Spesifikasi Pelumas (Kepmen-Esdm-2808-K-20-Mem-2006) PDF

YENTERl ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

NOMOR : 2808 K/20/MEM/2006
TENTANG
STANDAR DAN MUTU (SPESIFIKASI) PELUMAS

YANG DIPASARKAN Dl DALAM NEGERI
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 Keputusan Presiden

Nomor 21 Tahun 2001 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas,
perlu menetapkan standar dan mutu (spesifikasi) Pelumas yang
dipasarkan di dalam negeri dalam suatu Keputusan Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas

Bumi (Lembaran Negara RI Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4152) sebagaimana telah berubah
dengan Putusan Mahkarnah Konstitusi Nomor 002/PUU-1/2003
pada tanggal 21 Desember 2004 (Berila Negara RI Nomor 1
Tahun 2005);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan

Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara RI Tahun
2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4436);
3. Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2001 tanggal 14 Februari

2001 tentang Penyediaan dan Pelayanan Pelumas;
4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tanggal 20

Oktober 2004 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005 tanggal 5
Desember 2005;
5. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1693

W34/MEMM001 tanggal 22 Juni 2001 tentang Pelaksanaan
Pabrikasi Pelumas dan Pengolahan Pelumas Bekas Serta
Penetapan Mutu Pelumas;
6. Keputusan Bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,

Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Nomor 1905 K/34/MEM/2001; Nomor 426/KMK.01/2001; Nomor
233/MPP/Kep/7/2001 tanggal 20 Juli 2001 tentang Ketentuan
lmpor Pelumas;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 426a/KMK.01/2001
tanggal 20 Juli 2001 tentang Perubahan Tarif Bea Masuk Atas
lmpor Minyak Pelumas;
8. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

372/MPP/Kep/12/2001 tanggal 24 Desember 2001 tentang
Ketentuan Pemberian lzin Usaha lndustri Pabrikasi Pelumas
dan Pengolahan Pelumas Bekas;
9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor

0030 Tahun 2005 tanggal 20 Juli 2005 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Energi dan Surnber Daya Mineral;
10. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 053
Tahun 2006 tanggal 30 Oktober 2006 tentang Wajib Daftar
Pelumas Yang Dipasarkan Di Dalam Negeri;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

TENTANG STANDAR DAN MUTU (SPESIFIKASI) PELUMAS YANG
DIPASARKAN Dl DALAM NEGERI.
KESATU : Standar dan Mutu (Spesifikasi) Pelumas yang dipasarkan di dalam

negeri adalah sebagaimana tercantum dalam Larnpiran Keputusan
Menteri ini.
KEDUA : Standar dan Mutu (Spesifikasi) Pelumas sebagaimana dimaksud

dalam Diktum Kesatu mengacu pada karakteristik dan parameter
Standar Nasional Indonesia (SNI) Pelumas.
KETIGA : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Direktur
Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nornor 085 W341DDJM/1998
tanggal 24 Agustus 1998 tentang Mutu dan Pengujian Pelumas Yang
Beredar Di Dalam Negeri dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. '
KEEMPAT : Kepiltusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pads tanggal
.-
.6 November 2006
ENTER1 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
: 2808 K / ~ ~ / M E M / ~ o o ~
TANGGAL 6 November 2006
STANDAR DAN MUTU (SPESIFIKASI) PELUMAS

YANG BEREDAR D l DALAM NEGERI
I. SPESlFlKASl KARAKTERISTIK FlSlKA KlMlA

Spesifikasi Karateristik Fisika-Kimia Pelumas, adalah batasan nilai karakteristik fisika-
kimia termasuk kekentalan (viskositas) pelumas
A. MINYAK LUMAS MOTOR BENSIN
1. Motor Bensin Empat Langkah Kendaraan Bermotor

Mutu Unjuk Kerja minyak lumas minimum adalah API-SE dan memiliki hasil
uji dari laboratorium uji yang resmi;
Spesifikasi karakteristik fisika kimia untuk tingkat mutu unjuk kerja API SE,
SF, SG, SH, SJ dan ILSAC GF-2, SL dan ILSAC GF-3, dan SM, harus
memenuhi spesifikasi pada Tabel-I, Tabel- 2, Tabel-3, Tabel-4, Tabel-5 dan
Tabel -6 serta Tabel-7.
Khusus pelumas impor sesuai Keputusan Bersama Menteri Energi dan
Sumber Daya Mineral, Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan No.1905W34/MEM/2001; No.426/KMK.01/2001;
No.2331MPP/Kep/712001 tentang Ketentuan lmpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-a/KMK.O1/200I,dan kandungan
minyak lumas dasar mineral maksimum 70% wt biia diuji dengan metode
Concawe 1/72 Mod.
Tabel-I
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia
Minyak Lumas Motor Bensin Ernpat Langkah Kendaraan Bermotor
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SE
No Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

1. Viskositas Kinematik pd 100 'C. cSt Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 445
2. lndeks Viskositas - Sesuai Tabel A ASTM D 2270
3. Viskositas pada suhu rendah(CCS) cP Sesuai SAE 5-300, Des 1999 ASTM D 5293
4. Viskositas pada suhu tinggi(HTHS) CP Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 4683
5. Titik Nyala COC "C Min. 200 ASTMiD 92
6. Angka Basa Total Mg KOHIg Min. 5,O ASTM D 2896
7. Kandungan Abu Sulfat % berat Min. 0,6 ASTM D 8'74
8. Kandungan metal : % berat AAS
Ca, Sesuai Spes. Produsen (ASTM D
Mg, Sesuai Spes. Produsen 4628)
Zn Min 0,080
9. Tendensilstabilitas pembusaan MI ASTM D 892
Seq. I Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
Maks (Suhu CCS) - (3' C)
--
10. Titik Tuang (Multigrade) C ASTM D 97
-
Untuk pengawasan disamping karakteristik tersebut diatas atau yang disepakati wajib ditambah
karakteristik berikut :
1I . Sifat Penguapan, Noack % berat ' Moriograde maks 15 ASTM D 5800
Multigrade maks 20
12. Korosi Bilah Tembaga - Maks 1b ASTM D 130
Tabel-2
Minyak Lumas Motor Bensin Empat Langkah Kendaraan Bermotor
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SF
No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode U j i

1. Viskositas Kinematik pd 100 O C. cSt Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 445
3. Viskositas pada suhu rendah cP Sesuai SAE J-300, D9s 1999 ASTM D 5293
(CCS)
4. Viskositas pada suhu tinggi CP Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 4683
(HTHS)
I
5. 1 Titik Nyala COC t cc

I
Min. 200
I
I ASTM D 9 2 1
6. 1
Angka Basa Total Mg KOHlg Min. 5,0 ASTM D 2896
7. 1 Kandungan - Abu Sulfat % berat- Min. 0,6 ASTM D 874
Ca, Sesuai Spes. Produssn (ASTM D
Zn Min 0,080
Seq. I Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
10, Titik Tuang (Multigrade) Maks (Suhu CCS) - (3 O C)
-C- ASTM D 97
Untuk pengawasan disamping karakteristik tersebui diatas atau yang disepakati wajib ditambah
I
11. Sifat Penguapan, Noack I % berat I Monograde maks 15 1 ASTM D 5800
1 Multigrade maks 20
12. 1 Korosi Bilah Tembaga Maks Ib ASTM D 130
Tabel-3
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SG
No. 1 Karakteristik 1 Satuan / Spesifikasi I Metode Uji I

1.
I
I Viskositas Kinematik pd 100 O C.
I
c e s e s u a i SAE J-300. Des 1999 / ASTM D 445 1
2.
I
1 lndeks Viskositas
I
I
I
I
Sesuai Tabel A
I
1
I
ASTM D 2270 1
3. Viskositas pada suhu rendah cP Sesuai SAE J-300, Des 1995
CCS)
I * I
I
I
4. Viskositas pada suhu tinggi CP
(HTHS) I Sesuai SAE J-300, Des
m ~ i a l COC a O C
I
Min. 200
I
1 ASTM D 9 2 1
1 1
I

7. 1I Kandunnan- Abu Sulfat II % berat I Min. 0.6
-,- .- . ... D
ASTM
. -. .
- 874
8. /
Kandungan metal : I
% berat ( AAS
Zn Min 0,080
Seq. I Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill hlaks. 1010
10. Titik Tuang (Multigrade) , O C
Maks (Suhu CCS) - (3' C) ASTM D 97
11. Sifat Penguapan, Noack % berat Monograde maks 15 ASTM D 5800
Multigrade maks 20
12. Korosi Bilah Tembaga Maks Ib ASTM D 130 -J
Tabel-4
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SH
No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

1. Viskositas Kinematik pd 100 O C. cSt Ses~iaiSAE J-300, Des 1999 ASTM D 145
2. lndeks Viskositas Sesuai Tabel A ASTM D 2270
3. Viskositas pada suhu rendah CP Sesuai SAE J-300, ~es-1999 ASTM D 5293
(CCS)
4. Viskositas pada suhcr tinggi CP Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 4683
(HTHS)
5. Titik Nyala COG "C Min. 200 ASTM D 92
6. Angka Basa Total Mg KOHlg Min. 5,O ASTM D 2896
7. Kandungan Abu Sulfat O
h berat Min. 0,6 ASTM D 874
8. Kandungan metallnon metal : % berat AAS
Mg, Sesuai Spes. Pradusen 4628)
Zn Min 0,080
P Maks 0,1000*)
-
Seq. l Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
10. Titik Tuang (Multigrade) O C Maks (Suhu CCS) - (3 O C) ASTM D 97
11. Sifat Penguapan, Noack % berat **) ASTM D 5800
12. Korosi Bilah Tembaga Maks Ib ASTM D 130
*) hanya untuk SAE 5W30 dan 10W30
**) SAE 30,40,50 maks 15 ; SAE OWXX tidak diperlukan ; SAE SWXX maks 25 ;
SAE 10W30 maks 20 ; SAE 15W40 maks 18 ; SAE 20W50 maks 17.
f abeld
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SJ dan ILSAC GF-2
3. Viskositas pada suhu rendah CP Sesuai SAE J-300, Des ASTM D 5293
(ccs) 1999
4. Viskositas pada suhu tinggi CP Sesuai SAE J-300, Des ASTM D 4683
(HTHS) 1999
5. Titik Nyala COC "C Min. 200
- ASTM D 92
6. Angka Basa Total ' ~g KOH/S Min. 5,O ASTM D 2896
7. Kandungan Abu Sulfat Oh berat Min. 0,6 ASTM D 874
8. Kandungan metallnon metal : % berat AAS
Zn 0,080
P 0, IOOO*)
Seq. I Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
10. Titik Tuang (Multigrade) O C Maks (Suhu CCS) - (3" C) ASTM D 97
/ karakteristik berikut :
11. Sifat Penguapan, Noack % berat **) ASTM O 5800
12. Korosi Bilah Tembaga - ~ a kI sb ASTM D 130
13. Sifat Pembusaan Suhu T~nggi, o C Maks 250 150 ASTM D 6082
Seq. lV
*) hanya untuk SAE 5W30 dan 10W30
**) SAE 30,40,50 maks 2 5 ; SAE OWXX tidak diperlukan ; SAE 5 M X maks 25 ;
SAE 10W30 maks 20 ; SAE l5W40 maks 18 ; SAE 20W50 maks 17.
Tabel-6
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SL dan ILSAC GF-3
No. Kara kteristik Satuan Spesifikasi Metade Uji

1. Viskositas Kinematik pd 100 OC. cSt Sesuai SAE J-300, Des ASTM D 445
1999
(ccs) 1999
(HTHS) I
1999
5. Titik Nyala COC O C Min. 200 ASTM D 92
7. Kandungan Abu Sulfat % berat Min. 0,6 ASTM D 874
8. Kandungan metallnon metal % berat AAS
, 1: ! Sesuai Spes. Produsen 4628)

Min 0,080
P Maks 0,1000
9. Tendensilstabil~taspembusaan MI ASTM D 892
Seq I Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
10. Titik Tuang (Multigrade) O C Maks (Suhu CCS) - (3 O C ) ASTM D 97
Untuk pengawasan disampl~gkarakteristlk tersebut diatas atau yang disepakati wajib ditambah
11. Sifat Penguapan, Noack % berat Maks 15 ASTM D 5800
-
13. S~fatPembusaan Suhu Tlnggi , o C Maks 250 I50 ASTM D 6082
Sea. IV
Tabel-7
Minyak L u m a s Motor Bensin Empat Langkah Kendaraan Bermotor
Tingkat M u t u Unjuk Kerja API SM

