Anda di halaman 1dari 35

BAB II

LANDASAN TEORI

II.2 Teori Tentang Perencanaan Strategi


Perencanaan strategis merupakan suatu proses organisasi dalam

menentukan strategi atau arah serta keputusan bagaimana sumberdaya

organisasi itu hendak dimanfaatkan untuk mencapai tujuan dalam jangka

panjang. Penyusunan perencanaan strategis menjadikan sebuah organisasi

lebih terencana dan sistematis dalam mencapai tujuannya.Secara umum,

proses penyusunan rencana strategis (renstra) merupakan sebuah langkah

untuk menata dan mempersiapkan sebuah organisasi mencapai kondisi yang

diinginkan dimasa datang. Renstra merupakan road map yang membawa

sebuah organisasi menuju kepada kondisi[1] yang dicita-citakan akan

terwujud lima atau sepuluh tahun ke depan.

Perecanaan strategis merupakan langkah antisipatif sehingga sebuah

organisasi tidak lagi setiap kali mengambil langkah ketika suatu

permasalahan timbul. Perencanaan strategis menjadikan sebuah organisasi

mulai melakukan antisipasi terhadap kemungkin- an perubahan-perubahan

yang mungkin terjadi di masa depan bukan sekedar bereaksi terhadap

perubahan-perubahan ketika itu sesudah terjadi.

“Strategic planning is a formal process designed to help an

organization maintain an optimal alignment with the most

important elements of it environment” (Rowley, Lujan, & Dolence,

1997, p.15). The strategic planning process supplies the

organization with tools that promote future thinking, applies the

4
systems approach, allows for setting goals and strategies,

provides a common framework for decisions and communication,

and relies on measuring performance (Steiner, 1997).

Dengan demikian perencanaa strategis merupakan satu langkah penting

bukan saja dalam dunia usaha namun juga sangat perlu dilakukan di sektor

publik seperti sektor pendidikan, sektor kesehatan dan lain sebagainya.

Setidaknya terdapat empat hal yang bisa diidentifikasi sebagai

pemicu perlunya perencanaan srtategis (MATC, 2003) yaitu input

opportunities limited, strategies not updated annually, linkages to

operational plans weak, lack of ongoing assesment . Empat hal tersebut

mengerucut pada ketiadaan keluaran organisasi yang terukur (measurable

outcomes lacking). Dalam Gambar 2.1 diperlihatkan empat hal faktor

timbulnya perencanaan yang tidak efektif sehingga bisa ditempuh langkah

untuk memperbaiki proses perencanaan agar menjadi lebih efektif.

Gambar 2.1 Diagram faktor-faktor yang memicu perlunya perencanaan


strategis (adaptasi dari MATC, 2003)

5
Terdapat berbagai pendekatan alam penyusunan perencanaan

strategis namun secara umum mencakup tiga langkah yang meliputi

situation, target dan path. Dalam pendekatan ini perencanaan strategis

dimulai dengan melakukan evaluasi terhadap situasi mutakhir organisasi

dan menjelaskan hal-hal yang menyebabkan timbulnya situasi itu (stuation)

kemudian dirumuskan kondisi ideal (target) yang hendak dicapai serta

memetakan (map) rute yang hendak ditempuh organisasi dalam rangka

menuju kondisi ideal itu.

Orientasi perencanaan strategis adalah masa depan oleh karena itu

dalam proses perumusannya harus mempertimbangkan dan sejalan dengan

berbagai situasiyang menentukan jalannya organisasi seperti situasi politic,

sosial, ekonomi teknologi dan unsur lain yang melingkupi. Untuk sektor

pendidikan Rowley dan Dolence (1997) menulis:

“Strategic planning is a formal process designed to help an

organization identify and maintain an optimal alignment with the

most important elements of its environment”. Alignment refers to

matching the mission and goals to the needs of its environment,

which consists of the political, social, economic, technological

and educational ecosystems.

6
Gambar 2.2 Proses pengembangan perencanaan strategis (MATC, 2003)

Dalam Gambar 2.2 diperlihatkan unsur-unsur yang disertakan

dalam proses analisa hingga perencanaan strategis diperoleh. Sedangkan

untuk kepentingan analisa dalam penyusunan perencanaan strategis banyak

dimanfaatkan SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities and Threats)

dan PEST (Political, Economic, Social and Technological analysis).[2]

II.3 Teori Tentang Metode Ward & Peppard

Model perencanaan versi Ward and Peppard ini dimulai dari kondisi

investasi SI/TI yang kurang bermanfaat bagi tujuan bisnis organisasi dan

menangkap peluang bisnis, serta adanya pemanfaatan SI/TI yang dapat

meningkatkan keunggulan kompetitif sebuah organisasi. Kurang

bermanfaatnya investasi SI/TI bagi organisasi disebabkan karena

7
perencanaan strategi SI/TI hanya berfokus pada teknologi dan bukan berdasar

kebutuhan bisnis. Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan

tahapan keluaran (Ward & Peppard, 2002). Tahapan masukan terdiri dari:

1. Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspek-aspek strategi

bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya dan nilai-nilai

bisnis organisasi.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek-aspek

ekonomi, industri, dan iklim bersaing perusahaan.

3. Analisis lingkungan SI/TI internal, yang mencakup kondisi SI/TI

organisasi dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya

(maturity), bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber

daya manusia, sumber daya dan infrastruktur teknologi, termasuk juga

bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada saat ini.

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal, yang mencakup trenteknologi dan

peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor,

pelanggan dan pemasok.

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan

untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya

terdiri dari:

1. Strategi SI bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi

bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya,

portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.

8
2. Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi

pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia SI/TI.

3. Strategi Manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum

yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi

penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.

Gambar 2. 3 Metode Ward and Peppard

Beberapa teknik/metode analisis yang digunakan dalam perencanaan

strategis SI/TI pada metodologi ini, mencakup analisis SWOT, analisis Five

Forces Competitive, analisis Value Chain, metode Critical Succes Factors,

metode Balanced Scorecard, dan McFarlan’s Strategic Grid.

