Moringa oleifera merupakan tumbuhan di daerah tropis dan subtropis (Anwar et al., 2007),
toleran terhadap kekeringan dan tumbuh selama musim kemarau (Duke, 1983). Daun
kelor menunjukkan kadar air yang rendah, persentase fenol yang lebih rendah (3-4%),
kandungan protein (13-14%) dan mineral (11-13%) yang tinggi. Daun kelor
jugamengandung: kalsium (2,9 – 3%), kalium (1%) dan besi (50 -80mg/100g daun kering)
(Juliani et al., 2008).
Moyo et al., (2011) telah mengevaluasi karakteristik nutrisi daun Moringa oleifera Lam
terutama sebagai pakan ternak. Daun kering mengandung protein kasar (PK) 30,30%
dengan 19 asam amino. Kandungan asam amino tertinggi adalah alanin (3,03%) dan
terendah sistein (0,01%). Daun kering mengandung mineral makro dan mikro, tertinggi
masing-masing Ca (3,65%) dan Fe (490 mg/kg). Daun kering mengandung 17 asam lemak
dengan kandungan tertinggi asam α-linolenic (44.57%). Kandungan antinutrisi yang
rendah berupa tannin 0,32% dan total polyphenol 2,02% (Tabel 2). Sedangkan hasil
analisis kandungan vitamin daun kelor berdasarkan United States Department of
Agriculture (2015) disajikan pada tabel.
Tabel Kandungan Nutrisi Tanaman Kelor.
Kandungan Nutrisi Dun Kering
Prospek rumput raja sebagai komoditas yang mempunyai nilai ekonomis sangat balk,
karena rumput raja merupakan rumput potongan yang berkualitas unggul sebagai sumber
hijauan makanan ternak ruminansia yang penting. Produksi rumput raja tinggi, nilai gizinya
cukup baik dan mudah penanamannya serta dapat diawetkan menjadi silase. Rumput ini
berumur panjang dan merupakan rumput potongan. Bentuknya mirip pohon tebu,
mempunyai bentuk rumpun yang terdiri dari 20 – 50 batang dengan diameter sekitar2,5
cm. Tingginya dapat mencapai 2 – 3 m, lebar daun 2 – 3 cm dan panjangnya 60 – 90 cm.
Rumput raja mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan sebagai usaha dan
merupakan komoditas yang mempunyai nilai ekonomis. Namun sampai sekarang ini tehnik
penanamannya masih sederhana dibandingkan dengan tehnik penanaman tebu yang
mempunyai nilai ekonomis yang lebih baik. Yang dimaksud masih sederhana disini yaitu
tidak adanya perlakuan-perlakuan khusus . Pada tanaman tebu sebelum penanaman ada
perlakuan-perlakuan antara lain: tidak mengelupas pelepah daun (daduk) yang
membungkus tanaman tebu bibit, melakukan perendaman bibit yang akan ditanam dan
membuat tanah kasuran dalam bentuk bubur untuk tempat stek ditanam. Dengan usaha-
usaha tersebut diharapkan kadar air di dalam mata dapat dipertahankan dalam keadaan
optimum sehingga pertunasan tidak mengalami gangguan.
Sifat-sifat tanaman rumput raja menyerupai sifat tanaman tebu, yaitu untuk pertumbuhan
batang sangat diperlukan tersedianya air yang cukup. Cepat lambatnya pertumbuhan
batang mempunyai korelasi positif dengan kadar air dalam pelepah daun. Sedangkan
kadar air dalam pelepah daun juga mempunyai korelasi positif dengan kandungan air
dalam tanah. Seperti kita ketahui bahwa tanaman tebu adalah tanaman budidaya, pola
penanamannya lebih intensif dan cara-cara penanamannya lebih diperhatikan
dibandingkan dengan tanaman rumput. Pada tanaman tebu ada tehnik penanaman yang
bisa diterapkan pada tanaman rumput raja seperti cara penyediaan bibit, cara penanaman,
masa pertunasan dan masa pertumbuhan
PERSIAPAN LAHAN
Sebelum melakukan penanaman, lahan perlu diolah terlebih dahulu, lahan dibajak atau
dicangkul dengan kedalaman 20 – 30 cm. Pada lahan yang miring cukup dibuat garitan
mengikuti garis kontur dengan kedalaman 20 cm. Tanah yang telah diolah dicampur rata
dengan pupuk kandang. Pengolahan lahan pada musim penghujan dan pada musim
kemarautidak banyak berbedaan hanya saja pada musim penghujan dibuat bedengan dan
saluran air.
Penyediaan Bibit
Penyediaan bibit rumput raja ada du cara yaitu denga cara stek dan sobekan rumpun.Bibit
rumput raja dengan stek jangan terlalu muda atau terlalu tua krena mengakibatkan
pertumbuhan terlambat,bahkan tidak tumbuh.Stek bibit yang baru di ambil dari kebun bibit
tidak di kelupas pelepah daun nya. Stek batang yang baik berdiameter 1,5-2 cm dengn
panjang 20-25 cm dan memiliki 2-3 mata tunas.
Bibit yang berupa sobekan rumpun terdiri atas 2 – 3 anakan diambil dari tanaman yang
mempunyai anakan cukup banyak. Kebutuhan bibit tergantung daripada tingkat kesuburan
tanah, untuk yang tanah sedang kesuburannya dengan jarak tanam 1 x 1 m bibit yang
harus disediakan kurang Iebih 10 .000 stek batang/ha.
PENANAMAN
Mengingat kebutuhan air tanaman rumput raja cukup banyak, maka penanaman rumput
sebaiknya dilakukan pada awal musim penghujan (terutama pada lahan tadah hujan), agar
pada waktu musim kemarau akar tanaman sudah kuat. Hujan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap pertumbuhan rumput raja . Bila hujan terus menerus maka pertumbuhan
rumput akan berlangsung terus, sedang bila kekurangan air pertumbuhan akan terhambat.
Apabila pengairan cukup penanaman dapat dilakukan sepanjang tahun.
Cara penanaman harus disesuaikan dengan musim pada saat bibit tersebut akan ditanam.
Pada musim kemarau ketika jauh dari tergenangnya air penanaman bibit bermata tunas
dua ditanam pada tanah yang datar sedikit condong terbenam sampai buku ruas yang
terakhir dengan kedua mata tunas berada di samping (lihat Gambar 1). Hal ini untuk
memberi kesempatan yang sama pada kedua mata tunas tersebut untuk bertunas dengan
baik. Pada musim penghujan penanaman bibit sama seperti dilakukan musim kemarau
tetapi tanah sedikit ditinggikan atau dibuat bedengan dan saluran air (Iihat Gambar 2).
Dengan cara seperti ini diharapkan bibit terhindar dari kemungkinan tergenang air
sehingga terhindar dari bahaya kebusukan. Busuknya bibit dapat pula terjadi pada
penanaman bibit yang terlalu dalam, terutama pada tanah yang sangat berat yang
pengeringnya tidak sempurna.
Hal yang perlu diperhatikan pada saat penanaman rumput yaitu mempertahankan kadar
air yang terdapat di dalam mata tunas. Karena apabila dalam keadaan minimum
mengakibatkan terhambatnya pertunasan. Yang dimaksud dengan pertunasan adalah
tumbuhnya primodia mata menjadi tunas dan primodia akar yang terdapat pada cincin
akar pada batang tumbuh menjadi akar.
Pertunasan yang baik merupakan suatu permulaan pertumbuhan yang baik pula. Karena
itu dalam penanaman bibit perlu diusahakan suatu keadaan yang sesuai sehingga tunas
dan akar dapat tumbuh dengan cepat dan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi
cepat lambatnya bibit stek bertunas adalah kadar air yang terdapat di dalam mata tunas.
Untuk menghindari berkurangnya kadar air di dalam mata tunas sebelum bibit ditanam
dilakukan usaha – usaha antara lain
1. Tidak melakukan pengelupasan terhadap pelepah daun pada stek bibit. Seperti kita
ketahui bahwa pelepah ini menutupi batang sehingga merupakan pelindung bagi batang
dan mata tunas dari panas matahari sehingga tidak mengalami kekeringan.
2. Melakukan penyiraman bibit rumput, sebelum bibit rumput ditanam dengan tujuan untuk
mengurangi penguapan. Dengan uasaha-usaha tersebut diharapkan kadar air di dalam
mata tunas dapat dipertahankan sehingga pertunasan tidak mengalami gangguan.
Dengan uasaha-usaha tersebut diharapkan kadar air di dalam mata tunas dapat
dipertahankan sehingga pertunasan tidak mengalami gangguan .
PEMUPUKAN
Pertumbuhan rumput raja berjalan cepat, maka fase-fase seperti ini air dan unsur hara
harus cukup tersedia. Kekurangan zat yang dibutuhkan pada fase vegetatif ini akan
menyebabkan berkurangnya jumlah rumpun dan ruas batang menjadi pendek .
Kebutuhan pupuk untuk tanaman rumput raja cukup tinggi dibandingkan dengan tanaman
rumput jenis lain. Pemberian pupuk kandang sangat penting untuk memperbaiki tekstur
dan struktur tanah, sebab rumput raja menghendaki tanah yang gembur, subur, dan
drainase yang baik untuk pertumbuhan.Pemupukan pertama dilakukan bersama dengan
pengolahantanah. Untuk 1 ha lahan dibutuhkan kurang lebih 10 ton pupuk kandang 50 kg
KCI dan 50 kg TSP. Selain itu perlu diberikan pupuk urea pada waktu tanaman berumur 2
– 3 minggu sebanyak 100 kg/ha. Interval pemupukan urea setiap rumput habis dipotong .
Pemupukan ulang dengan pupuk kandang, KCI dan TSP dengan takaran yang sama
seperti pemupukan pertama diberikan setiap setelah tiga kali pemanenan .
PERAWATAN
Rumput raja memerlukan perawatan yang teratur, sesudah pemotongandilakukan tanah
diantara barisan rumput perlu disiangi dan batang-batang yang mati dibuang. Pada fase ini
perlu melakukan penggemburan, pembubunan tanah dan pemupukan. Tanaman rumput
raja (king grass) merupakan salah satu jenis rumput yang membutuhkan air cukup banyak.
Cukup banyak dalam arti bahwa pada musim kemarau kebutuhan air harus dicukupi oleh
pengairan . Pada musim penghujan kelebihan air harus segera diatasi atau dialirkan
sehingga tidak ada air yang menggenang. Pemberian air tepat pada waktunya akan
meningkatkan produksi rumput. Sebaliknya kekurangan air pada saat dibutuhkan dan
kelebihan air pada saat tanaman rumput kurang memerlukannya akan menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan dan menurunnya produksi.
Pemberian air pengairan pada kebun rumput sangat diperlukan terutama pada musim
kemarau . Pemberian air dapat juga dilakukan dengan cara penyiraman. Air dapat
diberikan pada waktu pagi atau sore hari.
PEMANENAN
Pada saat pemanenan yang harus mendapat perhatian yaitu cara pemotongan. Cara
pemotongan yang salah akan mengakibatkan berkurangnya jumlah rumpun atau anakan.
Pemotongan pertama pada tanaman rumput raja dilakukan umur 90 hari (3 bulan). Interval
pemotongan selanjutnya selang 50 hari pada musim penghujan dan selang 60 hari pada
musim kemarau. Interval pemotongan yang terlalu pendek atau terlalu panjang harus
dihindari. Interval pemotongan yang terlalu pendek akan menyebabkan produksi sedikit,
dan interval pemotongan yang terlalu panjang akan menyebabkan rumput terlalu tua
sehingga nilai gizi rumput akan menurun.
Pemotongan rumput dilakukan pada jarak 15-20 cm dari permukaan tanah. Pemotongan
yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan sisa batang yang tinggal mengayu sedangkan
pemotongan terlalu rendah menyebabkan terganggu pertumbuhan rumput untuk
selanjutnya karena jumlah anakan (rumpun) yang tumbuh sedikit. Bila hal tersebut
dilakukan dengan benar maka diharapkan pada musim kemarau akan diperoleh hasil yang
optimal.
Untuk menjamin kelangsungan produksi rumput, perlu dilakukan peremajaan. Peremajaan
biasanya dilakukan setelah rumput berumur 3 – 4 tahun.
Fungsi dari masing-masing adalah senyawa elektrolit untuk menggantikan ion-ion tubuh
yang hilang selama perjalanan, probiotik yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
mikroba rumen dan mencegah berkembangnya bakteri pathogen dalam saluran
pencernaan, serta bahan sumber energy sebagai penambah sumber energy dan
meningkatkan imunitas tubuh ternak sehingga tidak mudah terkena penyakit.
Manfaat Pakan Transportasi Untuk Ternak Ruminansia
Mencegah stress pada ternak
Meminimalkan kehilangan bobot badan dan kematia ternak
Meningkatkan daya tahan tubuh
Mempercepat proses recovery ternak setelah mengalami perjalanan
Cara Pemberian:Pakan Transportasi Untuk Ternak Ruminansia
Dosis untuk ruminansia besar (sapi/kerbau): 100 g/ekor/hari
Dosis untuk ruminansia kecil (domba/kambing): 50 g/ekor/hari
Diberikan kepada ternak : 3 hari menjelang keberangkatan, selama perjalanan
dan selama 3 hari sesudah ternak tiba di tempat tujuan.
Pemberian dapat dicampur dalam kosentrat ataupun di larutkan dalam air
minum.
Penyimpanan:Pakan Transportasi Untuk Ternak Ruminansia
Pakan aditif ini merupakan bahan yang mudah menyerap air, sehingga penyimpanan
harus tertutup rapat dan ditempat yang sejuk atau shuhu kamar.
Hasil pengujian penggunaan pada Sapi yang ditransportasikan dari NTT ke Jakarta
Selama 7(tujuh) hari
Tanpa Bioport Dengan Bioport
Kehilangan BB(Kg) 54 24
Hasil pengujian penggunaan pada domba yang mengalami perjalanan 7 Hari
Tanpa Bioport Dengan Bioport
BB awal (Kg) 30 30
Zinc merupakan komponen penting dalam reaksi >70 enzim yang ada dalam tubuh
ternak. Zinc dibutuhkan untuk berfungsinya sistim imun (kekebalan), stabilitas membran
sel dan ekspresi gen-gen tertentu dalam tubuh ternak
Telah dilakukan uji in vivo penambahan Zinc organik terhadap performans 16 ekor sapi
laktasi. Ternak ini diberi pakan rumput (40 kg) dan konsentrat komersial (8 kg), ampas
tahu (5 kg).
Pada saat mencapai bunting tua, ternak sapi dibagi menjadi tanpa pemberian suplemen,
dan pemberian suplemen 4 g Zinc organik (400 g Zn). Selain itu pemberian suplemen Zinc
organik kepada sapi pejantan 6 ekor pejantan digunakan terbagi dalam 2 perlakuan
Kontrol (rumput + konsentrat + legume + toge + ampas tahu = K) Treatment (K + Zinc
metionin-Kalem):1.5% Kalem, Zinc metionin = 0.025%. Kecernaan pakan, kualitas sperma
yang diambil setiap minggu
Dari penelitian yang dilakukan di Balai Penelitian Ternak disimpulkan bahwa teknologi
pembuatan mineral organik (Zn-metionin) dapat diperoleh. Zn-organik (Zn-metionin)
meningkatkan fermentasi rumen ditunjukkan dengan total gas yang lebih tinggi (17.7%).
Kemudian Zn organik meningkatkan produksi susu karena menahan laju penurunan
produksi susu dan Zn organik+Kalem meningkatkan volume sperma. Sementara itu Zn
organik pada sapi anak tidak berbeda bila formulasi sudah optimum serta Zn organic pada
kambing muda meningkatkan konsumsi dan Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH).
