BAB II Imundas
BAB II Imundas
PEMBAHASAN
A. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang
mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti
kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan
kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit
lain diperlukan imunisasi lainnya. Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan
kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak tertular penyakit
tersebut ia tidak menjadi sakit (Gde Ranuh dkk, 2011). Sedangkan menurut
Marmi,S.ST (2012), imunisasi adalah suatu proses untuk membuat sistem pertahanan
tubuh kebal terhadap invasi mikroorganisme (bakteri dan virus) yang dapat
menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme tersebut memiliki kesempatan unuk
menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi, tubuh kita akan terlindung dari infeksi begitu
pula orang lain karena tidak tertular dari kita.
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai kadar
kekebalan diatas ambang perlindungan. Imunisasi dasar merupakan imunisasi awal
yang diberikan kepada anak mulai dari bayi baru lahir samapi usia 1 tahun agar system
kekebalan tubuh anak aktif sejak dari awal. Ada lima jenis imunisasi dasar yang
diwajibkan oleh pemerintah yaitu BCG, Hepatitis B, Polio, DPT dan Campak.
E. Pengertian Vaksin
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup
tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang jika
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap
penyakit infeksi tertentu.
6) Penyimpanan Vaksin
Sarana penyimpanan vaksin yang adalah lemari es dan freezer, Cold box (Kotak
dingin) pada umumnya memiliki volume kotor 40 liter dan 70 literdan Vaccine
carrier (alat untuk mengirim/membawa vaksin daripuskesmas ke posyandu atau
1) Vaccine Carrier
Letakan vaccin carrier di meja yang tidak terkena sinar matahari secara
langsung
2) Sebelum pelaksanaan imunisasi
a) Memeriksa label vaksin dan pelarut;
b) Memeriksa tanggal kadaluwarsa;
c) Memeriksa VVW;
d) Jangan gunakan jika vaksin tanpa label, kadaluwarsa dan dengan status
VVM telah C atau D
3) Penyuntikan yang aman
Alat suntik yang bisa digunakan untuk menyuntikkan vaksin adalah sebagai
berikut:
a) Menggunakan alat suntik Auto – Dissable (AD)
Alat suntikAuto – Dissable (AD) adalah alat suntik yang setelah satu
kali digunakan secara otomatis menjadi rusak dan tidak dapat digunakan
lagi.
b) Menggunakan alat suntik Prefilled injection Device (PID)
Alat suntik Prefilled injection Device (PID) adalah jenis alat suntik yang
hanya bisa digunakan sekali pakai dan telah berisi vaksin dosis tunggal
dari pabriknya. Alat suntik ini digunakan terutama untuk Hepatitis B
pada bayi baru lahir.
4) Melarutkan vaksin
Beberapa hal yang perlu diperhtaikan dalam melarutkan vaksin adalah:
a. Pelarut tidak boleh saling bertukar
b. Gunakan pelarut dari pabrik yang sama dengan vaksin
c. Pelarut harus sama suhunya sebelum dicampur dengan vaksin.
d. Jangan mencampur vaksin dengan pelarut sebelum sasaran datang
e. Anda harus membuang vaksin yang telah dicampur dengan pelarut
setelah 3 jam untuk vaksin BCG dan setelah 6 jam untuk vaksin
campak.
f. Sewaktu pelayanan imunisasi, menyimpan vaksin yang telah dicampur
dengan pelarut ataupun vaksin yang sudah dibuka diletakkan diatas
bantalan busa yang ada di dalam Vaccine Carrier.
I. Prosedur