Anda di halaman 1dari 18

SPESIFIKASI KONSTRUKSI PIPA

CARBON STEEL (CS)


PAINTING

PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI


UNTUK RUMAH TANGGA
DI Kota Depok dan Kota Bekasi
2019

0 Untuk Dilelangkan
Rev. Deskripsi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

Nomor Dokumen : JRG-EG-PR-034 Revision :


DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 2 dari 18

REVISION CONTROL SHEET

REV. DATE DESCRIPTION OF REVISION


A 10/10/2018 ISSUED FOR REVIEW
B 15/11/2018 ISSUED FOR REVIEW
0 05/12/2018 ISSUED FOR BID
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 3 dari 18

Revision Number Tabulation


Revision Number Revision Number
Sheet Sheet
A B C
1
2
3
4
5
6
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 4 dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 4


1. TUJUAN ............................................................................................................................... 5
2. RUANG LINGKUP ................................................................................................................ 5
3. DEFINISI .............................................................................................................................. 5
4. ACUAN ................................................................................................................................ 6
5. KETENTUAN UMUM ........................................................................................................... 6
6. PERMUKAAN YANG AKAN DICAT ....................................................................................... 7
7. SISTEM PENGECATAN ......................................................................................................... 8
8. PERSIAPAN PERMUKAAN ................................................................................................... 8
9. PENGECATAN.................................................................................................................... 13
10. LAPISAN DASAR ................................................................................................................ 14
11. LAPISAN ATAS ................................................................................................................... 15
12. INSPEKSI............................................................................................................................ 16
13. JAMINAN KEBERTERIMAAN AKHIR................................................................................... 18
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 5 dari 18

1. TUJUAN

Memberikan pedoman umum Spesifikasi pengecatan pipa baja dan fasilitas


pendukungnya untuk sistem jaringan pipa distribusi gas.

2. RUANG LINGKUP

Dokumen ini mencakup persyaratan minimal Spesifikasi pengecatan pipa baja dan
fasilitas pendukungnya untuk sistem jaringan pipa distribusi gas yang meliputi
persiapan permukaan, pelaksanaan dan inspeksi.

3. DEFINISI

3.1. Pembersihan dengan Hembusan, adalah metode untuk menghilangkan kerak


dari pabrik, karat, material asing atau cat dari permukaan dengan menggunakan
hembusan material abrasive melalui nozzle atau dengan centrifugal wheels.
3.2. Pembersihan dengan Pelarut, adalah metode untuk menghilangkan semua
minyak yang tampak, pelumas, tanah, senyawa yang digunakan pada
pemotongan, dan penandaan dari permukaan baja dengan menggunakan bahan
kimia tertentu sesuai dengan SSPC-SP 1.
3.3. Pembersihan dengan Perkakas Tangan, adalah metode untuk menghilangkan
karat, kerak dari pabrik, dan cat yang mudah lepas dengan menggunakan tangan
dengan mengelupaskan, mengikis, mengambil dan menyikat menggunakann
kawat sesuai dengan SSPC-SP 2.
3.4. Near-White Blast Cleaned Surface Finish, adalah permukaan yang ketika dilihat
tanpa pembesaran bersih dari, minyak, pelumas, karat dari pabrik, karat, cat,
oksida, korosi, atau benda asing lainnya. Akan tetapi, bayangan ringan, goresan
ringan, sedikit pengotor yang disebabkan oleh noda karat, oksida, residu
cat/coating masih diperbolehkan.
3.5. Lapisan Dasar, adalah lapisan pertama pada penggunaan coating/cat kepada
sebuah permukaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan perekatan dan
karakteristik pembasahan yang baik.
3.6. Permukaan Telanjang, adalah permukaan logam yang tidak dilapisi.
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 6 dari 18

