Anda di halaman 1dari 4

Adjie Gumarang Pujakelana T ITIK , G ARIS , DAN B IDANG

1 M EI 2016 A DJIE G UMARANG P UJAKELANA

P ENGANTAR
GF dan TikZ adalah makro TEX dan paket TEX karya dari

P Till Tantau untuk menciptakan grafik (gambar) secara ter-


program. TikZ merupakan “bagian permukaan” (layer)
dari PGF yang memungkinkan kita untuk membuat grafik mu-
tahir (sophisticated) dalam cara yang lebih intuitif dan mudah.
Buku panduan (manual) dari paket TikZ/PGF dapat diunduh di
sini, sedangkan komunitas penggunanya terdapat di sana.
Dalam tutorial ini kita akan bekerja dengan menggunakan pa-
ket TikZ sebagai dasar dalam membuat grafik/gambar.

Dalam Geometri, suatu gagasan selalu berhubungan titik, garis, dan bidang, dan ditampilkan dalam bentuk bangun
(figure). Garis dan bidang ditetapkan oleh titik-titik, sedangkan letak suatu titik ditetapkan oleh koordinat.
Suatu gambar TikZ (tikzpicture) dapat dibuat sebaris dengan teks (inline) maupun dalam baris/paragraf baru
dengan menggunakan “lingkup perintah” (environment) tikzpicture. Yang sebaris dengan teks, misalnya
atau sedangkan dengan menggunakan baris baru, misalnya

Gambar 1

Environment tikzpicture berbentuk

1 \begin{tikzpicture}
2 <baris−baris perintah>
3 \end{tikzpicture}

Yang harus dipatuhi adalah bahwa setiap perintah dalam penggunaan paket TikZ selalu diakhiri oleh titik-koma
(semicolon). Selain itu, dalam hal tertentu, kadang kita memerlukan pendukung berupa “kepustakaan” (library),
misalnya patterns, arrows, calc, intersectons, dll. Penjelasan selengkapnya tentang tikzlibrary dapat ditemukan pada
halaman 518 – 763 dalam buku panduan.

K OORDINAT
Ada dua cara dalam menetapkan suatu koordinat, yaitu dalam koordinat kartesius atau dalam koordinat kutub.

1 \begin{tikzpicture}
2 \coordinate (O) at (0,0) ;
3 \node[below] at (O) {$O$}; O
4 \draw[fill=bistre ] (O) circle (1.5 pt) ;
5 \end{tikzpicture}

Dalam koordinat kartesius, baris 2 di atas adalah cara menetapkan titik O pada koordinat (0, 0). Kemudian baris 3
adalah cara menetapkan nama pada titik O sebagai O yang diletakkan di bawah koordinat itu. (Perlu diketahui bah-
wa penetapan nama untuk koordinat dapat berbeda dengan penamaan titiknya.) Baris 4 adalah cara menggambar
noktah titik O pada koordinat itu, yang berupa lingkaran berpusat di O dengan jari-jari seukuran 1.5 points.
Bila diinginkan, kita dapat menetapkan suatu koordinat sekaligus menempatkan namanya dalam satu baris perintah,
sebagaimana ditunjukkan pada baris 2 di bawah ini.

1 \begin{tikzpicture}
2 \coordinate [label=above:$A$] (A) at (1,.5) ;
A
3 \draw[fill=bistre ] (A) circle (1.5 pt) ;
4 \end{tikzpicture}

1
Terhadap suatu koordinat (atau ruas garis) kita dapat meletakkan penamaan di kiri (left), kanan (right), atas (above),
atau bawah (below). Bila diperlukan kita dapat pula menggeser letak nama ke arah kiri atau kanan dengan opsi
xshift=.... Misalnya, xshift=.2cm, yang berarti menggeser letak sejarak 0.2 cm ke arah kanan. Untuk meng-
geser letak ke arah kiri, bilangan yang dicantumkan bertanda negatif.
Untuk menggeser letak ke arah atas atau bawah kita gunakan opsi yshift=.... Misalnya, yshift=.2cm, yang
berarti menggeser letak sejarak 0.2 cm ke arah atas. Untuk menggeser letak ke arah bawah, bilangan yang dican-
tumkan bertanda negatif.

