Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

A. Masalah Utama: Gangguan Proses Fikir : Waham


B. Proses terjadinya Masalah
1. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara
kuat/ terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat,
2011 : hal. 165).
Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita
normal. (Stuart dan Sunden, 1998).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan
ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol
2. Factor Predisposisi
Faktor yang mempengaruhi terjadinya waham adalah :
a. Gagal melalui tahapan perkembangan dengan sehat
b. Disingkirkan oleh orang lain dan merasa kesepian
c. Hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain
d. Perpisahan dengan orang yang dicintainya
e. Kegagalan yang sering dialami
f. Keturunan, paling sering pada kembar satu telur
g. Sering menggunakan penyelesaian masalah yang tidak sehat, misalnya
menyalahkan orang lain

1
3. Proses Terjadinya Waham
a. Fase lack of human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan – kebutuhan klien
baik secara fisik maupun psikis.Secara fisik klien dengan waham dapat
terjadi pada orang –orang dengan status social dan ekonomi sangat
terbatas.Biasanya klien sangat miskin dan menderita. Keinginan ia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya mendorongnya untuk melakukan
kompensasi yang salah. Ada juga klien yang secara social dan ekonomi tetapi
kesenjangan antara reality dengan self ideal sangat tinggi. Misalnya ia
seorang sarjana tetapi menginginkan dipandang sebagai seorang yang
dianggap sangat cerdas, sangat berpengalaman dan diperhitungkan dalam
kelompoknya. Waham terjadi karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia
eksis di dunia ini. Dapat dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat
tumbuh kembang (life span history).
b. Fase lack of self esteem
Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan
antara self ideal dan self reality (kenyataan dengan harapan) serta dorongan
kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standar lingkungan sudah
melampaui kemampuannya.Misalnya, saat lingkungan sudah banyak yang
kaya, menggunakan teknologi komunikasi yang canggih, berpendidikan tinggi
serta memiliki kekuasaan yang luas, seseorang tetap memasang self ideal
yang melebihi lingkungan tersebut.Padahal self reality-nya sangat jauh. Dari
aspek pendidikan klien, materi, pengalaman, pengaruh, support system
semuanya sangat rendah
c. Fase control internal – eksternal
Klien mencoba berfikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa –
apa yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak
sesuai dengan kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah
sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui, kebutuhan
untuk dianggap penting dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam
hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara

2
optimal. Lingkungan sekitar klien mencoba memberikan koreksi bahwa
sesuatu yang dinyatakan klien itu tidak benar, tetapi hal ini tidak dilakukan
secara adekuat karena besarnya toleransi dan keinginan menjaga perasaan,
lingkungan hanya menjadi pendengar fasif tetapi tidak mau konfrontatif
berkepanjangan dengan alasan pengakuan klien tidak merugikan orang lain.
d. Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungannya
menyebabkan klien merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap
sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya
diulang – ulang. Dari siniah mulai terjadilah kerusakan control diri dan tidak
berfungsinya norma (super ego) yang ditandai dengan tidak ada lagi
perasaan dosa saat berbohong.
e. Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta
menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan memercayai dan
mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien
menyendiri dari lingkungannya.Selanjutnya klien lebih sering menyendiri
dan menghindari interaksi social (isolasi social).
f. Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya – upaya koreksi, setiap
waktu keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang
muncul sering berkaitan dengan traumatic masa lalu atau kebutuhan –
kebuthan yang tidak terpenuhi (rantai yang hilang).Waham bersifat menetap
dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan
orang lain. Penting sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara
konfrontatif serta memperkaya keyakinan religiusnya bahwa apa-apa yang
dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi social.