--
1. Viskositas Kinematik pd 100 O C. cSt Sesuai SAE J-300, Des ASTM D 445
1999
, -
(CCS) - 1999
(HTHS) 1999
6. Angka Basa Total Min. 5,O ASTM 0 2896
7. Kandungan Abu Sulfat
J H %I
berat g Min. 0,6 ASTM D 874
8. Kandungan metal Inon metal : % berat AAS
Ca,
Mg,
Sesuai Spes. Produsen
1 (A:2)D
Zn Min 0,080
P Maks 0,1000
--
Seq. I Maks. 10/0
Seq. II Maks. 5010
Seq. 111 Maks. 1010
10. Titik Tuang (Multigrade) O C Maks (Suhu CCS) - (3' C) ASTM D 97
/ 11. 1 Sifat Penguapan, Noack / % berat I Maks 15 I ASTM D 5800 1

112. 1 Korosi Bilah Tembaga - Maks I b 1 ASTM 1 130
Suhu Tinggi ,
I I
Maks 250 150 I ASTM a6082 1
2. Motor Bensin Empat Langkah Kendaraan Sepeda Motor
Mutu Unjuk Kerja minyak lumas minimum adalah API-SE dan memiliki hasil
Spesifikasi karakteristik fisika kimia untuk tingkat mutu unjuk kerja API SE,
SF, SG, SH, SJ, SG, dan JASO MA dan JASQ MB harus memenuhi
spesifikasi pada Tabel-8, Tabel-9, Tabel-10, Tabel-I I , Tabel-12 dan Tabel-
13 serta Tabel-14
Perdagangan No.1905W34/MEM12001; No.4261KMK.0112001;
No.233/MPPIKepI712001 terltang Ketentuan lmpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menter~ Keuangan No.426-a/KMK.O112001,dan kandungan
minyak lumas dasar mineral maksimum 70% wt bila diuji dengan metode
Concawe 1/72 Mod.
Tabel-8
Minyak Lumas Motor Bensin Empat Langkah Kendaraan Sepeda Motor
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SE

1. Viskositas Kinematik pd 100 O C. cSt
1
I I I I
2. 1 lndeks Viskositas Sesuai Tabel A 1 ASTM D 2270
3. V~skositaspada suhu rendah cP Sesuai SAE J-300, Des ASTM D 5293
(ccs) 1995
4. Viskositas pada suhu tlnggl CP Sesuai SAE J-300, Des ASTM D 4683
(HTHS) 1999
5. Titik Nyala 2 0 C 0 C Min. 200 ASTM D 92
6. Angka Basa Total Mg KOH/g Min. 5,O ASTM D 2896
- Abu Sulfat
7. I Kandun~an % berat Min. 0.6 ASTM D 874
8. 1
Kandungan metal : /
I
07berat 1 I
AAs 1
Mg I Sesuai Spes. Produsen 4628)
Zn Min 0,080
Seq. I Maks. ?C/O
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
1 I I
Untuk pengawasan disanplng karakter~stiktersebut diatas atau yang disepakati wajib ditambah
71 Sifat Penguapan, N ~ berat Untuk CPengawasan : ASTM
~ D 5800
Monograde maks 15
Multigrade maks 20
12. Korosi Bllah Tembaga Maks Ib ASTM D 130
Tabel-9
Minyak L u m a s Motor Bensin Empat Langkah Kendaraan Sepeda Motor
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SF
v a r a k t e r i o t i k Satuan Spesifikasi Metode Uji

I
Kinematik pd 100 OC. cSt 1 Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 445
I
I
Sesuai SAE J-300, Des 1999 1 ASTM D 5293
Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 4683
(HTHS)
Min. 200 ASTM D 92
-6. Angka Basa Total ~g K - O H ~ Min.
--5,O ASTM D 2896
7. Kandungan Abu Sulfat % berat Min. 0,6
I
I ASTM D 874 1
Ca, Sesuai Spas. Produsen (ASTM D
Zn Min 0,080
Seq. I Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
10. Titik Tuang (Multigrade) O C Maks ( S U ~ U ~ C- S
(3') C) ASTM D 97
Untuk pengawasan disamping karakteristik tersebui dratas atau yang disepakati wajib ditambah
t
11. Sifat Penguapan, Noack % berat Untuk Pengar~asan: ASTM D 5800
I Monograde maks 15
Multigrade maks 20
Tabel-10
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SG
No. Karakteristik Satuan Spesifikasi

I
I ~ e t o d e~ j i/
1. Viskositas Kinematik pd I 0 0 OC. cSt Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 4 4 5 1
(ccs) 1999
(HTHS)
7. Kandungan Abu Sulfat % berat Min. 0,6 ASTM D 874
8. Kandungan metal : PAS
Mg I Sesuai Spes. Produsen 4628)
Zn Min 0,080
9. Tendensilstabilitas pembusaan MI k 8 E l
Seq. I Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 10i0
10. Titik Tuang (Multigrade) O C -
Maks (Suhu CCS) (3' C) ASTM D 97
Untuk pengawasan disamping karaktzstik tersebut di atas atau yang disepakati wajib ditambah
11. ) Sifat Penguapan, Noack I %berat I Untuk Pengawasan :1-
I I I 1 Monograde maks 15 1 I
Multigrade maks 20
1
12. Korosi Bilah Tembaga - Maks Ib ASTM D 130
Tabel-1 1
Tingkat M u t u Unjuk Kerja API SH
No. Karakteristik I ~stuan / Spesifikasi Metode Uji

I
I
1. Viskositas Kinematik pd 100 O C. sSt Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 445
3. Viskositas pada suhu rendah CP Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 5293
4.
I
(CCSI
Viskositas pada suhu tinggi
(HTHS)
I
y a i SAE 5-300, Des 1999 / 1
ASTM D 4683
5. Titik Nyala COC C Min. 200 ASTM D 92

-
7 Kandungan Abu Sulfat / berat
OO Min. 0,6 ASTM D 874
8. Kandungan metal Inon metal : % aerat AAS 1
Zn Min 0,080
P
- Maks 0,1000*)
Seq. I Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
--
10. Titik Tuang (Multigrade) I
O C Maks (Suhu CCS) - (3 O C) ASTM D 97
Untuk pengawasan disamping karakteristik tersebu. diatas atau yang disepakati wajib ditambah
11. Sifat Penguapan, Noack % berat **) ASTM D 5806
*) hanya untuk SAE 5W30 dan 1OW30
**) SAE 30,40,50 maks 15 ; SAE OWXX tidak diperlukan ; SAE SWXX maks 25 ;
SAE 10W30 maks 20 ; SAE 15W40 maks 18 ; SAE 20W50 maks 17.
Tabel-I 2
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kirnia
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SJ
No. I Karakteristik I, ~atuan I Spesifikasi ( Metode Uji

(CCS)
4. Viskositas pada suhu tinggl CP Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 4683
(HTHS)
I ' I I I
5. 1 Titik Nyala COC O C Min. 200 I
I
ASTM D 92
,
Mg KOHIg Min. 5,O ASTM D 2896
Kandungan Abu Sulfat O
h berat Min. 0,6 ASTM D 874
Kandungan metal / non metal: % berat A4S
Sesuai Spes. Produsen (ASTM D
Zn 0,080
P 0,l OOO*)
-
Seq. l Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
10. TitikTuang (Multigrade) "C Maks (Suhu CCS) - (3' C) ASTM D 97
Untuk pengawasan disamping karakte! jtik tersebut diatas atau yang disepakati wajib ditambah
1
11. Sifat Penguapan, Noack I % berat I **) 1I ASTM D 5800
1 12. 1I Korosi Bilah Tembana - I
- I
Maks Ib II ASTM
- . .D .- -
- 130 1
13. Sifat Pembusaan Suhu Tinggi , o C Maks 250 I50 ASTM D 6082
I I
Sea. IV I I I I
*) hanya untuk SAE 5W30 dan 1OW30
**) SAE 30,40,50 maks 15 ; SAE OWXX tidak diperlukan ; SAE 5WXX maks 25 ;
SAE 10W30 maks 20 , SAE 15W40 maks 18 ; SAE 20W50 maks 17.
Tabel-1 3
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SL
1 1 Karakteristik I I
~ a t u a nI Spesifikasi I Metode Uji
ai-sI Kinematik pd 100 O C.
I
cst I ~ e s u aSAE
i J-300, Des 1999 i ASTM D 4 4 5
2. lndeks Viskositas Sesrrai Tabel A ASTM D 2270
3. Viskositas pada suhu rendah CP Sesuai SAE J-30G, Des 1999 ASTM D 5293
KCS)
I ' i I I
(HTHSj
1 . I I I
5. 1 Titik Nyala COC O C Min. 200 I ASTM D 92
Mg KOHIg Min. 5,O ASTM D 2896
Faas
Kandungan Abu Sulfat O
h berat Min. 0,6 ASTM Y i 874
Kandungan metal lnon metal: % berat AAS
Sesuai Spes. Produsen (ASTM D
Sesuai Spes. Produsen 4628)
r Seq. I
Seq. II
Seq. Ill
pembusaan
10 Titik Tuang (Multigrade) O C

Maks 5010
Maks
Maks.
Maks. 1010
Min 0,080
0,1000
1010
Maks (Suhu CCS) - (3' C) ASTM D 97-

13 Sifat Pembusaan Suhu Tinggi , o C Maks 250 I50 ASTM D 97
Seq. IV
Tabel-14
Tingkat Mutu Unjuk Kerja JASO MA dan JASO MB

--
1. Viskositas Kinematik pd 700 O C cSt Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 445
(CCS)
I ' I I I
I
(HTHS) I I I
1 5. 1 Titik Nyala COC 3 C Min. 200 1 ASTM D 92
6. /
Angka Basa Total Mg KOHlg Min. 5,O AS1.M D 2896
7. ] Kandungan Abu Sulfat % berat Maks. 1.2 ASTM D 874
-
-
Kandungan metal , % berat AAS
Zn Min 0,080
Tendensilstabilitas pembusaan ASTM D 892
Seq. I Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
I ---
10. 1 Titik Tuang (Multigrade) I
Maks (Suhu CCS) - (3 O C) ASTM D 97
Untuk pengawasan disamping karakteristilr tersebui diatas atau yang disepakatl wajib ditambah
-- berat Maks 15 ASTM D 5800

Sifat Pembusaan Suhu Tinggi , o C Maks 250 I50 ASTM D 97
Seq. IV
3. Motor Bensin Dua Langkah
a. Berpendingin Udara
Mutu Unjuk Kerja minyak Illmas minimum API-TB dan atau JASO FB dan
atau ISO-EGB dan memiliki hasil uji dari laboratoriuni uji yang resmi.
Spesifikasi karakteristik fisika kirnia untuk tingkat mutu unjuk kerja API
TB, TC, JASO FBIISO EGB, JASO FCIISO EGC dan I S 0 EGD harus
memenuhi spesifikasi pada Tabel-15, Tabel-IS, Tabel-17, Tabel -18,
Tabel -19.
Khusus pelurnas Impor sesuai Keputusan Bersama Menteri Energi dan
Perdagangan No.1905 K/34/MEM12001; No.426/KMK.0112001;
No.233/FvlPP/Kep/712001 tentang Ketentuan lmpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-alKMK.0112001,dankandungan
Concawe 1/72 Mod.
Tabel-I 5
Minyak L i ~ m a sMotor Bensin Qua Langkah Berpendingin Udara
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API TB

I. V~skositasKinematik pada 100 O C cSt 6,5 - 12,5 ASTM D 445
2. lndeks viskositas Min. 90 ASTM D 2270
3. Titik Nyala COC OC Min. 70 ASTM D 92
4. Angka Basa Total - KOHlcr-
Ms Maks. 3.0 ASTM D 2 8 9 r -
5 . / Kandungan Abu Sulfat
1
1 % berat I Maks. 0.20 I ASTM D874 1

1
I I
1 6. 1 Kandunnan metal : Ca I % berat I Min. 0.015 j ASTM D 4628
Tabel-16
Minyak Lumas Motor Bensin Qua Langkah Berpendingin Udara
Tingkat Mutu ldnjuk Kerja API TC
I No. 1 Karakteristik 1 Satuan I Spesifikasi 1 Metode Uji 1