1 \begin{tikzpicture}
2 \coordinate [label={above,yshift=.2cm}:$A$] (A) at (1,.5) ; A
3 \draw[fill=bistre ] (A) circle (1.5 pt) ;
4 \end{tikzpicture}

Dalam LATEX, koordinat kutub dari suatu titik P menyatakan pasangan dari besar sudut θ = 6 X+ OP dan r = OP .
Suatu koordinat kutub ditetapkan oleh

1 (besar sudut : panjang jari−jari) (besar sudut : panjang jari-jari)

Sebagai contoh, titik A yang kita ditetapkan pada titik asal (origin) dinyatakan oleh
\coordinate (A) at (0:0);
−−−→
Bagaimana cara menetapkan koordinat lainnya? Bayangkanlah, kita tetapkan sumbu OX+ sebagai kaki tetap/diam
−−−→
(invariant). Kemudian dengan berpusat di O, dari suatu titik pada OX+ kita buat busur dengan sudut pusat sebesar
θ dan berakhir di titik P , maka kita peroleh ruas garis OP dengan OP 0 = r.
0

Berdasarkan konsep itu, titik B yang dibuat dengan membentuk sudut pusat 10◦ searah putar jarum jam dengan
jari-jari 4, 5 cm ditetapkan oleh
\coordinate (B) at (-10:4.5);
dan titik C yang dibuat dengan membentuk sudut pusat 50◦ berlawanan arah putar jarum jam dengan jari-jari
1, 75 cm ditetapkan oleh
\coordinate (C) at (50:1.75);
sedangkan titik D yang dibuat dengan membentuk sudut pusat 90◦ berlawanan arah putar jarum jam dengan jari-jari
1, 75 cm ditetapkan oleh
\coordinate (D) at (90:3.5);
Hasilnnya tampak pada Gambar 2.

A
B
Gambar 2

R UAS G ARIS (Segment)


Suatu ruas garis dibuat dengan menghubungkan dua koordinat oleh dua dash - - atau to.

1 \begin{tikzpicture} A
2 \coordinate [label=above:$A$] (A) at (0,2) ; D
3 \coordinate [label=below:$B$] (B) at (0,0) ;
4 \coordinate [label=right:$C$] (C) at (2,0) ;
5 \coordinate [label=above:$D$] (D) at (1,1.5) ;
6 \draw (A)−−(B) to (C)−−(D); C
7 \end{tikzpicture} B

2
Pada suatu ruas garis dapat (biasa) disertakan ukuran panjangnya. Untuk melakukan hal ini, secara sederhana, kita
dapat membuatnya secara terpisah dalam perintah path. Perintah ini “menjejaki” ruas garis yang sama tetapi tanpa
menggambarkannya.

1 \begin{tikzpicture}
2 \coordinate [label=above:$A$] (A) at (0,2) ;
3 \coordinate [label=below:$B$] (B) at (0,0) ; A
4 \coordinate [label=right:$C$] (C) at (2,0) ; D
\coordinate [label=above:$D$] (D) at (1,1.5) ;

2 cm

1,
5

8
6 \draw (A)−−(B)−−(C)−−(D);

cm
7 \path (B)−−(A) node[above,midway,sloped] {$2$\,cm};
8 \path (B)−−(C) node[below,midway] {$2$\,cm}; C
B 2 cm
9 \path (D)−−(C) node[above,midway,sloped] {$1,8$\,cm};
10 \end{tikzpicture}

Opsi midway meletakkan penamaan tepat di tengah-tengah ruas garis, sedangkan opsi sloped meletakkan pena-
maan mengikuti kemiringan ruas garis.
Bila penamaan pada ruas garis menyatu dengan perintah untuk gambarnya maka akan tampak seperti ini.

