Anda di halaman 1dari 12

“Rangkuman Tanda dan Perubahan pada Ibu Hamil”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Pengembangan Kepribadian


Dosen Pengampu : Didien Ika S., S.SiT, M.Keb

Disusun Oleh :
RACHMA AISYIYAH YOSHIDA FAJRIN
(P17311181029)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI BIDAN
KEBIDANAN MALANG
TINGKAT 2
2019
Menentukan Diagnosis Kehamilan
Seorang perempuan dengan keluhan amenorea, pembesaran uterus dan
tes urin kehamilan positif, bisa jadi merupakan tanda kehamilan. Namun, untuk
hasil pemeriksaan sendiri manifestasi kehamilan dapat terbagi menjadi tiga, yaitu.

1. Dugaan hamil (presumptive)


2. Kemungkinan hamil (probable)
3. Diagnosa pasti hamil (positive)

a. Dugaan hamil
Tanda ini biasanya merupakan tanda yang biasa dirasakan ibu dan timbul
selama kehamilan.
- Amenorhoe (tidak haid)
Wanita yang haid teratur akan menebak hamil saat tidak haid. Namun,
amenorgoe bisa disebabkan penyakit berat seperti TBC, Typhus, Anemia,
dan pengaruh fisik.
- Nausea (enek) dan emesisi (muntah)
Akan umum terjadi sampai akhir TM 1. Seringnya juga terjadi pada pagi
hari, tapi tidak selalu. Apabila terlampau sering maka akan mengakibatkan
gangguan kesehatan yang disebut hyperemesis gravidarum.
- Mengidam (ingin makanan/minuman tertentu)
Sering tejadi pada TM 1 dan menghiilang dengan makin tuanya kehamilan.
- Mamae tegang dan membesar
Dipengaruhi oleh esterogen dan progesterone yang merangsang duktus
alveoli mamae dan glandula montglomery tampak jelas. Biasanya terjadi
kehamilan 6-8 minggu. Sekresi kolostrum jyga terjadi setelah hamil 16
minggu.
- Sering kencing
Terjadi karena bulan awal hamil kandung kemih terkekan uterus yang
membesar. TM 2 biasanya akan hilang karena uterus keluar dari rongga
panggul. Pada TM 3 ini terjadi lagi karena janin mulai masuk rongga
panggul dan menekan kandung kemih.

b. Kemungkina hamil
Tanda perubahan yang diobservasi oleh pemeriksa, namun hanya berupa
dugaan. Makin banyak tanda mungkin, makin besar kemungkinan hamil.
- Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim.
Dilakukan dengan pemeriksaan dalam dan dapat diraba bahwa uterus
membesar. Bisa juga terjadi tanda piskacek, yaitu pembesaran tidak rata
dan diarea telur bernidasi lebih cepat tumbuh.juga ada tanda hegar, yaitu
konsistensi rahim berubah lunak.
- Tanda Chadwick
Ada hipervaskularisasi mengakibatkan vaginna dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiruan (livide). Porsiopun tampak livide. Hal ini terjadi
karena hormone esterogen.
- Kontraksi Braxton Hids
Saat palpasi atau toucher, rahim lunak menjadi keras karena kontraksi.
- Goodell Sign
Saat tak hamil cervix keras dan saat hamil cervix akan lunak.
- Ballotement
Bulan ke IV dan V (20 minggu) ukuran janin kecil disbanding dengan
banyaknya air ketuban. Saat rahim digoyangkan maka janin akan
melenting.
- Reaksi hamil positif
Menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada kehamilan muda
dengan air kencing pertama pagi hari. Tes ini membantu mendiagnosa
hamil sedini mungkin. Ini tidak masuk tanda pasti karena bisa alasan lain
bisa menimbulkan tanda positif.

c. Diagnosa pasti hamil


Tanda obyektif yang didapat oleh pemeriksa dan bisa digunakan menegakkan
diagnose kehamilan.
- Terdengar DJJ
Terjadi pada UK 18-20 minggu dengan menggunakan
funandoskop/stetoskop laennec. Pada UK 12-16 bisa didengarkan dengan
Doppler. Dengan USG TV pada 5 minggu amenorrhea. Frekuensi DJJ 110-
160 denyut/menit, suara double menirukan detak jam.
- Adanya pergerakan janin dirasakan/dilihat pemeriksa.
Pada primigravida dapat dirasakan pada UK 18-20 mg. Pada multigravida
dapat dirasakan pada UK 16 mg.
- Tampak rangka janin saat pemeriksaan sinar rontgen.
- USG
Terlihat gambaran kantung janin, panjang janin, dan diameter biparietal
sehingga bisa menghitung tuanya kehamilan.

