DISUSUN OLEH :
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Setelah mempelajari data-data kerangka acuan kerja proyek, bersama ini kami
mengajukan metode pelaksanaan sesuai dengan lingkup data yang ada. Pekerjaan ini adalah
Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam
penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi sehingga sesuai dengan rencana kerja dan
kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan
sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan
akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.
Untuk mencapai hasil yang optimal (sesuai dengan biaya, kualitas dan waktu), metode
pelaksanaan ini kami susun untuk dilaksanakan di lapangan sesuai anggaran dan kualitas yang
Perikanan Tarakan
Kalimantan Utara. Dimna Secara detailnya terletak di Jl. Aki Balak Rt. 08 Kel. Karang Harapan
Gambar Perspektif
Gambar Tampak
Gambar Tampak
Sesuai dengan Daftar Kuantitas dan Harga, maka dapat diketahui lingkup pekerjaan yang
dilaksanakan pada pekerjaan ini terdiri dari:
A. Pekerjaan Persiapan
B. Pekerjaan Tanah
F. Pekerjaan Atap
I. Pekerjaan Pengecatan
START
MANAJEMEN HSE
PEKERJAAN PERSIAPAN
DAN PEMBONGKARAN
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Arsitektur
FINISH
Leader, dibantu oleh beberapa tenaga staf Teknik / Engineering dan didukung tenaga-
tenaga terampil dan ahli. Tim tersebut juga didukung oleh bagian Logistik, Personalia, dan
Keuangan yang diberi wewenang penuh oleh perusahaan dalam melaksanakan proyek ini
Team Leader
Pelaksana K3
Konstruksi
Pelaksana Lapangan
Tukang
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1 UMUM
Pekerjaan persiapan direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu proyek
konstruksi. Perencanaannya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh suatu hasil
Pekerjaan yang efisien, namun bisa mencakup segala pekerjaan yang diperlukan untuk
ataupun fasilitas penunjang orang-orang yang terlibat pembangunan untuk dapat hidup
secara layak. Selain itu fasilitas sementara juga harus dalam kondisi yang senyaman mungkin
berkaitan dengan kelancaran dan kemudahan pekerja proyek.
Fasilitas yang akan dibangun pada proyek ini yaitu antara lain:
tepat kepada pekerja/buruh dan/atau orang lain yang berada di tempat kerja, yang
1
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
0
b. Petugas P3K di tempat kerja adalah pekerja/buruh yang ditunjuk oleh
kerja
c. Peralatan keselamatan kerja atau Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang
wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
secara langsung.
lain)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Masker (Respirator)
1
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
1
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
(misal pekerjaan menggerinda)
Jas Hujan (Rain Coat)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat).
Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang
Papan nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
Bahan yang dipakai: kayu kaso, plywood uk. 4’ x 8’ x 4mm, amplas, cat kayu, paku, split,
Peralatan yang digunakan : cangkul, blencong, sekop, gergaji, meteran, ketam, pensil,
Metode Pelaksanaan :
1
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
2
Gambar Contoh Pek. Plank Nama Proyek
Kelihatannya pekerjaan Pembongkaran memang mudah dan sederhana. Tapi jika tidak
dilakukan dengan cara yang benar, merobohkan atau membongkar bangunan justru bisa
menimbulkan resiko bahaya yang tinggi. Oleh dan itu proses pembongkaran harus
dilakukan dengan hati-hati dan memerlukan teknik tersendiri, tidak asal meruntuhkan atau
tempat kerja
Kontraktor melakukan engineering survey, antara lain mencakup melihat kondisi strktur
yang akan dibongkar termasuk peninjauan atas kekuatan bangunan, bagian yang tidak
stabil dari bangunan dan kemungkinan collapse, merencanakan metode, peralatan
1
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
3
Menyiapkan perangkat pengaman seperti Jaring pengaman, rambu/ tanda
mati (shut off), dan saluran air kondisi tertutup jika dipandang perlu maka dapat
dipindahkan ke lokasi sementara diluar bangunan dalam kondisi aman.
Memastikan bangunan yang akan dibongkar sudah tidak terdapat sisa-sisa barang
yang berbahaya.
Jika semuanya sudah aman baru setelah itu pembongkaran bisa dilakukan. Bagian
yang harus dibongkar pertama kali yaitu pintu dan jendela berikut kusen dan element
lain yang bisa dilepas secara langsung. Perabot ini masih bisa dipakai lagi sehingga
harus diamankan agar tidak rusak terkena runtuhan element yang lain.
Apabila plafon memakai bahan dari enternit, kayu atau yang lainnya lepas semua
bagian ini. Dari sini lalu melangkah pada bagian sistem kelistrikan yaitu kabel. Tidak
berbeda dengan pintu, ada beberapa element yang masih bida dipakai lagi. Jadi ketika
yaitu genteng. Lepas satu persatu susunannya lalu dilanjutkan dengan melepas bagian
kerangka yang terdiri dari reng dan usuk. Jika memakai bahan dari kayu, perlu lebih
berhati-hati karena banyak paku yang bisa melukai kaki atau tangan. Selain itu ketika
melepas kayu, perhitungkan dengan cermat agar posisi duduk tidak berada pada kayu
yang berhungan dengan kayu lain yang sedang dilepas. Hal yang sama juga harus
dilakukan pada kerangka yang terbuat dari besi baja
Langkah berikutnya yaitu membongkar dinding atau tembok. Pertama kali yang harus
dibongkar adalah dinding yang punya ukuran paling tinggi. Karena dinding ini sudah
tidak punya element penahan, maka resiko bisa roboh dan jatuh sendiri menjadi lebih
menggunakan air. Tujuannya adalah agar debu yang berterbangan bisa diminimalkan.
