Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mahasiswa perlu melakukan kunjungan lapangan agar mengetahui bagaimana dunia

lapangan kerja yang sesungguhnya. Apalagi di era modern ini, saat perindustrian dan

persaingan kerja semakin meningkat seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

teknologi, termasuk di bidang farmasi. Oleh sebab itu, dilakukan kunjungan lapangan ke PT.

Yamhatevy Paran Mandiri (YPM) yang merupakan salah satu PBF (Pedagang Besar Farmasi)

sukses di Kalimantan Selatan. Dapat dikatakan demikian lantaran omset dan keuntungan

yang didapatkan perbulan lumayan besar. PBF ini didirikan tahun 2000 oleh pemiliknya yang

merupakan seorang sales di salah satu PBF lain, kemudian memilih berhenti dan mencoba

membuka usaha sendiri dengan tujuan dapat memberikan kesempatan kerja untuk orang lain.

PT. Yamhatevy Paran Mandiri melakukan pemasaran ke berbagai daerah di

Kalimantan seperti Banjarmasin, Kotabaru, Palangkaraya, Hulu Sungai dan kota-kota lain.

PBF ini juga memiliki cabang di Samarinda dan Tarakan. Selain itu, kelebihan PDF ini

adalah cepat dalam pelayanan.

Dengan adanya kegiatan kunjungan lapangan ini diharapkan mahasiswa dapat

menambah wawasan dan pengalaman untuk bekal dimasa depan nanti.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan kunjungan lapangan ke PT. Yamhatevy Paran

Mandiri adalah:
1. Memberikan pengetahuan secara langsung kepada mahasiswa tentang penerapan

sistem kewirausahaan yang digunakan oleh PT. Yamhatevy Paran Mandiri.


2. Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang lingkungan kerja di bidang

farmasi.
3. Mengetahui hubungan antara mata kuliah kewirausahaan dan implementasinya di

dalam dunia kerja.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Nama badan usaha


PT. Yamhatevy Paran Mandiri adalah sebuah perusahaan bergerak di bidang distribusi
obat-obatan dan Peralatan Kesehatan yang didirikan pada tanggal 01 Agustus 2000.
Perusahaan ini sudah berpengalaman dibidang pengadaan khususnya pengadaan obat-obatan
dan peralatan kesehatan. Pelanggan perusahaan ini terdiri dari Rumah Sakit, Dinas
Kesehatan, Klinik, Toko Obat, Toko Tradisional dan Minimarket, dokter dan Bidan. Status
Pusat Jenis Obat No PBFP-0226 dan nomor izin 769/Menkes/SK/VII/2004.1
2. Lokasi badan usaha
PT. Yamhatevy Paran Mandiri berkantor pusat di Banjarmasin dan memiliki Cabang di
Kalimantan Timur, sedangkan Depo di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah. Lokasi
kantor pusat di Banjarmasin yaitu Jl.Raya Gatot Subroto RT 31 No.70. Untuk kantor cabang
di Kalimantan Timur berlokasi di Jl. Untung Suropati No. 8D Kel. Karang Asam Ulu Kec.
Sungai Kujang, Samarinda. Kantor di Kalimantan Utara berlokasi di Komp. Puri Permata
Agatis Jl. Raya Agatis RT 05 Blok A5 Kel. Karang Harapan Kec. Tarakan Barat, Tarakan.1

3. Struktur organisasi badan usaha

PT. Yamhatevy Paran Mandiri memiliki struktur organisasi sebagai berikut:

Direktur Utama
Ahmad Yamani, S.E., M.H.

Penanggung Jawab ALKES Apoteker Penanggung Jawab PBF Administrator Keuangan Nasional Sales Manager
Lia Anggraini, Amd. Tiya Ariyanti P., S.Farm, Apt Hj. Hatnah Taufikur Rahman, S.E.

Kordinator Admin Fakturis


Kepala Gudang Collector Admin Pajak Supervisor Teknisi
Pengiriman
Siti Jahriah Budi Syarif Ridha Yuli S. Barnika R. M. Rizal Kristiani Indra L.
Andi Syafari

Asisten Gudang Pengiriman Pengiriman Salesman Salesman Salesman Salesman Salesman Sale Exclusive
Siti Fatimah Fauzan Ansyari Nasrullah M. Noor Hadi Yulpian Noor M. Zaki Fuad M. Khujaini Mahlufi R. Catur H. N.
4. Potensi pengembangan usaha

PT. Yamhatevy Paran Mandiri didirikan dengan salah satu tujuannya adalah untuk

memberikan kesempatan kerja untuk orang-orang yang masih belum mendapatkan pekerjaan.

Hal tersebut tentunya dapat menjadi potensi untuk membantu penanggulangan kemiskinan

dan pengangguran dengan mengandalkan kemampuan masyarakat.

Usaha yang bergerak di bidang kesehatan, khususnya alat-alat kesehatan dan obat-

obatan tentunya juga merupakan potensi bagi pengusahanya. Hal ini karena masih banyaknya

masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia sehingga perlu distributor-distributor yang

bergerak di bidang kesehatan. Selain itu, potensi wilayah usahapun masih luas mengingat

masih banyak daerah-daerah yang belum memiliki dan susah untuk mendapatkan akses obat-

obatan dan alat kesehatan yang lengkap.

5. Analisis SWOT badan usaha

Berdasarkan analisis SWOT PT. Yamhatevy Paran Mandiri, didapatkan hasil sebagai
berikut:
1. Strength :

a. Memiliki koordinasi yang bagus antar tiap bagian, yg berdampak pada output

pelayan yang baik bagi konsumen.

Koordinasi pada perusahaan ini memiliki alur yang jelas dan singkat, sehingga

proses pemesanan barang dagangan dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 1

hari.

b. Memiliki ruang penyimpanan yang lengkap pada kantor perusahaan.


