Anda di halaman 1dari 7

Tugas Personal ke-2

(Minggu 7 / Sesi 11)

Nama : Afrizal Wahyu Wibowo

NIM : 2201866144

Kelas :

Tugas : TP2 (Tugas Personal 2)

Case Study

Di dalam Amazon Go, Toko Masa Depan

Teknologi di dalam toko baru Amazon, yang dibuka Senin lalu di pusat kota Seattle,
memungkinkan pengalaman berbelanja yang berbeda - termasuk tidak adanya jalur
checkout.

Oleh Nick Wingfield


21 Januari 2018

SEATTLE - Petunjuk pertama bahwa ada sesuatu yang tidak biasa tentang toko masa depan
Amazon mengejutkan Anda tepat di pintu depan. Rasanya seolah-olah Anda memasuki
stasiun kereta bawah tanah. Sederetan gerbang menjaga pintu masuk ke toko, yang dikenal
sebagai Amazon Go, memungkinkan hanya orang dengan aplikasi smartphone yang dapat
masuk ke toko.
Di dalamnya ada mini market berukuran 1.800 kaki persegi yang dipenuhi rak-rak makanan
yang dapat Anda temukan di banyak toko lain - soda, keripik kentang, saus tomat. Ini juga
memiliki beberapa makanan yang biasanya ditemukan di Whole Foods, jaringan
supermarket yang dimiliki Amazon.
Tetapi teknologi yang juga ada di dalam, sebagian besar tersimpan jauh dari pandangan,
memungkinkan pengalaman berbelanja yang berbeda. Tidak ada kasir atau register di mana
pun. Pembeli meninggalkan toko melalui gerbang yang sama, tanpa berhenti untuk
mengeluarkan kartu kredit. Akun Amazon mereka secara otomatis akan dikenakan biaya
atas apa yang mereka ambil dari pintu.

ISYS6295 – Management Information System


Pada hari Senin, toko dibuka untuk umum pertama kalinya. Gianna Puerini, eksekutif yang
bertanggung jawab atas Amazon Go, baru-baru ini memberikan tur ke toko, di pusat kota
Seattle. Ini adalah tampilan apa yang akan ditemui pembeli.

Tidak ada keranjang belanja atau keranjang di Amazon Go. Karena proses checkout
otomatis, apa gunanya mereka? Sebaliknya, pelanggan memasukkan barang langsung ke tas
belanja yang akan mereka jalani.
Setiap kali pelanggan mengambil item dari rak, Amazon mengatakan bahwa produk tersebut
secara otomatis dimasukkan ke dalam keranjang belanja dari akun online mereka. Jika
pelanggan menaruh kembali barang tersebut di rak, Amazon menghapusnya dari keranjang
virtual mereka.
Ada lebih dari 3,5 juta kasir di Amerika Serikat pada tahun 2016 - dan beberapa pekerjaan
mereka mungkin dalam bahaya jika teknologi di balik Amazon Go akhirnya menyebar.

ISYS6295 – Management Information System


Untuk saat ini, Amazon mengatakan teknologinya hanya mengubah peran karyawan -
dengan cara yang sama menggambarkan dampak otomatisasi pada pekerja gudangnya.
"Kami baru saja menempatkan rekan pada berbagai jenis tugas yang menurut kami itu
menambah pengalaman pelanggan," kata Puerini.
Tugas-tugas itu termasuk me-reset rak-rak dan membantu pelanggan memecahkan masalah
teknis apa pun. Terdapat karyawan toko yang siap untuk membantu pelanggan menemukan
barang, dan ada dapur di sebelah koki yang menyiapkan makanan untuk dijual di toko.
Karena tidak ada kasir, seorang karyawan duduk di bagian anggur dan bir di toko, memeriksa
I.D.s sebelum pelanggan dapat mengambil alkohol dari rak.
Kebanyakan orang yang menghabiskan waktu di supermarket memahami bagaimana
menjengkelkannya proses pemeriksaan, dengan antrian panjang untuk kasir dan pelanggan
yang kebingungan di kios self-checkout.
Di Amazon Go, check out terasa seolah seperti mengutil. Hanya beberapa menit setelah
berjalan keluar dari toko, Amazon mengirimkan tanda terima elektronik untuk pembelian,
barulah perasaan itu hilang.
Pengutilan yang sebenarnya tidak mudah di Amazon Go. Dengan izin dari Amazon, saya
mencoba mengelabui sistem kamera toko dengan membungkus tas belanja sekitar $ 4,35
empat bungkus soda vanila saat masih di rak, menyelipkannya di bawah lenganku dan
berjalan keluar dari toko. Sistem Amazon langsung men-charge kepada saya untuk itu.
Pertanyaan besar yang belum terjawab adalah di mana Amazon berencana untuk membawa
teknologi. Ini tidak akan mengatakan apakah berencana untuk membuka lebih banyak toko
Amazon Go, atau meninggalkan ini sebagai hal baru yang unik. Kemungkinan yang lebih
menarik adalah bahwa hal itu bisa menggunakan teknologi di dalam toko-toko Whole Foods,
meskipun Ms Puerini mengatakan Amazon "tidak ada rencana" untuk melakukannya.
Bahkan ada spekulasi bahwa Amazon dapat menjual sistem ke pengecer lain, seperti menjual
layanan komputasi awan ke perusahaan lain. Untuk saat ini, pengunjung ke Amazon Go
mungkin ingin melihat pembelian mereka: Tanpa kasir yang menatap wajah mereka saat
checkout, sangat mudah melakukan pengeluaran berlebihan.