Bagian yang tidak boleh dilupakan adalah perhitungkan arah dinding tersebut mau
jatuh. Bikin suatu sistem yang membuat arah jatuhnya tidak mengenai bangunan lain
yang ada disampingnya. Kecuali jika batu bata yang ada di dalam dinding mau
digunakan lagi, bisa dilepas satu persatu agar tidak pecah. Memang pekerjaan ini
1
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
4
membutuhkan waktu yang lebih lama, namun jika mau membuat bangunan yang baru
Bagian paling sulit dalam pembongkaran dinding adalah ketika harus melepas
konstruksi yang terbuat dari tulang besi. Selain butuh waktu yang lebih lama prosesnya
juga rumit. Terlebih lagi bila rumah tersebut terdiri dari dua lantai atau lebih. Karena
tulang besi tersebut tidak hanya ada di dinding saja namun juga berada di lantai bagian
atas. Bahkan element ini menjadi merupakan pekerjaan yang paling melelahkan.
Jika semuanya sudah dibongkar, tinggal melepas lantainya lalu disusul dengan pondasi
yang ada di dalam tanah. Pekerjaan ini juga tidak kalah rumit dibanding dengan
pembongkaran konstruksi. Kita harus membuat galian atau lubang lebih dahulu.
4. Direksi Keet
Direksi keet diperlukan untuk mendukung proses kegiatan dan monitoring
Waktu yang dibutuhkan: Direksi Keet dan Gudang barak kerja dilaksanakan diawal
Peralatan yang diperlukan: Gergaji kayu, gergaji besi, ketam, ember aduk, meteran,
sekop, cangkul, stamper, cetok semen, sapu lidi, kuas, tang, kunci inggris, obeng dan
pensil.
Bahan yang dipakai: kayu borneo, tripleks, kaca nako, amplas, cat kayu, semen, pasir
pasang beton, kunci tanam, kunci, engsel, kabel listrik, stop kontak, saklar, lampu pijar,
Metode Pelaksanaan :
- Pemasangan Bouwplank.
- Pemadatan tanah dengan stamper pada lokasi yang sesuai dengan rencana.
beton adukan 1 Pc : 3 Psr : 5 Split dan diberi stud besi s/d kaki tiang.
1
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
5
- Pasang kayu borneo double tripleks berikut kunci dan jendela kaca nako.
1 Pc : 3 Psr : 5 Split.
- Pembersihan dan melengkapi direksi keet dengan isinya meja, kursi, lemari,
5. Air Kerja
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya.
Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja.
Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk
mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk
keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari
sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah
ditentukan.
1
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
6
Gambar 2.2 Pek. Pengadaan Air Kerja
6. Listrik Kerja
bantu kerja lainnya. Pengadaan listrik kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan
pengajuan ke PLN atau dari Genset tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan
pekerjaan.
berisi keterangan lokasi peralatan, usulan cara pengangkutan dan jadwal kedatangan
peralatan dilapangan. Selanjutnya alat ditempatkan pada lokasi yang aman / dekat di
lokasi proyek agar mudah digunakan dalam pekerjaan nantinya. Mobilisasi peralatan
1
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
7
lampiran dalam dokumen penawaran) dan ketentuan lain yang telah dipersyaratkan
3 Pick Up 1 m3 1 Unit
b. Mobilisasi Personil
Mobilisasi tenaga kerja mencakup tenaga kerja yang didatangkan dari luar lokasi
maupun berasal dari sekitar proyek. Tenaga kerja yang dominan adalah tenaga kerja
Konstruksi Tenaga kerja yang tidak memerlukan keahlian khusus akan diambil
sebanyak mungkin dari penduduk lokal. Jika tenaga kerja lokal yang ada belum
7 Administrasi 1 Orang
1
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
8
c. Demobilisasi
dilakukan di setiap hari dari awal pekerjaan hingga akhir kegiatan proyek, namun
saat yang penting dilakukan dokumentasi adalah pada saat pekerjaan mayor guna
Metode Pelaksanaan :
- Foto 0 % adalah foto keadaan proyek pada saat pekerjaan belum dimulai
(Existing).
progress 50 %.
- Foto 100 % adalah foto keadaan proyek pada saat pekerjaan sudah selesai
100 %.
- Titik pengambilan foto sedapat mungkin berada pada satu titik tetap.
Penjelasan Umum
Ruang Lingkup
1
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
9
Penebangan pohon/pembersihan harus tuntas sampai pada akar-akarnya
dilaksanakan, dan tak kalah pentingnya adalah membuat MC 0 (Mutual Chek Nol)
Metode Kerja
sesuai dengan spesifikasi teknis. Sisa Pembakaran yang sudah padam sama
sekali ditanam dan diurug kembali secara rapi.
2
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
0
Flow Chart Pekerjaan Pembersihan Lokasi
Mulai
Tidak
Cek Kembali Inspeksi
Ya
Proses Pembersihan Lokasi
Tidak
Inspeksi
Ya
Selesai
Penjelasan Umum
Metode Pekerjaan
Pengukuran dan Titik Peil (0,00) Bangunan, melaksanakan pengukuran yang tepat
2
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
1
langit dan sebagainya dengan hasil yang baik dan siku, untuk mendapatkan titik
Peil harap disesuaikan dengan notasi-notasi yang tercantum pada gambar rencana
(Lay Out), dan bila terjadi penyimpangan atau tidak sesuainya antara kondisi
Pekerjaan.
atau dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya sehingga dapat
dimanfaatkan hingga pekerjaan mencapai tahapan trasraam tembok bawah.
2
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
2
Gambar Pekerjaan Pemasangan Bouwplank
2
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI
3
Flow Chart Pekerjaan Bowplank.
MULAI
Tidak
Peletakan Kalibrasi
Patok Alat Tidak
Chec
k Check
Iya Iya
Pengukuran
Peletakan
Patok
SELESAI
Penjelasan Umum
Ruang Lingkup
Pekerjaan galian tanah pada proyek ini meliputi galian untuk Pondasi Batu kali dimana
posisi galian harus betul-betul diperhatikan dari segi Elevasi. Galian dilakukan dengan
langkah-langkah yang sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi kerusakan ekologi tanah
setempat, dan perlu diperhatikan dari segi Kesehatan dan Keselamatan Kerja, serta
Metode Kerja
Pekejaan galian dilaksanakan secara open cut. Surveyor akan memberikan patok-patok
panduan serta berapa kedalaman galian yang harus dicapai. Pekerja melakukan
penggalian sesuai dengan urutan dan panduan dari Surveyor dan diawasi oleh
aman, tidak akan terjadi longsor dan masuk kedalam lubang galian. Hasil galian yang
berlebih, atau yang tidak dapat dipakai untuk timbunan kembali dimuat langsung ke
Dumptruk untuk dibuang ke Disposal area. Bak dumptruck harus ditutupi dengan
terpal/plastik agar tanah yang dibawa tidak berceceran. Kesemuanya ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan akibat aktifitas
pekerjaan Galian. Lobang galian yang telah selesai digali dengan alat berat, dilakukan
perapihan dengan tenaga manusia, untuk persiapan pekerjaan selanjutnya.