4. ACUAN

4.1. IGE/TD/3. Recommendation on Transmission and Distribution Practice;


Distribution Mains.
4.2. ASTM D1840. Test Methods for Drying, Curing of Film Formation of Organic
Coating at Room Temperature.
4.3. ASTM D2021. Test Method for Infrared identification of Vehicle Solids from
solvent Reducible Paints.
4.4. ASTM D3925. Practice for Sampling Liquid Paints and Related Pigmented
Coatings.
4.5. ASTM E337. Test Method for Measuring Humidity with a Psychrometer.
4.6. SSPC-SP 1. Surface Preparation Specification No 1, Solvent Cleaning.
4.7. SSPC-SP 2. Surface Preparation Specification No 2, Hand Tool Cleaning.
4.8. SSPC-SP 3. Surface Preparation Specification No 3, Power Tool Cleaning.
4.9. SSPC-SP.5. Surface Preparation Specification No 5, White Metal Blast Cleaning.
4.10. SSPC-SP 10. Surface Preparation Specification No 10, Near White Metal Blast
Cleaning.
4.11. SSPC-PA 1. Paint Application Specification No1, Shop, Field, and maintenance
Painting.
4.12. SSPC-PA 2. Paint Application Specification No 2 Measurement of Dry Paint
Thickness whit Magnetic gages.
4.13. SSPC-VIS 1. Visual Standard for Abrasive Cleaned Blaster Steel (Standard
Reference Photographs).

5. KETENTUAN UMUM

5.1. Pengecatan harus dilakukan oleh orang yang familiar dan berpengalaman dalam
semua pekerjaan pengecatan yang meliputi persiapan permukaan, pengendalian
material, kandungan senyawa organik yang mudah menguap (Volatile Organic
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 7 dari 18

Compound - VOC), penanganan dan penyimpanan material, agen blasting yang


dapat diterima dan metodanya serta limbah buangannya.
5.2. Persiapan dan pengecatan permukaan harus sesuai dengan persyaratan
spesifikasi ini dan disetujui oleh DITJEN MIGAS.

6. PERMUKAAN YANG AKAN DICAT

6.1. Permukaan yang akan dicat umumnya salah satu dari kondisi di bawah ini:
a) Permukaan telanjang yang memerlukan pembersihan, persiapan
permukaan, dan pengecatan.
b) Permukaan yang disiapkan dan diberi cat dasar dari pabrik yang
memerlukan pengecatan tambahan.
c) Permukaan yang disiapkan dan telah diberi cat dasar dari pabrik yang
mengalami kerusakan dan memerlukan persiapan permukaan dan
perbaikan cat pada tempat tertentu.
6.2. Semua konstruksi yang permanen harus dicat, dengan perkecualian berikut
ini:
a) Pekerjaan logam yang sudah diplating, dipoles.
b) Ubin, teraso, dan lantai semen yang pengejaan akhirnya diberi pengeras.
c) Plafon dan permukaan dinding yang telah dicat.
d) Gelas ukur dan gelas tembus pandang.
e) Permukaan baja tahan karat dan paduan tembaga.
f) Nipple dan fitting yang diberi pelumas.
g) Permukaan yang dikerjakan dengan permesinan.
h) Permukaan kontak dari gasket.
i) Sambungan berulir.
j) Pinggiran lasan.
k) Nama peralatan atau pelat instruksi khusus.
l) Valve stem, sambungan yang bergerak, poros kompressor atau pompa.
m) Permukaan yang diberi pelumas atau yang telah mendekati toleransi
kerjanya.
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 8 dari 18

6.3. Permukaan yang dibersihkan dan dipersiapkan untuk pengecatan harus diberi
cat dasar pada hari yang sama, sebelum permukaan yang dibersihkan
menunjukkan adanya oksidasi atau dapat terkontaminasi. Daerah yang
menunjukan perkembangan karat atau menjadi kotor sebelum diberikan cat
dasar harus di dilakukan persiapan ulang.
6.4. Pipa harus dilapisi secara penuh pada daerah penyokong pipa sebelum
dipasang pada penyokongnya. Bantalan dari logam yang memadai atau
lempengan ganda yang dilas ke pipa, sebelum pengecatan harus dipersiapkan
untuk semua penyokong pipa.

7. SISTEM PENGECATAN

7.1. Jenis generik material cat untuk melindungi permukaan eksternal pada
kondisi pemakaian tertentu seperti ditunjukan pada Dokumen Nomor JRG-
EG-SC-006, Spesifikasi Teknik Material Painting.
7.2. Sistem pengecatan permukaan logam terdiri dari lapisan cat dasar dari bahan
primer yang telah disetujui, lapisan intermediete, dan lapisan akhir (atas).
Ketebalan akhir dalam kondisi kering - Dry Film Thickness (DFT) setiap lapisan
untuk setiap item yang akan dicat seperti ditunjukan pada Tabel 1 sampai 5,
Dokumen Nomor JRG-EG-SC-006, Spesifikasi Teknik Material Painting.