9
BAB III
ANALISIS DAN PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI

III.1 Analisis Organisasi

III.1.1 Provit Organisasi


Kecepatan dan kehandalan layanan yang konsisten dan bertanggung jawab
membuat kredibilitas JNE semakin tinggi di mata pelanggan maupun mitra
kerja.Seiring dengan peningkatan investasi asing, pertumbuhan ekonomi dalam
negeri, dan perkembangan teknologi informasi, serta beragam inovasi produk
yang dikembangkan, kinerja JNE semakin tumbuh juga berkembang di kalangan
dunia usaha maupun masyarakat Indonesia.

Perkembangan dunia usaha dan gaya hidup masyarakat membuat


permintaan penanganan kiriman import peka semakin berkembang. Tak hanya
mencakup paket kecil dan dokumen, tetapi merambah pada penanganan
transportasi, logistik, serta distribusi.Peluang yang terus tumbuh ini mendorong
JNE untuk terus memperluas jaringannya ke seluruh kota besar di Indonesia. Saat
ini titik-titik layanan JNE telah mencapai diatas 6,000 lokasi dan masih terus
bertambah, dengan jumlah karyawan lebih dari 40,000 orang.

Lebih dari 150 lokasi JNE telah terhubungkan dengan sistem komunikasi
on-line, dikawal oleh sistem dan akses situs informasi yang efektif serta efisien
bagi konsumen dalam upaya mengetahui status terkini pengiriman paket atau
dokumen.JNE mengedepankan sumber daya manusia sekaligus teknologi sebagai
bagian dari pengembangan. Dari mesin X-Ray, GPS, hingga alat komunikasi
satelit.Kehandalan dan komitmen JNE ini terbukti dengan diraihnya berbagai
bentuk penghargaan serta sertifikasi ISO 9001:2008 atas sistem manajemen mutu.

10
III.1.2 Visi dan Misi
Visi

1. Untuk menjadi perusahaan rantai pasok global terdepan di dunia.


2. Sukses hanya dapat dicapai melalui kerjasama usaha integral
dalam perkembangan. Mendorong proses belajar dan berubah menuju
pertumbuhan, kesempurnaan dan pencapaian keuntungan.
3. Untuk menjadi perusahaan internasional yang sukses adalah
penting bagi JNE untuk memiliki jaringan usaha yang kuat di
Indonesia yang merupakan salah satu negara target investasi dan pasar
yang strategis di mata dunia.
4. Perpaduan layanan pengiriman, kepabeanan, pergudangan dan
pendistribusian di bawah satu atap memberikan solusi bagi kebutuhan
distribusi dunia 7 perdagangan melalui internet yang akan menjadi
gaya hidup masyarakat modern pada abad mendatang.[3]

Misi

1. Untuk memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan secara


konsisten.
2. Melayani segenap lapisan masyarakat Indonesia baik perumahan

maupun perkantoran dan industri melalui jaringan layanan pengiriman


ekspres.
3. Memadukan efektivitas, efisiensi dan fleksibilitas jasa yang prima

untuk menjadikan JNE pilihan utama dalam pengiriman dokumen,


paket dan kargo peka waktu di Indonesia.
4. Menjadi sebuah perusahaan jasa ekspres nasional berstandar
layanan internasional.
11
III.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan dan Tugasnya

Gambar 3. 1 Gambar Perusahaan JNE

Structur Organisasi JNE :

1. President Director
Tugas dan tanggung jawab dari president director adalah mengamankan
harta perusahaan dengan cara memberikan nasihat atau petunjuk kepada
manajemen agar efisiensi kerja dapat tercapai. Mengangkat dan memberhentikan
setiap manajer departemen dan kepala bagian. Mewakili perusahaan dalam
hubungannya dengan pihak luar perusahaan.
2. Executive Direktor
Tugas dan tanggung jawab dari executive director adalah
mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada
Finance & Administration Director, Sales & Marketing, dan Operation Director.
Memeriksa dan menyetujui rencana program kerja dan anggran perusahaan secara
keseluruhan. Mengawasi jalannya kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.

12
3. Secretary
Tugas dan tanggung jawab secretary adalah membuat notulen pada saat
rapat diadakan dan mengarsipkan surat-surat atau dokumen-dokumen yang
dianggap penting.
4. Finance & Administration Director
Tugas dan tanggung jawab dari Finance & Administration Director adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh aktivitas keuangan perusahaan.
Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada
purchasing manager, finance & acc. senior manager, HRD senior manager, dan
general affairs manager. Membuat dan menetapkan rencana keuangan perusahaan.

5. HRD Senior Manager


Tugas dan tanggung jawab dari HRD Senior Manager adalah melakukan
pencarian atau perekrutan karyawan, menyeleksi dan menetapkan kerja karyawan.
Menangani hal-hal yang berhubungan dengan pemecatan atau pemberhentian
karyawan. Mengkoordinir dan memecahkan masalah-masalah yang ada pada
divisi personalia.
6. Sales & Marketing Director
Tugas dan tanggung jawab dari sales & marketing director adalah
mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada
customer service senior manager, sales senior manager dan marketing senior
manager.
7. Marketing Senior Manager
Tugas dan tanggung jawab dari marketing senior manager adalah
melakukan analisa dan evaluasi atas produk, jasa serta tarif dan memberikan
usulan pengembangannya. Melakukan analisa dan evaluasi atas produk, jasa, tarif
dari perusahaan pesaing dalam usaha memberi masukan sehubungan dengan
pengembangan produk yang sudah ada maupun penciptaan produk baru.
Melaksanakan kerjasama pengembangan produk, jasa, tarif dengan pihak lain
sepanjang telah mendapatkan persetujuan dewan direksi. Membuat laporan akan
hasil kajian dan pekerjaan yang telah dilaksanakan.

