Anda di halaman 1dari 4

1

ANALISIS SYIMPATHETIC TRIP MENGGUNAKAN


ETAP 12.6
Riski Wahyu Agung
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.
Jalan Dumung No. 119, CT VIII, Karanggayam, Depok Sleman, DI Yogyakarta.
e-mail : rwagung29.rwa@gmail.com

beberapa kemungkinan penyebab hal ini terjadi diantaranya


Abstrak—Sistem pengaman dalam tenaga listrik adalah perubahan karakteristik relay, perubahan impedansi
dimaksudkan untuk melokalisir gangguan agar tidak saluran, perubahan karakteristik beban, atau kurang tepat
meluas sesuai dengan cakupan daerah pengaman. Salah analisa hubung singkat pada saat awal setting. Semisal
satu kegagalan pengaman melokalisir gangguan disebut terdapat kesalahan diharapkan nantinya dapat memberikan
sympathetic trip yaitu kegagalan rele pada penyulang 20 setelan rele yang tepat untuk penyulang tersebut.
kV di gardu induk dimana penyulang yang tidak
terganggu, akan ikut trip dengan penyulang yang
II. KAJIAN PUSTAKA
terganggu. Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai
analisa penyebab terjadinya peristiwa sympathetic trip A. Gangguan-gangguan
pada penyulang Ungasan-Bali Resort 20kV di Bali karena Bagian dari sistem tenaga listrik yang paling dekat dengan
di tempat inilah tercatat sering terjadi gangguan pelanggan adalah sistem distribusi. Sistem distribusi
sympathetic trip. Besarnya arus kapasitif, setting ground adalah bagian sistem tenaga listrik yang paling banyak
fault relay dan koordinasi rele pengaman semua akan di mengalami gangguan, sehingga masalah utama dalam
analisa pada tugas akhir ini. Untuk analisa koordinasi operasi sistem distribusi adalah mengatasi gangguan.
rele, perhitungan dilakukan menggunakan program Disamping itu masalah drop tegangan, bagian-bagian
ETAP 7.0. instalasi yang berbeban lebih, dan rugi-rugi daya dalam
jaringan merupakan masalah yang perlu dicatatat dan
Kata Kunci— Letakkan 4-8 kata kunci Anda di sini, kata kunci dianalisis secara terus menerus, untuk dijadikan masukan
dipisahkan dengan koma. bagi perencanaan pengembangan sistem. Berikut
merupakan gangguan-gangguan yang ada di sistem
I. PENDAHULUAN
distribusi.
Sistem tenaga listrik harus dapat mempunyai keandalan a) Gangguan Hilang Pembangkit
yang baik, yang secara kontinyu dapat melayani kebutuhan Merupakan gangguan yang disebabkan oleh hilangnya
energi listrik. Salah satu penunjangnya adalah sistem pasokan daya pada pembangkit. Gangguan ini terjadi
pengaman yang baik. karena beberapa faktor, antara lain:
Gangguan bisa saja terjadi meskipun sudah dilengkapi 1. Gangguan internal yaitu yang diakibatkan oleh
dengan alat proteksi. Salah satu gangguan yang terjadi adalah pembangkit itu sendiri, misalnya:
sympathetic trip. Sympathetic trip ini disebabkan karena kerusakan/gangguan pada penggerak mula (prime
adanya gangguan hubungan pendek satu fasa ke tanah, dimana over) dan kerusakan gangguan pada generator, atau
saat kejadian tersebut, arus kapasitif yang dikandung komponen lain yang ada di pembangkit (Suhadi,
penyulang yang tidak terganggu (penyulang sehat) mengalir 2008:181)
menuju titik gangguan dan melalui rele tanah penyulang sehat. b) Gangguan eksternal, yaitu gangguan yang berasal dan
Bila setelan rele tanah ini lebih kecil dari besar arus kapasitif diakibatkan dari luar pembangkitan, misalnya:
yang mengalir, maka rele tanah ini akan bekerja dan mengirim gangguan hubung singkat pada jaringan. Hal ini akan
sinyal ke pemutus tenaga untuk trip. Sedangkan bila setelan menyebabkan sistem proteksi (relai atau circuit
rele tanah penyulang ini lebih besar dari arus kapasitif yang breaker) bekerja dan memisahkan suatu pembangkitan
mengalir, maka rele tanah tidak akan bekerja (penyulang sehat dari sistem yang lainnya. Apabila tingkat kemampuan
tidak ikut padam). pembebanan pembangkitan yang hilang atau terlepas
Oleh karena, itu perlu adanya analisa penyebab terjadinya dari sistem tersebut melampaui spinning reserve
sympathetic trip menggunakan software ETAP 12.6, Hal ini sistem, maka terjadi penurunan frekuensi terus
dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya gangguan menerus. Hal ini harus segera diatasi, karena akan
sympathetic trip. Jika masih terjadi gangguan maka ada menyebabkan trip pada unit pembangkitan yang lain,
2
sehingga berakibat lebih fatal, yaitu sistem akan III. MERODE PENELITIAN
mengalami padam total (collapse).
A. Studi Pustaka
B. Sympathetic Trip
Symphathetic Trip adalah sebuah kejadian yang sering Pada tahap ini dilakukan pencarian informasi mengenai
terjadi pada sebuah gardu induk , dimana pemutus tenanga sympathetic trip dari buku dan jurnal. Hasil dari tahap ini
dari penyulung-penyulung yang sehat ikut menjadi trip berupa informasi menentukan pengaturan kabel, proteksi, dan
“OFF”, akibat dari penyulang lain yang sedang mengalami lain-lain. .
gangguan hubungan pendek satu fasa ke tanah. Pada B. Metode Analisis
keadaan normal, bila terjadi gangguan hubungan pendek Analisis dalam pembahasan analisis simpatetik trip
pada sebuah penyulang, seharusnya relay penyulang itu menggunakan pendekatan simulasi software ETAP 12.6.
sendiri yang bekerja (trip) mengamankan kejadian, dan Pendekatan teknis dilakukan guna mencapai hasil sesuai
tidak mempengaruhi relay penyulang lain. Tetapi dengan yang diharapkan yaitu suatu kemampuan teknis dan keandalan
kasus Shympathetic Trip ini relay proteksi penyulang- suatu sistem proteksi,
penyulang lain (kondisi baik) ikut bekerja, padahal IV. PEMBAHASAN
penyulang itu sendiri tidak mengalami gangguan. Hal ini
Simulasi gangguan yang digunakan untuk koordinasi
tentu merugikan para pelanggan, karena proses produksi
proteksi pada penyulang dan mengetahui potensi terjadinya
mereka terhenti dan pihak PLN menjadi kerugian besar
sympathetic trip menggunakan software ETAP. Untuk
sebab terjadi pemadaman luas sehingga banyak tenaga
simulasi gangguannya menggunakan fitur short circuit
listrik yang tidak terjual.
analysis dan star protective device coordination dengan cara
C. Fungsi Relay Proteksi
memberi gangguan (fault insertion) pada bus atau jaringan
Relay proteksi merupakan suatu alat baik elektronik
yang ingin diketahui kinerja dari relaynya serta melihat kurva
maupun magnetik yang dirancang untuk merasakan dan
untuk mengetahui potensi sympathetic trip.
mendeteksi suatu kondisi ketidaknormalan pada sistem
tenaga listrik. Jika terjadi gangguan maka relay secara
otomatis akan memberikan sinyal perintah untuk
membuka pemutus tenaga (PMT) agar bagian yang
terganggu dapat dipisahkan dari sistem.

