Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

KOMUNIKASI DAN KONSELING

Oleh :

Muhammad Arifin (260112140561)


Muhammad Dito Erlangga (260112140563)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2015
A. Resep

Dr. Mistriyani
SIP 028/156/SIP-TU/III/2007
Alamat : Jl. Kol. Ahmad Syam, Jatinangor-Sumedang
No. 19 Tanggal : 20/3/2015

R/ Methotrexat tab. 2,5 mg no. XL


S. 5 x / minggu

R/ Folic Acid tab. 1 mg no. XVI


S. 2 tab / minggu
B.
R/ Kenacort tab 4 mg no. XL
S 1-0-0

R/ Cavit D3 tab no. LX


S. 0-0-1

R/ Meloxicam tab 15 mg no. LX


S. 0-1-0

Pro : Muh. Arifin (48 tahun)


Alamat : Jl.Jatinangor No. 28 Sumedang

Paraf Dokter

Kelengkapan Resep

1. Nama Dokter : Ada


2. SIP Dokter : Ada
3. Alamat Dokter : Ada
4. No Resep : 19 (Ada)
5. Kota dan Tanggal pembuatan Resep : Sumedang, 20/3/2015
6. Tanda R/ : Ada
7. Nama obat, bentuk sediaan dan jumlah obat : Ada, tersedia 5 jenis obat
dengan khasiat berbeda
 Methotrexat tablet : 40 tablet (Antineoplastik)
 Folic acid tablet : 16 tablet (Suplemen dan vitamin)
 Kenacort (Triamcinolon) : 40 tablet (Kortikosteroid)
 Cavit D3 : 60 tablet (Suplemen)
 Meloxicam : 60 tablet (Analgesik-Antiinflamasi)
8. Aturan pakai obat : Ada
 Methotrexat : Diminum satu tablet 5 kali dalam 1 minggu
 Folic acid : Dikonsumsi dua tablet dalam 1 minggu
 Kenacort : Diminum satu tablet 3 kali dalam 1 minggu
 Cavit D3 : Diminum satu tablet pada malam hari
 Meloxicam : Diminum satu tablet pada siang hari
9. Paraf Dokter : Ada
10. Nama pasien : Ada
11. Umur/BB pasien : Ada
12. Alamat pasien : Ada

Salinan Resep

Apotek Kendari Farma


APA : Muh. Dito Erlangga S.Farm., Apt
No : 285/SIK/2015
Alamat : Jl. Sayang Jatinangor-Sumedang
Tanggal : 20/3/2015

Copy Resep

Resep untuk :Tn. Muh. Arifin (48 tahun)


Alamat pasien : Jl. Jatinangor no. 56 -Sumedang
Resep dari Dokter : dr. Mistriyani
Tanggal ditulisnya resep : 20/3/2015
Tanggal pembuatan salinan resep : 20/3/2015 No. 10

R/ Methotrexat tab. 2,5 mg no. XL


S. 5 x / minggu

R/ Folic Acid tab. no. XVI


S. 2 tab / minggu

R/ Kenacort tab 4 mg no. XL


S 1-0-0

R/ Cavit D3 tab no. LX


S. 0-0-1

R/ Meloxicam tab 15 mg no. LX


S. 0-1-0

p.c.c
(Cap Apotek) Paraf APA

Muh. Dito Erlangga S.Farm., Apt

C. Informasi Obat
1. Methotrexat

DOSIS Pada terapi RA, dosis metotreksat adalah 12,5 mg – 15 mg,


penggunaan metotreksat tidak boleh lebih dari 25 mg dalam 1 minggu
FARMAKOLOGI Onset kerja: Antirematik: 3-6 minggu; tambahan
perbaikan bisa dilanjutkan lebih lama dari 12 minggu.;Absorpsi: Oral: cepat :
diserap baik pada dosis rendah (<30 mg/m2); tidak lengkap setelah dosis
tinggi ; I.M.: Lengkap;Distribusi: Penetrasi lambat sampai cairan fase 3
(misal pleural efusi, ascites), eksis lambat dari kompartemen ini (lebih lambat
dari plasma), melewati plasenta, jumlah sedikit masuk kelenjar susu,
;konsentrasi berangsur-angsur dikeluarkan di ginjal dan hati.;Ikatan protein:
50%.;Metabolisme: <10%: Degradasi dengan flora intestinal pada DAMPA
dengan karboksipeptida, oksidasi aldehid konversi metotreksat menjadi 7-OH
metotreksat di hati; ;poliglutamat diproduksi secara mempunyai kekuatan
samadengan metotreksat, produksinya tergantung dosis, durasi dan lambat
dieliminasi oleh sel. Dosis rendah: 3-10 jam; I.M.: 30-60 menit.;Ekskresi:
Urin (44%-100%); feses (jumlah kecil)