13
8. Operation Director
Tugas dan tanggung jawab dari operation director adalah memimpin,
mengkoordinir dan mengawasi kegiatan yang dibebankan kepada operation senior
manager dan cargo senior manager yang kegiatannya sehari-hari bersifat
operasional.
9. Operation Senior Manager
Tugas dan tanggung jawab dari operation senior manager adalah
mengkoordinir dan memecahkan masalah-masalah yang timbul di dalam divisi
operasional.

III.2 Analisis Proses Bisnis Perusahaan

SOP Mekanisme Pemesanan dan Distribusi Kelengkapan Operasional JNE


: Kelengkapan operasional yang dapat dipesan oleh Agen/Kantor Perwakilan
adalah :
1. AWB/Connote/kertas E Connote.
2. Plastik ukuran sedang (doc) dan besar berlabel JNE.
3. Form BPIK (Bukti Pemeriksaan Isi Kiriman).
4. Buku Kas (Laporan Keuangan Harian Agen).
5. Label YES, SS, Fragile.

Mekanisme pemesanan dan distribusi :

1. Agen/Kantor perwakilan melakukan pemesanan paling lambat 3


hari(agen), (di awal minggu untuk Kantor Perwakilan) sebelumnya
kepadaAdmin Sales Retail, di no telp 085779436793 dengan cara
SMS/telp atau email ke boo.sales mkt@jne.co.id, pada jam kerja pkl
08.00-15.00.
2. Admin Sales Retail mengkonfirmasi kepada agen (ya/tidak) untuk
menyatakan pesanan sedang diproses.3. Admin Sales Retail akan

14
melakukan pendataan, kemudian melakukan pemesanan/surat perintah
pesan kepada Departemen General Affair.
4. Departemen General Affair akan memutuskan jumlah, waktu dan jenis
perlengkapan operasional yang akan diberikan
kepada agen/counter/kantor perwakilan berdasarkan pertimbangan load
dan kebutuhan yang diajukan Admin Sales Retail.
5. Departemen General Affair mendistribusikan kepada
agen/counter/kantor perwakilan dengan berkoordinasi dengan petugas
pickup (Departemen Operasional Outbond).
6. Petugas pickup (Departemen Operasional Outbond) mendistribusikan
ke agen/counter/kantor perwakilan maksimal 3 hari setelah tanggal
pemesanan, misalkan pemesanan hari SENIN, maka akan didistribusikan
dan sampai di Agen/Kantor Perwakilan paling lambat hari RABU.
7. PIC dari Sales Retail akan mengkontrol proses nomor 3-6.
8. Jika dalam 3 hari Agen/kantor Perwakilan belum mendapatkan

kelengkapan yang dipesan, maka silahkan melaporkan ke Departemen


Sales Retail (085691927676).

III.3 Analisis Eksternal Bisnis Perusahaan

III.3.1 Analisis PEST

1. Politik
a. Pasca Pemilu Presiden 2019-2024 Yang diadakan beberapa
pekan lalu yang berdampak ke usaha logistik. Khusus pada
Perusahaan logistik JNE,perusahaan tersebut mengalami
kendala untuk melakukan pengiriman barang ke area lokasi
yang terkena dampak aksi 212 yang terjadi Pada Mei 2019 lalu
Demonstrasi tersebut berkaitan dengan penolakan hasil
penghitungan suara pemilihan Presiden Indonesia 2019.

15
b. Selain itu Akibat Pemblokiran Internet di papua Pada 21
Agustus 2019 lalu Membuat jumlah paket yang masuk ke sana
anjlok drastis, Jumlah paket kiriman yang masuk ke Papua
mengalami penurunan hingga 50 persen, pembatasan akses
internet membuat masyarakat tidak bisa berbelanja online atau
melakukan aktivitas e-commerce.

2. Ekonomi
a. Di Tahun 2019 ini ini Ada beberapa tangtangan di dalam
lingkungan ekonomi seperti kenaikan harga Kargo Udara
sebesar 350% Pada Januari 2019 Lalu,yang Menyebabkan
Penurunan Pasar hingga 40% dari biasanya,Membuat PT .JNE
harus menaikan harga ongkos kirim ,dan tentunya berdampak
kepada para pegguna jasa yang merasa keberatan terhadap
kenaikan ongkos kirim

3. Sosial
a. Dari segi sosial, Perusahaan mendapatkan banyak keuntungan

karena maupun ditahun ini mengalami kenaikan harga bahan –


bahan pokok, harga material, Kenaikan harga BBM, Inflasi,
namun Gaya hidup (Lifestyle) masyarakat saat ini menunjukan
kecenderungan yang meningkat, ini terlihat dari Dari sumber data
Social Research dan Monitoring Sociab, Kadin, Kemkominfo,
Accenture tahun 2015 lalu, dari jumlah pengguna internet di
Indonesia sebanyak 77 % menggunakan internet mencari
informasi produk dan belanja online. Produk e-commerce yang
populer di cari konsumen adalah pakaian sebesar 67, 10 %, sepatu
20,20 %, Tas 20 %, Jam 7,60 %. Handphone 5,10 %, Aksesoris
kenderaan 2,80 %, kosmetik 2,30 % dan Buku 1,80 %. Sementara
jumlah online shopper dan tentunya pada tahun 2019 ini pastinya
presentase belanja online meningkat pesat, hal ini sangat
berpengaruh pada PT.JNE karena hampir seluruh pembelian
barang online,menggunakan Jasa

16
pengiriman logistik,melalui data tahun 2018 terhitung bahwa
pengiriman barang menggunakan jne mencapai 21 juta
perbulannya.
b. Sebagai perusahaan ekspedisi juga PT.JNE turut membantu
para pelaku UKM agar bisa ‘melek digital’. Perusahaan
ekspedisi tersebut, merangkul pelaku bsinis UKM agar bisa
dibantu dalam hal pengiriman maupun penjualan.