Pada perusahaan ini, ruang penyimpan khusus obat terbagi menjadi beberapa tempat

sesuai dengan jenis obatnya untuk menjaga kualitas dari obat tersebut, dan juga

memilik tempat khusus untuk obat yang telah kadaluarsa.

c. Penjualan obat bermerk/paten

Kinerja atribut kemasan dan variasi (keragaman) obat bermerk/paten memiliki

penilaian yang positif didalam masyarakat. Menariknya kemasan produk dari obat

bermerk/paten akan lebih menarik perhatian konsumen.

d. Pemilihan jenis-jenis obat ditetapkan oleh pihak perusahaan sendiri tanpa harus

mengikuti jumlah permintaan pasar luar.

2. Weakness :

a. Penjualan obat bermerk/paten

Pada beberapa konsumen, pemilihan obat bermerk akan menjadi opsi alternatif bila

dibandingkan dengan obat generik, dikarenakan faktor biaya dimana harga obat

generik lebih murah dibandingkan obat paten.

b. Jumlah tenaga yang masih kurang.

Masih kurangnya jumlah tenaga kerja terutama pada bagian kolektor dan sales, dan

ditambah lagi dengan banyaknya target penjualan di wilayah lain, sehingga diakali

dengan pengaturan jadwal seminggu sekali untuk promosi ke wilayah yang jauh. Hal

itu membuat promosi dari perusahaan menjadi tdk maksimal.

3. Opportunities :
a. Kecenderungan peningkatan dari bisnis apotek dan toko obat di banjarmasin, yang

menjadikan perusahaan obat dan alat kesehatan ini menjadi suatu pasar yang

potensial yang bisa dikembangkan.

b. Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar dimana

penyaluran tenaga dokter termasuk dokter spesialis menjadi lebih merata di tempat

yang dibutuhkan yang artinya pemesanan obat juga akan lebih meluas ke wilayah-

wilayah kecil.

c. Kerjasama dengan pihak industri farmasi tertentu yang mengutamakan kualitas

pada.produknya sehingga perusahaan ini menjual sebuah kualitas barang dan menjadi

ciri khas di mata konsumen.

4. Threats :

a. Adanya konsumen yang bangkrut sehingga pembayaran pesanan obat kepada

perusahaan ini menjadi terhambat.

b. Adanya kompetisi internal antar Pedagang Besar Farmasi, terutama di wilayah

Kalimantan Selatan, baik itu pada jalur pemasaran dan jenis/merk obat yang

dipasarkan.

c. Kurangnya permintaan pada obat tertentu yang menyebabkan obat tersebut akan

kadaluarsa terlebih dahulu, dan akan menimbulkan kerugian perusahaan.

BAB III
GAMBARAN UMUM USAHA
3.1 Input

Proses bisnis menjadi kuncinya utama berjalannya fungsi bisnis di suatu organisasi atau

perusahaan. Pengeloaan proses bisnis yang tepat dapat meningkatkan kinerja organisasi

secara keseluruhan. Sebelum melakukan pengelolaan, seorang pelaku bisnis harus melakukan

analisis terlebih dahulu. Analisis proses bisnis sendiri merupakan suatu aktivitas yang

dilakukan dalam rangka mengkaji proses bisnis yang sudah ada dan mengubah serta

meningkatkan proses tersebut dengan menerapkan berbagai ilmu praktis yang dapat

membantu. Tahapan pertama dalam melakukan analisis proses bisnis adalah memahami

semua aktivitas di dalam proses. Pemahaman ini dapat dibantu dengan pemetaan proses atau

pemodelan proses.Terdapat berbagai pendekatan dalam pemodelan struktur proses bisnis.

Pendekatan yang paling umum adalah secara teknikal, struktur vertikal dan horizontal, serta

ekstensi/intensif. Struktur vertikal memberikan berbagai tingkat kedetilan yang beragam, dari

tingkat teknikal hingga tingkat abstraksi. Struktur horizontal memudahkan penelusuran

hubungan antara konsumen dan layanan yang digunakan. Pada model struktur ekstensif,

proses digambarkan sebagai satu kesatuan. Sedangkan pada model struktur intensif, proses

bisnis digambarkan sebagai interaksi berbagai entitas yang terdapat di dalam sistem. 2,3 Model

ini menggambarkan proses bisnis darisudut pandang internal. Model proses intensif ini dapat

dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu2,4:

- Functional oriented yang menggambarkan perilaku unit fungsional / departemen dari

sudut pandang urutan fungsi bisnis.

- Workflow oriented yang menggambarkan perilaku proses bisnis dari sudut pandang satu

item yang melewati proses tersebut.

Proses workflow atau aliran kerja merupakan tahapan yang harus dilalui dalam

memproses pekerjaan, informasi atau dokumen dalam sebuah organisasi. Contoh klasik
workflow diibaratkan seperti aliran ban berjalan pada industri manufaktur. Setiap tahapan

pada proses workflow dapat dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu input, proses dan output.

Input adalah segala sesuatu yang menjadi masukan awal ke dalam sebuah proses dapat

berupa barang (material), jasa maupun informasi.4,5 Ada tiga macam input, yaitu:

1. Barang : produk dengan karakteristik fisik

2. Jasa : pekerjaan yang dilakukan

3. Informasi : laporan, saran, instruksi, data.

Proses dapat dilakukan baik oleh manusia atau komputer. Sedangkan output adalah

segala sesuatu yang dihasilkan oleh sebuah proses. Seperti halnya dengan input, output juga

dapat berupa barang (material), jasa maupun informasi. Pada laporan ini input, proses dan

output dari PT. Yamhatevy Paran Mandiri akan dipaparkan dalam bentuk pertanyaan dan

jawaban selama kegiatan wawancara kelompok.

a. Apa saja kebijakan atau syarat-syarat untuk mendirikan usaha PT.Yamhatevy Paran

Mandiri?

