Anda di halaman 1dari 9
PETUNJUK Menimbang Mengingat KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 107 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN Uy! LAIK OPERASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DAN JARINGAN DISTRIBUS! TENAGA LISTRIK GUBERNUR PROPINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, a. bahwa sesual kaput Gubermur Propins| Daerah Khusus tbukota Jakarta Nomor 78 Tahun 2001 ‘Usaha Penyediaan Tenaga Listik dan Usaha Penunjang Tenaga rik di Propinsi DK! Jakarta, pembai listrik dan tenaga listrik hanya dapat poreeican seth ditakukan uj! lak operasi; oe b. bahwa geht eT dengan hal terol pada huruf a pers me pelaksanaan keglatan ‘operasi ng} dan jaringan Siembusi ‘tenaga listrik dengan keputusan Gubemur. 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; 2, Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Propinsi Deerah Khusus Ibukota Negara Republik indonesia Jakarta; 3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 sebagaimana diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan; 4. Peraturan Pemetintah Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan Dan Pomanfastan Tenaga Listrik; 5, Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik; Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom; 7. Keputusan Mente Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1455K/40/MEM/2000 tentang Pedomen Telknis Penyelenggaraan Ane Pomerintahan Di Bidang Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri, Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum Dan Usaha Penunjang Tenaga Listrik; 8 Tera S00t tr en Sorta Gyensaa ‘Dan 7 i un jusunan is Dan Te Daerah ‘Sekretariat Dewan Perwal iyat Deora kilan Ral Daerah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; ae Menetapkan 9. Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 10. 78 Tahun 2004 tentang Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Dan Usaha Penunjang Tenaga Listrik Di Propins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta; Keputusan Gubernur Propins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 57 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Khusus ibukota Jakarta; . Keputusan Gubemur Propins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 20° Tahun 2003 tentang Prosedur Pelayanan Di Bidang Usaha Penyediaan T« Listrik Pada Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN UJI LAIK OPERAS! PEMBANGKIT DAN JARINGAN DISTRIBUS! TENAGA Lu ISTRIK BABS KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Gubemur ini yang dimaksud dengan : 1. ae Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; Guberur adalah Gubemur Propins Daerah Khusus tbukota Jakarta, . Dinas Pertambangan Khusus Ibukota Jakarta; . Kepala Dinas Pertambangan adalah Kepala Dinas Pertambangan Propins! Daerah Khusus ibukota Jakarta; lah Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Ketenegelistikan adalah segala sesuatu yang _menyangkut penyediaan dan pemanfaatan tenaga Iistrik serta usaha penunjang tonaga listrik; . Tenaga listrik adalah suatu bentuk energi sekunder yang dibanakitkan, ditransmisikan, dan didistribusikan untuk sogala macam keperluan, tidak termasuk listrik yang dipakai untuk Komunikasi, elektronika, atau isyarat; . Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Sendiri adalah usaha pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik yang memberikan kegunaan bagi kepentingan sendiri; iin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan sendiri ng eelanjutnya disebut |UKS, adalah izin yang diberikan kepada coperasi, Swasta dan BUMN/BUMD atau Lembaga Pemerintan lainnya untuk melakukan usaha penvediaan tenaca listrik untuk 10. 4. 12. . Pemegang lzin Usaha Ketenagalistcan Untuk Kepertingan Send, perasi, yang selanjutnya disebut PIUKS adalah Swasta, BUMN/BUMD atau Lembaga Pemerintah lainnya yang telah mendapat izin dari Kepala Dinas Pertambangan untuk kan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiri; Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum adalah Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum yang dapat moliputi salah satu atau gabungan dari usaha pembangkitan, transmisi dan distribusi tenaga listrik yang disambung atau tidak disambung dengan jaringan transmisi; zin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum, yang selanjutnya disebut IUKU adalah izin yang diberkan Kepada Badan Usaha atau Swadaya masyarakat untuk motakukan usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum; Jaringan distibusi adalah jaringan,penyaluran fenaga list dar sistem transmisi atau deri sistem pembangkit kepada konsumen; . Pembangkit tenaga listrik adalah kegiatan memproduksi tenaga istrik, termasuk gedung dan perlengkapan yang: dipekai untuk maksud itu beserta alat-alat yang diperiukan. BABII PELAKSANAAN UJI LAIK Pasal 2 Uji laik operasi terdiri dari: a. ujl laik operasi pembat listrik. b. oh ak eperss! Poona rowel tenage stk Kegiatan ji laik operasi pembangkit tonaga listrik dan jaringan distribusi tenaga listrik untuk memenuhi persyaratan aspek aman, andal, dan akrab tingkungan Pasal 3. (1) Tata cara uji laik operasi pembangkit tenaga listrik sebagaimana tercantum dalam lampiran | keputusan ini. (2) Tata cara uji laik operasi jaringan distribusi tenaga listrik sebagaimana tercantum dalam lampiran fl keputusan ini Pasal 4 Porsyaratan dan pelaksanaan ujl laik operas! sebagaimana dimaksud Gator Basal 9 antara fain 7 st a. dilaksanakan olen Badan UPTL atau perusahaan