Anda di halaman 1dari 10

LARUTAN ELEKTROLIT DAN DAYA HANTAR LISTRIK

I. TATA NAMA SENYAWA ION

Daftar Kation Dan Anion


1) KATION
a) Kation yang hanya dapat membentuk satu macam ion. (Kebanyakan kation logam golongan utama, IA (M+); IIA(M2+); IIIA(M3+); Ag+
Nama traadisional dan nama sistimatiknya adalah sama .

Kation Nama Tradisional dan Nama


Sistimatik
Group 1 (IA)
Li+ Ion litium
Na+ Ion natrium
K+ Ion kalium
Rb+ Ion rubidium
Cs+ Ion sesium
Group 2 (IIA)
Be2+ Ion berilium
Mg2+ Ion magnesium
Ca2+ Ion kalsium
Sr2+ Ion strontium
Ba2+ Ion barium
Group 13 (IIIA)
Al3+ Ion aluminium
Ga3+ Ion galium
In3+ Ion indium
Ag+ Ion perak
Zn2+ Ion zink

b) Kation yang dapat membentuk dua macam ion. (biasanya kation dari logam golongan transisi)
• Traditional name: Sebutkan nama logam (dalam bahasa latin) dengan memberi akhiran-o untuk kation muatan rendah, dan akhiran-i untuk kation muatan tinggi
• Stock system : Sebutkan nama logam(dalam bahasa Indonesia) diikuti besar muatan kation ditunjukkan dengan angka romawi di dalam kurung(tanpa spasi)
kation Nama Tradisional (Trivial) Nama Sistimatik (Stock Name)
Cu+ Ion kupro Ion tembaga(I)
Cu2+ Ion kupri Ion tembaga(II)
Hg2 2+ In merkuro Ion raksa(I)
Hg2+ Ion merkuri Ion raksa(II)
Co2+ Ion kobalto Ion kobalt(II)
Co3+ Ion kobalti Ion kobalt(III)
Cr2+ Ion kromo Ion kromium(II)
Cr3+ Ion kromi Ion kromium(III)
Fe2+ Ion ferro Ion besi(II)
Fe3+ Ion ferri Ion besi(III)
Mn2+ Ion mangano Ion mangan(II)
Mn3+ Ion mangani Ion mangan(III)
Pb2+ ion plumbo Ion timbal(II)
Pb4+ ion plumbi Ion timbal(IV)
Sn2+ ion stanno Ion timah(II)
Sn4+ ion stanni Ion timah(IV)

c) Polyatomic kation
NH4+ ion ammonium
PH4+ ion fosfonium

2. PENAMAAN ANION
a) Anion mono atomic diberi nama diambil dari nama unsur dan diberi akhiran-ida.
Nama tradisional dan nama sistimatiknya sama

Anion Traditional and


systematic Indonesian name
C4ˉ Ion karbida
Si4ˉ Ion silisida
N3ˉ Ion nitrida
P3ˉ Ion fosfida
As3ˉ Ion arsenida
O2ˉ Ion oksida
S2ˉ Ion sulfida
Se2ˉ Ion selenida
Te2ˉ Ion telurida
Fˉ Ion fluorida
Cℓˉ Ion klorida
Brˉ Ion bromida
Iˉ Ion iodida
Hˉ Ion hidrida
b) Anion poli atomik mengandung oksigen dengan unsur lain, yang disebut okso anion atau oksi anion.
• Unsur golongan V A dan VI Ayang membentuk 2 macam okso anion, anion dengan jumlah oksigen sedikit diberi akhiran-it sedang anion dengan jumlah oksigen lebih banyak diberi akhiran-
at.

Anion Traditional and


Systematic Name
NO2- Ion nitrit
NO3- Ion nitrat
SO32- Ion sulfit
SO42- Ion sulfat
SeO32- Ion selenit
SeO42- Ion selenat
PO33- Ion fosfit
PO43- Ion fosfat
AsO33- Ion arsenit
AsO43- Ion arsenat
SbO33- Ion antimonit
SbO43- Ion antimonat

• Halogen dapat membentuk 4 macam okso anion. Oxo anion dengan jumlah oksigen terbanyak diberi awalan per- , sedangkan okso anion dengan jumlah oksigen paling sedikit diberi awalan
hipo- .

