Anda di halaman 1dari 7

Apotek

Resta Andria – angkatan 2009, Apt tamat 2014, kerja di apotek bandung

A. Bapak Muhardiman
1. Mudah diakases
2. Mudah di jangkau/memudahkan pelanggan
3. Punya modal
4. Regulasi
5. Studi kelayakan  dari semua aspek
6. -dari sisi bisnis = berapa lama modal dpt kembali, onset brp, hpp brp, laba brp.
Akumulasi laba

Operasional Apotek

1. Tempat pengabdian apoteker


 Dengan adanya apoteker membuat apotek berkembang
2. Apotek sbg business retail
 Harus detail mengelola persediaan, uang, pelanggan,
Berapa persediaan yang perlu ? 2500 SKU lengkap, dengan space area 100 m persegi
Harus dipilah lagi  HV atau obat keras
100% konsep kimia farma swalayan  komposisi HV lebih besar dri barang etical
Pengelolaaan barang
Barang non resep  merchandise ,
apa sih barang yang harus kita sediakan?  berdsarkan segemnetasi pasar, jika pasar
perumahan baru dihuni oleh ibu” muda
perumahan lama  senior” , penyakit beda
yang lagi iklan sekarang apa, ex maag, suplemen
Brp banyak? Trend fast moving /teori pareto, melihat trend 3 bulan sblmnya
Cara pengadaan? SP, adakan ke PBF, pemilihan PBF perlu diperhattikan ; resmi,
nasional, TOP lebih besar, diskon lebih besar
Kapan , bagaimana cara menyediakan, kemana kita menyediaka
Pendapatan apotek tdk hanya dri transaksi jual beli total income yang didapatkan,
iklan , material promosi yang ada di apotek
Butuh kerjasama dri princal, marketing – konstribusi besar terhadap laba apotek
Setiap space apotek (space managamenet
Barang yg didisplay di space eye catching/counter, memberikan nilai yg lebih besar
Dalam mendisplay – berdasarkan warna, tinggi rendah, facing, mempunyai dampak
kpd sale
Menurut hasil penelitian lebih dri 70 %  mendapatkan barang dri display ditoko
tersebut, ada displpay yg menarik, ada promo (diskon, gift, spg yang menawarkan
Suasana  lighting berpengaruh baik terhadap apotek retail
Aroma  dibuat aroma senyaman mungkin
Color  pewarnaan , warna menentukan apa lg produk” yg dipromosikan,bgn
membuat orang berbelanja
KEUANGAN  bgmn meningkatkan cash flow, cash in kita sebesar” nya, cash out
(gaji karyawan
Jual beli, jual space, penerimaan lainnya,
SDM  karyawan (apoteker, asisten apt, non asisten)
PENGELOLAAN SDM  Grooming (tampilan fisik), bgmn membuat pelanggan
jatuh cinta pda pandangan pertama, trust pada karyawan . apoteker memakai jas,
pakai identitas
Greeting, bgmn kita menjadi awal sebuah komunikasi, pelanggan disapa, salam,
greeting bersahabat
Knowledge , perlu ditingkatkan diupdate
Problem solving, orang yg masuk ke apotek adalh orang” yg bermasalah, bgmn
memberikan guidance terhadap

1. Bgmn membuat orang kenal terhadap apotek kita


Iklan papan nama brosur
2. Bgmn membuat orang tertarik utk mampir; perlu survey kostumer sprit apa
3. Bgmn mereka tertarik utk berbelanja, melihat” apotek kita
4. Bgmn setelah mereka belanja, pelanggan tertarik utk kembali lg
Potentital costumer , orang” yg berada di segmen pasar yg kita bidik, bgmn
membuat orang’ ini berinteraksi dgn kita. Triknya di gaet , grab
5. Bagmn merkea menjadi loyal costumer,harus puas dgn layanan kita
6. Jgn sampai menjadi lose costumer  pindah ke tmpt lain
Apotek bisnis yg kompetitif
Apotek bukan bisnis sampingan, apotek bisnis besar
Omset 300 miliar

