Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

IMD (INSIASI MENYUSUI DINI) DI RUANG VK IGD LANTAI 2


RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

Disusun oleh:
Kelompok C4.5
Annisa Prabaningrum, S.Kep 131913143107
Regina Dwi Fridayanti, S.Kep 131913143108
Laksana Rouf Rohimna, S.Kep 131913143109
Fida Asyariha A.S, S.Kep 131913143110

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
IMD ( INSIASI MENYUSUI DINI )
DI RUANG VK IGD LANTAI 2
RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Sasaran : Keluarga pasien di VK IGD lantai 2 RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Januari 2020
Tempat : Ruang tunggu VK IGD lantai 2 di RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Waktu : Pukul 09.00-09.50 WIB (50 menit)
Pelaksana : Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga

I. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang IMD (Insiasi Menyusui
Dini) selama 50 menit, keluarga pasien di VK IGD RSUD Dr. Soetomo
Surabaya dapat mengetahui, mengerti, dan memahami tentang IMD (Insiasi
Menyusui Dini).
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga dapat :
1) Menjelaskan definisi IMD (Insiasi Menyusui Dini)
2) Menjelaskan manfaat IMD (Insiasi Menyusui Dini)
3) Menjelaskan syarat melakukan IMD (Insiasi Menyusui Dini)
4) Menjelaskan tahap pelaksanaan IMD (Insiasi Menyusui Dini)
5) Menjelaskan IMD (Insiasi Menyusui Dini) yang kurang tepat
II. Sasaran
Keluarga pasien VK IGD lantai 2 RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
III. Materi
1) Memahami definisi IMD (Insiasi Menyusui Dini)
2) Memahami manfaat IMD (Insiasi Menyusui Dini)
3) Memahami syarat melakukan IMD (Insiasi Menyusui Dini)
4) Memahami tahap pelaksanaan IMD (Insiasi Menyusui Dini)
5) Memahami IMD (Insiasi Menyusui Dini) yang kurang tepat
IV. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
V. Media
1. LCD Proyektor
2. Laptop
3. Leafleat
VI. Setting Tempat
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan tim penyuluhan

Keterangan :
: Penyuluh : Observer
: Moderator : Peserta
: Fasilitator
: Notulen

VII. Pengorganisasian
1. Pembimbing akademik : Aria Aulia Nastiti, S.Kep.Ns., M.Kep.
2. Pembimbing klinik : Dwi Fadjar, S.Keb., Bd.
3. Penyaji : Annisa Prabaningrum, S.Kep
4. Moderator : Laksana Rouf, S.Kep
5. Notulen : Fida Asyariha, S.Kep
6. Observer : Regina Dwi Fridayanti, S.Kep
7. Fasilitator : Laksana Rouf, S.Kep
8. Peserta : Keluarga pasien di VK IGD lantai 2
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
VIII. Job Description
No. Nama Sie Job Description
1. Penyaji 1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Menggali pengetahuan peserta tentang materi
yang akan disampaikan
3. Menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh
peserta
2. Moderator 1. Memandu jalannya penyuluhan dan sesi tanya
jawab
2. Membuka acara dan menyampaikan maksud
serta tujuan kegiatan penyuluhan
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme
kegiatan
4. Melakukan evaluasi hasil tentang materi yang
telah disampaikan
5. Menutup acara penyuluhan
3. Notulen 1. Mencatat pertanyaan peserta dan jawaban
penyaji sebagai dokumentasi kegiatan
2. Mencatat proses kegiatan penyuluhan
disesuaikan dengan rencana kegiatan pada SAP
3. Menyusun laporan dan menilai hasil kegiatan
penyuluhan
4. Observer 1. Mengawasi dan mengevaluasi selama
penyuluhan berlangsung
2. Mencatat situasi pendukung dan penghambat
proses kegiatan penyuluhan
5. Fasilitator 1. Sebagai operator presentasi (meng-handle slide
power point)
2. Membantu dan mengondisikan peserta selama
penyuluhan berlangsung
3. Meminta tanda tangan peserta yang hadir
(absensi)
4. Membantu moderator dalam mengajukan
pertanyaan untuk evaluasi hasil
5. Memfasilitasi peserta untuk aktif bertanya
6. Membagikan leaflet

