I. PENDAHULUAN
Evaluasi penggunaan antibiotik yang dilakukan oleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Bima bersifat kuantitatif dengan melihat pola penggunaan antibiotik terbesar pada bentuk
sediaan parenteral. Pengambilan data evaluasi penggunaan obat ini dilakukan dari bulan Januari
hingga Desember 2018. Subjek penelitian adalah seluruh pasien yang dirawat inap pada tahun
2018.
Data penggunaan antibiotik yang diperoleh kemudian diolah untuk mendapatkan jumlah
penggunaan antibiotik terbanyak yang digolongkan berdasarkan rute pemberiannya, yaitu secara
parenteral Selain itu, dilakukan pula perhitungan jumlah dan persentase pasien tertinggi yang
memperoleh terapi antibiotik di masing-masing ruang rawat inap.
Antibiotik parenteral yang paling banyak digunakan pada tahun 2018 adalah antibiotik
seftriakson INJ 1 g LASA. Data penggunaan antibiotik parenteral terbanyak pada tahu2018
disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 1.
Antibiotik parenteral yang paling banyak digunakan adalah antibiotik Seftriakson Injeksi
1 gram, yaitu sebanyak 8806 injeksi dan antibiotik yang paling rendah penggunaannya adalah
Meropenem Inj 0,5 mg sebanyak 8 Injeksi pada tahun 2018. Penggunaan antibiotik di Rumah
Sakit PKU MUHAMMADIYAH BIMA masih tergolong tinggi sehingga perlu diperhatikan
penggunaanya secara tepat sehingga tidak menimbulkan berbagai masalah, di antaranya adalah
pengobatan menjadi lebih mahal, efek samping, resistensi dan timbulnya kejadian superinfeksi
yang sulit diobati.