(REP)
4. Diaduk-aduk secara manual juga bisa, sampai rata. Lebih baik lagi bila diaduk pakai
mixer horisontal supaya rata dengan homogenitas bisa 94-95%;
5. Kemudian hasil campurannya diperiksa kadar airnya apakah sudah tepat. Caranya :
Ambil segenggam. Digenggam kuat-kuat. Lepaskan genggaman, bila
menggumpal tetapi tidak berair di telapak tangan, kadar airnya sudah tepat, 25 –
30%;
Bila kadar airnya <25%, kurang basah, berakibat tidak terjadi proses
ferementasi, mentah. Maka tambahkan air lagi secukupnya 2-3% (20-30 liter/ton)
dan diaduk lagi, dan di-tes lagi;
Bila kadar airnya >30%, terlalu basah, berakibat terjadi pembusukan. Maka
tambahkan konsentrat kering -/+ 5% (-/+ 50 kg/ton) diaduk lagi dan di-tes lagi
6. Bila kadar air sudah tepat, masukkan ke dalam karung yang telah dikasih plastik (inner)
yang relatif tebal supaya kuat dan tidak mudah robek atau berlubang.
7. Disetel bobot 50 kg/zak, kemudian plastik inner ditali dan zak juga ditali;
8. Disimpan sambil diperam. Setelah disimpan selama 4 minggu, fermentasi pakan
komplitnya matang. Baunya harum seperti tape dan rasanya manis asam (perubahan
organoleptik).
HASIL 1. Dengan teknik fermentasi tertutup secara aktif sesederhana ini saja, nilai gizi
pakan komplit akan meningkat, yaitu kadar serat kasar turun, TDN naik dan dapat bonus
protein naik 4-5% dan palatabilitas naik juga;
2. Persisnya serat kasar turun berapa persen, TDN naik berapa persen dan protein naik
berapa persen, tidak usah tanya, silakan dipraktekkan dan di-teskan sendiri ke
laboratorium makanan ternak. Supaya tahu persis dari hasil pengalaman sendiri. Tidak
katanya katanya.
3. Dengan pakan komplit yang difermentasi tertutup secara aktif ini, jatah pakan (feed
intake) ternak sedikit saja cukup, bisa hemat pakan 15-20% dibanding yang tidak
difermentasi. Walau pun jatah pemberiannya dengan cara AD LIBITUM TERKONTROL
(dicukupi tapi tidak berlebih). Sedikitnya itu berapa kg/ekor/hari, juga tidak usah tanya.
Praktekkan sendiri saja. Kalau lebih menguntungkan juga tidak usah kasih tahu. Silakan
dinikmati sendiri.
Pakan adalah komponen LOW COST FARMING paling banyak porsi biayanya, bisa 70 –
75% dari harga pokok produksi (HPP), bila bisa meng-efisienkan, maka hasilnya sangat
banyak. Sumber Artikel Cara Membuat Complete Feed, fb:mukti Abadi
Lamtoro atau dalam bahasa latin dikenal dengan nama Leucaena leucocephala telah
dikenal di nusantara sejak duhulu dengan sebutan petai cina. Tanaman lamtoro adalah
tanaman yang termasuk kacang-kacangan yang berasal dari Amerika Tengah.
Dipekirakan tanaman ini dibawa ke Indonesia pada abad ke-20 sebagai tanaman peneduh
di perkebunan-perkebunan.
Saat ini, lamtoro ini sudah tersebar di semua pelosok pedesaan sebab mudah tumbuh
hampir di semua tempat yang memperoleh curah hujan yang cukup. Manfaat lamtoto
sudah banyak diberitakan yaitu sebagai pupuk hijau, bahan bangunan, tanaman pelindung
untuk tanaman cacao, tanaman pinggir jalan, pagar hidup, pencegah erosi, bahan baku
pembuat kertas, bahan bakar dan sebagai pakan hijauan yang mempunyai protein tinggi.
Tingkat Produktifitas ternak yang rendah pada peternakan kecil di daerah pedesaan
dikarenakan ternak hanya diberi pakan rumput yang mempunyai kandungan nutrisinya
rendah terutama protein kasar (PK). Produktifitas ternak akan meningkat jika kebutuhan
gizinya terpenuhi antara lain dengan pemberian pakan tambahan yang berkualitas.
Menurut Mathius (1993), lamtoro sebagai pakan hijauan yang berkualitas belum
dimanfaatkan secara optimal dan belum banyak dikomersilkan. Dengan meningkatnya
pengetahuan para peternak maupun penyuluh di lapangan, diharapkan pemanfaatan
lamtoro untuk pakan ternak bisa meningkatkan produktivitas ternak di pedesaan terutama
pada peternakan rakyat berskala kecil.
Nilai Nutrisi Lamtoro Untuk Pakan Ternak
No Uraian Bahan Kering %
2 Lemak 5,4
4 NDF 39,94
5 Lignin 5,5
6 Kalsium 1,2
7 Pospor 0,22
Selain itu lamtoro mempunyai (3 karoten yang merupakan provitamin A. Sekalipun pada
musim kering daun lamtoro tetap berwarna hijau berbeda dengan rumput yang pada
musim kering menjadi kecoklatan (Jones,1979).
Zat Anti Nutisi Pada Lamtoro
Lamtoro adalah tanama yang termasuk hijauan yang mempunyai gizi tinggi tapi
pemanfaatan lamtoro untuk pakan ternak pemberiannya perlu kita dibatasi. Lamtoro
mengandung zat anti nutrisi yaitu asam amino non protein yang disebut mimosin, yang
bisa menimbulkan keracunan atau gangguan kesehatan apabila dikonsumsi dalam jumlah
yang banyak dan terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama (Haryanto, 1993
dan Siregar, 1994).
Ternak ruminansia seperti sapi, kambing, domba yang mengkonsumsi pakan yang
mengandung mimosin dalam dosis yang tinggi bisa menunjukkan gejala kehilangan bulu.
Namun dengan bantuan mikroorganisme tertentu atau enzim, mimosin bisa dirombak
menjadi 3-hydroxy-4 (IH) pyridone (DHP) yang derajad keracunannya Iebih rendah.
Mikroorganisme tersebut terdapat dalam rumen ternak ruminansia Indonesia (Lowry, 1982
dan Haryanto, 1993), sedangkan enzim terdapat pada tanaman Iamtoro dewasa dan
hampir terdapat pada semua bagian sel tanaman (Lowry, 1982).
Menurut Jones (1979) konsentrasi tertinggi terdapat pada tunas baru (12% bahan kering),
kemudian biji (4-5% bahan kering) dan terendah pada ranting yang masih hijau (1-2%
bahan kering).
Zat anti nutrisi Iainnya yang terdapat di dalam lamtoro yaitu asam sianida (HCN) yang
sangat berpengaruh buruk karena bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan kelenjar
tiroid pada ternak. Asam sianida bisa menyebabkan keracunan akut (mematikan) dan
keracunan kronis. Pada dosis rendah HCN yang masuk dalam tubuh ternak dalam jangka
waktu yang cukup lama bisa menurunkan kesehatan ternak.
Disamping itu lamtoro juga mengandung tanin yang bisa menurunkan palatabilitas pakan
clan penurunan kecernaan protein (Siregar, 1994). Namun menurut Jones (1979) dan
Manurung (1996) adanya sejumlah tanin dalam Lamtoro bisa mencegah kembung dan
melindungi degradasi protein yang berlebihan oleh mikroba rumen.
Dengan adanya zat anti nutrisi dalam hijaun lamtoro tidak mengurangi nilai manfaatnya
sebagai pakan hijauan yang berkualitas. Pencampuran hijauan ini ke dalam hijauan
Iainnya merupakan salah satu cara mengurangi resiko keracunan pada ternak ruminansia.
Selain itu, proses pemanasan (pengeringan atau pelayuan) bisa meningkatkan
pemecahan mimosin menjadi DHP yang kurang toksik (Tangendjaya dan Lowry, 1984.
Menurut Lowry (1982 ) bahwa pengeringan sebaiknya dilakukan pada suhu antara 55-
700C, jika lebih tinggi dari 70°C akan menyebabkan terjadinya denaturasi enzim .
Perendaman lamtoro di dalam air panas pada suhu 60°C selama 3 menit bisa mengubah
mimosin menjadi DHP hanya terjadi pada daun, sedangkan pada tangkai daun tidak
terjadi penurunan.
Cara mengobatinya adalah dengan memberikan jamu campuran setiap hari dan
memberikan minum cairan elektrolit (air 1 liter, garam 1 sendok , dan gula 8 sendok)
setiap hari, dan memberikan bodrex sebanyak 2,5 tablet setiap 6 (enam) jam untuk
menurunkan panas. Tujuan nya yaitu untuk membantu sapi agar tidak kena dehidrasi atau
kekurangan cairan dan menaikan stamina sapi. Jika sapi di kandang bersama dengan sapi
sakit. Di bekas kotoran atau urine sapi d disemprot campuran bayclin 1 ditambah air 4
liter, untuk membunuh virus jembrana di bekas kotoran atauliur sapi di kandang agar tidak
menulari sapi lain.
3. Pada Saat Saat Sapi Sakit Parah(hari 10-12)
Sapi sudah ambruk, air liur sudah keluar, badan sangat panas, bagian bawah rahang ,
pangkal paha dan pangkal kaki depan semakin bengkak. Cara mengobatinya sama seperti
diatas yaitu pemberian jamu setiap hari, minum cairan elektrolit, bodrex 2,5 tablet per 6
jam utk menurunkan panas, diusahakan sapi harus makan dan diberi makanan lunak.
Titik kritis buat sapi yang sakit parah ini yaitu saat keluar diare berdarah, karena biasanya
3-7 jam sesudah keluar diare berdarah maka sapi akan mati. Jadi saat sapi sudah mulai
keluar diare berdarah sapi harus secepatnya disembelih paksa jika tidak akan mati
sebagai bangkai.
Semua cara pengobatan diatas tersebut kelihatan seperti sangat merepotkan, namun cara
mengobati penyakit jembrana pada sapi bali tersebut sudah dilakukan oleh banyak
peternak di berhasil menyelamatkan sapi bali mereka dari wabah Jembrana dengan
penanganan yg telaten. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Cara pembuatan Silase Jerami Jagung: Selama ini system pemeliharaan ternak rakyat
biasanya dilakukan secara sambilan dengan menyediakan pakan yang sangat bergantung
pada musim yaitu pakan yang diberikan dalam jumlah yang melimpah pada waktu musim
panen atau musim hujan dan sebaliknya dalam jumlah yang kurang pada pada musim
tanam atau kering.
Jaminan ketersediaan pakan sepanjang tahun bisa tercapai dengan cara mengawetkan
bahan pakan khususnya bahan pakan hijauan yang melimpah pada saat musim kemarau
ataupun musim panen. Cara pengawaten ini yaitu silase yang sudah lama dipekernalkan
dan pergunakan di peternakan.
Silase merupakan bentuk pengawetan terhadap hijauan pakan yang memiliki kadar air
tinggi dengan cara secara anaerobic (tanpa udara).
Upaya peningkatan produksi jagung melalui perluasan areal tanam menimbulkan dampak
lanjutan berupa peningkatan limbah jerami jagung. Produksi jerami jagung segar berkisar
antara 2,1-6,0 ton/ha. Sedangkan luas tanam jagung saat ini sekitar 3,5 juta hektar,
sehingga bisa dibayangkan berapa potensi jerami yang terbuang percuma jika tidak
dilakukan pangewatan.
Tujuan Dan Manfaat
Meningkatkan nilai gizi jerami jagung sebagai pakan untuk menunjang penyedian pakan
sepajang tahun.
Kandungan Nutrisi Silase Jerami Jagung
Kandungan Nutrisi %
Ampas Kecap Sebagai Pakan Ternak: Ampas kecap merupakan sisa pembuatan kecap
dengan bahan dasar kedelai. Proses pembuatan kecap melalui beberapa tahap sebelum
diperoleh hasil utama kecap dan hasil samping berupa ampas kecap yang berwarna coklat
kehitaman. Ampas kecap masih mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi.
Ampas kecap yang terbuat dari kedelai mengandung protein 20 – 30%. Secara lengkap
kandungan zat-zat makanan ampas kecap dapat dilihat pada tabel.
Kandungan Nutrisi Ampas Kecap
Sebagai Pakan Ternak
No. Zat makanan Sumber dari
7. P (%) 0.33 – –
1. Serin 0.56
2. Histidin 1.85
3. Isoleusin 1.06
4. Leusin 1.64
5. Lisin 1.90
6. Metionin 0.18
7. Fenilalanin 1.42
8. Treonin 1.28
9. Triptofan 0.64
Bila menggumpal sebagian, -/+ 50% (kepyar), dan tidak berair di telapak tangan, itu
tandanya kadar air bahan masih kurang. Bisa ditambah air (tanpa klorinasi), dicampur
sampai rata dan dites lagi. Sampai tepat ketemu kadar air yang tepat.
2. TENTUKAN TEKNIK FERMENTASI
Ada 3 Teknik Fermentasi :
1. Terbuka;
2. Setengah Terbuka;
3. Tertutup.
FERMENTASI TERBUKA
1. Tentu saja harus menggunakan mikroba (kuman, jamur, protozoa, ragi) probiotika yg
hidup dan berkembang biaknya memerlukan oksigen (aerob). Dengan adanya oksigen,
perkembang-biakan probiotikanya akan sangat cepat. Dengan waktu 12 jam saja,
jumlahnya (CFU = Colony Form Unit) sudah ada yang bisa mencapai standar aplikasi,
yaitu minimum 2 x 10 pangkat 8.
2. Kadar air total bahan yang akan difermentasi 25 – 30%. Misal, bahan baku yg
difermentasi kadar airnya 15%, maka perlu tambahan air 10 – 15%. Di dalam air tambahan
ini lah dicampurkan probiotika untuk fermentasinya. Dan, bila perlu ditambahkan additive
dengan tujuan supaya hasil fermentasi bisa cepat dan baik. Additive ini yg digunakan
biasanya zat gula (gula, glukosa, molases), mikro mineral dan susu skim. Setelah
dicampur dan diaduk rata, biarkan dalam kondisi dihampar tapi tdk boleh kena sinar
matahari langsung selama 12 – 24 jam. Pada hari kedua sdh bisa diaplikasi.
Bisa juga menggunakan media cair yaitu air ditambah gula atau molases. Dosis gula atau
molases maksimum 5% dan additive (mikro mineral, susu skim) dimana masing-masing
dosisnya harus tepat. Zat gula dengan dosis berlebih justru toksik akibat hipertonis.
Dengan media cair ini seyogyanya di-shaker (digoyang atau dikocok) dengan tujuan
aerasi. Lebih bagus sekalian di-aerasi pakai kompresor mini seperti kompresor aquarium.
Dosis aerasi 5 liter udara per menit per 1.000 liter.
3. Probiotika yg dipakai tentu saja dipilih yg pertumbuhannya cepat mencapai jumlah
maksimum. Ada yg 12 jam, 18 jam dan 24 jam;
4. Dipilih probiotika yg kerjanya IN VIVO. Bekerja efektif di dalam saluran cerna inang
(host), dengan tujuan tertentu. Biasanya untuk membantu meningkatkan daya cerna
terhadap makanan, meningkatkan daya tahan dan kesehatan tubuh dll. Saya
menyebutnya DIGESTIBLE BOOSTER. Problem sembelit pada bayi dan Manula pun
ternyata bisa diatasi pakai probiotika, seperti Yakult, Vitacharm, Protexin dll;
5. Hasil fermentasi terbuka ini tidak bisa diharap untuk merubah dan meningkatkan
kualitas bahan baku yang difermentasi. Manfaatnya hanya sebagai media untuk
memasukkan probiotika.
FERMENTASI SETENGAH TERBUKA
1. Tujuan fermentasi ini ada 2 hal :
Pertama untuk merubah dan atau meningkatkan kualitas bahan baku yg difermentasi,
yaitu menurunkan kadar serat kasar (selulosa, hemi selulosa) dan serat sangat kasar
(lignin). Saya menyebutnya QUALITY BOOSTER.
Kedua, untuk membiakkan probiotika agar mencapai jumlah maksimal, lebih dari 2 x 10
pangkat 8.
Kadar probiotika yang direferensikan secara akademis agar efektif untuk mencapai tujuan
yg ingin dicapai, minimum 2 x 10 pangkat 8 Colony Form Unit/mililiter atau gram (CFU per
ml atau gram). Setara 200 juta CFU.
