MAKALAH B. INDO TENTANG FLU BURUNG Edited
MAKALAH B. INDO TENTANG FLU BURUNG Edited
BURUNG
Oleh :
MIFTAH IRFINA
193310785
TAHUN 2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya serta sumber-sumber dari ebook dan internet,
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Influenza adalah salah satu penyakit menular paling serius dari sudut pandang
kesehatan masyarakat karena menyebar cepat di seluruh dunia, morbiditas yang
signifikan di seluruh penduduk dan komplikasi yang terkait. Perubahan cuaca, kehujanan,
dan kurang istirahat menjadi penyebab utama seseorang terjangkit penyakit ini. Penyakit
ini mudah menyerang namun mudah sembuh juga tanpa perlu pengobatan secara intensif
dan tidak membahayakan nyawa penderitanya. Namun sekarang muncul jenis flu yang
baru yaitu flu burung atau Avian Influenza. Flu burung merupakan jenis penyakit baru
yang mulai merebak di Indonesia dan di seluruh dunia. Penyakit flu burung mulai
mewabah pada tahun 2003. Di Asia, virus ini telah menular di Vietnam, Thailand,
Kamboja, Cina, Indonesia, Jepang, Laos, dan Korea Selatan. Di Indonesia jenis penyakit
ini pertama kali ditemukan tepatnya di Pekalongan, Jawa Tengah pada bulan Agustus
2003. Berbeda dengan influenza, penyakit ini sangat berbahaya bahkan mematikan.
Unggas merupakan bagian hidup masyarakat Indonesia. Mulai dari peternak dan
pedagang bahkan ibu rumah tangga hampir setiap hari bersinggungan dengan hewan ini.
Namun latar belakang pendidikan mereka yang tidak terlalu tinggi terkadang membuat
mereka tidak mengerti akan adanya penyakit yang mematikan ini. Oleh karenanya perlu
diadakan pembahasan khusus tentang penyakit ini supaya dapat meminimalisir dampak
yang diakibatkan.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian flu burung ?
b. Apa ciri-ciri virus flu burung ?
c. Bagaimana cara penyebaran virus flu burung ?
d. Apa saja gejala penyakit flu burung ?
e. Bagaimana cara pencegahan penyakit flu burung ?
f. Bagaimana cara pengobatan penyakit flu burung ?
g. Apakah komplikasi dalam penyakit flu burung ?
1
C. TUJUAN
a. Untuk mengetahui pengertian flu burung
b. Untuk mengetahui ciri-ciri virus flu burung
c. Untuk mengetahui cara penyebaran virus flu burung
d. Untuk mengetahui gejala penyakit flu burung
e. Untuk mengetahui cara pencegahan penyakit flu burung
f. Untuk mengetahui cara pengobatan penyakit flu burung
g. Untuk mengetahui komplikasi dalam penyakit flu burung
2
BAB II
PEMBAHASAN
Wabah virus ini menyerang manusia pertama kali di Hongkong pada tahun
1997 dengan 18 korban dan 6 diantaranya meninggal. Di Indonesia, penyakit ini
awalnya diduga sebagai penyakit tetelo atau VVND (Velogenic Viscerotopic
Newcastle Diseae) yang pernah menyerang pada tahun-tahun sebelumnya.
Penyakit ini merupakan penyakit baru (New Emerging Disease) yang banyak
menarik perhatian berbagai pihak karena penularannya yang sangat cepat dengan
angka kematian yang tinggi. Avian flu juga melibatkan sektor peternakan, khususnya
unggas, yang mempunyai dampak besar terhadap ketersediaan daging (gizi) di
masyarakat, dan sektor ekonomi para peternaknya.
Penyakit flu burung atau flu unggas (Bird Flu, Avian Influenza) adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe A dan ditularkan oleh
unggas. Sejarah dunia telah mencatat tiga pandemi besar yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A. Pandemi pertama terjadi pada tahun 1918 berupa flu Spanyol yang
disebabkan oleh subtipe H1N1 dan memakan korban meninggal 40 juta orang.