Menentukan Perkiraan Persalinan dan Usia Kehamilan

1. Metode Kalender
Untuk mendapat TP, ambil HPHT lalu hitung mundur 3 bulan kemudian
tambahkan 7 hari.
2. Cara Naegele
Rumus TP-nya:
- Siklus 28 hari= Hari +7 bulan -3 tahun +1
- Siklus 21 hari= Hari +0 bulan -3 tahun +1
- Siklus 35 hari= Hari +14 bulan -3 tahun +1
- Siklus 31 hari= Hari +10 bulan -3 tahun +1
3. Cara Leopold
UK diperkirakan dari TFU, yang digunakan sebagai parameter adalah tepi atas
symphisis pubis, pusat, dan px. Sebelum bulan ketiga, TFU belum bisa diraba.
- Akhir bulan 3 (12 mg) TFU 1-3 jari atas Symphisis.
- Akhir bulan 4 (16 mg) TFU pertengahan symphisis dan pusat.
- Akhir bulan 5 (20 mg) TFU 3 jari bawah pusat
- Akhir bulan 6 (24 mg) TFU setinggi pusat
- Akhir bulan 7 (28 mg) TFU 3 jari diatas pusat
- Akhir bulan 8 (32 mg) TFU pertengahan px-pusat
- Akhir bulan 9 (36 mg) TFU 3 jari bawah px
- Akhir bulan 10 (40 mg) TFU pertengahan antara px-pusat
4. Cara McDonald
Mengukur pertumbuhan janin dengan cara mengikuti pertumbuhan rahim,
maka sering ukuran Rahim ditentukan dalam CM. TFU dalam CM bisa jadi
sama waktunya dengan tuanya kehamilan dalam bulan.
5. Roda Kehamilan
Jika memilikinya, hitunng dengan roda kehamilan lebih mudah.
6. Pergerakan janin pertama kali
Primi para: biasa terjadi pada minggu ke 18-20 (5 bulan)
Multi para: biasa terjadi pada minggu ke 16-18 (4-5 bulan)

Perubahan dan Adaptasi Psikologis dalam Masa Kehamilan


Trimester I, II, III
1. Trimester 1
a. Setelah konsepsi, kadar hormone esterogen dan progesterone meningkat,
ibu akan mengalami mual muntah pagi hari, lemah, lelah, dan
membesarnya payudara.
b. Ibu merasa tidak sehat dan benci kehamilannya. Banyak yang merasa
kecewa, menolak, cemas, dan sedih. Seringkali pada wal kehamilan, ibu
berharap tidak hamil saja.
c. Saat ini ibu akan mencari tanda yang meyakinkan bahwa dirinya hamil.
Tiap perubahan fisiknya akan sangat diperhatikan.
d. Karena perutnya masih kecil kehamilan bisa dirahasiakan dan bisa juga
diberitahukan pada orang lain.
e. Hasrat melakukan koitus berbeda-beda. Beberapa mengalami gairah yang
tinggi namun, kebanyakan akan mengalami penurunan libido.
f. Keadaan ini membuat ibu butuh komunikasi secara terbuka dan jujur
dengan suami. Banyak wanita yang ingin merasa dicintai dan merasa kuat
mencintai tanpa berhubungan seks.
g. Libido juga sangat dipengaruhi lelah, mual, pembesaran payudara, prihatin,
dan khawatir. Dan semua ini merupakan bagian fisiologis selama proses
kehamilan.
h. Reaksi pertama pria akan menjadi ayah adalah timbulnya kebanggaan bisa
punya keturunan bercampur prihatin akan kesiapannya menjadi seorang
ayah dan pencari nafkah keluarga.
i. Calon ayah akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang mulai hamil.
Calon ayah juga akan menghindari berkoitus karena takut mencederai bayi,
namun ada saja yang hasratnya tetap tinggi.