Contoh probiotika yg beredar di pasaran :
Yakult 1 botol 35 ml mengandung 500 juta sel kuman Lactobacillus casei.
Rekomendasi pemakaian 2 botol sehari, setara 1 milyar sel kuman.
EM 4 isinya hanya … x 10 pangkat 6 CFU.
Win_Prob In Vivo dan In Vitro, mengandung probiotika min.2 x 10 pangkat 10,
semua item.
Kondisi di lapangan baik di unggas mau pun ternak, menurut pengalaman saya pribadi
yang sdh terbukti secara empiris, perlu kadar probiotika lebih tinggi, minimum 2 x 10
pangkat 10 CFU/ml atau gram. Setara minimum 10 milyar CFU/ml atau gram;
2. Memerlukan probiotika jenis facultative aerob. Bisa hidup dan berkembang biak dengan
adanya oksigen (aerob) atau tanpa oksigen (an-aerob);
3. Salah satu keuntungannya tidak memerlukan tempat yang luas untuk menghampar
bahan yg difermentasi seperti fermentasi terbuka;
4. Pilih probiotika yg kerjanya memecah selulosa, hemi selulosa (selulolitik) dan memecah
lignin (lignolitik) menjadi bentuk sederhananya. Bisa juga ditambahkan probiotika yg
kerjanya :
> amilolitik (memecah karbohidrat komplek menjadi gula sederhana),
> proteolitik (memecah protein kasar menjadi asam amino),
> lipolitik (memecah lemak komplek menjadi asam lemak),
> asidofilus (menghasilkan asam untuk mempertahankan keasaman di dalam saluran
cerna) dll;
5. Teknik fermentaainya sama dengan fermentasi terbuka. Tetapi campuran hasil
fermentasi diwadahi pakai zak atau karung tanpa kantong plastik lapisan dalam (inner).
Bisa ditumpuk agar tidak makan tempat. Biarkan selama 3 – 5 hari. Dengan waktu
inkubasi selama 3 – 5 hari, bisa dipastikan kadar probiotika sdh mencapai dosis
maksimum. Probiotika lignolitik pada umunya pertumbuhan dan perkembang-biakannya
paling lambat, 72 jam (3 hari). Dan, sdh terjadi perubahan bahan baku yg difermentasi :
> warna, menjadi lebih gelap;
> bau, harum seperti tape;
> rasa, manis
> tekstur, lebih lembut;
> kualitasnya meningkat : kadar serat kasar turun, kadar protein meningkat dan TDN
meningkat;
6. Kadar air saat awal fermentasi 30% akan turun 5 – 10%, karena terjadi penguapan
akibat adanya efek samping timbulnya panas (termofilik).
Pada hari ke-3 inkubasi, bisa timbul panas sampai 50 – 55° C. Tidak lebih. Bila lebih tinggi
lagi temperaturnya, resikonya bahan bakunya justru malah jadi terurai tanpa gizi dan
malah bisa kebakaran.
FERMENTASI TERTUTUP
1. Jelas perlu wadah untuk fermentasi (fermentor) yang bisa ditutup rapat sampai benar-
benar kedap;
2. Bahan baku pakan yg akan difermentasi tertutup, ukuran partikelnya mesti dibuat
sekecil-kecilnya supaya bisa benar-benar padat tanpa pori-pori udara saat dimasukkan ke
dalam fermentor dan dipadatkan;
3. Bahan baku pakannya mesti diketahui kadar airnya sehingga bisa tepat penambahan
jumlah air, probiotika dan mikro mineral agar kadar airnya menjadi 30% (28 – 32%).
Secara manual, hasil pencampurannya bisa diukur dengan cara mengambil segenggam,
digenggam kuat. Bila genggaman dilepas, bahannya menggumpal tapi tidak berair. Bila
berair, kadar airnya ketinggian. Bila bahannya “kepyar” sampai 50%, kadar airnya kurang.
Kelebihan dan atau kekurangan kadar air, menyebabkan kegagalan proses fermentasi.
Kelebihan kadar air bisa menyebabkan busuk, warnanya coklat tua sampai hitam dan
beracun. Buang. Kekurangan kadar air, menyebabkan tidak terjadi fermentasi. Mentah;
4. Menggunakan probiotika an-aerob atau facultative aerob. Saya pribadi memilih pakai yg
facultative aerob dan bersel tunggal;
5. Tujuan utama fermentasi tertutup adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
bahan baku pakan (DIGESTIBLE BOOSTER).
Bahan baku pakan yg berkualitas baik (kadar serat kasar <10%, kadar protein >20%, TDN
>70%) tidak perlu difermentasi. Misal, bungkil kacang kedelai, tepung ikan, full fat soya,
corn gluten meal dll.
Yang harus difermentasi dulu adalah bahan baku berkualitas rendah (serat kasar >20%,
protein <15%, TDN <60%).
6. Wajib menggunakan probiotika yg kerjanya bisa memecah serat kasar selulosa dan
hemi selulosa (selulolitik) dan bisa memecah serat sangat kasar lignin (lignolitik).
Kerjanya, probiotika lignolitik akan memecah lignin (polisakarida) menjadi oligosakarida
(selulosa, hemi selulosa). Kemudian oligosakarida dipecah menjadi disakarida, mono
sakarida dan turunannya yg bisa dimanfaatkan oleh hewan ternak dan unggas.
Di sini lah letak peningkatan Total Digestible Nutrient (TDN).
Peningkatan kadar protein diperoleh dari matinya probiotika akibat siklus hidup, hanya
sebagai bonus;
7. Dan, dipilih yg bersel tunggal supaya hasilnya bisa meningkatkan kadar protein yg
mudah dicerna dan diserap oleh saluran pencernaan hewan ternak dan unggas;
8. Fermentasi tertutup perlu waktu lebih lama inkubasinya, 4 – 8 minggu, tergantung
ketinggian kadar serat kasarnya. Misal tongkol jagung giling, fermentasinya perlu waktu 8
minggu dan jerami padi perlu waktu 4 minggu, untuk menjadi layak pakai. Yg dimaksud
layak pakai bila kadar serat kasarnya sdh <25% untuk ternak ruminansia dan <10% untuk
unggas.
9. Tujuan kedua fermentasi tertutup ini adalah untuk penyimpanan jangka panjang. Bila
fermentasinya tetap dalam kondisi kedap, akan tercapai kondisi establis dan seimbang
setelah 3 bulan dan bisa tahan sampai 24 bulan;
10. Ciri-ciri hasil fermentasi yg berhasil :
> warnanya lebih tua dibanding sebelumnya;
> teksturnya menjadi lebih lembut;
> baunya harum dan beralkohol;
> rasanya manis seperti tape singkong;
11. Sebelum diberikan ke hewan ternak dan unggas, seyogyanya diangin-anginkan dulu
selama 5 – 10 menit untuk menghilangkan kadar alkoholnya;
Urin
Adalah zat-zat yang disekresikan melalui ginjal, zat-zat yang didapat didalamnya adalah
zat-zat makanan yang sudah dicerna, kemudian diserap dan bahkan telah dimetabolisme
oleh sel-sel tubuh kemudian dikeluarkan melalui ginjal dan saluran urin. Urin mempunyai
zat pengatur tumbuh dan mempunyai sifat penolak hama atau penyakit tanaman
(Prakhasih Aminudin 2002).
Menurut Susanto Rachman (2004), pupuk kandang cair adalah pupuk yang baik sebagai
sumber hara tanaman. Melalui pengumpulan pupuk cair yang baik, maka bahan ini
merupakan sumber pupuk yang dapat dimanfaatkan dengan harga murah. Kandungan
hara yang terdapat pada kotoran ternak cair dapat dijelaskan dari hasil penelitian S.C.
Hsieh dan C.F. Hsieh.(1987) pada tabel 1 sebagai berikut:
Tabel.1. Jumlah unsur hara kotoran ternak cair.
Jenis N P K Ca Hg Na Fe Mn Zn Cu
Sapi 1,1 0,5 0,9 1,1 0,8 0,2 5726 344 122 20
Babi 1,7 1,4 0,8 3,8 0,5 0,2 1692 507 624 510
Ayam 2,6 3,1 2,4 12,7 0,9 0,7 1758 572 724 80
Sumber : S.C. Hsieh dan C.F. Hsieh.(1987)
Marsono dan Paulus Sigit (2002), melaporkan bahwa jenis dan kandungan hara yang
terdapat pada kotoran ternak cair dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan hara kotoran ternak cair.
Kandungan hara (%) Kadar air (
Nama Ternak
N P K
Sebelum fermemtasi 1,1 0,5 0,9 1,1 0,2 3726 101 kunin
Sesudah fermentasi 2,7 1,5 1,3 5,8 7,2 7692 624 hitam
Sumber: Naswir (2003)
Cara Pemanfaatan Urin Ternak Sebagai
Pupuk organik cair dan aplikasi untuk
tanaman
Sedangkan dosis yang dianjurkan oleh Pramonosidi (2007), adalah dosis pupuk yang
digunakan 250 cc dicampur dengan 14 liter air disemprotkan secara merata pada bagian
tanaman.
Sianida yang dilepas dari dalam lambung, sebagai hasil hidrolisis glikosida sianogen asal
tanaman yang dimakan oleh ternak, akan diserap dengan begitu cepat ke dalam aliran
darah. Kemudian akan terjadi oksigenasi (level oksigen tinggi dalam darah) karena sianida
bereaksi dengan ferric (trivalent) iron dari cytochrome oxidase dan membentuk cyanide
cytochrome yang tinggi. Sementara itu, hemoglobin tidak bisa atau mampu membebaskan
oksigen (sistem transportasi elektron) sehingga warna darah menjadi merah terang,
sebagai ciri spesifik keracunan sianida.
Keracunan sianida pada ternak yang sering terjadi karena mengkonsumsi daun ketela
pohon atau ubi kayu karena didalam daun tanaman tersebut mengandung zat sianida
yang tinggi. Ataupun keracunan akibat dari pestisida. Sebagian kecil sianida akan diserap
melalui usus dan paru-paru dan dikeluarkan dengan bau khas bitter almond . Efek
toksisitas sianida terhadap ternak bervariasi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1) Ukuran dan jenis hewan,
2) Kecepatan hewan mengunyah pakan,
3) Jenis sianogen dalam tanaman,
4) Keaktifan enzim dalam memecah pakan, dan
5) Daya detoksifikasi sianida
Gejala Klinis Keracunan Sianida
Pada Ternak
Gejala keracunan sianida pada ternak bisanya akan terjadi dalam waktu 15-20 menit
sesudah mengonsumsi sianida dalam bentuk garam (KCN, NaCN) atau dalam waktu
sangat cepat (akut). Sekitar 2-3 menit sesudah menghirup sianida dalam bentuk gas.
Gejala keracunan sianida adalah susah bernafas dan diikuti dengan ternak yang kejang-
kejang, hewan ternak kan meronta-ronta, denyut nadi cepat, lemah, tremor, mata
terbelalak, pupil mata melebar dan mambran mukosa akn tampak merah terang, hal ini
disebabkan oksigen dalam darah tidak dapat dikeluarkan, kembung dan kadang-kadang
terjadi salivasi dan muntah, kejang-kejang, Otot-otot menjadi gemetar dan terjadi
kegagalan koordinasi otot, Pupil mata melebar (dilatasi) dan membran mukosa tampak
merah terang oleh karena oksigen di dalam darah tidak bisa dikeluarkan. Ternak akan
mengeluarkan air liur, mulut berbusa dan ternak mengeluarkan feses dan urin.
Kadangkadang hewan mati tanpa terlihat gejalanya karena efeknya secara langsung
kekurangan oksigen pada otak dan jantung yang bisa mempercepat kematian.
Pengamatan gejala intoksikasi sianida bis dilakukan berdasarkan perkembangan fungsi
tiroid dan biasanya terjadi pada ternak yang mengonsumsi ubi kayu dalam jangka waktu
lama dan terus-menerus dengan keadaan nutrisi buruk.
Pengobatan Keracunan Sianida Pada Ternak
Pengobatan dimaksudkan untuk membantu menstabilkan transportasi oksigen pada sel-
sel jaringan dengan cara memecah ion sianida dalam level tinggi (level berbahaya)
dengan injeksi sodium nitrit untuk membentuk cyanmethaemoglobin. Senyawa tersebut
kemudian diubah menjadi tiosianat setelah penambahan tiosulfat yang secara langsung
dikeluarkan melalui ginjal.
baca juga : Cara Mengobati Kambing Keracunan Dengan Teknik Cubit
Pengobatan pada ternak dilakukan dengan injeksi 1% larutan sodium nitrit dengan dosis
25 mg/kg berat badan dilanjutkan dengan 25% sodium tiosulfat 1,25 g/kg berat badan.
Pengobatan ulang bisa dilakukan bila diperlukan dengan dosis setengah dari dosis awal.
Pengobatan keracunan sianida telah berhasil dengan cara injeksi sodium tiosulfat 660
mg/kg atau p-aminopropriofenon 1 mg/kg yang efektif menurunkan sianida level tinggi.
Kombinasi tiosulfat 660 mg/kg dengan sodium nitrit 22 mg/kg juga efektif sebagai antidota
sianida leveltinggi
Penanganan yang cepat diperlukan pada kasus keracunan akut atau level yang tinggi,
untuk mencegah kematian. Pengobatan yang biasa dilakukan adalah gabungan antara
sodium nitrat (Na2NO2) dengan thiosulfat (Na2S2O3). Dosis yang dianjurkan adalah 1 ml
larutan 20% Na2NO2 dan 3 ml Na2S2O3 yang diberikan secara intravena dengan bobot
badan 45 kg.
Cara lainnya adalah dengan memberikan 1 gram Na2NO2 dan 2,4 gram Na2S2O3 yang
dilarutkan dalam 10 ml air suling dan disuntikan secara intravena. Pemberian
hidroksokobalamin (vitamin B12a) bisa juga dilakukan tetapi zat ini mempunyai kelarutan
yang rendah dan kurang efektif pada keracunan sianida yang hebat (Bahri dan Tarmudji,
1984; Tomaszewska et al., 1993).
Obat tradisional untuk mengobati keracunan pada ternak pada ternak bisa di berikan
minyak kelapa ataupun dapat juga dengan kelapa muda dengan meminumkannya ke
ternak yang mengalami keracunan.
Pencegahan
Untuk mencegah terjadinya keracunan sianida pada ternak, terutama pada pakan hijauan
atau tanaman (sianida alami), perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Tempat merumput agar terhindar dari risiko keracunan.
Level glikosida pada rumput yang mengandung sianogen akan meningkat
apabila mengalami kekeringan atau kerusakan.
Tanaman muda berpotensi mengandung sianida tinggi.
perlakuan pengolahan (pengeringan) pakan hijauan akan menurunkan
sebagian besar sianogen.
Rumput kering (hay) harus berasal dari hasil pemotongan rumput yang tidak
berbahaya,
Penggunaan rumput dengan perlakuan silase lebih aman karena bahan
toksiknya lebih cepat menurun (satu minggu) dibandingkan dengan rumput tanpa
silase (bahan toksiknya akan berkurang sekitar 50% dalam waktu tiga minggu,
Penggunaan rumput dalam bentuk dipotong-potong lebih aman dibandingkan
dengan tanaman utuh.
Pemberian suplemen sulfur (apabila defisiensi) akan menaikkan efisiensi
ternak dalam mengubah asam sianida menjadi tiosianat yang tidak toksik,
Untuk tanaman sorgum agar dihindari menyimpan tanaman yang muda
(tingginya kurang dari 50 cm). Pakan asal ubi kayu atau ketela pohon, terutama
jenis ubi kayu pahit perlu diolah lebih dahulu (pemotongan, pengeringan) tanpa
mengurangi mutu umbi. Bagian daun yang mengandung sekitar 20% protein cukup
dipotong dan dikeringkan
Kesimpulan
Keracunan sianida pada pada ternak umumnya disebabkan oleh racun potas (NaCN,
KCN)yang sengaja ditambahkan ke dalam pakan (unsur kriminal). Pengobatan yang cukup
efektif (antidota sianida level tinggi) adalah dengan cara injeksi kombinasi tiosulfat dan
sodium nitrit. Upaya pencegahannya yaitu menghindarkan hewan merumput pada area
yang mengandung sianida. Tanaman yang mengandung sianogen harus terhindar dari
kekeringan, kerusakan, dan perlakuan herbisida karena dapat menaikkan level glikosida.