jasa inspeks! teknis yang telah diakreditasi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku dan memiliki izin dari Dinas Pertambangan; b. disaksikan oleh petugas Dinas Pertambangan yang ditunjuk oleh Kepala Dinas; Pasal 5 (1) Setiap kegiatan uji lalk operasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 harus dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh pemohon, pelaksana dan petugas Dinas sebagai desar pembuatan laporan teknik uji leik. (2) Laporan teknik uji laik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dongan mata uji sebagaimana dimakeud pada Pasal 3, sokurang ‘kurangnya beris! : a, Pendahuluan; b. Lingkup Pekerjaan yang terditi dart: 1. Spesifikas! teknik yang diuji; 2. Standar ujl. . Pelaksanaan Pengujlan; |. Hasil Pengujian yang tordiri dari : 4, Bidang mesin; 2. Bidang Listrik. Kesimpuian dan saran; Lampiran hasil pengujian (table, diagram, kurva, gamber, dsb); |. Lampiran dokumen pelaksana; . Lampiran berita acara uji talk. ap saxo (©) Laporan tela ull lak sebagsimene dimajsudl pada ayat (1), harus indatangani oleh pimpinan pelaksana dan dibuat rangkap 5 cteompur untuk selanjutnya disampaikan kepada Kepala Dinas. Pasal 6 (1) Laporan teknik uji lik yang telah memenuhi persyaratan dievaluesi oleh Tim Teknis yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. (2) Hasil evaiuasi laporan teknik ull lalk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani olah ‘seluruh Tim Teknis yang menghadiri. Pasal7 (1) Setiap pembangkit tenaga listrik dan atau jaringan distribusi tenaga listrik yang telah dibahes dan dieetujul oleh tim tenis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 diberikan Sertifikat Lalk Operasi oleh Kepala Dinas sebagai dasar penerbitan IUKU dan IUKS. Selain diborikan sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pembangkit tenaga listrik dan atau jaringan distribusi tenaga listrik diberikan tanda Dinas yang menunjukkan telah diuji dan layak ‘operasi serta masa berlakunya. Q) (3) Sortifkat uji laik operas! sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat diberikan olah perusehaan jasa inspeksi ‘olhis yang id i diakreditesi seeuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Sertifikat uji lik operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan setelah dilaksanakan uji laik oleh perusahaan dimaksud dan telah dibahas serta disetujul oleh tim teknis sebagalmana dimaksud dalam Pasal 6. Pasal 8 Sertifiket Uji Laik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dapat dibatalkan apabila pembangkt mengalami perbaikan besar (overhaul) atau relokas! atau dalam pengoperasiannya terbukt! melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang ketenagalistrikan dan lingkungan hidup. BAB Ill KEWAJIBAN Pasal 9 Setiap kegiatan uji laik operasi pembangkit tenaga listrik dan jaringan distribusi tenaga listrik, berkewaliban : a. menyampaikan laporan kegiatan uji laik kepada Kepala Dinas ‘solambat-lambatnya 1 minggu sotelah kegiatan uj laik borakhir; b. memelihara keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan poraturan perundang-undangan yang beriaku; ¢. melaksanakan upaya penangguiangan dampak lingkungan yang timbul akibet kegiatan operasi diesel genset, apabila dari hasil evaluasi pemantauan dij kan akan terjadi dampak negatif, kKhususnya terhadap lingkungan di sekitamya yang akan mengakibatkan timbulnya keresahan sosial. BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 10 Pembinaan dan pengawasan ates pelaksanaan kegiatan Uji laik eras! pembangkit dan Jaringan distribus! tenaga Iistrik dilaksanakan ol Dinas Pertambangan berkoordinasi dengan instansi terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya mesing-masing. Pasal 11 Pemeriksaan terhadap pen, asian pembangkit tenaga listrik dan jaringan distribusi tenaga Teak yang telah ‘a sertifikat laik operasi dari Dinas dilakeanakan eeoara periodik eekurang-kurangnya setlap 6 bulan olen Inspektur Ketenagalistrikan yang ditunjuk olen Kepala Dinas Pertambangan. BABV KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Hal-hal yang merupakan pelaksanaan teknis dari Keputusan inl ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertambangan. Pasal 13 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan . Agar supaya setiap orang dapat mengetahul, memerintahkan pengundangan keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 Desember 2003 GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, SUPA SUTIYOSO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 7 Januari 2004 SEKRETARIS DAERAH PROPINS! DAERAH KHUSUS IBUKOT) H. RITOLA\ MAYA NIP 140891657 LEMBARAN DAERAH PROPINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2004 NOMOR 106 Lampiran |: Keputusan Gubemur Propinsi Daerah Khusus Vbukota Jakarta Nomor 107 TAHUN 2003 Tanggal 22 Desember 2003 | ‘Sementara Darurat No. Mata Uji Utama Cadanga Bars [Lama*)[Baru [Lama *) fe Lama‘) A ae wahan fitik netral v = v : Vv v. = E Short croult Level Vv = Vv = Vv Vv : Sistem Pergemen (eectical v zs Vv. : Vv 7 = Vv = Vv Vv Vv = Le aa wong bovatan dengan Grd aay: = = ie eer = B_|Evaluasi Hasil Uil | 4 Psasus eee Vv Vv im ¥_t Vv Vv Vv Vv + Vv Vv Vv Vv Vv Vv Vv. Vv Vv 4 Vv Vv Vv. Vv v Vv a] Vv v Vv Vv v Vv. Vv. Vv Vv. Vv Vv + v Vv. v Vv v. Vv Vv Vv Vv Vv Vv Vv Vv Vv Vv v_ |v Vv. Vv Vv Vv. Vv Vv Vv Vv Vv Vv Vv. Vv. - v Vv. Vv Vv v Vv v - Pemeriksaan 2 et enon danoe | v [ - Vv - v Vv : {EF Pemeriksaan kebocoran minyakdil Vv Vv. Vv. v Vv Vv v4] (| i {4

Anda mungkin juga menyukai