2. Trimester 2
a. Pada saat ini, ibu merasa lebih sehat. Tubuh ibujuga sudah mulai terbiasa
dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa tak nyaman kehamilan
sudah berkurang.
b. Perut ibu belum terlalu besar dan belum dirasakan sebagai beban. Mulai
menerima kehamilan dan bisa menggunakan energinya lebih konstruktif.
c. Ibu bisa merasakan gerakan janin dan merasakan kehadiran janin. Ibu lepas
dari rasa cemas dan tidak nyaman TM 1. Ibu juga merasakan meningkatnya
libido.

3. Trimester 3
a. TM ini dianggap sebagai saat menunggu dan waspada dikarenakan ibu
tidak sabar menunggu lahirnya bayinya.
b. Gerakan janin dan membesarnya perut merupakan hal yang mengingatkan
akan bayinya. Hal ini terjadi karena khawatir bayinya lahir sewaktu-waktu,
khawatir bayi yang dilahirkan tak normal, dan takut rasa sakit serta bahaya
fisik yang terjadi saat melahirkan.
c. Pada trimester ini ketidaknyamanan kembali muncul dan ibu juga merasa
dirinya aneh dan jelek.
d. Ibu juga merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterimanya. Ibu sangat memerlukan ketenangan dan
dukungan suami, keluarga, dan bidan.

Pengaruh Perubahan Psikologis pada Janin yang Dikandung


1. Masalah psikologis ibu mempengaruhi kondisi janin yang dikandungnya. Jika
ini terjadi di TM 1 maka berpengaruh fatal pada proses organogenesis.
2. Trauma dan stress berkepanjangan bisa membuat anak hiperaktif, kelahiran
premature, dan tak berkembangnya janin (Shinto, 2009).
3. Setelah TM 1, organogenesis selesai dan janin sudah lebih kuat menghadapi
pengaruh luar. Janin juga mulai bisa merasakan kondisi pikologi ibunya.
4. Menjaga kondisi ibu selalu senang dan bahagia akan membuat perkembangan
janin optimal.

Kiat Menghadapi Kondisi Psikologis Ibu Hamil


1. Informasi

2. Komunikasi dengan suami

3. Rajin chek up

4. Makan sehat

5. Jaga penampilan

6. Kurangi kegiatan

7. Dengarkan musik

8. Senam Hamil

9. Latihan pernapasan

Perubahan-Perubahan Hormonal
Esterogen Progesteron
Pengaruh Umum
Menyebabkan pertumbuhan baik Peningkatan sekresi, mengendurkan
ukuran maupun sel. otot polos
Pengaruh Khusus
1. Menyebabkan penebalan dari 1. Menyebabkan penebalan
endome-trium sehingga ovum bisa endometrium
implantasi.
2. Menyebabkan hipertropi dari 2. Mengistirahatkan otot polos dan
dinding uterus dan peningkatan berakibat:
ukuran pem-buluh darah dan - Meningkatnya waktu pengosongan
lympatic yang meningkatkan lambung dan peristaltic
vaskularisasi, kongesti dan edema. - Meningkatkan gastric reflux karena
Perubahan ini mengaki-batkan: cardiac sphinter relaksasi dan
- Tanda chadwick menjadi rasa panas perut
- Tanda goodell - Penurunan motilitas GI dan
- Tanda Hegar menjadi konstipasi
- Pembuluh arteri dan dinding vena
relaksasi dan dilatasi menjadikan
kapasitas vena meningkat.
3. Hipertropi dan hyperplasia otot 3. Menjaga peningkatan suhu basal ibu
uterus
4. Hypertropi dan hyperplasia jaringan 4. Merangsang perkembangan sistem
payudara termasuk sistem pembuluh alveolar payudara
darah.
5. Dengan hormone relaksin melembut-
kan jaringan ikat, ligament, dan otot
dan mengakibatkan sakit punggung
dan nyeri ligamen