Selain itu, perlu dihindarkan menggunakan tanaman muda untuk pakan karena berpotensi
mengandung sianida tinggi. Proses pengolahan dan pengeringan diperlukan untuk
tanaman bahan pakan yang mengandung sianida tinggi (> 100 ppm) untuk menurunkan
sianidanya
Hasil jerami padi sangat melimpah dan tersedia setiap saat . Tetapi jerami padi memiliki
kelemahan sabagai pakan sapi, yaitu kandungan nutrisinya (protein) dan daya cernanya
yang rendah, terutama karena adanya ikatan lignin selulosa yang tidak mudah dicerna
oleh sapi. Jerami padi memilikiprotein kasar (SK)3-4%, serat kasar (SK) 35% dan memilki
kandungan lignin sangat tinggi (7%) jadi daya cernanya hanya 35%. Tetapi dengan
melakukan penerapan teknologi fermentasi, kandungan nutrisi jerami bisa ditingkatkan.
Rata-rata pertambahan bobot badan harian selama 3 bulan penggemukan pada sapi
Simental yang memperoleh perlakuanpakan berbeda disajikan pada Tabel 1.Berdasarkan
Tabel 1, pertambahan bobot badan tertinggi dicapai oleh perlakuan Cyaitu sebesar 0,72
kg/ekor/hari dengan formula pakan terdiri dari ampas tahu 2,9 kg, dedak padi 1 kg dan
mineral 0,1 kg, selanjutnya adalah perlakuan Byang diberikan pakan ampas tahu 1,9 kg,
dedak padi 2 kg dan mineral 0,1 kg dengan PBBH sebesar0,53 kg/ekor/hari dan terendah
perlakuan A (kontrol) yaitu0,30 kg/ekor/hari dengan pemberian pakan berupa hijauan saja.
Pulungan, dkk. (1985) melaporkan bahwa ampas tahu mengandung NDF, ADF yang
rendah sedangkan presentase protein tinggi yang menunjukkan ampas tahu berkualitas
tinggi, tetapi mengandung bahan kering rendah. Ampas tahu juga mengandung unsur-
unsur mineral mikro maupun makro yaitu untuk mikro; Fe 200-500 ppm, Mn 30-100 ppm,
Cu 5-15 ppm, Co kurang dari 1 ppm, Zn lebih dari 50 ppm (Sumardi dan Patuan, 1983).
Surtleff dan Aoyagi (1979) melaporkan bahwa penggunaan ampas tahu sangat baik
digunakan sebagai ransum ternak sapi perah.
Performan sapi yang digemukkan pada ternak sapi Simental
Perlakuan
No. Uraian A
B C
(kontrol)
1. Biaya produksi :
8 Lignin 2,5
Dari table diatas menunjukkan bahwa potensi Rumput Odot sebagai pakan ternak bisa
memenuhi kebutuhan gizi ternak. Oleh karena itu rumput odot sangat baik sebagai pakan
ternak untuk pemeliharaan jangka panjang (lebih dari 6(enam) bulan) baik dengan hanya
memakai pakan hijauan saja ataupun untuk penggemukan yang ditambah dengan pakan
penguat atau konsentrat.
Dari hasil penelitian beberapa peneliti IPB, dan uji coba tanam yang dilakukan Qiara
Intsitute yang dikelola para dosen serta alumni IPB, hasil produksi rumput Odot dapat
mencapai lebihdari 60 ton per hektar. Hasil panen pertama pada saat umur rumput odot
sekitar 3-4 bulan, berikutnya bisa kita setiap sekitar 50-60 hari. Rumput odot bisa disimpan
sampai 3 hari tanpa adanya perlakuan khusus, dan masih dapat dimakan sapi dengan
lahap.
Ciri-Ciri Rumput Odot yaitu:
Mempunyai laju pertumbuhan yang cepat seperti rumput gajah
Berumpun dan bertunas atau rhizoma
Rumput odot mempunyai akar yang kuat dan dalam
Daunnya dan batang halus tidak berbulu
Batangnya rumput ini lunak dan lembut sehingga sangat mudah dimakan
ternak, tanpa perlu dicacah terleih dahulu dan ternak kita tentunya akan sangat
lahap untuk memakannya
Mempunyai kadar air sekitar 80%, sehingga ternak kita terhindar dari
dehidrasi.
Memanfaatkan lahan tidur untuk menanam
rumput odot
Memelihara dan menanam rumput odot sebagai pakan ternak, sama halnya dengan
mennam rumput pada umumnya, jadi sangat mudah tentunya. Rumput ini dapat tumbuh
dan berkembang berbagai jenis lahan. Oleh sebab itu, menanam dalam jumlah yang luas
hendaknya tidak
dilakukan pada lahan yang produktif yg selama ini dipakai untuk menanam tanaman
pangan, seperti padi atau jagung. Banyak lahan tidur atau lahan yang belum digarap dan
hanya ditumbuhi oleh semak belukar dapat dipakai untuk menanam rumput odot.
Untuk setiap 4-5 ha lahan kita dapat untuk memenuhi sekitar 100 ekor sapi, jika ada lahan
1.000 ha saja lahan non produktif yang ditanami dengan rumput odot, maka jumlah sapi
yang dapat dikembangkan sekitar 20.000 ekor sapi potong. Itu jumlah sapi yang besar
bukan?. Penanaman Rumput Odot dapat juga bisa dengan cara tumpang sari dengan
pohon kehutanan seperti sengon (Paraserianthes falcataria)
A. Syarat lahan Untuk menama rumput odot sebagai pakan ternak:
Rumput Gajah Odot memerlukan Sinar matahari penuh atau minimal 40%. Rumput odot
ini bisa tumbuh pada sinar matahari dengan intensitas kecil sekitar 30-40 % tetapi dari
jumlah anakan dan umur panen lebih lama. Rumput ini bisa menyesuaikan diri atau
beradaptasi pada berbagai macam jenis lahan meskipun hasil panennya akan berbeda.
B. Spesifikasi Bibit Rumput Odot Untuk Ditanam:
Panjang stek minimal 20 cm
Berbatang besar, halus, dan tidak berbulu
Warna hijau kekuningan
Layak untuk tanam
Kemungkinan gagal tanam kecil
Umur sudah tua.
C. Cara Perkembangbiakan:
Perkembangbiakan dengan cara vegetative yakni dilakukan dengan membagi rumpun
akar dan bonggol atau dengan stek batang (minimal 3 ruas, 2 ruas dibenamkan dalam
tanah, 1 stek batang dapat dibagi menjadi 2 bagian atau 3 bagian).
Sistem Tanam Rumput Odot
Monokultur yaitu kita menanam rumput odot pada lahan yg hanya ditanami
rumput gajah odot saja
Tanaman sela yaitu karena ukuran rumput gajah ini pendek rumput ini bisa
ditanam sebagai tanaman sela dikombinasikan dengan hijauan pakan lain, di pinggir
pematang sawah, atau disela-sela tanaman perkebunan dengan memberhatikan
intensitas sinar matahari.
Rumput odot juga dapat dipakai sebagai alat untuk menahan erosi lahan
dengan penanaman pada tanah yang berkontur miring.
D. Cara penanaman Rumput odot sebagai pakan ternak
Bersihkan lahan yang akan kita ditanami rumput dari tanaman yang
mengganggu perkembangan rumput odot seperti gulma dan semak belukar.
Buat guludan( gundukan tanah dan tinggi) lebar 60-80 cm dengan tinggi 20
cm
Selanjutnya tanam bibit rumput berupa stek minimal 3 ruas dan2 ruas ditanam
dalam tanah di tengah guludan
Jarak tanam dalam barisan 75 cm. Jarak tanam antar barisan 75- 150 cm.
berdasarkan pengalaman kami pada kondisi tanah yang subur dengan hara yang
cukup rumput ini bisa mempunyai anakan 60 batang dalam satu rumpun sehingga
dengan jarak tersebut nanti akan saling berhimpitan .
E. Cara Pemupukan Rumput odot
Untuk pupuk dasar, berikan dan campur dengan pupuk kandang dengan
jumlah 3 ton/ha
Untuk mempercepat pertumbuhan bisa dilakukan pemupukan pada umur 15
hari sesudah tanam dengan pupuk kimia majemuk (NPK) sebanyak 60 kg per Ha
Menggunakan Pupuk cair, Urine Kambing fermentasi juga bisa dipakai untuk
pupuk cair untuk pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tanaman. Dosis 400-500
ml (2 cup gelas air mineral) dicampur dengan 14 liter air (1 tangki Hand Sprayer).
Penyemprotan dilakukan 1 minggu sesudah panen dan 3 minggu setelah panen.
F. Cara PemanenanRumput Odot
Pada penanaman pertama kali rumput odot bisa dipanen pada umur 60-70
hari
Cirri-ciri rumput sudah bisa dipanen adalah adanya ruas pada batang yg telah
berukuran minimal 15 cm
Usia panen pada musim penghujan 35-40 hari. Usia panen pada musim
kemarau 40-50 hari
Jika ingin pada musim kemarau tetap panen optimal lakukan pengarian
Gunakan sabit yg tajam untuk memotong rumput
Potong pendek sejajar dengan tanah, menurut pengalaman kami jika
pemotongannya tinggi batang akan lebih kecil dan jika terkena hujan terus menerus
akan busuk dan mati.
Untuk pemanenan pertama kali sebaiknya dipanen lebih dari 60 hari atau
ditunggu sampai ukuran batang yang ada ruasnya 30-40 cm. Menurut pengalaman
jika rumput dipanen lebih muda hasil panennya berbeda dengan yang dipanen
pertama sudah tua.
Jumlah anakan dalam satu rumpun setelah pemanenan 2 dan seterusnya
minimal 40 batang dengan potensi produksi bisa mencapai 15 kg per rumpun pada
kondisi hara yang baik.
H. Pengairan Agar memperoleh hasil yang baik.
Pada kondisi yang kering atau musim kemarau rumput ini memerlukan pengairan minimal
10 hari sekali untuk pertumbuhan optimal dan mempercepat umur panen
I. Pemeliharaan
Lakukan pembumbunan atau meninggikan guludan dengan tanah, sekaligus melakukan
penyiangan dari rumput-rumput lain (gulma) yang tidak dikehendaki.
J. Pengendalian Hama Rumput
Rumput ini sangat disukai oleh unggas (Ayam, Itik, Angsa), Tikus dan serangga sehingga
perlu dibuat pagar jika penanaman rumput ini terdapat binatang tersebut.
Pengembangan penanaman dan pemeliharaan rumput odot, diharapkan bisa mendukung
program kemandirian usaha bagi para peternak melalui usaha kolektif skala usaha kecil ke
peternakan dengan skala usaha menengah dan besar. Dengan pemanfaatan ketersediaan
pakan yg lebih murah dan bermutu, selain itu akan menekan biaya pemeliharaan sapi atau
ternak lainnya juga akan menumbuhkan gairah peternak untuk beternak secara serius
bukan hanya suatu pekerjaan sampingan.
Hasil yang positif dari penanaman dan pemilaharaan rumput odot ini tentunya membawa
harapan yang segera muncul, diantaranya berupa peningkatan produktivitas lahan tidak
dipakai, terbukan lapangan kerja di daerah pedesaan dan peningkatan pendapatan bagi
para peternak. Penanaman dan pemeliharaan rumput odot sebagai pakan ternak sapi atau
ternak ruminansia lainnya, kita berharap menjadi salah satu langkah mencegah dari
kemungkinan berkurangnya pasokan pakan sapi dan ternak ruminansia di masa yang
akan datang.
Source:
Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. Vol. 1 No. 2, Agustus 2014: 92-
9
Lembahgogoniti
Sorgum adalah genus yang terdiri dari 20 jenis rumputan, asal usul sorgom berasal dari
wilayah tropis sampai subtropics di Afrika Timur, dengan salah satu jenisnya berasal dari
Negara meksiko. Sorgum ditanam dan dikembangkan di Eropa Selatan, Amerika Tengah,
dan Asia Selatan. Sorgum adalah tanaman dari family Poaceae dan marga Sorghum. Dari
sekitar 32 spesies, yang paling banyak dibudidayakan yaitu jenis Sorghum bicolor
(japonicum). Oleh masyarakat di Jawa disebut dengan nama “Cantel”, sorgom ini satu
family dengan tanaman lainnya seperti padi, jagung, gandum, dan tanaman lainnya seperti
tebu.
Tanaman sorgum adalah tanaman serealia yang mempunyai nilai nutris yang tinggi,
seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, fosfor. Disamping bisa digunakan untuk
mengganti sebagai sumber pangan. Sorgum bisa digunakan sebagai bahan baku industri
kertas, sebagai bahan baku media jamur merang, dan tentunya sorgum untuk pakan
ternak
Jenis sorgum untuk pakan ternak, bisamerupakan hijauan yang telah dipotong potong
ataupun yang sudah diawetkan dalam silase atau hay. Tanaman surgum ini memiliki nilai
protein dan menghasilkan hijauan yang hampir sama dengan tanaman jagung.
Bedasarkan penelitian, syarat lahan yang cocok untuk pertumbuhan yang optimal untuk
menanam sorgum adalah suhu 23-30 derajat celcius, kelembaban relative 20%-40%, suhu
tanah lebih kuruang 25 derajat celcius, ketinggian lebih kurang 800 meter dibawah
permukaan laut(dpl), curah hujan 375 – 425 /th, derajat keasaman pH 5,0 – 7,5.
Untuk menaman tanaman sorgum kita usahakan jangan kita tanam di tanah podzolik
merah kuning yang masam, tapi untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang
maksimal kita perlu memilih tanah yang mengandung pasir dan bahan organic yang
cukup.
Kentang 83 2 0,10 19 – 11 56 0
Mastitis adalah Penyakit yang sangat sering kita temui pada saat kita beternak kambing.
Mastitis adalah yang menyebabkan kerugian karena hasil produksi susu akan menurun
antara 10-25%. Anak kambing yang mati karena tidak mendapatkan susu kolostrum(susu
awal kambing), biaya pengobatan kambing yang mahal, susu kambing yang ditolak
dipasaran karena mengandung jumlah sel somatic yang bangak, karena kambing yang
menderita penyakit mastitis apabila dipakai untuk membuat keju akan menjadi cepat asam
dan mutu keju menjadi tidak bagus.
Mastitis adalah penyebab kematian sekitar 18% dari kambing jika terjangkiti. Terjangkitnya
penyakit mastitis berkaitan dengan faktor resiko misalnya saat pemerahan susu yang
kurang bersih dan hiegenis, pemerahan susu yang tidak selesai, kebersihan yang kurang
baik. Mastitis juga dapat terjadi karena jumlah produksi susu yang sangat banyak, pada
ternak domba biasanya terjadi 1 minggu sebelum dan 8 minggu sesudah domba
melahirkan.
Pada umumnya peternak jika ternak sakit, mereka akan akan mengobati dengan membeli
obat paten dari took ternak. Padahal kita masih bisa membuat obat tradisional sendiri
untuk penyakit ternak kita. Kali ini kami akan membagikan sedikit informasi mengenai obat
tradisional mastitis.
Penyakit mastitis merupakan suatu penyakit yang sering menjangkiti kambing perah pada
ambingnya. Pencegahan, pengendalian, dan pengobatan penyakit ini atau radang internal
radang kelenjar yang disebabkan oleh bakteri dalam bahasa latin yaitu: Streptococcus
agalactiae, Staphylococcus epidermis dan Staphylococcus aerus. Umumnya dilakukan
penceluppan putting dari kambing dan ternak kedalam cairan yang mengandung
desinfektan kimia atau cairan anti-mikroba. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlan
bakteri jahat atau patogen mastitis. Cairan anti-mikroba ini terdiri dari komposisi fenol,
alkhohol, klor, zat warna, sulfanamida, dan mengandung garam-garam yang gampang
merusak struktur kulit ternak. Kalu kita lihat penggunaan cairan anti-mikroba ini memang
agak relatif mahal.