Penjelasan Umum
Pekerjaan Urugan Pasir dilakukan di bagian bawah Lantai dimana Urugan Pasir terdapat
di area yang tidak rata. Urugan Pasir dipadatkan dengan menggunakan tenaga
manusia. Material timbunan ini harus bersih, dan disetujui oleh direksi/pengawas
kontruksi.
Ruang Lingkup
Metode Pelaksanaan :
a) Penghamparan material Urugan lapis perlapis dengan ketebalan yang sama dan
lebar timbunan sesuai dengan garis kelandaian, penampang melintang dan ukuran
b) Metode pemadatan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dan dimulai
dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu timbunan,
c) Apabila tanah timbunan tidak mengandung kadar air yang mencukupi, perlu
disiram air sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah terlalu basah maka perlu
Penjelasan Umum
Pondasi Strauss Pile atau biasa disebut dengan bor pile manual pada dasarnya memiliki
bentuk yang hampir sama persis dengan Bore Pile, yang membedakan keduanya ialah
terletak pada cara pelaksanaan dan penggunaan alat untuk pengeboran. Pada tahap
pelaksanaannya pun masih menggunakan cara yang hampir sama, akan tetapi pada
Bore Pile manual ini akan dilaksanakan dengan lebih sederhana bahkan dengan harga
Ruang Lingkup
mengenai pekerjaan jasa Strauss Pile. Pekerjaan jasa bor manual ini adalah pekerjaan
yang membangun sebuah pondasi konstruksi bangunan yang sistem kerjanya ialah
masih manual dan tidak menggunakan bantuan mesin. Secara umum, Strauss Pile atau
bor pile manual memiliki bentuk yang menyerupai tabung dan memiliki panjang yang
Perlu ketahui, pondasi Strauss Pile berfungsi untuk mengurangi tingkat penurunan
tanah dan mampu menjadikan bangunan menjadi lebih kokoh dan kuat. Pondasi
Strauss Pile pada dasarnya mampu mengerjakan mulai dari diameter 20cm hingga
dengan 35cm. Rata-rata kedalaman yang mampu dicapai oleh bor pile manual ini ialah
hingga 6 meter. Pondasi bor pile manual sangat cocok untuk dijadikan metode atau
teknik pengeboran dalam membangun konstruksi untuk bangunan seperti Turap siring
, dan lainnya. Teknik bor pile manual juga sangat cocok untuk digunakan dalam
pengeboran pembangunan konstruksi pagar dan jembatan. Berikut ini langkah atau
tahapan dalam melaksanakan Strauss Pile.
ialah persiapan alat Strauss Pile dengan mata bor yang sesuai dengan kondisi tanah
b) Persiapan kerja
Tahap selanjutnya ialah merangkai peralatan kerja, mulai dari mata bor, stang bor,
pipa, dan lainnya. Semua akan dirangkai hingga menjadi Strauss Pile atau satuan
alat bore pile yang telah siap untuk digunakan dalam proses pengeboran.
c) Proses pengeboran
memutar mata bor, maka harus diberikan tekanan yang kuat, selanjutnya mata bor
akan di angkat untuk mengambil dan membuang tanah yang telah penuh dan
menempel di mata bor. Hal ini harus dilakukan secara berulang hingga sampai di
kedalaman 6 meter.
d) Pembesian
Proses pembesian ini dilakukan dengan membuat bentuk spiral untuk cicin dengan
pemotongan besi pokok yang memiliki panjang yang dilebihkan untuk kemudian
di stek. Besi tersebut selanjutnya akan di rangkai lalu di ikat dengan kawat hingga
akhirnya menjadi satu tulangan besi yang akan dimasukkan ke dalam lubang bor
pile manual.
e) Pengecoran
Tahap terakhirnya tentunya ialah pengecoran. Dalam pengecoran, jika lubang bor
basah atau di penuhi dengan air maka diharuskan menggunakan pipa paralon agar
membantu memasukkan cor hingga ke dasar lubang. Dan sebaliknya, jika lubang
cor kering maka bisa langsung dimasukkan dengan adukan cor ke lubang.
Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana. Buat adukan
untuk lantai kerja dengan campuran adukan 1PC:3Psr:5Krl atau B0. Pastikan bahwa lokasi
yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan ketebalan yang sesuai
rencana dan telah diratakan. Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah
atau kotoran. Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk
menentukan ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per
1 m untuk leveling lantai kerja. Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau
ember. Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan tarikan
benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
Untuk Pondasi Foot plat disini digunakan dengan ukuran 110 x 110 x 40 cm. dengan
pembesian besi beton Ulir dan mutu beton K-225. Adapun untuk mengetahui lebih lanjut
dapat dijelaskan dengan gambar dibawah ini dan diuraikan urutan-urutan pekerjaannya.
Adapun urutan pekerjaan Pondasi Foot Plat dapat diuraikan sebagai berikut :
Pekerjaan Pembesian
telah disetujui Direksi. Pemasangan Besi Beton dipasang sedemikian (dipertengahan cor
beton), sehingga fungsi besi beton sebagai tulangan yang menahan gaya tarik dapat
diperhatikan teknik sambungan besi. Penyambungan besi tidak kurang dari = 0,50 m.
Aspek ini harus dikerjakan sedemikian sehingga dipastikan tidak akan terjadi
patahan/lenturan pada titik-titik sambungan Pembesian yang dimaksud sesuai petunjuk
Direksi.