_____________________________
Nick Wingfield adalah koresponden teknologi yang berbasis di Seattle. Dia mencakup
Amazon, Microsoft dan teknologi baru dan telah menulis tentang dampak teknologi pada
ekonomi di Pacific Northwest. Dia sebelumnya seorang wartawan di The Wall Street
Journal.

Referensi

Wingfield, Nick. (2018). “Inside Amazon Go, Store of The Future”. Available:
https://www.nytimes.com/2018/01/21/technology/inside-amazon-go-a-store-of-the-future.html

ISYS6295 – Management Information System


Pertanyaan:

1. Gambarkan skema arsitektur dari solusi retail Amazon Go diatas dan identifikasi posisi
TPS, FAIS dan ERP nya secara umum.

Membayar dengan
Mengunduh
kartu kredit langsung
aplikasi Amazon
tanpa berhenti
Go

Barang sudah ada di


Menempelkan Mengambil barang
aplikasi dan sudah
QR Code yang diinginkan
checkout

TPS : Setiap kali pelanggan mengambil item dari rak, produk tersebut secara otomatis
dimasukkan ke dalam keranjang belanja dari akun online mereka. Jika pelanggan menaruh
kembali barang tersebut di rak, Amazon menghapusnya dari keranjang virtual mereka. Tidak
ada kasir atau register di mana pun. Pembeli meninggalkan toko melalui gerbang yang sama,
tanpa berhenti untuk mengeluarkan kartu kredit. Akun Amazon mereka secara otomatis akan
dikenakan biaya atas apa yang mereka ambil dari pintu.

FAIS : Ada beberapa karyawan yang ditugaskan untuk me-reset rak-rak dan membantu
pelanggan memecahkan masalah teknis apa pun. Terdapat karyawan toko yang siap untuk
membantu pelanggan menemukan barang, dan ada dapur di sebelah koki yang menyiapkan
makanan untuk dijual di toko. Karena tidak ada kasir, seorang karyawan duduk di bagian
anggur dan bir di toko, memeriksa I.D.s sebelum pelanggan dapat mengambil alkohol dari
rak.

ERP : Di dalam Amazon Go yang berukuran 1.800 kaki persegi dipenuhi rak-rak makanan
yang dapat Anda temukan di banyak toko lain - soda, keripik kentang, saus tomat. Ini juga
memiliki beberapa makanan yang biasanya ditemukan di Whole Foods, jaringan
supermarket yang dimiliki Amazon. Tanpa ada kasir yang menjaga.