Untuk syarat-syaratnya sendiri yaitu adanya6,7:

- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

SIUP adalahsuatu surat izin untuk melakukan kegiatan perdagangan. SIUP merupakan

dokumen penting yang diwajibkan bagi perorangan ataupun badan usaha yang akan

mendirikan usaha perdagangan. Dasar hukum membuat SIUP adalah Keputusan

Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.289/MPP/Kep/10/2001 mengenai

Ketentuan Standar Pemberian Surat Izin Usaha Perdagangan.

- Delivered Duty Paid (DDP)

DDP adalah suatu syarat penyerahan barang dimana penjual menyerahkan barang ke

pembeli pada sarana pengangkutan yag telah tiba ditempat tujuan. Penjual akan
menanggung resiko dari sejak barang dibawa dari tempat penjual hiangga diantar ke

tempat pembeli.

- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) biasanya juga diperlukan untuk mengurus SIUP.

Setiap pribadi yang berpenghasilan diatas penghasilan tidak kena pajak (PTKP), dan

badan usaha wajib atau harus mendaftarkan diri sebagai wajib pajak pada Kantor

Pelayanan Pajak setempat dan akan diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Terhadap para wajib pajak yang tidak mendaftarkan dirinya sebagai wajib pajak dan

mendaftarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), akan dikenakan sanksi pidana

sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor X Tahun 2000, yaitu sebagai berikut:

"Barang siapa dengan sengaja tidak mendaftarkan dirinya atau menyalahgunakan atau

menggunakan tanpa hak NPWP, sehingga dapat menimbulkan kerugian pada negara,

dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya tiga tahun dan atau denda setinggi-

tingginya empat kali jumlah pajak yang terutang atau yang kurang atau yang tidak

dibayar."

- Akta Notaris

Akta notaries atau biasanya dikenal akta pendirian perusahaan merupakan sebuah

dukomen yang disahkan oleh notaris terkait dengan usaha untuk mendirikan sebuah

perusahaan. Di dalam sebuah akta harus berisi identitas para pendiri, kesepakatan yang

terjadi ketika mendirikan perusahaan, serta anggaran dasar yang dipakai sebagai modal

awal mendirikan perusahaan.

b. Berapa modal awal untuk mendirikan usaha ini?

PT. Yamhatevy Paran Mandiri memulai usahanya dengan modal awalnya Rp. 25.000.000,-

uang tersebut didapatkan dari pinjaman bank lalu dibayar lewat cicilan.

c. Apa saja sarana dan prasarana yang dimiliki PT.Yamhatevy Paran Mandiri?
Sarana dan prasarana di kantor PT. Yamhatevy Paran Mandiri yaitu disediakannya

ruangan-ruangan khusus untuk barang-barang yang masuk. Sebagai contoh untuk obat-obatan

yang akan dipasarkan memiliki ruangan khusus sesuai dengan standar bpom, obat-obatan

tersebut harus disimpan disuhu yang sesuai supaya tidak rusak, ada juga obat-obatan yang

harus masuk lemari pendingin dan sebagainya. Ada ruangan khusus berupa gudang untuk

transit alat kesehatan yang masuk dan keluar. Ada ruang penyimpanan permanen untuk alat

kesehatan. Selain itu juga terdapat mobil sebagai alat transportasi untuk mengirimkan barang

sesuai pesanan kemasing-masing outlets.

d. Bagaimana cara perekrutan pegawai yang diterapkan oleh PT.Yamhatevy Paran

Mandiri?

Perekrutan pegawai biasa dilakukan dengan membuka lowongan perkerjaan lewat iklan-iklan

dikoran ataupun melalui media sosial. Untuk perecruitmant pegawai, dulu lowongan biasanya

disebarkan lewat koran namun dengan seiring berjalannya waktu dan kemajuan tekhnologi

sekarang lebih memanfaatkan media sosial. PT. YPM terdapat 21 pegawai terdiri dari

apoteker, sales, teknisi, pengiriman, gudang dan collector.

e. Apa saja tugas-tugas dari pegawai dan kriteria seperti apa yang diperlukan untuk

menjadi pegawai di PT.Yamhatevy Paran Mandiri?

Tugas pegawai disesuaikan dengan kebutuhan dan kriteria dari pemerintah juga. Sebagai

contoh sebelum membuka usaha penjualan dan pengawasan obat-obatan diperlukan apoteker

maka seorang apoteker yang dicari, atau penjualan alat kesehatan ke rumah sakit biasanya

diperlukan seorang teknisi. PT. Yamhatevy Paran Mandiri juga memperkerjakan admin dan

sales. Untuk sales terdapat beberapa kriteria khusus seperti berpenampilan rapi, sopan dan

bisa memberikan kenyamanan kepada konsumen.

3.2 Proses
Supply Chain

Menurut Richardus E. Indrajit, supply chain adalah suatu sistem yang menjadi tempat

organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada pelanggan. Rantai ini juga

merupakan kumpulan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai

tujuan yang sama yaitu menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang secara efektif

dan efisien. Beberapa komponen utama atau perusahaan yang terlibat dalamsupply chain

adalah sebagaiberikut8,9,10:

1. Chain 1: Suppliers

Suppliers menjadi komponen awal dimana mata rantai penyaluran barang akan

dimulai dan memiliki peran untuk menyediakan bahan pertama. Bahan pertama yang

dimaksud bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, suku cadang,

dan sebagainya.

2. Chain 1 – 2: Suppliers → Manufacturer

Rantai pertama dihubungkan dengan rantai kedua, yaitu manufacturer atau plants

atau assembler atau fabricator. Manufacturer memiliki tugas untuk membuat,

memfabrikasi, meng-asembling, merakit, mengkonversikan atau menyelesaikan bahan

mentah menjadi suatu produk layak pakai yang siap untuk dipasarkan (finishing).

