Anda di halaman 1dari 9

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DIARE

Disusun Oleh :
Reny Eko Pamiluwati
NIM. 0501300030

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BLITAR
2006
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DIARE

A. BIODATA
Nama : En
Umur : 16 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Letjen S. Parman No 1
Pekerjaan : -
Agama : Islam

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada daerah abdomen dan sering BAB.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Dua hari klien merasakan nyeri pada abdomen, klien mengalami perubahan
dalam kebiasaan BAB yaitu seringnya mengeluarkan feses yang mencapai 10
kali dalam sehari dan feses yang keluar berupa cairan yang tidak berbentuk.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pada masa lalu klien pernah mengalami sakit dengan gejala yang sama seperti
saat ini.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit, keadaan sehat / normal.
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Keadaan lingkungan di sekitar rumah pasien cukup sehat, ventilasi pada setiap
ruangan rumah cukup, tempat tidur bersih, kering dan nyaman, terdapat WC
dan tempat sampah.
6. Riwayat Psikososial
Hubungan klien dengan keluarganya cukup baik, jarang terjadi perselisihan
dengan saudara sekandung.
C. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola Persepsi – Pemeliharaan Kesehatan
Klien kurang memperhatikan tentang personal higiene. Klien sering membeli
jajanan di sekolah yang kurang sehat.
2. Pola Aktivitas Latihan
Aktivitas klien terganggu, selama 2 hari tidak masuk sekolah dan tidak
mengikuti les pelajaran.
3. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Nafsu makan klien menurun, dalam sehari hanya makan 1 – 2 kali. Klien
merasa mual dan tidak mengalami kesulitan dalam menelan.
4. Pola Eliminasi
Sebelum sakit klien BAB 1 x sehari dengan konsistensi lembek, feses
berbentuk dan berwarna kuning. Selama sakit klien BAB 10 x sehari dengan
konsistensi cair, feses tidak berbentuk.
5. Pola Tidur – Istirahat
Istirahat klien agak terganggu, sebelum sakit klien tidur 8 jam dalam sehari
tetapi saat sakit hanya 5 jam sehari.
6. Pola Kognitif
Cara berbicara klien mudah dimengerti dan apabila diajak bicara cepat
menangkap apa yang dibicarakan, tidak ada gangguan pendengaran dan
penglihatan.
7. Pola Toleransi – Koping Stress
Apabila mengalami masalah, klien seringkali bercerita kepada kakak atau
ibunya sehingga dapat meringankan masalahnya.
8. Persepsi Diri – Konsep Diri
Klien tidak mudah marah dan selalu ramah juga mudah bergaul.
9. Pola Seksual – Reproduktif
Tidak ada gangguan / masalah, siklus menstruasi klien teratur.
10. Pola Hubungan dan Peran
Klien memiliki kesibukan sekolah dan les, hubungan klien dengan
keluarganya baik.
11. Pola dan Keyakinan
Klien tidak pernah mengkonsumsi makanan yang diharamkan oleh agamanya.