Namun di masa kini, di zaman teknologi pertanian dan peternakan yang serba organic,
menuntut kita mencari bahan pangan yang aman bagi kelangsungan hidup manusia.
Untuk itu kita dapat menggantikan cairan anti-mikroba, dengan cairan anti-mikroba yang
alami yaitu dengan memanfaatkan ekstrak dan rebusan dari daun sirih. Seperti kita ketahui
tanaman sirih ini sudah menjadi tanaman herbal yang sudah dimanfaatkan oleh
masyarakat kita untuk obat herbal secara turun menurun.
Pemanfaatan cairan anti-mikroba alami ini untuk menggantikan cairan anti-mikroba kimia
sudah diriset oleh Iyep Komala, yang merupakan dosen dari Institut Pertanian Bogor,
Fakultas Peternakan. Pencegahan dan pengobatan mastitis dengan cara mencelupkan
ekstrak dari daun sirih yang biasanya kita pakai kosentrasi kadar sekitar 25 % atau 50%.
Dari hasil riset yang sudah dilakukan untuk takaran kosentrasi ekstraks dari daun sirih
25% dan 50% ternyata bisa membunuh bakteri penyebab mastitis pada kambing perah
sampai 99%. Dan begitu juga dengan pemakaian air rebusan daun sirih.
Menurut Bpk Dosen, Bpk Iyep Komala, minyak atsiri yang dimiliki dan terkandung dalam
daun sirih memiliki dan mengandung minyak terbang atau yang disebut bethelphenol,
seskuiterpena, pati, diatase, gula dan chavicol yang mempunyai kekuatan untuk
mematikan kuman, antioksidasi dan anti jamur. Hal yang menarik juga yaitu minyak atsiri
harganya yang cukup murah.
Pemakaian ekstrak daun sirih atau rebusan daun sirih sebagai obat penyakit mastitis
dengan mencelupkan putting memiliki dasar yang kuat karena mempunyai kandungan
minyak atsiri dan memiliki aktivitas atau kagiatan anti-mikroba.
Molases atau yang biasa disebut tetes tebu merupakan sisa hasil dari proses pengolahan
dari pabrik gula. Asal kata molasses adalah dari bahasa latin yaitu mel yang bermakna
madu. Tetes tebu ini sangat berguna sebagai bahan pembuatan pakan ternak, hal ini
sudah lam diketahui dan dilakukan semenjak pabrik gula dididikan.
Tetes tebu bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak yang diberikan dengan dicampur
dengan air, dicampur dengan pakan kosentrat ataupun dengan melalui proses teknologi
fermentasi berbagai macam pakan sumber serat ternak, pembuatan kosentrat, pembuatan
silase. Tetes tebu merupakan salah satu bahan pakan yang mempunyai karbohidrat tinggi.
Disamping itu, mempunyai vitamin B Kompleks, dan vitamin lainnya yang mudah larut
dalam air.
Vitamin ini juga sangat pernting untuk ternak sapi, kambing, dan domba yang masih
berumur muda, karena ternak ruminansia yang muda belum biasa mencerna sendiri
vitamin dalam lambung atau rumen. Hal yang penting juga tetes tebu juga mempunyai
bermacam mineral yang penting untuk menjaga kondisi kesehatan ternak contohnya
cobalt, boron, iodium, mangan, seng. Keuntungan utama molasses sebagai bahan pakan
ternak yaitu kadar karbohidratnya cukup tinggi, bisa mencapai 48-60% sebagai gula, dan
kadar mineral.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan atau pengaplikasian tetes tebu untuk pakan
ternak kita yaitu, disemprotkan pada sumber serat hijauan atau jerami kering, dicampur
dengan biji-bijian, atau dicampur dengan bahan pakan lainnya. Dan tetes tebu ini juga
dapat menjadi salah satu bahan komposisi dari pakan complete feed. Tetes tebu
mempunyai Protein Kasar(PK) sekitar 3,1%, dan mempunyai energi yang besar yaitu
70.1% oleh karena penggunaan tetes tebu tidak digunakan sebagai pakan tersendiri tetapi
dicampur dengan bahan pakan yang lainnya yang mengandung protein tinggi.
Jika kita memberikan tetes tebu dengan jumlah yang terlalu banyak, ternak kitabisa
mengalami mencret atau diare, hal ini dikarenakan tetes tebu mengandung zat kalium
yang tinggi, untuk itu kita sebaiknya memakainya sekitar 15% dari bahan campuran
kosentrat.
Tetes tebu juga banyak diaplikasikan atau dipakai dalam berbagai bidang industri, seperti
peternakan sapi, industry enerni untuk membuat ethanol, industry konstruksi, industry
pembuatan kompos, dan indusutri bahan paku pangan.
Berikut Ini adalah Salah Satu Penggunaan Tetes Tebu, untuk membuat fermentasi jerami
padi dengan menggunakan tetes tebu:
Bahan-Bahan Yang Diperlukan Fermentasi Jerami Padi Dengan Tetes Tebu adalah:
Jerami Padi
Tetes Tebu
Drum Plastik
Mesin Chopper / mesin potong, atau parang
Botol Plastik koson(seperti botol aqua 1 liter)
Cara Membuat Fermentasi Jerami Padi Dengan Tetes Tebu
Jerami padi atau jenis rumput dulayukan, sebelum fermentasi dibuat
Potonglah Jerami Padi dengan Mesin Chopper atau secara manual dengan
menggunakan parang ukuran 2-5 cm. Ukuran kecil bertujuan agar Jerami padi
mudah dikemas, dan dicampur dengan bahan lainnya.
Masukkan jerami padi yang telah dipotong-potong kedalam plastik atau dalam
karung agar kita mudah menimbannya.
Penimbangan dilakukan agar kita dapat menyesuaikan takaran dosis jerami
padi dengan takaran tetes tebu.
Tuangkan Jeram padi yang telah ditimbang tadi diatas permukaan tanah
yang telah dilapisi plastik atau terpal, agar jerami padi tidak terkontaminasi dengan
kotoran dan debu.
Campurkan tetes tebu dengan air dengan takaran 1:10, ke dalam botol plastik
atau perangkat penyemprotan.
Kemudian siramkan campuran tetes tebu tadi pada jerami padi secara
merata. Campuran yang merata akan membuat proses fermentasi menjadi
sempurna.
Setelah merata, masukan jerami padi kedalam drum silo.
Padatkan jerami padi dalam silo dengan menginjak-injak sampai tidak ada
rongga udara.
Setelah cukup padat, tutuplah bagian atas dari silo dengan plastic agar tidak
masuk udara dalam drum dan kencangkan juga dengan karet hitam yang panjang.
Simpanlah silase selama 21 hari atau 3 minggu. Kemudian bukalah drum silo.
Fermentasi jerami padi siap diberikan kepada ternak.
Urea Molases Blok (UMB) merupakan pakan tambahan atau suplemen yang sangat
berfmanfaat untuk ternak sapi, kambing, domba (ternak ruminansia), bentuk UMB ini
adalah padat yang terbuat dari berbagai macam sumber pakan seperti, molasses(tetes
tebu) sebagai kandungan energi, pupuk urea sebagai kandungan protein, garam dapur,
ultra mineral, kapur digunakan sebagai pelengkap zat-zat pakan, dan untuk mudah
menyerap tetes tebu, dan bekatul atau dedak. Pakan tambahan ini juga bisa juga kita
katakan seperti permen untuk ternak kita, karena ketika diberi UMB, ternaknya akan
menjilatnya seperti permen. Oleh karena itu, Urea Molases Blok(UMB) sangat berguna
untuk pakan ternak kita.
Sumber pakan yang mengandung protein dan mempunyai nilai energy tinggi, mesti
dipergunakan untuk pakan ternak, untuk membantu proses pencernaan secara efektif dan
efisien. Pupuk urea dimanfaatkan sebagai kandungan nitrogen non protein(NPN) yang
digunakan dalam proses fermentasi. Kita dapat menggunakan UMB pada ternak yang kita
gembalakan atau yang kita kandangkan.
1 Molases 30 150
2 Pupuk Urea 5 25
3 Pollard 15 75
4 Bekatul 20 100
5 Onggok 20 100
6 Tepung Kapur 3 15
7 Garam 2 10
8 Mineral Campuran 5 25
1 Molases 3,3
2 Onggok 0,8
3 Dedak 1,8
6 Kapur 0,9
8 Kalsium/Sulfur 0,75
Contoh Formula Urea Molases Blok 2
No Jenis Bahan Jumlah BahanKg/10Kg Campuran
2 Onggok 0,5
3 Dedak 1,35
6 Kapur 0,9
7 Urea 0,43
8 Kalsium/Sulfur 0,12
1 Molases 2,925
2 Pollard 2,295
3 Bungkil Biji Kapuk 2,275
5 Kapur 0,65
6 Urea 0,26
7 Kalsium/Sulfur 0,08
1 Molases 3
2 Onggok 0,6
3 Bekatul 0,21
6 Kapur 0,5
7 Urea 0,1
1 Molases 3,3
2 Dedak 2,4
5 Garam 0,75
6 Kapur 0,9
7 Urea 0,425
8 Mineral 0,125
Takaran Pemberian Urea Molases Blok
Bentuk UMB yang keras dan padat, agar ternak kita bisa menjilatinya lanyak es atas
permen secara terus menerus, sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan ternak kita.
Biasanya untuk ternak sapid dan kerbau dapat dierikan sekitar 350 gram/ekor/hari, untuk
ternak domba dan kambing sekitar 120 gram/ekor/hari. Pakan suplemen ini dimakan oleh
ternak dengan cara menjilat dan diberikan dengan menaruk dalam batok kelapa, tabung
bambu, atau kotak pakan. Pakan suplemen ini bisa kita berika pada saat pagi hari,
dengan jumlah takaran yang dianjurkan oleh peternak. Meskipun ukuran UMB kadang-
kadang melebihi kebutuhan yang dianjurkan, tetapi biasanya ternak akan
menyesuaikannya dan akan membatasi sendiri.
Silase Pelepah Sawit merupakan pakan hijauan ternak yang kita awetkan dengan
menggunakan teknologi fermentasi. Alasan utama untuk membuat silase yaitu kita sangat
sulit menyediakan pakan yang bekerlanjutan pada saat musim kemarau untuk ternak kita,
pada artikel ini kita membahas cara membuat silase pelepah sawit untuk pakan ternak.
Penggunaan silese pelepah sawit dapat menggantian rumput hijau hingga 80%, jadi kita
tidak perlu lagi repor-repot untuk mengarit rumput setiap hari.
Silase ini terbentuk dengan prosesinsilase yang dilakukan oleh bakteri asam laktak dalam
kondisi asam dan anaeron ( proses tanpa udara atau oksigen). Suasana asam terbentuk
dengan menambahkan zat tambahan (aditif) semacam bahan karbohidrat yang mudah
dicerna, seperti molase, dedak, onggok, jagung, dll.
baca juga:pelepah sawit untuk pakan ternak sapi
Bungkil inti sawit untuk pakan ternak, perlu diberi perhatian khusus untuk kalangan
pengusaha peternanakan dan peternak kecil. Karena harga pakan ransum pabrikan yang
terus naik. Ransum olahan ini biasanya terdiri dari beberapa campuran kosentrat seperti,
dedak padi, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil inti sawit. Harga ransum pabrikan
yang terus naik, banyak menyebabkan usaha dalam bidang peternakan ayam banyak
yang bangkrut. Ongkos untuk kosentrat sapi pedaging dan sapi perah ikut naik. Untuk sapi
perah bisa dibantu dengan harga susu sapi untuk konsumen. Bagaimana dengan sapi
pedaging?
Naiknya harga ransum pabrikan ini boleh jadi dikarenakan tingginya komponen bahan
pakan dari luar Indonesia, misalnya bungkil kedelai dan tepung ikan. Ditambah lagi dalam
bidang bahan bakar minyak mulai mengolah minyak dari bahan nabati seperti jagung, dan
ubi kayu, dan kelapa sawit. Hal itu, menjadikan harga bertambah naik. Oleh karena itu,
Bungkil inti sawit sangat memberikan peluang untuk kita untuk dijadikan pakan ternak.
Bungkil inti sawit ini adalah salah satu bagian hasill ikutan pemrosesan inti sawit ( daging
sawit ditambah batoknya), hasil ini dapat mencapai 45% dari inti sawit. Jika kita liat dari
nilai unsure kimianya, BIS mempunyai 14-17% protein, Serat kasar 12-18%, lemak 10,5%.
Oleh karena itu, bungkil inti sawit sangat baik untuk dimanfaatkan untuk pakan ternak.
Pada sapi perah BIS ini bisa digunakan 65% dari bahan ransum, jagung 25%, dan bungkil
kedelai 10%. Sedangkan pada sapi potong dapat dipakai hingga 70% pada ransum pakan
ternak. Jika peternak memberikan pada domba sebanyak 30%, dengan hanya
memberikan rumput bisa meningkatkan bobot pertumbuhan dari 30g dalam satu hari,
sedangkan dengan memberikan BIS, bobot domba bisa meningkat menjadi 70g/ekor/hr.
Dalam ternak unggas, pemanfaatan BIS sekitar 5-15%, dikarenakan serat kasarnya yang
sangat tinggi dan system kecernaannya yang rendah. Untuk ayam petelur bisa digunakan
10-15%, hal ini dikarenakan system pencernaan ayam petelur yang lebih baik dari ayam
pedaging. Kegunaan lain penggunaan BIS pada ayam juga bermanfaat sebagai
pengendali baktari jahat yaitu: Salmonella ke-dougou.
Proses Fermentasi bungkil inti sawit untuk pakan ternak dengan Jamur dan Bakteri
seperti Rhizopus oligosparus, Aspergilus niger, atau Eupenicilium javanicum bisa
menurunkan nilai serat kasar, dan tentunya dengan proses fermentasi dapat
meningkatkan nilai protein dari bungkil inti sawit, serta tingkat kecernaannya juga akan
meningkat. Jika peternak sulit mendapatkannya, peternak dapat mengunakan probiotik
yang beredar di pasaran seperti: SOC (Suplemen Organic Cair) dari PT HCS, Probitik
Tangguh, EM4, Starbio, dll.
Proses fermentasi ini telah meningkatkan nilai Protein dari Bungkil Inti Sawit dari 14%
menjadi 23%. Jika kita menambahkan lagi enzim penghancur serat pada ransum ayam
yang mempunyai 30% Bungki inti sawit, bisa meningkatkan peforma ayam hingga
menyamai ayam yang menggunakan pakan ransum biasa(contoh: jagung dan bungkil
kedelai).
Di Negara kita ini, walaupun ada bermacam-macam alat teknologi, namun hampir 90%
Bungkil inti sawit untuk pakan ternak diekspor ke Luar Indonesia, karena harganya yag
cukup tinggi, selebihnya untuk kita peternak yang ada di negeri ini. Mungkin ini menjadi
suatu yang sangat ironis, sehingga perlu menjadi perhatian dari pemerintah kita, janganlah
kita terlalu sering mendengar dari peternak kecil “Tikus Mati di Lumbung Padi”. Tanggung
jawab dan rasa keperpihakan pemerintah sangat kita harapkan. Sukses untuk Kita Semua.
Nematodis merupakan penyakit yg dikarenakan oleh cacing nematode atau disebut juga
cacing gilik, cacing ini hidup di saluran pencernaan, cacing ini menghisap nutrisi dari
pakan atau sari-sari makanan yang diperlukan oleh ternak atau induk semang, menghisap
darah ternak, cairan tubuh atau bahkan memakan jaringan tubuh ternak , sebagian besar
cacing ini dalam usus dapat mengakibatkan penyumbatan usus serta menimbulkan
berbagai macam reaksi tubuh sebagia akibat racun yang dihasilkan.
