Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

DASGROTEK

PENGENALAN SARANA PRODUKSI PUPUK, BIBIT


DAN ALAT

DESKY ARINANDO
193030401122

JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2020
DAFTAR ISI
Hala
man
DAFTAR ISI................................................................................................ 2
I. PENDAHULUAN.................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang............................................................................... 3
1.2. Tujuan Praktikum........................................................................... 7
II. BAHAN DAN METODE..................................................................... 7
2.1. Waktu Dan Tempat........................................................................ 7
2.2. Alat dan Bahan............................................................................... 7
2.3. Cara Kerja...................................................................................... 7
III. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 8
3.1. Hasil Pengamatan........................................................................... 8
3.2. Pembahasan.................................................................................... 14
IV. PENUTUP............................................................................................. 17
4.1. Kesimpulan.................................................................................... 17
4.2. Saran.............................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

2
1.1. Latar Belakang
Untuk melakukan usaha pertanian dibutuhkan berbagai jenis bahan dan alat
penunjang yang diperlukan pada proses produksi pertanian, sejak persiapan lahan
hingga penanganan hasil tanaman pada tahap pasca panen. Untuk mencapai hasil
yang tinggi dan agar usahatani dapat memberikan keuntungan yang besar,
diperlukan kemampuan untuk menentukan jumblah dan jenis saprotan secara
cepat. Penggunaan teknologi tepat guna dapat menghemat pemakaian saprotan
tanpa menurunkan hasil pertanian, sehingga keuntungan dapat meningkatkan.
Sarana produksi dalam pertanian terdiri dari alat-alat pertanian, pupuk dan
pestisida, dimana alat-alat pertanian untuk mengelolah lahan dan tanaman
digunakan alat-alat seperti cangkul, parang babat, arit dan traktor.Dengan sistem
pengelolahan lahan dengan baik dan benar akan memperoleh hasil yang lebih
bagus. Pupuk juga sangat diperlukan juga untuk pertumbuhan tanaman karena
akan membantu proses pertumbuhan tanaman, dengan pemberian pupuk sesuai
dengan dosis yang di berikan akan membuat tanaman lebih subur lagi. Pestisida
digunakan untuk membasmi hama dan penyakit, dengan menggunakan pestisida
yang berlebihan maka akan membuat tanaman mati dan hama tananman menjadi
resisten/tahan akan kekebalan tubuhnya. Pengembangan teknologi pada sistem
pertanian konvensional tidak berbasis sumber daya lokal. Petani yang menjadi
pemakai. Setelah besusah payanh selama beberapa generasi petani
mengembangkan benih dari proses bercocok tanamannya, benih tersebut diotak
atik secara revolusioner oleh para pendukung revolusi hijau sehingga lahirlah
benih-benih hibrida dan benih-benih yang mengalami modifikasi genetika. Benih-
benih tersebut tidak boleh dan tidak bisa di perbanyak oleh petani karena
didukung oleh seperangkat undangan-undangan yang mengatur hak paten.
Tantangan pengembangan pertanian oerganik saat ini adalah industrialisasi sarana
produksi pertanian orgsnik tidak berbasis sumber daya lokal, baik sumber daya
manusia, sumber daya alam, sumber daya sosial, sumber daya keuangan maupun
sumber daya infrastruktur yang dimiliki petani. (Academia.edu, 2014)
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanamanuntuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga

3
mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik atau
anorganik ( mineral ). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan
baku yangdiperlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen
sepertihormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun
demikian,ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah
materialsuplemen.Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan
tumbuhan tersebut,agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan.
Terlalu sedikit atauterlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan.
Pupuk dapat diberikanlewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis
pupuk organik adalah kompos.Macam ± macam pupuk Dalam praktek sehari-hari,
pupuk biasa dikelompok-kelompokkan untuk kemudahan pembahasan.
Pembagian itu berdasarkan sumber bahan pembuatannya, bentuk fisiknya, atau
berdasarkan kandungannya.Pupuk berdasarkan sumber bahanDilihat dari sumber
pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk: (1) pupuk organik atau pupuk
alami (bahasa Inggris: manure) dan (2) pupuk kimia atau pupuk  buatan (Ing.
fertilizer ).Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,
memikat,atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest
("hama") yang Diberi akhiran cide ("pembasmi").Sasarannya bermacam
macam,seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang
dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa
sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai "racun". (Libra, 2013)
Sarana produksi selain dipengaruhi benih, juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor lainnya, faktor lain yang mempengaruhi adalah pestisida, pestisida
merupakan zat kimia yang berfungsi/digunakan sebagai alat untuk pengendailan
musuh-musuh tanaman, berdasarkan kegunaan pestisida dapat dibagi kedalam
beberapa jenis, yaitu insektisida, herbisida, moluskarisida, akarisida, rodentisida,
fungisida, bakterisida, dan nematisida.Selain pestisida, faktor lain yang
berpengaruh adalah inokulan, inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan atau
dikembang biakkan ke tanaman baru, inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya
tanaman leguminosa, yang memerlukan inokulasi bakteri rhizobium. Mekanisme
kerja sama antara bakteri rhizobium dan tanaman legum dalam bentuk simbiosis

4
mutualisme. Tidak dapat dipungkiri bahwa semakin baik sarana produksi yang
ada, maka semakin baik pula hasil yang didapat bagi pertanian, terutama di
Indonesia. Saat ini Indonesia sudah cukup baik menerapkan sarana produksi,
hanya saja efisiensi pengunaaannya dan langkah kerja yang dipakai kurang
maksimal sehingga hasil yang didapat dari budidaya tanaman juga kurang
maksimal seperti yang kita harapkan. Untuk itu kita sebagai mahasiswa pertanian
diharapkan agar serius dalam perkuliahan, agar nantinya kita dapat menjadi
generasi penerus bangsa yang dapat mengangkat nama baik negara kita yang
bersektor di bidang pertanian. (Roris, 2013)
Lahan pertanian dan keterbatasan air merupakan fenomena dasar dalam suatu
pengembangan pertanian tanaman pangan. Lahan pertanian yang ada terus
mengalami penyusutan, karena tergeser oleh aktivitas non pertanian. Di samping
itu permasalahan produksi, pascapanen, distribusi, dan pemasaran masih sering
terjadi akibat lemahnya dukungan sarana dan prasarana pertanian, sehingga
kurang berhasil mewujudkan sistem agribisnis yang baik yang pada gilirannya
gagal menaikkan pendapatan petani. Oleh karena itu, dukungan sarana dan
prasarana pertanian perlu untuk dikembangkan dalam suatu rancang bangun
pengembangan pertanian tanaman pangan yang komprehensif (Sjamsoe 1995)
Infrastruktur pada dasarnya adalah faktor pendukung bagi kegiatan utama di
pedesaan yang berdasar kepada komoditas pertanian. Infrastruktur mampu
menggerakkan sektor riil, menyerap tenaga kerja, meningkatkan konsumsi
masyarakat dan pemerintah, serta memicu kegiatan produksi. Ketidakmampuan
memberikan pelayanan infrastruktur merupakan indikasi kemampuan pemerintah
yang semakin terbatas dalam kapasitas pembiayaan. Infrastruktur tidak hanya
terbatas pada prasarana dan sarana fisik saja, melainkan mempunyai fungsi yang
lebih penting lagi yaitu fungsi jasa pelayanan. Dalam hal ini jasa pelayanan
mempunyai tiga dimensi penting yaitu dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Infrastrukur dapat dikategorikan menjadi dua bagian:
1). Infrastruktur yang bersifat software seperti: kebijaksanaan, kelembagaan,
regulasi,   keuangan, penelitian dan pengembangan, pendidikan, tata ruang, dan
lain-lain; serta

5
2). Infrastruktur yang bersifat hardware seperti : jalan, jembatan, irigasi, pasar,
pelabuhan, jaringan listrik, telepon, dan lain sebagainya (Marsono 2001)
Irigasi merupakan prasarana untuk meningkatkan produktivitas lahan
pertanian. Jaringan irigasi merupakan prasarana irigasi yang terdiri atas bangunan
dan saluran air beserta perlengkapannya. Sistem jaringan irigasi dapat dibedakan
antara jaringan irigasi utama dan jaringan irigasi tersier. Jaringan irigasi utama
meliputi bangunan – bangunan utama yang dilengkapi dengan saluran pembawa,
saluran pembuang. dan bangunan pengukur. Jaringan irigasi tersier merupakan
jaringan irigasi di petak tersier, beserta bangunan pelengkap lainnya yang terdapat
di petak tersier (Kartasapoetra 1991).