3
4. Proses terjadinya waham menurut Ns. Ali Mustofa dijelaskan dalam pohon
masalah sebagai berikut :

Kerusakan komunikasi verbal prilaku kekerasan

Gangguan proses Pikir : WAHAM

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

C. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji


1. Masalah Keperawatan
a. Gangguan Pola pikir : waham
b. Perilaku Kekerasan
c. Kerusakan komunitas verbal
d. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
2. Data yang perlu di kaji
a. Tanda dan gejala
b. Waham , meliputi:
1) Kognitif
a) Tidak mampu membedakan nyata dengan tidak nyata
b) Individu sangat percaya pada keyakinannya
c) Sulit berfikir realita
d) Tidak mampu mengambil keputusan
2) Afektif
a) Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
b) Afek tumpul

4
3) Prilaku dan Hubungan Sosial
a) Hipersensitif
b) Hubungan interpersonal dengan orang lain dangkal
c) Depresi
d) Ragu-ragu
e) Mengancam secara verbal
f) Aktifitas tidak tepat
g) Streotif
h) Impulsive
i) Curiga
4) Fisik
a) Higiene kurang
b) Muka pucat
c) Sering menguap
d) BB menurun
D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Pola pikir : waham
2. Perilaku Kekerasan
3. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

Diagosa prioritas:

Gangguan Pola pikir : waham

5
E. Rencana Tindakan Keperawatan
Tindakan Keperawatan Pada Pasien

Rencana tindakan

PERENCANAAN
O DIAGNOSA KRITERIA
TUJUAN INTERVENSI
EVALUASI
Gangguan TUM : 1.1 Setelah ... X 1.1 Bina hubungan saling
proses Klien dapat interaksi klien : percaya dengan klien
pikir : mengontrol a. Mau menerima a. Beri salam
waham wahamnya kehadiran b. Perkenalkan diri,
sehingga perawat Tanyakan nama, serta
komunikasi disampingnya nama panggilan yang
verbal dapat b. Mengatakan mau disukai
berjalan menerima c. Jelaskan tujuan interaksi
dengan baik bantuan perawat d. Yakinkan klien dalam
TUK : c. Tidak keadaan aman dan
1.Klien dapat menunjukkan perawat siap menolong
membina tanda-tanda dan mendampinginya
1.
hubungan saling curiga e. Yakinkan bahwa
percaya dengan d. Mengijinkan kerahasiaan klien akan
perawat duduk tetap terjaga
disamping f. Tunjukkan sikap terbuka
dan jujur
g. Perhatikan kebutuhan
dasar dan bantu pasien
memenuhinya

2 TUK : 1.2 Setelah ... X 1.2 Bantu klien untuk


6
Klien dapat interaksi Klien : mengungkapkan perasaan
mengidentifika a. Klien dan pikirannya
si perasaan menceritakan a. Diskusikan dengan klien
yang muncul ide-ide dan pengalaman yang dialami
secara perasaan yang selama ini termasuk
berulang dalam muncul secara hubungan dengan orang
pikiran klien berulang dalam yang berarti, lingkungan
pikirannya kerja, sekolah, dsb
b. Dengarkan pernyataan
klien dengan empati tanpa
mendukung atau
menentang pernyataan
wahamnya
c. Katakan perawat dapat
memahami apa yang
diceritakan klien
3 TUK : 1.3 Setelah ... X 1.3 Bantu klien
Klien dapat interaksi klien mengidentifikasi
mengidentifika a. Dapat kebutuhan yang tidak
si stresor atau menyebutkan terpenuhi serta kejadian
pencetus kejadian sesuai yang menjadi faktor
wahamnya dengan urutan pencetus wahamnya
waktu serta a. Diskusikan dengan klien
harapan atau tentang kejadian-kejadian
kebutuhan dasar traumatik yang
yang tidak menimbulkan rasa takut,
terpenuhi ansietas maupun perasaan
seperti harga tidak dihargai
diri, rasa aman, b. Diskusikan kebutuhan
dsb atau harapan yang belum
terpenuhi