Pada kasus ternak ruminansia, sudah dikenal lebih dari 50 tipe spesies makhluk hidup,
namun hanya beberapa jenis yang memiliki nilai yang serius untuk peternak, karena
dapat merugikan usaha peternakan secara ekonomis. Yaitu: Haemonchus contortus
Penyakit yg dikarenakan oleh cacing ini disebut Haemonchosis, untuk yg betina panjang
cacing ini sekitar 18 – 30 mm, dan untuk jantan sekitar 10 – 20 mm. pada cacing betina
secara makroskopis usus yg berwana merah berisi darah saling melilit dengan uterus yang
berwarna putih. Cacing ini hidup di lambung belakang dari ternak ruminansia yang
menghasilkan pencernaa(abomasums) domba dan kambing.
Untuk siklus hidup, cacing ini pada ternak sapi, kambing, domba, dll bersifat langsung, jadi
tidak tidak membutuhkan hewan perantara lain. Cacing yang telah dewasa yg hidup di
abomasum menteskan telur. Telur yg akan dikeluarkan oleh ternak berbarengan dengan
fases, diuar tubuh inang(Hewan hidup sebagai tempat hidup parasit) , pada saat keadaan
yg sesuai, telur akan menetas dan menjadi larva, larva tingkat satu, kemudian
berkembang menjadi larva tingkat dua, selanjutnya menjadi menjadi larva tingkat tiga.
Larva L3 menjadi tingkat infektif(parasit yang menginfeksi inang yang sesuai), larva ini
akan menempel pada rerumputan, selanjutnya jika rerumputan ini dimakan oleh ternak,
larva akan berkembang di ususnya ternak.
Ternak yang mengidap penyakit cacing ini, akan mengakibatkan kekurangan darah atau
anemia, kehilangan darah, zat besi. Sehingga ternak kita akan cepat mengalami
kelelahan, dan jika dbiarkan akan mengakibatkan kematian.
Ternak kita, akan kekurangan gizi atau nutrisi, karena sari-sari makanan telah diserap oleh
cacing ini, sehingga ternak kita sulit gemuk.
Gejala ternak yang terjangkit penyakit ini adalah yang pastinya anemia, banyak
kekurangan darah, usus ternak menjadi rusak, susu yang dihasilkan akan menurun,
pertumbuhan dan perkembangan menadi tidak bagus.
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh peternaka yaitu jangan melepaskan ternak atau
mengembalakan ternak terlalu pagi, kalau ingin mau ngarit, bisa dilakukan siang hari atau
sore, menghindari pencemaran pakan dan air minum dari tinja.
Pengobatan:
Memberikan Albendazole dengan takaran 5 – 10 mg/Kg bobot badan ternak,
untuk obat ini jangan diberikan pada terna betina yang sedang hamil.
Memberikan obat Mebendazole dengan takaran 13,5 mg/Kg bobot badan
ternak.
Memberikan obat thiabendazole dengan takaran 44-46 mg/Kg bobot badan ternak.
Pada tempat yang cocok, serkaria akan berubah menjadi metaserkaria yang berbentuk
kista. Ternak akan terinfeksi jika minum air atau makan tanaman yang mengandung kista.
Gejala Ternak Mengalami Penyakit Cacing Fisiologis
Pada keadaan infeksi ternak menjadi mencret.
Pada Domba dan Kambing, yang terinfeksi parah akan menyebabka kematian
secara mendadak, dengan darah keluar dari hidung, atau anus seperti penyakit
antrax.
Pada tingkat kronis, ternak menjadi malas, tidak gesit, nafsu makan menurun,
selaput lender pucat.
Terjadi busung(edema) diantara rahang bawah
Bulu Kering dan rontok
Terasa sakit serta ternak kurus dan lemah.
Dianogsis:
Dianogsis didasarkan pada gejala klinis, identifakasi telur cacing dibawah microskrop dan
pemeriksaan pasma mati dari ternak.
Pencegahan:
Hal yang dapat kita lakukan untuk mencegah yaitu dengan membasmi siput secara alami,
misalnya dengan memelihara bebek, kita jangan mengembalakan ternak di genangan air
atau selokn, dan tentunya rumput diarit di daerah selokan.
Pada kasus akut atau parah, kita akan menemukan pembendungan dan pembekakan
pada hati, pada kantong empedu dan usus mengandung darah. Pada Gejala kronis.
Penyakit merupakan salah satu gejala kelainan seperti tidak biasanya atau tidak normal,
yang diakibatkan oleh beberapa macam hal, baik secara langsung ataupun tidak, yang
akan menyebabkan kerugian pada peternak, misalnya bobot ternak akan turun, dan ternak
menjadi mati. Dalam artikel ini kami akan menjelaskan sedikit tentang salah satu macam
penyakit ternak yaitu penyakit ngorok.
Penyakit ngorok atau dalam bahasa ilmiah disebut Septicemia apizootica(SE), bersifat
akut, dan ternak yang mati sangat tinggi, bisa mencapai 90%, khususnya pada ternak
yang telah menunjukkan cirri-ciri penyakit ngrorok. Ternak kita yang biasa diserang adalah
sapi, kerbau, kuda, kambin, domba.
Penyakit ngorok merupakan sejenis bakteri yang dalam bahasa latin disebut Pasteurella
multcida. Penyakit ngorok ini akan menular dengan kontak langsung dari satu ternak ke
ternak yang lainnya, dan dapat menular juga dari pakan yang diberikan, minuman, dan
alat-alat peternakn yang tercemar bakteri ini.
Gejala Klinis Penyakit Ngorok Pada Ternak
Ternak terlihat lesu, deman dengan temperature tinggi.
Tubuh ternak kita akan terlihat gemetar.
Pencernaannya terganggu, sehingga ternak kita susah gemuk.
Feces atau kotorannya ternak sedikit encer dan biasanya ada yang berdarah.
Munculnya pembekakan pada bagian tertentu seperti bagian kepala,
tenggorokan, leher, pada kaki ternak bagian depan, bagian bawah gelambir.
Munculnya pembekakan pada bagian tersebut, maka ternak akan sulit
bernafas, dan kita akan mendengar bunyi dan suara ngorok, sehingga penyakit ini
desebutlah penyakit ngorok.
Ternak kita akan cepat mati, hanya dalam beberapa jam sesudah muncul
gelala penyakit ngorok ini.
Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Ngorok
Langkah pertama yang mesti Anda lakukan adalah menghubungi petugas
peternakan, bila ternak anda sakit.
Kita harus memisahkan ternak yang sakit atau yang sedang mengalami gejala
penyakit, dengan ternak yang tidak sakit.
Dihimbau agar peternak mempunyai kesadaran, untuk melakukan vaksinasi
secara teratur untuk setiap tahun.
Ternak anda yan sedang sakit, agar disintik antibiotic dengan dosis untuk
pencegahaaan.
Peternak harus memperhatikan kandang ternak yang sudah terkena dampak
penyakit ngorok dengan melakukan pembersihan atau disanitasi dengan benar
Ternak yang telah mati, karena penyakit ngorok untuk segera ditanam atau
dibakar, jangan diahanyutkan dalam sungai, karena akan mengakibat gangguan
lingkungan, dan akan menular pada ternak lain.
Pengawasan yang hati-hati terhadap ternak yang keluar masuk dari luar. Ternak
yang baru tiba dipertanakan agar dipisahkan terlebih dahulu.
Di daerah seperti di Indonesia yang terdapat dua musim, musim hujan dan musim
kemarau, menjadi perhatian penting bagi peternak yang memelihara ternak seperti sapi,
kambing, domba dll. Karena terbatasnya rerumputan pada musim kemarau.
Melimpahnya hijauan pada musim hujan adalah sauatu kesempatan bagi peternak untuk
menyimpan pakan hijauannyauntuk musim kemarau. Tapi bagaimana caranya pakan
hijauan tersebut yang disimpan tidak kering dan nilai gizi atau protein tidak berkurang, dan
pakan hijauan tersebut dapat disimpan selama 1 bulan, 2 bulan atau 6 bulan bahkan 1
tahun. Untuk itu diperkenalkan salah satu lagi teknologi pengewatan pakan hijaun ternak
yaitu Silase.
Pakan hijaun yang telah dipotong dari lahan seperti Rumput Gajah, kemudian dikeringkan
dengan kandungan air 60% sebelum disimpan dalam kondisi tertutup tanpa udara atau
yang biasa disebut anearob.
Kenapa pakan hijauannya ini perlu dikeringkan? Pengeringan ini dilakukan untuk
mengurangi kadar air hijaun, jadi pakan hijauan ini tidak dapat cepat rusak. Pengeringan
bisa dilakukan dengan menggunakan mesin pengering, atau mau lebih hemat bisa dijemur
bentar dibawah terik matahari.
Apa itu silase? silase merupakan pakan hijauan ternak yang diawetkan yang disimpan
dalamkantong plastic yang kedap udara atau silo, drum, dan sudah terjadi proses
fermentasi dalam keadaan tanpa udara atau anaerob. Proses silase ini melibatkan bakteri-
bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu, yaitu Lactis Acidi dan streptococcus
yang hidup secara anerob dengan derajat keasaman 4(pH 4).
Oleh karena itu mengapa pada saat proses silase pakan hijauan ternak yang tersimpan
dalam kantong plastik atau dalam silo harus ditutup rapat, sehingga proses silase berjalan
dengan baik dan pakan hijauan tidak cepat dibusukkan oleh bakteri lain dan jamur.
Tujuan Membuat Silase Untuk Pakan Ternak
Sebagai cadangan dan persediaan pakan ternak pada saaat musim tanpa
penghujan (kemarau) yang panjang.
Untuk meyimpan dan menampung pakan hijauan yang berlebih pada saat
musim hujan, sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu pada saat musim kemarau.
Memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik
seperti protein yang tinggi.
Mendayagunakan sumber pakan dari sisa limbah pertanian ataupun hasil
agroindustri pertanian dan perkebunan seperti bekatul, dedak, bungkil sawit,
ampasa tahu,tumpi jagung, janggel jagung.
Proses Membuat silase:
Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan:
Tetes tebu(molasses) = 3% dari bahan silase
Dedak hulus =5% dari bahan silase
Menir =3.5% dari bahan silase
Onggok = 3% dari bahan silase
Rumput Gajah atau hijauan sebagai bahan silase
Silo atau kantong plastik.
Cara membuat Silase
Potong rumput hijau tersebut dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan
parang, atau dengan menggunakan mesin chopper. Potongan rumput yang kecil
tujuannya agar rumput yang dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan padat
sehingga tidak ada ruang untuk oksigen dan air yang masuk.
Campurkan bahan pakan tersebut hingga menjadi satu campuran.
Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam silo dan sekaligus
dipadatkan sehingga tidak ada rongga udara.
Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk
menjaga kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang
kosong antara tutup silo dan permukaan pakan paling atas.
Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan
ditutup rapat, dan diberi pemberat seperti batu, atau kantong plastik, atau kantong
plastic yang diisi dengan tanah.
Cara pengambilan silase
Sesudah enam sampai delapan (6—8) minggu proses ensilase telah selasai,
dan silo dapat dibongkar, selanjutnya diambil ensilasenyas. Proses silase yang
benar dapat bertahan satu sampai dua (1—2) tahun, bahjkan lebih.
Pengambilan silase secukupnya untuk pakan ternak, contonya untuk 3-5 hari.
Silase yang baru dibongkar sebaiknya dijemur atau diangin-anginkan terlebih
dahulu.
Jangan sering-sering membuka silo untuk mengabil silase, ambil seperlunya,
dan tutup rapat kembali silasesnya, agar silesa tidak mudah rusak
Ciri-ciri silase yang baik.
Rasa dan wanginya asam
Warna pakan ternak masih hijau
Teskstur rumput masih jelas
Tidak berjamur, tidak berlendir, dan mengumpal
Pakan hijaun yang tersedia secara berkelanjutan, dan bermutu dengan nutrisi tinggi
adalah sesuatu yang perlu diutamakan dalam peningkatan hasil dari ternak ruminansia,
khususnya sapi. Adalakalanya musim di Indonesia adalah musim kemarau yang
berkepanjangan, jadi peternak sangat kesulitan dalam menyediakan pakan hijuan,
sehingga kita sebagai peternak harus mencari pakan selain pakan hijaun, disini salah satu
teknologi sederhana yaitu Amoniasi Jerami untuk pakan ternak.
Probiotik starbio adalah Probiotik yang diciptakan oleh oleh PT. Lembah Hijau Multifarm,
yang berlokasi di desa Joho, Triyagan, Sukaharjo Propinsi Jawa Tengah. Kalau kita
berangkat dari UNS –Solo kita dapat menempuh sekitar 10 menit dengan kendaraan. PT
Lembah Hijau Multifarm Berdiri pada tahun 1981 oleh Ir. Suharto, MS. Yang berprofesi
sebagai pendidik. Aktivitas Lembah Hijau Multifarm meliputi kegiatan:
Peternakan Sapi Perah
Pertanian
Peternakan
Dan Pengembangan Bioteknologi Starbio.
Probiotik Starbio merupakan kumpulan bibit mikroorganisme yang diambil dari lambung
sapi yang kemudian diproses dengan pencampuran tanah, akar rumput dan daun-
daaunan atau ranting-ranting daunan-daunan yang dibusukkan. Didalam pencampuran
tersebut mengandung mikroba khusus yang mempunyai fungsi yang berbeda beda,
contonya Cellulomonas Clostridium thermocellulosa sebagai pecerna lemak, Agaricus dan
coprinus (pencerna lignin), serta Klebssiella dan Azozpirillum trasiliensis sebagai
pencerna protein.
Probiotik starbio adalah probiotik yang bersifat an-aerob (tanpa udara) yang dapat
menghasilakn enzim yang berguna untuk memecah karbohidrat seperti (selulosa,
hemiselulosa, lignin), dan protein serta lemak.
Lihat Juga: Produk PT. LHM Starbio Plus Untuk Mengatasi
Masalah Septic Tank(WC)
Kegunaan starbio dalam ransum atau pakan ternak yaitu meningkatkan daya cerna, lebih
mudah menyerab nutrisi, dan tentunya efisiensi penggunaan ransum, probiotik ini juga
mampu menghilangkan bau kotoran ternak kita.
Probiotik starbio adalah kumpulan bakteri atu koloni dari bakteri alami sebagai berikut:
Mikroba Proteolitik
6 x 10 satuan pembentuk koloni/gram bahan, jenis yang biasa diformulasikan yaitu:
9
Probiotik bioplus merupakan hasil dari pencampuran bakteri atau mikroba yang
menguntungkan (non-patogen) yakni bakteri yang dapat mencerna pakan serat, seperti
jerami dan rumput gajah, kandungan bakteri sekitar 105/gr, dan Fungi atau jamur yang
juga dapat mencerna pakan berserat. Probiotik Bioplus didapatlan dari bermacam macam
ternak ruminasia (sapi, kambing, domba) dan monogastrik(kelinci, kuda). Penggunaan
Probiotik Bioplus berfungsi untuk meningkatkan produktivitas dari pakan yang kurang
efisien karena mempunyai nilai nutrisi yang rendah.
Hamipr sama dengan probiotik yang lainnya, proboitik bioplus mempunyai manfaat untuk
meningkatkan efisien pakan dengan miningkatkan protein (PK) pakan dan menurunkan
serat kasar(SK) dari pakan, menjaga kesehatan ternak, meningkatkan pertumbuhan
ternak.
Sapi bali atau dalam bahasa latin disebut dengan (Bos Sondaicus) adalah hasil dari
domestikasi (hasil penjinakan hewan liar) benteng yang ada di pulau balidan sekarang
menjadikan sapi bali adalah ternak unggulan di pulau tersebut dan kemudian
dikembangbiakkan secara nasional meskipun menjadi komoditas unggulan sapi bali juga
memiliki sisi kelamahan yakni perumbuhan bobot harian sapi yang agak lambat
dibandingkan dengan sapi unggulan lain seperti sapi Simmental, Limousin, atau Brahman.
Dari berbagai hasil penelitian bahwa ternak sapi bali dalam khususnya dalam proses
penggemukan sapi potong membutuhkan pakan dengan kualitas dan kuantitas yang lebih
baik, kemudian pemberian kosentrat untuk pakan penguat dilakukan terbatas oleh petani
yang mempunyai tingkat kemampuan ekonomi yang baik, sehingga produktivitas sapi
potong yang dipelihara petani dipedasaan menjadi sangat rendah.