Viskositas Kinematik pada 100 O C cSt 6,5 - 12,s ASTM D 445
I I I
Min. 90 ASTM D 2270
3. 1 Titik Nyala COC O C Min. 70 A S T ~ ~
4. Angka Basa Total Mg KOHlg Maks. 4,O ASTM D 2896
5. Kandungan Abu Sulfat % berat Maks. 0.25 ASTM D 874 -
6 Kandungan metal Ca % berat Min. 0,020 ASTM D 4628
Tabel-17
Minyak Lumas Motor Bensin Dua Langkah Berpendingin Udara
Tingkat M u t u Unjuk Kerja JASO F B II S 0 EGB
L
1. Viskositas Kinematik pada 100 O C , cSt 6,5- 12.5 ASTM D 445
2. lndeks viskositas - Min. 90 P.STM D 2270
3. Tit~kNyala COC O C Min. 70 ASTM D 92
4. Angka Basa Total Mg KOHig Maks. 2,5 ASTM D 2896
5. Kandungan Abu Sulfat % berat. Maks. 0,18 ASTM D 874
6. Kandungan metal . Ca % berat Min. 0,012 ASTM D 4628
Tabel-18
Minyak L u m a s Motor Bensin Dua Langkah Berpendingin Udara
Tingkat M u t u Unjuk Kerja JASO FC II S 0 EGC

1. Viskositas Kinematik pada I00 C CSt 6,s- 12,5 ASTM D 445
2. lndeks viskositas - Min. 90 ASTM D 2270
4. Angka Basa Total Mg KOHlg Maks. 2,O ASTM D 2896
5. Kandungan Abu Sulfat % berat Maks. 0,15 ASTM D 874
6. Kandungan metal : Ca % berat Min. 0,020 ASTM D 4628
Tabel-19
Minyak L u m a s Motor Bensin Dua Langkah Berpendingin Udara
Tingkat M u t u Unjuk Kerja I S 0 EGD
No. Karaktcristik Satuan Spesifikasi Metode U j i

1. Viskositas K~nematikpada I00 O C CSt -
6,5 12,5 ASTM D 445
4. Angka Basa Total F'g KOHIg Maks. 2,5 ASTM D 2896
5. Kandungan Abu Sulfat C/o berat Maks. 0,18 ASTM D 874
6. Kandungan metal -
Ca % berat Min. 0,012 ASTM D 4628
b. Berpendingin Air
Mutu Unjuk Kerja minyak lumas minimum NMMA TC-W dan memiliki
hasil uji dari laboratorium uji yang resmi.
Spesifikasi karakteristik fisika kimia untuk tingkat mutu unjuk kerja
NMMAITC-W dan NMMA TC-W3@ harus memenuhi spesifikasi pada
Tabel -20, dan Tabel -21.
Khusus pelumas impor sesuai Keputusan Bersama Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral, Menteri Keuangan dan Menteri
Perindustrian dan Perdagangan No. 1905 W34/MEM/2001;
No.426/KMK.01/2001; No.233/MPP/Kep/7/2OQl tentang Ketentuan
lmpor Pelumas dan sesuai Keputusan Menteri Keuangan No.426-
a/KMK.01/2001, dan kandungan minyak lumas dasar mineral
maksimum 70% wt bila diuji dengan metode Concawe 1/72 Mod. . ,
Tabel-20
Minyak Lumas Motor Bensin Dua Langkah Berpendingin Air
Tingkat Mutu Unjuk Kerja NMMAI TC-W

1.Viskositas Kinematik pada 100 O C CSt 6,5 - 12,5 ASTM D 445
2.lndeks viskositas - Min. 90 ASTM D 2270
3.Titik Nyala COC O C Min. 75 ASTM D 92
4.Angka Basa Total Mg KOHlg Maks. 7,O ASTM D 2896
5.Kandungan Abu Sulfat : % berat ASTM D 874
- Kandungan rendah Maks. 0,05
-Tanpa kandungan Maks. 0,01
6. Kandungan metal. Ca
-- % berat Min. 0,008 ASTM D 4628
7. Kandungan Nitrogen % berat Min. 0,10 ASTM D 3228
Tabel-21
Minyak Lumas Motor Bensin Dua Langkah Berpendingin Air
Tingkat Mutu Unjuk Kerja NMMAl T C - ~ 3 @
No. Kara k t e r i s t i k Satuan Spesifikasi Metode U j i

1. Viskositas Kinematik pada 100 O C CSt 6,5 - 12,5 ASTM D 445
4. Angka Basa Total Mg KOHIg Maks. 5,O ASTM D 2896
5. Kandungan Abu Sulfat : % berat ASTM D 874
- Kandungan rendah Maks. 0,05
-Tanpakandungan Maks. 0,01
6. Kandungan metal : Ca % beret Min. 0,008 ASTM D 4628
7. Kandungan Nitrogen % berat Min. 0,10 ASTM D 3228
- 18 -
6. MlNYAK LUMAS MOTOR DIESEL
1. Motor Diesel Putaran Tinggi
Minyak lumas motor diesel putaran tinggi yang beredar di Indonesia harus
I
memenuhi syarat sebagai berikut :
Mutu Unjuk Kerja minyak Iumas minimum API CC dan memiliki hasil uji
dari laboratorium uji yang resmi.
Spesifikasi karakterist~kfisika kimia untuk tingkat mutu unjuk kerja API
CC,CD, CD-II, CE, CF, CF-2, CF-4, CG-4, CH-4 dan CI-4 harus memenuhi
spesifikasi pada Tabel-22, Tabel-23, Tabel-24, Tabel-25, Tabel-26, Tabel-
27, Tabel-28, Tabel-29, Tabel-30 dan Tabel-3?.
Sumber Daya Mineral, Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan No.1905 K/341MEM/2001; No.426/KMK.01/2001;
No.2331MPPIKep/7/2001 tentang Ketentuan lrnpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-aIKMK.O1/2001,dan kandungan
minyak lumas dasar mineral maksimum 70% wt bila diuji dengan rnetode
Concawe 1172 Mod.
Tabel-22
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia Minyak Lumas Motor Diesel Putaran Tinggi
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CC
-
1. Viskos~tasKinematik pd 103 O C . cSt Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 445
3. Viskosltas pada suhu rendah CP Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 5293
(CCS)
4. Viskos~taspada suhu t ~ n g g ~ CP Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 4683
(HTHS)
5. Titik Nyala COC
-O C Min. 200 ASTM D 92
7. Kandungan Abu Sulfat % ~erat Maks. 0,5 ASTM D 874-
8 Kandungan metal % berat AAS
Zn Min 0,0400
Seq. l Maks. 2010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill - Maks. 2010
ICEC L-40-A-
93
12. / Korosi Bilah Tembaga Maks Ib ASTM D 130
Tabel-23
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CD

1. Viskositas Kinematik pd 100 O C. / cSt Sesuai SAE J-300. Des 1999 ASTM D 445
(CCS) I
Sesuai SAE J-300, Des 1999 ( ASTM D 4683
I
Min. 200 1 ASTM D 92
-
-4-
Ca, Sesual Spes. Produsen (ASTM D
Zn Min 0,0400
9. Tendensilstab~l~tas
pembusaan ASTM D 892
Seq. I Maks. 2010
Seq. II Maks. 5010
Seq Ill Maks. 2010
10. Titik Tuang (Multigrade) C Maks (Suhu CCS) - (3"C) ASTM D 97
Untuk pengawasan disarnp~ng karakter~stik tersebut diatas atau yang disepakati wajib ditambah
karakteristik berrkut :
I
11. Sifat Penguapan, Noack
I Maks 15 ASTM D 5800
/ CEC L-40-A-
93
1
Ta bel-24
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CD-II

(CCS)
4. Viskositas pada suhl; tinggi CP Sgsuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 4683
(HTHS)
Zn Min 0,0400
9. Tendensilstabilitas pemljusaan MI ASTM D 892
Seq. I Maks. 2010
Seq. i l Maks. 5010
Seq. I l l Maks. 2010
1 1. Sifat Penguapan, Noack % berat Maks 15 ASTM D 5800
ICEC L-40-A-
93
Ta bel-25
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CE

1. Viskositas Kinematik pd 100 OC. cSt Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTpM D 445
4.
(CCS)
I '
Viskositas pada sunu tinggi
(HTHS)
I
cP -/~esuai0,
1
Des 1999 / ASTM D 4683 /
Zn Min 0,0600
Seq. I Maks. 2010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 2010
10. Titik Tuang (Multigrade) - C
D
Untuk pengawasan disarnping karakteristik

11. Sifat Penauapan, Noack O h berat Maks ? 5 I ASTM D 58001
I CEC L-40-A-
I
93
Tabel-26
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CF

1. Viskositas Kinernatik pd 100 O C. cSt
(CCS)
(HTHS)
-
t
Mg, Sesuai Spes. Produssn 4628)
Zn Min 0,0800
Seq. I Maks. 2010
Seq. I I Maks. 5010
Seq. Ill
10. Titik Tuang (Multigrade)
Untuk pengawasan disamping karakteristik tersebut diatas atau yang disepakati wajib ditarnbah
ICEC L-40-A-
93
Tabel-27
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CF-2

--
1. Viskositas Kinernatik pd 100 O C. cSt Sesuai SAE J - 3 3 , Des 1999 ASTM D 445
(CCS)
(HTHS)
5. Titik Nyala COC O c I Min. 200 ASTM D 92
6. Angka Basa Total Mg KOHlg Min. 9,O I ASTM D 2 8 9 6 ~
Zn Min 0,0800
Seq. I Maks. 2010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 2010
Untuk pengawasan disamping karakteristik tersebut diatas atau yang disepakati wajib ditarnbah
/ CEC L-40-A-
93
12. Korosi Bilah Tembaga Maks Ib ASTM 3 130
Ta bel-28
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia Minyak L u m a s M o t o r Diesel Putaran Tinggi
Tingkat M u t u Unjuk Kerja API CF-4
No. Kara k t e r i s t i k Satuan Spesifikasi Metode Uji

1. Viskositas Kinematik pd 100 O C. -
cSt Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 445
(CCS)
(HTHS)
5. Titik Nyala COC 0 C Min. 200 ASTM D 92
7. Kandungan Abu Sulfat % berat Maks. 0,95 ASTM D 874-
Mg, Sesuai Spes Produsen 4628)
Zn Min 0,0800
Seq. I Maks. 2010
Seq. I I Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 2010
ICEC L-40-A-
- - 93
Ta bel-29
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CG-4
I----
No. Karakterlstik Satuan Spesifikasi M e t o d e Uji
1. Viskos~tasK~nernatikpd 100 C cSt Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 445
2. lndeks V~skositas Sesuai Tabel A ASTM D 2270
3. Viskos~taspada suhu rendah CP Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 5293
(CCS)
4. Viskositas pada suhu tlnggi CP Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 4 6 8 3
(HTHS)
5. Titik Nyala COC 0C Min. 200 ASTM D 92
6. Angka Basa Total Mg KOH/g Min. 9,O I ASTM D 2 8 9 6
7. Kandungan Abu Sulfat % berat Maks. 1,O ASTM D 874
Zn Min 0,1000
Seq. l Maks. 2010
Seq. II Maks. 50/0
Seq. Ill Maks. 2010
10. Titik Tuang (Multigrade) C Maks (Suhu CCS)- (3 O C) ASTM D 97
Untuk pengawasan disarnpXg karakteristik tersebut diatas atau yang disepakati wajib ditarnbah
7
11. Sifat Penguapan, Noack
12. Stabilitas Shear, 30 Siklus

910 berat
cSt
Maks 20
Maks 12,5 (SAE X'fl40)

ASTM D 5800
ICEC L- 40-A-
93.
CEC L-14 -A-
Maks 9,3 (SAE XW30) 93
14. Pembusaan Pada Suliu Tinggi o C Maks. 100/0 ASTM D 6082
Tabel-30
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CH-4

2. lndeks Viskositas Sesuai Tab61 A ASTM D 2270
-
(CCS)
(HTHS)
6. Angka Basa Total Mg KOHIg . Min. 10,O ASTM D 2896
7. Kandungan Abu Sulfat % berat Maks. 1,O ASTM D 874
8. Kandungan metal : h berat
, O AAS
Zn Min 0,1000
Seq. I Maks. 2010
Seq. I1 Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 2010
11. Sifat Penguapan, Noack % berat Maks 18 (SAE 15W40) ASTM D 5800
Maks 20 (SAE 10W30) CEC L- 40-A-
93
12. Stabilitas Shear, 30 Siklus cSt Maks 12,5 (SAE XW40) CEC L-14 -A-
Maks 9,3 (SAE XW30) 93
14. Pembusaan Pada Suhu Tinggi o C Maks. 10010 ASTM D 6082
Tabel-31
Minyak Lumas Motor Diesel Putaran Tinggi
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CI-4
Karakteristik I ~atuan 1 Spesifikasi I Metode--

