TRENGGALEK
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. SOEDOMO TRENGGALEK
2019
EVALUASI
T.EVALUASI
2015-2017
T. 2015-2017
2018
DOKUMEN
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
TAHUN ANGGARAN 2019
__________________________________________________________________________________________ 1
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
__________________________________________________________________________________________ 2
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
terutama penanganan kasus emergensi (medik atau bedah) dari
masyarakat yang melintas di wilayah TRENGGALEK.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (selanjutnya disebut PPI)
merupakan “Show of Windows” (jendela gambaran/citra) mutu
pelayanan publik bagi RSUD. Mutu Pelayanan kesehatan di RSUD
dr.Soedomo Trenggalek berdasarkan upaya PPI dilihat dari Angka
kejadian Infeksi yang terjadi. Upaya ppi sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan sarana prasarana dan kepatuhan petugas dalam
melaksanakan upaya PPI dalam kegiatan sehari-hari. Dengan
didukung pelayanan keperawatan, pelayanan penunjang medik dan
fasilitas alat medik yang lengkap serta kenyamanan, keamanan dan
kemudahan akses pelayanan bagi masyarakat.
Peran PPI dalam mewujudkan Visi, Misi dan tujuan RSUD
sesuai tugas pokok, wewenang dan tanggungjawabnya, meliputi :
1) Menyelenggarakan pelayanan pasien PPI yang bermutu, aman
(patient safety), dan memuaskan (service quality and
satisfaction);
2) Memantau dan mengendalikan kesiapan sarana – prasarana –
peralatan untuk menjamin kesiapan dan kelancaran pelayanan
medik, keperawatan dan administrasi rekam medik;
3) Mengatur, menata, dan memantau sistim antrian pelayanan
yang menjamin ketertiban, keadilan dan kecepatan pelayanan;
4) Mengatur dan memantau pelaksanaan jam buka poliklinik
sesuai yang telah ditetapkan.
5) Memantau kedisiplinan petugas dalam pelaksanaan tugas
sesuai dengan jam dan hari kerja pelayanan PPI;
6) Melaksanakan dan memonitor kegiatan “sensus harian”
pelayanan pasien per poliklinik;
7) Mencatat dan melaporkan jumlah pasien dan jenis tindakan per
poliklinik secara periodik (harian, bulanan).
8) Mencatat dan menyetor pendapatan layanan sesuai tarif
retribusi per jenis layanan di PPI;
9) Memantau pelaksanaan SIMRS (Billing system, e-rekam medik)
per poliklinik;
10) Memantau dan mengukur pelaksanaan SPM dan pengukuran
indikator kinerja PPI sesuai perjanjian kinerja;
11) Melakukan evaluasi kinerja pelayanan dan kinerja keuangan
untuk bahan penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT)
dan/atau Rencana Bisnis Anggaran (RBA) PPI.
__________________________________________________________________________________________ 3
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
12) Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi, sinkronisasi/
sinergitas dengan para pemangku kepentingan di PPI.
Jenis jenis pelayanan PPI yang mampu disediakan oleh RSUD,
meliputi :
1. Poli Umum (dilayani oleh Dokter Umum)
2. Poli Gigi Dan Mulut (dilayani oleh dokter gigi dan dokter gigi
spesialis).
3. Poli Spesialis, terdiri dari : (Sesuaikan dengan Bidang Spesialisasi
yang ada di RSUD).
3.1. Poli Spesialis Penyakit Dalam;
3.2. Poli Spesialis Anak;
3.3. Poli Spesialis Obstetri Dan Ginekologi;
3.4. Poli Spesialis Bedah Umum;
3.5. Poli Spesialis THT-KL.
3.6. Poli Spesialis Mata
3.7. Poli Spesialis Kulit Dan Kelamin;
3.8. Poli Spesialis Saraf;
3.9. Poli Spesialis Jiwa;
3.10. Poli Spesialis Jantung;
3.11. Poli Spesialis Paru
3.12. Poli Spesialis Bedah Saraf;
3.13. Poli Spesialis Orthopaedi Dan Traumatologi;
3.14. Poli Spesialis Urologi.
__________________________________________________________________________________________ 4
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Gambar 1.1. Struktur Organisasi Fungsional PPI
Berdasarkan organisasi matriks tersebut dalam mewujudkan
tugas dan tanggungjawab yang dibebankan dan harus dilaksanakan
oleh Kepala PPI sangat strategis (sebagai Strategic Business Unit).
Dalam pengembangan “Produk Layanan” misalnya (Produk Baru atau
peningkatan Kapasitas), membutuhkan dukungan SMF, Wadir-Wadir
beserta jajarannya dan staf fungsional lainnya untuk pemenuhan
sumberdaya RS yang dibutuhkan (SDM, Alat, BMHP, Sistem) serta
analisis pasar dan pemasarannya. Kepala PPI harus melakukan
koordinasi (melalui rapat koordinasi, atau mengajukan usulan
tertulis).