Pandemi ini sebagian besar terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Pandemi kedua
terjadi pada tahun 1958 berupa flu Asia yang disebabkan oleh H2N2 dengan korban
4juta jiwa. Pandemi terakhir terjadi pada tahun 1968 berupa flu Hongkong yang
disebabkan oleh H3N2 dengan korban 1 juta jiwa.
3
B. Ciri virus flu burung
Virus influenza pada manusia dan binatang ada beberapa tipe yaitu tipe A, tipe
B dan Tipe C. Pada manusia virus A dan virus B dapat menjadi penyebab wabah flu
yang cukup luas, sementara virus C menyebar secara periodic, ringan dan tidak
menyebabkan wabah. Virus influensa tipe A dapat berubah-ubah bentuk (Drift, Shift),
dan dapat menyebabkan epidemic dan pandemi. Virus A mempunyai permukaan yang
terdapat dua glikoprotein, yaitu hemaglutinin (H) dan neuraminidase (N). Untuk
mengklasifikasikannya secara rinci, maasing-masing tipe virus itu dibagi lagi menjadi
subtipe berdasarkan kelompok H dan N, yaitu H1 sampai H15 dan N1 sampai N9.
Perbedaan H merupakan dasar subtype. Influensa pada manusia sejauh ini disebabkan
virus H1N1, H2N2 dan H3N2 serta virus avian H5N1, H9N2 dan H7N7.
Strain yang sangat virulen atau ganas dan menyebabkan flu burung
adalah dari subtipe A H5N1. Virus tersebut dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari
pada suhu 220 C dan lebih dari 30 hari pada 00 C. Virus akan mati pada
pemanasan 600 C selama 30 menit atau 560 C selama 3 jam
4
1. Kontak langsung dari unggas terinfeksi dengan hewan yang peka.
2. Melalui lendir yang berasal dari hidung dan mata.
3. Melalui kotoran (feses) unggas yang terserang flu burung.
4. Lewat manusia melalui sepatu dan pakaian yang terkontaminasi dengan virus.
5. Melalui pakan, air, dan peralatan kandang yang terkontaminasi.
6. Melalui udara karena memiliki peran penting dalam penularan dalam satu
kandang,tetapi memiliki peran terbatas dalam penularan antar kandang.
7. Melalui unggas air yang dapat berperan sebagai sumber (reservoir) virus dari
dalam saluran intestinal dan dilepaskan lewat kotoran.
5
kadar oksigen darah serta meningkatnya kadar CO2. Ini terjadi karena infeksi flu
menyebar ke paru dan menimbulkan radang paru (pneumonia) yang dapat disebabkan
oleh virus AI atau bakteri. Kemudian masuk ke saluran napas dan menginfeksi paru
yang sedang sakit akibat virus flu burung.
Laporan dari kasus yang terjadi pada tahun 1999 menunjukkan adanya variasi
gejala berupa demam sekitar 390C, lemas, sakit tenggorokan, sakit kepala, tidak nafsu
makan, muntah dan nyeri perut, serta diare. Hanya saja, kesepuluh pasien flu burung
di Vietnam tahun 2004, tidak seorang pun yang mengeluh sakit tenggorokan dan
pilek. Agak aneh memangn dan juga tidak ada keluhan radang selaput mata dan
bercak kemerahan pada pasien.
Secara khusus, gejala flu burung dibedakan atas :
6
sangat cepat karena biasanya penderita tidak memiliki nafsu makan, diare dan
muntah. Dalam waktu singkat gejala gejala tersebut dapat menjadi lebih berat
dengan terjadinya peradangan di paru (pneumonia). Apabila tidak dilakukan
penanganan yang baik pada pasien maka dapat menyebabkan kematian.