Uji
I I . I Viskositas Kinematik vd 100 O C. cSt
- I Sesuai SAE J-300. Des 1999 1 ASTM D 445
3. Viskositas pada suhu rendah CP SX SAE J-300, Des 1999 ASTM D 5293
(CCS)
I 4. Viskositas pada suhu tinggi CP Sesuai SAE J-300, Des 1999 ASTM D 4683
(HTHS)
7. Kandungan Abu Sulfat % berat Maks. 1,O ASTM D 8 7 4
8. Kandungan metal : O/O berat AAS
Zn Min 0,1000
Seq. I Maks. 2010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 2010
10. Titik Tuang (Multigrade) C Maks (Suhu CCS) (3 O C) - ASTM D 97
11. Sifat Penguapan, Noack % berat Maks 15 (SAE XW40) ASTM D 5800
Maks 150 (SAE XW30) I CEC L- 4 0 4 -
93
1 12. 1 Stabilitas Shear, 30 Siklus I
cSt
I
I Maks 1 2 3 (SAE XW40)

I
I CEC L-14 -A- I
I I I I Maks 9.3 . XW30)
. lSAE I 93 I
1 13. 1 Korosi Bilah l'embaga
I I
1
I I
Maks Ib 1 ASTMDq30
1 14. 1 Pembusaan Pada Suhu Tinggi I
o C
I
Maks. 5010
I
I ASTM D 6082 1
2. Motor Diesel Putaran Menengah Untuk Industri dan Kapal
Minyak lumas motor diesel putaran menengah untuk industri dan kapal
(medium speed trunk piston diesel engine) yang beredar di Indonesia harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
Spesifikasi Unjuk Kerja minyak lumas minimum API CC dan memiliki hasil
uji dari laboratorium uji yang resmi.
Spesifikasi karakteristik fisika kimia untuk tingkat mutu unjuk kerja API CC
harus memenuhi spesifikasi pada Tabel-32.
Sumber Daya Mineral, Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan No. 1905 K/34/MEM/2001; No.426/KMK.01/2001;
No.2331MPPIKep17/2001 tentang Ketentuan lmpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-alKMK.01/2001,dan kandungan
Concawe 1/72 Mod.
Tabel-32
Minyak Lumas Motor Diesel Putaran Menengah untuk lndustri dan Kagal
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CC

1.
- Viskositas Kinematik pd I 0 0 O C -cSt Sesuai SAE ASTM D 445
2. !ndeks v~skositas Min. 55 ASTM D 2270
4. Angka Basa Total Mg KOHlg Min 6,00 ASTtvl D 2896
5. Kandungan Abu Sulfat % wt. Min.0,8 ASTM D 874
6. Kandungan metal : % wt. Sesuai Spes. Produsen AAS
Ca, (ASTM D
Mg, 4628)
Zn
7. Tendensilstabilitas pembusaan : MI ASTM D 892
Seq. I Maks. 7510
Seq II
I Seq. Ill
3. Motor Diesel Putaran Rendah Untuk ltidustri dan Kapal
Minyak lunias motor diesel putaran rendah untuk industri dan kapal yang
beredar di Indonesia harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Minyak Lumas Silinder :
Memiliki hasil uji dari laboratorium uji yang resmi.

Spesifikasi karakteristik fisika kimia harus memenuhi spesifikasi pada
Tabel-33.
Khusus pelumas impor sesuai Meputusan Bersama Menteri Energi dan
Perdagangan No.1905 W34/MEM/2001; No.426/KMK.OIi2001;
No.233/MPPIKep/7/2001 tentang Keteotuan lmpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-a!KMK.O1/2001,dan kandungan
Concawe 1/72 Mod.
Ta bel-33
Minyak Lumas Silinder Motor Diesel Putaran Rendah untuk lndustri dan Kapal
-
1. Viskos~tasKinematlk pd I00 O C cSt Sesuai SAE ASTM D 445
2. lndeks v~skositas Min. 90 ASTM D 2270
4. Angka Basa Total Mg KOHlg Min 40,OO ASTM D 2896
5. Kandungan Abu Sulfat %wt Sesuai Spes. Produsen ASTM D 874
6. Kandungan metal . % wt. Sesuai Spes. Produsen MS
Ca, (ASTM D
Mg I
4628)
Zn
b. Minyak Lumas Karter (System Oil)
Memiliki hasil uji dari iaboratorium uji yang resmi.

Spesifikasi karakteristik fisika kimia harus memenuhi spesifikasi pada
Tabel-34.
Khusus pelurnas impor sesuai Keputusan Bersama Menteri Energi dan
Surnber Daya Mineral, Mentsri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan No. 1905 Ki34lMEMl2001; No.426/KMK.01/2001;
No.233/MPP/Kep17/2001 tentang Ketentuan lmpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-a/KMK.01/2001,dan kandungan
Concawe 1172 Mod.
Tabel-34
Minyak Lumas Karter (System Oil) Putaran Rendah
llntuk lndustri dan Kapal
Karakteristik Satuan Spesifi kasi Metode U j i

( 1.
1
I Viskositas Kinematik pd 100 O C

I
cSt
I
Sesuai SAE
I
I ASTM D445 1
- Min. 90 ASTM D 2270
C Min. 200 ASTM D 92
4. Angka Basa Total Mg KOHIg Min 4,00 ASTM ~ 2 8 9 6
5. Kandungan Abu Sulfat O/o wt. Min 0,5 ASTM D 874
6. Kandungan metal . O/o wt. Sesuai Spes. Produsen AAS
Cat (ASTM D
M9, 4628)
Zn
7. Tendensi/Stabilrtas pembusaan . rn l ASTM D 892
Seq. I Maks. 7510
Seq. II Maks. 15010
Seq. Ill L Maks. 7510
Untuk pengawasan seluruh karakteristik tersebut diatas wajib diujt.
I 1. Transmisi Manual dan Gasdan
Mutu Unjuk Kerja minyak lumas minimum adalah API GL- 4 dan memiliki
hasil ji dari laboratorium uji yang resmi;
Spesifikasi karakterisitik fisika kimia untuk tingkat mutu ilnjuk kerja API GL-
4 , GL-5 dan API MT-1 harus memenuhi spesifikasi pada Tabel-35, Tabel-
36, dan Tabel-37.
Sumber Daya Mineral, fvlenteri Keuangan dan Menteri Perindustrian
dan Perdagangan No.1905 K/34/MEM/2001; No.4261KMK.01/2001;
No.233/MPP/Kep/7/2001 tentang Ketentuan Impor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-alKMK.01/2001 ,dan kandungan
Concawe 1/72 Mod.
Tabel-35
Minyak Lumas Transmisi Manual dan Gardan
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API GL- 4
Viskositas Kinematik pada 100 a C Sesuai SAE J-306

3. Titik Nyala COC C Min. 200 (Monograde) ASTM D 92
Min. 150 (SAE 75WXX)
Min. 165 (SAE 8OWXX)
4. Titik Tuang C Maks. - 45 (SAE 75VJXX) ASTM D 97
Maks. - 35 (SAE 80WXX)
-
Maks. 20 (SAE 85WXX)
5. Kandungan non metal
S % berat Sesuai Spes. Produsen ASTM D 1266
P %-berat
- Sesuai Spes. produsen ASTM D 4047
6. Tendensi/Stabilitas pembusaan MI ASTM D 892
Seq. I Maks. 2010
Seq. I1 Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 2010
7. Sifat Penguapan Uap, Noack % berat dicatat ASTM D 5800
ICEC L-40-A-
93
Untuk pengawasan d~samping karakteristik tersebut diatas atau yang disepakati wajib ditambah
8.
1 Korosi Billah Tembaga 1 jam
:;in:kerlaku .enaavdasan,
Tabel-36
Minyak Lumas Transmisi Manual dan Gardan
Tingkat Mutu Unjuk Kerja API GL- 5
No. Karakteristik Satuan Spesifikasi M e t o d e Uji

1. Viskositas Kinematik pada 100 O C cSt Sesuai SAE J-306 AST'M D 445
3. Titik Nyala COC O C Min. 200 (Monograde) ASTM D 92
Min. 150 (SHE 75WXX)
Min. 165 (SHE 8OWXX)
4. Titik Tuang O C Maks. - 45 (SAE 75WXX) ASTM D 97
Maks. - 35 (SAE 8OWXX)
5. Kandungan non metal :
6.
S
P
Tendensi/S!abilitas pembusaan
% berat
% berat
Sesuai Spes. produaen I ASTM D 1266
ASTM D 4047
ASTM D 892
Seq. I
Seq. II
/ Maks. 2010
Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 2010
, 7. Sifat Penguapan Uap, Noack ?h berat dicatat ASTM D 5800
I CEC L40-A-
I
93
1 Untuk pengawasan disamping karakteristik tersebut diatas atau yang disepakati wajib ditambah
karakteristik beriku! :
8. Stabilitas Shear 20 jam cSt Sesuai SAE J 306 CEC L45-T-
93
9. Korosi Billah Tembaga 1 jam Maks. Ib ASTM D 130
121 OC
(hanya berlaku
Ta be!-37
Minyak Lumas Transmisi ~ a n u adan
l Gardan
Tingkat Mutu Ut~jukKerja API MT-1

1. Viskositas Kinematik pada 100 O C cSt Sesuai SAE J-306 ASTM D 445
3. Titik Nyala COC O C Min. 200 (Monograde) ASTM D 92
I Wlin. 165 (SAE 80WXX)
4. Titik Tuang O C Maks. - 45 (SAE 75WXX) ASTM D 97
Maks. - 35 (SAE 8OWXX)
5. Kandungan non metal :
S ?6 berat Sesuai Spes. Produsen ASTM D 1266
P % berat ~ e s u aSpes.
i produsen ASTM D 4047
6. Tendensi/Stabilitas pembusaan MI ASTM D 892
Seq. I Maks. 2010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 2010
7. Sifat Penguapan Uap, Noack OO
/ berat dicatat ASTM D 5800
/ CEC L 4 0 - A -
I
93
8. Stabilitas Shear 20 jam cSt Sesuai SAE J 306 CEC L-45-T-
93
9. Korosi Billah Tembaga 1 jam - Maks. I b ASTM D 130
121 O c
i
(hanya berlaku pengawasan)
- 34 -
2. Transmisi Otomatis (ATF)
Mutu Unjuk Kerja minyak iumas minimum adalah Dexron I1dan memiliki hasil
Spesifikasi karakteristik fisika kimia untuk tingkat mutu unjuk kerja
DEXRONm II/IID, IIE, Ill, MERCON, MERCON V harus memenuhi spesifikasi
pada Tabel-38, Tabel-39, Tabel-40, Tabel-41 dan Tabel-42.
Perdagangan No. 1905 K/34/MEM/2001; No.426/KMK.01/2001;
No.233/MPP/Kep/7/2001 tentang Ketentuan lrnpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-a/KMK.01/2001 ,dan kandungan
Concawe 1/72 Mod.
Tabel-38
Minyak Lumas Transmisi Otomatis
Tingkat Mutu Unjuk Kerja ~ e x r o n 'II I IID

1. Viskositas Kinematik pada 100 O C cSt Sesuai Spes. Produsen ASTM D 445
4. Titik Tuang OC -
Maks. 45 ASTM D 97
5. Tendensilstabilitas pambusaan MI ASTM D 892
Seq. l Maks. 2010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 20/0
6. Kandungan metal dan unsur lain : h berat
O Sesuai Spes. Produsen ASTM D 4628
7. Korosi Billah Tembaaa Maks. Ib ASTM D 130
1 I
~ n t &pengawasan dirakping karakteristik tersebut' diatas atau yang disepaksti ' w . m l
Stabilitas Shear Mineral -- Min. 5,3
-
Semi Sintetik Min. 5,5
Sintetik --- Min. 5,7
Tabel-39
Tingkat Mutu Unjuk Kerja Dexron' II E