Permasalahan umum yang dihadapi oleh PPI dalam
menghadapi peluang pasar yang masih terbuka dan persaingan RS,
antara lain :
1) Jumlah tenaga dokter spesialis yang kurang dalam memenuhi
kebutuhan pelayanan BPJS RS Kelas C dan pengembangan
pelayanan poli eksekutif.
2) Kurangnya Pemahaman kendali mutu dan kendali biaya serta
tatakelola pelayanan pasien BPJS.
3) Kedisiplinan dan komitmen dalam ketepatan jam buka pelayanan
masih perlu ditingkatkan.
4) Kurangnya peralatan medik sesuai RS Kelas C, antara lain EEG
akibatnya pasien “terpaksa dirujuk”.
5) Di Era BPJS persaingan mutu pelayanan sangat dinamis, perlu
perubahan paradigma baru dalam tatakelola klinik yang efektif.
__________________________________________________________________________________________ 5
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
B. MAKSUD DAN TUJUAN.
B.1. MAKSUD.
Penyusunan RKT/RBA Tahun 2019 dimaksudkan sebagai
upaya PPI dalam menjabarkan (cascading) RSB RSUD Tahun
2015-2019 dalam perencanaan tahun ketiga sesuai tugas dan
wewenangnya dalam melaksanakan fungsi pelayanan,
pendidikan dan penelitian yang efektif, efisien, produktif,
akuntabel dan transparan.
B.2. TUJUAN
B.2.1. TUJUAN UMUM.
Terwujudnya sistem perencanaan unit kerja (Instalasi)
berbasis data dan fakta (evidance based) dalam
penyelesaian masalah pelayanan, pendidikaan dan
penelitian di PPI secara lebih komprehensif, efektif, efisien,
produktif, akuntabel dan transparan.
B. LANDASAN HUKUM.
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
__________________________________________________________________________________________ 6
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
2. Undang – Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Dan
Pertanggungjawaban Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pusat dan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional;
7. Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik;
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
10. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah dan terakhir diubah dengan Undang Undang Nomor
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang
Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah;
12. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
13. Undang Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
18. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Sistem
Akuntansi Pemerintah;
19. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem
Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja;
20. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan;
21. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Reproduksi;
22. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan;
__________________________________________________________________________________________ 7
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
23. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
24. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional;
25. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Nomor 28 Tahun 2016;
26. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun
2011;
28. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah;
29. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
Pada Pemerintah Daerah;
32. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 99 Tahun 2015;
33. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional;
34. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
35. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
36. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Pedoman
Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
37. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pelayanan PPI Eksekutif di Rumah Sakit;
__________________________________________________________________________________________ 8
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
38. Peraturan Daerah Kabupaten TRENGGALEK Nomor 14 Tahun
2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah;
39. Peraturan Bupati TRENGGALEK Nomor 16 Tahun 2013 Tentang
Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural RSUD. dr.
SOEDOMO;
C. SISTEMATIKA PENULISAN.
Sistematika penulisan RKT/RBA Instalasi/Unit Kerja di lingkungan
RSUD dr. SOEDOMO sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar.
BAB I PENDAHULUAN
BAB II RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB) 2015-2019
BAB III EVALUASI KINERJA TAHUN 2016-2017
BAB IV RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT/RBA) TAHUN 2019
BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP
Lampiran - Lampiran
__________________________________________________________________________________________ 9
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
BAB II
RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB)
RSUD.dr. SOEDOMO TRENGGALEK 2015-2019
Berikut ini merupakan RSB RSUD dr. SOEDOMO Tahun 2016 – 2021
yang wajib dijabarkan kedalam RKT/RBA dan PK Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Tahun 2019, sebagai berikut :
__________________________________________________________________________________________ 10
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Peran konstribusi PPI untuk mewujudkan VISI RSUD adalah
terlaksananya visi RSUD tersebut, dengan indikator-indikator hasil
sebagai berikut (sebagai sasaran strategis) :
1) Tersedianya Pedoman Praktik Klinik setiap SMF di
Polispesialis.
2) Tersedianya Standar Peralatan Medik Per Poliklinik di PPI
3) Meningkatnya angka “pasien rujukan masuk” dari FKTP/RS
Lain; (dan didukung data jenis kasus rujukan masuk).
4) Menurunkan angka “pasien rujukan keluar” dari RSUD ke
RSUD Kelas B atau RSUD Kelas C yang lebih mampu (dan
didukung data jenis kasus yang dirujuk).
5) Hasil pengkuran IKM dan IKK di PPI tercapai sesuai target
IKM (85%) dan IKK (70%).
6) Jumlah tenaga profesi yang dilatih/tahun sesuai TNA
(Training Need Assessment) atau standar dalam SPM
maupun kebutuhan peningkatan mutu pelayanan di PPI.