7.3. Kode warna untuk setiap item atau material seperti pada Tabel 1 sampai 5,
Dokumen Nomor JRG-EG-SC-006, Spesifikasi Teknik Material Painting.

8. PERSIAPAN PERMUKAAN

8.1. Peralatan untuk pengecatan dan persiapan permukaan yang memadai harus
dipersiapkan oleh kontraktor. Peralatan tersebut harus disiapkan oleh
kontraktor dan dalam keadaan baik.
8.2. Sebelum pengecatan, semua permukaan harus dibersihkan secara baik dari
setiap material yang akan menyebabkan kerusakan prematur dari cat.
8.3. Bahan abrasive dan pembersih lainnya yang digunakan untuk pembersihan
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 9 dari 18

permukaan harus dipersiapkan secara baik sesuai spesifikasi dan bebas dari
kontaminan.
8.4. Permukaan baja telanjang harus dibuat bebas dari pecahan, tonjolan,
percikan lasan, dan endapan lainnya dengan menggunakan gerinda, kerikan,
dan sikat kawat. Kontaminan seperti minyak dan oli harus dihilangkan dengan
detergen atau larutan pembersih dan diikuti oleh pembersihan akhir dengan
kain pembersih dan pelarut untuk menghilangkan sisa minyak sesuai dengan
SSPC-SP 1.
8.5. Permukaan baja yang dipasang di atas tanah harus dibersihkan secara
mekanis dengan abrasive blasting menggunakan open abrasive blast, proses
pembersihan dan pengeringan sesuai dengan SSPC-SP 10 untuk mendapatkan
profile permukaan 40 – 60 mikron. Keefektifan pembersihan harus diperiksa
sesuai dengan SSPC-VIS 1 untuk mencapai near-white metal surface finish.
Permukaan hasil dari pembersihan near-white blast harus bebas dari pernis,
kerak dari pabrik, karat, terak lasan, dan benda asing lainnya.
8.6. Pembersihan dengan hembusan material abrasive kering (dry abrasive blast)
tidak boleh dilakukan untuk kondisi berikut ini:
a) Pada permukaan yang lembap atau yang akan menjadi lembap sebelum
pemakaian cat dasar.
b) Jika temperatur pemukaan kurang dari 9°C (6°F) di atas titik embunnya
atau kelembaban relatif lebih dari 85% atau temperatur permukaan
kurang dari 3°C (37°F) di atas titik embun udara ambient.
c) Hembusan dengan material abrasive basah (wet abrasive blasting) bisa
dilakukan pada permukaan yang basah/lembap dan di bawah temperatur
ambient serta kondisi kelembaban yang tidak memungkinkan untuk
menggunakan hembusan kering (dry blasting). Kriteria kelulusan untuk
kebersihan permukaan dengan menggunakan wet abrasive blasting harus
sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
8.7. Cacat permukaan yang ditimbulkan oleh pembersihan dengan hembusan
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 10 dari 18

harus di perbaiki sehingga tidak menurunkan kualitas cat seperti yang


disetujui oleh DITJEN MIGAS dan daerah tersebut diblasting ulang sesuai
dengan standar yang diperlukan.
8.8. Setelah blast cleaning, debu, goresan, butiran, dan kontaminan yang serupa
harus dihilangkan dan permukaan dibersihkan sebelum pelaksanaan
pengecatan, dengan menggunakan salah satu dari cara berikut:
(a) Vacuum cleaner.
(b) Kompresor udara yang kering dan bersih, atau,
(c) Sikat pembersih.
8.9. Detergen atau air pembersih tidak boleh digunakan terhadap baja yang baru
saja dibersihkan kecuali setelah wet abrasive blasting.
8.10. Material abrasive bekas pakai harus disimpan untuk mencegah pencemaran
lingkungan.
8.11. Semua kegiatan pengelasan, pengeboran dan pemasangan baut harus sudah
selesai dilaksanakan sebelum pembersihan dan pelapisan dimulai.
8.12. Permukaan Baja Galvanis dan Alumunium
8.12.1. Permukaan logam galvanis atau aluminium harus dicat hanya jika
telah ditentukan. Permukaan harus dibersihkan dengan air mineral
untuk menghilangkan kotoran, oli, minyak dan lapisan film yang
terbawa dari pabrik, dan dikeringkan sesuai dengan SSPC-SP 1.
Pembersih berbasis air boleh digunakan untuk permukaan yang
digalvanis saja. Endapan pada logam tahan cuaca harus dihilangkan
dengan sikat kawat sesuai dengan SSPC-SP2 atau SSPC-SP 3 sebelum
pengecatan. Sebagai tambahan, permukaan harus di etsa dengan
larutan komersial atau bahan kimia fosfor untuk etsa logam, dibilas
dengan air, dan dibiarkan kering sebelum pengecatan dimulai.
8.12.2. Permukaan baja yang dilapisi dengan celup panas galvanis yang
menunjukan adanya daerah dengan pelekatan yang kurang baik atau
yang mengalami kerusakan dalam pengangkutan atau konstruksi
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 11 dari 18

