Oleh :
Nama : Lathifah
NIM : B0A013042
Kelompok : X
Asisten : Endang Trimurti
2015
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Parasitisme adalah bentuk simbiosis dari dua individu yang satu tinggal,
berlindung atau makan di atau dari individu lainnya yang disebut inang, selama
hidupnya atau sebagian dari masa hidupnya. Bagi parasit, inang adalah habitatnya
sedangkan mangsa bagi predator bukan merupakan habitatnya. Selain itu pada
uumnya parasit memerlukan suatu individu inang bagi pertumbuhannya, apakah
dalam jangka waktu sampai dewasa atau hanya sebagian dari stadia hidupnya,
sedangkan predator memerlukan beberapa mangsa selama hidupnya.
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan panjang pantai
81.000 km dan luas perairan sekitar 5,8 juta km2. Potensi perairan pantai untuk
budidaya seluas 84.725 ha, dan 3.750 ha lahan diantaranya merupakan lahan
budidaya ikan. Bila potensi tersebut dimanfaatkan secara optimal dan benar maka
akan dapat meningkatkan pendapatan petani nelayan, membuka lapangan
pekerjaan, memanfaatkan daerah potensial, meningkatkan produktifitas perikanan,
meningkatkan devisa negara, dan membantu menjaga kelestarian sumberdaya
hayati perairan.
Potensi sumberdaya perikanan Indonesia telah mengalami peningkatan
yang cukup signifikan, namun besarnya serangan hama dan penyakit ikan akan
berdampak ppada lambatnya pertumbuhan, menurunnya produktifitas dan
hancurnya usaha perikanan. Menurut Undang-Undang No. 16 Tahun 1992 Pasal 1
Ayat 3, hama penyakit ikan karantina adalah semua hama dan penyakit ikan yang
belum terdapat dan telah terdapat hanya di area tertentu di wilayah Negara
Republik Indonesia yang dalam waktu relatif cepat dapat mewabah dan merugikan
sosio ekonomi atau yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Sedangkan
penyakit didefinisikan sebagai suatu keadaan fisik, morfologi atau fungsi yang
mengalami perubahan dari kondisi normal karena beberapa penyebab dan terbagi
atas dua kelompok yaitu penyebab dari dalam atau luar.
B. Tujuan
A. Materi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah bak pembedahan, loop
glass, alat tulis, pensil warna, dan sarang alat tangkap.
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah beberapa sampel hama
yang langsung ditangkap di lapangan (kolam setelah dibedah (pemanenan)), dan
contoh bahan kimia (pestisida, DDT dan lainnya).
B. Metode
A. Hasil
Borror, Triplehorn and Johnson. 1992. Study of Insect. Thomson Rook/Cole. USA.
Musman, M., Karina, S., dan Melanie, K. 2011. Uji Selektivitas Ekstrak Etil Asetat
(EtOAc) Biki Putat Air (Barringtonia racemosa) Terhadap Keong Mas
(Pomacea canaliculata) dan Ikan Lele Lokal (Clarias batrachus).
Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta. Jakarta.