7
b. Dapat c. Diskusikan cara-cara
menyebutkan mengatasi kebutuhan
hubungan antara yang tidak terpenuhi dan
kejadian kejadian traumatik
traumatik d. Diskusikan dengan klien
kebutuhan tidak antara kejadian-kejadian
terpenuhi tersebut dengan
dengan wahamnya
wahamnya
4 TUK 1.4 Setelah ... X 1.4 Bantu klien
Klien dapat interaksi mengidentifikasi
mengidentifika klien keyakinan yang salam
si wahamnya menyebutka tentan situasi yang nyata
n perbedaan (bila klien sudah siap)
pengalaman a. Diskusikan dengan klien
nyata pengalaman wahamnya
dengan tanpa berargumentasi
pengalaman b. Katakan kepada klien akan
wahamnya keraguan perawat tehadap
pernyataan klien
c. Diskusikan dengan klien
respon perasaan terhadap
wahamnya
d. Diskusikan frekuensi,
intensitas dan durasi
terjadinya waham
e. Bantu klien membedakan
situasi nyata dengan
situasi yang dipersepsikan
salah oleh klien

8
TUK 1.5 Setelah ... X 1.5 Diskusikan tentang
Klien dapat interaksi klien pengalaman-pengalaman
mengidentifika menjelaskan yang tidak
si konsekuensi gangguan fungsi menguntungkan sebagai
dari wahamnya hidup sehari- akibat dari wahamnya
hari yang seperti :Hambatan dalam
diakibatkan ide- berinteraksi dengan
ide atau keluarga, Hambatan dalam
pikirannya yang interaksi dengan orang
tidak sesuai lain dalam melakukan
dengan aktivitas sehari-hari
kenyataan 1.6 Ajak klien melihat bahwa
5
seperti : waham tersebut adalah
a. Hubungan masalah yang
dengan membutuhkan bantuan
keluarga dari orang lain
b. Hubungan 1.7 Diskusikan dengan klien
dengan orang tentang orang atau tempat
lain ia dapat meminta bantuan
c. Aktivitas apabila wahamnya timbul
sehari-hari atau sulit di kendalikan
d. Pekerjaan
e. Sekolah
f. Prestasi, dsb
6 TUK 1.6 Setelah ...X 1.8 Diskusikan hobi atau
Klien dapat interaksi klien aktivitas yang disukainya
melakukan melakukan 1.9 Anjurkan klien memilih
teknik distraksi aktivitas yang dan melakukan aktivitas
sebagai cara konstruktif yang membutuhkan

9
menghentikan sesuai dengan perhatian dan
pikiran yang minatnya yang keterampilan
terpusat pada dapat 1.10 Ikut sertakan klien
wahamnya menglihkan dalam aktivitas fisik yang
fokus klien dari membutuhkan perhatian
wahamnya sebagai pengisi waktu
luang
1.11 Libatkan klien pada
topik-topik yang nyata
1.12 Anjurkan klien untuk
bertanggung jawab secara
personal dalam
mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan
dan pemulihannya
1.13 Beri penghargaan bagi
setiap upaya klien yang
positif
7 TUK 1.7 Setelah ... X 1.14 Diskusikan pentingnya
Klien mendapat interaksi peran keluarga sebagai
dukungan keluarga dapat pendukung untuk
keluarga menjelaskan mengatasi waham
tentang cara 1.15 Diskusikan potensi
mempraktekkan keluarga untuk
cara merawat membantu klien
klien waham mengatasi waham
1.16 Jelaskan pada keluarga
tentang
a. Pengertian waham
b. Tanda gejala waham
c. Penyebap dan akibat

10
waham
d. Cara merawat klien
waham
1.17 Latih keluarga cara
merawat waham
1.18 Tanyakan perasaan
keluarga setelah
mencoba cara yang
dilatih
1.19 Beri pujian pada
keluarga atas
keterlibatannya merawat
klien di rumah
TUK 1.8 Setelah ... X 1.20 Diskusikan dengan
Klien dapat interaksi dengan klien tentang manfaat dan
memanfaatkan klien, dapat kerugian tidak minum
obat dengan mendemonstrasi obat
baik kan penggunaan 1.21 Pantau klien saat
obat dengan baik penggunaan obat, beri
1.9 Setelah ... X pujian jika klien
interaksi klien menggunakan obat
menyebutkan dengan benar
8
akibat berhenti 1.22 Diskusikan akibat klien
minum obat berhenti minum obat
tanpa konsultasi tanpa konsultasi dengan
dengan dokter dokter
1.23 Anjurakan klien untuk
konsultasi kepada
perawat atau dokter jika
terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.

11
12

Anda mungkin juga menyukai