Bekisting
kerjakan. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk pelaksanaan pekerjaan
ini adalah dimensi pondasi yang diinginkan, letak kolom yang ada diatasnya.
Kami akan memotong bahan material yang akan digunakan sesuai dengan dimensi
yang diinginkan dengan memperhatikan spesifikasi teknis yang ada. Dalam hal untuk
mencapai hasil yang maksimal maka kami akan selalu berkoordinasi dengan pihak
Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air sebagaimana
ditentukan dan tidak boleh ada campuran bahan-bahan lain tanpa persetujuan Direksi,
Bahan harus dicampur sesuai dengan perbandingan campuran yang ditetapkan dan
ditakar dengan ukuran takaran yang sama sehingga menghasilkan mutu beton yang
disyaratkan.
pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus dipakai dari waktu ke waktu selama berjalannya
pekerjaan, demikian juga pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.
Faktor air semen dari beton (tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat) tidak boleh
melampaui 0,55 (dari beratnya) untuk kelas III dan jangan melampaui 0,60 (dari
Kekentalan adukan harus memenuhi nilai slump test sebesar 10-12,5 cm, atau sesuai
dengan peraturan sehingga menghasilkan mutu beton yang disyaratkan. Beton yang
belum mengeras harus dilindungi dari hujan, demikian pula pada saat pengecoran.
Dalam hal untuk mencapai mutu yang disyaratkan, pada saat selesai dicor untuk
mengurangi kehilangan air secara cepat, beton perlu dirawat dengan penyiraman air
secara berkala sampai mencapai umur kekuatan 100 %. Perawatan beton dilakukan
cukup keras untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya dengan bahan
yang dibasahi air atau dengan pipa-pipa berlubang-lubang, penyiram mekanis, atau
cara-cara yang disetujui yang akan menjaga agar permukaan selalu basah. Air yang
digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhi maksud-maksud spesifikasi-
spesifikasi air untuk campuran beton.
Kemudian untuk mengetahui hasil Mutu K225 yang diinginkan, kami mengambil sample
untuk test Kubus, setelah itu dilaksanakan Test Mutu di Laboratorium dengan umur 7-
Penjelasan Umum
Dikerjakan memanjang diatas pondasi dan sesuai jalur pondasi yang sebelumnya
sudah dipasang. Dalam hal ini stag tulangan pada pasangan pondasi akan diteruskan
Ruang Lingkup
Pada Pekerjaan Ini Menggunakan beton bertulang dengan Mutu Beton K.225. Dan
dibagi dalam beberapa bagian pekerjaan yang dimulai dari pekerjaan pembesian,
Metode Pelaksanaan
1. Pekerjaan Pembesian
a) Spesifikasi Material dan Jarak pemasangan Besi Beton mengikuti Gambar Kerja
akan dikerjakan terlebih dahulu disuatu tempat yang tidak jauh dari Lokasi
Kegiatan.
Pabrikasi Besi
Pekerjaan Pemasangan
Pembersihan Area Kerja Pekerjaan
Pengukuran
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI 35
Pemasangan Besi
2. Pekerjaan Bekisting
diinginkan
b) Bekisting pada sloof ini menggunakan triplek dan kayu. Ukuran bekisting
gambar rencana.
Mulai
Pengukuran Lokasi
Pembuatan Begisting
Tidak
Check
Iya
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI 37
Pemasanagan Pembesian
3. Pekerjaan Beton K-225
a) Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air sebagaimana
ditentukan dan tidak boleh ada campuran bahan-bahan lain tanpa
yang sama sehingga menghasilkan mutu beton yang disyaratkan yaitu Mutu
K-225. Banyaknya semen untuk tiap-tiap kubik beton tidak kurang dari 371 kg.
concrete mixer.
c) Faktor air semen dari beton (tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat)
tidak boleh melampaui 0,55 (dari beratnya) untuk kelas III dan jangan
melampaui 0,60 (dari beratnya) untuk kelas lainnya. Kekentalan adukan harus
memenuhi nilai slump test sebesar 10-12,5 cm, atau sesuai dengan peraturan
mengeras harus dilindungi dari hujan, demikian pula pada saat pengecoran.
START
Mempelajari Gambar
Tidak
Check
Iya
Menentukan Elevasi
METODE PELAKSANAAN BY. CV. CAHAYA ALFAHRI 39
Tidak
Check
Iya
A
Pemasangan Bekisting
Tidak
Check
Iya
Pembesian
Check
Iya
e) Pengendalian Resiko Terhadap K3 Untuk Pekerjaan Sloof :
Penjelasan Umum
Direksi. Stag tulangan pada bagian atas foot plat akan diteruskan keatas untuk
penulangan struktur kolom tersebut. Pada struktur kolom itu sendiri tetap akan diberi
stag pada bagian samping kolom yang difungsikan untuk angkur pasangan dinding
nantinya. Pada Pekerjaan Ini Mempergunakan beton bertulang dengan Mutu Beton
K.225
Ruang Lingkup
Pada Pekerjaan Ini Menggunakan beton bertulang dengan Mutu Beton K.225. Dan
dibagi dalam beberapa bagian pekerjaan yang dimulai dari pekerjaan pembesian,
Metode Kerja
1. Pekerjaan Pembesian
2. Pekerjaan Bekisting
b. Pengendalian Resiko K3 :
Pengawasan Rutin
Penjelasan Umum
Mutu beton yang digunakan untuk kolom praktis adalah K-175, f’c = 14.5 MPa.
ukuran.
b. Pelaksanaan pekerjaan ini berpedoman pada peraturan beton Indonesia (PBI) N.I.
c. Untuk konstruksi ini disyaratkan memakai pasir campuran, pasir halus dan kasar,
d. Masa pengeringan beton minimal 28 hari namun terhadap begesting penahan sisi
vertical dapat dilepas 3 hari sesudah pengecoran atau menurut petunjuk Direksi.
e. Bahan begesting harus cukup kuat terhadap cuaca. Sistem pemasangan dibuat
mudah dilepas dan tidak mempengaruhi konstruksi tersebut.
g. Setelah pengecoran, beton harus selalu dibasahi dengan air minimal 2 kali sehari
Kualifikasi bahan
a. Agregat kerikil harus padat / tanpa rongga dan keras, tidak berlumut / licin, tidak
ringan, tidak berkarang / bukan kerikil laut dan bebas dari segala kotoran. Untuk
konstruksi ini dipakai pasir kali / gunung yang padat, keras dan bersih dari kotoran,
c. Semua bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton ini tidak menyimpang dari
maksimal 5 m3 beton.