4. Teknologi
a. Sebagai perusahaan ekspedisi juga PT.JNE turut membantu

para pelaku UKM agar bisa ‘melek digital’. Perusahaan


ekspedisi tersebut, merangkul pelaku bsinis UKM agar bisa
dibantu dalam hal pengiriman maupun penjualan.
b. Selain Itu Perusahaan logistik terkemuka di Indonesia, PT
(JNE) memilih Oracle Cloud untuk membantu inisiatif
transformasi digitalnya sekaligus untuk membantu perusahaan
tersebut memberikan layanan konsumen yang lebih baik. JNE
mengadopsi Platform Oracle Management Cloud untuk
memantau lebih dari seratus layanan JNE seperti track and
trace’pada pengiriman ekspres. Oracle cloud ini
memungkinkan konsumen untuk mengetahui dimana kiriman
mereka berada di setiap tahap perjalanan pengiriman barang,
serta memberikan JNE visibilitas menyeluruh untuk
keseluruhan transaksi, yang pada akhirnya menghasilkan
performa yang baik serta waktu respon yang lebih cepat.

17
III.3.2 Analisis Five Force

"Ancaman Pendatang Baru"


Banyaknya jasa kirim yang
bermunculan dengan harga
yang lebih murah

"Kekuatan "Pesaing Industri" "Kekuatan Pembeli"


Banyaknya
Pemasok" Masyarakat umum
Memiliki armada perusahaan yang
yang ingin mengirim
pengiriman yang bergerak dalam barang keluar negri
banyak bidang pengiriman maupun dalam negri
barang

"Ancaman Produk
Pengganti"
Menawarkan produk yang
menarik/unik dari segi
produk dan merk

Gambar 3. 2 Analisis PEST

III.4 Analisis Internal Bisnis Perusahaan

III.4.1 Analisis SWOT


Analisis SWOT merupakan salah satu metode analisis dalam
manajemen strategis yang sudah terbukti sangat berguna untuk
mengidentifikasi kompetensi suatu organisasi dan mengidentifikasi
peluang yang tersedia. Dengan analisis SWOT selain dapat dimanfaatkan
mengidentifikasi peluang yang ada namun belum dapat dimanfaatkan
karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki organisasi tersebut maupun
ancaman yang ada.

18
A. Sterenght
1. Pertumbuhan pendapatan JNE per-tahun rata-rata
mencapai40%.
2. Mampu memanfaatkan peluang pasar yang ada.
3. Budaya organisasi yang kuat.
4. Tingginya loyalitas karyawan.
5. Brand awareness yang tinggi.
6. Jaringan yang luas.
B. Weakness
1. Minimnya pengawasan internal.
2. SDM yang kurang kompeten.
3. Permodalan hanya berasal dari internal perusahaan.
C. Opportunity
1. Jumlah penduduk Indonesia yang banyak (240 juta jiwa).
2. Pertumbuhan ekonomi diatas 5% per-tahun
3. Pertumbuhan industri pariwisata.
4. Kondisi geografis Indonesia.
5. Pertumbuhan pasar ritel dari bisnis online
6. Perubahan kebijakan pemerintah dalam bisnis surat-
menyuratdi bawah 500 gram.
7. Pertumbuhan industri transportasi.
D. Threat
1. banyaknya perusahaan penyedia ekspedisi/kurir yang jg
menyediakan jasa pengiriman barang/paket baik di dalam maupun
luar negeri seperti DHL,ASPERINDO,dan jasa kurir lainnya.

19
III.4.2 Analisis Balanced Scorecard

PERSPECTIVE STRATEGY Measures Objective Target


FINANCIAL Membangun dan Membandingkan - Penghasilan PT.JNE dikenal
menciptakan Harga ,Kecepatan relatif Naik oleh
perusahaan pengiriman -Pengeluaran banyak
pengiriman barang Paket,dan perusahaan Perusahaan
kelas dunia dengan kepuasan Lebih Efisien Kelas
tujuan untuk pelanggan Dunia,dan
mendapat profit Antara Perusahaan mendapatkan
biaya JNE dengan penghargaan
yang lebih efisien Kompetitor

COSTUMER Meningkatkan Membadingkan -Kepuasan Hasil Kepuasan


pelayanan kepada Jumlah Pelanggan pelangan Pelanggan
pelanggan saat ini dengan -Harga lebih Terhadap
jumlah pelanggan murah Pelayanan
terdahulu -Pengiriman Yang telah
lebih Cepat diberikan Oleh
JNE
Memiliki Nilai
yang
Lebih Baik dari
sebelumnya

LEARNING Membangun SDM Membadingkan Pelatihan Karyawan


AND perusahaan yang Kinerja Yang kerja di Menjadi
GROWTH berkualitas dilakukan oleh bidang nya Lebih
PERSPECTIVE karyawan,apakah masing- Professional di
semakin membaik masing bidang nya
setelah diberi masing-masng
pelatihan dan
sebelum diberi
pelatihan

20
INTERNAL -Meningkatkan dan Membandingkan -Kepuasan - Mitra Bisnis
BUSINESS mempertahankan jumlah mitra bisnis mitra bisnis yang
mitra yang dimiliki oleh - Pelayanan sebelum nya
bisnis pt,JNE dengan yang baik bekerjasama
competitor - Garansi dengan
terjamin perusahaan lain
mulai
mnggunakan
PT. JNE
sebagai pilihan
jasa
pengiriman dan
logistiknya

Table 4. 1 Analisis Balanced ScoreCard

III.4.3 Analisis Critical Success Factor


CSF atau faktor penentu keberhasilan adalah salah satu kegiatan
perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan
mencapai tujuannya. Perusahaan biasanya memiliki beberapa CSF. Dari
beberapa kondisi yang ada, maka dapat diambil beberapa komponen
penentu CSF yang dijabarkan pada table Urutan CSF dari poin tertinggi