2. Jelaskan mengapa TPS, FAIS dan ERP tersebut ada di dalam diagram arsitektur dan
apa fungsinya?
= Transaction processing systems (TPS), memonitor, menyimpan, mengumpulkan dan
mengolah data yang dihasilkan dari berbagai transaksi bisnis. Terdapat 2 (dua) cara sistem
pengolahan data, yaitu:

ISYS6295 – Management Information System


a. Batch processing, dimana data dikumpulkan dari berbagai transaksi pada saat transaksi itu
terjadi, kemudian ditempatkan secara berkelompok (batch). Sistem kemudian menyiapkan dan
memproses batch tersebut secara periodik (misalnya, setiap malam).

b. Online transaction processing (OLTP), pada proses ini transaksi bisnis diolah secara online
pada saat terjadinya. Contohnya pada saat kita melakukan pembayaran satu produk pada suatu
toko, sistem akan merekam penjualan tersebut dengan mengurangi persediaan sebanyak satu
unit, meningkatkan penjualan terhadap barang tersebut sebanyak satu unit, serta meningkatkan
posisi kas dari toko tersebut sebesar jumlah yang kita bayar.

Cara penginputan data ke dalam sistem informasi dapat melalui beragam cara:

 Dengan merekam data ke dalam sebuah formulir


 Dengan menginputkan data langsung ke dalam computer
 Dengan sms
 Dengan menginputkan data di internet
 Dengan barcode scanner
 Scanner yang lain

Functional area information systems (FAIS), menyediakan dukungan bagi berbagai area
fungsional dalam suatu organisasi dengan cara meningkatkan efisiensi dan efektivitas masing-
masing area internal.

Berikut peningkatan efektifitias dan efisiensi yang disediakan FAIS (Functional Area
Information Systems) dalam berbagai area fungsional perusahaan:

Accounting & Finance

1. Perencanaan keuangan, memaksimalkan penggunaan biaya yang dikeluarkan


2. Auditing, memastikan keakuratan transaksi keunangan perusahan dan melakukan penilaian
terhadap "kesehatan" keadaan keuangan perusahaan
3. Kontrol Anggaran (Budgerary Control), mengontrol pengeluaran dan kemudian
membandingkannya dengan anggaran yang dimiliki perusahaan.

Marketing & Sales

1. Customer relations, mengetahui konsumen dan memperlakukan mereka selayaknya raja


2. Sales force autimation, menggunakan software untuk mengotomasi penjualan dalam rangka
meningkatkan produktifitas "sales people".

HR Management

1. Rekrutmen, menemukan kandidat, melakukan tes dan menentukan kandidat mana yang cocok
untuk perusahaan
2. Performance administration, melakukan evaluasi pada karyawan dalam jangka waktu tertentu
(periodik)

ISYS6295 – Management Information System


Product / Operation & Logistics

1. Inventory management, mengatur waktu pemesanan stok baru, berapa stok yang harus dipesan
dan penyimpanan stok itu sendiri.
2. Quality control, mengontrol kerusakan produk pada saat datangnya material dan dalam proses
produksi.

Enterprise resource planning systems (ERP), mengadopsi pandangan dari proses bisnis
organisasi untuk mengintegrasi perencanaan, manajemen dan penggunaan sumber daya
organisasi, dengan menggunakan platform software tertentu serta database. Tujuan utama dari
sistem ERP adalah untuk mengintegrasi area fungsional dalam organisasi, sehingga aliran
informasi berjalan lebih lancar. Beberapa produk ERP yang terkenal adalah Oracle, SAP dan
PeopleSoft.

Sistem ERP II merupakan sistem ERP antarorganisasi yang menydiakan “web-enabled link”
antara sistem bisnis utama perusahaan, seperti persediaan dan produksi, dengan para pelanggan,
pemasok, distributor dan partner bisnis lainnya.

Keuntungan:

1. Kelincahan dan fleksibilitas organisasi.

2. Pendukung pengambilan keputusan.

3. Efisiensi dan kualitas.

Keterbatasan:

1. Proses bisnis yang sudah terdefinisi oleh vendor ERP, membuat perusahaan harus
melakukan perubahan proses.

2. Kompleks.

3. Mahal.

4. Makan waktu untuk implementasi.

Sistem ERP memberi dukungan secara efektif pada beberapa proses bisnis standar dalam suatu
organisasi. Sistem ERP mengelola end-to-end dan cross-departmental process. Proses cross-
departmental terjadi jika:

1. Berasal dari satu departemen dan berakhir di departemen yang berbeda.

2. Berasal dan berakhir dari satu departemen yang sama namun melibatkan departemen lain.

ISYS6295 – Management Information System


Sumber : LN (Lecture Notes) dan http://sisinfomanajemen.blogspot.com/2015/10/transaction-
processing-system-tps.html

----oOo----

ISYS6295 – Management Information System

Anda mungkin juga menyukai