1.2. Tujuan
Mengenal dan melatih kebutuhan sarana produksi meliputi benih, pupuk,
pestisida dan peralatan.

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat

6
Praktikum Dasar-Dasar Agroteknologi dengan materi Pengenalan Sarana
Produksi dilaksanakan pada hari senin, 26 Oktober 2020 pada pukul 15.30 –
16.00. Bertempat di depan Gedung Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2. Bahan dan Alat


Bahan yang dipakai pada praktikum Dasar-Dasar Agroteknologi dengan
materi Pengenalan Sarana Produksi yaitu, Gandasil B, Gandasil D, KCl, Insektida
( Dangke 40 wp), TSP, Urea, Mutiara 15:15:15, Insektisida ( Vanda-Fur 3 Gr ),
EM4 ( Effective Microorganism 4 ), Multitonik, Atonik 6,5L, Dekastar Plus ( 13-
13-13+TE ), Osmocote ( 17-11-10+TE ), Bibit Tomat, Kangkung, Semangka,
Terong, Kubis, Sawi. Sedangkan alat yang digunakan yaitu, Polibag,
Thermometer, Pemotong Ranting, Sekop, Pengukur PH, Botol penyemprot,
Sekam, Sarung tangan, Pisau okulasi, Cocopeat.

2.3. Cara Kerja


Adapun cara kerja dengan materi Pengenalan Sarana Produksi, yaitu :
1. Menyiapkan kertas, membuat tabel pengamatan untuk mencatat hasil
pengamatan.
2. Mengambil objek pengamatan yang utuh dari seluruh objek yang telah
disiapkan.
3. Mengamati secara seksama karakteristik objek pengamatan.
4. Mencatat/ menggambar secara tepat, lengkap dan sistematis terhadap objek
beserta fungsinya.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil Pengamatan

7
Tabel 1. Pupuk Tanaman
No Nama Pupuk Fungsi Bersifat Gambar
.
1. Gandasil B Membantu serta Alkalis
merangsang
pertumbuhan
tanaman agar bagian
bunganya lebih cepat
tumbuh.
2. Gandal D Menyokong Alkalis
pertumbuhan
tanaman, sehingga
dapat tumbuh lebih
cepat dan terbilang
ekonomis.
3. KCl Melindunginya Higroskopis
terhadap gangguan
hama serta penyakit-
penyakit lain yang
dapat menyerang
tanaman.
4. Insektida (Dangke Melindungi tanaman Sistemik
40 wp) dari serangan ulat-
ulat grayak

5. Insektisida (Vanda- Untuk Sistemik


Fur 3 Gr) mengendalikan hama

8
6. TSP Untuk memperbaiki Higroskopis
unsur hara tanaman Asam
(Netral)

7. Urea Memasok unsut Higroskopis


nitrogen yang sangat (Tidak
dibutuhkan tanaman. asam
ataupun
basa)

8. Mutiara 15:15:15 Menyuburkan Higroskopis


tanaman.

9. EM4 Untuk proses Asam


penguraian dan maupun
persedian unsur hara basa
tanah.

10. Multitonik Merangsang Cair


pertumbuhan
tanaman secara
keseluruhan.

9
11. Atonik Mempercepat proses Asam
pertumbuhan
tanaman.

12. Dekastar Plus (13- Mengendalikan Slow


13-13+TE) ketersediaan release
kandungan unsur
hara bagi tanaman.

13. Osmocote (17-11- Menyuburkan Slow


10+TE) tanaman. release

Tabel 2. Alat
No. Nama Alat Kegunaan Gambar
1. Thermometer Mengukur suhu (temperatur)
ataupun perubahan.

10
2. Pemotong Ranting Untuk memotong dahan,
ranting dan lain-lain pada
tanaman.

