PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk mengorganisasi tanah (alam), tenaga kerja dan modal yang diujukan kepada
produksi di lapangan pertanian baik yang didasarkan atas pencaharian laba atau
pendapatan untuk membayar semua biaya dan alat yang diperlukan, dengan kata
lain keberhasilan suatu usahatani berkaitan erat dengan pendapatan dan biaya yang
dikeluarkan.
didaerah perkotaan. Akibatnya, lahan pertanian semakin sempit. Sisi lain kebutuhan
penduduk. Oleh karena itu perlu dipikirkan jalan keluar untuk mengatasi kondisi
tersebut. Hidroponik merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk
menerapkan metode substrat. Kini, beberapa metode baru dalam hidroponik telah
berkembang dengan pesar, seperti sistem sumbu (wick system), aeroponik, floating,
dan nutrient film technique (NFT). Teknik hidroponik dengan sistem NFT mulai
dilirik pekerja kebun karena sifat kerjanya terkontrol, baik jumlah nutrisi, jadwal
1
tanam, maupun waktu panen. Perlu diketahui NFT merupakan teknik budidaya
sayuran pada wadah berupa talang air dimana pada wadah tersebut dialirkan nutrisi
sebagai unsur hara yang diserap oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Sistem hidroponnik dengan teknik NFT pun menjadi solusi alternatif budidaya
Selada lollo rossa atau lettuce lollo rossa merupakan jenis selada merah yang
berasal dari Italia, oleh karena itu sering disebut Italian lettuce. Selada jenis ini
mudah dikenal karena warnanya yang terleihat seperti darah segar dan keunguan
(violet). Selada lollo rossa kaya akan folat, vitamin A, vitamin C, dan zinc. Bahkan
menakjubkan bahwa lettuce lollo rossa memilik kanduangan antiosida seratus kali
sebagai berikut :
2
Amazing Farm, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung Barat.
lollo rossa secara hidroponik dengan sistem nutrient film technique (NFT) di
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Usahatani
usaha pertanian, peternakan, atau perikanan. Selain itu, juga dapat diartikan sebagai
usaha pertanian, pternakan, atau perikanan untuk mencapai tujuan yang telah
disepakati oleh petani atau peternak tersebut (Prawirokusumo, 1990). Hal ini
sejalan juga menurut Vink (1984) yang mengartikan usahatani merupaka ilmu
swasembada atau subsistence. Oleh karena sistem pengelolaan yang lebih baik
dan faktor lain-lain. Faktor fisik antara lain iklim, topografi, ketinggian di atas
permukaan laut, dan jenis tanah. Menurut Tohir (1982), untuk faktor iklim sendiri
sangat menentukan komoditas yang akan diusahakan, baik tanaman atau ternak.
4
Kenyataan menunjukkan bahwa iklm di Indonesia khususnya keadaan hujan (air
dan pengairan) mempunyai pengaruh pada jenis tanaman, teknik bercocok tanam,
kuantitas, kualitas produk, pola pengiliran tanaman, jenis hama penyakit, dan
sebagainya.
pembagian, yaitu berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk pengadaan tanah
(biaya membeli atau sewa lahan), biaya produksi seperti bibit, tenaga kerja, pupuk,
dan pascpanen. Analisis ini dapat mengetahui besarnya modal yang diperlukan
untuk membiayai kegiatan bisnis dan besarnya kekurangan modal yang tidak bisa
dipenuji dari kas pribadi atau perusahaan. Ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu
secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada
waktu tertentu. Dikatakan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan
Tanaman selada merupaka jenis sayuran yang memiliki nilai komersial dan
prospek yang baik, ditinjau dari budidaya selada yang tidak terlalu sulit. Tanaman
selada cukup banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia saat ini, dilihat dari
permintaan pasar dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada yang semakin
meningkat, maka komoditas ini mempunya prospek yang cerah untuk diusahakan.
5
Daya tarik utama tanaman ini adalah memiliki masa panen yang pendek, pasar
Menurut Lingga (2010), selada memiliki nilai kalori yang sangat rendah.
Selada kaya akan vitamin A dan C yang baik untuk menjaga fungsi penglihatan dan
pertumbuhan tulang normal. Kandungan nutrisi dalam daun selada dapat dilihat
pada Tabel 1.
Selada memiliki kurang lebih enam perbedaan morfologi dari tipe-tipe selada, yaitu
crisp-head, butterhead, cos, selada daun atau selada potong, selada batang dan
selada lain. Selada lollo rossa sendiri termaksud kedalam famili Asteraceae.
Adapun klasifikasi tanaman selada lollo rossa adalah sebagai berikut. Kingdom :
6
Plantae, Divisi : Spermatophyta; Sub. Divisi : Angiospermae; Kelas :
Morfologi selada lollo rossa yaitu memiliki daun berbentu bulat panjang,
bagian tepi daun bergerigi (kriting) dan daunnya berwarna merah keunguan (violet).