3. Chain 1 – 2 – 3: Suppliers → Manufacturer → Distribution

Pada tahap ini, barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufacturer akan disalurkan

kepada konsumen melalui penyalur atau distributor. Barang tersebut disalurkan dari

gudang pabrik kegudang distributor atau whole saler atau pedagang besar dalam jumlah

besar.

4. Chain 1 – 2 – 3 – 4 : Supplier → Manufacturer → Distribution → Retail Outlets


Pedagangbesarbiasanyamempunyaifasilitasberupagudangmilikpribadiataudapatjugameny

ewadari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang sebelum disalurkan

lagi ke pihak pengecer (retailer). Pengecer merupakan orang yang menjual barang

persatuan di outlets seperti toko, warung, took serba ada, pasar swalayan, mal, dan

sebagainya dimana pembeli dapat melakukan pembelian.

5. Chain 1 – 2 – 3 – 4 – 5 : Supplier → Manufacturer → Distribution → Retail Outlets →

Customers

Dari rak-raknya, para pengecer menawarkan barang langsung kepada para pelanggan

atau pembeli. Setelah produk diterima oleh pembeli maka berakhir jugalah tahapan dari

supply chain, kecuali pada kondisi tertentu dimana pembeli meminta pengembalian

barang.

Dalam saluran distribusi terdapat fungsi logistik yang berperan penting dalam supply

chain menurut Kotler danAmstrong (2004), yaitu8,11,12:

1. Proses pemesanan

Distribusi dimulai dengan masuknya pesanan dari pelanggan. Bagian pemesanan

akan membuat faktur dalam beberapa rangkap dan membagikannya kepada bagian lain.

Produk yang sudah habis (out of stock) akan dicatat sebagai pesanan yang ditunda

sementara, sampai barang tersedia kembali (back-ordered). Barang yang dikirim akan

disertai dengan dokumen tagihan, dokumen pengiriman, dan berkas penting lainnya.

2. Produksi (Production)

Menurut Reksohadiprodjo dan Gitosudarmo (1998), produksi merupakan suatu

proses penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor

produksisehinggalebihbermanfaatbagipemenuhankebutuhanmanusia. Proses transformasi


atau perubahan bentuk faktor-faktor produksi inilah yang disebut proses produksi.

Bagian ini bertugas melakukan transformasi dari bahan baku, bahan setengah jadi, atau

komponen lainnya menjadi suatu produk jadi. Kegiatan produksi dalam konteks supply

chain tidak harus dilakukan di dalam perusahaan. Zaman sekarang, semakin banyak

perusahaan yang melakukan pemindahan kegiatan produksi kepada pihak sub kontraktor

dengan tujuan untuk berkonsentrasi dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang memang

menjadi core competency mereka.

3. Pergudangan (Warehousing)

Menurut Emmet (2005) gudang adalah sebuah ruangan atau bangunan yang secara

fisik memenuhi kriteria tertentu sehingga dapat digunakan untuk menyimpan dan

menangani barang dan bahan. Warehouse atau pergudangan berfungsi menyimpan

barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu.

Kemudian barang-barang tersebut akan didistribusikan ke berbagai lokasi sesuai dengan

permintaan.

4. Pengangkutan (Transportation)

Transportasi dapat diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat

asal ketempat tujuan. Dalam hubungan ini terdapat tiga komponen berikut: (1) ada

muatan yang diangkut, (2) tersedia kendaraan untuk mengangkut muatan, dan (3) ada

jalan yang dapat dilalui (Kotler, 2004). Sedangkan menurut Siswanto (2006), Metode

transportasi berkaitan dengan masalah pendistribusian barang dari pusat pengiriman atau

sumber ke pusat penerimaan atau tujuan. Persoalan yang ingin dipecahkan oleh metode

transportasi adalah penentuan distribusi barang yang akan meminimumkan biaya total

distribusi.
1. Manejemen Pemasaran

a. Bagaimana sistem pemasarannya?

Sistem pemasaran pada PT. Yamhatevy Paran Mandiri dengan cara membagikan sampel

kepada orang di toko-toko untuk lebih menarik minat konsumen dibanding dengan

membagikan selebaran atau spanduk-spanduk, agar konsumen merasa produk yang di jual

oleh PT. YPM berkualitas dan bagus.

b. Dimana pasaran yang di tuju?

Pasaran yang di tuju oleh PT. YPM adalah apotek, rumah sakit, minimarket dan toko-toko

lainnya.

c. Barang apa saja yang di jual?

Produk yang di jual PT. YPM adalah alat kesehatan dan obat-obatan.

d. Berapa persen keuntungan di setiap produk?

Terggantung produktnya, pada tahun 2015 pemerintah mengeluarkan ecatalog terdapat

beberapa alat kesahatan dan juga obat yang sudah di atur harganya jadi maksimal

persenannya dari harga ecatalog tersebut adalah 15%, apabila>15% maka akan di kenakan

sanksi oleh pihak pemerintah

2. Manejemen Logistik

a. Dimana PT. YPM mendapatkan produk?

PT. YPM mendapatkan produk-produknya ada yang langsung dari pabriknya atau ada yang

dari sub distributor perusahaan lain.

b. Bagaimana cara menghitung kebutuhan pasaran? Apakakah barangnya di lebihkan

atau di paskan?

Untuk memenuhi kebutuhan dipasaran PT. YPM biasanya produk yang dipesan akan

dilebihkan untuk stock di gudang dan setiap akhir bulan akan dipesan kembali agar pada awal
bulan product tersebut di pesan kembali oleh konsumen barang tersebut tersedia di gudang

jadi productnya tidak pernah putus dialirkan kekonsumen.

c. Kalau product tersebut expired, biasanya di apakan?