7) Indikator Keselamatan pasien sesuai SPM (jika lebih dari 1
indikator pilih salah satu yang paling sensitif).
A.2. MISI RSUD.
Sebagai pondasi dalam menetapkan prioritas solusi, strategi,
rencana, program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan RSUD
pada tahun 2016 – 2021 telah ditetapkan Misi RSUD, sebagai
berikut :
1. Mewujudkan Kualitas pelayanan Paripurna yang
Prima dengan mengutamakan keselamatan dan
kepuasan pasien.
Penjelasan Misi Ke-1 :
???
Peran kontribusi PPI dalam mewujudkan MISI – 1 adalah
terlaksananya ukuran hasil dengan indikator kinerja sebagai
berikut :
1) Terlaksananya jenis jenis pelayanan yang belum mampu
disediakan berdasarkan angka kasus 10 penyakit terbanyak
rujukan keluar RSUD; Sasaran : 1 (satu) Jenis Pelayanan
(Produk Layanan) Baru/tahun per Poli Spesialis.
2) Tingkat kepatuhan provider (medis, keperawatan, rekam
medis) dalam menjalankan SPO masing-masing (lihat
variabel IKK); Sasaran : Tingkat Kepatuhan minimal 70%.
3) Lulus Akreditasi RS (Konstribusi capaian PPI per Standar);
__________________________________________________________________________________________ 11
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Sasaran : Tidak ada temuan mayor di PPI.
4) Menurunnya angka kegagalan klaim BPJS akibat tidak
lengkapnya berkas pasien per Poli Klinik dan penunjang.
Sasaran : Tingkat kelengkapan klaim pasien PPI dari
Polispesialis tercapai 95%.
__________________________________________________________________________________________ 12
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
kebutuhan alat medik/kesehatan terpenuhi 90% setiap tahun
anggaran realisasinya
d. Pedoman klinik/SMF dan SPO per Polispesialis yang ada.
Sasaran : Ada Pedoman Praktik Klinik per SMF di masing –
masing Poli Spesialis.
__________________________________________________________________________________________ 13
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
a. Peningkatan kemandirian keuangan rumah sakit.
b. Peningkatan kualitas pelayanan dan manajemen.
c. Peningkatan pemanfaatan sarana dan prasarana rumah
sakit yang semakin efisien, yang terlihat dari
perkembangan BOR, BTO & TOI yang baik.
d. Peningkatan jalinan kerjasama dengan Pihak Ketiga
__________________________________________________________________________________________ 14
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
c. Sasaran peningkatan kepasitas dan kapabilitas SDM PPI :
Pertumbuhan jumlah SDM di PPI 1%/Tahun.
Jumlah tenaga profesi 80% mengikuti Diklat
Fungsional/diklat teknis setiap tahunnya.
Diklat manajemen pengelolaan Instalasi minimal 1
(satu) kali/tahun bagi Kepala PPI, Koordinator
perawat, dan Staf Administrasi Keuangan;
Standar Input SPM unsur SDM Kesehatan sesuai
Kelas C tercapai 90%.
Para pengelola PPI mengikuti Diklat Tatakelola
Keuangan dan diklat perencanaan Instalasi setiap
tahunnya sesuai target yang ditetapkan.
Tingkat Partisipasi SDM PPI dalam kegiatan TIM
KERJA yang diselenggarakan RSUD tercapai 60%.
Tingkat Partisipasi SDM PPI dalam kegiatan
keagamaan yang diselenggarakan RSUD tercapai
60%.
d. Sasaran Pemenuhan Standar Input SPM PPI peralatan
medik, meliputi :
o Usulan kebutuhan alat medik/kesehatan terpenuhi
90% setiap tahun anggaran realisasinya;
o Terpenuhinya anggaran pemeliharaan dan kalibrasi
peralatan medik di PPI
e. Sasaran Kinerja Keuangan, meliputi :
o Pertumbuhan Pendapatan Layanan di PPI tumbuh
setiap tahunnya sesuai target finansial yang
ditetapkan dalam PK (SGR 5%/Tahun);
o Tingkat kemandiarian (CRR) pembiayaan di PPI
tercapai 105%.
o Tingkat kelengkapan klaim pasien Penjaminan PPI
dari Polispesialis tercapai 99%.
o Pengendalian mutu pelayanan pasien BPJS PPI di PPI
tercapai 90%/tahun dan pengendalian biaya tercapai
85%/tahun
o pengendalian biaya tercapai 85%/tahun;
f. Sasaran Mutu Pelayaan Dan Tatakelola di PPI, meliputi :
o Ada Pedoman Praktik Klinik per SMF di masing –
masing Poli Spesialis.
o Pengendalian mutu pelayanan pasien BPJS PPI di PPI
tercapai 90%/tahun.
