Oleh
Arbono Lasmahadi
Individual HR functions must change
2
Individual HR functions must change
3
Kondisi Turbulence
Kondisi Turbulence
Kondisi Turbulence
Kondisi Turbulence
Kondisi Turbulence
Revolusi Industri 4.0
Dari pertama hingga revolusi Industri keempat
4. Industrial
revolution
Based on cyber-physical-
systems
3. Industrial revolution
Through the use of electronics
and IT further progression in
autonomous production
2. Industrial revolution
Level of complexity
Introducing mass production
lines powered by electric
energy
1. Industrial revolution
Introducing mechanical
production machines powered
by water and steam
Industry 1.0 Industry 2.0 Industry 3.0 Industry 4.0
Akhir abad ke 18 Awal abad 20 Awal era 70 an Saat ini
Source: DFKI/Bauer IAO
9
Mengapa Kita Memerlukan Revolusi Industri 4.0 ?
Pelanggan Kompetisi
Hilangkan pemborosan & kerugian Sub-Nano technology
Penghilangan “Hindden Cost” Cyber Physical System
Pengurangan biaya Exponential technologies
Revolusi Industri 4.0
Layanan yg pribadi Digitalisasi
Cepat, Murah dan berkualitas Meningkatkan Kemampuan
Kepuasan pelanggan yang m berkompetisi
menyeluruh Globalisasi
Lingkungan bergejolak (Turbulence) ini memiliki
nama… V.U.C.A.
TURBULENCE
Lingkungan bergejolak (Turbulence) ini memiliki
nama… V.U.C.A.
• V for Volatility – perubahan besar akan sering terjadi dan tiba-tiba
• U for Uncertainty – akan ada banyak kejutan dan perubahan tidak akan
• C for Complexity – masalah & peluang akan rumit ... dengan banyak
12
Dunia Turbulence (VUCA)
1. Kondisi ekonomi dan politik (Makro dan Mikro) suatu negara , yang
cenderung sulit diprediksi
2. Era digital yang menciptakan banyak peluang inovasi dan efektivitas
biaya, sekaligus menciptakan potensi kerawanan sosial karena
terjadinya reorganisasi dan restrukturisasi.
3. Persaingan bisnis yang ketat, khususnya terkait munculnya era
digital
4. Potensi kerawanan sosial karena, pengangguran, kriminalitas dan
kemiskinan.
5. Perebutan karyawan berbakat
6. Munculnya generasi baru yang berbeda budaya kerja dengan
generasi sebelumnya
Pengarah Terjadinya Perubahan
Yang Cepat
Manusia adalah pusat dari tantangan strategis dan operasional
Tujuan, strategi
dan
Sasaran
Manajemen SDM
Manusia
Bisnis
Impact
Industry 4.0
INDUSTRY INDUSTRIES
4.0 (NEW CORPORATE
CULTURE)
GOVERNMENT
Ketrampilan
o Keterampilan Ulang / Keterampilan /
Keterampilan Baru
TECHNICAL
DEVELOPMENT
o Revisi Silabus & Kurikulum
INSTITUTION Kebijakan
HIGHER
o Insentif, Keamanan data
LEARNING o Tenaga kerja asing, Digitalisasi, infrastruktur
INSTITUTION Teknologi Informasi
Budaya
o Pergeseran paradigma baru dalam budaya
perusahaan
o Proses perubahan
Dampak Terhadap Pengelolaan SDM Di Korporasi
1. Struktur Organisasi
2. Kepemimpinan
3. Praktek-Praktek SDM
23
Dampak Terhadap Pengelolaan SDM Di Korporasi –
Struktur Organisasi
1. Matriks
2. Project Team
3. Flat Hierarchy
4. Desentralisasi
24
Dampak Terhadap Pengelolaan SDM Di
Korporasi – Kepemimpinan
1. Transformasional : Pendekatan kepemimpinan yang
menyebabkan perubahan pada individu dan sistem sosial. Dalam
bentuknya yang ideal, ia menciptakan perubahan yang berharga
dan positif pada pengikut dengan tujuan akhir mengembangkan
pengikut menjadi pemimpin.
4. Manajemen Kinerja
5. Rancangan Pekerjaan
28
Individual HR functions must change
Peran Manajemen SDM Dalam Mengelola Resiko
Di Masa Bergejolak
29
Apa itu resiko?
Definisi Resiko
Ancaman bahwa suatu peristiwa atau tindakan yang akan
berdampak buruk pada kemampuan organisasi untuk
mencapai tujuan bisnisnya dan menjalankan strateginya
dengan sukses
Sumber :
The Economist Intelligence Unit
Apa itu resiko manajemen SDM?
