4. Air beriak tanda tak dalam = Orang yang sombong biasanya bodoh
6. Dimana tanah dipijaak, disitu langit djunjung = Hendaklah kita menuruti adat istiadat setempat
8. Tak ada gading yang tak retak = segala sesuatu tidak ada yang sempurna, pasti ada cacatnya
9 Berakit -rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian = Bersakit – sakit dahulu bersenang-senang kemudian
10. Seperti padi, kian berisi, kian merunduk = semakin tinggi ilmunya, semakin rendah hatinya
11. Seperti Harimau menyembunyikan kuku = orang yang tidak mau menyombongkan kelebihannya
12. Air yang tenang jangan disangka tak berbuaya = Seseorang yang diam tenang jangan dianggap tidak
berisi / berilmu
13. Ada gula ada semut = Dimana ada kebaikan, pasti ada kejahatan
15. Bagai bumi dan langit = dua hal yang mempunyai perbedaan sangat Jauh. Contoh
Naik sepeda dengan naik mobil, kecepatannya "bagai bumi dan langit “
16. Bagai musuh dalam sellimut = Orang terdekat yang diam-diam berkhianat
17. Sambil menyelam minum air = mengerjakan suatu pekerjaan, dapat pula menyelesaikan
pekerjaan atau masalah yang lain.
18. Sepandai – pandai tupai meloncat, jatuh juga = tidak ada orang yang sempurna, setiap orang pasti
pernah berbuat kesalahan/kejahatan/kegagalan
19. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing = Pekerjaan yang berat akan terasa ringan apabila dikerjakan
bersama-sama
20. Karena nila setitik, rusak susu sebelangga = Hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya
seluruh persoalan menjadi kacaudan berantakan
22. Bagai katak dalam tempurung = seseorang yang wawasannya kurang luas, bodoh, picik
UNGKAPAN
1. Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu (banyak pengalaman)
5. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu (tidak mau menurut)
6. Hati - hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)
10. Ketika kutinggalkan dulu kau masih merah sekarang sudah jejaka. (masih bayi)
11. Selama pertandingan sepak bola itu, benar – benar dia menjadi bintang lapangan. (pemain yang baik)
12. Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya (dibumbui, dihiasi)
13. Lagi - lagi aku yang dikambing hitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang dipersalahkan)
14. Maaf, aku tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kau suruh-suruh untuk kepentinganmu)
15. Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian tak pernah baik
(dihilangkan benar – benar)
16. "Gema Tanah Air" sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin (buku yang berisi kumpulan karangan
beberapa orang)
17. Kalau bekerja dengan setengah hati, hasinya kurang memuaskan (tidak sungguh- sungguh)