No Critical Success Factor Weight Rate Total

1 Teknologi Informasi yang sudah dikembangkan dengan optimal 4 3 25

2 Program-program (software) yang ada sudah mendukung kinerja 5 3 29


perusahaan

3 Penggunaan teknologi informasi dapat membantu manajemen 5 3 28


perusahaan

21
4 Aplikasi sistem informasi yang ada telah dapat mendukung 4 3 26
kinerja perusahaan

5 Adanya layanan konsumen dirasa perlu 3 3 22

6 Adanya pelatihan karyawan dapat meningkatkan mutu dan 5 3 27


kualitas SDM

7 Adanya analisis pasar dalam pengiriman barang yang dapat 4 3 26


meningkatkan kinerja perusahaan

8 Adanya tindak lanjut dari saran konsumen dapat meningkatkan 5 3 28


kualitas Pengiriman

9 Adanya web interaktif dapat menjadi suatu strategi 5 3 29


pengembangan pemasaran

Table 4.2 Critical Success Factor

Cara menghitung bobot (weight) berdasarkan penting atau tidaknya


komponen tersebut berdasarkan masukan dari level manajemen. Pengisian
bobot mengikuti aturan sebagai berikut: 1 = tidak penting, 2 = kurang penting,
3 = agak penting, 4 = penting, dan 5 = sangat penting. Cara menghitung rate
(rating) berdasarkan frekuensi pengisian komponen tersebut yaitu banyak
sedikitnya responden yang menjawab tentang keberadaan komponen tersebut.
Pengisian rate mengikuti aturan sebagai berikut : 1 = sedikit, 2 = sedang dan 3
= banyak. Urutan CSF dari poin tertinggi sampai poin terendah dapat dilihat
pada table berikut :

Urutan Prioritas CSF


No Critical Success Factor Bobot Rate Total
1 Program-program (software) yang ada sudah mendukung kinerja 5 3 29
perusahaan

2 Adanya web interaktif dapat menjadi suatu strategi 5 3 29


pengembangan pemasaran

22
3 Adanya tindak lanjut dari saran konsumen dapat meningkatkan 5 3 29
kualitas Pengiriman
Table 4.3 Urutan Critical Success Factor

III.5 Analisis Eksternal SI/TI

III.5.1 Tren Perkembangan SI

Tingginya angka pertumbuhan e-commerce di Indonesia (bahkan

disebut-sebut sebagai yang tertinggi di dunia) mendorong beberapa

penyedia layanan logistik melakukan beragam inovasi di bidang

teknologi demi memberikan pelayanan maksimal pada para pelaku bisnis

e-commerce yang menjadi pelanggan mereka.

Salah satu penyedia layanan logistik di Indonesia yang melakukan

inovasi di bidang teknologi itu adalah JNE. Menurut Vice President

Marketing JNE, Eri Palgunadi, pihaknya telah melakukan beberapa

terobosan untuk membantu perkembangan e-commerce di Indonesia.

1. MYJNE

Pada tahun 2016 lalu, JNE memperkenalkan aplikasi MyJNE

yang memungkinkan penggunanya mengecek tarif pengiriman, status

23
pengiriman, lokasi JNE terdekat, hingga memfasilitasi transaksi jual beli

melalui fitur My COD.

2. JNE Online Booking (JOB)


Melalui layanan ini, pelanggan JNE tak perlu lagi repot mengisi

secara manual resi pengiriman sebagai bukti bahwa barang pesanan

sedang dalam proses pengiriman.Pelanggan cukup mencetak nomor tiket

atau kode booking, dan selanjutnya kode tersebut akan dipindai oleh

petugas di gerai JNE.

Saat proses pemindaian sukses, maka pembeli secara otomatis akan

mendapat notifikasi mengenai nomor resi barang pesanannya. “Dengan JOB,

pelanggan tak perlu memasukkan nomor resi secara manual. Beberapa

marketplace besar sudah memakai fitur ini,” ujar Eri. Saat ini, fitur JOB bisa

digunakan oleh para penjual yang berjualan di beberapa platform

marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee.

3. Kolaborasi kanal pembayaran


Selain memberikan fasilitas yang mempermudah aktivitas para

penjual, JNE juga memberikan perhatian pada pembeli yang berbelanja

di marketplace. Bentuk perhatian itu seperti menggandeng salah satu

platform marketplace yakni Tokopedia, terkait opsi kanal pembayaran.

Melalui kerja sama ini, para pengguna Tokopedia bisa membayar

pesanan online mereka secara offline di dua ratus kantor perwakilan JNE

yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ini, baru kantor perwakilan JNE

yang bisa menerima pembayaran Tokopedia. Sedangkan agen JNE belum

bisa melakukannya.

24
Setelah bermitra dengan Tokopedia, Presiden Direktur JNE, M.

Feriadi menyatakan pihaknya tak menutup kemungkinan melakukan

kerja sama dengan platform marketplace lain.

III.5.2 Tren Perkembangan TI

perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik nasional

berkomitmen mengembangkan sektor infrastruktur dan teknologi

informasi (TI) dengan mengelontorkan investasi sebesar Rp. 455 Miliar.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 400 Miliar dialokasikan untuk

peningkatan infrastruktur berupa penambahan armada serta gudang.

Sisanya, Rp 55 milyar untuk pengembangan TI. Melalui investasi

tersebut, JNE berharap dapat mengejar pertumbuhan rata-rata, minimal

sebesar 30 persen per tahun.

Untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan di era

perkembangan TI, JNE juga meluncurkan 7 layanan baru bertajuk “7

Magnificient” atau “7 yang mengagumkan”. Ketujuh inovasi baru

tersebut berupa produk layanan MyJNE, JNE-PopBox, @box prepaid,

Promo JNE Super Speed, JNE International Shipment, layanan CD

Music, dan JNE Trucking.

Layanan pertama dari “7 Magnificient” adalah My JNE sebuah

aplikasi layanan melalui mobile gadget atau jaringan internet berbasis

android. Aplikasi My JNE menyediakan fitur pelayanan pengiriman

barang, pengecekan tarif, maupun pengecekan lokasi JNE terdekat.