Gambar 1. Wiring diagram relay proteksi


(https://rikikhomarudin09.wordpress.com)

Secara umum prinsip fungsi relay proteksi dipasang di


sistem distribusi tenaga listrik ada 3 fungsi pokok yaitu :
a. Merasakan, mengukur dan menentukan bagian sistem
yang terganggu serta memisahkan dengan cepat.
b. Mengurangi gangguan kerusakan yang lebih dari
peralatan yang terganggu
c. Mengurangi pengaruhi gangguan terhadap sistem yang
lain tidak terganggu dalam sistem tersebut dapat
beroperasi normal dan juga untuk mencegah meluasnya
gangguan.
Gambar 2. Rangkaian utama
3

Untuk mengetahui potensi terjadinya sympathetic trip yang kurva trip tidak saling bersinggungan, berikut merupakan
terdapat pada rangkaian diatas terlebih dahulu harus setting dari tiap penyulang agar tidak terjadi sympathetic trip :
mengetahui kurva pada setiap relay agar memasikan bahwa
koordinasi relay pengaman pada sistem jaringan pada
rangkaian di atas berfungsi dengan baik. Berikut merupakan
simulasi dan kurva pada penyulang WBN 11 dan WBN 8 jika
terjadinya gangguan sympathetic trip menggunakan software
ETAP:

Gambar 5. Re-setting kondisi tidak Sympathetic Trip

Setelah melakukan re-setting relay pada penyulang WBN 8


dan WBN 11 selanjutnya kita lihat kurva trip apakah sudah
tidak terjadi sympathetic trip pada sistem jaringan penyulang
ini :

Gambar 3. Kurva kondisi Sympathetic Trip

Pada gambar diatas bisa dilihat bahwa terjadi sympathetic


trip dikarenakan setting koordinasi relay pada penyulang
WBN 8 dan WBN 11 belum benar. Oleh karena itu,
menyebabkan trip pada kedua penyulang jika terjadi
gangguan di salah satu penyulang, berikut merupakan setting
di kedua relay yang menjadi sebab gangguan sympathetic trip:

Gambar 6. Kurva Trip WBN 8 dan WBN 11 setelah re-


setting

Gambar 4. Kesalahan setting kondisi Sympathetic Trip


Agar tidak terjadi gangguan sympathetic trip maka perlu
adanya re-setting pada relay pada tiap penyulang sampai
4
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil simulasi menggunakan software ETAP
12.6 gangguan Sympathetic Trip disebabkan oleh kesalahan
setting pada OCR, pengambilan pickup time dan pemilihan
curve mempengaruhi terjadinya gangguan tersebut, untuk
menghindari gangguan tersebut dianjurkan menggunakan
standar inverse.

REFERENSI
[1] Univeristas Pendidikan Indonesia, “Gangguan
Simpatetik Trip pada Gardu Induk Puncak Ardi Mulia”.
(URL : https://www.scribd.com/document/340080447/s-
te-0810852-chapter3-pdf). Diakses pada tanggal 23
Oktober 2019.
[2] Nugroho, Pupung Pamuji. 2019. Analisis dan Simulasi
Sympathetic Trip pada Gardu Induk 150 KV Wirobrajan
Menggunakan Software ETAP 12.6.0. Universitas
Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.
[3] Bathamantri, Caksana Alif, Dkk. 2012. Analisa
Sympathetic Trip pada Penyulangan Ungasan dan Bali
Resort. Jurnal Teknis ITS. Vol 1 (No. 1): Hal B81-B82.

Anda mungkin juga menyukai