__________________________________________________________________________________________ 15
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
o Hasil Audit oleh SPI, Inspektorat dan/atau BPK tidak
ada temuan pelanggaran peraturan perundangan /
kebijakan yang berlaku di PPI.
Peran konstribusi PPI dalam mewujudkan sasaran strategis RSUD
adalah mewujudkan dan melaksanakan :
1) Usulan Diklat tehnis, diklat fungsi dan/atau diklat manajemen
SDM di PPI dapat direalisasikan 80%/tahun.
2) Pertumbuhan kunjungan pasien baru (tingkat akuisisi
pelanggan) tercapai 65%. Jumlah cakupan pelayanan penduduk
miskin (PBI/ KIS, SKTM-SPM, BPJS Mandiri Kelas III) tercapai
70%/tahun.
3) SGR Pendapatan di PPI meningkat 5%/Tahun. CRR tercapai
105%/tahun.
4) IKM di PPI tercapai 85% (amat baik) pada Tahun 2021 dan
Indeks Kepuasan Karyawan (IKK) tercapai 70% (baik).
5) Pertumbuhan SDM di PPI tercapai 1% termasuk penggantian
SDM yang purna tugas (replacement).
6) Terpenuhinya Standar input SPM di PPI minimal 85%.
7) Terwujudnya lingkungan hijau (green hospital) di PPI, dan
penghematan energi tercapai 5%/tahun.
8) Pengendalian mutu pelayanan di PPI meliputi : (a) pengurangan
pemeriksaan penunjang medik yan tidak perlu; (b) penggunakan
obat sesuai formularium/Generik 95%; (c) penurunan biaya
listrik di PPI. Pengendalian biaya melalui : (a) penurunan
kegagalan klaim pasien BPJS di PPI; (b) penghematan biaya
listrik/tahun 5%.
9) Pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan penyusunan perencanaan
PPI tepat waktu sesuai jadwal yang ditetapkan oleh RSUD.
10) Capaian IKK di PPI tercapai 70%, terdiri dari capaian variabel
sistem karier, remunerasi, pengembangan tim kerja tercapai
masing-masing 72%.
11) Ada hasil perhitungan Unit cost per jenis layanan di PPI.
12) Angaran biaya pemeliharaan dan kalibrasi peralatan di PPI
tercapai 90% dari kebutuhan (usulan).
13) Tidak pernah terjadi stock-out BMHP (zerro tolerance) di setiap
Poli Spesialis.
C. KEBIJAKAN DASAR.
__________________________________________________________________________________________ 16
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Untuk efektivitas organisasi dengan strategi utama perbaikan internal
RS dan didukung strategi pengembangan (ofensif) pada tahun ketiga,
maka kebijakan dasar sebagai landasan utama dalam mewujudkan
Visi, Misi, dan Tujuan RSUD dr. SOEDOMO Kabupaten
TRENGGALEK ditetapkan kebijakan dasar sebagai berikut :
1. Perbaikan mutu pelayanan .
2. Perbaikan manajemen (SDM RS) internal.
3. Penataan kelembagaan (sytuktur dan sistem);
4. Pemantapan Nilai dasar menjadi budaya organisasi;
5. Penataan sistem akuntansi keuangan;
6. Pengendalian biaya dan struktur biaya;
7. Perbaikan manajemen logistik medik dan non medik;
8. Pengembangan jejaring strategis.
9. Peningkatan kualitas manajerial dan tatakelola RS yang
baik, melalui pengembangan Sistem Informasi RS (SIRS).
10. Penataan kelembagaan, system evaluasi, dan
pengendalian manajemen (pengendalian mutu,
pengendalian biaya).
Kebijakan dasar sebagai landasan operasionalisasi penyusunan skala
prioritas penetapan kegiatan dan anggaran yang memberi nilai
tambah pada terlaksananya kebijakan dasar tersebut. Dalam
penyusunan RKT dan RBA Tahun 2019 di PPI difokuskan pada
pelaksanaan kebijakan dasar tersebut sesuai Arah kebijakan umum
dan anggaran (KUA-PPAS) yang ditetapkan oleh Direktur.
D. STRATEGI UTAMA.
Dari hasil SWOT terhadap keempat Misi RSUD Dr SOEDOMO diatas oleh
Tim Renstra/RSB, diperoleh posisi organisasi sebagaimana gambar berikut :
KEKUATAN
Strategi Ofensif
27
K.III K.I
17
LEMAHAN
PELUANG
KE
K.K.IVIV K.II
__________________________________________________________________________________________ 17
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
ANCAMAN
__________________________________________________________________________________________ 18
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
b. Meningkatnya tingkat kemandirian dalam penyelenggaraan
pelayanan (Cost Recovery Rate/CRR) di PPI,
Obyective : Meningkatkan kemampuan PPI dalam mendanaai biaya
operasional dari pendapatan layanan yang meningkat dari
tahun ketahun dan menggambarkan tingkat kemandirian
sebagai unit penghasil (Revenue center).