Apabila terdapat product yang expired berada di gudang contohnya obat-obatan nanti akan

dibakar didaerah jauh dari penduduk di Lingkar Selatan lalu akan diawasi oleh BPOM 2

orang dan Dinas Kesehatan 2 orang. Jika produk expired yang dikonsumen tergantung pada

perjanjian awalnya, apabila perjanjian awalnya dapat dikembalikan, maka product tersebut

dapat dikembalikan dan PT. YPM akan mengembalikan ke pabrik yang mensuplai produk

tersebut.

d. Apakah terdapat garansi?

Apabila produk tersebut rusak tergantung dengan kontrak awal. Jika di dalam kontrak

tersebut dikembalikan ke pabrik maka PT. YPM akan mengembalikannya dan diganti dengan

yang baru, dan bisa juga di perbaiki oleh teknisi PT. YPM.

e. Untuk alur pengiriman barangnya?

Melalui aplikasi, tim sales mencek apakah terdapat barang tersebut atau tidak, nanti di

salurkan ke tim gudang, setelah itu di salurkan ke tim pengiriman, nanti di packing lalu di

kirim.

f. Untuk barang masuk?

Setelah barang masuk gudang obat dan gudang alat kesehatan berbeda, untuk gudang obat

terdapat pengatur suhu untuk menjaga agar obat tersebut tetap bagus. Setelah product masuk

ke gudang transit di seleksi terlebih dahulu apakah langsung dikirim atau distock di gudang.

Setelah itu ada ruangan pengiriman untuk langsung dikirim dan ruangan permanen untuk

distock.
3. Manejemen SDM

a. Bagaimana penempatan pegawai?

Karyawan yang bertugas di kota Banjarmasin nanti di bagi ada yang pasar baru, pasar

antasari, kapuas, dan martapura. Ada juga yang berlokasi di sana langsung contohnya di hulu

sungai, palangkaraya, sampit dan pangkalambun.

b. Bagaimana pelatihan pegawai di PT. Yamhatevy Paran Mandiri?

Untuk pegawai baru biasanya diajakoleh pegawai lama atau supervisor untuk berkeliling

ketempat outlet agar bisa memahami kondisi lapangan dan diajarkan cara menawarkan

barang.

c. Bagaimana cara memutasi pegawai? Kapan mutasi pegawai dilakukan?

Mutasi dilakukan setiap 3 bulan dan dilakukan rolling kesetiap rayon.

4. Manejemen Keuangan.

a. Berapa biaya alokasi dana yang biasanya disiapkan untuk penyediaan stock barang

baru?

Apabila barang yang hendakdi beli adalah barang baru, maka alokasi dana yang dibutuhkan

adalahRp 100.000.000. Akan tetapi, bila barang yang hendakdi beli adalah barang yang sudah

biasa dipesan, alokasi dana yang dibutuhkan bervariasi, antara Rp 300.000.000 sampai Rp

800.000.000.

b. Berapa anggaran setiap bulannya?

Anggaran setiap bulannya tergantung omset setiap bulannya. Apabila omset pada suatu bulan

sekitar Rp 3.000.000.000, maka anggarannya juga kurang lebih Rp 3.000.000.000.


5. Manejemen Mutu

a. Apakah ada garansi kepada konsumen apabila terdapat kecacatan barang?

Ada garansi yang ditawarkan perusahaan ini kepada konsumen, dan ada juga garansi yang di

tawarkan produsen keperusahaan ini.

b. Bagaimana garansinya? Apakah berupa uang atau barang baru?

Apabila ada kecacatan barang dan diajukan oleh konsumen ke PT. Yamhatevy Paran Mandiri,

maka akan diganti dengan yang baru. Selanjutnya PT. Yamhatevy Paran Mandiri akan

mengajukan claim keprodusen dan pihak produsen akan menggantikan dengan barang yang

baru.

c. Apakah menurut ibu penampilan itu penting untukpemasaran?

Penampilan merupakan salah satu aspek yang penting dan pemasaran. Selain itu cara bicara

yang sopan dan santun juga penting karena dapat membuat pelanggan merasa nyaman.

d. Apakah ada jaminan kerja untuk pekerja?

Seluruh karyawan PT. Yamhatevy Paran Mandiri memiliki jaminan kerja seperti

JAMSOSTEK dan BPJS yang meliputi kecelakaan kerja dan jaminan hari tua.

3.3 Output

Berdasarkan input dan proses maka didapatkan output sebagai berikut

1. Laba yang didapat?

Omset dari PT. YPM adalah 2-3 milyar perbulan. Untuk bersihnya itu sudah dipotong

gaji pegawai, sales,pembayaran listrik, dll sekitar 5 persen dari sisanya.

2. Bagaimana memonitor keuangan? Apakah secara harian, mingguan, bulanan?

Untuk memonitor keuntungan dilakukan menggunakan aplikasi. Jadi pada saat sales

datang ke toko-toko,barang yang dipesan counter akan dimasukkan diaplikasi handphone,

setelah itu pesanan akan dikirimkan ke toko. Sehingga semua pesanan barang, sisa barang,
utang perusahaan, utang counter-counter, itu semua terlihat disistem. Jadi setiap hari

dimonitoring keuangan toko

3. Pernah melakukan survey? Apa saja biasanya keluhan dari pelanggan selama ini?

Untuk survey pelanggan secara tertulis memberikan kertas survey tidak pernah, namun

bisanya kalau ada keluhan pasti pelanggan langsung datang ke toko. Keluhan yang ada

biasanya barang hilang atau tidak sampai . Sehingga biasanya dari toko akan segera melacak

mengapa barang belum sampai. Untuk keluhan barang rusak itu ada perjanjian biasanya di

awal. Untuk beberapa barang misal seperti alat gula darah itu garansi seumur hidup,jika

rusakakan kami kembalikan kepabrik,dan akan kami ganti baru.