1. Viskositas Kinernatik pada 100 O C cSt Sesuai--Spes. Produsen ASTM D 445
-
4. Titik Tuang OC Maks. - 45 ASTM D 97
Seq. I Maks. 2010
I I
Seq. II I Maks. 5010 I I
Kandungan metal dan ur?surlain : % berat
8. 1
Warna -
I
6,O 8,O
I
-
ASTM D 150G I
9. Stabilitas Shear Mineral Min. 5,3 --
CEC L -14-A-
Semi Sintetik Min. 5,5 93-
Sintetik --- Min. 5 7
Tabel-40
Tingkat M u t u Unjuk Kerja DexronB I l l
I 1 Karakteristik I ' ~ a t u a nI Spesifikasi I Metode Uji I

1. Viskositas Kinematik pada I 0 0 O C cSt Sesuai Spes. Produsen ASTM D 445
4. Titik Tuang OC Maks. - 45 ASTM D 97
MI ASTM D 892
Maks. 2010
Maks. 5010
Maks. 2010
%I
P
6. Kandungan metal dan unsur lain : Sesuai Spes. Produsen ASTM D 4628
7. Korosi Billah Tembaga Maks. Ib ASTM D 130
8. Warna - 6,O - 8,O ASTM 0 1500
Untuk pengawasan dlsamping karakterlst~ktersebut diatas atau yang disepakati wajib ditarnbah
9. Stabilitas Shear cSt Mineral -- Mln. 5,3 CEC L -14-A-
Semi Sintetik - Min. 5,5 93
Tabel-41
Tingkat Mutu Unjuk Kerja MERCON
No. Karakteristik Satuan Spesifi kasi Metode U j i

1. Viskositas Kinematik pada I 0 0 O C cSt Sesuai Spes. Produsen ASTM D 445
4. Titik Tuang Maks. - 45 ASTM D 97
5. TendensiIStabilitas pembusaan ASTM D 892
Seq. I Maks. 2010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Malts. 2010
6. Kandungan metal dan unsur lain : , -
Korosi Billah Tembaga Maks. I b ASTM D 130
6,O 8,O - ASTM D 1500
9. 1 Stabilitas Shear cSt --
Mineral Min. 5,3 I CEC L -14-A- 1
Semi Sintetik - Min. 5,5
I-
Tabel-42
Tingkat Mutu Unjuk Kerja MERCON V

1. Viskositas Kinematik pada 100 O C cSt Sesuai Spes. Produsen ASTM D 445
2, lndeks viskositas - Min. 130 ASTM D 2270
4. Titik Tuang OC Maks. 45 - ASTM D 97
Maks. 2010
Maks. 5010
I I sea. III I I M a k 7n1n
.-.-..-. --,- I
6. Kandungan metal dan unsur lain . % berat Sesuai Spes. Produsen ASTM D 4628
7. Korosi Billah Tembaga Maks. Ib ASTM D 130
8. Warna I
- I
6,5 7.5 - ASTM D 1500
Untuk pengawasan disamping karakteristifiersebut diatas atau yang disepakati 'wajib ditambah
t"-I :
9. Stabilitas Shear cSt --
Mineral Min. 5,3 CECL-14-
-
Semi Sintetik Min. 5,5 A-93
10. Penguapan Noack 2 lam 150 O C Oh berat ~ak;. 5 ASTM D 5800
I
CEC L 40-A-
93
D. MINYAK LUMAS HIDROLIK
Mutu Unjuk Kerja minyak lumas minimum adalah Denison t4F-01 HF-11 HF-2,
Vickers M-2950-Sl 1-28643, Cincinnati P-681 P-691 P-70, US Steel 127 dan DIN
51524 Parf 2 dan memiliki hasil uji dari laboratorium uji yang resmi;
Spesifikasi karakteristik fisilta kimia untuk tingkat mutu unjuk kerja Denison HF-
01 HF-11 HF-2, Vickers h4-2950-SI 1-28643, Cincinnati P-681 P-691 P-70,
US Steel 127 dan DIN 51524 Part 2 harus memenuhi spesifikasi pada Tabe!-43.
Khusus pelumas impor sesuai Keputusan Bersama Manteri Energi dan Sumber
Daya Mineral, Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
No.1905 K~34lMEMl2001; No.426lKMK.0112001; No.233lMPPlKep/7/2001
tentang Ketentuan lmpor Pelumas dan sesuai Keputusan Menteri Keuangan
No.426-a1KMK.0112001,dan kanciungan minyak lumas dasar mineral maksimum
70% wt bila diuji dengan rnetode Concawe 1/72 Mod.
Tabel-43
Spesifikasi Karakteristik Fisika Kimia dan Unjuk Kerja
Minyak Lumas Hidrolik Jenis Anti Aus Tingkat Mutu Unjuk Kerja
Denison HF-01 HF-I1 HF-2, Vickers M-2950-SI 1-2864,
Cincinnati P-681 P-691 P-70, US Steel 127 dan DIN 51524 Part 2

1. Viskositas Kinematik pada 100 O C cSt Sesuai IS0 VG ASTM D 445
2. lndeks viskositas ASTM D 2270
- IS0 VG sama dengan atau lebih besar
- IS0 VG lebih ~ e c i32
l Produsen
Titik Nyala COC ASTM D 92
- IS0 VG sama dengan atau lebih besar Min. 175
32 O C Sesuai Spes.
- IS0 VG lebih kecil 32 Produsen
4. Copper Strip Corrosion Maks. Ib ASTM D 130
Seq. I Maks. 1010
Seq. II Maks. 5010
Seq. Ill Maks. 1010
6. llji Keausan (Four Ball), Scardiam., 40 kg, ' mm 03 ASTM D 2266
1800 rpm, 1 jam, 54 C
E. MINYAK LUMAS RODA GIG1 INDUSTRI
1. Roda Gigi Tertutup
Mutu Unjuk Kerja minyak lumas minimum adalah US Steel 224 dan memiliki
hasil uji dari laboratorium uji yang resmi;
Spesifikasi karakteristik fisika kimia untuk tingkat mutu unjuk kerja US Steel
224 harus memenuhi spesifikasi pada Tabel-44.
Khusus pelurnas impor sesuai Keputusan Bersama Menteri Energi dan
Perdagangan No. 1905 W34iMEMl2001; No.426/KMK.01/2001;
r\jo.233/MPP/Kep/7!2001 tentang Ketentuan lmpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-a/KMK.01/2001,dan kandungan minyak
lumas dasar mineral maks~mum70% wt bila diuji dengan metode Concawe
1/72 Mod.
Tabel-44
Minyak Lumas Roda Gigi lndustri Tertutup
Tingkat Mutu Unjuk Kerja US Steel 224

1. Viskosrtas Kinemat~kpada 100 O C cSt Sesuai IS0 VG ASTM D 445
2 lndeks vrskos~tas ASTM D 2270
- IS0 VG sama dengan atau lebrh besar Min. 90
32 Sesuai Spes.
- IS0 VG lebih kec~l32 Produsen
3 Tlt~kNyala COC ASTM D 92
- IS0 VG sama dengan atau leblh besar OC Min. 175
32 C Sesuai Spes.
- IS0 VG lebih kec~l32 Produsen
4. Copper Strip Corros~on Maks. Ib ASTM D 130
5. TendensilStabrlrtas pembusaan MI ASTM D 892
Seq l Maks. 7510
Seq II Maks. 7510
Seq. Ill Maks. 7510
Untuk pengawasan seluruh karakteristik tersebut diatas wajib diuji.
2. Roda Gigi Terbuka
Memiliki hasil uji dari laboratorium uji yang resmi;

Spesifikasi karakteristik fisika kimia memenuhi spesifikasi pada Tabel-45.
Perdagangan No.1905 K/34/MEM/2001; No.426/KMK.01/2001;
No.233/MPP/Kep/7/2001 tentang Ketentuan lrnpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-alKMK.O1/2001,dan kandungan
Concawe 1/72 Mod.
Ta bel-45
Minyak Lumas Roda Gigi lndustri Terbuka

1. Viskositas Kinematik pada 100 O C cSt Min.39 ASTM D 445
2. Densitas - Min. 0,9700 ASTM D 1298
3. Titik nyala Min 200 ASTFA D 92
-O c
4. Titik tuang O C Sesuai spesifikasi ASTM D 97

produsen
F. MINYAK LUMAS TRANSFORMATOR
Memiliki has11uji dari laboratorium uji yang resmi.

Spesifikasi karakteristik fisika kimia memenuhi spesifikasi pada Tabel-46
Khusus pelumas impor sesuai Keputusan Bersama Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral, Menteri Keuangan dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan
No.1905 K/34/MEM/2001; No.426/KMK.01/2001; No.233/MPPlKepff/2001
tentang Ketentuan lmpor Pelumas dan sesuai Keputusan Menteri Keuangan
No.426-alKMK.0112001,dan kandungan minyak lumas dasar mineral maksimum
70% wt bila diuji dengan metode Concawe 1/72 Mod.
Ta bel-46
Minyak Lumas Transformator
No. Karakteristik Satuan Spesifikasi M e t o d e Uji

1. Vlskositas Klnernat!k pada 40 O C cSt Maks. 263 ASTM D 445
3. Titik Tuang C
O Maks. 30 ASTM D 97
4. Netralisasi mg KOHIg Maks 0,03 ASTM D 664
5. Kekuatan Tegangan L~str~k (DBV Kv Min. 30 ASTM D 877
as delivered)
Untuk pengawasan seluruh karakteristlk tersebut diatas wajib diuji.
G. GEMUK LUMAS
1. Gemuk Lumas Kendaraan Bermotor
Mutu Unjuk Kerja gemuk lumas kendaraan bermotor minimum adalah LA

dan GA
Memiliki hasrl uji dari laboratorium uji yang resmi;
Spesifikasi karakteristik fisika kimia untuk tingkat mutu unjuk kerja NLGl LA,
NLGl LB, NLGl GA, NLGl GB, NLGl GC dan NLGl GClLb harus memenuhi
spesifikasi pada Tabel-47, Tabel-48, Tabel-49, Tabel-50, Tabel-51 dan
Tabel-52.
Perdagangan No.1905 W341MEM/2001; No.426/KMK.01/2001;
No.233/MPP/Kep/7/2001 tentang Ketentuan lmpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-a/KMK.O1/200I,dan kandungan
Concawe 1/72 Mod.
Tabel-47
Gemuk Lumas Chassis Kendaraan Bermotor
Tingkat Mutu Unjuk Kerja NLGl LA

1. Penetrasi, Worked, 25 O C mmllO -
220 340 ASTM D 217
2. NLGl Grade*) I 3-1 NLGl
3. Titik Leleh "C Min. 80 ASTM D 566
4. Warna Sesuai spes. produsen Visual
5. Kandungan Logam dan unsur lain % berat Sesuai spes. produsen ASTM D 4628
dari pengental (thickener)
6. Uji keausan (Four ball), scar diam. mm Maks. 0,9 ASTM D 2266
Untuk pengawasan seluruh karakteristik tersebut d i a G wajib diuji.
*) Lihat Tabel-57
Tabel-48
Gemuk Lumas Chassis Kendaraan Bermotor
Tingkat Mutu Unjuk Kerja NLGI LB
Karakteristik Satwan Spesifikasi Metode U j i

Penetrasi, Worked, 25 " C mmilO -
220 340 ASTM D 217
NLGl Grade*) 3-1 NLGl
3. Titik Leleh OC Min. 150 ASTM D 56
4. Warna I
Sesuai spes. produsen Visual
dari pengental (thicitener)
Untuk pengawasan seluruh karakteristik tersebut di atas wajib diuji.
*) Lihat Tabel-57
Tabel49
Gemuk Lurnas Bantalan Kendaraan Berrnotor
Tingkat Mutu Unjuk Kerja NLGl GA
No. K a r a k t e r i s t ik Satuan Spesifikasi Metode U j i

-
- 1. Penetrast, Worked, 25 O C - mm1lO -
220 340 ASTM D 217
2. NLGl Grade*) 3-1 NLGl
I I I I
3. 1 Titik Lcleh C Min. 80 ASTM D 56
Sesuai spes, produsen Visual
unsur lain % berat Sesuai spes. produsen ASTM D 4628
Untuk pengawasan
- seluruh karakteristik tersebut diatas waiib diuii.
I
*) Lihat Tabel-57
Tabel-50
Gemuk Lumas Bantalan Kendaraan Bermotor
Tingkat Mutu Unjuk Kerja NLGl GB