Measure : Pendapatan Layanan/tahun dibagi total belanja/tahun
diluar gaji dan belanja modal dikalikan 100%.
Target : CRR di PPI : 103 % / Tahun
Initiatives : Penghitungan biaya satuan (Unit Cost) tarif PPI.
Penataan Billing System dan e-RM (SIMRS Terintegrasi).
Pengendalian biaya operasional
2. PERSPEKTIF KASTEMER.
Kastemer adalah orang, sekelompok orang atau institusi/ lembaga
yang perlu dilayani dengan baik oleh Instalasi, Bidang-Bagian,
Unit Kerja RS. Dengan demikian berdasarkan sudut pandang ini,
kastemer dikelompokkan menjadi (1) Kastemer Eksternal (Pasien,
Masyarakat, Institusi/Lembaga/Badan Hukum), dan (2) Kastemer
Internal (Karyawan). Bagi Unit Kerja (Instalasi, Bidang-Bagian)
mengenal dan memahami karakteristik kastemernya menjadi
sangat penting dan strategis.
Strategi fungsional pada perspektif kastemer di PPI, sebagai
berikut :
2.1. Perspektif Kastemer Eksternal :
a. Meningkatnya jumlah pasien baru yang menggambarkan
tingkat kemampuan akuisisi pelanggan 70% di PPI.
Obyective : Meningkatnya jumlah pasien baru/tahun/Poli Spesialis di
PPI yang menggambarkan kemampuan RSUD dalam meng-
akuisisi pelanggan baru dari pangsa pasar (kompetitor)
Measure : Jumlah Pasien Baru dibagi Total Pasien di Poli Spesialis Ybs
dikalikan 100%.
Target : Pertumbuhan pasien baru per poliklinik 3 %/tahun.
Initiatives : Membangun aliansi strategis dengan FKTP/RS Klas D/C
Penambahan Peralatan Medik.
__________________________________________________________________________________________ 19
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Analisis tindakan untuk pasien BPJS – PPI Itindakan apa
yg boleh dan apa yg tidak boleh.
__________________________________________________________________________________________ 20
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Obyective : Meningkatnya jumlah SDM Kes di PPI yang mengikuti
Diklat dan anggaran Diklat dari tahun ke tahun
menggambarkan semakin meningkatnya kompetensi
(kapabilitas) yang pada akhirnya meningkatkan mutu
pelayanan.
Measure : 1) Jumlah SDM Kes yang mengikuti Diklat/tahun
meningkat dibandingkan dengan Tahun Sebelumnya.
2) Realisasi Anggaran Diklat meningkat dibanding tahun
sebelumnya
Target : 1) 1%/tahun
2) 2%/tahun
Initiatives : Melakukan kajian kebutuhan pelatihan (TNA)
Meningkatkan anggaran Diklat
Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas SDM RSUD.
Peningkatan Kualitas Pembimbing Praktik Klinik (Clinical
Instructor).
__________________________________________________________________________________________ 21
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
(Pedoman, SPO, Kebijakan) menjadi inti dari strategi fungsional
perpektif proses bisnis, sebagai berikut :
a. Terpenuhinya standar kebutuhan SDM Kesehatan meliputi
Jumlah, Jenis dan kompetensinya.
Obyective : Kemampuan RSUD dalam menyediakan minimal 2 (dua)
dokter spesialis per bidang spesialisasi (Poli Spesialis)
Measure : Jumlah Poli Spesialis yang dilayani > 2 DSP dibagi Jumlah
Poli Spesialis yang ada di PPI dikalikan 100%.
Target : Tingkat Kapasitas Pelayanan Medik/Tahun di PPI : 20%
Initiatives : Penyusunan Standar Kebutuhan SDM Medis dan SDM
Keperawatan
Penyusunan perencanaan peningkatan kapasitas
pelayanan per Poli Spesialis.
Rekruitmen dan kredensialing oleh Komite Medik atau
Komite Keperawatan.
c. Terlaksannya pedoman praktik klinik (PPK), SPO dan tatatertib disiplin kerja.
Obyective : Komitmen para SMF di RSUD dalam menyediakan Pedoman
Praktik Klinik (PPK) di PPI dalam mewujudkan mutu
pelayanan medik.
Measure : Jumlah PPK yang ada dibagi Jumlah Poli Spesialis yang
ada di PPI dikalikan 100%.
Target : Tingkat Kualitas Pelayanan Medik berbasis standar : 100%
Initiatives : Penyusunan PPK per SMF
Pengukuran Tingkat Kepatuhan Profesi pada PPK, SPO
(Peer Group Evaluation/360 0 Evaluation).
__________________________________________________________________________________________ 22
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
aman di Poli Spesialis sesuai kapasitas pelayanan yang
ditetapkan.
