Anda di halaman 1dari 3

PROTAP NOMOR DOKUMEN : PT-KJ-09

TANGGAL TERBIT :
TIDUR NON ORGANIK NOMOR REVISI : 00
(INSOMNIA)
TGL MULAI BERLAKU :
Puskesmas
Kedungwuni II HALAMAN :

Dibuat oleh Disetujui Oleh Disahkan Oleh


Koordinator Klinik Umum Management Representative Ka. Puskesmas Kedungwuni II

Sofiana. Skep dr. Endah Suwandari dr. Ida Sulistyani


NIP.197901232008012006 NIP.197205122006031013 NIP 197402262009022002
RUANG LINGKUP Protap ini mencakup diagnosis dan tatalaksana tidur non organic (Insomnia)

TUJUAN Memberikan tatalaksana yang tepat pada pasien tidur non organic (Insomnia)

KEBIJAKAN Berlaku untuk semua pasien .


1. Dokter
PETUGAS
2. Perawat
1. Tensi meter
PERALATAN 2. Stetoskop
3. Pen light / senter
1. DEFINISI
PROSEDUR
Somatoform adalah dimana kondisi pikiran mempengaruhi tubuh. Somatoform
biasanya disebabkan oleh pikiran negatif / suatu masalah emosi. Gangguan
somatoform terdiri dari :
1.1 Gangguan dismorfik tubuh
Gangguan dismorfik tubuh adalah kecenderungan seseorang dalam
membayangkan cacat jasmaninya sebagai sesuatu yang sangat
berpengaruh pada dirinya. Gangguan ini perlu di bedakan dengan
gangguan waham somatik, dimana pasien seolah-olah mengidap penyakit
yang di rasakan sebagai sesuatu yang sangat diderita, tetapi secara
obyektif / medis tidak di temui kelainan.
1.2 Gangguan konfersi
Gangguan kofersi adalah gangguana tomatoform terjadi deficit dari fungsi
saraf sensorik maupun motorik. Gangguan fungsi motoriknya biasanya
dalam bentuk aphonia, hemiplegia, kelumpuhan pada otot tertentu atau
gangguan pergerakan. Pada gangguan konfersi umumnya disertai
karakteristik dari gejala tidak langsung yang berhubungan dengan
kecemasan. Seperti, ketidaknormalan pada penyelesaian perilaku seksual,
kurang perhatian pada gangguan yang di idap, kecenderungan dalam

Dilarangmengubah dan menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representatif dan Kepala Puskesmas Kedungeuni II
menggunakan mekanisme pertahanan jenis disosiasi secara berlebihan,
menginginkan perhatian dan mudah sekali dipengaruhi.
1.3 Hypochondriasis
Hypochondriasis adalah kecemasan yang terus menerus tentang kesehatan
diri. Pasien secara sadar mencari pengakuan bahwa dirinya memang sakit,
karena itu keluhan yang terbentuk seribu satu macam keluhan ini selalu di
konfirmasikan pada dokter – dokter yang berbeda. Ia selalu tidak yakin
bahwa pemeriksaan dokter tertentu / spesialis itu benar.
1.4 Gangguan somatisasi (sindroma briquette)
Gangguan somatisasi (sindroma briquette) adalah biasanya menyerang
wanita di bawah usia 30 tahun. Mereka mempunyai keluhan fisik yang
bervariasi dengan seringnya masuk rumah sakit atau bahkan mengalami
operasi beberapa kali. Pasien merasa bahwa ia selalu menderita penyakit
ini dalam sebagian besar dari kehidupannya.
1.5 Ganngguan somatoform yang disertai rasa sakit
Gangguan somatoform yang disertau rasa sakit adalah gejala utama
didominasi oleh rasa sakit yang hebat / dramatic dan berkepanjangan,
tanpa dapat di deteksinya kelainan organic yang jelas. Rasa sakit yang
berlebihan dan jelas semacam ini umumnya mudah diindetifikasi.
1.6 Gangguan somatoform yang tak tergolongkan
Gangguan somatoform yang tak tergolongkan adalah melukiskan suatu
kondisi dimana terdapat satu atau lebih keluhan fisik yang tidak disertai
dengan adanya gangguan organic. Untuk dapat menetapkan diagnose,
keluhan ini harus di jumpai secara persisten selama jangka waktu enam
bulan. Kategori ini di pakai bila gangguan yang paling menonjol adalah
gejala atau keluhan fisik yang tidak dapat dijelaskan atas dasar
pemeriksaan dan penemuan factor organic serta mekanisme
patofisiologik. Kondisi ini nampaknya berkaitan dengan factor
psikologik.
2. KELUHAN
2.1 Keluhan sakit yang berpindah tempat
2.2 Sering pusing tanpa penyebab
2.3 Kelumpuhan yang mendadak
3. PENATALAKSANAAN
3.1 Terapi kognitif ( Pemaparan ) : digunakan untuk mengatasi ketakutan dan
mengurangi berbagai keluhan somatik
3.2 Terapi keluarga : untuk membantu pasien dan keluarga mengubah
jaringan hubungan yangbertujuan untuk menjadi lebih mandiri
3.3 Modifikasi gaya hidup
3.4 Pengobatan biomedis yang bertujuan memperbaiki metabolisme tubuh
melalui diet dan pemberian sup;emen

Dilarangmengubah dan menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representatif dan Kepala Puskesmas Kedungeuni II
Referensi

Dilarangmengubah dan menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Management Representatif dan Kepala Puskesmas Kedungeuni II

Anda mungkin juga menyukai