STABILITAS PENYIMPANAN Tablet dan vial disimpan pada suhu kamar


(15-25oC), hindari cahaya matahari langsung.

KONTRAINDIKASI Hipersensitifitas dari metotreksat dan komponan lain


dari sediaan; kerusakan hebat ginjal dan hati,pasien yang mengalami supresi
sum-sum tulang dengan psoriasis atau reumatoid artritits,penyakit alkoholik
hati,AIDS,darah diskariasis,kehamilan,menyusui.
EFEKSAMPING Efek samping beragam sesuai rute pemberian dan
dosis. ;Hematologi dan/atau toksisitas gastrointestinal biasanya sering terjadi
pada penggunaan umum dari dosis umum metotreksat; reaksi ini lebih sedikit
terjadi ketika digunakan pada dosis topikal untuk reumatoid
artritis.;Dermatologi: Kulit menjadi kemerahan.Endokrin dan metabolik:
Hipoerurikemia,detektif oogenesis, atau spermatogenesis.;GI: Ulserativ
stomatitis, glossitis, gingivitis, mual, muntah, diare, anoreksia, perforasi
intestinal, mukositis (tergantung dosis; terlihat pada 3-7 hari setelah terapi,
terhenti setelah 2 minggu);Hematologi: Leukopenia, trombositopenia.Ginjal:
Gagal ginjal, azotemia,nefropati.Pernafasan: Faringitis.;1%-
10%;Kardiovaskular: Vaskulitis.SSP: pusing, malaise, enselopati, seizure,
demam, chills.Dermatologi: Alopesia, rash, fotosensitivias, depigmentasi atau
hiperpigmentasi kulit.;Renal: Disfungsi ginjal: Manifestasi karena abrupt rise
pada serum kreatinin dan BUN dan penurunan output urin, biasa terjadi pada
dosis tinggi dan berhubungan dengan presipitasi dari obat.;Respiratori:
Penumositis: Berhubungan dengan demam, batuk, dan interstitial pulmonari
infitrates; pengobatan dengan metotreksat selama reaksi akut;;interstitial
pneumisitis pernah dilaporkan terjadi dengan insiden dari 1% pasien dengan
RA (dosis 7.5-15 mg/minggu).;<1% (terbatas sampai penting untuk
penyelamatan hidup):,sindrom Stevens-Johnson, tromboembolisme.

INTERAKSI MAKANAN Serum level metotreksat bisa menurun jika


bersama dengan makanan. Makanan dengan banyak susu dapat menurunkan
absorpsi metotreksat. Folat dapat menurunkan respons obat. Hindari
echinacea (mempunyai sifat sebagai imunostimulan)

INTERAKSI OBAT Efek meningkatkan/toksisitas: Pengobatan bersama


dengan NSAID telah menghasilkan supresi sum-sum tulang berat, anemia
aplastik dan toksisitas pada saluran gastrointestinal. NSAID tidak boleh
digunakan selama menggunakan metotreksat dosis sedang atau tinggi karena
dapat meningkatkan level metotreksat dalam darah (dapat menaikkan
toksisitas): ;NSAID digunakan selama pengobatan dari reumatoid artritis.
Salisilat bisa meningkatkan level metotreksat.;Penisilin, probenesid,
sulfonamid, tetrasiklin dapat meningkatkan konsentrasi metotreksat karena
adanya penurunan sekresi pada tubular ginjal. ;Zat hepatoksik (asitretin,
retinoid, sulfasalazin) bisa meningkatkan resiko hepatotoksik dari
metotreksat. Kortikosteroid menurunkan pengambilan metotreksat pada
leukimia sel. ;Pemberian obat ini seharusnya dipisah selama 12 jam.
Deksametason pernah dilaporkan tidak menyebabkan masuknya metotreksat
ke dalam sel.