4. Apakah ada limbah yang dihasilkan? Dan diapakan?

Limbah biasanya obat yang kadaluarsa. Jadi semua obat akan kami kumpulkan yang

kadaluarsa, setelah itu menelpon BPOM untuk mengawasi dalam hal pengurusan limbah ini.

Biasanya BPOM yang akan menentukan tanggal berapa bisa melakukan pembakaran pada

obat-obatan tersebut. Perwakilan dari BPOM biasanya 2 orang dan 2 dari Dinas

kesehatan,dan setelah datang kami akan melakukan pembakaran ditanah kosong didaerah

lingkar selatan.
Obat yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan harus dimusnahkan, berikut

syaratnya:

a. Pemerian

b. Sterilitas

c. Uji disolusi

d. Uji potensi

e. Kadar

f. Keseragaman sediaan (keseragaman kandungan dan keragaman bobot)

g. pH
h. Label tidak sesuai dengan kandungan dan atau kekuatan zat aktif (mislabel)

i. Kadar air

j. Ketidaksesuaian penandaan dengan yang disetujui

k. Keseragaman bobot

l. Volume terpindahkan

m. Isi minimum

n. Waktu hancur

Pemilik Izin Edar memusnahkan obat TMS (Tidak Memenuhi Standar/Syarat) baik dari

hasil penarikan maupun yang masih terdapat dipersediaan termasuk sampel pertinggal

disaksikan oleh petugas Badan POM setempat, di mana lokasi industri farmasi berada,

selambat-lambatnya 15 hari kerja setelah seluruh obat TMS hasil penarikan diterima dan

melaporkan hasilnya ke Kepala BPOM tembusan UPT BPOM Setempat (di mana lokasi

industri farmasi berada).


BAB IV

GOOD PRACTICE DAN PERMASALAHAN USAHA

4.1 Good Practice


Good Practice adalah suatu ide atau gagasan mengenai suatu teknik, metode, proses,

aktivitas, insentif atau penghargaan (reward) yang lebih efektif dalam mencapai keberhasilan

yang luar biasa dibandingkan dengan tehnik, metode, proses lain. Ide atau gagasan yang

dengan pengawasan dan pengujian yang sesuai, dapat memberikan hasil yang diharapkan

dengan lebih sedikit permasalahan dan komplikasi yang tidak terduga.

Good Practice dapat juga didefinisikan sebagai cara yang paling efisien (memerlukan

usaha minimum) dan paling efektif (menghasilkan hasil terbaik) untuk menyelesaikan suatu

tugas/pekerjaan, berdasarkan prosedur yang berulang-ulang (disampaikan di berbagaitempat)

dengan memberikan bukti nyata yang dapat mengubah perilaku sejumlah orang.

a. Metode perusahaan PT. Yamhatevy Paran Mandiri adalah memberikan pelayanan yang

terbaik dan jaminan dengan cara garansi barang. Dari segi pelayanan yang cepat pun

sudah dapat menambah kepercayaan konsumen. Dengan adanya garansi barang juga

membuat konsumen lebih tenang dalam membeli barang.

b. Untuk proses manajemen keuangan digunakan neraca keuangan dengan digital supaya

lebih praktis dan semuanya dipantau langsung oleh direktur.

c. Kelebihan yang paling menonjol dibanding yang lain tentang pelayanan yang simple dan

tidak rumit. Menurut kami, ini cukup efektif untuk menarik kepercayaan konsumen

karena kebutuhan untuk alat kesehatan harus cepat terpenuhi. Setelah penjual dan

konsumen sepakat, barang siap diantarkan pada hari itu juga.

d. Dengan pengalaman pendiri sebagai salah satu pekerja tetap di perusahaan farmasi besar

yaitu PT. Merapi, kualitas produk dan tingkat kepercayaan konsumen akan lebih terjamin.
e. Disediakannya teknisi dalam pemasangan maupun perawatan alat menjadikan pelayanan

PT. Yamhatevy Paran Mandiri unggul.

f. Birokrasi pendistribusian yang tidak rumit, mempermudah proses pelayanan.

g. Kontak keluhan pelanggan, langsung ditujukan pada direktur perusahaan, sehingga

kualitas pelayanan pun terjamin.

4.2 Permasalahan dalam Usaha dan Alternatif Pemecahan Masalah

Setiap orang hidup di dunia pasti memiliki masalah, baik masalah tersebut terjadi pada

individu ataupun mengenai kelompok, keluarga, organisasi dan perkumpulan. Masalah pun

tidak lepas terjadi wirausahawan yang sedang atau telah membangun sebuah usaha. Masalah

menurut Sugiyono adalah penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-

benar terjadi antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, dan antara

rencana dengan pelaksanaan. Berbeda halnya menurut Akhmad Guntar, masalah dapat

diartikan dalam beberapa definisi, yaitu:

1) Masalah adalah sebuah kesempatan untuk berkembang. Sebuah masalah bisa

merupakan sebuah tendangan peluang, kesempatan untuk keluar dari stagnan,

kebosanan atau status quo serta apapun yg dimaksudkan untuk membuat suatu kondisi

jadi lebih baik. Perlu dicatat baik-baik bahwa yang disebut masalah tidaklah harus

merupakan akibat dari kejadian buruk atau faktor eksternal.

