MAKALAH
GAGAL GINJAL KRONIK
DISUSUN OLEH
NURJAITUN
049 STYC 15
KATA PENGANTAR
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan .....................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................3
2.1 Devinisi Gagal Ginjal Kronik..................................................................3
2.2 Etiologi Gagal Ginjal Kronik....................................................................
2.3 Manifestasi Klinis Gagal Ginjal Kronik ...................................................
2.4 Patofisiologi ..............................................................................................
2.5 Komplikasi ...............................................................................................
2.6 Penatalaksanaan ........................................................................................
BAB 3 PENUTUP....................................................................................................
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LatarBelakang
Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan masyarakat
di seluruh dunia dan sekarang dikenal sebagai kondisi umum yang
dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan gagal ginjal
kronis .Gagal ginjal biasanya dibagi menjadi dua kategori yang luas yakni
kronik dan akut. Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagl ginjal
yang progresif dan lambat (biasanya berlangsung beberapa tahun),
sebaliknya gagal ginjal akut terjadi dalam beberapa hari atau beberapa
minggu. Pada kedua kasus tersebut, ginjal kehilangan kemampuannya
untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam
keadaan asupan makanan normal. Meskipun ketidakmampuan fungsional
terminal sama pada kedua jenis gagal ginjal ini, tetapi gagal ginjal akut
mempunyai gambaran khas dan akan dibahas secara terpisah. Gagal ginjal
kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak massa
nefron ginjal. Sebagian besar penyakit ini merupakan penyakit parenkim
ginjal difus dan bilateral, meskipun lesi obstruktif pada traktus urinarius
juga dapat menyebabkan gagal ginjal kronik. Pada awalnya, beberapa
penyakit ginjal terutama menyerang glomerulus (glomerulonefritis),
sedangkan jenis yang lain terutama menyerang tubuls ginjal (pielonefritis
atau penyakit polikistik ginajl) atau dapat juga mengganggu perfusi darah
pada parenkim ginjal (nefrosklerosis). Namun, bila proses penyakit tidak
dihambat, maka pada semua kasus seluruh nefron akhirnya hancur dan
diganti dengan jaringan parut.
Meskipun penyebabnya banyak, manifestasi klinis gagal ginjal kronik
sangat mirip satu sama lain karena gagal ginjal progresif dapat
didefinisikan secara sederhana sebagai defisiensi jumlah total nefron yang
berfungsi dan kombinasi gangguan yang tidak pasti tidak adapat dielakkan
lagi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran perawatan pada penyakit gagal ginjal kronik
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Stadium I
Stadium II
pada gagal ginjal dengan faal ginjal diantara 5 % – 25 % . faal ginjal jelas
sangat menurun dan timbul gejala gejala kekurangan darah, tekanan darah
akan naik, , aktifitas penderita mulai terganggu.
Stadium III
Uremi gagal ginjal (faal ginjal kurang dari 10 %)
Semua gejala sudah jelas dan penderita masuk dalam keadaan diman tak dapat
melakukan tugas sehari hair sebaimana mestinya. Gejal gejal yang timbul
antara lain mual, munta, nafsu makan berkurang., sesak nafas, pusing, sakit
kepala, air kemih berkurang, kurang tidur, kejang kejang dan akhirnya terjadi
penurunan kesadaran sampai koma. Stadum akhir timbul pada sekitar 90 %
dari massa nefron telah hancur. Nilai GFR nya 10 % dari keadaan normal dan
kadar kreatinin mungkin sebesar 5-10 ml / menit atau kurang. Pada keadaan
ini kreatinin serum dan kadar BUN akan meningkat dengan sangat mencolok
sebagai penurunan. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita mulai
merasakan gejala yang cukup parah karena ginjal tidak sanggup lagi
mempertahankan homeostatis caiaran dan elektrolit dalam tubuh. Penderita
biasanya menjadi oliguri (pengeluaran kemih) kurang dari 500/ hari karena
kegagalan glomerulus meskipun proses penyakit mula mula menyerang
tubulus ginjal, kompleks menyerang tubulus gijal, kompleks perubahan
biokimia dan gejala gejala yang dinamakan sindrom uremik mempengaruhi
setiap sistem dalam tubuh. Pada stadium akhir gagal ginjal, penderita pasti
akan menggal kecuali ia mendapat pengobatan dalam bentuk transplantasi
ginjal atau dialisis.
2.4 Patofisiologi
Kegagalan ginjal ini bisa terjadi karena serangan penyakit dengan stadium
yang berbeda-beda
Stadium I
10
Stadium IV
11
2.5 Komplikasi
1. Hiperkalemia yang diakibatkan karena adanya penurunan ekskresi
asidosis metabolik, perikardistis efusi pericardial dan tempnade
jantung.
2. Hipertensi yang disebabkan oleh retensi cairan dan natrium serta
funsgsi mal renim angioaldosteron.
3. Anemia yang disebabkan oleh penurunan eritroprotein, rentang usia sel
darah merah, dan perdarahan gastrointestinal akibat iritasi.
4. Penyakit tulang. Hal ini disebabkan resistensi fosfat kadar kalium
serum yang rendah, metabolisme vitamin D, abnormal, dan peningkatan
kadar aluminium.
5. Retensi cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan pada lengan
dan kaki, tekanan darah tinggi, atau cairan di paru-paru (edema paru)
kerusakan permanen pada ginjal (stadium akhir penyakit ginjal),
akhirnya ginjal membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk
betahan hidup.
12
2.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit ginjal kronik meliputi
a. Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
b. Pencegahan dan terapi terhadap kondisi komorbid (comorbid condition)
c. Memperlambat pemburukan (progresion) fungsi ginjal.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, jelaslah bahwa ginjal merupakan organ
terpenting di dalam tubuh manusia. Akan tetapi, pengetahuan manusia akan
pentingnya fungsi ginjal sangatlah rendah. Gagal kronik adalah penyakit gagal
ginjal yang prosesnya bertahap dan memakan waktu yang relative lama.
Penyebab utamanya adalah penyakit gula, glomerulelonefritis, infeksi,
kelainan bawaan dan sumbatan oleh batu saluran kemih. Jika kondisi ginjal
sangat parah, pekerjaanya perludibantu oleh mesin cuci darah ( dialysis) untu
membersih sampah yang ada di dalam tubuh.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sukandar, Enday 2009 gagal ginjal dan panduan terapi dialysis. Pusat
informasi ilmiah bagian ilmu penyakit dalam FK. UNPAD.
Bandung.
Mubin, halim. 2007 panduan praktis ilmu penyakit dalam diagnose dan terapi
edisi 2, EGC.