Pelanggan juga bisa mengecek status pengiriman dan keberadaan barang

25
kiriman. Tersedia juga layanan My COD (Cash On Digital) untuk

transaksi jual beli dengan sistem escrow dari Bank Permata.

Layanan kedua, JNE-PopBox untuk pelanggan dengan mobilitas

tinggi. Pelanggan bisa mengambil kirimannya melalui loker JNE yang

tersebar di 32 lokasi di pusat perbelanjaan, stasiun kereta api, dan

kampus. Untuk pengiriman JNE dengan berat 3 kg ke atas, pelanggan

bisa memanfaatkan @box prepaid. Layanan @box prepaid merupakan

produk berbentuk kardus kotak (box) sebagai alat pendukung pengiriman

dan diperjualbelikan untuk pengiriman wilayah DKI Jakarta. Harga box

sendiri sudah termasuk ongkos kirim.

JNE juga melayani kiriman barang ke seluruh negara di dunia

melalui JNE International Shipment. Dalam layanan ini, JNE bermitra

dengan DHL. Untuk pengiriman dalam negeri tersedia JNE Trucking,

layanan pengiriman barang di atas 10 kg melalui jalur darat dengan

wilayah jangkauan Sumatera, Jawa dan Bali.

III.6 Analisis Internal SI/TI

III.6.1 Analisis Value Chain

Value Chain atau rantai nilai adalah sebuah model yang terdiri atas

kumpulan aktivitas atau kegiatan spesifik bisnis yang terjadi dalam sebuah

perusahaan untuk mendesain, memproduksi, memasarkan, mengirimkan dan

yang mendukung sebuah produk. Value chain dapat menciptakan nilai dan

keuntungan kompetitif bagi perusahaan. Analisa yang dilakukan berdasarkan

efisiensi dan efektifitas. Rantai nilai terdiri dari sekumpulan

26
aktivitas utama dan pendukung. Dalam rantai nilai yang umum, aktivitas

pendukung terdiri dari infrastruktur perusahaan, pengelolaan sumber

daya manusia, pengembangan teknologi dan usaha memperolehnya.

Sedangkan dalam aktivitas utama terdiri dari logistik masuk, operasi,

logistik keluar, pemasaran dan penjualan serta pelayanan. Tiap langkah

yang diambil pada suatu segmen, akan berdampak pada keseluruhan

proses. Jadi dapat dikatakan bahwa semua segmen saling bergantungan

Value Chain Porter (Rantai Nilai Porter)

Value Chain Porter (ditemukan oleh Michael Porter) adalah

model yang digunakan untuk membantu menganalisis aktivitas-aktivitas

spesifik yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif bagi

organisasi. Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu

1. Aktivitas Utama (Primary Activities)

Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah aktivitas atau

kegiatan yang dihubungkan dengan penerimaan, penyimpanan dan

penyebaran input/bahan baku, seperti penanganan bahan baku,

pergudangan, kontrol inventory, jadwal kendaraan dan pengembalian

kepada supplier. Contohnya: menyediakan dan mengadakan bahan baku

untuk stok-stok pembuatan sepatu untuk di pasarkan pada E-commerce.

Operasional (Operations),adalah kegiatan yang dihubungkan

dengan mengubah input atau bahan baku menjadi bentuk produk akhir,

seperti permesinan, pengemasan, perakitan, perawatan perlengkapan, testing,

pencetakan dan yang lainnya yang berkaitan dengan proses operasi

27
atau produksi. Contohnya: dari bahan baku sepatu yang ada akan di rakit

dan menghasilkan sepatu yang memiliki nilai jual yang tinggi dan

kemudian memposting pada E-commerce dengan memberikan informasi

data mengenai sepatu tersebut.

Logistik Keluar (Outbound Logistics),adalah kegiatan yang

diasosiasikan dengan pengumpulan, penyimpanan dan distribusi produk

ke pembeli , seperti pergudangan produk jadi, penanganan material,

operasi pengiriman, proses pemesanan dan penjadwalan. Contohnya:

menyediakan jasa ekspedisi/pengiriman seperti, JNE, TIKI, Kantor pos

Indonesia dan jenis pengiriman lainnya serta layanan pembayaran seperti

transfer bank atau COD( cash On Delivery).

Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales),adalah

kegiatan dalam membujuk atau menarik pembeli untuk membeli, seperti

pengiklanan, promosi, tenaga penjual, quota dan harga. Contohnya:

pembuatan tampilan dan fitur-fitur yang menarik pada E-commerce

untuk memikat pembeli, seperti warna, model dan jenis bahkan brand

pada produk sepatu yang di pasarkan. Strategi periklanan pada situs lain

juga di lakukan dengan memberikan diskon dan kupon pembelian.

Pelayanan (Service),adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan

penyediaan layanan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai

produk, seperi instalasi, perbaikan, pelatihan dan penambahan produk.

Contohnya: memberikan pelayanan yang tepat dan cepat baik dalam

pengiriman bahkan merespon pesanan dan keluhan pelanggan.

28
Masing masing kegiatan/aktivitas mungkin sangat penting,

tergantung pada industrinya. Untuk perusahaan dibidang jasa, pelayanan

terhadap pelanggan menjadi sesuatu yang sangat vital dalam operasi

perusahaan tersebut.

2. Aktivitas Pendukung (Support Activities) Secara umum,

aktivitas pendukung dalam rantai nilai terbagi dalam 4 kategori kegiatan:

Procurement, mengacu pada fungsi pembelian seperti pembelian

bahan mentah, persedian dan jenis jenis barang lainnya yang dapat

dijadikan aset seperti mesin-mesin, perlengkapan laboratorium, kantor

dan bangunan.

Technology Development, terdiri dari berbagai kegiatan yang

dapat dikelompokkan ke dalam usaha untuk meningkatkan produk dan

proses. Pengembangan teknologi sangat penting untuk keunggulan

kompetitif dalam semua industri.