Contoh di bidang industri adalah : Ada kendala dalam memperoleh supplier yang

memiliki kualitas baik dan menawarkan harga relative lebih murah

2) Masalah adalah perbedaan antara kondisi sekarang dan kondisi yg diharapkan. Sebuah

masalah bisa muncul berkat adanya pengetahuan atau pemikiran baru. Ketika seseorang

tahu di mana posisi sekarang dan ke mana hendak menuju maka orang tersebut sudah

punya sebuah masalah terkait bagaimana agar bisa sampai pada tujuan yg diharapkan.
Contoh di bidang industri adalah : Perjanjian order penjualan dengan konsumen yang

tanggal penyelesaian tidak seperti yang diharapkan sebelumnya.

3) Masalah adalah hasil dari kesadaran bahwa kondisi yg sekarang terjadi belumlah

sempurna dan keyakinan bahwa masa depan bisa dibuat jadi lebih baik. Keyakinan

bahwa harapan bisa tercapai akan membuat seseorang memiliki sasaran untuk masa

depan yang lebih baik. Harapan membuat diri sendiri merasa tertantang dan tantangan

semacam ini juga layak juga disebut sebagai masalah.

Contoh di bidang industri adalah : Kualitas produk yang diterima oleh konsumen belum

sesuai dengan permintaan konsumen.14,15

Masalah yang dihadapi wirausaha dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

a. Menurut Asal-Usulnya

1) Masalah dari dalam organisasi

Masalah dari dalam organisasi atau intern disebabkan oleh kondisi dan Situasi

perusahaan yang bersangkutan seperti :

a) Menurunnya omset penjualan

b) Kurangnya produktivitas tenaga kerja

c) Kurangnya dana

d) Kurangnya komunikasi antara atasan dengan bawahan, dll

2) Masalah dari luar organisasi

Masalah dari luar organisasi atau ekster disebabkan oleh adanya faktor-faktor

luar perusahaan yang bersangkutan, seperti :

A. Fluktuasi harga bahan baku dan bahan penolong/pembantu

B. Persaingan antar perusahaan

C. Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan, dll.15


b. Menurut Tingkat Kesulitannya Dalam Perusahaan

1) Masalah Ringan

Masalah ringan adalah masalah yang mudah dan cepat diatasi oleh wirausaha.

Masalah ringan biasanya dapat diatasi sendiri oleh pihak bersangkutan. Risiko yang

ditimbulkan jika lambat diatasi relatif sangat kecil

2) Masalah Sedang

Masalah sedang adalah masalah yang agak sulit diatasi dan memerlukan waktu yang

agak lama untuk mengatasinya. Masalah sedang memerlukan bantuan pihak lain dalam

mengatasi dan memecahkannya

3) Masalah Berat/Rumit

Masalah berat/rumit adalah masalah yang sangat sulit dan rumit untuk diatasi dan

dipecahkan. Masalah berat/rumit membutuhkan tim untuk mengatasi dan memcahkannya

karena pemecahannya cukup lama.15

c. Menurut Waktu Terjadinya

1) Masalah yang bersifat rutin dan serupa atau sejenis

Masalah rutin dan serupa atau sejenis seringkali muncul, tetapi sangat mudah

diatasi karena wirausahawan sudah berpengalaman dalam menangani masalah ini

2) Masalah yang datangnya tidak menentu

Masalah tidak menentu adalah masalah yang bersifat masalah baru yang

datangnya tidak menentu atau tidak kita duga. Untuk memecahkan masalah ini perlu

pertimbangan yang masak karena mengandung banyak risiko.15

Masalah didalam dunia bisnis menurut alasan pengusaha dapat disebabkan oleh

kurangnya modal usaha; kurangnya bimbingan dari pemerintah; serta usaha atau bisnis
didominasi oleh etnis tertentu, orang yang bermodal kuat, dan orang asing. Biasanya alasan

utama masalah pada kegiatan dalam bidang usaha bisa didapatkan dari latar belakang usaha

yang kurang memadai; kurangnya pengalaman dalam usaha; struktur ekonomi yang belum

cocok dengan kondisi dunia modern; hambatan nilai-nilai usaha atau bisnis di dalam

masyarakat; serta latar belakang pendidikan pengusaha yang belum memadai.Kesuksesan

wirausahawan sangat ditentukan oleh keahliannya dalam menyelesaikan masalah. Masalah

yang dihadapi tersebut akan berbeda-beda pada setiap wirausahawan seperti tidak kompeten

dalam manajerial, kurang dapat mengendalikan keuangan, lokasi yang kurang memadai,

sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha, dan ketidakmampuan dalam melakukan

peralihan wirausaha.13,14

Pemecahan masalah atau problem solving didefinisikan sebagai suatu proses

penghilangan perbedaan atau ketidaksesuaian antara hasil yang diperolah dan hasil yang

diinginkan. Salah satu bagian pari proses pemecahan masalah adalah pengambilan keputusan

(decision making), yang didefinisikan sebagai memilih solusi terbaik dari sejumlah

alternative yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan

masalah berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap minat berwirausaha.13,14

Kemampuan pemecahan masalah dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor

situasional dan faktor personal. Faktor situasional terdiri dari stimulus yang menimbulkan

masalah dan sifat-sifat masalah, sementara faktor personal diantaranya yaitu kepercayaan dan

sikap yang salah serta kebiasaan. Dalam memecahkan suatu masalah, para wirausahawan

hendaknya dapat mengumpulkan data-data, mengolahnya, menganalisis, menginterpretasi

dan menarik kesimpulan dari penganalisaan tersebut.14

Langkah-langkah pemecahan masalah secara analisis yaitu14:

1. Kenali masalah secara umum

2. Merumuskan persoalan dengan cepat


3. Identifikasi masalah-masalah utama yang ingin dipecahkan secara terkait

4. Tentukan fakta dan data penting yang berkaitan dengan masalah

5. Pertimbangkan kemungkinan jalan keluar dari masalah tersebut

6. Pilihlah jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik.

Selain secara analisis, pemecahan masalah dapat dilakukan secara ilmiah, yaitu:

1. Memilih dan mendefinisikan masalah.

2. Survei terhadap data yang tersedia.

3. Memformulasikan hipotesa.

4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.