PENGARUH KEHAMILAN Faktor risiko : X


PENGARUH MENYUSUI Metotreksat didistribusikan ke dalam air susu,
dikontraindikasikan untuk ibu menyusui.

BENTUK SEDIAAN Tablet 2.5 mg;Vial 5 mg/2ml;Vial 50 mg/2 ml;Ampul


5 mg/ml;Vial 50mg/5ml

MEKANISME AKSI Metotreksat adalah antimetabolit folat yang


menginhibisi sintesis DNA. Metotreksat berikatan dengan dihidrofolat
reduktase, menghambat pembentukan reduksi folat dan timidilat sintetase,
menghasilkan inhibisi purin dan sintesis asam timidilat. ;Metotreksat bersifat
spesifik untuk fase S pada siklus sel. Mekanisme kerja metotreksat dalam
artritis tidak diketahui, tapi mungkin mempengaruhi fungsi imun. ;Dalam
psoriasis, metotreksat diduga mempunyai kerja mempercepat proliferasi sel
epitel kulit.

HARGA Rp. 2.900,-/Tablet

2. Folic Acid

DOSIS Pada terapi RA, asam folat digunakan untuk mengrangi efek
samping metotreksat. Dosis yang dianjurkan adalah 5 mg sekali dalam 1
minggu

DOSIS PEMBERIAN OBAT anemia (oral, im, iv, sc): infant 0.1mg/hari,
anak<4 tahun sampai dengan 0.3mg/hari, anak>4tahun dan dewasa
0.4mg/hari. Wanita hamil dan menyusui 0.8mg/hari. Pencegahan neural tube
defect: dari ibu dgn potensial saat lahir 400mcg/hari; dari ibu dgn berisiko
tinggi/karena riwayat keluarga neural tube defect 4mg/hari

FARMAKOLOGI Suplemen

STABILITAS PENYIMPANAN Jangan digunakan bersama oksidator dan


reduktor atau ion logam
KONTRA INDIKASI Hipersensiifitas terhadap asam folat dan komponen
lain dalam formulasi

EFEK SAMPING Reaksi alergi, bronkospasme, wajah memerah, gatal,


erupsi sementara

INTERAKSI OBAT Pada keadaan defisiensi folat, terapi dengan asam folat
mungkin meningkatkan metabolisme fenitoin, menyebabkan penurunan
konsentrasi serum fenitoin. Penggunaan bersamaan kloramfenikol dan asam
folat pada pasien defisiensi folat dapat menyebabkan antagonisme terhadap
respon hematopoitik terhadap asam folat. Untuk itu, respon hematologi
terhadap asam folat pada pasien yang menggunakan asam folat dan
kloramfenikol harus dimonitor secara baik.

PENGARUH KEHAMILAN Faktor risiko A

PENGARUH MENYUSUI dieksresi melalui asi tapi tidak bermakna secara


klinis

PERINGATAN Pemberian asam folat harus disertai perhatian pada pasien


dengan anemia yang tidak didiagnosa karena asam folat dapat menyebabkan
diagnosa yang tidak jelas dari anemia pernikius dengan cara meningkatkan
manifestasi respon hematologi terhadap penyakit ini, yang menyebabkan
komplikasi neurologis meningkat
INFORMASI PASIEN masa kehamilan kebutuhan asam folat lebih tinggi
sehingga konsumsi asam folat ditingkatkan untuk menurunkan risiko bayi.

MEKANISME AKSI asam folat diperlukan untuk pembentukan koenzim


dalam proses sistem metabolisme terutama sintesis purin dan pirimidin,
sintesis nukleoprotein dan pemeliharaan eritropoesis, menstimulasi produksi
sel darah putih dan platelet pada anemia defesiensi folat. As folat
meningkatkan eliminasi asam format, metabolik toksik metanol.

HARGA Rp. 100,-/Tabblet

3. Kenacort

KOMPOSISI / KANDUNGAN Setiap tablet Kenacort mengandung


Triamcinolone 4 mg.