Sekarang, diikuti dengan perkembangan ilmu peternakan sudah berkembang penggunaan
pakan penguat (feed additif), dan salahsatunya adalah probiotik Bioplus, dan Enzim.
Bioplus merupakan probiotik yang mengandung mikroba pencerna serat yang bisa
meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan. Dari penelitian bahwa penggunaan Probiotik
Bioplus pada sapi potong peranakan Ongole dapat meningkatkan pertambahan bobot
badan harian dari 0,7 Kg menjadi 1 Kg. Dalam Bioplus terdapat jenis bakteri fermentasi
dari genus Lactabacillus, Streptomices, dan genus jamur fermentative lainnya dalam
media molasses (tetes tebu) yang berguna untuk memfermatasikan bahan organic
kompleks menjadi bahan organic sederhana.
Kemudian enzim adalah produk biologis yang berguna untuk katalisator untuk
memecahkan atau merombak struktur kimia pakan yang bersifat kompleks menjadi
sederhana, agar pakan tersebut mudah untuk diserap.
Enzim yang digunakan pada pengkajian ini yaitucampuran dari enzim alfa Amilase, Beta
Amilase, Beta Gluconase, Pectinase, Cellulase, dan lain-lain. Enzim yang diberikan
sebanyak 3 gram/ekor/hari.
Bioplus 5 ml/ekor/hari, dedak 2 kg/ekor/hari sedangkan hijauan diberikan ad libitum
dengan kompisisi 70% rumput dan 30% legume seperti daun gamal, kaliandra, lamtoro,
turi, dan lain lain.
Pengaruhnya terhadap pertambahan Berat Badan Sapi Bali.
Pertambahan berat badan,
Dari hasil penggkajian dan penelitian selama 4 bulan, kelompok sapi yang diberika pakan
Hijauan+Dedak+Enzim (HDE) pertambahan bobot badan hariannya yang tertinggi,
selanjutnya diikuti oleh kelompok sapi yang diberikan pakan Hijauan+Dedak+Bioplus
(HDB), Hijauan+Enzim(HE), Hijauan + Dedak (HD), Hijauan + Bioplus (HB) dan terakhir
sapi diberikan hiajauan saja, masing-masing 0.679, 0.611, 0.508, 0.491, 0.461, dan 0.302
kg/ekor/hari.
Pertambaha
Bobot Badan Bobot Badan
No Perlakuan Bobot Bada
Awal(Kg) Akhir(Kg)
(Kg/Ekor/ha
Kulit kakao adalah salah satu limbah industri yang dihasilkan oleh tanaman kakau.
Tanaman kakao yang dalam bahasa latin disebut dengan Theobroma cacao L, hampir
74% dari buah kakao adalah kulit buah, dengan 2% plasenta, dan 24% biji.
Dari hasil analisa kimia atau yang biasa dengan analisa proksimat, kulit buah kakao
mengandung 22% protein, dan 3-9 % lemak. Ada juga dari hasil penelitian yang lain kulit
buah kakao mempunyai protein kasar (PK) 8%, bahan kering (BK) 88%, dan serat kasar
(SK) 40,1 %., dan tingkat kecernaannya (TDN) sebesar 50,8%.
Dan pemakaian pada ternak ruminansia sekitar 30-40%. Dari hasil penelitian yang dicoba
pada ternak domba, pemakaian kulit buah kakao bisa digunakan untuk mengganti
kosentrat 15% atau 5% dari ransum.
Sebaiknya sebelum digunakan sebagai pakan ternak, limbah kulit buah kakao agar dapat
difermentasikan terlebih dahulu agar kadar lignin yang sulit dicerna oleh ternak dapat
turun, dan sebaliknya untuk meningkatkan kadar protein dari kulit buah kakao yang semula
sekitar 6-8% menjadi 12-15 %. Ketika peternak yang mencoba memberikan kulit buah
kakao yang telah diproses pada ternak sapi bisa meningkatkan berat badan sapi sebesar
0,9 Kg/Hari.
Cara Pengolahan Kulit Kakao Dengan Teknologi Fermentasi
Dengan cara fementasi, nilai gizi tambah kulit buat kakao bisa ditingkatkan, sehingga
memenuhi pakan kosentrat pada kambing, domba dan sapi. Salah satu fermentor yang
dapat digunakan adalah starbio ternak atau Aspergilus niger, dengan fermentasi manfaat
yang diperoleh antara lain:
Nilai protein dari kulit buah kakao akan meningkat
Menurunkan kandungan serat kasar
Menurunkan kandungan tenin (zat yang menghambat pencernaan)
Cara pengolahaan limbah kulit Kakao Tanpa Fermentasi
Kumpulkan limbah kulit kakao dari hasil panen, kemudian dicingcang. Selanjutnya dijemur
pada sinar matahari sampai kering, yang dapat kita lihat dengan cara mudah unuk
dipatahkan atau mudah hancur ketika diremas. Setelah kering ditumbuk dengan
menggunakan lesung, atau alat penumbuk lainnya, dan kemudian dilakukan pengayakan.
Untuk meningkatkan nilai gizi pakan ternak, maka tepung kulit buah kakao dapat dicampur
dengan bekatul dan jagung giling, masing 15%, 35%, dan 30%, yang artinya bahwa
ransum tersebut tediri atas 15% tepung kulit buah kakao, 35% bekatul, dan 30% jagung
giling.
Cara penggunaan kulit buah kakao pada ternak.
Pada awal pemberian, biasanya ternak tidak langsung memakannya. Karena
itu, berikanlah pada saat ternak lapar dan bila perlu diambah sedikit garam, atau
gula untuk merangsang nafsu makan.
Tepung hasil fermentasi bisa langsung diberikan pada ternak, atau disimpan,
agar lebih awet dan tahan lama, penyimpanan harus dalam bentuk wadah kering dan
bersih.
Ilmu pertenakan dan teknologi penggemukan ternak khususnya pada ternak ruminansia
terus maju dan berkembang dengan pengaplikasikan beberapa macam produk probiotik
yang sangat menguntungkan bagi peternak.
Manfaat probiotik untuk ternak yang digunakan dalam ransum pakan akan meningkatkan
daya cerna dalam rumen ternak. Probiotik adalah mikroba atau mikroorganisme yang
hidup pada media tertentu, kemudian digunakan pada ternak melalui pakan, untuk
membuat keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaannya.
Probiotik yang ditambahkan dalam pakan ransum, dari berbagai hasil penelitian mampu
menambah berat badan ternak. Karena probitik ini mampu membuat mikroorganisme
postif bekerja pada keadaan yang optimal, jadi pakan akan lebih gampang dicerna dan
diserap.
Biasanya pakan ternak ruminansia di Negara kita ini memiliki mutu yang rendah, oleh
sebab itu kita memerlukan suplemen tambahan yang bisa meningkatkan kinerja fungsi
rumen, yaitu dengan menggunakan probiotik khususnya yang terdapat bakteri selulolitik
yang tinggi, supaya bisa memanfaatkan sumber pakan berserat tinggi. Dengan
penggunaan probiotik. serat kasar (SK) akan diturunkan, Protein Kasar (PK) akan
dinaikkan, dan TDN (daya cerna) akan meningkat.
Intinya, probiotik merupakan suplemen untuk ternak yang dapat meningkatkan kesehatan
ternak melalui cara pengolahan kompasisi mikroorganisme dan bakteri pada saluran
pencernaan ternak. Beberapa sumber informasi literature, ternak yang diberikan probiotik
mampu memberikan penambahan berat badan yang cukup baik, seperti pada ternak sapi,
pertambahan bobot badan dapat mencapai 2-3 kg/hari.
Jika kita melihat data tersebut, kita sebagai peternak dapat mencoba memberikan probitik
ini pada ternak kita. Apalagi penggunaan probiotik dalam pakan, tidak menyebabkan efek
buruk kepada ternak, hal ini disebabkan probitik adalah termasuk katagori zat organic.
Berikut ini adalah beberapa manfaat probiotik untuk ternak:
Probiotik mampu mengurangi penyakit diare atau mencret pada ternak.
Mampu mengurangi tingkat stress pada ternak.
Menekan jumlah batkeri yang buruk (patogen), sehingga kesehatan ternak
kita terjamin
Probiotik yang digunakan tidak akan berbahaya bagi ternak maupun pada
lingkungan, karena probiotik hanya terdapat mikroorganisme yang baik yang sangat
menguntungkan untuk ternak.
Probiotik akan meningkatkan nafsu pakan ternak sehingga ternak akan cepat
gemuk.
Penggunaan probitiok akan menurunkan kadar kolestrol pada daging.
Kotoran ternak menjadi tidak berbau dan cepat kering
Berikut ini adalah beberapa contoh probiotik yang beredar di pasaran
Starbio, produk dari PT. Limbah Hijau Multifarm(LHM)
Bossdext, Bioplus
EM4, Probion, Bioplus
Probiotik Tangguh dari PT. Natural Nusantara (NASA)
SOC (Suplement Organic Cair) dari. PT Hidup Cerah Sejahtera (PT. HCS)
Ragi Tape Jermi, dari Klinik Pertanian Indonesia.
Dari beberapa produk probiotik diatas, peternak dapat mencobanya untuk ternaknya,
sehingga usaha pertenakan dapat berjalan dengan sukses dalamh hal efisiensi waktu dan
penggunaan pakan.
Probiotik ini biasa digunakan dalam proses fermentasi berbagai macam limbah pertanian
dan agroindustri, seperti jerami padi, jerami jagung, ampas tahu, bekatul, kulit kakau,
bungkil sawit, dan lain-lain. Probiotik dapat juga digunakan pada proses silase, seperti
pada rumput gajah.
Proses pembuatan fermentasi menjadi sangat terkenal dalam dunia peternakan, karena
teknologi ini sudah memberikan manfaa yang cuku banyak untuk peternak. Selama ini
dikalangan masyaraka kita hanya fermentasi hanya dikenal untuk membuat minuman saja.
Padahal tidak, fermentasi juga dapat dimanfaatkan untuk proses pembuatan pakan yang
mempunyai kualitas yang cukup tinggi. Pembuatan fermentasi sangat gampang, dan
tentunya hal yang sangat penting dari proses fermentasi yaitu menghemat biaya, waktu
tidak terlalu banyak untuk memotong rumput atau mengangon ternaknya.
Untuk menghemat biaya pakan merupakan hal sangat penting di dalam usaha peternakan,
karana pakan merupakan factor biaya produksi yang mencapai 70-80%. Sehingga kita
sebagai peternak sangat butuh pengetahuan tentang bahan pakan yang lain yang tersedia
di lingkungan kita.
Pohon turi sebagai pakan ternak, mempunyai potensi yang sangat bagus untuk ternak
baik ternak ruminansia (seperti sapi, kambing, domba, dll) maupun non-ruminansia.
Karena pohon turi ini memiliki kadar Protein Kasar (PK) yang tinggi untuk nutrisi ternak,
sehingga ternak kita cepat gemuk, dan produksi susu ternak akan meninggkat.
Tapi dibalik keunggulannya, pohon turi ini mempunyai zat antinutrisi yang berbahaya bagi
ternak, sehigga kita perlu mengolahnya terlebih dahulu sebelum diberikan.
Tanaman Turi atau dalam bahasa latin Sesbania grandiflora syn. Aeschynomene
grandiflora adalah tanaman kecil, tanaman turi dapat mencapai ketinggian10 m. Turi
diperkirakan berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Namun sekarang sudah
menyebar ke berbagai kawasan iklim tropis di dunia.
Pohon turi tidak berusia panjang, dapat tumbuh dengan cepat, mempunyai akar yang
dangkal, dan memiliki cabang cabang yang menggantung. Tanaman turi berupa tanaman
pohon dengan cabang yang jarang, kemudian mendatar, batang utamanya tegak, tajuk
cenderung meninggi, dan memiliki daun majemuk. Pohon turi memiliki mahkota putih, jenis
kupu-kupu Faboideae, buahnya polong, dan menggantung. Untuk lebih jelas dapat dilihat
dari gambar.
Dibebarapa daerah di Indonesia, untuk sunda dan jawa biasa disebut turi, daerah Madura
disebut toroi, masyarakat gorontalo menyebut uliango, gorgua untuk disebut oleh masyarat
Buol, Palawu oleh masyarakat bima, tanunu (Sumba), Sedangkan masyarakat Ternate
dan Tidore menyebut pohon turi ini adalah Tun.
Ciri-Ciri Pohon Turi
Batang
Pohon turi mempunyai sedikit cabang, dengan tinggi antara 8-15 meter, dan diameter
sekitra 25-30 cm, kulit luar batangnya bewarna abu-abu kehitaman, kasar, mempunyai
retakan vertical yang panjang selebar 1-2 cm. Kulit kayu bila ditoreh akan mengeluarkan
lender kuning kemerahan.
Daun
Daunya turi majemuk menyirip sepanjang 30 cm, dengan jumlah anak daun genap atau
berpasangan, sekitar 20-50 anak daun per tangkai. Bentuk daunnya lonjong atau oval.
Bunga
Bunga Daun Turi mempunyi bentuk seperti tandan, muncul pada ketika ketiak daun,
kelopak daun seperti bulan sabit, dan mahkota bunga menggantung berbentuk semacam
lonceng. Jika kita bedakan jenis atau varietasnya, mahkota bunga turi dapat kita bagi dua
tipe yakni berwarna putih dan berwarna merah.
Buah
Polongnya poho turi menggantung berbentuk ramping, dan lurus, dengan ujung
meramping. Ukuran panjang polong sekitar 30-50 cm, dengan lebarnya 1-1,5 cm. Saat
buahnya masih muda buahnya berwana hijau, dan selanjutnya setelah menua, buahnya
bewarna kuning.
Pesebaran:
Pohon turi bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian 0,1-1000 meter diatas permukaan
laut. Biasanya buahnya kurang bagus jika hidup lebih dari ketinggian itu. Dapat
berkembang pada berbagai macam tekstur tanah dan drainase yang tidak bagus. Pohon
turi berkembang dengan banyak dengan steak batang atau biji.
Pohon Turi Sebagi Pakan Ternak
Pohon turi sangat disukai oleh ternak, dan batang daunnya dapat berkembang dengan
cepat setalah dipotong berulang-ulang. Jika kita menaman dalam 1 hektar tanah, dapat
menghasilkan 20 ton Bahan kering per tahun. Cukup banyak kan?
Hal yang sangat potensial sebagai pakan ternak adalah pohon turi mempunyai kadar
protein kasar(PK) 36% dalam betuk segar, PK 27%,serat kasar (SK) 14% dalam bentuk
tepung, dan mempunyai energi lebih banyak dibandingkan dengan kalandra, lamtoro, dan
gamal. Pohon turi sangat baik diberikan pada ternak pada akhir kehamilan dan awal
laktasi (produksi susu setelah melahirkan). Sehingga pertumbuhan anak ternak dapat
bekembang dengan baik, dan mencegah angka kematian anak ternak.
Jika kita berikan 2 Kg pada domba bisa menaikkan berat badan 300% dibandingkan
dengan rumput gajah saja. Hal ini hampir sama jika kita berikan pada sapi sebanyak 2 kg
yang kita campur dengan jerami dengan pemberian ransum yang sempurna.
Cara Pemberian Pakan Pada Ternak
Kita dapat memberikan daun turi pada ternak bisa dalam bentuk segar atau yang menjadi
tepung, yang kemudian dicampur dengan bahan pakan ternak. Pada sapi dapat diberikan
secara langsung.
Daun turi yang telah kering, kemudian digilling menjadi tepung dapat digunakan sebagai
bahan campuran pakan ternak atau kosentrat .
Tujuan daun pohon turi dijemur adalah untuk mengurangi kadar air sehingga mudah
digiling, dan mengurangi zat sponin yang berbahaya bagi ternak. Pada ternak punyuh,
daun turi dapat dipakai sebagai peganti bungkil kedelai sampai 45%.