B. Bapak fahrur rozi  angkatan 1999


Loka tom payakumbuh??
Kenapa bisa tertarik dgn bisnis apotek?
Cita-cita masuk ke kimia farma, manajemen baik, dpt mendapatkan ilmu
Sewaktu lulus pernah merencakana buka apotek, blm ada keberanian. Karena blm ada
pengalaman
Setelah lulus diterima di apotek guardian. 2 tahun 3 bulan . banyak ilmu yg didpt
Bgmn punya mntal untuk dpt membuka apotek
Apotek itu percepatan ketika kita secara financial, ketika saya berkarir di guardian, saya
merasakan, memang ada jenjang karir namun butuh waktu panjang. Saya piker
kenapatidak memulai
Membuka apotek sendiri, daerah waikanan. Saya mengikuti jejak guardian dlm target
market. Saya memilih yg dkat pusat perbelanjaan dkat pasar. Guardian,century di mall
Saya tidak berfikir modal awal, tidak sampai seratus juta. Hrus punya target, 5 thn awal
saya harus punya 3 apotek. Dr 1 apotek hanya sewa 3 tahun, barang seadanya , ga banyak
stocknya. Dri situ kita putar, kelebihan apotek, apteker standby. Saya beri pelayanan,,
pelanggan suka
Saya buka cabang, ketika provit sudah menutupi biaya apotek ke 2. Yg saya perlukan
untuk biaya sewa dan renovasi. Bukan berarti apotek 1 saya sudah berkembang
Harus punya apotek jaringan, agar kita bisa survive. Tahun ke 4 buka apotek cabang yg
ke 3
Tahun ke 5 sudah mencapai 3 apotek, perbarui target. 5 thn kedpn harus punya 10 apotek.
Tahun ke 10 punya 12 apotek
Bagaimana saya dpt
Ada 3 point yg hrs diperhatikan dalam mendirikan apotek :
1. Bgmn meningkatkan sales (marketing)  sgt penting, yg paling mudah,
meningkatkan skill jualan karyawan. Jika skill >> omset naik>>. faktor
- Meningkatkan kunjungan orang ke apotek, promo display, keadaan apotek yg
baik sehingga orang tertarik dtng
- Bgmn orang yg dtng berbelanja di apotek kita. Orang yg dtng 100%, 99%
berbelanja, ketersediana obat penting
- Meningkatkan transaksinya. Kita usahakan orang berblanja beberapa kali di
apotek kita
- Meningkatkan buying power, kemampuan power, biasanya 20.000 bgmn kita
membuat pelanggan belanja 50.000 satu kali transaksi . kuncinya sdm yg jago
jualan
- Meningkatkan margin, biar laba lebih besar, tentu margin hrs lebih besar
Dgn pembelian besar, diskon lebih besar. Hati jika apotek msih kecil, bisa jdi
masalah. Inventory menjadi bermasalah
2. Mengontrol Inventory (stok barang), banyak barang” yg overstock, ED. Merugikan
trkait HPP jdi tinggi. Ujung”nya untung berkurang.
3. Mengontrol sling cage? broken stoke, barang kecurian, kehilangan/kebobolan
Jika 1 apotek tidak full bisnis, apabila jaringan udh bnyk ,ibarat sepak bola kita harus jdi
pelatihnya. Menjadi full bisnis