1. Penetrasi, Worked, 25 O C mrn/lO -
220 340 ASTM D 217
2. NLGl Grade*)
1 3. ( Titik Leleh
I
1 O C
I
Min. 175
I
ASTM D 56
4. 1 Warna / Sesuai spes. produsen Visual
5. 1 Kandungan Logam dan unsur lain I % berat I Sesuai spes. produsen
6. Uji keausan (Four ball), scar diam. mm I Maks. 0,9 ASTM D 2266
Untuk pengawasan seluruh karakteristik tersebut di atas wajib diuji.
*) Lihat Tabel-57
Tabel-51
Gemuk Lumes Bantalan Kendaraan Bermotor
Tingkat Mutu Unjuk Kerja NLGl GC
No. Karakteristik Satuan Spesifikasi / Metode Uji

I
1
1
I I
1 1. [ Penetrasi, Worked, 25 O C I m m I~ ~ ~220 - 340 I

ASTKET~
7-
I
2. NLGl Grade*) I
1 3-1 NLGl
3. Titik Leleh O C Min. 220 ASTM D 56
4. Warna Sesuai spes. produsen VIkual
') Lihat Tabel-57
Ta bel-52
Gemuk Lumas Bantalan dan Chassis Kendaraan Bermotor
Tingkat Mutu Unjuk Kerja NLGl GC I LB
Karakteristik Spesifikasi
3. Titik Leleh OC Min. 220 ASTM D 56

5. Kandungan Logam dan unsur lain % bera! Sesuai spes. produsen ASTM D 4628
*) Lihat Tabel-57
2. Gemuk Lumas Industri.
Memiliki hasil uji dari laboratorium uji yang resmi;

Spesifikasi karakteristik fisika kimia memenuhi batasan pada Tabel-53
Perdagangan No. 1905 W34/MEM/2001; No.426/KMK.0112001;
No.233/MPP/Kep/7/2001 tentang Ketentuan lmpor Pelumas dan sesuai
Keputusan Menteri Keuangan No.426-alKMK.O1/2001,dan kandungan
Concawe 1172 Mod.
Tabel-53
Gemuk Lumas lndustri
Karakteristik Spesifikasi Metode U j i

Penetrasi, Worked, 25 O C Sesuai spes.
2. NLGl Grade*) Sesuai spes. produsen NLGl
3.
- Titik Leleh "C Sesuai spes. produsen ASTM D 56
5. Kandungan Logarn dan unsur 1% % berat Sesuai spes. produsen , ASTM D 4628
*) Lihat Tabel-57
II. KLASlFlKASl KEKENTALAN (VISKOSITAS)
1. Klasifikasi Kekentalan (Viskositas) Minyak Lumas Mesin
Kekentalan (Viskositas) minyak lumas motor bensin dan motor diesel yarlg
beredar di Indonesia harus memenuhi klasifikasi viskositas menurut SAE J300
Des. 1399 sebagaimana tercantum pada Tabel-54
Tabel-54
Klasifikasi Kekentalan (Viskositas) Minyak Lumas Mesin
Menurut SAE-J300 Des. 1999
Klasifikasi
Viskositas Viskositas pada suhu rendah Viskositas pada suhu tinggi
menurut
SAE -
Cranking (CP) Pemompaan (cP) Kinematic Shear Tinggi (cP) pada 150 oC
maks pada maks. tanpa ada (cSt) pada dan 10 S 4 min
temperatur "C stress pada 100 "C
temperatur "C *)
ASTM D 5293 ASTM D 4648 ASTM D 445 ASTM D 4683
OW 6200 pada -35 60.000 pada -40 3,8 -
5W 6600 pada -30 60 000 pada -35 3,8
1OW 7000 pada -25 60.000 pada -30 4,l
15W 7000 pada -20 60.000 pada -25 5,6
20W 9500 pada -15 60 000 pada -20 5,6 - -
25W 13000 pada - SO 000 pada -15 9,3 -
I0
20 5,6 <9,3 2,6
30 9,3 <12,5 23
40 12,5 <16,3 2,9
40 12,5 <16,3 3,. 1-

(OW40,5W40,10W40grade)
(15W40,20W40,25W40,40 grade)
50 16,3 <21,9 3,7
60 - 21,9 <26,1 3,7
*) Belum diberlakukan
2. Klasifikasi Kekentalan (Viskositas) Minyak Lumas Roda Gigi ITransmisi
Manual dan Gardan
Kekentalan (Viskositas) minyak lumas roda gigiltransmisi manual yang beredar di

Indonesia harus memenuhi klasiifikasi kekentalan viskositas menurut SAE,
sebagaimana tercantum pada Tabel-55.
Tabel-55
Klasifikasi Kekentalan (Viskositas) Minyak Lumas
Roda GigilTransmisi Manual dan Gardan
Menurut SAE J 306, Juli 1998
/ Klasivikasi 1 Suhu Viskositas j Viskositas (cSt) pada 100 O C ]
/ Viskositas 150.000 cP (ASTM 19 2983)

Ternperatur Maks. O C Ij ASTM D 445
Minimum I ~aks'=I
') ~ e n ~ k j i dengan
an melode ASTM D 2983, tidak dilekukan untuk sdhu dibawah - a0 C
3. Klasifikasi Kekentalan (Viskositas) Minyak L i ~ m a slndustri
Kekentalan (Viskositas) minyak lumas industri yang beredar di Indonesia harus

memenuhi klasifikasi kekentalan (Viskositas) menurut I S 0 sebagaimana
tercantum pada Tabel-56.
Tabel-56
Klasifikasi Kekentalan (Viskositas) Minyak Lumas lndustri Menurut I S 0 dan ASTM
( I S 0 3448, ASTM D 2422, DIN 51519)
Batasan ASTM Viskositas

Viskositas IS0 Tengah, viskositas Nomor Saybolt, SUS
Kinematik kinematik (cSt) Viskositas ~ada 100 O F
Ill. KLASlFlKASl PENETRASI GEMUK LUMAS
Nilai penetrasi gemuk lumas yang beredar di Indonesia harus memenuhi klasifikasi
Konsistensi (Penetrasi) dari National Lubricating Grease Institute (NLGI),
sebagaitnana tercantum pada Tabel-57.
Tabel-57
Klasifikasi Penetrasi Gemuk Lumas
Menurut NLGI
Kelas N L G I Penetrasi (Work) menurut ASTM pada 25 O C, 01 mm

000 445-475
00 400-430
IV. KLASlFlKASl TlNGKAT MUTU UNJUK KERJA MINYAK LUMAS MESIN
1. Klasifikasi Tingkat Mutu Unjuk Kerja dan Jenis Uji Menurut API dan Spesifikasi
Parameter Unjuk Kerja menurut Standar Uji API dan JASOIISO Untuk Minyak
Cumas Motor Bensin adalah sebagaimana tercantum pada Tabel-58 sampai
dengan Tabel-68.
Ta bel-58
Klasifikasi Tingkat M u t u Unjuk Kerja d a n Jenis Uji Menurut API
Untuk Minyak Lumas Motor B e n s i n
Tingkat Mutu Unjuk Kerja Jenis Test Mesin Yang Spesifikasi Parameter Uji
API Disyaratkan
-- Unjuk Kerja
CRC L-38
Sequence II A*)
Sequence Ill A*)
SC Sequence IV *) Sesuai API SC
Sequence V *)
Caterpilar L-I *)
(Bahan bakar 1% sulfur)
CRC L-38
Sequence I1 B*)
Sequence Ill B*)
Sequence IV *) Sesuai API SD
Sequence VB *)
Falcon Rust *)
Caterpilar L-I *) atau 111*)
SEQUENCE IIC ATAU IID I
Sequence 111 C atau lllD Sesuai APl SE
Sequence VC atau VD
I SF I Sequence lllD
Seauence VD
CRC L-38
I Sesuai APi SF
,I
Sequence llD
~eq'uencelllE
Sequence VE Sesuai API SG
CRC L-38
Caterpilar 1112*j
Sequence llD
SH dan ILSAC GF-1 Sequence lllE Sesuai API SH
Sequence VE I
CRC L-38 -
Sequence llD
SJ dan ILSAC GF-2 Sequence lllE Sesuai APl SJ
Sequence VE
CHC L-38
Seauence 111 F
sequence V E
Sequence V G
SL dan ILSAC GF-3 Sequence IV A Sesuai API SL
Sequence VI B
Sequence VII
TEOST test
I GM 9099 D
ASTM P 6557
(EOFT)
DAN SETERUSNYA I Sesuai dengan perkembangan I
*) Test ini sudah "obsolete" bahan bakar atau minyak lumas reference sudah tidak tersedia atau test
ini tidak dimonitor lagi oleh pengembang test atau ASTM.
Ta bel-59
Spesifikasi Parameter Unjuk Kerja Minyak Lumas
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SE
Standar U j i Parameter Nilai

I IIC IID
Oldsmobile 8.4 8.5
Sequence llC
atau IID Tidak ada Tidak ada
I I
Viscosity increase @ 100 "C dan 40 jam, % 400 ---
maximum
1 I Viscosity increase @ 40 "C d a ~40
i jam, %
I
--"
I
375
Buick Sequence
lllC atau lllD 9.3 9.1
6.0 4.0
Averzge sludge rating, minimum 9.2 9.2
Ring sticking - 1 Tidak ada I Tidak ada
Lifter sticking Tidak ada Tidak ada
-
Cam & lifter scuffina Tidak ada Tidak ada
Cam & lifter wear, in ., average 0.0010 0.0040
Cam & lifter wear, in , maximum 0.0020 0.0100
VC VD
Average engine sludge rating, minimum 8.7 9.2
Average piston skirt varnish rating, minimum 6.0 6.4
Average engine - varnish rating, minimum I 8.0 6.3
Ford Sequence o i l ring clogging, %, maximum 5 10
VC atau VD
-" ". %,. maximum
Oil screen .oluaaina. 5 10
1 Compression ring- sticking -
1
/ I
Tidak ada
I
1
I
Tidak ada
Charm wear, in., average --- Reported
Cam wear, in., maximum --- Reported
CRC L-38 Bearing weight loss, mg, maximum 40
Tabel-60
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SF
Standar Uji Parameter Nilai

Average engine rust rating, minimum 8.5
Sequence llD
-
Lifter sticking Tidak ada
Viscosity increase @ 40 OC dan 40jam tes, % maximum 375
--
Average piston skirt varnish rating, minimum 9.2
Buick Sequence Averaqe - land deposits rating,
- or1 rinq - minimum 4.8
lllD Average sludge rating, minimum 9.2
Rinq- stickinq- -
Tidak ada
Lifter sticking Tidak ada
Can] & lifter scuffing Tidak ada
-
Cam & lifter wear, in ., averaqe I
0.0040
Cam & lifter wear, in ., maximum 0.0080
10
Ford Sequence 7.5
VD
I
Tidak ada
Charm wear, in., average 0.0010
Cam wear, in., maximum 0.0025
CRC L-38 Bearing weight loss, mg, maximilm 40
Tabel-61
Spesifikasi Parameter Unjuk Kerja Minyak Lurnas
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SG

Oldsmobile Average engine rust rating minimum 8.5
Sequence 110 Lifter sticking ] Tidak ada
Viscosity increase @ 40 OC dan 64 jam tes, % maximum 1 ---
Average- piston skirt varnish rating,
- - minimum I
8.9
Buick Sequence Average ojl ring land deposits rating, minimum 3.5
lllE Average engine sludge, minimum 9.2
Ring sticking Tidak ada
Lifter sticking lidak ada
Cam & lifter scuffing Tidak ada
Cani & lifter weacpm., average 30
Cam & lifter wear, pm., maximum
Average engine sludge rating, minimum
Rocker arm cover sludge rating, minimum
Average piston skirt varnish rating, minimum
Average engine varnish rating, minimum
+-I
I
64
9.0
7.0
6.5
5.0
Ford Sequence Oil ring clogging, %, maximum 15
VE --
Oil screen plugging, %, maximum 20
Compression ring sticking Tidak ada
Charm wear., .um... averaae
., I 130
Cam wear, pm., maximum 380
Bearing weight loss, mg. - maximum 40
CRC L-38 Piston skirt varnish rating, minimum 9.0
10jam viskositas stripped Stay in grade
Tabel-62
Untuk Tingkat Mutar Unjuk Kerja BPI SH dan ILSAC GF-1
( Standar Uji 1 Parameter 1 Nilai 1