IX. Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 Menit Pembukaan:
1. Mengucapkan salam 1) Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri 2) Mengenal tim penyuluh
3. Menjelaskan kontrak waktu 3) Mengetahui kontrak
4. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan waktu penyuluhan
5. Menyebutkan materi penyuluhan 4) Mengerti tujuan dari
yang akan diberikan penyuluhan
5) Tahu apa saja yang akan
disampaikan
2. 30 Menit Pelaksanaan:
Mengkaji pengetahuan peserta tentang 1) Mendengarkan dan
nutrisi dan menangani kekurangan memperhatikan materi
nutrisi
Menjelaskan materi tentang:
i. Definisi IMD (Insiasi Menyusui
Dini)
ii. Manfaat IMD (Insiasi Menyusui
Dini)
iii. Syarat melakukan IMD (Insiasi
Menyusui Dini)
iv. Tahap pelaksanaan IMD (Insiasi
Menyusui Dini)
v. IMD (Insiasi Menyusui Dini) yang
kurang tepat
3. 10 menit Diskusi/ Tanya jawab dan evaluasi:
1) Memberikan kesempatan pada 1) Mengajukan pertanyaan
peserta untuk bertanya kemudian 2) Menjawab pertanyaan
didiskusikan bersama
2) Memberikan reinforcement kepada
peserta bila dapat menjawab dan
menjelaskan kembali pertanyaan/
materi
4 5 Menit Terminasi:
1) Menyimpulkan materi yang telah 1) Mendengarkan dan
disampaikan membalas salam
2) Mengucapkan terimakasih kepada
peserta dan mengucapkan salam
penutup

X. Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Persiapan media telah lengkap dan siap untuk digunakan yaitu slide
power point
b. Pembuatan SAP, slide power point, dan leafleat dilakukan 3 hari
sebelumnya
2. Kriteria proses
a. Peserta mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan
b. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description
c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dengan sasaran (antusias)
d. Kehadiran peserta diharapkan 80% dari kapasitas ruangan yang
tersedia dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat
penyuluhan selama kegiatan berlangsung.
3. Kriteria hasil
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah
dijelaskan
c. Pengorganisasian dalam penyuluhan melaksanakan perannya
dengan baik
MATERI PENYULUHAN
IMD (INSIASI MENYUSUI DINI)

