Kelompok 1
Austin Alfred Hill D14190009
Bagus Sidiq D14190011
Khadijah Aulia Zahra D14190023
M. Fahmiar R D14190025
Saffanah Akbariyah Ula D14190035
Yehud Hisar Sianturi D14190078
Rizki Maulana Fadhila D141900102
i
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Keunggulan Produk 1
1.3 Potensi Pasar 1
1.4 Tujuan 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2
BAB 3. MATERI DAN METODE 5
3.1 Materi 5
3.2 Metode Pelaksanaan 5
3.3 Pembuatan dan Pengemasan Produk 7
3.4 Mekanisme Pemasaran Produk 7
3.5 Keberlanjutan Usaha 7
BAB 4. STRATEGI PEMASARAN 8
4.1 Sumber Daya 8
4.2 Peluang Pasar dan Strategi Pemasaran 8
4.2.1 STP (Segmentation, Targetting, Positioning) 8
4.2.2 Bauran Pemasaran (4P atau 7P) 9
4.3 Anggaran Biaya 10
4.4 Jadwal Kegiatan 10
KESIMPULAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12
LAMPIRAN 14
ii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu konsep peternakan terbaru yang saat ini mulai dikembangkan
adalah sistem pertanian/peternakan terpadu. Konsep LEISA ini merupakan bentuk
pertanian yang berupaya mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia
secara lokal dengan mengkombinasikan komponen yang berbeda dalam sistem
lapang produksi (tanaman, hewan, tanah, air, iklim, dan manusianya) sehingga
komponen komponen tersebut saling melengkapi dan memiliki pengaruh sinergik
yang maksimal dalam konsep LEISA. Dengan demikian resiko ekologis dari
masukan eksternal yang tinggi dapat dihindari.
dengan pemberian pupuk kandang sapi, kuda dan domba, kotoran ayam yang
paling baik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman pak choi.
Tujuan
Tanaman Bayam
Penggolongan jenis bayam dibedakan atas dua macam, yaitu bayam liar
dan bayam yang dibudidaya. Bayam liar memiliki dua tipe yaitu bayam tanah
3
Bayam cabut atau bayam sekul alias bayam putih (Amaranthus tricolor), ciri-ciri
dari bayam cabut adalah memiliki batang kemerahan atau hijau keputihan dan
mempunyai bunga yang keluar dari ketiak cabang. Bayam cabut yang batangnya
merah sering disebut bayam merah, sedangkan bayam cabut yang batangnya putih
sering disebut bayam putih.
Bayam tahun, bayam skop atau bayam kakap ( Amaranthus hibidrus ). Ciri
ciri dari tanaman bayam tahun adalah memiliki daun yang lebar-lebar yang
dibedakan atas 2 spesies yaitu :
Pertanian Organik
Pupuk Organik
Salah satu jenis pupuk organik adalah pupuk kandang. Menurut Syekhfani (2000)
bahwa pupuk organik memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah,
menyediakan unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan belerang) dan
mikro (besi, seng, boron, kobalt, dan molibdenium). Selain itu pupuk organik
berfungsi untuk meningkatkan daya menahan air, aktivitas mikrobiologi tanah,
nilai kapasitas tukar kation dan memperbaiki struktur tanah. Menurut Setiawan
(2002) pengaruh pemberian pupuk organik secara tidak langsung memudahkan
tanah untuk menyerap air. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik
seperti kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen, tongkol jagung, dan
sabut kelapa dibanding dengan kadar haranya. Penggunaan pupuk organik
memiliki berbagai keunggulan dibandingkan pupuk kimia diantaranya dapat
mengatur sifat tanah dan dapat berperan sebagai penyangga persediaan unsur hara
bagi tanaman sehingga pupuk ini dapat mengembalikan kesuburan tanah (Yuliarti,
2009).
Analisis SWOT
3.1 Materi
tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi dan kebutuhan benih adalah
sebanyak 5-10 kg tiap hektar atau 0,5-1 g/m2 (Edi dan Bobihoe 2010).
3.2.5 Penanaman
Setelah tanah siap ditanam, benih bayam dapat segera ditaburkan pada
guritan. Guritan dibuat menurut barisan di sepanjang bedengan dengan jarak antar
barisan 25 cm. Pencampuran ini dimaksudkan agar penaburan benih merata atau
tidak bertumpuk-tumpuk, Penanaman dilakukan melalui penaburan benih setipis
mungkin dan merata dalam alur, kemudian ditutup kembali dengan tanah dari
bedengan setebal kurang lebih 1 cm (Hendrawati et.al 2021).
3.2.6 Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan hal yang sangat penting, karena akan
mempengaruhi hasil yang akan di panen. Pemeliharaan tanaman bayam hijau
meliputi penyiraman, penjarangan, dan penyiangan. Penyiraman dilakukan rutin
1-2 kali sehari dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Pengendalian hama
dan penyakit dilakukan sesuai dengan tingkat dan jenis serangan. Untuk mencegah
adanya serangan hama dan penyakit dilakukan sanitasi (Zuryanti et.al 2016).
3.2.7 Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah bayam berumur 30 hari. Pemanenan
dilakukan mengambil tanaman bayam dan membersihkan tanaman dari tanah yang
menempel sehingga didapatkan tanaman yang utuh tanpa merusak akar (Anastasia
et.al 2014)
dengan label juga mendorong konsumen lebih menyukai atau lebih preferensi
terhadap pembelian produk. Label merupakan tanda pengenal dari sebuah produk
(Liatiana et.al 2020).
ANALISIS SWOT
Segmentasi
Segmentasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan langkah
awal untuk startegi pemasaran. Segmentasi perlu dilakukan survey untuk
mengatahui konsumen yang akan dijadikan target dan segmen-segmen pasar
nantinya. Segmenting merupakan pasar yang dibagi ke dalam beberapa kelompok
yang dapat dibedakan kedalam karakteristik, kebutuhan dan perilaku yang
memungkinkan antara strategi pemasaran dan produk sehingga dapat dijangkau.
9
Targetting
Setelah melakukan survey didapati bahwa target pasar dari penjualan bayam
adalah masyarakat kelas menengah ke atas. Hal ini dikarenakan sesuai dengan
kualitas bayam yang ditanam, maka dihargai dengan harga yang baik dan cukup
tinggi. Target konsumen contohnya adalah perusahaan atau kantor yang memesan
sayur bayam secara rutin per minggunya untuk katering atau makan di kantor.
Positioning
Positioning setelah mengetahui segmen pasar dan target pasar adalah
meningkatkan kualitas produk bayam menjadi kualitas yang terbaik dan
memberikan pelayanan yang sangat baik, seperti memberikan kartu ucapan
“selamat menikmati” dan “terima kasih telah membeli produk kami”. Hal ini
dilakukan untuk menjaga citra dan menjalin hubungan baik dengan konsumen.
Harapannya volume penjualan dapat meningkat berkat kualitas dan citra yang
baik.
4.2.2 Bauran Pemasaran menggunakan strategi 4P (Product, Price,
Place, Promotion)
Produk ditargetkan memiliki kualitas yang baik dan berbeda dengan yang berada
pada pasar pada umumnya. Harga relatif cukup tinggi karena menawarkan kualitas
produk yang baik dan berkualitas, namun tetap menjaga harga di batas maksimal
yang mampu konsumen beli. Kemasan yang digunakan juga ditargetkan harus
berkualitas dan baik karena kemasan merupakan hal pertama yang konsumen
lihat. Media promosi bayam dapat dikembangkan melalui media sosial, dengan
semakin kreatifnya dunia digital maka dapat dipromosikan melalui instagram,
facebook, dan bahkan membuat konten menarik di tiktok untuk menarik perhatian
konsumen.
Bulan
Jenis Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Person
No
Kegiatan Penanggung-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Jawab
1 Kegiatan 1
2 Kegiatan 2
Kegiatan 3,
3
dst
11
KESIMPULAN
Peternakan terpadu antara ayam dan sayur bayam memiliki potensi yang
sangat baik. Hal ini juga dapat menjadi salah satu alternatif ketahanan pangan
disaat pandemi. Sistem ini juga mengefektifkan penggunaan lahan sehingga
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia, I., Izzati, M., dan Suedy, S.W.A. 2014. Pengaruh pemberian kombinasi
pupuk organik padat dan organik cair terhadap porositas tanah dan
pertumbuhan tanaman bayam (Amarantus tricolor L.). Jurnal Akademika
Biologi. 3(2), 1-10.
Firdaus, F. 2011. Kualitas Pupuk Kompos Campuran Kotoran Ayam dan Batang
Pisang Menggunakan Bioaktivator Mol Tapai. Skripsi. Fakultas
Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kaleka, N. 2013. Sayuran Hijau Apotek dalam Tubuh Kita. Arcita. Yogyakarta.
Prasojo, I., Analianasari, Sutarni. 2019. Saluran Distribusi Bayam Potong Segar di
Gapoktan PGR Kabupaten Bandung Barat. Karya Ilmiah Mahasiswa
Agribisnis.
Rahman, A., Subaedah, S., Muchdar, A., Ashar, J.R., dan Suriyanti, S. 2020.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan
13
Richard L dan Daft. 2010. Era Baru Manajemen. Edward Tanujaya. Edisi 9.
Salemba Empat.
Syekhfani. 2000. Arti penting bahan organik bagi kesuburan tanah. Jurnal
Penelitian Pupuk Organik.
LAMPIRAN
Analisis Biaya
1. Pengeluaran biaya
a) Biaya tetap
b) Biaya variabel
bulan bulan
365 liter (1 hari
4 Solar/Diesel u/pompa Rp. 9,500 per liter 1liter) Rp3,467,500
Total Rp497,867,500
Biaya Total Produksi Rp553,642,500
2. Pemasukan
a) Asumsi
b) Pendapatan
5. Keuntungan ( π )
𝜋 = TR-TC
= 720,000,000 - 553,642,500
= Rp 166,357,500
Revenue
R/C ratio =
Cost
720,000,000
=
553,642,500
= 1.3
7. Break Event Point (BEP)