C. Bapak hendra farma johar


Ada 3 aspek
1. Regulasi
Di Saudi, ijin apotek hanya diberikan kepada apoteker. Tidak ada PSA disini baik
dlm bentuk perorang
Muhasasah milik apoteker diberikan ijin. Pemerintah Saudi sgt
1 apoteker member ijin 30 apotek. Yg mengelola sistem apotek  apoteker warga
negara Saudi. Punya perusahaan sendiri. Apoteker” pelayanan jarang warga negara
saudi
2. Apoteker
Sbg jantungnya pelayanan. Biasnaya di apoteke ada Apoteker 1 orang, 1 orang
satpam
Mulai dari menghargai, menyediakan obat, PIO. Hanya buka jika ada apotker, tidak
ada , tidak ad apelayanan
Di zam zam tower ada 4 counter, 4” nya apoteker, pelanggan blh memilih
Di kota ada ¾ apoteker yg berpraktek sekaligus
Profesi apoteker adalh profesi yg dihargai, dipanggil doktur farmasi. Banyak bertanya
masalah obat/penyakit
3. Pelayanan
Menyerahkan merk dll kpd apoteker. Jarang yg meminta obat.
Apoteker mendapatkan fee langsung dri suplyer. Obat merk A, deal saya dpt fee brp
Setiap pasien yg dtng , dia akan menjual obat trsbt. Biasanya mendapatkan fee lebih
besar drpd gaji yg diterima. Diinformaskan ke muhasasah nya utk dpt bek
Obat yg tidak dilayanan injeksi, narkotik, antibiotik
Narkotik campuran boleh dijual
Jika ada pelanggaran, periijinan terlambat, apotek ditutup
Apoteker pelayanan  apoteker mesir
Harga  barcode (HET) harga ditentuka oleh MOH (kementria kesehatan Saudi)
Apotek tdk blh menjual diatas/dibawah harga barcode. Tidak ada persaingan harga
Diperbolehkan memberikan diskon, apabila sesame apoteker. Harus ada ijin dri
kementrian perdagangan /izin pemerintah/kerajaan. Ada kerjasama dengan komunitas
tertentu ex komunitas warga Indonesia, warga yaman dll.
Resep dokter hampir tidak ada (-10%)  discover asuransi, agak enggan
mengunjungi klinik/rs. Tidak ada praktek dokter pribadi. Jika masyarakat
membutuhkan pertolongan pertama akan mengunjungi apotek (6 tahun).
Hampir 100% sgn familiar dgn internet, pembelian secara virtual
Menyukai produk eropa dan amerika. Ex : Panadol lebih murah di Saudi, biaya impor
tidak ada.
ED obat tidak begitu lama, maksimum hanya 2 thn. Suhu cukup tinggi, kelembaban
cukup rendah.
Apoteker menjadi orang yang paling penting dlm pengelolaan apotek.