Anion Traditional and CℓO- Ion hipokhlorit


Systematic Name Cℓ O2- Ion khlorit
XO- Ion hipohalit Cℓ O3- Ion khlorat
XO2- Ion halit Cℓ O4- Ion perkhlorat
XO3- Ion halat Br O- Ion hipobromit
XO4- Ion perhalat Br O2- Ion bromit
Br O3- Ion bromat
• Note: X= Cℓ; Br; I Br O4- Ion perbromat
IO- Ion hipoiodit
IO2- Ion iodit
IO3- Ion iodat
IO4- Ion periodat
c) Beberapa ion yang terbentuk dari kombinasi anion dan ion hydrogen:

Anion Nama Traditional and systematic


HSˉ Ion bisulfida Atau Ion hidrogen sulfida
HCO3ˉ Ion bikarbonat atau Ion hidrogen karbonat
HSO4ˉ Ion bisulfat atau Ion hidrogen sulfat
HPO42ˉ Ion hidrogen fosfat
H2PO4ˉ Ion dihidrogen fosfat
HAsO42ˉ Ion hidrogen arsenat
H2AsO4ˉ Ion dihidrogen arsenat
HSbO42ˉ Ion hidrogen antimonat
H2SbO4ˉ Ion dihidrogen antimonat

d) Beberapa anion lain yang sering dijumpai :

Ion Nama Traditional and


systematic
CNˉ Ion sianida
OHˉ Ion hidroksida
O22ˉ Io peroksida
SCNˉ Ion tiosianat
CH3COOˉ Ion asetat
CrO42ˉ Ion kromat
Cr2O72ˉ Ion dikromat
C2O42ˉ Ion oksalat
CO32- ion karbonat
SiO32- Ion silikat
H3O+ Io hidronium
MnO42- ion manganat
MnO4- ion permanganat

2. PENULISAN RUMUS SENYAWA ION


Rumus senyawa ion dituliskan dari kation yang tanpa spasi diikuti anion. Tanda indeks diperlukan untuk menyetarakan muatan, jika muatan kation dan anion berbeda.

Ada 2 hal yang harus diperhatikan


(1)Pada rumus senyawa ion, kation dituliskan terlebih dahulu lalu diikuti anion
(2)Jika ion berupa poliatomik lebih dari satu, maka harus diberi tanda kurung
Contoh.

SENYAWA ION SENYAWA ION


KATION ANION YANG KATION ANION YANG
TERBEN4UK TERBEN4UK
Na+ Clˉ NaCl Mg2+ Clˉ MgCl2
Na+ S2ˉ Na2S Mg2+ S2 ˉ MgS
Na+ N3ˉ Na3N Mg2+ N3ˉ Mg3N2
Ca2+ NO3ˉ Ca(NO3)2 Mg2+ NO3ˉ Mg(NO3)2
Ca2+ SO42ˉ CaSO4 NH4+ SO42ˉ (NH4)2SO4
Ca2+ PO43ˉ Ca3(PO4)2 Mg2+ PO43ˉ Mg3(PO4)2

3. PENAMAAN SENYAWA ION


Pada penamaan senyawa ion, nama kation disebutkan terlebih dahulu, diikuti nama anion
Contoh
Nama Tradisional dan
Senyawa Ion
Sistematik
Mg3(PO4)2 Magnesium fosfat
(NH4)2S Amonium sulfida

Nama
Senyawa Ion Traditional Systematic
Fe(NO3)2 Ferro nitrat Besi(II) nitrat
Fe2(SO3)3 Ferri sulfit Besi(III) sulfit
Cu(HCO3)2 Cupri bikarbonat Tembaga(II) bikarbonat

