NIM : 2201866144
Kelas :
Case Study
Teknologi di dalam toko baru Amazon, yang dibuka Senin lalu di pusat kota Seattle,
memungkinkan pengalaman berbelanja yang berbeda - termasuk tidak adanya jalur
checkout.
SEATTLE - Petunjuk pertama bahwa ada sesuatu yang tidak biasa tentang toko masa depan
Amazon mengejutkan Anda tepat di pintu depan. Rasanya seolah-olah Anda memasuki
stasiun kereta bawah tanah. Sederetan gerbang menjaga pintu masuk ke toko, yang dikenal
sebagai Amazon Go, memungkinkan hanya orang dengan aplikasi smartphone yang dapat
masuk ke toko.
Di dalamnya ada mini market berukuran 1.800 kaki persegi yang dipenuhi rak-rak makanan
yang dapat Anda temukan di banyak toko lain - soda, keripik kentang, saus tomat. Ini juga
memiliki beberapa makanan yang biasanya ditemukan di Whole Foods, jaringan
supermarket yang dimiliki Amazon.
Tetapi teknologi yang juga ada di dalam, sebagian besar tersimpan jauh dari pandangan,
memungkinkan pengalaman berbelanja yang berbeda. Tidak ada kasir atau register di mana
pun. Pembeli meninggalkan toko melalui gerbang yang sama, tanpa berhenti untuk
mengeluarkan kartu kredit. Akun Amazon mereka secara otomatis akan dikenakan biaya
atas apa yang mereka ambil dari pintu.
Tidak ada keranjang belanja atau keranjang di Amazon Go. Karena proses checkout
otomatis, apa gunanya mereka? Sebaliknya, pelanggan memasukkan barang langsung ke tas
belanja yang akan mereka jalani.
Setiap kali pelanggan mengambil item dari rak, Amazon mengatakan bahwa produk tersebut
secara otomatis dimasukkan ke dalam keranjang belanja dari akun online mereka. Jika
pelanggan menaruh kembali barang tersebut di rak, Amazon menghapusnya dari keranjang
virtual mereka.
Ada lebih dari 3,5 juta kasir di Amerika Serikat pada tahun 2016 - dan beberapa pekerjaan
mereka mungkin dalam bahaya jika teknologi di balik Amazon Go akhirnya menyebar.
_____________________________
Nick Wingfield adalah koresponden teknologi yang berbasis di Seattle. Dia mencakup
Amazon, Microsoft dan teknologi baru dan telah menulis tentang dampak teknologi pada
ekonomi di Pacific Northwest. Dia sebelumnya seorang wartawan di The Wall Street
Journal.
Referensi
Wingfield, Nick. (2018). “Inside Amazon Go, Store of The Future”. Available:
https://www.nytimes.com/2018/01/21/technology/inside-amazon-go-a-store-of-the-future.html
1. Gambarkan skema arsitektur dari solusi retail Amazon Go diatas dan identifikasi posisi
TPS, FAIS dan ERP nya secara umum.
Membayar dengan
Mengunduh
kartu kredit langsung
aplikasi Amazon
tanpa berhenti
Go
TPS : Setiap kali pelanggan mengambil item dari rak, produk tersebut secara otomatis
dimasukkan ke dalam keranjang belanja dari akun online mereka. Jika pelanggan menaruh
kembali barang tersebut di rak, Amazon menghapusnya dari keranjang virtual mereka. Tidak
ada kasir atau register di mana pun. Pembeli meninggalkan toko melalui gerbang yang sama,
tanpa berhenti untuk mengeluarkan kartu kredit. Akun Amazon mereka secara otomatis akan
dikenakan biaya atas apa yang mereka ambil dari pintu.
FAIS : Ada beberapa karyawan yang ditugaskan untuk me-reset rak-rak dan membantu
pelanggan memecahkan masalah teknis apa pun. Terdapat karyawan toko yang siap untuk
membantu pelanggan menemukan barang, dan ada dapur di sebelah koki yang menyiapkan
makanan untuk dijual di toko. Karena tidak ada kasir, seorang karyawan duduk di bagian
anggur dan bir di toko, memeriksa I.D.s sebelum pelanggan dapat mengambil alkohol dari
rak.
ERP : Di dalam Amazon Go yang berukuran 1.800 kaki persegi dipenuhi rak-rak makanan
yang dapat Anda temukan di banyak toko lain - soda, keripik kentang, saus tomat. Ini juga
memiliki beberapa makanan yang biasanya ditemukan di Whole Foods, jaringan
supermarket yang dimiliki Amazon. Tanpa ada kasir yang menjaga.
2. Jelaskan mengapa TPS, FAIS dan ERP tersebut ada di dalam diagram arsitektur dan
apa fungsinya?
= Transaction processing systems (TPS), memonitor, menyimpan, mengumpulkan dan
mengolah data yang dihasilkan dari berbagai transaksi bisnis. Terdapat 2 (dua) cara sistem
pengolahan data, yaitu:
b. Online transaction processing (OLTP), pada proses ini transaksi bisnis diolah secara online
pada saat terjadinya. Contohnya pada saat kita melakukan pembayaran satu produk pada suatu
toko, sistem akan merekam penjualan tersebut dengan mengurangi persediaan sebanyak satu
unit, meningkatkan penjualan terhadap barang tersebut sebanyak satu unit, serta meningkatkan
posisi kas dari toko tersebut sebesar jumlah yang kita bayar.
Cara penginputan data ke dalam sistem informasi dapat melalui beragam cara:
Functional area information systems (FAIS), menyediakan dukungan bagi berbagai area
fungsional dalam suatu organisasi dengan cara meningkatkan efisiensi dan efektivitas masing-
masing area internal.
Berikut peningkatan efektifitias dan efisiensi yang disediakan FAIS (Functional Area
Information Systems) dalam berbagai area fungsional perusahaan:
HR Management
1. Rekrutmen, menemukan kandidat, melakukan tes dan menentukan kandidat mana yang cocok
untuk perusahaan
2. Performance administration, melakukan evaluasi pada karyawan dalam jangka waktu tertentu
(periodik)
1. Inventory management, mengatur waktu pemesanan stok baru, berapa stok yang harus dipesan
dan penyimpanan stok itu sendiri.
2. Quality control, mengontrol kerusakan produk pada saat datangnya material dan dalam proses
produksi.
Enterprise resource planning systems (ERP), mengadopsi pandangan dari proses bisnis
organisasi untuk mengintegrasi perencanaan, manajemen dan penggunaan sumber daya
organisasi, dengan menggunakan platform software tertentu serta database. Tujuan utama dari
sistem ERP adalah untuk mengintegrasi area fungsional dalam organisasi, sehingga aliran
informasi berjalan lebih lancar. Beberapa produk ERP yang terkenal adalah Oracle, SAP dan
PeopleSoft.
Sistem ERP II merupakan sistem ERP antarorganisasi yang menydiakan “web-enabled link”
antara sistem bisnis utama perusahaan, seperti persediaan dan produksi, dengan para pelanggan,
pemasok, distributor dan partner bisnis lainnya.
Keuntungan:
Keterbatasan:
1. Proses bisnis yang sudah terdefinisi oleh vendor ERP, membuat perusahaan harus
melakukan perubahan proses.
2. Kompleks.
3. Mahal.
Sistem ERP memberi dukungan secara efektif pada beberapa proses bisnis standar dalam suatu
organisasi. Sistem ERP mengelola end-to-end dan cross-departmental process. Proses cross-
departmental terjadi jika:
2. Berasal dan berakhir dari satu departemen yang sama namun melibatkan departemen lain.
----oOo----