Anda di halaman 1dari 2

Dapus : blacwell, wiley.2015. Fundamentals of Midwifery A Textbook for Students.

UK: The
Atrium.

Pada awal kehamilan terjadi masa transisi pada aspek fisiologis dan psikologis wanita.
(Darvill, et al 2010). Transisi fisiologis dapat terlihat secara jelas, contohnya perubahan
bentuk tubuh, mual, muntah, pusing. Sementara itu, perubahan psikologis hampir tidak
terlihat dan tidak terduga bagi wanita hamil. Hal ini penting bagi bidan dan membutuhkan
kepedulian khusus tentang tantangan psikologi seama kehamilan untuk membedakan antara
normal kecemasan (anxiety) dengan keadaan abnormalitas psikologis, seperti tocophobia-
ketakutan yang tidak wajar terhadap kehamilan dan persalinan-yang dapat berdampak pada
fungsi sehari-hari wanita. (Hofberg and Ward, 2003).

Perempuan primipara dihadapkan dengan transisi dari ‘gadis ke ibu’ dan didukung dengan
kompleksitas adaptasi psikologis dan perubahan pada identitas dan status sosial. Sama halnya
dengan multipara akan memiliki periode transisi mereka sendiri yang mungkin mengasilkan
negative echo dari pengalaman sebelumnya, yang akan terbawa ke kehamilan selanjutnya.
Sementara banyak wanita melaporkan kegembiraan yang besar pada permulaan kehamilan,
bagi beberapa wanita, hal itu menghasilkan ketegangan, yang menjadi dasar dalam ketakutan
dan kecemasan. Meliputi:

a. Ketakutan akan kehamilan


b. Tocophobia
c. Ketakutan akan rasa nyeri dan penggunaan analgesik
d. Ketakutan akan pemaksaan penggunaan analgesia
e. Ketakutan akan intervensi klinik
f. Takut akan kematian
g. Ketakutan akan kerusakan dan kematian janin
h. Ketakutan menghadapi postnatal

Kecemasan dapat meningkat karena beberapa faktor dan psikologis, sosial, masalah
emosional, dapat berdampak pada kesejahteraan maternal. Meliputi, penambahan berat
badan, perubahan citra tubuh (Nicholsosn, et al 2010), mood swings, dampak perubahan
fisiologis (hiperemesis, pusing), kekhawatiran finansial, dan negosiasi ulang identitas.
Sementara banyak wanita akan beradaptasi dengan perubahan-perubahan ini secara normal,
bagi yang lain mereka menciptakan kondisi kerentanan psikologis (Raynor and England,
2010).

Faktor psikologis pada periode antenatal

Back (2001) mengidentifikasi prediktor terkuat pada ostnatal depression (PND), adalah
depresi di masa antenatal, terutama pada wanita dengan self-esteem yang rendah atau stress
yang berhubungan dengan child-care atau antenatal anxiety. Lebih jauh lagi, Misri et al.
(2010) menghubungkan antara antenatal depression dengan stres pengasuhan
pascapersalinan.
Dalam konteks hubungan keluarga, pasangan harus memperhatikan dampak finansial dari
memiliki bayi, kurangnya dukungan, dan kemampuan mereka untuk menjadi orang tua, yang
dapat berdampak pada stress dalam hubungan keluarga dan berdampak pada kehamilan
(Raynor, 2006; Salonen et al 2009; Zachariah, 2009).

Konflik perkawinan bisa terjadi pada periode antenatal dan hal ini banyak menyebabkan
kekerasan dalam rumah tangga meningkat pada kehamilan, yang memberikan dampak
negative pada kesejahteraan ibu dan fetal, yang meningkatkan risiko persalinan preterm, dan
antepartum haemorrage. Pada kasusnya, hal ini dapat meningkatkan risiko keguguran dan
kematian ibu (Field et al. 2010; Shah and Shah 2010).

Hal ini mungkin terkait dengan peningkatan kecemasan dan tingkat depresi yang telah
diperingatkan untuk kedua pasangan pada trimester pertama dan ketiga (Teixeira et al. 2009).
Yang perlu diperhatikan, adalah kecemasan yang lebih besar pada trimester ketiga banyak
diidentifikasi pada multipara dan pasangannya. Penulis merujuk pada pengalaman melahirkan
sebelumnya.

Dampak dari antenatal stressor pada hasil postnatal telah dilaporkan, tetapi masih ada yang
belum terlaporkan, sedangkan bidan ‘too busy to care’ (Green 2012). Pentingnya ststus
psikologis telah well-documented, dengan implikasi klinis obstetrik. Francors et al. (2011)
mengidentifikasi wanita dengan antenatal depression lebih beresiko mengalami persalinan
prematur. Lebih jauh lagi, antenatal depression dapat mengakibatkan berat bayi lahir rendah.

Anda mungkin juga menyukai