Operasional
Finansial
Kepatuhan (Compliance )
Kategori Resiko Pada
Manajemen SDM - Strategis
Strategis
Paparan risiko sumber daya manusia yang sebagian besar berkaitan dengan
strategi organisasi dan eksekusinya, yang meliputi:
35
Reaksi Pemimpin Terhadap Masalah
Karyawan
Peran Psikologis Para Leader Dalam Masa Turbulence
Perilaku 4: Inspirasi
37
Peran Psikologis Para Leader Dalam Masa Turbulence
tindakan terbaik.
38
The 4 Peran Psikologis Para Leader Dalam Masa Turbulence
Perilaku 2: Komunikasi yang jujur dan konsisten
39
The
Peran Psikologis Para Leader Dalam Masa Turbulence
Perilaku 3: Koneksi/Kontak Emosional
Respons yang cepat dan komunikasi yang jujur tidak cukup untuk
memaksimalkan upaya menenangkan karyawan. Pemimpin juga harus
menjaga hubungan emosional dengan karyawan mereka. Mereka
harus:
• Menerima dampak yang menyakitkan dari berita buruk terhadap para
karyawan tenaga kerja, yang menahan mereka untuk bergerak terlalu
cepat untuk sesuatu yang lebih positif , karena adanya
ketidaknyamanan, rasa bersalah atau ketidakpekaan.
• Memukan cara yg otentik untuk mengungkapkan sebagian dari
kesedihan, keprihatinan, atau kekecewaan mereka sendiri sehingga
karyawan tahu bahwa mereka benar-benar peduli.
• Biarkan staf melampiaskan perasaan mereka, dengarkan, dan
berempati - meskipun kadang hal tersebut tidak dapat membuat kabar
buruk hilang.
40
The 4 Peran Psikologis Para Leader Dalam Masa Turbulence
Perilaku 4: Inspirasi
41
Dampak Kepedulian Psikologis dari Para Leader
43
Peran HR Dalam Membantu Para Leader Melalui Masa Turbulence
• Perlu diingat oleh HR Leader bahwa para pemimpin yang telah dilatih
menghadapi situasi interpersonal yang sulit, berisiko kembali ke
kebiasaan awal mereka dan kurang terampil untuk diri mereka sendiri
saat di bawah tekanan.
• Pemimpin yang berfokus pada tugas, walau telah belajar tentang
pentingnya menjaga hubungan baik dapat kembali kepada kebiasaan
memberikn perintah di bawah tekanan dan menjadi kurang sensitif
terhadap perasaan orang lain.
• Pemimpin yang berfokus pada manusia, yang telah belajar tentang
cara menghadapi situasi interpersonal yang sulit , mungkin akan
kembali untuk menghindari percakapan yang sulit.
• Beberapa orang mungkin tidak mampu mengendalikan waktu
penyelesaian tugasnya, sehingga tidak cukup punya waktu untuk para
karyawan.
• Kondisi-kondisi tersebut di atas Ini pada gilirannya mengikis
kapasitas mereka untuk memobilisasi kecerdasan emosional yang
diperlukan seorang pemimpin dalam menghadapi tuntutan
lingkungan yang bergejolak (Turbulent ) - (Loehr dan Schwarz,
2001). 44
Peran HR Dalam Membantu Para Leader Melalui Masa Turbulence
45
Kategori Resiko Pada
Manajemen SDM - Operasional
Operasional
Paparan resiko bidang SDM yang sebagian besar berkaitan dengan operasional
organisasi , yang meliputi:
Ketersediaan bakat dan keterampilan (menghindari / mengatasi kekurangan
bakat)
Akuisisi, pemilihan dan mempertahankan karyawan berbakat
Motivasi karyawan dan kepuasan kerja
Keterlibatan karyawan dan gairah kerja karyawan
Manajemen kinerja dan produktivitas
Manajemen dan minimalisasi ketidak-hadiran karyawan
Keselamatan dan kesehatan kerja karyawan
Keterampilan manajemen
Retensi pengetahuan organisasi (meskipun terjadi pensiun dan keluarnya
karyawan)
Pelatihan dan pengembangan
Apakah manajemen SDM mampu mengelola resiko SDM yang muncul di
masa bergejolak ?
Individual HR functions must change
47
Peran Manajemen SDM Dalam Mengelola Karyawan
Individual HR functions must change
Berbakat Di Masa Bergejolak (Turbulence)
48
Matriks Pengelolaan Karyawan
Individual HR functions must Berbakat
change Di
Masa Bergejolak (Turbulence)
49
S Day of the elite dalam skenario ini yang Talent Super Market:jika ekonomi stabil dan
t dicirikan oleh stabilitas ekonomi dan mobilitas bakat mobilitas talenta tinggi, posisi tawar mulai bergeser ke
a yang rendah. Permintaan akan bakat akan tumbuh dan
pengusaha perlu berkompetisi untuk bakat terbaik.