harus dibersihkan dengan abrasive blasting, sikat kawat atau cara


mekanis lainnya sesuai dengan SSPC-SP 2 atau SSPC-SP 3. Daerah
tersebut harus dilapis ulang dengan material zinc anorganic (seperti
galvanisasi dingin) sampai mendapatkan ketebalan lapisan kering (dry
film thickness - DFT) 100 mikron.
8.13. Permukaan Baja yang Telah diberi Cat Dasar

Baja yang telah diberi cat dasar harus dibersihkan dari debu, oli, minyak,
karat, kerak, dan material yang merugikan lainnya. Jika permukaan yang
diberi cat dasar telah mengalami pengelasan, semua endapan terak fluks,
endapan fluks lasan yang terbentuk saat pengelasan harus dihilangkan 20 cm
dari daerah lasan dengan abrasive blasting, sikat kawat atau cara mekanis
lainnya sesuai dengan SSPC-SP 2 or SSPC-SP 3. Spesifikasi ini juga dapat
diterapkan untuk perbaikan terhadap kerusakaan pada permukaan yang
diberi cat dasar dari pabrik yang mengalami kerusakan selama pengiriman
atau konstruksi.

8.14. Kuningan, Tembaga dan Baja Tahan Karat

Perpipaan dari kuningan, tembaga dan baja tahan karat, valve, tubin, dan
fitting harus diberi pelindung yang memadai dan tidak boleh dicat.

8.15. Permukaan Beton


8.15.1. Beton, lempengan beton dan permukaan yang tebuat dari batu hanya
dicat jika ditentukan.
8.15.2. Beton atau lempengan beton harus dibiarkan minimum selama 28
hari sebelum pengecatan atau sesuai dengan persyaratan dari
pembuat cat.
8.15.3. Debu, percikan, dan bunga mortar harus dihilangkan dengan cara
disikat menggunakan penghapus fiber dan sikat kawat. Minyak atau
larutan pemisah yang dapat merusak daya lekat harus dihilangkan
dengan pencucian menggunakan larutan tri-sodium posfat (7.5 g/l air)
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 12 dari 18

atau air pembersih dan dibilas dengan air.


8.15.4. Permukaan lapisan yang menonjol atau lokasi dimana ditemukannya
sedikit senyawa yang tertinggal, harus di bersihkan dengan abrasive
blasting atau dietsa asam dengan larutan 20 persen asam sitrat dan
kemudian dibilas dengan air. Permukaan yang menunjukkan tanda-
tanda efflorescence atau kondisi yang dapat menyebabkan timbulnya
efflorescence harus dibersihkan dengan trisodium phospate (7.5 g/l
air) dan dibuat tekstur seperti daerah di dekatnya.
8.16. Permukaan Logam yang Sudah Dilapisi

Material panel bangunan dan trim perlu dicat hanya jika mengalami
kerusakan pada waktu pengangkutan atau penegakan. Persiapan permukaan
panel/trim harus dilakukan melalui pembersihan dengan pelarut untuk
menghilangkan minyak, oli, kotoran atau kontamian lainnya sesuai dengan
SSPC-SP 1.