FARMAKOLOGI (CARA KERJA OBAT) Kenacort mengandung


triamcinolone, suatu kortikosteroid yang poten. Berbeda dengan beberapa
kortikosteroid alami, triamcinolone mempunyai efek antiinflamasi dan
pembentukan glikogen yang lebih besar, dan berkurangnya efek samping
retensi garam dalam cairan tubuh.

INDIKASI / KEGUNAAN Indikasi Kenacort adalah :

 Penyakit hormon : insufisiensi adrenokortikal primer atau sekunder,


hiperplasia adrenal kongenital, tiroiditis nonsupuratif, dan hiperkalsemia
yang berkaitan dengan kanker.
 Penyakit Reumatik : sebagai terapi adjuvan pada arthritis psoriatik (terapi
jangka pendek), arthritis reumatoid, ankylosing spondylitis, bursitis akut
dan subakut, tenosinovitis akut nonspesifik, dan arthritis gout akut.
 Penyakit kolagen : systemic lupus erythematosus, dan acute rheumatic
carditis.
 Penyakit kulit : Pemfigus, dermatitis bulosa, dermatitis herpetiformis,
eritema multiforme berat (stevens johnson syndrome), dermatitis
eksfoliatif, mycosis fungoides dan psoriasis berat.
 Penyakit alergi : terapi rhinitis alergi parenial atau musiman, asma
bronkial, dermatitis kontak, dermatitis atopi, serum sickness, angioedema,
dan urtikaria (jika kondisi tersebut tidak dapat terkontrol dengan
pengobatan konvensional).
 Penyakit saluran pernafasan : sarkoides simptomatik, sindroma Loeffler,
dan lain-lain.
 Penyakit hematologi (kelainan darah).

KONTRAINDIKASI Kenacort tidak boleh diberikan kepada penderita


infeksi jamur sistemik, tuberkulosis aktif/laten, dan psikosis akut.

DOSIS DAN ATURAN PAKAI Tanyakan kepada dokter mengenai dosis


dan aturan pakai Kenacort. Dosis dewasa umumnya : 4 – 48 mg/hari.
Kenacort tablet sebaiknya diminum bersamaan dengan makanan.
EFEK SAMPING Penderita yang mendapatkan terapi kortikosteroid
memerlukan pemantauan dari dokter mengenai ada tidaknya efek samping
obat. Efek samping yang dapat timbul adalah osteoporosis, fraktur spontan,
ulkus peptik/tukak lambung, perubahan cushingoid, purpura, flushing, sering
berkeringat, jerawat, striae, hirsutisme, vertigo, sakit kepala,
tromboembolisme, nekrosis aseptik, pangkreatitis akut, kelemahan otot,
esofagitis ulseratif, peningkatan tekanan intrakranial, papiledema, katarak
subkapsular. Risiko efek samping semaking meningkat pada penggunaan
triamcinolone jangka panjang.

PERINGATAN DAN PERHATIAN Hati-hati penggunaan triamcinolone


pada penderita hipotiroidisme, sirosis, herpes simpleks pada mata,
hipotrombinemia, kolitis ulseratif nonspesifik, divertikulitis, ulkus peptik
aktif maupun laten, gangguan fungsi ginjal, HTN, osteoporosis,
glomerulonefritis akut, varisela, eksantema, sindroma Cushing, infeksi
resisten, diabetes, gagal jantung, nefritis kronik, penderita yang berisiko
terjadi tromboembolisme, tromboflebitis, gangguan kejang, keganasan yang
metastasis, miastenia gravis. Hati-hati penggunaan triamcinolone pada wanita
hamil dan ibu menyusui.

HARGA Rp. 4.500,-/100 Tablet

4. Cavit D3
KATEGORI Suplemen

KANDUNGAN Calcium hydrogen phosphate dihydrate 500 mg,


cholecalciferol 133 iu.

INDIKASI Suplemen kalsium untuk wanita hamil dan menyusui.


Pencegahan osteoporosis saat menopause.

DOSIS 1 x sehari 1 tablet, berikan sesudah makan atau pada malam hari.

