Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN MATERI

MATA KULIAH ASKEB NIFAS


“ MASALAH SISTEM ELIMINASI PADA IBU NIFAS”

Dosen Pengampu : Niken Meilani,SST.M.Kes,.


Disusun Oleh :
1. Bunga Hati Rindiyani ( PO7124118019 )
2. Asgalina Prabawani ( P07124118020 )
3. Melia Arjanti ( P07124118024 )
4. Diva Yolita S ( P07124118032 )
5. Carine Brian Putri ( P07124118041 )
6. Anggi Novita ( P07124118048 )

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


MASALAH ELIMINASI PADA IBU NIFAS

Sistem tubuh ibu akan kembali beradaptasi untuk menyesuaikan dengan


kondisi postpartum. Pada masa nifas tubuh ibu harus banyak menyesuaikan
dengan banyak perubahan. Termasuk dalam sistem eliminasi. Jika ibu tidak diberi
pemahaman mengenai perubahan tersebut, ibu akan menganggap bahwa
perubahan sistem eliminasi yang terjadi pada ibu merupakan suatu masalah yang
besar. Maka disinilah peran bidan dibutuhkan untuk memberikan asuhan kepada
ibu nifas agar ibu nifas dapat mengatasi masalah yang mengganggu aktifitas ibu
nifas. Berikut adalah masalah yang dialami ibu nifas pada sistem eliminasi :

1. Nyeri BAB Pada Ibu Nifas.

Konstipasi atau sembelit bisa terjadi pada ibu yang baru saja melahirkan.
Sebenarnya, tidak buang air besar beberapa hari setelah melahirkan adalah hal
yang normal terjadi. Akan tetapi, susah buang air besar setelah melahirkan
dalam waktu yang cukup lama tidak dapat dianggap sepele. Jika ibu
mengalami konstipasi sampai hari ke 3 dan ibu merasa sakit saat akan BAB
maka bidan harus memberikan saran agar ibu mengonsumsi obat pencahar
peroral atau per rektal. Bidan juga harus memberikan saran kepada ibu agar
ibu mengonsumsi makanan yang berserat seperti sayuran hijau dan buah-
buahan. Bidan juga harus memberi tahu pada ibu jika feses terlalu lama berada
di dalam rectum karena dapat mengakibatkan konsistensi feses semakin padat
dan akan sulit dikeluarkan. Jika ibu merasa takut untuk BAB dikarenakan ada
nyeri pada perineum, maka bidan harus dapat meyakinkan ibu untuk tidak
takut BAB. Karena BAB tidak akan menambah parah luka pada perineum.

2. Nyeri BAK Pada Ibu Nifas

Ibu pasca bersalin harus berkemih dalam 6-8 jam pertama dan minimal 200cc.
Jika ibu merasa takut untuk berkemih karena khawatir akan memperparah luka
perineum, maka bidan harus meyakinkan ibu bahwa ibu harus BAK sesegera
mungkin karena jika ibu tidak langsung BAK akan dapat menyebabkan
komplikasi post partum seperti ISK dan menghambat kontraksi uterus yang
dapat menyebabkan perdarahan. Bidan juga harus memberikan pemahaman
kepada ibu tentang nyeri yang terjadi saat BAK karena :

a. Otot-otot perut masih lemah

b. Odema pada kandung kemih

c. Dinding kandung kurang sensitive

Bidan juga harus memberikan dukungan mental pada ibu bahwa ibu pasti
mampu menahan rasa nyeri pada luka perineum ketika terkena air kencing,
karena ibupun sudah berhasil berjuang untuk melahirkan bayinya. Bidan
harus memberitahu ibu bahwa setelah BAB maupun BAK bekas luka
perineum harus dibersihkan sampai bersih dan kering agar dapat mencegah
terjadinya infeksi.

3. Nyeri Pada Perineum

Rasa sakit pada perineum atau area diantara vagina dan anus adalah hal yang
wajar setelah ibu melahirkan. Rasa sakit ini disebabkan adanya peregangan
saat proses saat melahirkan . Ibu akan mengalami sedikit memar akibat
tekanan dari kepala bayi. Beberapa ibu juga mengalami robekan saat
persalinan. Biasanya robekan hanya kecil saja, tetapi dapat menyebabkan rasa
nyeri. Jika ibu mengalami perobekan, rasa sakit terganting dari seberapa
dalam dan luas robekannya. Memar dan nyeri robekan atau sayatan akan
membaik dalam beberapa hari, tetapi bekas luka akan hilang dalam beberapa
minggu. Setelah pemeriksaan kelahiran dengan dokter, sekitar 6 minggu
setelah persalinan, ibu sudah dalam proses pemulihan. Setelah 2bulan, ibu
sudah tidak akan lagi merasakan sakit.

Bidan harus memberikan saran kepada ibu untuk menjaga perineum tetap
bersih dan cara mempercepat proses penyembuhan luka. Bidan juga dapat
menyarankan kepada ibu untuk menggunakan obat penghilang rasa sakit
demgan menggunakan paracetamol terlebih dahulu. Jika membutuhkan
penghilang rasa sakit yang lebih kuat, ibu bisa mencoba ibu profen. Namun
jika bayi ibu prematur/ lahir dengan berat badan yang ringan, tanyakan oada
dojter sebelum menggunakan ibu profen.

Metode yang dapat ibu lakukan untuk meringankan rasa sakit:

1. Berbaring, agar tekanan pada bawah tubuh berkurang

2. Tempelkan kompresan dingin atau es batu dalam plastic yang dibungkus


pada kain flannel bersih pada perineum.

3. Beristirahat agar mempercepat penyembuhan.

4. Mandi dengan air hangat.

5. Lakukan latihan kagel. Hal ini dapat mempercepat penyembuhan dan


melancarkan aliran darah pada area perineum.

6. Siram dengan air hangat perineum setelah BAK. Hal ini dapat membilas
urin dan mengurangi rasa perih serta menjaga area perineum tetap kering.
Keringkan dengan tisu setelahnya.

Katakan kepada ibu jika ibu akan membaik dengan sendirinya. Berikan saran
kepada ibu untuk jaga bagian luka agar tetap bersih untuk mempercepat
penyembuhan dan menyarankan ibu untuk mandi setiap hari. Ganti pembalut
dengan sering, dan cuci tangan sebelum/sesudahnya untuk mencegah infeksi.
Katakan kepada ibu jika ibu mengalami demam/ rasa nyeri tidak kunjung
membaik bisa langsung menghubungi dokter atau bidan setempat. Berikan
dukungan kepada ibu agar ibu dapat melewati masa penyembuhan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA

Sulistiyawati,Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.


Yogyakarta : Andi

Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba
Medika

Anda mungkin juga menyukai