Contoh kasus flu burung :
1. Ayam dan manusia di Hongkong. Selama wabah tersebut Pada tahun 1997
Avian Influenza A (H5N1) telah menginfeksi berlangsung 18 orang telah
dirawat di rumah sakit dan 6 diantaranya meninggal dunia. Untuk
mencegah penyebaran tersebut pemerintah setempat memusnahkan 1,5
juta ayam yang terinfeksi flu burung.
2. Pada tahun 1999, di Hongkong dilaporkan adanya kasus Avian Influenza
A (H9N2) pada 2 orang anak tanpa menimbulkan kematian.
3. Pada tahun 2003, di Hongkong ditemukan lagi dua kasus Avian Influenza
A (H5N1) dan satu orang meninggal.
4. Pada tahun 2003, di Belanda ditemukan 80 kasus Avian Influenza A
(H7N7) dan satu diantaranya meninggal.
5. Pada tahun 2004 terjadi lagi 25 kasus Avian Influenza A (H5N1) di
Vietnam (19) dan Thailand (6) yang menyebabkan 19 orang meninggal (5
di Thailand, 14 di Vietnam)
1) Pada Unggas
a. Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung
7
1.000 mililiter. Selanjutnya, dilakukan penyulingan untuk mendapatkan
ekstrak," katanya, Kamis (3/3/2011).
2) Pada Manusia
8
2. Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu
burung.
b. Masyarakat umum
1) Memilih daging yang baik dan segar.
5) Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat
cukup.
a). Pilih unggas yang sehat (tidak terdapat gejala-gejala penyakit pada
tubuhnya)
9
F. Pengobatan flu burung
Pasien yang telah terbukti menderita flu burung biasanya akan dirawat di
ruang isolasi di rumah sakit untuk menghindari penularan. Selain dianjurkan untuk
minum banyak cairan, mengonsumsi makanan sehat, istirahat, dan minum obat pereda
rasa sakit, dokter juga biasanya akan memberikan obat-obatan antivirus agar penyakit
tidak berkembang makin parah. Contoh obat-obatan antivirus yang bisa diberikan
dalam kasus flu burung adalah oseltamivir dan zanamivir. Oseltamvir adalah obat
pilihan utama.
Sebenarnya kedua obat ini diperuntukkan guna mengobati flu biasa dan sangat
efektif jika penggunaannya tidak melebihi dua hari setelah gejala muncul. Obat ini
bisa diberikan secepatnya setelah pasien dinyatakan positif terjangkit flu burung.
Selain berguna untuk pengobatan, oseltamivir dan zanamivir juga bisa dikonsumsi
sebagai obat pencegah flu burung, terutama diberikan kepada para petugas medis
yang menangani pasien penyakit ini dan kepada mereka yang aktivitas sehari-harinya
berdekatan dengan unggas.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Flu burung merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A
(AI). Penyakit ini menyerang unggas dan manusia. Penyakit ini sangat berbahaya
karena bisa mematikan. Gejala utamanya mirip dengan flu biasa namun lebih ekstrim,
misalnya suhu tubuh yang terlalu tinggi dan sebagainya. Pengobatan penyakit ini bisa
dilakukan dengan perawatan intensif di rumah sakit dan dengan pemberian tamiflu.
Untuk pencegahannya bisa dilakukan dengan enjaga kebersihan lingkungan,
pengolahan unggas sampai benar-benar matang dan dengan vaksinasi pada unggas.
B. Saran
1. Untuk masyarakat umum diharapkan bisa memperhatikan lingkungaan hidup di
sekitarnya supaya tetap sehat dan terbebas dari infeksi flu burung.
C. Daftar pustaka
https://makalahsekolah96.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-flu-
burung.html?m=0
https://id.wikipedia.org/wiki/Flu_burung
https://www.halodoc.com/14-langkah-pencegahan-flu-burung
https://www.alodokter.com/flu-burung
http://kumpulan-makalah-dan-artikel.blogspot.com/2013/05/Makalah-Tentang-Flu-Burung-
Bird-Flu-Avian-Influenza.html
11