I~uick~equence-~verage engine rust rating, minimum 8.5
1 IID I Lifter sticking Tidak ada
I--
Bearing weight loss, mg, maximum 40
CRC L-38 Piston skirt varnish ratina, 9.0
". minimum
Viskositas stripped pada 10 jam Stay in grade
-
Averaae oil rina " land deoosits ratina.
", minimum I 3.5 I
Average engine s/udge, minimum 9.2
Kinematic viscosity increase, % pada 64 jam, 40 OC, 375
maximum
Time (.h) to 375 % Vis. lncrease at 40 OC Tidak perlu
Maximum cam & lifter wear,. .um,. maximum
- II 64 1
Average cam & lifter wear,pm., maximum 30
Oil consumotion.. L, , maximum II 5.1 I
Rocker cover sludge rating, minimum 7.0
Average engine sludge rating, minimum 9.0
Average engine varnish rating, minimum 5.0
Average piston skirt varnish rating, minimum I 6.5 I
Ford Sequence Maximum cam lobe wear, pm, maximum 1 380 1
VE
Average cam lobe wear, pm, maximum 130
Oil screen clogging, %, maximum
- - -
I
20.0
- --
Oil rina cloaaina.- . %,. maximum
I
15.0
TEOST Test Higll
- temperature deposits, mcy, - maximum I
Tidak perlu 1
ASTM D 5133 Gelation index, maximum Tidak perlu
GM Filterability flow reduction, % maximum 50
9099P(EOFT)
Sequence VI '
EFEI, % minimum 1
4
CATATAN
1 .'
Hanya untuk ILSAC GF-?
Tabel-63
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API SJ dan ILSAC GF-2

8.5
" Tidak ada
t
CRC L-38
1
Bearing weight loss, m z maximum
Piston skirt varnish ratina,
-. minimum
Viskositas stripped pada 10jam

I
40
Tidak perlu
Stay in grade
-
8.9
3.5
~ ~sequence
i ~ k 9.2
lllE Tidalc perlu
(jam) viskositas increase at 40 OC 64

wear, um, maximum 64
I Average cam & lifter wear,pm., maximum II 30
Oil consilrnption, L, maximum
Rocker cover sludge rating, minimum
Average engine sludge rating, minimum
Average engine varnish rating, minimum 5.0
Ford ' Maximum cam lobe wear, pm, maximum 380
VD
Average cam lobe wear, pm, maximum 127
Oil screen clogging, %, maximum 20.0
Oil ring clogging, %, maximum Reported
TEOST Test High temperature deposits, mg, maximum 60
--
ASTM D 5133 Gelation index, maximum 12
GM Filterability flow reduction, % maximum 50
9099P(EOF T)
Sequence Vl ' EFN, % minimum
SAE OW-20, 5W-20 1.4
SAE 0 W-XX, 5 W-XX 1.1
SAE TOW-XX 0.5
CATATAN
" Hanva untuk lLSAC GF-2
Ta hel-64
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja ABI SL dan ILSAC GF-3
Standar U j i Parameter I Nilai

Sequence l 1 l F Average piston skirt varnish rating. minimum 9.0
Weighted piston d e ~ o s i tminimum
, 4.0
Kinematic viscosity increase, % pada 64 jam, 40 OC, 275
Low temperature viscosity Reported

( Average cam & lifter vdear,pm., maximum I 20
I
Average cam lobe wear, Dm., maximum I
1 Average engine sludge, minimum 7.8

I Rocker cover sludue,- . minimum I 8.0
sequenceVG Average engine varnish, minimum
Average piston skirt varnish, minimum
Oil screen cloggitig, 96, maximum 20
Hot stuck compression rings Tidak ada
L
I Cold stuck rings I Reported
-
Oil screen debris, % Reported
Oil ring clogging Reported
Sequence IVA / Average cam wear, pm, maximum, 7 position average I 120
SAE OW-20. 5W-20
I
FEII, % after 16 jam aging, minimum 2.0
FE12, % after 96 jam aging, minimum 1.7
SAE OW-30, 5h'-00
Sequence IvB" FEH. % after I6 jam aging, minimum 1.6
FEI 1+FE12, minimum 3.0
SAE ?OW-30 & all other grades
FEI?, % after 16 jam aging, minimum 0.9
FE!I +FE12, minimum 1.6
Sequence VII Bearing weight loss, pm. maximum 26.4
TEOST Test High temperature deposits, mg, maximum 45
ASTM D 6557 Ball rust test, average gravity value, minimum 100
GM Filterability flow reduction, 3' 4 maximum 50
9099P(EOF T)
-
ASTM D 5133
Sequence Vlll
CATATAN
Gelation index, maximumJ'
c
Shear stability, 10 jam stripped 100 OC viskositas
kinematik
" Setelah 80 jam uji, minyak lumas dievaluasi melalui metode ASTM D 5293 (CCS)
Stay in grade
2' Pengujian ini tidak diperlukan untuk minyak lumas yang mengandung 0.08 % phosphor dalam
ZDDP.
"Dievaluasi pada suhu - 5 ' ~atau - 4 0 ' ~untuk 40.000 cP, mana saja yang lebih dulu tercapai
"Hanya untuk ILSAC GF-3
Ta bet-65
Spesifikasi Parameter Unjuk Kerja Minyak Lurnas Motor Bensin 4 (empat) Langkah
Sepeda Motor Untuk Tingkat Mutu JASO MA dan JASO ME
JASO MA JASO MI3 Metode Uji

No. Parameter
Min.
1 Dynamic friction index (DFI) 1,45
2 Static friction index (SF/) 1,15 1 ,
1 5 1JASO T 904 - 98
3 Stop time index (STl) 1,55 1,55
Catatan: Pelumas JASO MA dan NIB harus memenuhi spesifikasi parameter unjuk kerja API SE,
SF, SG, SH, SJ atau SL.
Spesifikasi Parameter Unjuk Kerja Minyak Lumas Motor Bensin 2 (dua) Langkah
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API TB
Motor Uji II Status I Parameter I

'
I
Vespa 125 TS Obsolete as of Mar. 93 1 ~i~htening-1
I Catatan I
I' Sudah tidak bisa dilakukan pengujian menggunakan mesin tersebut untuk rnemenuhi API TB
Tabel-67
Spesifikasi Parameter Unjuk Kerja Minyak Lurnas Motor Bensin 2 (dua) Langkah
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API TC
Motor Uji Tahap Uji Parameter Batasan

0,5 max. below reference oil
0.5 max. below reference oil
-- -
Yarnaha test run -
( 2 max. above reference oil

RD 350 6
(D4857) I I max. per run
I Exhaust blocking - I 10 % max. above reference oil I
In one Second ring sticking, Average 9.0 min
(withou! Piston skirt varnish, Average Absolutely equal or better than
crossover) reference oil '
test run Plug fouls 1 max

Preignition (major) None
Exhaust blocking 5 96 max. above reference oil
Tabel- 68
Spesifikasi Parameter Unjuk Kerja Minyak Lumas Motor Bensin 2 (dua) Langkah
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja JASOllSO
I JASO and IS0 / GLOB* L TWO CYCLE ENGINE OIL INDEX') RA TINO'J
JASO FBI JASO FCI ISO EGD
Parameter Motor uji EGB I S 0 EGC
Lubricity 95 min. 95 min. 95 min.
85 min. 125 min.
85 min. 90 min. 90 min.

- -
5 Exhaust smoke Suzuki 45 min. 85 min. 85 rnin.

SX-800R
6 Exhaust system blocking 45 min. 90 min. 90 min.
CATATAN
/ "Index = Candidate oil x 100
i
I Reference oil
1
')for I S 0 categoty only
2. Klasifikasi Tingkat Mutu Unjuk Kerja dan Jenis Uji untuk Minyak Lumas Motor
Diesel menurut API serta Spesifikasi Parameter Unjuk Kerja Minyak i u m a s Untuk
Mutu Unjuk Kerja Menurut API adalah sebagaimana tercantum pada Tabel-69
sampai dengan Tabel-79.
Tabel-69
Klasifikasi Unjuk Kerja d a n Jenis Uji Untuk Minyak L u m a s Motor Diesel
Menurut API
Tingkat Mutu Unjuk Jenis Test Mesin Yang Disyaratkan Spesifikasi Parameter Uji
Kerja API Unjuk Kerja
CRC L-38
CC LTD atau LTD Modifikasi Sesuai API CC
Sequence II C atau IID
Caterpilar 1-112 *)
CD Caterpillar 1-G2*) Sesuai API CD
CRC L-38
Caterpillar i-G2 *)
CD-H 1 CRC L-38 Sesuai API CD-H
Detroit Diesel 6V-53T
Caterpilar I-G2
+
CE CRC L-38 Sesuai API CE
Mack T-6
Mack T-7
Caterpillar 1K
CRC L-38
CF-4 Mack T-6 Sesuai API CF-4
Mack-7
Cummins NTC-400
--
CF Caterpillar IM-PC Sesuai API CF
CRC L-38
Caterpillar IM-PC
C F-2 Detroit Diesel 6V-92TA Sesuai API CF-2
CRC L-38
Sequence lllE
GM 6.21.
CG-4 Mack T-8 Sesuai API CG-4
Caterpiilar IN
CRC L-38
DANSETERUSNYA Sesuai dengan perkembangan
Test ini sudah "obsolete" bahan bakar atau minyak lumas reference sudah tidak tersedia atau test ini
tidak dimonitor lagi oleh pengembang test atau ASTM.
Tabel-70
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CC
Standar uji Parameter Nilai

Piston skirt varrr~shrating, minimum 9,o
LTD or LTD Mod.
Modified L TD --
Piston skirt varnish rating, minimum 73 7,5
Total engine vamish rating, mir?imum 42
Total engine sludge rating, minimum 35 42

-
Oil screen plugging, % maximum 25 10
-
Oil ring clogging, % maximum 25 10
Oldsmobile V 8 II C II D
Sequence IIC or
IID Avg. engine rust rating, minimum 75 77
Caterpillar 1H2 Top groove filling, % vol., maximum 45
Weighted total demerit, maximum 140
Ring side clearance loss, in, maximum 0,0005

Tabel-71
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CD
Standar uji I Parameter Nilai
CRC L-38 Bearing weight loss, mg, maximum
Piston skirt varnish rating, minimum
Caterpillar 1 G2 1 Top groove filling, % vo/., maximum
/ Weighted total demerit, maximum I 300 1

1 Ring side clearance loss, in, merimom
Tabel-72
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CD II
CRC L-38 Bearrng weight loss, mg, maximum

- 50
P~stonskrrt varnrsh ratmg, minimum 9,O
Caterpillar 1 G2 Top groove filling, % vol, maximum 80
We~ghtedtotal demerit, maximum
- 300
Ring -side clearance loss, in, maxi,num 0,0005
6V-53T Piston area --
Weight total demerit, average, maximum 400
Hot stuck ring Tak ada
2 and 3 Ring face distress, average, demerit, 13
maximum
Liner and head area --
Lfner distres, average, % area, maximum 12
Valve distress Tak ada
Tabel-73
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CE

-
Mack T-6 Merit rating, minimum 90
Mack T-7 Average rate of viscosity Increase during last 0,040
50 hrs, 100°C / hr, c.St, maximum
Caterpillar I-G2 Top groove filling, % vol, maximum 80
Weighted total demerit, maxinium 300
Ring side clearance loss, in, maximum 0,0005
NTC - 400 Oil consumption, g/KWH, average, maximum a)
Average camshaft roller folllower pin wear, in,

maxin?um
0,002 I
Average top land deposits, % area covered 25
with heavy carbon, maximum
Piston deposits, third ring land, total CRC 40
demerits for all1 six pistons, maximum
'CATATAN
Konsurnsi rninyak lumas yang diuji, 5 1 glKWH dari rata-rata konsurnsi rninyak lurnas acuan.
Ta bel-74
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CF
I----
Standar uji Parameter
Nilai setiap tahap uji
1 2 3
CRC L-38 Bearing weight loss, mg, maximum 43,7 48,l 50,O
Caterpillar Top groove filling/TGF, % vol , 70 70 70

IM-PC maximum
240
:
:
Weighted total demeritsNVTD, 240 240
maximum
Ring side clearance loss, mm, 0,013 0,013 0,013

maximum $ ,
Piston ring sticking Tak ada Tak ada Tak ada
Piston, ring and liner scuffing Tak ada Tak ada Tak ada
Tabel-75
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CF-2