Measure : Jumlah frekuensi Kekosongan (Stock Out) BMHP yang
terjadi dalam satu periode (Mingguan atau bulanan) Per Poli
Spesialis dibagi Jumlah Hari Buka Pelayanan Per Poli
Spesialis yang ada di PPI dikalikan 100%.
Target : Tingkat Kelancaran Penyediaan Logistik Medik di PPI : 90%
Initiatives : Penataan Manajemen Logistik Medik.
Pengendalian dan monitoring distribusi BMHP per Poli
Spesialis.
Perencanaan Kebutuhan BMHP per Jenis Pelayanan
(penghitungan Unit Cost Tarif).
__________________________________________________________________________________________ 23
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
5) dikalikan 100%
Target : Hasil IKK Variabel Remunerasi di PPI : 60%
Initiatives : Penataan Sistem Remunerasi.
Pengukuran IKK (Pemberdayaan organisasi)
BAB III
EVALUASI KINERJA PPI TAHUN 2015 - 2017
Cara Pengisian :
Isi/lengkapi data di EXCELL (terlampir – soft copynya)
Copy tabel dengan cara di block, kemudian pindahkan ke “Word”
Template Penyusunan RKT/RBA ini,
Berikan analisis/komentar atas capaian kinerja dalam tabel tsb.
Dengan membandingkan Capaian Kinerja Tahun terakhir (2017)
terhadap rerata. Apakah hasilnya meningkat (Positif) atau
menurun (negatif). Jika meningkat kinerjanya sudah bagus,
dengan demikian apakan Instalasi akan ada rencana peningkatan
kapasitas? Jika ya, setiap peningkatan kapasitas pasti
membutuhkan sumberdaya RS (Man, Money, Machine, Material,
Method, dst sesuai jenis pelayanan yang ditingkatkan tsb).
Jika kinerjanya menurun. Ini menunjukkan “GAP” (sebagai
masalah). Lakukan analisis kemungkinan penyebab masalahnya
__________________________________________________________________________________________ 24
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
apa? Dari berbagai kemungkinan tersebut tentukan bersama Tim
Unit Kerja Sdr. (dengan metode skoring/kuantitatif) mana
penyebab masalah yang paling mungkin/dominan. Tentukan
Penyebab masalah yang paling prioritas (sasaran/objective) untuk
diselesaikan dengan kegiatan apa (initiative) dan pengukuran
hasilnya (measure & target).
Tabel 3.1. Evaluasi Tingkat Akuisisi Dan Loyalitas Pelanggan Per Poli
Spesialis di PPI RSUD dr. SOEDOMO Tahun 2015 – 2017.
Tkt.
JUMLAH PASIEN/KATEGORI/TAHUN Tkt.
N URAIAN POLI Per
O. SPESIALIS TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TOTAL PASIEN RATA AKUI Tum-
Br. Lm. ∑ Br. Lm. ∑ Br. Lm. ∑ Br. Lm. ∑ RATA SISI buhan
1 PENY. DALAM 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 ANAK 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 OBSGYN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 BEDAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 THT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 MATA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KULIT-KEL. 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 PENY. SARAF 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 KED. JIWA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 JANTUNG 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 PARU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 ORTHOPEDI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 UROLOGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PPI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tkt. Akuisi 0 0 0 0 0 0
Tkt. Loyalitas 0 0 0 0 0
TINGKAT PERTUMBUHAN KUNJUNGAN (SALES GROWTH RATE) DI PPI 0
Cara Analisis :
1) Tingkat Akuisisi pelanggan : menggambarkan kemampuan Per Poli
Spesialis dalam menambah pelanggan baru dari pangsa pasar
bidang spesialisasi yang sama. Jika SGR-nya menunjukkan adanya
trend meningkat, maka menggambarkan kinerja Polispesialis (PPI)
cukup baik sehingga mendorong pasien baru untuk berobat di Poli
tsb. Jika trend menurun, maka perlu dicari faktor penyebabnya
__________________________________________________________________________________________ 25
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
kesimpulan ini tidak sepenuhnya benar jika pasien “terpaksa berobat
di Poli tsb. Karena sistem rujukan yang harus dilalui (pasien BPJS).
Cara Analisis :
__________________________________________________________________________________________ 26
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Terakhir dikurangi QRata2) DIBAGI QRata2. Contoh Jika Jumlah pasien
BPJS Tahun 2017 sebanyak 3000, sedangkan Q rata2 pasien BPJS 3
tahun = 2800, maka Persentase capaian SGR-nya = (3000 –
2800)/2800 x 100% = 7,14%/Tahun. Jika pertumbuhannya
meningkat seperti ini apa yang perlu diantisipasi oleh Ka.
PPI/RSUD, misalnya meningkatkan kapasitas (menambah alat,
SDM, sarana) agar tidak terjadi penumpukkan pasien/antrian.