Besi Penulangan
Kolom praktis sebagai pengikat dinding agar tidak rubuh/miring, Beton bertulang
campuran (K-175) tulangan utama besi beton 4Ø10, tulangan sengkang Ø6 mm – 150
Syarat syarat pelaksanaan besi penulangan kolom praktis sama seperti pekerjaan
Bekisting
Bekisting yang digunakan untuk kolom praktis menggunakan kayu balok dan tripleks.
Sebelum bekisting dipasang, tripleks dioles dengan minyak oli dengan tujuan agar saat
dilepas tidak ada beton yang menempel. Lalu bekisting kolom diatur kelurusannya.
Setelah itu dipasang support di sekeliling bekisting kolom praktis untuk menjaga
ketegakan bekisting dan sebagai perkuatan agar kolom saat dicor tidak terangkat.
Pengawasan Rutin
Penjelasan Umum
Pekerjaan Urugan tanah Kembali dilakukan Posisi bekas galian yang berada di
daerah pasangan batu dimana penimbunan tanah yang berada di belakang Pasangan
Batu dilakukan setelah pekerjaan Pasangan Batu telah selesai dilaksanakan. Timbunan
tanah dipadatkan dengan menggunakan tenaga manusia. Material timbunan ini harus
Ruang Lingkup
Pekerjaan ini terdiri dari penimbunan tanah kembali dari material hasil galian yang
Metode Kerja
a. Penghamparan material timbunan lapis perlapis dengan ketebalan yang sama dan
lebar timbunan sesuai dengan garis kelandaian, penampang melintang dan ukuran
yang tercantum di gambar.
b. Metode pemadatan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi dan dimulai
dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu timbunan,
c. Apabila tanah timbunan tidak mengandung kadar air yang mencukupi, perlu
disiram air sampai mencapai kadar air optimum. Jika tanah terlalu basah maka perlu
Mulai
Cek
Ya
Selesai
Metode Kerja
Pengecoran lantai ini dilaksanakan setelah pekerjaan sloof, kolom, pasangan bata dan
atap selesai dilaksanakan. Sebelum lantai rabat di cor, perlu diperhatikan kepadatan
tanah timbunan kembali dan urugan pasir, agar pengecoran ini sesuai dengan elevasi
yang diinginkan.
b. Pengendalian Resiko K3 :
Pengawasan Rutin
Pekerjaan balok dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan. Pada
proyek Apartement sistem balok yang dipakai adalah konvensional. Balok yang digunakan
memiliki tipe yang berbeda-beda. Balok terdiri dari 2 macam, yaitu balok utama (balok
Semua perkerjaan balok dan pelat dilakukan langsung di lokasi yang direncanakan,
1. Tahap Persiapan
a. Pekerjaan Pengukuran
b. Pembuatan Bekisting
Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan, kerena
dengan gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus cermat dan teliti
sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau balok yang akan dibuat.
utama antara lain: kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan plywood.
c. Pabrikasi besi
dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian balok ada dilakukan dengan sistem
pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi.
Sedangkan pembesian plat dilakukan dilakukan di atas bekisting yang sudah jadi.
a. Pembekistingan balok
brace dan diatas girder dipasang balok suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan
4. Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok dan dikunci dengan siku yang
b. Pembekistingan pelat
Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka Scaffolding untuk pelat
lebih tinggi daripada balok dan diperlukan main frame tambahan dengan
menggunakan Joint pin. Perhitungkan ketinggian scaffolding pelat dengan
2. Pada U-head dipasang balok kayu ( girder ) 6/12 sejajar dengan arah cross
3. Kemudian dipasang plywood sebagai alas pelat. Pasang juga dinding untuk
tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku.. Plywood dipasang serapat
c. Pengecekan
sudah selesai maka bekisting untuk balok dan pelat sudah siap.
d. Pembesian balok
1. Untuk Pembesian balok pada awalnya dilakukan pabrikasi di los besi kemudian
2. Besi tulangan balok yang sudah diangkat lalu diletakkan diatas bekisting balok
3. Pasang beton decking umtuk jarak selimut beton pada alas dan samping balok
lalu diikat.
dipabrikasi seluruh bagian sampai balok jadi utuh, namun ada kendala pada
e. Pembesian pelat
antara lain :
1. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap.
bekisting pelat.
4. Letakkan beton deking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas pelat.
Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah pelat.
f. Pengecekan
Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan checklist/
adalah diameter dan jumlah tulangan utama, diameter, jarak, dan jumlah
sengkang, ikatan kawat, dan beton decking. Untuk pembesian pelat lantai yang
diperiksa adalah, penyaluran pembesian pelat terhadap balok, jumlah dan jarak
g. Pembongkaran Bekisting
1. Setelah bekisting dan pembesian siap engineer mengecek ke lokasi atau zona yang
akan dicor
2. Setelah semua OK, engineer membuat izin cor dan mengajukan surat izin ke
konsultan pengawas
3. Kemudian tim pengawas melakukan survey ke lokasi yang diajukan dalam surat cor.
5. Surat izin cor dikembalikan kepada engineer dan pengecoran boleh dilaksanakan.
pendukung untuk pekerjaan pengecoran balok diantaranya yaitu : bucket, truck mixer,
vibrator, lampu kerja, papan perata. Adapun proses pengecoran pelat sebagai contoh
beaching plan untuk mengecor sesuai dengan mutu dan volume yang dibutuhkan
di lapangan.
