Disusun Oleh :
Deta Hartini 240210180064
Alya Fakhira Rasul 240210180076
Jihan Permata Tiara 240210180090
Muhammad Aziz Abdullatif 240210180102
Gisella Primalia Siahaan 240210180103
Ikming Luwinsky 240210180108
Salsabila Junar 240210180119
II. Teori
Tanaman pangan merupakan segala jenis tanaman yang dimanfaatkan oleh
manusia karena memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang dapat
digunakan sebagai sumber energi. Pada umumnya, tanaman pangan termasuk
dalam tanaman musiman, yaitu tanaman yang hanya mampu hidup dan dipanen
pada satu waktu tertentu saja.
Tanaman pangan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Diantaranya ada
serealia, biji-bijian, umbi-umbian, dan jenis tanaman lainnya. Serealia
merupakan sekelompok tanaman yang dimanfaatkan bagian bijinya sebagai
sumber karbohidrat. Padi, jagung, gandum, dan jelai merupakan beberapa contoh
jenis tanaman serealia yang banyak dikonsumsi oleh manusia. Biji-bijian
merupakan jenis tanaman penghasil biji yang dimanfaatkan sebagai bahan
pangan tambahan karena mengandung nutrisi seperti protein, vitamin, mineral,
dan lemak sehat. Tanaman biji-bijian yang sering dikonsumsi antara lain kedelai,
kacang tanah, dan kacang hijau. Umbi-umbian merupakan jenis tanaman yang
memiliki bentuk modifikasi organ yang dapat menyimpan zat tertentu seperti
karbohidrat. Organ yang dimodifikasi dapat berupa daun, batang, atau akar dari
tanaman. Singkong, kentang, ubi jalar, talas, dan wortel adalah beberapa contoh
yang termasuk dalam tanaman pangan jenis ini. Selain jenis-jenis tanaman
tersebut, ada juga tanaman lainnya yang dapat dijadikan sebagai alternatif
sumber energi manusia, contohnya adalah buah sukun dan batang sagu.
III. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, salah
satu potensi pengembangan batang pepaya adalah sebagai bahan baku pembuatan
industri makanan. Batang pepaya dapat dikembangkan sebagai bahan baku
sumber pangan baru menunjang bio pertanian. Kandungannya yang ada membuat
batang pepaya dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuat kripik, manisan
basah dan manisan kering.
Senyawa aktif yang terdapat pada tanaman pepaya yaitu enzim papain,
karotenoid, alkaloid, monoterpenoid, flavonoid, mineral, vitamin, glukosinolat,
dan karposida. Berdasarkan dari penelitian para ahli, dari senyawa-senyawa aktif
tersebut dapat bermanfaat sebagai antikanker, antioksidan, antidiabetes,
antifertilitas, antiinflamasi, anthelmintika, antibakteri, antimalarial, antidengue,
dan penyembuh luka.
Pepaya mengandung vitamin A. Seperti yang diketahui, vitamin A ini baik
untuk kesehatan mata. Vitamin A dibutuhkan untuk kesehatan kornea mata dan
juga untuk menghasilkan kelembapan yang cukup agar mata selalu terlumasi
dengan baik. Papaya ini juga mengandung vitamin C yang mana berfungsi untuk
membantu mengurangi resiko penyakit jantung.
Selain vitamin A dan vitamin C, papaya juga mengandung mineral, yang
membantuk pertumbuhan rambut dan kuku. Papaya juga mengandung
antioksidan likopen yang berguna untuk mengurangi radikal bebas penyebab
kanker.
Daun dari pohon pepaya ini juga mempunyai beragam manfaat. Dalam daun
pepaya ini terkandung vitamin A, B, C, D, dan E dan juga kalsium. Kandungan
vitamin ini sangat penting untuk kesehatan kardiovaskular, mencegah kanker,
dan juga sebagai antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas.
V. Daftar Pustaka
Yonida, Arinda Dwi. 2017. “Jenis-Jenis Tanaman Pangan”. Diakses 27
November 2018. Dari https://farming.id/
Abrian, Gerry. 2017. “Memanfaatkan Batang Pohon Pepaya Sebagai Sumber
Pangan Baru”. Diakses 28 November 2018. Dari https://newswantara.com/tekno-
sains/batang-pohon-pepaya-sebagai-sumber-pangan-baru
Adrian, Kevin. 2018. “Manfaat Pepaya Bagi Kesehatan”. Diakses 28
November 2018. Dari https://www.alodokter.com/manfaat-pepaya-bagi-
kesehatan.html
Yana, Yuli. “15 Manfaat Daun Pepaya Bagi Kesehatan dan Kecantikan”.
Diakses 28 November 2018. Dari https://manfaat.co.id/manfaat-daun-pepaya
VI. Lampiran