8.17. Pengeringan Permukaan yang Dilapisi


8.17.1. Tidak boleh dilakukan pengecatan sampai lapisan sebelumnya kering.
Material harus kering untuk pelapisan ulang jika pelapisan lainnya
dapat diterapkan tanpa menimbulkan ketidak teraturan lapisan
seperti terkelupasnya lapisan yang kurang melekat atau lapisan di
bawahnya, dan waktu pengeringan lapisan tidak boleh melebihi waktu
maksimum lapisan pertama.
8.17.2. Tidak boleh dilakukan pengeringan cat secara paksa pada kondisi
dimana akan menyebabkan pengkerutan, pengelupasan,
terbentuknya lubang atau pengaruh yang merugikan terhadap kondisi
cat.
8.18. Perbaikan Permukaan Cat yang Rusak

Bila pengecatan yang telah dilakukan di pabrik mengalami kerusakan selama


dalam penanganan, semua kerusakan dan cat yang kehilangan daya lekatnya
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 13 dari 18

(mengelupas) harus dihilangkan dan permukaan harus dibersihkan secara


baik.

9. PENGECATAN

9.1. Sebelum digunakan, cat harus diaduk/ dicampur terlebih dahulu secara
mekanis sesuai dengan instruksi pabrik pembuatnya. Pengadukan dengan
tangan hanya diperbolehkan untuk paket tunggal material dalam kemasan 4
liter atau yang lebih kecil.
9.2. Cat yang diaduk/dicampur dalam wadah aslinya tidak boleh dipindahkan
sampai semua zat pewarna (pigmen) bercampur dengan medianya, meskipun
sebagian dari media tersebut mungkin telah dimasukan secara temporer
untuk mempermudah pencampuran. Pemberian tiner tidak diperkenankan
tanpa adanya persetujuan dari DITJEN MIGAS, dibatasi hanya 5 persen
volume atau sesuai batasan dari VOC (volatile organic compound) - (420g/l),
mana yang lebih kecil.
9.3. Pengecatan permukaan baja harus dilakukan secara hati-hati dengan
menggunakan peralatan semprot yang berkualitas tinggi sesuai dengan SSPC-
PA 1. Penyemprotan tanpa udara lebih baik dari pada penyemprotan
konvensional, kecuali jika penggunaan cara yang terakhir memang
diperlukan. Penggunaan kuas dan roller harus dibatasi hanya jika cara
penyemprotan tidak bisa dilakukan. Permukaan yang dicat harus bebas dari
tetesan, benjolan-benjolan, gelombang-gelombang.
9.4. Permukaan tidak boleh dicat pada saat hujan, adanya angin, kabut, embun
atau pada daerah dimana adanya udara yang mengandung unsur yang dapat
merusak. Permukaan yang dibersihkan dengan hembusan harus sesegera
mungkin diberi cat dasar secara lengkap, tetapi tidak boleh melewati hari
tersebut jika menggunakan hembusan pasir (sand blasting).
9.5. Untuk mendapatkan hasil yang maskimum, setiap pengecatan material harus
dilakukan secara berkesinambungan yang membentuk lapisan dengan
ketabalan yang seragam, bebas dari lubang-lubang. Adanya lubang-lubang
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 14 dari 18

atau daerah yang tidak tercat harus dicat ulang dan dibiarkan mengering
sebelum pengecatan berikutnya dilakukan.
9.6. Setiap pengecatan harus dalam kondisi atau kekeringan yang sesuai sebelum
pengecatan berikutnya. Material harus dikeringkan untuk pengecatan ulang
jika cat tambahan dapat diterapkan tanpa menimbulkan ketidakteraturan
lapisan yang merusak seperti pengelupasan atau hilangnya pelekatan lapisan
bawahnya.
9.7. Kondisi ambient yang dapat membatasi pelaksanaan pengecatan adalah
sebagai berikut:
(a) Pengecatan tidak boleh dilakukan jika temperatur udara ambien kurang
dari 4°C (40°F), kelembaban relatif lebih besar dari 85 persen atau
temperatur permukaan kurang dari 3°C (37°F) di atas titik embun udara
ambien.
(b) Pengecatan tidak boleh dilakukan terhadap permukaan luar jika ada
kemungkinan hujan turun sebelum pengecatan sempurna.
(c) Pengecatan tidak boleh dilakukan jika temperatur permukaan berada di
bawah titik temperatur minimum curing.
(d) Pengecatan tidak boleh dilakukan jika temperatur permukaan lebih besar
dari 39°C (102°F).
(e) Pengecatan tidak boleh dilakukan jika kecepatan angin dapat menyapu
serangga, debu dan kotoran menempel ke lapisan cat atau
mempengaruhi pelaksanaan pengecatan.