Beton yang keluar dari truk kemudian dituang ke bucket lalu bucket diangkut
dengan TC
5. Setelah bucket sampai pada tempat yang akan dicor, petugas bucket membuka
6. Kemudian pekerja cor meratakan beton segar tersebut ke bagian balok terlebih
dahulu selanjutnya untuk plat diratakn oleh scrub secara manual lalu check level
dengan waterpass.1 pekerja vibrator memasukan alat kedalam adukan kurang lebih
5-10 menit di setiap bagian yang dicor. Pemadatan tersebut bertujuan untuk
mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang akan mengurangi kualitas
beton.
7. Setelah dipastikan balok dan pelat telah terisi beton semua, permukaan beton
segar tersebut diratakan dengan menggunakan balok kayu yang panjang dengan
memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk
d. Pembongkaran Bekisting
e. Perawatan (curing)
Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap terjaga
j. Pekerjaan Tangga
Pada pekerjaan tangga hal yang pertama yang dilakukan marking untuk menentukan
tinggi offtrede dan besarnya antrede, persiapan tulangan pun dilakukan ditempat lain
dengan metode fabrikasi. Setelah itu pasang bekisting tangga dan pengecekan bekisting
tangga. Kemudian dilakukan pemasangan dan perakitan tulangan. Setelah pekerjaan ini
dilakukan, cek kembali bekisting tangga dan tangga siap dicor dan dibongkar.
berfungsi sebagai tempat lalu lintas antar lantai. Tangga adalah sebuah konstruksi yang
dirancang untuk menghubungkan dua tingkat vertikal yang mempunyai jarak satu sama
lain. Konstruksi tangga merupakan konstruksi yang terdiri atas injakan dan tanjakan.
Pekerjaan tangga meliputi pekerjaan pemasangan bekisting, pekerjaan pemasangan
Pekerjaan Bekisting
pekerjaan penulangan. Bekisting sendiri berfungsi sebagai wadah atau cetakan untuk
kemiringan tangga yang akan dipasang bekisting, dan juga marking untuk
injakan dan tanjakan
d. Memasang cross brace sebagai pengaku dan pengikat antar mainframe untuk
e. Memasang u-head jack sebagai penyangga balok suri-suri. Selain itu u-head
dasar plat tangga. Selanjutnya di pasang plywood pada bagian kanan dan kiri
Pekerjaan Tulangan
b. Pengangkutan baja tulangan menggunakan alat berat truck dari lokasi los besi ke
lokasi proyek
c. Selanjutnya pengangkutan baja tulangan siap rakit ke area yang dekat dengan
dibawah ini :
Pekerjaan Pengecoran
Penjelasan Umum
Dimensi ring balok dapat diliat di gambar kerja. Mutu beton yang digunakan untuk
Ruang Lingkup
Persyaratan pelaksanaan pekerjaan beton bertulang untuk pekerjaan ring balok sama
Metode Kerja
a) Besi Penulangan
b) Bekisting
b. Pengendalian Resiko K3 :
Pengawasan Rutin
Pekerjaan dak beton ini dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah selesai dikerjakan.
sistem pekerjaan canopy yang dipakai adalah konvensional. Semua perkerjaan canopy
bekisting, pengecoran sampai perawatan. Pembuatan panel bekisting Dak Beton harus
sesuai dengan gambar kerja. Dalam pemotongan plywood harus cermat dan teliti sehingga
hasil akhirnya sesuai dengan luasan Dak Beton yang akan dibuat. Pekerjaan Dak Beton
dilakukan langsung di lokasi dengan mempersiapkan material utama antara lain: kaso, balok
kayu, reng, papan plywood. Pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai
kebutuhan dengan bar cutter dan bar bending. Pembesian canopy akan dilakukan dengan
sistem pabrikasi di los besi dan ada yang dirakit diatas bekisting yang sudah jadi. Selanjutnya
adalah tahap pembesian canopy, antara lain :
a. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat Beton yang sudah siap. Besi
tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat
Beton.
b. Rakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian pasang tulangan
d. Letakkan beton deking/tahu beton antara tulangan bawah pelat Beton dan bekisting
alas pelat Beton. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan bawah
pelat.
e. Untuk perancah dipasang dengan jarak tertentu sesuai dengan luasan Dak Beton yang
diiginkan.
BAB IV
Penjelasan Umum
sifat-sifat bahan dan mempunyai keterampilan yang baik maka akan menghasilkan
pasangan yang baik. Adukan diletakan, cukup untuk satu buah, bata merah diletakan
dengan cara seolah-olah pesawat udara mendarat. Dengan cara ini kita meletakannya
Pasangan harus tetap datar dan tegak lurus, pada pemasangan digunakan tali pelurus.
Semua siar vertikal, siar antara dinding dan kolom maupun balok harus terisi penuh,
Ruang Lingkup
pasangan ½ bata.
Metode Kerja
a) Pemasangan batu bata, batako dan hebel dengan adukan 1 PC:4 PS dilaksanakan
untuk pasangan sekitar kusen dan yang ditentukan dalam gambar bestik dan
gambar detail.
b) Sebelum dipasangkan batu bata harus direndam terlebih dahulu. Dalam hari yang
sama setelah pemasangan batu bata selesai dikerjakan siar-siar dikeruk sedalam 1
cm agar plesteran dapat melekat dengan baik.
c) Pada bagian atas lubang pintu atau jendela dengan bentang lebih dari 1 m
dipasang balok lantai dengan ukuran-ukuran dan tulangan sesuai dengan gambar
d) Apabila ukuran dari 1 m, dipasang rolag tinggi 1 batu dengan adukan 1PC : 4PS.
Rolag harus dipasang sekaligus selesai agar benar-benar berfungsi sebagai balok
pemikul.
untuk disetujui Direksi. Direksi berhak menolak batu bata tersebut bila tidak
Pembersihan
Inspeksi
Inspek
si
Pemasangan dilanjutkan
SELESAI
Pekerjaan Dinding ½ Bata
d. Pengendalian Resiko K3 :
Pengawasan Rutin
2. Pekerjaan Plesteran
Metode Kerja
a) Pada pemasangan batu bata sebelum diplester bidang tembok haruis dibasahi
terlebih dahulu sampai jenuh. Begitu selesai pemasangan batu bata siar-siar
b) Semua permukaan pasangan batu bata dan batu kali yang terpendam di dalam
tanah harus diplester kasar (beraben) dengan adukan yang sama. Dengan adukan
yang sama kuat 1 Pc : 4 Ps dilakukan untuk apsangan bata adukan kuat atau
trasram.
c) Tebal plesteran tembok bata diambil maksimum 1,5 cm. plesteran tembok boleh
dilakukan apabila pemasangan pipa-pipa saluran air dan listrik dan lainnya selesai
Langkah awal, sebelum Paving block dipasang pastikan struktur dari lahan yang hendak di
Paving dalam keadaan benar-benar padat. Apabila belum padat dapat dipadatkan dengan
menggunakan mesin Roller (Wales) atau Stamper kuda. Hal ini agar lahan yang telah
dipasang paving block tidak amblas.
Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat-syarat
1. Lapisan Subgrade
mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk
kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah
dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified
Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving
nantinya.
2. Lapisan Subbase
Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang
kita butuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase juga harus mempunyai minimal
kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting
untuk jangka panjang kestabilan paving kita.
3. Beton Pengunci
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan
paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar
paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya.
4. Aliran Air
Seperti halnya kanstin, Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang
sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk effisiensi
waktu/kecepatan pekerjaan. Drainage yang dikerjaan setelah paving terpasang akan
Sesuaikan spesifikasi beban yang akan melewati lahan yang akan dipasang paving
dengan material pendukung untuk landasan area paving. Material tersebut dapat
Pastikan permukaan lahan yang akan di paving dalam kondisi rata/ sudah level.
Pasang Kanstin beton sebagai pengunci paving block, agar paving block yang sudah
Gelar abu batu mengikuti kemiringan yang telah ditentukan kemudian diratakan
dengan menggunakan jidar kayu.
Lakukan pemasangan paving block dengan cara maju kedepan, sementara pekerja
potong paving block dengan menggunakan alat pemotong paving block / paving
block cutter.
Setelah lahan 100% sudah terpasang paving block, selanjutnya kita lakukan pengisian
antar naat paving block tersebut (pengisian joint filler) dengan menggunakan abu
batu.
Padatkan paving block yang telah terpasang dengan menggunakan baby roller atau
stamper kodok 1 sampai 2 kali putaran agar timbul gaya saling mengunci antar
paving block satu sama lainnya.
Bersihkan area lahan yang telah terpasang paving block dari sisa-sisa abu batu.
Pekerjaan APC dilakukan yang berpengalaman dan memenuhi kriteria di atas siap
untuk memberikan hasil yang yang terbaik, bahan material untuk warna,dan jenis
material sesuai persetujuan direksi.
a. Pemasangan scaffolding
pada semua permukaan dinding yang akan dipasang facade dengan jarak antara
dinding dan rangka scaffolding tidak melebihi 50 cm.Pengecekan kerataan
bidang dinding yang akan dipasang. Menentukan jarak bidang dinding existing
angkur baut dyna bolt pada titik-titik bidang dinding existing yang telah ditentukan
terlebih dahulu. Pemasangan bracing/braket harus pada titik yang akurat karena
menyangkut rangka vertikal yaitu hollow 40 x 40 mm yang akan dipasang, dan
sesuai dengan ukuran modul yang akan dipasang.
braket yang telah dipasang, sambungan antara braket dengan rangka vertikal
4 mm.Demikian seterusnya pada bidang dinding yang akan dipasang modul panel.
daftar ukuran modul panel terpotong (Cutting list) yang sesuai dengan kebutuhan
ukuran di lapangan. Cutting list ini akan diajukan kepada pemberi tugas dan
disetujui untuk pemesanannya.
yang terlindung dari terik matahari serta hujan, juga dijaga agar lembaran
lembaran tersebut jangan sampai terinjak-injak oleh pekerja, penyimpanan dari
e. Untuk pemasangan braket modul acp dipakai material bantu berupa siku
jelasnya dapat dilihat pada jarak modul dengan modul harus dijaga secara continue
agar supaya sealent yang akan dipakai tampak depannya akan tetap
hal ini dilakukan dengan pertimbangan cuaca yang akan diterima dari sambungan
Langkah Kerja
d. Rendam keramik yang akan dipasang ke dalam bak air selama ± 1 jam.
f. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk
g. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada gambar
kerja.
h. Mulailah memasang keramik lantai ke arah vertikal dan horisontal sesuai dengan
benang yang sudah di seting terhadap ruangan, seperti pada contoh dibawah ini.
i. Setelah keramik kepalaan selesai deikerjakan, anda bisa memasang keramik pada
j. Dan setelah semua keramik lantai terpasang dan adukannya sudah kering, maka
Langkah Kerja
Langkah Kerja
Penjelasan Umum
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan
struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat.
Metode Kerja
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka dan pemasangan
Atap utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng. Pekerjaan rangka
(Fabrikasi),
pelaksanaan pekerjaan
- Accesories atap
b. Hitung struktur rangka atap sehingga didapatkan jenis dan dimensi profil baja
c. Tuangkan hasil perhitungan struktur rangka atap baja ringan dan buat gambar
kerja mengenai bentuk atap yang akan dibangun lengkap dengan ukuran, sudut
d. Penyiapan lahan dan tempat yang akan dipasang rangka atap baja ringan.
sebelumnya.
sebelumnya.
bidang.
h. Pekerjaan pemasangan penutup atap baru dapat dilaksanakan setelah rangka atap
baja ringan sudah terpasang 100% dan kuat menahan beban atap diatasnya.
dilaksanakan. Pada pekerjaan ini harus memperhatikan letak posisi rangka agar
posisi pemasangan atap multi colour benar-benar pada posisinya, dengan tetap
dengan posisi lebih dibawah dari rangka dengan membentuk saluran pada tiap
a. Pekerjaan Kusen
Kusen Kayu + Daun Pintu Double Teakwood Kaca (lengkap terpasang) type P6
b. Cara mengerjakan:
Pada saat pemasangan dinding entah itu batu bata atau gypsum maka harus kita
Lalu masukan kusen kedalam lobang, mengatur agar posisinya pas dengan
menggunakan alat beji, setelah posisi pas maka stel kelurusan kusen dengan
menggunakan alat bor, kemudian masukan fischer kedalam lobang bor yang telah
Siapkan daun pintu atau jendela yang sudah dirangkai penuh, misalnya sudah
Daun pintu atau jendela tersebut masukan ke lobang kusen, kemudian pasang
semua aksesorisnya seperti engsel, roda, rel, hendle, door closer dan yang lainya.
dan sealent. pengisian dilakukan sampai tertutup semua celah antara dinding dan
kusen.
goresan atau benturan sehingga terjadi kerusakan kusen. oleh karena itu buat
pelindung dengan bahan isolasi plastik atau kertas.
