Anda di halaman 1dari 3

PERIBAHASA

1. Ada udang di balik batu = ada maksud tertentu

2 Air susu dibalas air tuba = Kebaikan dibalas dengan keiahatan

3. Air tenang menghanyutkan = Orang pendiam biasanva banyak ilmu

4. Air beriak tanda tak dalam = Orang yang sombong biasanya bodoh

5. Bagai air di daun talas = Orang yang tidak tetap Pendiriannya

6. Dimana tanah dipijaak, disitu langit djunjung = Hendaklah kita menuruti adat istiadat setempat

7. Kacang lupa akan kulitnya = Orang sombong yang lupa asal-usulnya

8. Tak ada gading yang tak retak = segala sesuatu tidak ada yang sempurna, pasti ada cacatnya

9 Berakit -rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian = Bersakit – sakit dahulu bersenang-senang kemudian

10. Seperti padi, kian berisi, kian merunduk = semakin tinggi ilmunya, semakin rendah hatinya

11. Seperti Harimau menyembunyikan kuku = orang yang tidak mau menyombongkan kelebihannya

12. Air yang tenang jangan disangka tak berbuaya = Seseorang yang diam tenang jangan dianggap tidak
berisi / berilmu

13. Ada gula ada semut = Dimana ada kebaikan, pasti ada kejahatan

14. Badai pasti berlalu = segala penderitaan pasti ada akhirnya

15. Bagai bumi dan langit = dua hal yang mempunyai perbedaan sangat Jauh. Contoh
Naik sepeda dengan naik mobil, kecepatannya "bagai bumi dan langit “

16. Bagai musuh dalam sellimut = Orang terdekat yang diam-diam berkhianat

17. Sambil menyelam minum air = mengerjakan suatu pekerjaan, dapat pula menyelesaikan
pekerjaan atau masalah yang lain.

18. Sepandai – pandai tupai meloncat, jatuh juga = tidak ada orang yang sempurna, setiap orang pasti
pernah berbuat kesalahan/kejahatan/kegagalan

19. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing = Pekerjaan yang berat akan terasa ringan apabila dikerjakan
bersama-sama

20. Karena nila setitik, rusak susu sebelangga = Hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya
seluruh persoalan menjadi kacaudan berantakan

21. Besar pasak daripada tiang = besar pengeluaran daripada pendapatan

22. Bagai katak dalam tempurung = seseorang yang wawasannya kurang luas, bodoh, picik
UNGKAPAN

1. Banting tulang = kerja keras 19. Tinggi hati = sombong

2. Gulung tikar 20. Panjang tangan

3. Angkat kaki 21. Bunga desa

4. Naik pitam 22. Bunga tidur

5. Buah bibir 23. Jago merah

6. Angkat tangan 24. Kepala dingin

7. Meja hijau 25. Kutu buku

8. Buah tangan 26. Tangan kanan

9. Rendah hati 27. Campur tangan

10. Otaku dang 28. Turun tangan

11. Berbunga – bunga 29. Cepat kaki ringan tangan

12. Naik darah 30. Ringan tangan

13. Mata pencaharian 31. Mata rantai

14. Banyak akal 32. Pasang mata

15. Anak emas 33. Mata sapi

16. Hilir mudik 34. Empat mata

17. Panjang tangan 35. Gelap mata

18. Besar kepala 36. Mata duitan

CONTOH KALIMAT DENGAN UNGKAPAN

1. Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu (banyak pengalaman)

2. Hati – hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan (suka mencuri)

3. Jeng Sri memang tinggi hati (sombong)

4. Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah (marah)

5. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu (tidak mau menurut)

6. Hati - hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual)

7. Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai keruptor. (marah)

8. Karena gelap mata, ia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)


9 Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu sepert ini. (mati)

10. Ketika kutinggalkan dulu kau masih merah sekarang sudah jejaka. (masih bayi)

11. Selama pertandingan sepak bola itu, benar – benar dia menjadi bintang lapangan. (pemain yang baik)

12. Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya (dibumbui, dihiasi)

13. Lagi - lagi aku yang dikambing hitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang dipersalahkan)

14. Maaf, aku tak sudi kaujadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kau suruh-suruh untuk kepentinganmu)

15. Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian tak pernah baik
(dihilangkan benar – benar)

16. "Gema Tanah Air" sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin (buku yang berisi kumpulan karangan
beberapa orang)

17. Kalau bekerja dengan setengah hati, hasinya kurang memuaskan (tidak sungguh- sungguh)

Anda mungkin juga menyukai