TINJAUAN PUSTAKA
a. Definisi Lansia
usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke
atas. Lanjut usia potensial adalah lanjut usia yang masih mampu
dan atau jasa. Lanjut usia tidak potensial adalah lanjut usia yang tidak
orang lain. Levinson dalam Oswari (1997) membagi lagi orang usia lanjut
muda menjadi tiga kelompok yaitu, pertama orang lanjut usia peralihan
awal (antara 50-55 tahun), kedua orang lanjut usia peralihan menengah
(antara 55-60 tahun) dan ketiga orang lanjut usia peralihan akhir (antara
dalam perikehidupan.
8
9
(Nugroho, 2008).
c. Lansia resiko tinggi : seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih atau
c. Tipe lansia
panutan.
undangan.
a. Perubahan fisik
metabolisme sel.
darh meningkat.
mengalami sklerosis.
menurut.
15) Belajar dan memori: kemampuan belajar masih ada tetapi relative
(penerimaan) menurun.
b. Perubahan sosial
tonos otot vagina dan tonos otot pintu saluran kemih (uretra) yang
meningkat.
menyebabkan kandungan kemih bocor bila batuk atau bersin, bisa juga
2002).
b. Insiden
al, 2011).
2016 samapai 2019 dimana 12 orang adalah wanita dan 6 orang laki-
c. Penyebab
sebagai berikut :
d. Faktor Resiko
pada laki-laki. Usia lanjut sering kali memiliki kondisi medik yang
ekresi urin, atau kemampuan untuk ke jamban. Pada orang usia lanjut
f. Patofisiologi
g. Pathway
Multiparitas
(penurunan otot dasar
panggul) Obstruksi
lansia
Ketika Batuk, bersin, kandung kemih Lesi spinal cord
tertawa,mengejan dibawah S2
h.
Kehilangan
Penurunan otot fungsi
Tekanan otot detrusor
detrusor kognitif
kandung tidak stabil
kemih > uretra
Tidak dapat Penururnan
Tekanan intravesika
Mengontrol fungsi otot
Peningkatan
keluaran urin detrusor
tekanan Kontraksi kandung
intraabdominal kemih involunter inkontinensia
refleks urin Inkontinensia
Fungsional
Kebocoran urine
Otot sfingter uretra
involunter
melemah
Inkontinensia
Inkontinensia Stres urgensi/dorongan
INKONTINENSIA URIN
Genitalia
Eksterna Basah
Urin tersisa di
celana
MK: Ansietas
21
membungkuk.
j. Klasifikasi
a) Inkontinensia akut
22
bulan pemakaian.
tempat berkemih.
banyak minum.
berkemih.
immobil.
2011).
k. Test Diagnostik
orifisum uretra.
inkontinensia.
l. Penanganan
Kusgariyadi, 2011).
Kusgariyadi ( 2011).
Kusgariyadi, 2011).
baik.
dan elektrolit.
melakukan latihan.
Kusgariyadi, 2011).
e. Penatalaksanaan
sehari
a. Pengertian gerontik
bidang kesehatan.
30
optimal.
1) Pengkajian
2) Diagnosa
3) Intervensi
4) Implementasi
5) Evaluasi
atau tidak, serta ada tanda tanggan atau paraf. Kegiatan yang
1. Pengkajian
a. Data Biografi
(Ariyanto, 2017).
kebiasaan sehari-hari.
berdoa.
pasien tersebut.
b. Riwayat Keluarga
c. Riwayat Pekerjaaan
alamat.
e. Riwayat Rekreasi
reakreasi.
f. Riwayat psikososial
jumlahnya.
l. Riwayat Keluarga
m. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
usia.
2) Kepala
perubahna rambut.
3) Muka
4) Mata
5) Telinga
37
6) Hidung
hidung.
bibir pucat atau tidak, keadaan lidah bersih atau kotor, apakah
ada stomatits atau tidak, pada gigi terdapat caries atau tidak.
8) Leher
leher.
9) Dada
pada dada.
10) Abdomen
abdomen.
11) Genetalia
12) Ekstermitas
1) Katz indeks
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
Keterangan :
fungsi tambahan.