Beban kaca dipakai kualitas baik tidak cacat seperti rengat, retak, putus
dinding ex. Lokal setara Vinilex, cat kayu setara Glotex (3 Lapis)
b) Lisplang, tutup keong, dan daun pintu, daun jendela, list plafon, teknik
f) Cat tembok dan plafon dilaksanakan untuk semua permukaan dinding tembok
plesteran beton dan langit internit. Dan beberapa tempat dalam ruangan akan
g) Cat kayu dan besi pada umumnya digunakan cat mengkilat yaitu bagian-
bagian:
Warna cat untuk kosen dan jendela akan ditetapkan kemudian untuk itu
BAB V
Langkah Kerja :
d. Pengeboran titik gantungan pipa instalasi pada jalur yang telah di marking
sebelumnya
vertikal.
g. Pengecatan pipa , warna sesuai ketentuan spesifikasi skematik diagram yang akan
b. Untuk air bekas dengan kemiringan 1.5 % dengan masing- masing buangan dilengkapi
pettrap (leher angsa)
c. Pipa ventilasi pada instalasi air kotor/bekas disambungkan pada bagian atas pipa
tersebut dan disalurkan pada daerah tertinggi (atap atau atas plafond) dengan
dilengkapi ventcup Air kotor ; air yang berasal dari buangan closet atau urinoir Air
bekas; air yang berasal dari wastafel, bak cuci dan floor drain
Apabila keadaan tanah kurang baik untuk rembesan sistem bak rambatan harus sistem
Septic tank dibuat dengan peresapan seperti dalam gambar. Tutup bak kontrol dan
septic tank harus dikerjakan dan dibuat dari konstruksi beton bertulang.
organisasi yang menentukan kebijakan kualitas, tujuan, dan tanggung jawab sehingga
mutu menerapkan sistem manajemen kualitas melalui kebijakan dan prosedur dengan
menjamin mutu dari material, peralatan, kecakapan personil, hasil akhir yang sesuai
dan hal-hal lain yang berhubungan dengan proyek yang sesuai dengan perjanjian
kontrak;
mutu konstruksi;
hemat dari segi biaya dan waktu dengan mencegah cara kerja yang tidak efisien.
Sistem kontrol mutu ini dipakai oleh semua personil yang secara langsung maupun tidak
langsung cepat mempengaruhi penampilan dari kontraktor utama termasuk sub-
Penjelasan lebih lengkap mengenai tanggung jawab serta tugas- tugas pemegang
jabatan para pelaksana proyek ini adalah sebagai berikut.
a. Team Leader
Memastikan kebutuhan klien terpenuhi, proyek selesia tepat waktu dan sesuai
anggaran dan tim pekerja lain melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
tender pekerjaan
penagihan
b. Pelaksana
lapangan.
Menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan jadwal tenaga kerja dan mengatur
lapangan.
di lapangan.
2. Pengendalian Waktu
Pada setiap pelaksanaan sebuah proyek, termasuk proyek ini pihak kontraktor akan
berusaha melaksanakan pekerjaan sesuai dengan time schedule yang telah dibuat dan
disetujui oleh pemberi tugas, pengawas dan kontraktor sendiri. Akan tetapi sering kali
terjadi keterlambatan pekerjaan yang disebabkan oleh banyak hal, misalnya
keterlambatan material, kesalahan pada gambar rencana, cuaca buruk, kelalaian tenaga
kerja, dll.
Menambah durasi waktu pekerjaan dengan cara sistem lembur pada malam hari
dan hari minggu. Waktu kerja lembur diadakan di luar jam kerja biasa, yaitu pada
Menambah jumlah tenaga kerja. Kegunaan dari time schedule antara lain:
yang ada di lapangan mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan
3. Pengendalian Biaya
dalam arti dengan biaya yang wajar mampu dihasilkan bangunan yang sesuai standar
yang diinginkan dan dalam pelaksanaannya biaya yang diperlukan tidak lebih dari biaya
dikeluarkan dengan
proyek ini.
4. Kontrol K3L
Keselamatan, Kesehatan, Kerja (K3) di sebuah proyek merupakan hal uang sangat
dikarenakan aspek keselamatan dalam proyek konstruksi merupakan aspek yang sangat
mengenai identifikasi resiko yang mungkin tejadi dalam proyek ini, serta dibutuhkan
pula ketersediaan peralatan yang menunjang keamanan dan keselamatan proyek ini,
a. Indoktrinasi
f. Fasilitas kesehatan/P3K
h. Bagian keamanan
m. Rambu-rambu
Peraturan SHE yang diberlakukan pada proyek ini adalah sebagai berikut.
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap saat
Pekerjaan las menggunakan sarung tangan, earplug, kaca mata, kedok las
c. Tidak berbuat kriminalitas seperti membuat keributan di area proyek.
d. Tidak menggunakan narkoba dan minuman keras.
BAB VII
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan Rehabilitasi Bangunan Fungsional II ini secara garis besarnya,
metode pelaksanaan yang lebih detail akan dibuat pada saat pelaksanaan nanti. Uraian secara garis
besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan tentang Pekerjaan Rehabilitasi Bangunan
Fungsional II Tentu saja didalam pelaksanaannya nanti dapat timbul gagasan dan inovasi baru, yang
disesuaikan dengan dokumen BQ, Gambar dan Spesifikasi Teknis. Hal-hal yang lebih terinci lagi akan
dibuat lebih lanjut sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan nanti.
Mudah - mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang
Penawar