Kata Kunci: Beton Mutu Tinggi, Jarak Pengekangan Baja Spiral, Kuat Tekan,
Modulus Elastisitas
Indonesia terletak di daerah dengan tingkat resiko gempa bumi yang tinggi.
Hal ini didukung oleh data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) tahun 2017 sudah terjadi gempa bumi dengan kekuatan minimal 5 skala
Richter sebanyak 206 kali dalam setahun. Semakin berat suatu bangunan maka
semakin besar pula gaya gempa yang diterimanya. Mengurangi ukuran elemen
struktur dan meningkatkan kekuatan bahan adalah cara alternatif untuk
meminimalkan gaya gempa pada bangunan tanpa mengurangi kinerja struktural.
Memanfaatkan pengekangan baja spiral pada kolom beton bertulang juga dapat
meningkatkan daktilitas struktural dan memperbaiki ketahanan geser dari elemen.
Penelitian tentang pengaruh jarak pengekangan pada beton mutu tinggi harus
dilakukan untuk mengetahui kekuatan tekan yang dihasilkan dan modulus
elastisitas. Benda uji berupa silinder beton ukuran 150 mm x 30 mm, kuat tekan
rencana beton 42 Mpa sesuai isyarat SNI 03-6468-2000 kategori beton mutu tinggi.
Tulangan longitudinal yang digunakan diameter 8 mm dan tulangan sengkang 6
mm. Benda uji terdiri dari 20 silinder beton masing-masing 5 beton dengan variasi
jarak sengkang spiral 3 cm, 5 cm, 7 cm, dan tanpa pengekangan. Beton diuji pada
umur 28 hari menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM) dengan
kapasitas 1000 kN. Analisis menggunakan uji beda (Anova Oneway).
Hasil penelitian ini, yaitu: (1) kuat tekan beton tanpa sengkang sebesar
71,328 Mpa dan modulus elastisitasnya 62.986,747 Mpa; benda uji telah memenuhi
syarat beton mutu tinggi; (2) kuat tekan beton jarak sengkang 30 mm sebesar
108,243 Mpa, jarak sengkang 50 mm sebesar 105,238 Mpa, dan pada jarak
sengkang 70 mm sebesar 89,921 Mpa; (3) modulus elastisitas beton jarak sengkang
30 mm sebesar 98.442,156 Mpa, jarak sengkang 50 mm sebesar 89.741,661 Mpa,
dan pada jarak sengkang 70 mm sebesar 89.111,231 Mpa; (4) tegangan dan
regangan benda uji menunjukkan semakin pendek jarak pengekangan baja spiral
maka semakin tinggi kuat tegangannya dan semakin besar pula regangan yang
terjadi; (5) jarak sengkang 30 mm menghasilkan tegangan dan modulus elastisitas
tertinggi; persentase kenaikan kuat tekan sebesar 46,674% dan modulus elastisitas
sebesar 56,29% dibandingkan dengan beton tanpa sengkang.
i
ABSTRACT
The result of this research are: (1) compressive strength of concrete without
stirrup are equal to 71.328 Mpa and its modulus of elasticity 62,986.747 Mpa; the
test specimen has fulfilled the requirements of high-strength concrete; (2)
compressive strength of specimens with 30; 50; and 70 mm spacing are 108.243
MPa, 105.238 MPa, and 89,921 MPa, respectively; (3) modulus of elasticity of
specimens with 30; 50; and 70 mm spacing are 98,442.156 Mpa, 89,741.661 Mpa,
and 89,111.231 Mpa, respectively; (4) the higher compressive strength, the greater
strain achieves; (5) the denser the confinement spacing, the higher compressive
strength and the modulus of elasticity are obtained. The 30 mm spacing produces
the highest stress and modulus of elasticity; the increase of compressive strength
reaches 46,674% and modulus of elasticity is 56,29% higher compared to the
scontrolling specimens.
ii