HARGA Rp. 1.700,-

5. Meloxicam

DOSIS Dosis awal dimulai dengan 7,5 mg sekali sehari, dosis tidak boleh
lebih dari 15 mg sehari.

FARMAKOLOGI Lebih banyak menghambat kerja enzim COX-2 & sedikit


menghambat COX-1 pada sintesa prostaglandin

KONTRA INDIKASI Hipersensitif terhadap Meloxicam, atau komponen


lain dalam formulasi sediaan meloxicam Adanya riwayat gatal-gatal,
angioedem, bronchospasm, rhinitis berat, atau syok oleh Aspirin atau
golongan AINS lain. ;Pasien hamil trimester ke-3 Pasien menyusui (atau
hentikan menyusui)

EFEK SAMPING Dispepsi, sakit kepala, mual, diare, infeksi saluran cerna
atas, sakit abdomen, pusing, bengkak, kembung, kemerahan. ;Efek pada
saluran pencernaan : Pendarahan, tukak, perforasi yang serius ;Efek pada
hati : SGOT, SGPT meningkat Adanya anemia pada penggunaan jangka
panjang.
INTERAKSI MAKANAN Sebaiknya diminum bersama dengan makanan

INTERAKSI OBAT ACE Inhibitor : Menurunkan efek antihipertensi


(antagonis) Bile acid sequestrants (cholestyramine) Meningkatkan
eliminasi/clearence meloxicam ;Lithium : Meningkatkan konsentrasi plasma
Lithium ;AINS : Meningkatkan efek samping ;Warfarin : Meningkatkan efek
samping pendarahan

PENGARUH KEHAMILAN Tidak direkomendasikan untuk digunakan


oleh wanita hamil. Terutama pada akhir masa kehamilan atau saat melahirkan
karena efeknya pada sistem kardiovaskular fetus (penutupan prematur duktus
arteriosus) & kontraksi uterus.

PENGARUH MENYUSUI Didistribusikan melalui air susu ibu, sehingga


tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh ibu yg sedang menyusui.

PARAMETER MONITORING Pendarahan Lambung. Kenaikan kadar


SGOT & SGPT di atas 3X kadar normal. Bengkak karena retensi cairan.
Reaksi hipersensitif terhadap golongan AINS

BENTUK SEDIAAN Tablet 7,5 mg & 15 mg

PERINGATAN Resiko gangguan saluran pencernaan seperti : pendarahan


lambung, tukak lambung tanpa disadari. ;Sangat hati-hati untuk Pasien yang
mempunyai riwayat pendarahan lambung atau sedang menggunakan obat
antikoagulan atau kortikosteroid. ;Hati-hati untuk Pasien perokok,
mengkonsumsi minuman beralkohol , secara umum kondisi kesehatannya
kurang baik. ;Pasien Lansia ;Pasien dengan sakit asma. ;Pasien yang sedang
menggunakan obat diuretik, ACE Inhibitor. Pasien dengan kondisi terjadinya
retensi cairan

INFORMASI PASIEN Penting untuk menginformasikan kepada Dokter


tentang obat yg sedang digunakan baik obat resep dokter maupun obat bebas.
Bagi Pasien wanita untuk menginformasikan jika sedang menyusui,ingin atau
sedang hamil. ;Lanjutkan penggunaan obat pencegahan sakit jantung jika
diindikasikan oleh Dokter. Risiko tukak & pendarahan lambung,
hepatotoksik, syok anafilaksis atau reaksi alergi lain

MEKANISME AKSI Menghambat sintesa prostaglandin dengan


menghambat kerja isoenzim COX-1 & COX-2 (lebih banyak ke arah COX-2)

MONITORING Monitor munculnya gangguan saluran pencernaan hingga


pendarahan lambung Monitor kadar SGOT & SGPT tertutama pada Pasien
yang mempunyai gangguan fungsi hati. Monitor fungsi ginjal pada Pasien
dengan gangguan fungsi ginjal.

HARGA Rp. 8.900,-/10 Tablet

CONTOH SKENARIO KONSELING

AA : Selamat siang, ada yang bisa saya bantu pak ?