- 1 2 3
CRC L-38 Bearing weight loss, mg, 43,7 48,l 50,O
maximum
Caterpillar I M- PC Weighted total d e m e n W D , 100 100 100

maximum
Detroit Diesel6V - Cylinder liner scuffing, 45,O 48,O 50,O

92TA maximum
Port plugg~ng,% maximum
Average 2 2 2
-
Single cylinder 5 5 5
P:ston ring face, distress demerits, maximum
'No I (fire ring) 0,23 0,24 0,26

No 2 & 3 average 0,20 0,21 0,22
Tabel-76
Spetifikasi parameter unjuk kerja minyak lumas
untuk tingkat mutu unjuk kerja API CF- 4

1 2 3
CRC L-38 Bear~ngweight loss, mg, maximum 50 50 50
Caterp~llarI K We~ghteddemeritsWDK, maximum 332 347 353
Top groove fillingTTGF, [%I, maximum 24 27 29 1

Top land heavy carbon, (!A], maximum 4 5 5
-
011consumption (g/kW-h], maximuin 0,27 0,27 0,27
Piston, nng and liner distress Tak ada Tak ada Tak ada
Mack T-6 Merit rating, minimum 90 90 90
Mack T-8A Average rate of kin visc increase 0,20 0,20 0,20
Altemabve for T-7 during last 100 - 150 hrs, [cSt],
[ I OO'C/~],
max~mum
NTC 400 011consumption Candidate oil consumption

second order regression
curve must fall completely
below the published rnean
I curve for the applicable

reference OIL
Average camshaft roller follower pin 0,051 0,051 0,051

wear, [mm], maximum
Average top land depos~tsarea 15 15 15

covered with heavy carbon, [%I,
maximum
Bench Corrosion C o p ~ eincrease,[ppm]

r , maximum 20
FSTM D 130 Lead increase, [ppm], maximum 60
-
Tln increase, [ppm], maximum Dilaporkan
Copper corrosion, maximum 3

- Standar uji
CRC L-38
Caterp~llar1N
Mack T-8
Bulck lllE
CM62L
,
(%I,
HEUl
maximum
Tabel-77
Untwk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CG- 4
Parameter
Beanng weight loss, mg, maximum
Used 011v~scos~ty,cSt, greater than

SAE J-300 lower limit or grate, average,
minimum
We~ghted dementslWDN,average,
maximum
/ Top groove fill~ngflG,% vol, average,

maximum
Top land heavy carbon, % average,

maxlmum
011 consumption, g/KWH,
kPa, average, maxi;num
011 consumption, g/KWH,

maxlmum
min~mum
-
average,
Vlsc lncrease @ 3 8% Soot, average,

maximum
F~lterplugging, d~fferent~al
Wear, pm, average, maximum
Bench corrosion test, ppm increase, maximum
Copper
Lead
Tin
Aeration, maxirnum
pressure,
average,
Hours to 375% v!sc Increase average,

1
43,7
0,s
286,2
20
0,5
11,5
138
3
0,304
67,5
-
11,4
2
48,l
0,s
311,7
23
0,s
12,5
138
0,304
65,l
12,4
20
60
50
10
50,O
0,s
3
323,O
25
0,s
13,O
138
0,304
64
12,7
1
Tabel-78
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja APl CH- 4
-
1 2 3
Caterpillar I P VJeighted demeritllW D P , maximum 350 378 390
Top groove carbon, % vol, maximum 36 39 41
Top land carbon, Oh, maximum 40 46 49
Avg. oil consumption, 0 - 360 hours 11,Omax. I test
Final oil consumption, 336 - 360 hours 10,Omax. I test
Cummins M-1I Crosshead weight loss 4.5%, mg, 63 7,5 8,O
maximum
Sludge, minimum 8,7 8,6 8,s
Diff pressure/oil filter, kPa, maximum 79 93 100
Mack T-9 Average liner wear, Dm, maximum 25,4 26,6 27.1
Top ring weight loss, mg, maximum 120 136 144
Increase in lead content, ppm, 25 32 36
maximum
Mack T8 - E Visc. increase @ 3.8% Soot, cSt., 11,5 12,5 13,O

maximum 1
Relative viscosity; 4.8% soot, maximum 2,l 22 23
Caterpillar I K Weighted demeritsAWDK, maximum 332 347 353
Top groove filling/TGF, % vol , 24 27 29
maxfmum
Top land heavy carbon, %, maximum 4 5 5

Oil consumption, g/bhp-hr. , maximum 03 0,5 , 0,5
GM 6.5 L Pin wear, mils, maximum 0,30 0,33 0,36
Buick Ill E Viscosity Increase, %, maxirr~um 200 200 200
HEUI Aeration volume, %, maximum 8,O 8,O 8,O
Bench Copper, ppm Increase, maximum 20 20 20
Corrosion
Lead, ppm Increase, maximum 120 120 120
Tin, ppm Increase, maximum 50 50 50
Tabel-79
Spesifikasi Parameter Unjuk Kerja Minyak Lutnas
Untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja API CI- 4
-
Standar uji Parameter Nilaf
Caterpillar I R Weighted derneritsNVDP, maximum 382
I_
Total groove carbon (groove 1) demerits, maximum 52
Total land carbon (land 1) demerits, maxilnum
Initial oil consumption (0 - 252 h), (gh], maximum 13,l

31
Final oil consumption (432 - 504 h), (g/h], maximum IOC + 1,8
Caterpillar 1 K or Weighted demerits ( I W l N), maximum 332 / 286

IN
Top groove fillingrrGF (?WIN),
(%VoU, maximum 24 / 20
Top land heavy carbon (IKIIN), [%I, maximum 41 3

Average oil cons. (?WIN), (0 - 252 h), (g/kW-h], 0,5/0,5
maximum
Mack T-10 Merit, minimum 1000

Cummins M I I / Crosshead weight loss (corrected to 4.6% Soot), [mg], 20
EGR maximum
Top ring weight loss, [mg], maximum 175
Oil filter diff. pressure @ 250 h, (kPa], maximum 275
Average engine sludge, minimum 7,8

Bearing weight loss Dilaporkan
I
Mack T-8E Relative viscosity @ 4.8% Soot, maximum 13
Sequence lllF I Viscosity increase @ 80 h, [%I, maximum 275
Roller follower Average pin wear (50 hours), [mm], maximum 7,6
Wear
HEUI Aeration volume,(%I, maximum 8,O

Bench corrosion Copper, ppm Increase, maximum 20
Lead, ppm Increase, maximum 120
Tin, ppm Increase, maximum 50
Copper corrosion, ASTM D 130, maximum 3
Seal compatibility ( batasnya diatur secara periodik untuk minyak pengacu ) Pass
3. Spesifikasi Parameter Unjuk Kerja Minyak Lumas untuk Tingkat Mutu Unjuk Kerja
dan Jenis Uji Menurut NMMA TC-W dan T C - ~ 3 ' adalah sebagaimana tercantum
pada Tabel-80 dan Tabel-81.
Tabel-80
Spesifikasi parameter unjuk ker~aminyak lumas
untuk tingkat mutu unjuk kerja NMMA TC-W
Motor uji Metode uji Parameter Batasan

OMC 90 H P ASTM D Accelerated lubricity No piston scuff or significant bore
4681 damage
Top ring sticking, Ave. Not more than 1.0 point below
reference oil
Piston varnish, Ave. Not more than 0.5 point below
reference oil
Preignition No more in reference oil
Plug fouling Max, of one more than in refer. oil
Exhaust port blocking 10% max. above reference oil
Tabel-81
Spesifikasi parameter unjuk kerja minyak lumas
untuk tingkat mutu unjuk kerja NMMA T C - ~ 3 @
Parameter uji Ratasan

Cornpafib//@:Homogeneous aRer being mixed separately Pass
with each ref. oil and stored 48 hrs
BrooMield Viscosity (Fluidity) at -2SC, Cp c 7500
Miscibility at -25% No more than 10°% more inversions
than reference d
Rust, % s Reference oil
Filterabildy Decrease in flow 120%
OMC 40 hp (98 h) Average piston varnish and top nng
sticking ratings not lower than 0.6
below same ratings of refemnce oil.
i OMC 70 hp (100h): Piston vamish Ratit~gno lower than 0'5 below same
rating of reference oil.
Oil ring sticlong 0,537 + 4,4 must be equal to or
greater than ref ring stick rating.
Mercury 15 hp (100 h), Ring stick rating 2 8.0
must pass two test: Compression loss, psi < 20
Second land deposit rating 6.0
Circumferential scrnng, % 15
Area scuffing, % 5 20
Ring wiping, % 55
Needle bearing rating Pass
Yamaha CE 50s Tightening/lubricity Toque drop equal to or less than ref
oil within 90% confidence level.
Preignition (100 h) Mayor preignitions equal to or less
than reference.
V. INDEKS KEKENTALAN (VISKOSITAS) MINYAK LUMAS MOTOR BENSIN DAN
MINYAK LUMAS MOTOR DIESEL
lndeks kekentalan (Viskositas) minyak lumas motor bensin dan minyak lumas motor
diesel adalah sebagaimana tercantum pada Tabel-82.
Tabel-82
lndeks Kekentalan (Viskositas) Minimum
Minyak Lurnas Motor Bensin Dan Minyak Lumas Motor Diesel
lndeks lndeks
SAE Viskositas SAE Viskositas
Minimum Minimum
2OW-20 105 1OW-40 130
20W-30 110 1OW-50 135
20W-40 If5 5W-20 125
20W-50 120 5W-30 130
15W-20 115 5W-40 135
15W-30 120 5W-50 140
15W-40 125 ow-20 -
15W-50 130 OW-30 -
1ow-20 120 OW40
1OW-30 125 OW-50

Spesifikasi Pelumas (Kepmen-Esdm-2808-K-20-Mem-2006) PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Spesifikasi Pelumas (Kepmen-Esdm-2808-K-20-Mem-2006) PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

YENTERl ENERGI BAN SUMBER DAYA MINERAL

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

STANDAR DAN MUTU (SPESIFIKASI) PELUMAS

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 Keputusan Presiden

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas

2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan

3. Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun 2001 tanggal 14 Februari

4. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tanggal 20

5. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1693

6. Keputusan Bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,

8. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor

9. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

KESATU : Standar dan Mutu (Spesifikasi) Pelumas yang dipasarkan di dalam

KEDUA : Standar dan Mutu (Spesifikasi) Pelumas sebagaimana dimaksud

KEEMPAT : Kepiltusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

ENTER1 ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

STANDAR DAN MUTU (SPESIFIKASI) PELUMAS

I. SPESlFlKASl KARAKTERISTIK FlSlKA KlMlA

1. Motor Bensin Empat Langkah Kendaraan Bermotor

No Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode U j i

5. 1 Titik Nyala COC t cc

No. 1 Karakteristik 1 Satuan / Spesifikasi I Metode Uji I

6. Angka Basa Total Mg KOHIg Min. 5,O ASTM D 2596

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode U j i

No. Kara kteristik Satuan Spesifikasi Metade Uji

, 1: ! Sesuai Spes. Produsen 4628)

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode U j i

/ 11. 1 Sifat Penguapan, Noack / % berat I Maks 15 I ASTM D 5800 1

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode U j i

v a r a k t e r i o t i k Satuan Spesifikasi Metode Uji

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi

No. Karakteristik I ~stuan / Spesifikasi Metode Uji

5. Titik Nyala COC C Min. 200 ASTM D 92

No. I Karakteristik I, ~atuan I Spesifikasi ( Metode Uji

10 Titik Tuang (Multigrade) O C

Maks (Suhu CCS) - (3' C) ASTM D 97-

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

-- berat Maks 15 ASTM D 5800

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode U j i

1 % berat I Maks. 0.20 I ASTM D874 1

1 6. 1 Kandunnan metal : Ca I % berat I Min. 0.015 j ASTM D 4628

I No. 1 Karakteristik 1 Satuan I Spesifikasi 1 Metode Uji 1

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode U j i

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

No. Karaktcristik Satuan Spesifikasi Metode U j i

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode U j i

No. Kara k t e r i s t i k Satuan Spesifikasi Metode U j i

6. MlNYAK LUMAS MOTOR DIESEL

1. Motor Diesel Putaran Tinggi

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

Untuk pengawasan disarnping karakteristik

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji

No. Kara k t e r i s t i k Satuan Spesifikasi Metode Uji

12. Stabilitas Shear, 30 Siklus

Maks 12,5 (SAE X'fl40)

No. Karakteristik Satuan Spesifikasi Metode Uji