Sebaliknya jika trend MENURUN bagaimana? Lakukan analisis
faktor2 penyebab yang paling potensial apa (FGD) dengan
menetapkan prioritas masalah dan penyebab masalah serta
solusinya yang akan diselesaikan tahun 2019.
No. URAIAN KATEGORI KELAS III T.2015 T.2016 T.2017 RATA2 SGR (%)
a. BPJS Mandiri Kelas III 0
b. BPJS - PBI/KIS 0
c. BPJS - PBI Daerah (APBD) 0
d. Program JAMKESDA/SKTM 0
JUMLAH TOTAL PASIEN 0.00 0.00 0.00 0.00
2) Jika ada data terpilah per Poliklinik Spesialis akan lebih baik,
karena analisisnya lebih fokus. Format yang digunakan sedikit
berbeda, menjadi seperti tabel dibawah ini
__________________________________________________________________________________________ 27
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Tabel 3.4. : Jumlah Cakupan Pelayanan Pasien Miskin Per Poliklinik
No URAIAN POLIKLINIK SPESIALIS RATA-2 JUMLAH PASIEN KELAS 3/POLIKLINIK
BPJS
BPJS BPJS - JAMKESDA
Mandiri TOTAL
- PBI PBI-D (SKTM)
Kls 3
1 PENYAKIT DALAM
2 KESEHATAN ANAK
3 KEBIDANAN DAN KANDUNGAN
4 BEDAH UMUM
5 THT
6 MATA
7 KULIT DAN KELAMIN
8 PENYAKIT SARAF
9 JIWA
10 PENYAKIT JANTUNG
11 PENYAKIT PARU
12 BEDAH ORTHOPAEDI
13 UROLOGI
JUMLAH TOTAL PASIEN
MISKIN/KATEGORI
3) Di Tingkat RSUD (Bagian PROGPEL) mengkompilasi seluruh
capaian pelayanan Pasien MISKIN dari semua Instalasi. Total
Agregat RSUD ini kemudian dihitung proporsinya dari jumlah
penduduk miskin di Kabupaten TRENGGALEK (Data Biro
Statistik).
__________________________________________________________________________________________ 28
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
1) Data rujukan masuk menggambarkan potensi pasien BPJS dari
waktu kewaktu. Sedangkan Rujukan Keluar baik ke RS yang
lebih mampu, mapupun RUJUK BALIK Pasien BPJS (bila perlu
jika ada data terpilih rujukan keluar ini semain baik dan
analisisnya bisa lebih fokus dan tajam.
__________________________________________________________________________________________ 29
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
URAIAN KATEGORI CARA BAYAR PENDAPATAN YAN/TAHUN
No.
PASIEN T.2015 T.2016 T.2017 RATA2
1 PASIEN UMUM NON PENJAMINAN 0.00
2 PASIEN PENJAMINAN : 0.00 0.00 0.00 0.00
a. BPJS - KESEHATAN (MISKIN - PBI)
BPJS – MANDIRI KLAS 3
BPJS – NON KELAS 3
c. PROGRAM JAMKESDA 0.00
d. ASURANSI SWASTA (KOMERSIAL) 0.00
e. PERJANJIAN PERUSAHAAN 0.00
JUMLAH TOTAL PENDATAN 0.00
__________________________________________________________________________________________ 30
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
D. IDENTIFIKASI MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH.
Dalam menetapkan Masalah, Penyebab Masalah, Solusi menggunakan
metode kuantitatif (apakah model USG, CARL, atau MCU atau gabungan
sesuai kebutuhan/kesepakatan). Bagaimana caranya ? Lihat File SKALA
PRIORITAS dalam bentuk EXCELL (Terlampir).
Uraikan masalah yang dihadapai berdasarkan hasil analisis masalah
dan penyebab masalah (dalam bentuk List/Daftar Masalah) dari aspek :
1. Masalah Kinerja Pelayanan.
Tabel ... Daftar Masalah Kinerja Pelayanan
Rerata Bobot
SKORING/TOPIK NILAI Rank
No. URAIAN MASALAH Skor Faktor
U S G L
1 kualitas dan kuantitas SDM kurang 4.25 4.63 3.88 3.75 4.125 21.5 88.54 2
2 menurunnya IKM pasien PPI 4.25 4.25 4.25 4.13 4.218 22.0 92.61 1
kunjungnya peralatan medik
3 3.88 3.88 3.63 3.88 3.8125 19.8 75.63 3
diagnostik/terapi
kecenderungan penurunan tindakan
4 3.75 3.75 3.75 3.75 3.75 19.5 73.17 4
medik
5 belum Tersedianya Database yg valid 3.38 3.25 3.25 3.38 3.31 17.2 57.09 5
19.219
__________________________________________________________________________________________ 31
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Lakukan penetapan faktor penyebab utama caranya sama seperti
menetapkan prioritas masalah yang akan diselesaikan seperti diatas
(gunakan EXCELL untuk mempermudah).