Daun selada lollo rossa memiliki tangkai daun lebar dan tulang-tulang daun
menyirip. Tangkai daun bersifat kuat dan halut. Daun bersifat lunak dan renyah
apabila dimakan. Bunga tanaman selada lollo rossa berwarna kuning dan memiliki
tangkai bunga yang panjang sampai dapat mencapai 80 cm atau lebih. Buah selada
berbentuk polong yang berisi biji-biji yang berukuran sangat kecil dengan panjang
4 mm dan lebar 1 mm. Biji tanaman selada lollo rossa berbentuk pipih, agak keras,
berwarna coklat tua, biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping dua serta
Tanaman selada lollo rossa memiliki batang sejati. Batangnya sangat pendek
dan hampir tidak terlihat, terletak pada bagian dasar tanaman serta berada di dalam
tanah. Selada lollo rossa ada yang membentuk krop dan ada yang tidak membentuk
krop. Selada lollo rossa yang tidak membentuk krop memiliki batas yang lebih
panjang dan terlihat. Batang bersifat tegap, kokoh, berbuku-buku, dan kuat dengan
ukuran diameter erkisar antara 2 cm sampai 3 cm. Sistem perakaran tanaman selada
lollo rossa yaitu tunggang dan serabut. Akar serabut menempel pada batang,
7
C. Hidroponik dengan Sistem NFT
prinsip penyediaan larutan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman secara teratur
(Susila dan Koerniawati, 2004). Menurut Susila (2013), istilah hidroponik berasal
dari bahasa Latin yang berarti hydro (air) dan ponos (kerja). Hidroponik
punice, atau sawdust, yang diberikan larutan hara yang mengandung semua elemen
dengan menciptakan dan mengatur suatu kondisi lingkungan yang ideal bagi
terhadap alam. Hal ini termaksuk juga bercocok tanam dalam pot atau wadah
lainnya yang menggunakan air atau bahan poros lainnya, seperti pecahan genting,
pasir kali, kerikil, dan gabus putih atau styrofoam (Herwibowo dan N.S. Budiman,
2015).
dua, yaitu hidroponik sistem terbuka dan hidroponik sistem tertutup. Pada
sirkulasikan kembali ke daerah perakaran tanaman. Saat ini dikenal 8 macam teknik
8
Technique (SAT), Ebb and Flow Technique (EFT), Deep Flow Technique (DFT),
Aerated Flow Technique (AFT), Drip Irrigation Technique (DIT), Root Mist
menerapkan aliran nutrisi (beserta air dan udara) yang konstan, sehingga tidak
dalam tray pertumbuhan (biasanya tersebut dari pipa PVC), bagian akar yang
terendam nutrisi sekitar setengahnya saja. Larutan nutrisi yang sudah melewati
perakaran akan kembali ke reservoir. Hal tersebut terus berulang layaknya sebuah
siklus. Adapun konsep dasar sistem NFT adalah suatu metode budidaya tanaman
dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan hidroponik yang dangkal dan
(Wibowo, 2005).
D. Analisis Usahatani
mengetahui hasil dan tingkat keuntungan yang dapat diperoleh, maka dari itu
analisis usaha perlu dipelajari. Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari
berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat
9
mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor seefektif dan seefisien mungkin
(Suratiyah, 2008).
keadaan finansial suatu perusahaan. Macam analisis usaha dalam perusahaan antara
lain analisis biaya usaha (produksi), analisis penerimaaan (total revenue), analisis
pendapatan atau keuntungan, analisis titik impas atau Break Even Poin (BEP) dan
Menurut Haryanto, dkk, (2003), agar suatu usahatani tidak rugi maka harus
diketahui terlebih dahulu analisis usahataninya. Hal yang perlu diketahui adalah
perkelian antara produksi dengan harga jual, biaya usahatani adalah semua
1. Biaya Usahatani
(fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya
yang jumlahnya relatif tetap dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang
dikeluarkan banyak atau sedikit. Sedangkan biaya variabel (variable cost) adalah
Gilarso (1994) menyatakan bahwa total biaya produksi adalah (total cost),
merupakan jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel yang dinyatakan dalam
rumus:
10
TC = FC+VC
Keterangan :
TC = Biaya total
FC = Biaya tetap
VC = Biaya variabel
2. Penerimaan Usahatani
TR = Y x Py
Keterangan :
TR = Total penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
Py = Harga Y
Keuntungan atau laba usaha yaitu selisih antara total penerimaan dengan total
biaya produksi. Apabila total penerimaan lebih tinggi dari total biaya produksi
makan akan diperoleh keuntungan. Sebalinya apabila total produksi lebih besar dari
penerimaan maka usaha tersebut mengalami kerugian (Gilarso, 1994). Laba usaha
π = TR – TC
Keterangan :
Break Even Poin (BEP) merupaka suatu nilai dimana hasil penjualan produksi
11
sehingga pada keadaan tersebut usahatai tidak mengalami kerugian atau
keuntungan.
(unit), BEP dalam penerimaan (Rp), dan BEP harga jual per unit (Rp/kg),
biaya produksi
BEP = jumlah produksi
R/C adalah singkatan dari Return Cost Ratio atau dikenal sebagai
R TR
= TC
C
Keterangan :
Kriteria Pengujian :
12
III. METODE PRAKTIK KERJA LAPANG
Materi atau obyek yang akan dikaji dalam pelaksanaan Praktik kerja
Lapangan ini adalah usahatani selada lollo rossa secara hidroponik dengan sistem
C. Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam praktik kerja lapangan ini adalah metode
Barat.
13
Jenis data yang digunakan untuk melengkapi penyusunan laporan Praktik
a. Data primer
meliputi data gambaran umum perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu data pendukung bagi data primer yang diperoleh
14
IV. JADWAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
dilaksanakan berdasarkan alokasi waktu dan kegiatan yang tertera pada tabel
berikut:
215