1. Definisi IMD (Insiasi Menyusui Dini)


IMD adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri menyusu
dalam 1 jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit (skin to skin
contact) antara kulit ibu dengan kulit bayinya (Castellote et al, 2011).
Inisiasi menyusui dini merupakan proses membiarkan bayi menyusui
sendiri setelah kelahiran bayi. Bayi diletakkan di dada ibunya dan bayi itu sendiri
dengan segala upayanya mencari putting untuk segera menyusui selama 1 jam
(Yuliarti, 2010).
2. Manfaat IMD (Insiasi Menyusui Dini)
Menurut Roesli (2008) ada beberapa manfaat yang bisa didapat dengan
melakukan IMD adalah :
a. Menurunkan resiko kedinginan ( hypothermia).
Bayi yang diletakkan segera di dada ibunya setelah melahirkan akan
mendapatkan kehangatan sehingga dapat menurunkan resiko hypothermia
sehingga angka kematian karena hypothermia dapat ditekan.
b. Membuat pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil.
Ketika berada di dada ibunya bayi merasa dilindungi dan kuat secara psikis
sehingga akan lebih tenang dan mengurangi stres sehingga pernafasan dan
detak jantungnya akan lebih stabil .
c. Bayi akan memiliki kemampuan melawan bakteri.
IMD memungkinkan bayi akan kontak lebih dahulu dengan bakteri ibu yang
tidak berbahaya atau ada antinya di ASI ibu, sehingga bakteri tersebut
membuat koloni di usus dan kulit bayi yang akan dapat menyaingi bakteri
yang lebih ganas di lingkungan luar.
d. Bayi mendapat kolostrum dengan konsentrasi protein dan immunoglobulin
paling tinggi.
IMD akan merangsang pengeluaran oksitosin sehingga pengeluaran ASI
dapat terjadi pada hari pertama kelahiran. ASI yang keluar pada hari
pertama kelahiran mengandung kolostrum yang memiliki protein dan
immunoglobulin dengan konsentrasi paling tinggi. Kolostrum sangat
bermanfaat bagi bayi karena kaya akan antibodi dan zat penting untuk
pertumbuhan usus dan ketahanan terhadap infeksi yang sangat dibutuhkan
bayi demi kelangsungan hidupnya .
e. Mendukung keberhasilan ASI Eksklusif
Bayi yang diberikan kesempatan menyusu dini akan mempunyai
kesempatan lebih berhasil menyusu Eksklusif dan mempertahankan
menyusu dari pada yang menunda menyusu dini.
f. Membantu pengeluaran plasenta dan mencegah pendarahan
Sentuhan, kuluman dan jilatan bayi pada puting susu ibu akan merangsang
sekresi hormon oksitosin yang penting untuk menyebabkan rahim kontraksi
yang membantu pengeluaran plasenta dan mengurangi pendarahan sehingga
mencegah anemia, merangsang hormon lain yang membuat ibu menjadi
tenang, rileks dan mencintai bayinya serta merangsang pengaliran ASI dari
payudara.
g. Ibu dan ayah akan sangat bahagia bertemu dengan bayinya pertama kali di
dada ibunya .
3. Syarat IMD (Insiasi Menyusui Dini)
Tidak semua ibu dapat melakukan IMD. Bayi dan ibu yang dapat melakukan
IMD harus memenuhi syarat/kriteria sebagai berikut:
a. Lahir spontan, baik presentasi kepala maupun bokong
b. Bila lahir dengan tindakan, maka insiasi menyusui dini dilakukan setelah
bayi cukup sehat, reflex menghisap baik
c. Bayi yang lahir dengan section cesarea dengan anestesi umum, inisiasi
menyusui dini dapat dilakukan segera setelah kondisi ibu dan bayi stabil
d. Bayi tidak asfiksia setelah lima menit pertama (nilai apgar minimal 7)
e. Umur 37 minggu atau lebih
f. Berat lahir 2000-2500 gram atau lebih
g. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi intrapartum
h. Bayi dan ibu sehat (Wulan, 2011)
4. Tahap Pelaksanaan IMD (Insiasi Menyusui Dini)
Roesli (2008), tahapan yang biasanya dilakukan bayi pada saat IMD adalah:
a. 30-40 menit pertama
Bayi beristirahat dan melihat
b. 40-60 menit setelah lahir, kontak kulit dengan kulit terus menerus tanpa
terputus
c. Bayi mulai membuka mulut dan membawa jarinya ke mulut
d. Bayi mengeluarkan air liur
e. Bayi menendang, menggerakkan kaki, bahu, lengan, dan badannya ke arah
dada ibu dengan mengendalikan indera penciumannya
f. Ketika bayi dekat dengan puting susu ibu, bayi akan mengeluarkan air liur
dan menjilat, menglulum puting ibu, membuka mulut lebar-lebar dan
melekat dengan baik serta mulai menyusu.

IMD yang dianjurkan


Roesli (2008) langkah-langkah dalam melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
yaitu:
a. Mengeringkan seluruh badan dan kepala bayi segera, kecuali kedua
tangannya.
b. Tali pusat dipotong lalu diikat
c. Vernix (zat lemak putih) yang melekat pada tubuh bayi tidak dibersihkan
d. Tengkurapkan bayi di dada atau di atas perut ibu, dan biarkan bayi melekat
dengan kulit ibu
e. Ibu membantu dengan sentuhan lembut, tanpa memaksakan bayi ke puting
susu
f. Biarkan tangan bayi memegang agar pengeluaran ASI lebih cepat
5. IMD (Insiasi Menyusui Dini) yang Kurang Tepat
a. Setelah bayi lahir, bayi sudah dialasi dengan kain kerng
b. Bayi segera dikeringkan
c. Digedong dengan selimut bayi
d. Memasukkan puting susu ibu ke mulut bayi
e. Bayi dibawa ke kamar transisi atau kamar pemulihan
DAFTAR PUSTAKA

Budiasih, K.S. 2008. Handbook ibu menyusui. Bandung: Hayati Qualiti.


Castellote,C. Casillas, R. Ramires, S. Perez, C. Castell, M. Moretones, M. Lopez,
S ., 2011. Premature delivery influences the immunological composition of
colostrum and transitional and mature human milk. The Journal of nutrition,
141(6), pp.1181– 1187.
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan: Jakarta.
Depkes, RI, 2008. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2007. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Roesli, utami. 2008. Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka
Bunda
Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI-Makanan Terbaik untuk Kesehatan,
Kecerdasan, dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta:C.V Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai