Anda di halaman 1dari 4

ULAT JERMAN dan ULAT HONGKONG

Ulat jerman

Ukuran tubuh lebih besar (6 cm)


Kebutuhan pakan lebih banyak
Kandungan khitin (exoskeleton) lebih sedikit
Lebih mudah/cepat dicerna

Ulat hongkong

Ukuran tubuh lebih kecil (3 cm)


Kebutuhan pakan lebih sedikit
Kandungan khitin (exoskeleton) lebih banyak
Lebih lama dicerna

Karakteristik Ulat Hongkong


Warna coklat-coklat muda
• Ukuran 20-30 mm
• Mandibula/rahang keras
• Pakan kadal, salamander, kura-kura, kodok, burung, dan ikan (koi)
• Pergerakkan lambat
• Sistem kekebalan tubuh tinggi
• Kulit luar (eksoskeleton) lebih sedikit

Habitat alamiah
Berasal dari wilayah tropis di Amerika tengah dan selatan
Aktifitas malam hari (nocturnal)
Secara alamiah suka di bebatuan dan kayu pada siang hari

Telur
Jumlah telur per induk : 275 butir selama 22-137 hari
Ukuran telur: panjang 1,2 mm
Induk bertelur:
selesai dalam satu hari - berjarak 2-5 hari
Telur dapat menetas dalam 4-14 hari (Lyon, 1991)

Larva
Larva bentuk seperti cacing, halus dan keras, berwarna kuning terang
Ukuran larva : panjang 35 mm lebar 3 mm terdapat 13-15 segmen
Larva hidup selama 50-122 hari Moulting 9-20 kali

Moulting
Tujuan: untuk pertumbuhan sehingga harus melepaskan diri dari dinding tubuh yang keras
Istilah:
- Apolisis (pelepasan epidermis secara bertahap dari kutikula)
- Eksidisis (pengguguran kutikula) Dipengaruhi 3 hormon:
1. PTTH (merangsang otak untuk mengeluarkan ekdison)
2. Juvenil (merangsang apolisis dan pertumbuhan)
3. Ekdison (pupasi)

Pupa
Masa pupa menjadi kumbang 7-24 hari yaitu:
- 30 hari pada suhu 15 oC
- 9 hari pada suhu 25 oC
- 6 hari pada suhu 35 oC

Imago (kumbang)
Mempunyai 2 pasang sayap yaitu:
- Sepasang di depan ----- elytra
- Sepasang belakang ----- tipis dan panjang
Panjang 23-26 mm

Faktor Yang Mempengaruhi Siklus Hidup


• Suhu - serangga poikilothermi (menyesuaikan suhu lingkungan) - suhu optimum 26 oC - suhu rendah
akan memperlambat pertumbuhan
• Kelembaban - 20-90 % - jika lebih 90% maka T. molitor mampu mengekstrak uang air dari udara
Kepadatan

Perbedaan jantan dan betina


Jantan: ujung perut terdapat membran interseg-mental yang terang
Betina: ujung perut terdapat sedikit pemisah diantara 3 segmen terakhir

KEUNGGULAN USAHA ULAT HONGKONG


• Modal relatif kecil
• Bisa dilakukan siapa saja (laki-laki/wanita)
• Konsumen ulat hongkong stabil
• Pemasaran relatif mudah
• Harga jual cukup tinggi (30.000-50.000/kg)
Pemeliharaan Ulat Hongkong
A. Persiapan
1. Bibit Ulat Hongkong (kumbang, ulat)
2. Ruangan pemeliharaan
3. Peralatan budidaya (ulat, kumbang)
4. Peralatan packaging (pengemasan)

Peralatan Budidaya
• Kotak terbuat dari triplek dengan ukuran disesuaikan dengan kebutuhan
• Lapisi lakban pada bibir kotak agar ulat tidak kabur
• Buat rak susun dengan jarak 10 cm antar kotak

1. Pemeliharaan Ulat (bibit)

 Beli bibit ulat dari peternak


 Tempatkan ulat dalam kotak yang telah di
taburi media pakan setebal ¼ bagian dari
tinggi rak
 Media pakan dari dedak, polard atau
campuran dengan ampas tahu yang sudah
kering
 Setelah ulat berubah menjadi pupa, pisahkan ke wadah lain
 Setelah sekitar 7 hari pupa akan berubah menjadi kumbang
2. Pemeliharaan Kumbang

 Tempatkan kumbang dalam kotak Reproduksi


(kawin dan bertelur)
 Beri pakan polard/dedak, buah/sayuran dengan tempat persembunyian
 Lakukan pemisahan kumbang setiap 2 minggu ke kotak yang baru
 Kumbang akan bertelur selama 60-80 hari
3. Pemeliharaan Anak ulat -> Dewasa

 Setelah skitar 7 hari telur akan menetas


 Beri pakan polard/dedak, buah/sayuran dan tempat persembunyian
 Setelah umur 40-50 hari ulat dewasa sudah siap untuk di panen
Penanganan Kesehatan dan pemanenan

 Ruangan selalu dijaga kebersihannya


 Sisa pakan harus dibuang
 Perhatikan sirkulasi udara
 Pisahkan ulat/kumbang yang mati/sakit (pemisahan dilakukan dengan ayakan)
 Kemas ulat sebelum di distribusikan

Potensi pasar

Ulat hongkong dapat menjadi pakan bagi banyak hewan peliharaan seperti burung,
landak mini, ataupun sejenis reptile dengan harga jual yang cukup tinggi sekitar 50rb per
kilo dan kebutuhan pasar yang tinggi menjadikan ternak ini sangat berpotensi untuk
berkembang.

Penanganan produk

• Standarisasi
• Grading (Kualitas)
• Pemberian Label
• Pengemasan
• Distribusi
• Transportasi

Anda mungkin juga menyukai