Human Resource Management, pengelolaan sumberdaya

manusia meliputi kegiatan rekrutmen, pelatihan, pengembangan SDM.

Firm Infrastructure, aktivitas infrastruktur perusahaan terdiri

dari sejumlah aktivitas termasuk pengelolaan umum, perencanaan,

keuangan, accounting dan manajemen kualitas.

29
III.6.2 Analisis Current Application Portfolio

Portfolio Aplikasi Saat ini Mengenai aplikasi SI yang diterapkan


perusahaan saat ini, dengan menimbang keuntungan dan kekuatan yang
diperoleh dengan penggunaan aplikasi saat ini. Dengan berdasarkan kunci
operasional, strategis, potensial tinggi dan pendukung pada saat ini. Aplikasi
yang saat ini diterapkan pada perusahaan JNE yang itu sebagai berikut :

1. My-ORION Integrated System merupakan system terintegrasi yang

dimanfaatkan oleh JNE sebagai layanan pengelolaan berbagai aspek dari

proses bisnis JNE dalam hal logistic, mencakup di dalamnya Transaction

Processing System dengan system barcode.

2. MY JNE untuk mengecek pengiriman JNE Seluruh Indonesia.

Application Portfolio Management (APM) adalah sebuah strategi atau


cara perusahaan untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan aplikasi-
aplikasi yang dimiliki oleh perusahaan kedalam kelompok tertentu agar dapat
dimanfaatkan dengan efektif dan efisien sesuai dengan core bisnis perusahaan
(business driven company).

1. Strategic

Aplikasi yang secara kritis mempengaruhi strategi binis di masa


mendatang

2. High Potential

Aplikasi yang mungkin penting dalam meraih kesuksesan di masa


mendatang .

3. Key Operational

Aplikasi yang saat ini diperlukan organisasi untuk meraih sukses

3. Support

30
Aplikasi yang bernilai, tetapi bukanlah sesuatu yang secara kritis
berpengaruh terhadap kesuksesan.

STRATEGIC HIGH POTENTIAL


1. Website resmi perusahaan sebagai 1. MREAL untuk warehouse
media pemasaran secara online. planning.
2. Software forecasting. 2. Fitur order online, check delivery
3. Software CRM untuk meningkatkan location, dan check status barang
layanan customer pada website resmi perusahaan.
4. Machine untuk pemeriksaan isi barang Contohnya: JNE Online Booking
kiriman. (JOB)
5. Fitur pengaturan rute pengiriman
barang berdasarkan lokasi pengiriman,
prioritas, dan ukuran barang kiriman
pada software operasional perusahaan.
6. GPS untuk melakukan tracking lokasi
terhadap unit pengiriman.
7. GPS untuk menentukan rute
pengiriman terbaik.
Contohnya : MY JNE

KEY OPERATIONAL Support


1. Fitur maintain data barang, customer, 1. Fitur maintain data perusahaan
supplier partner pada software operasional
2. Fitur pembuatan resi, daftar muat, surat perusahaan.
jalan, invoice pada software 2. Fitur maintain data customer pada
operasional perusahaan yang software operasional perusahaan.
terintegrasi dan dapat diakses secara 3. Fasilitas crypto payment bagi fitur
online. Contohnya : JNE Online order online pada website resmi
Payment (JOP) perusahaan.
Contohnya : JNE POPBOX

Table 4.4 Portfolio Application


31
III.7 Analisis Strategi SI/TI

III.7.1 Strategi Bisnis

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi khusus

dibidang E-commerc menjadikan fokus bisnis JNE pada tahun ini lebih

untuk memberikan kontribusi dalam proses pengiriman. Fokus bisnis JNE

saat ini tidak hanya kepada jasa layanan, namun juga bekerja sama dengan

pelaku UKM untuk Layanan Pesanan Oleh-Oleh Nusantara (Pesona)

Selain itu JNE pun turut menjaga kualitas pengiriman barang dengan

memastikan barang sampai ke tujuan dengan kondisi baik dan sesuai

dengan waktu yang telah diperkirakan.

III.7.2 Strategi Manajemen SI/TI

JNE mengembangkan produknya di tingkatan tambahan

(augmented product) dalam strategi pemasarannya. Adapun penjelasan

mengenai tingkatan dari layanan JNE sebagai berikut:

1. Core benefit: jasa pengiriman.


2. Basic Product: jasa pengiriman barang dengan berat di atas 500 gram
3. Expected Product: diterimanya barang di tujuan
4. Augmented product: melayani pesanan dan pengiriman makanan
khas daerah ke tujuan
5. Potential: jasa pengambilan barang dari asal dan mengirimkan
barang tanpa ada batasan berat dan jenis makanan sampai ke tujuan.

32
III.7.3 Strategi TI

Tingginya angka pertumbuhan e-commerce di Indonesia (bahkan

disebut-sebut sebagai yang tertinggi di dunia) mendorong beberapa

penyedia layanan logistik melakukan beragam inovasi di bidang teknologi

demi memberikan pelayanan maksimal pada para pelaku bisnis e-

commerce yang menjadi pelanggan mereka.

Salah satu penyedia layanan logistik di Indonesia yang melakukan


inovasi di bidang teknologi itu adalah JNE

JNE mulai meluncurkan teknologi berbasis aplikasi untuk


melayani konsumen sehingga konsumen merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh JNE yang akan berdampak kepada omset dan turut
mendukung perkembang teknologi 4.0

III.8 Analisis Future Application Portfolio

Portfolio Aplikasi Masa Mendatang Merupakan usulan aplikasi yang akan


digunakan perusahaan dalam waktu ke depan, untuk mengintegrasikan atau
menyelaraskan setiap unit bisnis dari perusahaan sesuai dengan perkembangan
teknologi dan perkembangan bisnis perusahaan. Dengan berdasarkan kunci
operasional, strategis, potensial tinggi dan pendukung pada masa ke depan.

sejak e-commerce ini tumbuh, sejak online mulai dikenalkan kepada


masyarakat, bisnis kami tumbuh boleh dibilang beberapa tahun terakhir ini di atas
30 persen. Artinya memang kita melihat ini ada hal yang positif. Di mana kita
melihat bahwa bisnis online ini berkembang di masa-masa mendatang. Banyak
pelaku-pelaku online mengatakan hari ini penetrasi bisnis online terhadap ritel
bisnis itu baru kisaran 3-4 persen.