3. Sekop Untuk mencacah atau


meratakan media tanam
seperti tanah

4. Penyemprot Untuk mengaplikasikan


sejumlah bahan kimia aktif
pembrantas hama penyakit
dan juga untuk menyiram
tanaman

5. Pengukur ph Untuk mengukur ph dari


suatu tanah didalam tingkat
kedalaman tertentu.

6. Polibag Sebagai tempat pembibitan


atau pembenihan tanaman.

11
7. Sekam Menggemurkan tanah
sehingga mempermudah akar
tanaman menyerap unsur hara
didalamnya

8. Sarung Tangan Melindungi pemakai dari


lingkungan sekitar, misanya
bakteri, kotoran dan lain-lain.

9. Pisau okulasi Untuk mengupas,


mencangkok dan mengukir.

10. Cocopeat Sebagai penahan air yang


baik

Tabel 3. Benih
No Nama Benih Fungsi Karakter bahan Gambar
.
1. Tomat Bahan tanaman. Berbentuk
bulat dan
berwarna
merah

12
2. Kangkung Bahan tanaman. Berbentuk
bulat dan
berwarna
hitam

3. Semangka Bahan tanaman. Berbentuk


bulat dan
berwarna
merah muda

4. Terong Bahan tanaman. Berbentuk


bulat dan
berwarna biru

5. Kubis Bahan tanaman. Berbentuk


bulat dan
berwarna
hitam

6. Sawi Bahan tanaman. Berbentuk


bulat kecil dan
berwarna
coklat

3.2. Pembahasan

13
Pada praktikum dengan materi Pengenalan Sarana Produksi mendapatkan
hasil dan dapat disimpulkan bahwa saprotan melingkupi seperti pupuk, benih dan
alat saprotan. Jenis saprotan pupuk pada umumnya adalah material yang
ditambahkan pada tanaman ataupun media tanam itu sendiri. Dalam praktikum ini
ada beberapa pupuk yang digunakan, yaitu : a). Gandasil B; b).Gandasil D; c).
KCl; d). Insektida (Dangke 40 wp); e).TSP; f). Urea; g). Mutiara 15:15:15; h).
Insektisida (Vanda-Fur 3 Gr); i). EM4 (Effective Microorganism 4); j).
Multitonik; k). Atonik 6,5L; l). Dekastar Plus (13-13-13+TE); m). Osmocote (17-
11-10+TE). Fungsi pupuk adalah untuk meransang mengendalikan menyediakan
unsur hara zat pengatur dan lain-lain. Pupuk, adalah sarana produksi pertanian
berupa unsur hara tambahan yang dapat bermanfaat untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ada dua jenis pupuk, pupuk organik
dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah yang berasal dari proses biologi
makhluk hidup. Pupuk anorganik adalah pupuk yang bersal dari zat-zat kimia
(pupuk buatan).
Alat pertanian pada umumnya masih bersifat tradisional dan umumnya
digunakan oleh para petani dengan areal pertanaman yang tidak terlalu luas. Alat
pertanian adalah alat-alat yang digunakan pada saat melakukan bercocok tanam
dan menghasilkan produksi tanaman agar menghasilkan panen yang berkualitas.
Contohnya, seperti : a). Polibag; b). Thermometer; c). Pemotong Ranting; d).
Sekop; e). Pengukur PH; f). Botol penyemprot; g). Sekam; h). Sarung tangan; i).
Pisau okulasi; j). Cocopeat.
Benih adalah biji yang dipersiapkan untuk tanaman, telah melalui proses
seleksi sehingga diharapkan dapat mencapai proses tumbuh yang besar. Benih
siap dipanen apabila telah masak. Ada beberapa fase untuk mencapai suatu tingkat
kemasakan benih, yaitu fase pembuahan,fase penimbunan zat makanan dan fase
pemasakan. Fase pertumbuhan dimulai sesudah terjadi proses penyerbukan, yang
ditandai dengan pembentukan-pembentukan jaringan dan kadar air yang tinggi.
Fase penimbunan zat makanan ditandai dengan kenaikan berat kering benih, dan
turunnya kadar air. Pada fase pemasakan, kadar air benih akan mencapai
keseimbangan dengan kelembaban udara di luar; dan setelah mencapai tingkat