Perubahan pada Sistem Reproduksi


1. Uterus
Pengaruh dari hormone esterogen dan progesterone
- Hipertrofi ithmus
- Penumpukan jaringan fibrosa dan elastic untuk menambah kekuatan
dinding uterus.
- Penambahan jumlah dan ukuran pembuluh darah vena.
- Dinding uterus semakin lama semakin menipis
- Uterus kehilangan kekakuan dan menjadi lunak dan tipis bersamaan dengan
bertambahnya umur kehamilan.
2. Serviks
- Perlunakan serviks (tanda Goodell) membuat vaskularisasi dan edema
serviks, hipertrofi dan hiperplasia kel. Serviks.
- Mukosa serviks mengalami proliferasi.
- Adanya perubahan konsistensi pada mucus serviks yaitu menjadi kental
(operkulum) sehingga dapat menghambat masuknya bakteri ke dalam
uterus.
3. Ovarium
- Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus luteum gravidarum untuk
dapat memproduksi hormone estrogen dan progesterone sampai plasenta
terbentuk sempurna.
4. Vagina
- Terjadi peningkatan vaskularisasi pada vagina sampai mg 8, sehingga
menimbulkan warna kebiruan pada vagina (tanda chadwick).
- Adanya respon terhadap stimulasi hormonal meningkatkan sekresi sel-sel
vagina yang berwarna putih dan bersifat sangat asam (4 mjd 6,5).
5. Payudara
- Terjadi pembesaran mamma yang dipengaruhi oleh hormone somatomam-
motropin, Estrogen dan Progesteron. Hormone Estrogen menyebabkan
hyper-trofi system saluran. Hormone Progesteron akan menyebabkan
penambahan sel-sel asinus pada mamma. Hormone Somatomammotropin
menyebabkan pertumbuhan sel-sel asinus sehingga terjadi pembuatan
kasein, laktalbumin dan laktoglobulin sebagai persiapan untuk laktasi.
- Hormone Progesteron dan Somatomammotropin mempengaruhi
terbentuknya lemak pada sekitar alveolus sehingga mamma menjadi besar.
- Kehamilan 8 minggu mulai tampak 12-13 nodul kecil disekitar areola
- Pada usia kehamilan 12 minggu terjadi pengeluaran kolustrum yang masih
berwarna putih jernih berasal dari kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
- Kehamilan 12 minggu areola dan nipple mengalami penggelapan dengan
diameter awal 4 cm, diameter maks 7 cm.
- Menghasilkan sebum yang menjaga agar mammae tetap lembut dan kenyal.

Perubahan pada Sistem Integumen


1. Hiperpigmentasi pada kulit
Terjadi karena mingkatnya hormone esterogen yang merangsang kelenjar
hipofise anterior untuk meningkatkan sekresi hormone MSH. Biasa timbul
pada minggu ke 16 dan meningkat hingga akhir persalinan. Peningkatan ini
mengakibatkan:
- Hyperpigmentasi pada wajah (cloasma gravidarum).
- Hyperpigmentasi pada daerah putting susu dan areola mamma.
- Linea nigra, merupakan garis tengah abdomen yang terentang dari
symphisis pubis sampai ke ujung atas fundus.
- Striae Gravidarum

Perubahan pada Sistem Endokrin


1. HCG (Human Chorionik Gonadotropin)
Dihasilkan dalam tingkat nidasi trofoblas, meningkat sampai kira-kira hari ke
60 kehamilan kemudian turun lagi.
2. Progesterone
Akan menyebabkan relaksasi pada otot polos. Adapun pengaruh progesterone
terhadap masing-masing organ yaitu:
- Gaster : terjadi penurunan motilitas sehingga dapat menyebabkan mual.
- Colon : akan terjadi kelambatan dalam pengosongan isi colon sehingga
dapat menyebabkan sembelit.
- Ureter &VU: statis
- Uterus : aktivitas menurun.
- Dapat juga terjadi peningkatan suhu tubuh yang masih dalam batas normal.
3. Esterogen
- Menyebabkan pertumbuhan uterus dan mamma
- Membuat jaringan ikat lentur
- Retensi air
4. Relaksin
- Diproduksi oleh corpus luteum akan bekerja pada serviks pada saat hamil
sehingga serviks menjadi matang.

Perubahan pada Sistem Perkemihan


1. Karena pengaruh progesterone, peristaltic ureter akan terhambat, menyebabkan
dinding otot polos ureter menjadi hyperplasia dan hypertrofi sehingga ureter
menjadi panjang dan berliku-liku yang memungkinkan untuk terjadinya
bendungan / sumbatan.
2. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah PAP, keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan
kembali.