1 \begin{tikzpicture}
2 \coordinate [label=above:$A$] (A) at (0,2) ; A
3 \coordinate [label=below:$B$] (B) at (0,0) ; D
\coordinate [label=right:$C$] (C) at (2,0) ;

2 cm

1,
4

8c
5 \coordinate [label=above:$D$] (D) at (1,1.5) ;

m
6 \draw (A)−−(B) node[below,midway,sloped] {$2$\,cm}−−(C) node[below,
midway] {$2$\,cm} −−(D) node[above,midway,sloped] {$1,8$\,cm}; C
B 2 cm
7 \end{tikzpicture}

Cara lain untuk menyatakan ukuran panjang ruas garis adalah seperti ini.

1 \begin{tikzpicture}
2 \coordinate [label=above:$A$] (A) at (0,2) coordinate [ label=below:$B$] (B) at (0,0) A
coordinate [ label=right:$C$] (C) at (2,0) coordinate [ label=above:$D$] (D) at
D
(1,1.5) ;

1,
2 cm

8
3 \draw (A)−−(B)−−(C)−−(D);

cm
4 \draw[|−|] ([yshift=−.6cm]B)−−([yshift=−.6cm]C) node[below,midway] {$2$\,cm};
5 \draw[|{stealth}−{stealth}|] ([ xshift =−.3cm]A)−−([xshift=−.3cm]B) node[below,
midway,sloped] {$2$\,cm}; C
B
6 \draw[|{latex}−{latex}|] ([ xshift =.6cm,yshift=.3cm]D)−−([xshift=.6cm,yshift=.3cm]C)
node[above,midway,sloped] {$1,8$\,cm}; 2 cm
7 \end{tikzpicture}

Perhatikan baris 4 di atas. Saya menggunakan ulang (reuse) koordinat B dan C dengan menggeser keduanya sejarak
0.6 cm ke arah bawah. Kemudian saya menggambar ruas garis yang ditandai kedua ujungnya oleh opsi |-| pada
perintah draw. Hal yang serupa juga dilakukan pada baris 5 dan 6, tetapi dengan menambahkan mata panah pada
kedua ujungnya. Mata panah yang dapat kita gunakan adalah (sepasang) stealth, (sepasang) latex, atau <->.
Perhatikan beda bentuk mata panah dari ketiganya.

-stealth -latex ->


Gambar 3

Secara khusus, pencantuman ukuran ruas garis dapat menggunakan paket tikz-dimline. Salah satu contoh yang
pernah saya buat tampak pada Gambar 4.
Sekarang perhatikan baris 2. Kita dapat “merangkai” penetapan koordinat-koordinat dalam satu baris perintah
semacam itu.

B IDANG
Bidang yang dimaksud adalah bangun geometris 2D dengan sisi datar (polytope) maupun lengkung (curve) yang
konveks. Untuk membuat suatu bidang, kita hubungkan (oleh - -) koordinat-koordinat secara berurutan. Agar

3
7 cm 10 cm

14 cm
20 cm
Gambar 4

membentuk path tertutup, kita akhiri urutan itu dengan - - cycle, atau kembali ke titik A dengan - - (A). Sebagai
contoh, berikut ini cara membuat segitiga ABC.

1 \begin{tikzpicture} C
2 \coordinate [label=below:$A$] (A) at (0,0)
coordinate [ label=right:$B$] (B) at (3,1)
coordinate [ label=above:$C$] (C) at (.5,2) B
;
3 \draw (A)−−(B)−−(C)−−cycle;
4 \end{tikzpicture} A

Bagaimana kalau bidang itu dibatasi juga oleh sisi lengkung seperti pada Gambar 4?

T UGAS 1
Gambar berikut ini didukung oleh paket tikz dan paket tikz-dimline. Silakan Anda buat empat buah gambar
seperti itu. Bila belum dapat menggunakan paket tikz-dimline dalam menandai ukuran ruas garisnya, gunakan
saja cara seperti telah diuraikan pada halaman 3. Serahkan Tugas 1 Anda dalam bentuk berkas PDF.

D C

cm
9 cm

15

3m
0,
0,4 m
A E F B
Gambar 6
Gambar 5 3 cm

10 cm 10
cm cm
10
6 cm
3 cm 3 cm 3 cm

15 cm
14 cm

12 cm
Gambar 7
Gambar 8

Anda mungkin juga menyukai