manusia dapat meningkatkan potensi kebaikannya yang akhirnya akan meningkatkan
keimanannya.
SOSIOLOGI UMUM 5
pagi dia datang, membersihkan rumahku ini dan menyapunya. Dia menyiapkan
makanan untukku. Kemudian dia pergi tanpa berbicara apapun denganku."
Umar menekuk kedua lututnya dan kedua matanya basah oleh air mata. Dia
mengucapkan kalimatnya yang masyhur, "Sungguh, engkau telah membuat lelah
khalifah sesudahmu wahai Abu Bakar."
Nabi Muhammad Saw, para sahabat, dan para ulama telah mengajarkan untuk
selalu bersaing dalam kebaikan. Kebaikan tidak melihat stratifikasi sosial seseorang,
kebaikan tidak melihat si kaya atau si miskin, kebaikan tidak melihat dia penjabat atau
rakyat biasa. Tapi kebaikan melihat ketulusan hati seseorang untuk melakukan itu.
Daftar Pustaka
https://goskybound.com/unhealthy-and-healthy-competition/
https://suaramuslim.net/alasan-harus-berlomba-dalam-kebaikan/
https://m.inilah.com/news/detail/2519790/abu-bakar-dan-umar-gigih-bersaing-
dalam-kebaikan
SOSIOLOGI UMUM 6