10. LAPISAN DASAR

10.1. Permukaan yang telanjang harus di beri lapisan dasar dengan satu lapisan cat
dasar. Material cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan Dokumen
Nomor JRG-EG-SC-006, Spesifikasi Teknik Material Painting.
10.2. Batasan-batasan yang terkait dengan pemakaian cat dasar adalah:
a) Lapisan cat dasar harus digunakan dalam kurun waktu 4 (empat) jam dari
dimulainya pembersihan.
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 15 dari 18

b) Pelapisan yang telah selesai harus bebas dari cacat (seperti lubang kecil,
bolongan, gelembung, lelehan dan lengkungan). Daerah yang cacat harus
diperbaiki dengan pengecatan tambahan atau dihilangkan dan dilakukan
pengecatan ulang.
c) Permukaan yang telah diberi lapisan cat dasar yang terpapar pada udara
lautan atau tercemar, harus dibersihkan dengan air tawar dan dikeringkan
sebelum pengecatan di atasnya.
d) Jika logam telanjang terpapar selama pembersihan baja yang telah dicat
sebelumnya, cat dasar harus digunakan untuk menutup daerah yang
terpapar tersebut sebelum proses pelaksanaan lapisan antara
(intermediate) atau lapisan akhir.
10.3. Untuk menjaga ketebalan cat dasar, semua kepala baut, mur, pinggiran,
sudut dan celah harus diberi garis dengan cat dasar menggunakan kuas
dalam sekali jalan (jika penyemprotan) sebelum baja diberikan cat dasar
secara penuh.

11. LAPISAN ATAS

11.1. Lapisan atas harus terdiri dari lapisan di bawahnya dan lapisan atas yang
diterapkan pada cat dasar. Jika tiner diizinkan oleh DITJEN MIGAS untuk
digunakan, keketebalan lapisan dalam keadaan basah harus secara
proporsional ditambah untuk mendapatkan DFT (Dry Film Thickness) yang
benar seperti yang ditentukan pada Tabel 1 sampai 5, Dokumen Nomor JRG-
EG-SC-006, Spesifikasi Teknik Material Painting.
11.2. Pelaksanaan lapisan paling atas dan persyaratan warna harus seperti berikut
ini:
a) Setiap lapisan cat harus sudah kering ketika disentuh sebelum
pelaksanaan lapisan berikutnya.
b) Pencampuran/pengadukan cat untuk lapisan atas harus dilakukan dalam
batas waktu yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya.
c) Sistem perpipaan harus diberi kode warna untuk mengidentifikasi jenis
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 16 dari 18

fluida yang mengalir dengan lebar 15 cm membentuk pita melingkar yang


menunjukan pelayanan sistem sesuai dengan Tabel 1 sampai 5, Dokumen
Nomor JRG-EG-SC-006, Spesifikasi Teknik Material Painting.
d) Perpipaan harus diberi kode dengan pita warna pada kedua sisi
percabangan dan valve. Jarak antar pita warna di sepanjang horizontal
pipa harus sekitar 7 m dan harus berakhir sekitar 1 meter dari peralatan
yang terpasang.
e) Jika waktu maksimum pelapisan ulang yang ditetapkan oleh pabrik
pembuatnya telah terlampaui, persiapan permukaan khusus harus
dilakukan sebagaimana direkomendasikan pabrik pembuatnya dan
mendapat persetujuan dari DITJEN MIGAS.
f) Tulisan atau kode simbol bisa digunakan sebagai tambahan terhadap
kode warna, kecuali untuk bahan yang beracun dimana simbol tulisan
memang diperlukan, tulisan atau kode simbol harus berwarna hitam atau
putih sehingga kontras secara jelas dengan warna akhir perpipaan atau
warna dasar.

12. INSPEKSI

12.1. Semua pekerjaan dan material yang dipakai dalam standar ini harus
menjalani inspeksi oleh DITJEN MIGAS. Semua bagian dari pekerjaan harus
bisa diakses oleh DITJEN MIGAS. Persetujuan terhadap setiap lokasi
pekerjaan, peralatan, persiapan permukaan, pelapisan pertama dan
sebagainya harus diperoleh sebelum pekerjaan dimulai.
12.2. Pekerjaan harus diinspeksi dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Inspeksi semua permukaan sebelum, selama dan setelah pekerjaan
persiapan permukaan.
(b) Inspeksi kebersihan dan kesesuaian operasi dari semua peralatan blasting
dan penyemprotan serta menjamin bahwa kualitas udara yang
dipersyaratkan terpenuhi.
(c) Inspeksi pekerjaan pencampuran dua kemasan cat untuk menjamin resin
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 17 dari 18

terkatalisasi secara sempurna dan persyaratan waktu induksi terpenuhi.


