ABSTRAK

Tujuan jangka panjang dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan biogas yang
diperbarui, berkualitas tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alat masak dalam
upaya diversifikasi energi yang lebih ekonomis untuk dikelola. Bahan bakar gas tersebut
dihasilkan dari aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik khususnya dari
kotoran manusia. Target spesifik yang diharapkan akan berhasil adalah metode / teknik untuk
menyerap kotoran yang terkandung dalam biogas, terutama CO2 komponen. Penelitian ini
dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan tingkat kadar CO2 dalam biogas dan
digantikan dengan senyawa aromatik yang akan direaksikan dengan kandungan gas methana
sebagai pendeteksi bau apabila terjadi kebocoran pada gas serta menggunakan Zeofilter sebagai
alat untuk menyaring kotoran sehingga kadar kotoran akan menjadi lebih sedikit dan dapat
meningkatkan kadar gas methane yang terbentuk. Aliran massa biogas yang digunakan adalah
2, 4, 6, 8 dan 10 l / mnt. Hasil menunjukkan peningkatan torsi sebesar 21,3% untuk biogas B2
dibandingkan dengan biogas yang tidak dimurnikan. Untuk biogas B4, torsi meningkat sebesar
19,1%. Sementara untuk biogas B6, B8, dan B10, torsi meningkat masing-masing sebesar
14,9%, 12,8%, dan8,5%. Untuk biogas B2, SFCE berkurang 33,4%, untuk biogas B4, SFCE
menurun sekitar 22,7%, sedangkan untuk biogas B6, SFCE naik 17,9%. SFCS juga menurun
sebesar 13,9% dan 8,5% untuk biogas B8 dan B10.
 PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Energi merupakan komponen penting untuk menunjang aktivitas dan usaha produktif
maupun dalam menghasilkan barang dan jasa. Sumber energi dapat berasal dari energi fosil,
energi matahari, air, angin atau energi dari sumber daya hayati (bioenergi). kelangkaan bahan
bakar minyak sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Kersediaan minyak bumi di dunia makin lama
makin menipis dan harganya makin melonjak. Seiring dengan perkembangan teknologi,
kebutuhan akan sumber energi makin meningkat, terutama dari minyak bumi. Untuk itu,
sumber energi selain minyak bumi sangat diperlukan salah satunya adalah bioenergi. Bioenergi
merupakan sumber energi (bahan bakar) yang dihasilkan oleh sumber daya hayati seperti
tumbuh-tumbuhan, minyak nabati, dan limbah peternakan dan pertanian. Jenis energi yang
dihasilkan berupa energi dalam bentuk gas (biogas), air (biofuel), atau padat (biomass). Energi
tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menghasilkan panas (kalor), gerak(mekanik), dan
listrik tergantung pada alat yang digunakan dan kebutuhan dari pengguna. Bioenergi
merupakan pilihan yang tepat dalam rangka penyediaan energi yang terbarukan, murah, dan
ramah lingkungan. Salah satu sumber energi terbarukan yang berasal dari sumber daya alam
hayati adalah biogas. Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan
organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang relatif kurang oksigen (anaerob). Sumber
bahan baku untuk menghasilkan biogas yang utama adalah kotoran ternak sapi, kerbau, babi,
kuda dan unggas, dapat juga berasal dari sampah organik. Namun sampai saat ini pemanfaatan
limbah kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar dalam bentuk biogas ataupun bioarang
sangat kurang karena teknologi dan produk tersebut merupakan hal yang baru di masyarakat.
Biogas merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan, dapat
dibakar seperti gas elpiji (LPG) dan dapat digunakan sebagai sumber energi penggerak
generator listrik. Prospek pengembangan teknologi biogas ini sangat besar terutama di daerah
pedesaan dimana sebagian besarnya masyarakat bekerja dibidang peternakan dan pertanian.
Pada umumnya ssat ini seluruh masyarakat memiliki septic tank di rumah mereka. Selama ini
limbah kotoran hanya dimanfaatkan sebagai pupuk itupun kurang optimal. Limbah kotoran
yang menumpuk menimbulkan efek pencemaran seperti pencemaran terhadap air tanah,
pencemaran terhadap udara, dan menimbulnya efek rumah kaca. Untuk itu dikembangkan
teknologi baru untuk memanfaatkan dan menaikkan nilai keekonomisan dari limbah tersebut
salah satunya dengan jalan memanfaatkannya sebagai bahan baku pembuatan biogas.