Perubahan pada Sistem Pencernaan


1. Adanya rasa mual pada bulan pertama kehamilan yang dimungkinkan karena
pengaruh hormone estrogen menyebabkan peningkatan salivasi.
2. Terjadi penurunan otot traktus digestivus sehingga motilitas juga berkurang.

Perubahan pada Sistem Muskuloskeletal


1. Perubahan pada otot
- Peningkatan kapasitas panggul untuk persiapan janin.
- Hilangnya tonus otot selama trimester III menyebabkan muskulus rectus
abdominus menjadi terpisah sehingga isi abdomen menonjol pada garis
tengahnya, umbilicus menjadi datar / bahkan menonjol.
2. Peningkatan estrogen akan menyebabkan hyperplasia otot terutama pd rahim
untuk menampung isi dari uterus.
3. Perubahan pada sendi
Sendi sympisis pubis menjadi lunak dan sendi sakrokoksigeal menjadi kendor
sehingga menyebabkan koksigis bergeser ke arah belakang yang akan
mengakibatkan meningkatnya kapasitas rongga panggul, yang sangat berfungsi
selama kehamilan dan persalinan.
4. Rasa tidak nyaman/nyeri di bagian bawah punggung, pinggang dan
mengakibatkan kesulitan berjalan terutama pada akhir kehamilan.
5. Postur Tubuh
Dengan semakin membesarnya uterus dan isinya, menyebabkan perubahan
terhadap titik pusat gravitasi bumi dan garis bentuk tubuh sehingga terjadi
perubahan pada lengkung tulang belakang untuk keseimbangan tubuh
(lordosis).
Perubahan pada Sistem Cardiovaskular
1. Cardiac Output
- Cardiac output maternal meningkat sekitar 30-50 % selama kehamilan.
Cardiac output mencapai kadar maksimum selama trimester I atau II
kehamilan dan tetap tinggi sampai persalinan.
- Cardiac output tergantung pada posisi ibu dan menurun saat ibu berbaring
terlentang.
- Pada akhir kehamilan mungkin terjadi hambatan yang besar pada vena cava
inferior pada saat ibu berbaring terlentang.
- Distribusi cardiac output akan berubah pula. Misalnya, pada trimester I
uterus menerima 2-3 % dari cardiac output dan payudara < 1%. Pada saat
aterm, uterus menerima 17 % dan payudara 2 %.
2. Tekanan Darah
- Penurunan “Tahanan Vaskular Perifer” selama kehamilan terutama
disebabkankarena relaksasi otot polos sebagai akibat pengaruh hormone
progesterone.
- Tekanan sistolik turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic 10-15 mmHg.
Setelah usia kehamilan 24 minggu, tekanan darah sedikit demi sedikit naik
dan kembali pada tekanan darah sebelum hamil pada saat aterm.
3. Perubahan lain yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi
- Perasaan lelah dan menurunnya semangat/lesu merupakan hal yang biasa
terjadi selama kehamilan.
- Edema pada kaki sangat umum terjadi pada akhir kehamilan karena
meningkatnya tekanan aliran balik pada kaki, terhalangnya aliran lymphatic,
dan menurunnya tekanan osmotic colloid plasma.

Perubahan pada Metabolisme


1. Metabolisme Karbohidrat
Pada keadaan normal, karbohidrat yang berasal dari makanan masuk dalam
tubuh disimpan dalam otot berbentuk glikogen, demikian juga pada hepar serta
pembuluh darah, disimpan dalam jaringan berupa lemak.
Saat hamil kadar steroid dan corticoid (HPL) meningkat, akan menghambat
keadaan di atas, sehingga secara fisiologis produksi insulin meningkat guna
memenuhi kebutuhan fetus, laktasi serta pertumbuhan sehingga kadar gula
dalam darah meningkat dan bisa juga keluar dalam urine. Bila reduksi urine
pada wanita hamil positif dalam batas tertebtu masih dikatakan normal.
2. Metabolisme Lemak
Cadangan utama energi untuk masa hamil adalah lemak.
Untuk cadangan glikogen berkurang akibatnya metabolisme lemak meningkat.
Jadi lemak yang tersimpan dalam jaringan meningkat sehingga digunakan
untuk meningkatkan energi.
3. Metabolisme Protein
Bila terjadi kehamilan, secara fisiologis keadaan HCG dan HPL akan
menghambat pemecahan asam amino dalam ginjal tetapi dalam darah tetap ada
karena akan digunakan sebagai simpanan. Selain itu protein yang berupa
globulin meningkat sekali, yang akan digunakan sebagai transport utama
hormone dan Fe. Albumin juga meningkat tetapi tidak seperti globulin.