14
masak benih; berat kering benih tidak akan banyak mengalami perubahan. Tolok
ukur yang umumnya dijadikan patokan untuk menilai tingkat kemasakan benih
adalah warna, bau, kekerasan kulit, rontoknya buah (benih), pecahnya buah, kadar
air dan lainnya. Benih dikatakan masak secara fisiologis dan siap untuk dipanen,
apabila zat makanan dari benih tersebut tidak lagi tergantung dari pohon
induknya, yang umum ditandai dengan perubahan warna kulitnya. Waktu yang
paling baik untuk pengumpulan benih adalah segera setelah benih itu masak.
Masaknya buah (benih) umumnya terjadi secara musiman, walaupun cukup
banyak juga jenis-jenis pohon yang menghasilkan buah masak tetapi tidak
mengikuti musim yang jelas. Pengumpulan buah/benih pohon yang umumnya
dilakukan dengan cara; pengumpulan langsung di bawah tegakan yang telah
merontokan buah-buah masak. Buah itu langsung diambil dan dikumpulkan dari
pohon-pohon yang masih berdiri, atau dengan cara menebang pohonnya. Cara
yang pertama adalah cara yang paling sederhana dan mudah dilaksanakan.
Menjelang benih-benih jatuh, tanah di bawah tegakan yang akan dijadikan sebagai
sumber benih dibersihkan terlebih dahulu untuk memudahkan pengumpulannya.
Cara yang umum dipakai untuk mendapatkan benih dalam jumlah besar dari
tegakan benih adalah dengan pengumpulan langsung dari pohon-pohon yang
berdiri, yang dapat dipanjat dengan bantuan beberapa peralatan. Cara
pengumpulan benih dengan cara memotong cabang-cabang yang berbuah atau
memotong tangkai pohonnya adalah cara yang tidak dianjurkan, karena akan
mengganggu kelestarian produksi benih itu sendiri. Buah atau benih yang telah
dikumpulkan/dipanen, dimasukan ke dalam tempat yang telah disediakan,
kemudian diberi label, yang antara lain menjelaskan tentang nama jenis, tempat
dan tanggal pengumpulan, nama pengumpul dan jumlahnya. Penanganan
selanjutnya adalah pengangkutan, ekstraksi, pembersihan dan pengeringan, serta
pengepakan dan pemberian label benih.

15
IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Salah satu jenis sarana produksi pertanian yaitu pupuk. Pupuk berfungsi
untuk membantu menghindari atau menjaga tanaman dari serangan hama dan
sebagai bahan tanam untuk membantu  pertumbuhan tanaman, antara lain : a).
Gandasil B; b).Gandasil D; c). KCl; d). Insektida (Dangke 40 wp); e).TSP; f).
Urea; g). Mutiara 15:15:15; h). Insektisida (Vanda-Fur 3 Gr); i). EM4 (Effective
Microorganism 4); j). Multitonik; k). Atonik 6,5L; l). Dekastar Plus (13-13-
13+TE); m). Osmocote (17-11-10+TE).
Pada sarana produksi pertanian kita juga mengenal alat-alat pertanian yang
digunakan dalam pertanian agar dapat meningkatkan kualitas pertanian. Dan juga
kita dapat mengenal dan mengetahui bentuk-bentuk dari benih, seperti : a). Benih
semangka; b). Benih tomat; c). Benih kangkung; d). Benih terong; e). Benih
kubis; f). Benih sawi dan lain-lain.

4.2. Saran

16
Agar mahasiswa lebih teliti dalam pengenalan sarana produksi pertania
supaya dapat lebih mudah dipahami dan dimengerti.

DAFTAR PUSTAKA

Deny. 2011.  Budidaya dan Pasca Panen.Kanisius: Yogyakarta.


Handajaningsih,Merakati.2015.Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Agronomi.
Bengkulu: Lab. AgronomiUniversitas Bengkulu.
Hendra,dkk. 2012. Artikel pupuk. Jakarta: Erlangga.
Mugnisiah, Wahyu Qamara.1994.Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu
dan  Teknologi Benih. Rajawali Pers.Jakarta.
Robbins. 2010. Ilmu Pertanian. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
Rukmana, Rahmat. 1995. Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta : Kanisius.

17

Anda mungkin juga menyukai