(d) Inspeksi konstinuitas dan ketebalan setiap lapisan cat.
(e) Menjamin bahwa observasi standar kebersihan dan SPESIFIKASI yang
ditentukan.
(f) Menerima atau menolak setiap tahapan SPESIFIKASI persiapan
permukaan dan pelaksanaan pengecatan.
(g) Melaksanakan inspeksi pada daerah tertentu (spot) terhadap adanya
kontaminasi pada lapisan antara (intercoat).
12.3. DITJEN MIGAS boleh melakukan pengambilan sampel secara acak terhadap
material cat sesuai dengan ASTM D3925 untuk keperluan analisis dan
pengujian. Sampel harus disediakan oleh kontraktor pelaksana atau vendor
sesuai dengan keperluan DITJEN MIGAS.
12.4. DITJEN MIGAS harus mempunyai hak untuk mengaudit dan menyaksikan
semua uji pengendalian mutu dan SPESIFIKASInya.
12.5. Temperatur, titik embun dan kelembaban relatif harus ditentukan sesuai
dengan ASTM E337, menggunakan hygrometer atau perlatan yang memadai
untuk melaksanakan pengukuran kelembaban dan juga harus sesuai dengan
ketentuan di bawah ini:
(a) Pembacaan lingkungan harus diambil pada saat dimulainya pekerjaan dan
minimum setiap 4 (empat) jam serta sesuai dengan permintaan DITJEN
MIGAS.
(b) Pekerjaan harus dihentikan jika parameter lingkungan di luar batas yang
ditentukan dan tidak boleh diulangi sampai batas yang ditentukan
terpenuhi seperti yang ditunjukkan dengan pengukuran berikutnya.

12.6. Ketebalan film kering (DFT) untuk setiap lapisan harus ditentukan sesuai
dengan SSPC-PA 2, menggunakan Elcometer Model 255F atau yang serupa
pada 5 (lima) titik yang rata untuk 10 meter persegi daerah permukaan.
12.7. Pengecatan yang tercakup dalam standar ini ternyata tidak dilakukan inspeksi
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI
Judul Dokumen: Rev: 0
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Standar Dan Spesifikasi Kuntruksi
Pipa CS
REPUBLIK INDONESIA
Painting Hal 18 dari 18

dan belum mendapat seretujuan dari DITJEN MIGAS harus dihilangkan dan
dilapis ulang untuk mendapat persetujuan dari DITJEN MIGAS.
12.8. Jika diperlukan, perwakilan pabrik pembuat harus menghadiri secara terus
menerus untuk menjamin bahwa pencampuran, katalisasi resin dan
pelaksanaan sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatnya.

13. JAMINAN KEBERTERIMAAN AKHIR

13.1. DITJEN MIGAS tidak bertanggung jawab jika kontraktor atau vendor
diharuskan menghentikan pekerjaan yang disebabkan oleh adanya kondisi
lingkungan yang membahayakan. Dalam kasus demikian, pekerjaan harus
dilaksanakan dalam kondisi cuaca yang buruk, jika tidak, kontraktor atau
vendor diberikan kewenangan untuk memindahkan pelaksanaa pekerjaan ke
lokasi lain hingga kondisi lingkungan membaik.
13.2. Kontraktor atau vendor harus disebutkan dalam hasil inspeksi akhir laporan
harian. Kontraktor akan mendapatkan dari pabrik pembuat untuk setiap
pengiriman batch, sebuah sertifikat mengenai pernyataan jaminan kualitas
cat yang baik bahwa karakteristik produk yang dikirimkan dan yang tertulis
dalam buletin produk adalah sama.
13.3. Kontraktor atau vendor harus menjamin semua pekerjaan pengecatan.
Kondisi (persyaratan) ini akan diterapkan bahkan jika ada korosi yang lebih
membahayakan dari pada yang tercakup pada spesifikasi. Kerusakan mekanis
tidak termasuk dalam jaminan ini.

Anda mungkin juga menyukai