Pertanyaan :
1. Ibu Herra terre : Kira-2 apa yang menjadi faktor penarik “prinsipal” atau rekanan
mau bekerja sama utk sewa gondola/shelfing, buat apotek yg bukan chain store.
- Principal harus memastika produknya terdistribusi sampai ke plosok”, principal
bekerjasama dgn apotek” yg pelanggan nya rame.
- Bgmn produk itu terdistribusi, dikenal, dibeli, repeat order
2. Welly bend : Untuk pemilihan lokasi syarat2 minimal apa yg harus di penuhi ?
- Fahrur rozi: Pemilihan segmentasi pasar. Apabila memilih dkat pasar, dng mudah
orang mengakses
Mereka tidak berorientasi ke resep, tp lebih ke swamedikasi
Mudah dilihat, akses yang baik untuk semua orang, jarak pandang, akses parker
Di Saudi, lokasi selalu mesjidil haram, pusat perbelanjaan, perumahan
Ada apotek yg berhadap”an , pdhl 1 pemilik, ternyata arus lalu lintas sgt
berpengaruh. Jalan sangat besar, sepeda motor tidak ada. Jika seseorang melwati
jln besar, ada pembatas jalan. Untuk putar balik jaraknya jauh
Muhardiman : traffic (jalur cpt/lambat), jumlah masyarakat yang dpt mencapai
apotek kita. Kita bandingkan dgn apotek yg sudah ada , dgn rumus bisa di dptkan
omset brp. calon pelanggan apotek, harga sewa perlu diperhatikan
3. Andi Prazos : ketika mengelola apotek, apakah bisa membedakan bapak sebagai
apoteker/ business man
Bagaimana bapak menempatkan diri sebagai apoteker dan sebagai seorang yang
kelola bisnis
Sebaiknya dipisah, kompetensi nya berbeda. Muhasasah  apotker yg memiliki
ijin. Pelayanan dilakukan oleh apoteker yg focus pada pelayanan.
4. Gustampera : Dengan berkembangnya penjualan online, bagaimana pengaruhnya
terhadap revenew apotek. Apa upaya yang harus dilakukan?
5. Heldi candra : bagaimana dengan menjamurnya apotek holding di sebuah daerah
kemudian mematikan apotek lain yang kecil di sekitarannya, mohon
pencerahannya? Dibatam
Hendra : Jika bikin apotek jgn 1 atau 2, buka 10 apotek sekaligus
Segmen yg kita bidik perlu diperhatikan, berkolaborasi/ bekerjasama dgn apotek
lain.
Jika modal terbatas , main di perifer? (daerah kecil eg :kecamatan ), sehingga
lebih kenal dgn pelanggan.
6. Dedy almasdy : umum kita beranggapan, apotek adalah farmasi komunitas. Apa
perbedaan apoteker secara umum dgn apotek komunitas.
Izin apoteker pelayanan? Bgmn relasi apoteker di apotek dgn dokter?
Apotek sudah pasti komunitas. Apotek komunitas yg saya maksud disni adalah
apotek yang berada di perumahan. Apotek non komunitas berada di main road
Semua apotek harus ada apoteker yang memberikan pelayanan disitu
7. Erizal (1973) : punya pengalaman di infodfarma, 15 thn di produksi, 20 thn di
marketing.
Fahrur rozi : apakah tidak terpikir untuk membuat apotek online?
Belum bekerjasama secara online, kita mengoptimalakn pelayanan delivery. Kita
sosialisasikan ke masyarakat, lebih baik di rumah, obat nya diantar ke rumah.
Permasalahannya sedikit orang yg tertarik, kebanyak pelanggan tidak menyimpan
obat/menghapus nomor. Disiasati dengan WA blash/SMS blash??
Hendra : apakah bisa apoteker unand masuk ke arab Saudi ?
Naturalisasi tidak berlaku di kerajaan Saudi, apoteker pelayanan hanya memiliki
ijin di apotek nya saja (12 jam). Yang memungkinkan masuk ke Saudi,
S2 farmasi klinis, laki-laki, harus bisa bahasa arab.
Apoteker yang berhubungan dokter tidak ada.
Apotek retail farmasi/online? Ini berkembang, apa lg corona, ada kendala tidak
bisa memastikan itu resep asli atau tidak, tidak tau siapa yang membeli
Apkah sudaha ada regulasi dari apotek online ini
8. Ilal : diskusi dgn pemilik apotek, obat keras dijual bebas
Apotek tidak laku jika tidak ada praktek dokter
Apoteker harus memahami regulasi peraturan uu yang berlaku, penjualan obat
keras tidak boleh bebas dijual. Indonesia sudah memiliki resistensi terhadp
antibiotic. Kita harus memberikan informasi yg jelas, screening pelanggan
Tepat obat, dosis, aturan pakai, waspada terhadap efek samping
Konstribusi praktik dokter terhadap kesuksesan apotek dibawah 20%. Mindset ini
harus diubah. Bpjs kontribusinya jg tidak banyak. Segmen yang berkembang di
apotek saat ini :
Orang yg belanja di apotek adalah orang sehat yg ingin tetap sehat, cantik, muda
Apotker lah yang memperbaiki regulasi obat keras ini, edukasi masyarakat
Di Saudi , jika aturan dilanggar, ada sangsinya
Regulasi selalu muncul belakangan dri pd inovasi

Bapak zulkifli (kepala BPOM banda Aceh)  PP 51 thn 2009, PMK NO 76


tahun 2014?

Anda mungkin juga menyukai