Sama halnya kita bicara dengan bisnis e-commerce hari ini. Pilarnya itu kan
tiga. Pertama marketplace, kedua payment, ketiga logistik. Yang harus kita jaga

33
bagaimana kita harus menjaga ketiganya ini agar bisa dimanfaatkan oleh pemain-
pemain nasional. Jadi jangan sampai ketiga pilar ecommerce ini dikuasai oleh
pihak luar.

Dan yang lebih penting saat e-commerce ini tumbuh berkembang saya
selalu berharap kita bisa membantu para UKM sehingga UKM ini bisa menjual
produknya lebih luas lagi.

JNE terus berbenah. JNE terus memperbaiki diri. Kita meningkatkan kita
punya kapasitas, kita meningkatkan kita punya kapabilitas dan paling penting kita
tetap konsisten menjaga kita punya quality of service

Jadi kalau kita merasa kita ini sebagai juara fokus kita hanya bagaimana tetap
kita bisa menjadi pemenang, bagaimana kita tetap bisa menjadi kita punya kejayaan.
Tapi kalau kita sibuk, selalu sibuk memperhatikan kompetitor kita sementara kita
tidak memperbaiki kita punya quality of service, tidak memperbaiki infrastruktur
sarana dan prasarana yang lain kita pasti akan ditinggalkan.

III.9 Gap Analysis

Dari adanya Analisis Current Application Portfolio dan Analisis Future

Application Portfolio harapan yang di inginkan yaitu Pertumbuhan industri jasa

pengiriman barang di Indonesia maupun global mengalami pertumbuhan pesat,

yang dipicu oleh industri jual beli online. Untuk mendukung industri jual beli

online dibutuhkan jasa pengiriman barang yang handal dengan biaya yang

terjangkau. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk

memuaskan pelanggannya agar tetap dapat bertahan di industry ini. Sebagai salah

satu perusahaan jasa pengiriman barang, JNE sudah seharusnya memperhatikan

tingkat kepuasan pelanggan dengan meningkatkan kualitas layanannya.

34
III.10 Roadmap Implementasi Perecanaan Strategis SI/TI

Pertumbuhan dunia digital, tambahnya, telah melahirkan konsumen kritis


dengan kebutuhan akan distribusi barang yang beragam. JNE sebagai perusahaan
jasa pengiriman ekspres dan logistik nasional merasa harus melayani kebutuhan
tersebut dengan menciptakan layanan yang inovatif dan adaptif.

Ketujuh program yang dimaksud adalah JNE-PopBox, @box prepaid, JNE


Super Speed, JNE International Shipment, Layanan CD Music, JNE Trucking dan
Aplikasi mobile My JNE. Pada bidang teknologi, JNE menerjemahkannya dalam
aplikasi mobile My JNE dan PopBox. Tiga program lainnya seperti prepaid@box,
JNE Super Speed dan JNE Trucking menjadi program JNE fokus dalam
perkembangan inovasi produk dan layanan. Selain itu, usaha membangun kemitraan
strategis dan menjangkau pengiriman logistik global, diaplikasikan JNE melalui
JNE International Shipment. Di tahun ini kemitraan strategis dengan partner
strategis internasional kami perluas sehingga makin memudahkan pelanggan dalam
melakukan pengiriman paket ke negara-negara di semua benua.

35
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Perencanaan Strategis SI/TI digunakan untuk menyelaraskan antara


kebutuhan strategi bisnis dan strategi SI/TI untuk mendapatkan nilai tambah dari
suatu organisasi dari segi keunggulan kompetitif.
Proses identifikasi kebutuhan informasi Perencanaan Strategis Sistem
Informasi dimulai terlebih dahulu dari lingkungan organisasi yang memuat visi,
misi, dan tujuan organisasi, dilanjutkan kepada identifikasi terhadap lingkungan
internal dan eksternal organisasi, serta identifikasi internal dan eksternal SI/TI
lingkungan organisasi, yang kemudian proses penentuan peluang SI/TI dapat
dilaksanakan ketika kebutuhan informasi yang didrive dari tujuan organisasi
telah semuanya teridentifikasi. Hasil dari Perencanaan Strategis SI/TI ini
menjawab permasalahan pemanfaatan SI/TI suatu organisasi, adapun hasil
identifikasi dari perencenaan strategis sistem informasi adalah terbentuknya
portofolio aplikasi SI/TI dari sebuah perusahaan.

4.2 Saran

Dari laporan perencanaan strategi SI/TI diperusahaan PT.JNE ini masih


memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu
diharapkan penulis untuk selanjutnya agar mengembangkan laporan ini menjadi
lebih baik dan lebih bermanfaat. Adapun saran pengembangan laporan ini yaitu
meningkatkan pengkajian yang lebih dalam lagi terhadap perussahaan PT. JNE
agar mendapatkan perencanaan SI/TI yang lebih matamg lagi.

36
DAFTAR PUSTAKA

[1] A. T. Pustaka, “Bab ii tinjauan pustaka dan landasan teori a. tinjauan

pustaka,” pp. 10–28, 1997.

[2] P. P. Sarjana, M. Sisteminformasi, and S. Likmi, “Portofolio perencanaan

strategis sistem informasi pt tiki jalur nugraha ekakurir,” no. 2013210017,

2014.

[3] Z. Yandi Z, N. A. Hidayah, and E. Rahajeng, “Perencanaan strategis sistem

informasi pada pt. optima trading,” Stud. Inform., vol. 7, no. 1, pp. 1–16,

2014.

37

Anda mungkin juga menyukai