Pasien : Selamat siang pak, saya berencana mau menebus resep dari
dokter pak, ini resepnya. (Sambil menyerahkan resep dari dokter)
AA : (Membaca sambil memeriksa kelengkapan resep) maaf pak ini
resepnya tertulis untuk Pak Muh. Arifin 48 tahun ya?
Pasien : Betul pak, Muh. Arifin itu saya sendiri.
AA : Boleh minta ditunggu sebentar ya pak, saya coba periksa resep
dan obatnya terlebih dahulu.
Pasien : Oh iya pak, tidak apa-apa.
AA : Baik pak, silahkan duduk dulu pak
AA berjalan ke bagian dalam ruangan apotek untuk memeriksa ketersediaan obat
dan bertemu dengan apoteker untuk dilakukan skrining pada resep tersebut.
Apoteker memeriksa resep dan tidak menemukan adanya masalah dengan
resepnya.
AA : Pak ini obatnya, obatnya ada semua pak. Total harga untuk
semua obat bapak adalah Rp. 175.500,-. Apakah akan ditebus
semuanya pak ?
Pasien : Iya pak, saya mau ambil semua obatnya.
AA : Baik pak. Untuk pembayarannya dilakukan di kasir. Untuk
beberapa obat yang ada di resep Bapak perlu ada perhatian
khusus sehingga diperlukan konseling. Untuk konseling obat
nanti akan dikenakan biaya pak. Apakah bapak bersedia untuk
melakukan konseling dengan apoteker tentang penggunaan obat
bapak ?
Pasien :Oh bisa ya pak ? saya sangat bersedia sekali.
AA : Hahahahahaha, baik kalau seperti itu pak. Mari saya antar ke
ruang konseling
Di dalam ruang konseling
Apoteker : Selamat siang pak, silahkan duduk (Apoteker menyambut dan
menjabat tangan pasien serta mempersilahkan duduk).
Pasie : Siang pak. Terima kasih (Pasien kemudian duduk).
Apoteker : Pak Arifin apa kabar ?
Pasien : Alhamdulillah, lumayan baik pak.
Apoteker : Syukurlah kalau begitu pak. Perkenalkan nama saya Muh. Dito
pak, saya apoteker di Apotek ini. Tujuan konseling ini adalah
untuk menginformasikan tentang obat yang akan bapak gunakan
nanti. Sebelumnya keluhan yang bapak rasakan apa kalau boleh
tahu ?
Pasien : Begini pak, jari-jari saya itu sering sakit dan kaku, tidak bisa
digerakkan, kalau digerakkan itu rasanya sakit sekali pak. Kata pak
dokternya tadi setelah diperiksa, saya katanya kena artritis rematik.
Apoteker : Begitu ya pak. Pak Dokternya bilang apa tentang obat bapak ?
Pasien : Dokternya tadi bilang kalau saya dikasih obat untuk mengurangi
radang pada jari-jari saya. Terus kata dokternya juga ada obat yang
digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada jari-jari saya pak,
kalau tidak salah nama obatnya itu meloksikam.
Apoteker : Iya, betul sekali pak. Terus selanjutnya dokter cerita tidak ke
bapak cara pakai obatnya bagaimana ?
Pasien : Tadi dokter menjelaskan tentang cara pakai obatnya, tapi saya
kurang nangkap pak penjelasan dari dokternya tadi.
Apoteker : Begitu ya pak. Baik, jadi bapak diresepkan lima jenis obat. Untuk
mengatasi penyakit bapak, dokter meresepkan metotreksat.
Metotreksat bapak minum 1 tablet sebanyak 5 kali dalam 1
minggu. Tapi karena metotreksat dapat menyebabkan bapak
kekurangan darah yang bisa membuat bapak merasa pusing dan
mudah lelah, jadi bapak juga diresepkan asam folat agar bapak
tidak megalaminya. Asam folat bapak minum sebanyak dua tablet
dalam 1 minggu, pada hari yang berbeda saat bapak minum
metotreksat.
Pasien : Saya agak bingung pak.
Apoteker : Tidak apa-apa pak. Jadi begini, misalnya bapak minum 1 tablet
metotreksat pada hari senin-selasa, maka pada hari rabu bapak