D. Pemeriksaan Fisik
 Pernafasan
 Bentuk dada normal
 Klien tidak batuk dan tidak mengeluarkan sputum, tidak nyeri selama
bernafas
 Pola nafas normal, frekuensi pernafasan 22 x / menit
 Tractil fremitis tidak ada peningkatan atau penurunan. Simetris pada
bagian kiri dan kanan
 Bunyi nafas tidak terdengar ronchi pada kedua paru
 Cardiovaskuler
 Frekuensi nadi 80 x / menit
 TD 90 / 40 mmHg
 Bunyi jantung normal S1 dan S2 tunggal, tidak ada bunyi tambahan
 Pada waktu palpasi dan inspeksi tidak ada nyeri pada dada
 Letak jantung ictus cordis teraba pada perpotongan midklavikula dan ICS
5
 Persyarafan
 Tingkat kesadaran compos mentis
 GCS 4, 5, 6. total GCS 15
 Refleks normal, bicep ( + ), tricep ( + ), patella ( + ), dan achilas ( + )
 Koordinasi gerak normal
 Penginderaan
1. Mata ( penglihatan )
a. Bentuk bola mata normal, simetris, tidak eksoptalmus
b. Bentuk pupil isokor, reaksi pupil positif ( + ) terhadap cahaya
c. Gerak bola mata normal
d. Medan penglihatan normal
e. Bentuk dan kulit pada kelopak mata normal tidak ada luka
f. Warna sklera agak kemerahan
g. Warna konjungtiva pucat
h. Warna iris coklat kehitaman
2. Hidung ( penciuman )
a. Bentuk normal, lubang hidung simetris tidak ada pembengkakan
b. Di dalam rongga hidung tidak ada luka dan tidak berlendir
c. Bentuk dan posisi septum normal
d. Kedua hidung dapat mengidentifikasi bau dengan benar
3. Telinga ( pendengaran )
a. Aurikel : normal
b. Membran tympani: terang, tidak ada lesi
c. Nyeri tekan : tidak ada
4. Perasa : normal, dapat membedakan rasa
5. Peraba : normal, dapat merasakan nyeri tekan
 Perkemihan
 Tidak ada masalah pada kandung kemih
 Produksi urine klien sekitar 1000 ml / hari
 Frekuensi urine 6 x / hari
 Warna urine kekuningan, jernih
 Percernaan
a. Mulut dan tenggorokan
 Selaput lendir mulut lembab
 Tidak ada tanda – tanda radang
 Kebersihan rongga mulut baik, gigi bersih
 Tenggorokan tidak sakit apabila digunakan menelan
 Terdapat rasa mual dan nyeri tekan pada abdomen
 Tidak ada pembesaran hepar
 Tidak ada asites
b. Masalah usus besar dan rectum
 Terdapat masalah pada pola BAB yaitu 10 x / hari

 Otot dan Tulang


1. Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai : bebas
2. Kemampuan kekuatan otot : 5 5
5 5

 Integument
1. Warna kulit : sawo matang
2. Akral : hangat
3. Turgor : elastis
4. Tulang Belakang : normal
ANALISA DATA

Nama Klien : En
Umur : 16 tahun
Data Penunjang Masalah Kemungkinan Penyebab
DS : Gastroenceteritis ( diare ) Gerakan peristaltik usus
1. Klien mengatakan nyeri meningkat
dan mual pada abdomen
2. Klien mengatakan sering
BAB
3. Klien mengatakan
tubuhnya terasa lemas
DO :
1. Klien nempak
memegangi perutnya
2. Klien BAB 10 x / hari
3. Klien nampak pucat
TTV : TD = 90/40 mmHg
Nadi = 80x/menit
RR = 22x/menit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : En
Umur : 16 tahun
No
Tgl Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Standart Intervensi Rasional Ttd
Dx
1 Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi makanan dan cairan 1. Menghindarkan iritan meningkatkan
gastroenteritis keperawatan diharapkan yang mencetuskan diare istirahat usus
berhubungan dengan dapat mencapai pola BAB 2. Mulai lagi pemasukan cairan per 2. Memberikan istirahat kolon dengan
gerakan peristaltik usus yang normal oral secara bertahap. Tawarkan menghilangkan atau menurunkan rangsang
yang meningkat minuman jernih tiap jam : hindari makanan / cairan. Memberikan kembali
minuman dingin makanan cairan untuk mencegah kram dan
diare berulang, namun cairan dingin dapat
meningkatkan mobilitas usus
3. Ajarkan pasien penggunaan yang 3. Obat-obatan antidiare tidak
tepat dari obat – obatan antidiare direkomendasikan untuk digunakan terus
menerus dalam diare akut yang menular
karena obat – obatan tersebut dapat
menunda eradikasi alamiah dari infeksi
4. Berikan obat sesuai indikasi : 4. Menurunkan motilitas/peristaltik G1 dan
Antikolinergik seperti atropin, menurunkan sekresi digestif untuk
difenoksilat, dll menghilangkan kram dan diare

Anda mungkin juga menyukai