Bantuan
Jumlah : 1 porsi,
kadang-kadang
tidak dihabiskan
x/hari
dan sebagainya
muka, menyisir
(menyuci pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
41
7 Jalan dipermukaan 0 5
datar
9 Mengenakan pakaian 5 10
Konsistensi: lunak
11 BAK 5 10 Frekuensi:2-3x/hari
Warna: kuning
jernih
13 Rekreasi/pemanfaat 5 10 Berbincang-
130 : mandiri
60 :ketergantungan total
Skore
No Pertanyaan Jawaban
+ -
Penilaian SPMSQ
Tabel 2. 5 MMSE
benar :
a. Tahun
b. Musim
c. Tanggal
d. Hari
e. Bulan
berada:
a. Negra
b. Provesi/Kab.
c. Panti
d. Wisma
menyebutkan 3 objek
a.
b.
44
c.
misal: BAPAK =
KAPAK
mengurangi 100
kali :
mengulangi obyek
sebelumnya :
a.
b.
c.
mengulang kata
mengikuti perintah
dari 3 langkah
1) Ambil kertas
ditangan saya
2) Lipat 2
3) Taruh dilantai
c. Perintahkan pada
poin)
d. Perintahkan pada
gambar
2) Menyalin gambar
Skor total :
2. Diagnosaa Keperawatan
a. Analisa Data
Do : pasien terlihat
tidak nyaman dan
terganggu dengan
keadaannya.
5 Ds : pasien Inkontinensia urin Gangguan
Integritas Kulit
mengatakan celananya
Genitalia Eksterna
sering basa karena air Basah
kencingnya keluar
Urin tersisa di celana
sendiri.
Urin yang bersifat
asam mengiritasi kulit
Do: pasien terlihat
tidak nyaman dengan
gelisah.
6 Ds : pasien Inkontinensia urine Gangguan pola
mengatakan tidak bisa
Genitalia Eksterna tidur
tidur karena sering Basah
terbangun dimalam
hari karena ingin Urin tersisa di celana
kencing.
Keluar malam/siang
hari
Do: pasien terlihat
Menggangu aktifitas,
tidak nyaman dan tidur
terganggu dengan
keadaannya.
7 Ds: pasien Inkontinensia urine Ansietas
mengatakan cemas
Genitalia Eksterna
dengan keadaan yang Basah
dialaminya.
Urin tersisa di celana
Do: pasien terlihat
Tubuh berbau pesing
tidak nyaman dan
48
kelembaban.
dihadapi.
instruksi serta menjamin rasa aman dan nyaman bagi pasien. Kegiatan
Hasil
peningkatan 1.Verbalisasi E:
BAB/BAK selama 5
detik kemudian
51
dikendurkan dan
dirileksasikan dengan
siklus 10 kali.
Ajarkan mengevaluasi
latihan yang
menghentikan urin
seminggu sekali.
Anjurkan latihan
K : kolaborasi
mengukur kekuatan
mengontraksikan
BAB/BAK selama 5
detik kemudian
dikendurkan dan
dirileksasikan dengan
siklus 10 kali.
Ajarkan mengevaluasi
latihan yang
menghentikan urin
seminggu sekali.
Anjurkan latihan
K : kolaborasi
mengukur kekuatan
membaik Ajarkan
mengontraksikan
BAB/BAK selama 5
detik kemudian
dikendurkan dan
dirileksasikan dengan
siklus 10 kali.
Ajarkan mengevaluasi
latihan yang
menghentikan urin
seminggu sekali.
Anjurkan latihan
K : kolaborasi
55
mengukur kekuatan
1. Kerusakan jaringan T :
menurun E:
menggunakan
pelemban
menggunakan sabun
56
secukupnya.\
Anjurkan
menghindari terpapar
suhu ekstrim
Jelaskan cukup
selama sakit
Anjurkan menepati
Ajarkan relaksaksi
cara nonfarmakologi
lainnya.
2. Perilku gelisah T:
4. Perasaan menumbuhkan
keberdayaan kepercyaan
mengurangi
kecemasan
Motivasi
mengidentifikasi
58
kecemasan.
E:
Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis,
pengobatan, dan
prognosis
Latihan teknik
relaksaksi
K : kolaborasi
pemberian obat
4. Implementasi
asuhan keperawatan untuk tujuan yang berpusat pada klien (Potter &
Perry, 2010).
59
5. Evaluasi
kriteria yang ditentukan oleh tujuan yang ingin dicapai. Penulisan pada
keputusan apakah tujuan tercpai atau tidak, serta ada tanda tangan atau
yang dilakukan.
teratasi.