Setelah disepakati masalah prioritas Lakukan penyusunan Skala
Prioritas Penyebab Masalah seperti cara menentukan prioritas
masalah yang akan diseleaikan
E. PRIORITAS SOLUSI.
1) KEKUATAN (STRENGTH)
__________________________________________________________________________________________ 32
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Setiap Poliklinik dilayani dokter spesialis, ada 13 bidang
spesialisasi didukung peralatan medik diagnostik dan
terapi sesuai standar RS Kelas C.
Sistem pembayaran secara umum (fee for service) dan
sistem penjaminan (BPJS, Asuransi Komersial, PKS) serta
didukung pembayaran melalui e-money/perbankan.
Sarana – fasilitas Poliklinik yang nyaman, bersih, dan
representatif.
2) KELEMAHAN (WEAKNESSES)
Waktu tunggu pelayanan yang dilakukan oleh dokter
spesialis masih lama dikarenakan dokter yang melayani
datangnya belum tepat waktu.
Kemampuan pengendalian mutu dan pengendalian biaya
masih lemah.
Kemampuan merancang “Produk Layanan Baru” belum
pernah dilakuan sesuai konsep manajemen produksi.
4) ANCAMANAN (THREATH).
__________________________________________________________________________________________ 33
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Uraikan faktor internal dan eksternal Unit Kerja/Instalasi Saudara yang
jika faktor ini terpenuhi/terlaksana, maka akan memenuhi target kinerja
dan keberhasilan Instalasi Saudara.
Contoh :
__________________________________________________________________________________________ 34
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
BAB III
RENCANA BISNIS ANGGARAN TAHUN 2019
__________________________________________________________________________________________ 1
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
d. Kebijakan Daerah tentang Pengelolaan Keuangan BLUD, khususnya
dalam pembiayaan investasi publik;
e. Berlakunya Permenkes 85 Tahun 2015 tentang Pola Tarif Nasional
Rumah Sakit sebagai penjabaran ketentuan Pasal 49 Undang Undang
Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit akan berdampak pada
perubahan tarif layanan RSUD ;
f. Perubahan kebijakan daerah dan kebijakan nasional membutuhkan
peningkatan kualitas tatakelola RS yang baik (Good Hospital
Management) dan Tatakelola Klinik yang baik (Good Clinical
Governance) sebagai BLUD, memerlukan perubahan MINDSET (Pola
Pikir, Pola Tindak dan Cara Pandang) SDM RSUD;
g. Adanya rencana peningkatan status RSUD dr. SOEDOMO dari RS
Non Pendidikan menjadi RS Pendidikan membutuhkan perubahan
fundamental dan menyeluruh.
h. Paradigma pelayanan berorientasi pasien (patient centered oriented)
terutama keselamatan pasien (patient safety) dan upaya
peningkatan mutu berkelanjutan membutuhkan pembiayaan yang
perlu diperhitungkan dengan cermat (biaya mutu/cost of quality).
i. Perubahan instrumen Akreditasi versi SNARS 2017 edisi 1
membutuhkan pemahaman dan komitmen seluruh pemangku
kepentingan di RSUD untuk menjamin kelulusan akreditasi
paripurna;
j. Reinventing Government membutuhkan reformasi birokrasi (Fokus :
Entrepreunership and stewardship Government) dan perubahan
kelembagaan RSUD sesuai Undang Undang 23 Tahun 2014 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah dimana RSUD sebagai UPT Dinas Kesehatan. ;
k. Tantangan Globalisasi (Pelayanan RS berstandar Internasional) perlu
inward looking for facing competitive advantage (SDM);
l. Global Warming dan Penyebaran Penyakit Antar Negara terjadi
transisi Epidemiologi/Beban Ganda Penyakit;
m. Keterbatasan Pembiayaan (Subdisi) Pemerintah/Pemerintah Daerah
terkait Tahun Politik (PILLEG, PILPRES) melalui APBN-APBD
mendorong alternatif pembiayaan melalui KSO-ALAT (Kerjasama
Operasional) dan B.O.T (Sarana);
n. Pertumbuhan Industri dan Konsumsi masyarakat akan
memunculkan Penyakit Akibat Kerja, Kecelakaan kerja &
Transportasi dan penyakit degeneratif & Life Style;
__________________________________________________________________________________________ 2
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
C. SASARAN DAN TARGET KINERJA PPI TAHUN 2019.
__________________________________________________________________________________________ 3
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
2 Target Kinerja Mutu dan Akses Pelayanan di PPI.
Lakukan dengan cara yang sama.
__________________________________________________________________________________________ 4
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
Instalasi yang selama ini mengelola DRK, maka Belanja DRK
Dimasukkan sebagai BIAYA OPERASIONAL
__________________________________________________________________________________________ 5
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
__________________________________________________________________________________________ 6
RBA RSUD dr. SOEDOMO 2019/Karjono/Konsultan BLUD RS