4. Metabolisme Zat Besi (Fe)


Zat besi diserap pada usus dua belas jari dari (tablet zat besi) tambah darah atau
makanan-makanan tertentu seperti daging, hati, telur, sayur-sayuran berdaun
hijau tua, ganggang laut, ubi rambat dan buah-buahan kering.
Ibu hamil normal menyerap 20 % zat besi yang masuk. Teh, kopi dan kacang-
kacangan mengurangi penyerapan zat besi, sementara buah-buahan, sayur-
sayuran dan vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan atau
supplemen.

Perubahan pada Sistem Pernafasan


1. Pada usia kehamilan 32 minggu ke atas wanita hamil sering mengeluh sesak
nafas dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena usus-usus tertekan oleh
uterus ke arah diafragma sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
2. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20 %, seorang
wanita hamil selalu bernafas lebih dalam.

Indeks Masa Tubuh


1. Rumus BMI : Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (m)2

Perubahan pada Sistem Darah dan Pembekuan Darah


1. Volume Plasma dan Massa “Red Blood Cell” (sel Darah Merah)
- Volume plasma ibu mulai meningkat pada usia kehamilan 10 minggu dan
terus meningkat secara perlahan-lahan dan mencapai batas maksimum pada
usia kehamilan 30-34 minggu. Perubahan rata-rata volume plasma berkisar
antara 20-100 %
- Massa RBC juga mulai meningkat pada usia kehamilan 10 minggu dan
meningkat dgn cepat sampai aterm.
- Tanpa suplementasi zat besi massa RBC meningkat 18 % selama kehamilan,
sedangkan ibu yang meminum suplemen zat besi mengalami peningkatan
yang lebih besar pada massa RBC, rata-rata 30%.
- Karena volume plasma meningkat rata-rata 50% sementara massa RBC
meningkat hanya 18–30 % dan hematocrit menurun selama kehamilan
normal.
- Hematocrit mencapai kadar terendah pada minggu ke 30-34 kehamilan. Hal
ini disebabkan setelah usia kehamilan 34 minggu massa RBC terus
meningkat tetapi volume plasma tidak.
2. White Blood Cell (Sel Darah Putih)
- Jumlah “peripheral WBC” makin meningkat dengan cepat selama
kehamilan.
- Selama trimester I rata-rata jumlah WBC adalah sekitar 9500/mm3
meningkat menjadi rata-rata 20-30.000/mm3 pada saat aterm. Jumlah ini
menurun dengan cepat setelah persalinan dan kembali ke kadar sebelum
hamil pada akhir minggu pertama pasca persalinan.
3. Pembekuan / Koagulasi
- Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan dan platelets
selama kehamilan berakibat pada peningkatan kapasitas untuk pembekuan.

Perubahan pada Sistem Persyarafan


Sedikit sekali yang dapat diketahui tentang perubahan yang spesifik pada fungsi
persyarafan selama kehamilan. Beberapa gejala neurology dan neurovaskuler,
antara lain :

1. Kompresi persyarafan pelvis / statis vaskuler disebabkan oleh pembesaran


uterus yang menyebabkan perubahan sensori pada kaki.
2. Lordosis dorsolimbar mungkin menyebabkan nyeri karena penarikan
saraf/ penekanan pada akar-akar persyarafan.
3. Edema yang meliputi saraf-saraf perifer dapat menimbulkan Carpal
Tunnel Syndrome selama trimester akhir.
4. Tension headache adalah gejala umum bila terjadi kecemasan atau adanya
komplikasi kehamilan yang tidak pasti.
5. Pusing dan sincope (pingsan) adalah hal umum yang bisa terjadi selama
awal kehamilan. Instabilitas vasomotor, postural hipotensi atau
hipoglikemia menjadi factor yang bertanggung jawab terhadap kejadian di
atas.
6. Hipocalsemia dapat menyebabkan masalah neuromuskuler seperti kram
pada otot.

Anda mungkin juga menyukai