II. TATA NAMA SENYAWA KOVALEN

1. SENYAWA KOVALEN BINER


2. ASAM

1. SENYAWA KOVALEN BINER

Senyawa kovalen yang paling sederhana adalah senyawa kovalen biner, yaitu senyawa yang terbentuk dari 2 unsur nonlogam.
Senyawa ini diberi nama dengan menganggap seolah-olah salah satu unsurnya lebih seperti kation dibanding unsur yang satunya dengan urutan sebagai berikut:.
Elements: B Si C Sb As P N H Te Se S I Br Cl O F

Group: 13 14 15 1 16 17 16 17

CONTOH:
Senyawa yang tersusun dari 3 unsur F dengan 1 unsur N dituliskan dengan lambang NF 3 bukan F3N. Air dilambangkan dengan H2O bukan OH2
Penamaan senyawa kovalen biner menggunakan aturan sbb:
• Unsur pertama disebutkan terlebih dahulu, menggunakan nama unsurnya
• Unsur kedua diberi nama seolah-olah sebagai anionnya (diberi akhiran-ida)
• Awalan (mono, di, tri, tetra,penta, heksa) digunakan untuk menyatakan banyaknya unsur pada senyawa tersebut. Huruf terakhir “o” atau “a” sering dihilangkan jika unsur berikutnya dimulai
dengan huruf vocal.
Example : N2O4 dinamakan dinitrogen tetroksida, bukan dinitrogen tetraoksida
 Awalan “mono” tidak pernah digunakan untuk nama unsur yang pertama.
Example CO disebut karbon monoksida, bukan monokarbon monoksida

Table beberapa senyawa nitrogen dan penamaannya


Senyawa Nama
N2O Dinitrogen monoksida
NO Nitrogen monoksida
NO2 Nitrogen dioksida
N2O3 Dinitrogen trioksida
N2O4 Dinitrogen tetroksida
N2O5 Dinitrogen pentoksida

2. ASAM
Asam adalah zat yang di dalam air menghasilkan satu atau lebih ion H+ dan anion
Dissolve in water
HCl(g) H+(aq) + Cl- (aq)
Ion H+ yang dihasilkan bereaksi dengan air menghasilkan ion hidronium, H3O+
H+(aq) + H2O(l) H3O+(aq) .
Asam Monoprotik dan Asam Poliprotik
Jika suatu asam dapat menghasilkan hanya 1 ion H+ disebut asam monoprotik Contoh : HCℓ, HNO3, and HCℓO4.
Jika suatu asam dapat menghasilkan 2 ion H+ disebut asam diprotic Contoh: H2SO4 and H2CO3.
Jika suatu asam dapat menghasilkan 3 ion H+ disebut asam triprotik Contoh: H3PO4
Secara umum, asam yang dapat menghasilkan lebih dari 1 ion H+ disebut asam politropik.
PENAMAAN ASAM
Nama asam dengan cara memberi awalan “asam” lalu diikuti nama anionnya

ANION SENYAWA NAMA


ASAM
Fˉ HF Asam fluorida
Cℓˉ HCℓ Asam klorida
Brˉ HBr Asam bromida
Iˉ HI Asam iodida
CNˉ HCN Asam sianida
S2 ˉ H2S Asam sulfida
CO32ˉ H2CO3 Asam karbonat
NO2ˉ HNO2 Asam nitrit
NO3ˉ HNO3 Asam nitrat
PO43ˉ H3PO4 Asam fosfat
SO32ˉ H2SO3 Asam sulfit
SO42ˉ H2SO4 Asam sulfat
ClOˉ HClO Asam hipoklorit
ClO2ˉ HClO2 Asam klorit
ClO3ˉ HClO3 Asam klorat
ClO4 HClO4 Asam perklorat

III. TATA NAMA SENYAWA ORGANIK


Senyawa organik adalah senyawa-senyawa karbon dengan sifat-sifat tertentu. Pada awalnya, senyawa organik ini tidak dapat dibuat di laboratorium, melainkan hanya dapat diperoleh dari
makhluk hidup. Oleh karena itu, senyawa-senyawa karbon tersebut dinamai senyawa organik.
Senyawa organik mempunyai tata nama khusus. Selain nama sistematis, banyak senyawa organik mempunyai nama lazim atau nama dagang (nama trivial). Beberapa di antaranya sebagai berikut.
IV. LARUTAN ELEKTROLIT DAN DAYA HANTAR LISTRIK

Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dibedakan menjadi 2, yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantakan
arus listrik, karena dalam lautan elektrolit, larutan tersebut terurai menjadi ion atau mengalami ionisasi, dimana ion-ion tersebut bebas bergerak.Yang termasuk larutan elektrolit adalah larutan dari
senyawa ion dan larutan dari senyawa kovalen polar yang mengandung ion.
Sedangkan larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena tidak mengalami ionisasi. Untuk membedakan larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan
larutan nonelektrolit digunakan alat uji elektrolit.
Kesimpulan:
Berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik, larutan dibedakan menjadi 2 yaitu laruan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
1. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, yaitu larutan dari senyaw kovalen nonpolar (misalnya minyak, eter) dan senyawa kovalen polar yang tidak mengandung ion
(misalnya larutan gula C12H22O11; larutan urea, CO(NH2)2; larutan glukosa C6H12O6; alkohol C2H5OH; ).
2. Sedangkan larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung ion yang bisa bergerak bebas, yaitu larutan dari senyawa ion atau garam dan senyawa kovalen polar yang
mengandung ion ( misalnya asam dan basa).
3. Berdasarkan derajat ionisasi (α) yaitu perbandingan banyaknya zat yang terurai menjadi ion terhadap zat mula-mula, larutan elektrolit dibedakan menjadi 2 yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah. Elektrolit kuat
maka seluruhnya atau hampir seluruhnya zat terurai menjadi ion. Sedangka elektrolit lemah hanya sebagian kecil zat terurai menghasilkan ion.

a. Elektrolit kuat, adalah zat elektrolit yang terurai sempurna dalam air. Daya hantar listriknya relatif baik walaupun konsentrasinya relatif kecil. Tergolong elektrolit kuat yaitu:
1) Asam-asam kuat, seperti : HCl, HBr,HI, HClO3, H2SO4, HNO3, dsb.
2) Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2, dsb
3) Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dsb
b. Elektrolit lemah, adalah zat elektrolit yang terurai sebagian membentuk ion-ionnya dalam pelarut air.
Contoh :
1). Asam-asam lemah, seperti: CH3COOH(cuka), HCN,HF, H2CO3, H2S, dan lain-lain
2). Basa-basa lemah seperti: NH4OH atau NH3 (ammonia), Ni(OH)2, Be(OH)2, Mg(OH)2, dan lain-lain
3). Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2, dan lain-lain

4. Daya hantar listrik senyawa ion dan senyawa kovalen polar.


Daya hantar listrik senyawa ion dan senyawa kovalen polar bergantung pada wujudnya.
a. Senyawa ion
• Padatan: Tidak dapat menghantarkan arus listrik. Sebab, dalam padatan, ionionnya tidak bergerak bebas.
• Lelehan: Dapat menghantarkan listrik. Sebab, dalam lelehan, ion-ionnya dapat bergerak relatif lebih bebas dibandingkan ion-ion dalam zat padat.
• Larutan (dalam pelarut air): Dapat menghantarkan listrik. Sebab, dalam larutan, ion-ionnya dapat bergerak bebas.

b. Senyawa Kovalen Polar:


• Padatan: Tidak dapat menghantarkan listrik, karena padatannya terdiri atas molekulmolekul netral meski bersifat polar.
• Lelehan: Tidak dapat menghantarkan listrik, karena lelehannya terdiri atas molekulmolekul netral meski dapat bergerak bebas.
• Larutan (dalam air) : Dapat menghantarkan listrik, karena dalam larutan molekul-molekulnya dapat terionisasi menjadi ion-ion yang dapat bergerak bebas.

5. Elektrolit kuat dan elektrolit lemah


Kuat atau lemahnya suatu elektrolit, secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan derajat ionisasi/derajat disosiasi dan konsentrasi atau kepekatan larutan

Anda mungkin juga menyukai