perusahaan. Dalam skenario ini, permintaan yang
tinggi untuk bakat disesuaikan dengan ketersediaan
b Dan dengan peluang kerja yang luas untuk bakat
I keterampilan kritis, retensi akan menjadi tantangan
Source bakat yang ada. Pada saat yang sama, investasi talenta
akan lebih rendah karena lebih banyak talenta yang
serius. Skenario ini akan mengharuskan perusahaan tersedia di pasar tenaga keja. Beban untuk membuat
l untuk berinvestasi besar-besaran dalam diferensiasi sekarang jatuh pada karyawan dan
mem”branding” diri sebagai pemberi kerja yang dicari karyawan harus menonjol di pasar tenaga kerja yang
dan menawarkan pengalaman yang berbeda, bersama kompeetitif.
E dengan total proposisi imbalan yang menarik.
k
o
n
Extreme Segmentation :Jika ekonomi Talent Hedging: Skenario terakhir adalah salah
o berada dalam gejolak dan mobilitas bakat rendah, HR satu volatilitas ekonomi tinggi dan mobilitas bakat tinggi.
perlu melenturkan pendekatannya untuk mengelola Prospek bakat menjadi tidak pasti, meskipun bakat dapat
m tenaga kerja - mempertahankan bakat keterampilan- bergerak lebih lancar. Pengusaha akan menjadi lebih
kritis sambil memanfaatkan sumber-sumber tenaga berhati-hati dan hanya mengakses bakat yang biaya
i kerja sesuai permintaan yang hemat biaya seperti untuk mempekerjakannya tidak mahal. Sifat hubungan
kontraktor, outsourcing, crowdsourcing dll. Untuk pengusaha dan pekerja akan berubah menjadi pengaturan
mempertahankan bakat terbaik, perusahaan akan jenis kontraktor jangka pendek, daripada pekerjaan
menyegmentasikan tenaga kerja mereka dan berinvestasi permanen. Skenario bisa melihat kelebihan pasokan
V dalam peran yang sangat penting untuk keberhasilan bakat, terutama dalam pekerjaan rutin dan departemen
strategis bisnis. Mengingat ketergantungan pada pihak SDM akan menginvestasikan sumber daya dalam
o eksternal seperti kontraktor, pekerja lepas pantai, dll., Ada mengidentifikasi bakat yang tepat dari kumpulan bakat
l juga kebutuhan untuk memungkinkan cara kerja yang yang ada.
lebih efektif dan efisien melalui perluasan tugas,
kolaborasi antar bagian, tele-komuter, dll.
Redah Tinggi
Pergerakan Talenta
Kategori ResikoPada
Manajemen SDM
Finansial
Eksposur resiko manajemen SDM yang sebagian besar berkaitan dengan
keuangan organisasi meliputi:
Kepatuhan (Compliance )
Paparan risiko sumber daya manusia yang sebagian besar berkaitan dengan
kepatuhan organisasi meliputi:
Kegiatan/
Program/Kondisi
Menerapkan Mengenali
Pengelolaan
Resiko Resiko
Membuat
Rencana Mengukur
pengelolaan Resiko
resiko
Menganalisa
Resiko
IDENTIFIKASI RISIKO
Probabilitas
56
Contoh Matriks Pengukuran
Risiko (2)
• Mengukur resiko dengan membandingkan
dampak dan probabilitas terjadinya resiko
Dampak
Probabilitas
1 2 3 4 5
SANGAT KECIL KECIL SEDANG BESAR SANGAT BESAR
A M H H E E
HAMPIR PASTI
B M M H H E
SANGAT MUNGKIN
C L M H H H
MUNGKIN
D
L M M M H
HAMPI TAK MUNGKIN
E L L L M M
JARANG SEKALI
PENGELOLAAN RISIKO
Beberapa jenis cara mengelola resiko
• Risk avoidance
Yaitu memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung resiko
sama sekali. Dalam memutuskan untuk melakukannya maka harus
dipertimbangkan potensial keuntungan dan potensial kerugian yang dihasilkan
oleh suatu aktivitas
• Risk reduction
Disebut juga risk mitigation yaitu mrpk metode yg mengurangi kemungkinan
terjadinya suatu risiko/pun mengurangi dampak kerusakan yang dihasilkan oleh
suatu risiko
• Risk transfer
Yaitu memindahkan resiko kepada pihak lain, umumnya melalui suatu kontrak
asuransi maupun hedging
• Risk deferral
Dampak suatu resiko tidak selalu konstan. Risk deferral meliputi menunda
aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya resiko tersebut
kecil
• Risk retention
Walaupun risiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara mengurangi maupun
mentransfernya namun beberapa resiko harus tetap diterima sebagai bagian
penting dari aktivitas
Penanganan Risiko
HIGH HIGH
PROBABILITY IMPACT RISIKO DIHINDARI/DITRANSFER
60