Tabel berikut ini adalah saran jumlah daun turi yang dapat dberikan pada ternak:
Jumlah
Taksiran Konsumsi % Pohon
Katagori Tenak Turi/ekor
BK Turi
Berat Badan Kg P
Complete feed atau pakan komplit merupakan pakan ternak yang lengkap yang bisa
melengkapi dan memenuhi nutrisi dan gizi yang dibutuhkan ternak selama satu hari(24
jam). Pakan lengkap ini adalah kombinasi, campuran, gabungan dari pakan hijauan,
kosentrat yang berprotein tinggi, pakan yang berserat, dan pakan suplemen.
Agar pakan lengkap ini berkualitas untuk ternak, diperlukan pengolahan yaitu dengan
Teknologi pembuatan pakan komplit yang disebut dengan fermentasi yang menggunakan
probiotik.
Keunggulan menggunakan pakan komplit.
Peternak tidak harus lagi membanting tulang untuk mencari rumput(ngarit)
setiap hari, sebab dengan fermentasi, pakan komplit dapat bertahan dan simpan
lama sebagai cadangan pakan pada saat musim kemarau.
Kita tidak perlu lagi memperkajakan banyak tenaga kerja, hanya dengan satu
orang, mampu memelihara kambing atau domba lebih kurang sekitar 200 ekor,
begitu juga dengan sapi yang dapat dipelihara oleh 1 orang dengan jumlah 20 ekor
Tentunnya kualitas pakan ternak terjamin dengahn nutrisi yang lengkap
sesuai dengan kebutuhan ternak.
Bahan Pakan Dan Peralatan Yang Diperlukan:
Bahan pakan berserat contohnya: rumput hijauan, jerami jagung, jerami
jagung, klabot jagung, janggel jagung, kulit singkong, kulit kacang, brangksan
kacang hijau.
Pakan Kosentrat: bahan pakan yang bermutu tinggi atau berproten tinggi.
Baik dari satu bahan pakan atau lebih. Contonya adalah Dedak padi, bekatul,
ampas tahu, pollard atau dedak gandum, dedak jagung, bunkil sawit, dll atau pun
pakan kosentrat yang dijual dipasaran.
Bahan suplemen: garam dapur, molasses atau tetes tebu, urea, dan
probiotik yang sering kita temui di pasaran contohnya : starbio, probion, EM4, ragi
tape jerami, SOC HCS, Probiotik Tangguh Nasa, Biofad, Probion, dll.
Peralatan: Alat atau mesin pencacah/chopper, bak penampung sebagai
tempat fermentasi, missal, silo, kantong plastic kedap udara, dlll. Terpal, gayung,
kayu atau bamboo, sekop sebagai pengaduk.
Proses Pembuatan Pakan Komplit
Bahan pakan sumber serat dicacah dengan chopper/mesin pencacah,
kemudian diletakkan diatas terpal, hasil cacahan yang kecil akan semakin baik,
karena saat pencampuran akan homogen (mudah tercampur dengan merata).
Di atas cacahan pakan serat, ditambahkan konsentrat sebagai protein tinggi.
Tambahkan garam dapur dalam air secukupnya, tambahkan urea dengan air
secukupnya. Setelah garam dapur dan urea telah larut. Kemudian baru ditambahkan
molasses atau tetes tebu dan probiotik. Jika diperlukan agar dapat menambahkan
air seperlunya.
Semprotkan/percikan larutan garam dapur, urea, tetes tebu, dan probitiok di
atas hamparan bahan pakan berserat. Kemudian diaduk-aduk rata dan bila
diperlukan menambahkan air kembali, sehingga kandungan air mencapai 60%.
Takarannya jika dipegang/dikepal bahan pakan basah di tangan, tapi air tidak
menetes.
Kemudian masukkan bahan pakan ternak tersebu dalam silo, atau tempat
lainnya, ditekan agar padat, tidak ada udara(anaerob). Kemudian ditutup rapat
selama 3 minggu.
Pakan komplit ini, bisa diberikan dan digunakan sesudah tiga hari proses fermentasi
berlangsung, asalkan sesudah kita mengambil untuk diberi ke ternak harus ditutup rapat
kembali.
Sesudah proses fermentasi sekitar 3(tiga) minggu tersebut, pakan lengkap tersebut dapat
disimpan dalam kondisi terbuka namun sebelumnya harus diangin-anginkan terlebih
hingga kering.
Contoh Beberapa Formulasi Pakan Kosentrat
Bahan Pakan Formula I Formula 2 Formula 3 Formu
Dedak Padi 75 – – –
Kulit Kopi 25 22 25 24
Bungkil Klenteng – 10 – –
Onggok – 48 – 56
Urea 0,5 – – 2
Contoh Formulasi Pakan Lengkap Berbahan Hasil Sisa(limbah) Jagung
Bahan Pakan Kg
Brann/Pollard 40
Tetes Tebu 1
Urea 0,2
Garam Dapur 2
Kalsit/kapur mati 2
Probiotik(starbio) 0,2
Untuk membuat ransum sapi potong lebih dari dua bahan, kita asumsikan seorang
peternak sapi mempunyai seekor sapi jantan potong mempunyai berat badan sekitar
300Kg, sapi ini akan digemukkan dengan target kenaikan berat badan 1 Kg/hari.
Sedangkan bahan pakan yan tersedia untuk membuat ransum yaitu rumput gajah atau
rumput raja, dedak padi kasar, dan onggok (ampas singkong).
Untuk proses penyusunan ransum pakan tersebut, ayuk kita ikuti langkah-langkah
pembuatannya.
Dari artikel yang sebelumnya, kita dapat mengetahui bahwa kemampuan sapi
untuk mengonsumsi bahan kering(BK). Yaitu si sapi yang mempunyai berat badan
300Kg mampu mengkomsumsi bahan pakan kering per hari sebanyak 3% dari berat
badannya.
Total bahan pakan kering per hari = 300Kg x 3% = 9Kg/hari
Dikarenakan rumput gajah termasuk pakan hijaun yang bermutu sedang,
maka perbandingannya dengan kosenrat untuk ransum sapi yaitu: 60% : 40%
Komposisi rumput gajah = 60/100 x 9Kg=5,4 Kg
Komposisi dedak halus dan onggok = 40/100 x 9 Kg =3,6 Kg
Seperti yang kita ketahui bahwa rumput gajah mempunyai kandungan Bahan
Kering(BK)=22,4% protein kasar(PK)= 13,5% dan energy/TDN=57%.
Dedak padi kasar mempunyai kandungan bahan kering 87,5%, protein kasar 13,8% dan
energy/TDN 55% Sedangkan onggok mempumyai bahan kering 88,7%, protein kasar
1,8% dan energy/TDN 85%.
-Total rumput segar yang dibutuhkan = 100/22,4×5,4 Kg = 24,10 Kg
-Kandungan energy/TDN rumput gajah = 5,4Kg X 57%= 3,078Kg
Dari artikel daftar jenis beberapa komposisi bahan pakan ransum sapi
potong, kebutuhan energi/TDN sapi potong jantan berbobot 300Kg dengan PBBH 1
KG adalah 5,0Kg.
Energi campuran dedak padi dan onggok = 5,0 Kg — 3,078 Kg = 1,922 Kg
Kandungan energi campuran dedak padi dan onggok=1,922/3,6 x 100%
=53,388%
-Untuk menentukan komposisi dedak padi dan ampas singkong dapat menggunakan Bujur
Sangkar Pearson.
Keterangan
Nilai 55 dan 85 pada perhitungan di atas merupakan nilai energy/TDN dedak
padi kasar dan onggok masing-masing sebesar 55% dan 85%
Kebutuhan dedak padi kasar = 32/34 x 100% =94,11 % bahan kering
Komposisi dedak padi kasar = 94,11 % x 3,6 Kg = 3,38 Kg bahan kering
Komposisi dedak padi kasar= 100/87,5 x 3,38 Kg =3,86Kg bahan segar
Kebutuhan onggok =2/34 x 100% =5,88 % bahan kering
Komposisi onggok =5,88% x 3,6 = 0,21 Kg Bahan Kering
Komposisi onggok = 100/88,7 x 0,21 = 0,237 Kg Bahan segar
Dai perhitungan tersebut, komposisi ransum yang diperoleh untuk menggemukkan sapi
jantan yang mempunyai berat badan 300Kg dengan PBBH 1 Kg/hari adalah 24,1 Kg
rumput raja, 3,86 Kg dedak padi kasar, dan 0,237 onggok.
Komposisi tersebut perlu diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan. Pastikan nutrisi
didalamnya sudah memenuhi kebutahan penggemukan, terutama kandungan protein dan
energinya. Kebutuhan pakan sapi jantan untuk digemukkan dengan target PPBH 1 Kg,
yaitu 819 g protein kasar dan 5,0 Kg energy/TDN
Protein kasar dalam rumput raja adalah 5,4 Kg x 13,5/100 =0,729Kg
Protein kasar dalam dedak padi kasar 3,38 Kg x 13,8/100=0,466 Kg
Protein kasar dama onggok adalah 0,21 Kg x 1,8/100=0,0038 Kg
Jumlah 1,198 kg sudah melebihi kebutuhan sebesar 819 g.
Energi/TDN dalam rumput gajah adalah 5,4 Kg x 57/100 = 3,078 Kg
Energi dalam dedak padi kasar adalah 3,38 Kg x 55/100 = 1,859 Kg
Energi dalam onggok adalah 0,21 Kg x 85/100 =0,1785 Kg
Jumlah 5,115 kg, sudah melebihi kebutuhan sebesar 5,0 Kg.
Selamat Datang, diwebsite pertenakankita.com, ini adalah artikel pertama kami, yang
membagikan artikel tentang daftar istilah dalam peternakan yang biasa dipakai dalam
meramu dan pemberian pakan ternak. Semoga artikel singkat ini, memberikan gambaran
kepada rekan-rekan peternak.
Daftar Istilah Dalam Peternakan,
berikut ini adalah beberapa pengertian tentang bahan baku pakan :
1. Air, kandungan air dalam setiap jenis pakan bervariasi. Hijauan umumnya mengandung
75—90% air. Sementara itu, untuk pakan yang sudah kering, seperti dedak padi,
mengandung 10% air. Kadar air dalam pakan perlu diketahui untuk membandingkan
dengan nilai nutrisi berdasarkan bahan keringnya.
2. Protein Kasar (PK) merupakan semua ikatan yang mengandung Nitrogen (N), baik
protein sesungguhnya(true protein) maupun zat-zat yang mengandung protein, tapi bukan
protein.
3. Bahan Kering (BK) adalah komponen pakan ternak yang sudah tidak mengandung air.
Pengetahuan mengenai bahan kering pada pakan ternak diperlukan untuk perhitungan
Penyusunan dan pemberian pakan ternak.
4. Abu merupakan zat pakan anorganik, abu mengadung unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh ternak seperti, Ca, K, Na, Mg, Fe, P, dan CL.
5. Lemak Kasar(LK), kadar lemak dalam pakan dapat diketahui melalui ekstrak yang
dilarutkan dalam ether, meski zat-zat lain juga larut di dalamnya. Karena itu, kadar lemak
yang menjadi acuan perhitungan lebih tepat disebut lamak kasar(LK)
6. Karbohirat, dalam analisih proksimat, yang termasuk karbohidrat adalah ekstrak tanpa
nitrogen(BETN). BETN merupakan komponen karbohidrat yang mudah dicerna dan
sumber energi yang baik bagi ternak ternak. Nilai BETN didapatkan dari 100% dikurangi
persentase abu, serat kasar, lemak, dan protein kasar.
7. Serat Kasar(SK) merupakan komponen karbohidrat yang terdiri atas polisakarida yang
tidak larut (selulosa dan hemiselulosa) serta lignin. Dalam ikatan lignoselulosa lignin
memiliki koefisiensi cerna sangat rendah. Semakin tua tanaman, kandungan ligninnya
semakin tinggi. Jerami padi termasuk bahan pakan dengan kandungan lignin tinggi
sehingga sulit dicerna.
8. Konsentrat merupakan makanan penguat yang terdiri dari bahan baku yang kaya
karbohidrat dan protein seperti jagung kuning, bekatul, dedak gandum dan bungkil (kedelai
dan kelapa). Konsentrat untuk ternak umumnya disebut makanan penguat atau bahan
baku makanan yang memiliki kandungan serat kasar kurang dari 18% dan mempunyai
kandungan protein yang cukup tinggi, dan mudah dicerna.
Pemberian pakan jerami padi fermentasi bersama dengan konsentrat, memungkinkan
setiap bahan akan saling menutupi kekurangannya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan
gizi yang diperlukan tubuh. Untuk mengetahui zat makanan yang dapat diabsorbsi oleh
tubuh maka diperlukan pengukuran daya cerna.
Kosentrat dapat dibagi dua bagian yaitu:
Konsentrat sebagai sumber protein adalah sumber konsentrat yang mengandung nilai
protein lebih dari 18%, dan TDN(Total Digestablenya) adalah 60%. Misalnya tepung ikan,
tepung daging, tepung susu, tepung darah, tepung bulu, dan tepung cacing, tepung
kedelai, bungkil kedalai, bunngkil kelapa, bungkil kelapa sawit.
Kosentrat sebagai sumber energy adalah konsentrat yang mengadung nilai protein di
bawah 18%, daya cerna(TDN) 60%, dan serat kasarnya lebih dari 10%, contohnya adalah
dedak, bekatul, jagung, polar, dll.
9. Total Digestible Nutrient (TDN) dalam bahasai Indonesia adalan total nutrient
tercerna. Jumlah persetase semua sumber pakan ternak yang dapat dicerna, seperti
protein, karbohidrat, serat kasar dan lemak. Untuk minghitung TDN adalah dengan
menjumlahkan presentase dari zat pakan tersebut.
10. Ransum adalah bahan pakan campuran dua atau lebih bahan pakan yang disusun
untuk memenuhi kebutuhan ternak selama satu hari.Ransum adalah campuran bahan
pakan jadi yang siap diberikan pada ternak yang terdiri dari dua atau lebih bahan pakan
dari berbagai jenis bahan pakan yang telah dihitung nilai energi dan nutrisinya yang
diperlukan oleh ternak untuk memenuhi kebutuhan pakan dalam satu hari.
11. Complete Feed merupakan suatu aplikasi teknologi formulasi pakan dimana
mencampur(mix) semua bahan pakan yang ada, seperti dari hijauan ( limbah pertanian )
dan konsentrat yang dicampur menjadi satu tanpa atau hanya sedikit tambahan rumput
segar. Pakan complete feed merupakan fomulasi ransum yang berimbang yang telah
lengkap, yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak, seperti untuk
pertumbuhan, perawatan jaringan maupun produksi. Dalam aplikasi pemberiannya,
ransum complete feed tidak memerlukan bahan tambahan lainnya kecuali air minum.
12. Sumber bahan Additive adalah bahan tambahan yang perlu atau biasa ditambahkan
dalam jumlah yang relatif sedikit dalam bahan pakan yang kadang kala diperlukan untuk
melengkapi ransum yang disusun. Misalnya menambahkan aroma atau cita rasa, asam
amino atau asam amino, vitamin.
13. Sumber serat adalah bahan-bahan yang memiliki kandungan serat kasar (SK) >18%,
contohnya limbah pertanian, kulit biji polong-polongan dll.
14. Sumber energi adalah bahan-bahan yang memiliki kadar protein kurang dari 20% dan
serat kasar kurang dari 18% atau dinding selnya kurang dari 35%, contohnya biji-bijian,
kacang-kacangan, buah-buahan, umbi-umbian dan limbah sisa penggilingan.
15. Sumber protein adalah bahan-bahan yang memiliki kandungan protein kasar >20%
baik bahan yang berasal dari tumbuhtumbuhan seperti bungkil, bekatul maupun yang
berasal dari hewan seperti silase ikan.
16. Sumber mineral adalah bahan-bahan yang memiliki kandungan mineral yang cukup
tinggi, misalnya garam dapur, kapur makan, tepung ikan, grit kulit bekicot, grit kulit kerang
dan grit kulit ikan.
17. Sumber vitamin adalah bahan-bahan yang memiliki kandungan vitamin cukup tinggi,
misalnya makanan berbutir dan umbi-umbian.
18. Pakan tambahan adalah bahan-bahan tertentu yang ditambahkan kedalam ransum,
seperti obat-obatan, anti biotika, hormon, air, dan zat pengharum.