minum asam folatnya 1 tablet pada pagi hari. Kemudian bapak
melanjutkan minum metotreksat 1 tablet pada hari kamis-sabtu dan
kemudian meminum asam folat lagi pada hari minggu 1 tablet pada
pagi hari. Bapak juga dapat mengkonsumsi sayuran yang berwarna
hijau untuk mengatasi efek samping metotreksat.
Pasien : Ohh jadi seperti itu pak.
Apoteker : Iya pak. Saya lanjutkan lagi ya pak untuk obat berikutnya. Untuk
mengurangi rasa sakit pada jari bapak, dokter meresepkan kenacort
dan meloksikam. Kenacort bapak minum 1 tablet sebanyak 3 kali
dalam seminggu. Mirip seperti metotreksat dan asam folat ya pak
cara pemakaiannya. Misalkan saat bapak minum metotreksat
harinya bersamaan dengan bapak minum kenacort, maka bapak
perlu memberikan jarak waktu untuk minum obatnya.
Pasien : Ohh, jadi tidak boleh diminum bersamaan ya pak ?
Apoteker : Betul pak. Biar kerja obatnya lebih baik, maka obatnya diberi
jarak waktu. Misalnya bapak minum metotreksat pada pagi hari,
maka Kenacort bapak minum pada malam harinya. Obat kenacort
ini dapat menyebabkan tulang bapak mengalami sedikit
pengeroposan. Oleh karenanya, dokter meresepkan Cavit D3 biar
tulang bapak bisa jadi kuat lagi. Obat Cavit D3 ini bapak minum 1
tablet setiap hari pada malam hari, biar bapak bangun keesokan
harinya lebih segar. Terakhir ya pak, adalah meloksikam sebagai
antinyeri. Meloksikam bapak minum 1 tablet pada siang hari setiap
hari. Meloksikam bapak minum bersama makanan atau segera
setalah bapak makan, karena meloksikam dapat menganggu
saluran pencernaan bapak.
Pasien : Begitu ya pak.
Apoteker : Iya pak. Apakah ada yang kurang jelas atau masih ada yang ingin
ditanyakan lagi pak ?
Pasien : Saya rasa cukup jelas. Tapi ada satu pertanyaan lagi pak, untuk
penyakit saya ini, apakah ada cara menguranginya tanpa minum
obat ?
Apoteker : Iya pak, ada beberapa cara yang bisa bapak lakukan. Misal saat
bapak mulai merasakan rasa sakit dan kaku pada jari-jari, bapak
bisa mengompresnya dengan air hangat. Bapak juga dapat
menjalankan beberapa latihan fisik seperti aerobik dan beristirahat
yang cukup. Saran saya juga pak, bapak perlu menjaga berat badan
bapak agar tetap ideal. Saat ini berat badan bapak masih dalam
kategori ideal.
Pasien : Memang ada pengaruhnya ya pak antara berat badan dengan
penyakit saya ini ?
Apoteker : Iya ada pak. Berat badan yang berlebih dapat menyebabkan
persendian bapak juga mengalami tekanan yag berlebih, sehingga
bapak dapat merasakan nyeri saat bergerak. Apakah masih ada
yang bapak ingin tanyakan lagi ?
Pasien : Saya rasa sudah cukup jelas pak. Terima kasih banyak pak (Pasien
berdiri dan menjabat tangan Apoteker)
Apoteker : Iya sama-sama pak. Mudah-mudahan lekas membaik ya pak
Arifin.
DAFTAR PUSTAKA

Baxter, K. 2008. Stockley’s Drug Interactions. Eighth Edition. Pharmaceutical


Press. London

Eustice, C. 2014. Methotrexate and Folic Acid - What's the Optimal Regimen?.
http://arthritis.about.com/od/mtx/a/Methotrexate-Folic-Acid.htm. Diakses
pada 22 Maret 2015.

Patrick, D. 2006. At A Glance Medicine. Penerbit Erlangga. Jakarta

Ruffiing, V. 2013. Rheumatoid Arthritis Treatment.


http://www.hopkinsarthritis.org/arthritis-info/rheumatoid-arthritis/ra-
treatment/. Diakses pada 22 Maret 2015.

www.informasiobat.com

Anda mungkin juga menyukai