5. Mengumpulkan data primair.

6. Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.

7. Membual generalisasi dan kesimpulan.

8. Membuat Laporan

Penyelesaian sebuah masalah pada setiap kelompok masyarakat yang tertimpa

masalah tentu ada langkah-langkah khusus yang harus diambil. Pada individu, langkah-

langkah pemecahan masalahnya antara lain:

1. Berusaha memahami masalah dengan seksama

2. Menganalisis masalah dengan cermat

3. Mencari data dan fakta maupun informasi yang memperkuat pemecahan masalah

4. Konsultasi dengan orang tua atau lembaga yang kopeten dalam memecahkan masalah

5. Mengambil keputusan dalam pemecahan masalah


Dalam pemecahan masalah pada kelompok diperlukan beberapa metode, yaitu:

a) Metode Diskusi

Metode diskusi dipakai untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam kelompok dan

harus diambil keputusan atau alternatif pemecahan. Masalah tersebut biasanya dipecahkan

secara musyawarah, jika tidak terjadi kesepakatan dapat diambil voting.

b) Metode pengembangan ide

1. Brain storming (curah pendapat): teknik pemecahan masalah secara kelompok dengan

memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anggota kelompok untuk

menyampaikan pendapat secara bebas dalam membahas suatu masalah

2. Brain Writing: teknik curah pendapat dengan menyampaikan pendapat atau ide

melalui tulisan di atas potongan kertas

3. Synetic: teknik pemecahan masalah dengan menekankan aktivitas spontan dari otak

dan sistem syaraf dalam menadakan eksplorasi dan transformasi perusahaan

Selain permasalahan dalam individu dan kelompok, masalah biasanya juga dapat terjadi

di dalam sebuah organisasi. Masalah tersebut dapat meliputi dua hal, antara lain:

a) Masalah organisasi yang bergerak di bidang nirlaba, biasanya dipecahkan dengan

mengedepankan azas kebersamaan dan kekeluargaan demi keberlangsungan organisasi

b) Masalah organisasi yang berusaha mencari keuntungan. Pemecahan masalah yang

diambil berkaitan dengan efisiensi dan untung/rugi atas masalah yang terjadi.

Begitu pula PT. Yamhatevy Paran Mandiri yang merupakan salah satu PBF (Pedagang

Besar Farmasi) sukses di Kalimantan Selatan yang dijadikan narasumber dalam tugas ini

tentu memiliki kendala atau permasalahan yang dihadapi selama menjalankan usaha di

bidang farmasi. Narasumbermenuturkan bahwa kendala yang dialami selama berwirausaha


ada dua hal, yaitu outlet yang tidak bayar serta pasokan barang yang hilang di tengah jalan.

Dalam menghadapi masalah outlet yang tidak bayar, pihak PT. Yamhatevy Paran Mandiri

akan berdiskusi bagaimana alternatif solusi yang tepat dalam urusan bayar-membayar. Solusi

yang ditawarkan biasanya outlet tersebut dapat membayar secara dicicil sampai terlunasi

semua hutangnya.Jika solusi tersebut tidak tercapai, maka PT. Yamhatevy Paran Mandiri

mengambil kebijakan untuk menarik semua pasokan barang di outlet tersebut dan

menghentikan pendistribusian pasokan barang sampai pemilik outlet dapat

mempertanggungjawabkan barang yang belum dibayar.

Sementara dalam hal pasokan barang yang hilang di tengah jalan, PT. Yamhatevy Paran

Mandiri akan menyelidiki alur pendistribusian barang sehingga dapat diketahui lebih rinci

kapan dan dimana barang tersebut berada serta alasan hilangnya barang tersebut. Biasanya

barang tersebut hilang karena dikirim ke alamat yang salah.Kemudian setelah pasokan barang

diketahui keberadaannya atau jika masih dalam jangkauan wilayah Banjarmasin, barang akan

ditarik kembali ke perusahaan. Lalu setelah memastikan alamat pengiriman benar, barang

tersebut akan didistribusikan sesuai outlet yang seharusnya.


BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan
Ada banyak sistem-sistem yang diterapkan oleh PT. Yamhatevy Paran Mandiri

untuk menunjang kemajuan usahanya. Salah satu contoh sistemnya adalah pada

sistem monitoring keuangan dengan menggunakan aplikasi sehingga mudah

dievaluasi setiap hari. Untuk sistem pemasaran, dimulai dengan pembagian

sampel barang kepada toko-toko yang dituju agar lebih menarik minat konsumen

dan dapat memuaskan konsumen, hingga tindak lanjut barang apabila barang

rusak atau kadaluarsa. Sedangkan untuk perekrutan pegawai, lowongan

disebarkan melalui media sosial dengan kriteria yang sudah ditetapkan dan sesuai

dengan posisi yang diperlukan.


Lingkungan kerja di bidang farmasi, khususnya distribusi obat yang dilakukan

oleh PT. Yamhatevy Paran Mandiri ini dimulai dari penerimaan, penyimpanan,

pemasaran hingga penarikan dan pemusnahan obat yang semuanya diatur oleh

Peraturan Kepala BPOM dan diawasi langsung oleh Badan Pengawas Obat dan

Makanan (BPOM). Misalnya pada proses pemusnahan obat yang kadaluarsa, PT.

Yamhatevy Paran Mandiri melakukan pemusnahan obat sesuai dengan aturan

BPOM dan disaksikan oleh petugas BPOM setempat.

5.2 Saran
Berdasarkan informasi yang telah diungkapkan dalam pembahasan didapatkan

beberapa saran.

1. Saran bagi mahasiswa :

a. Mahasiswa diharapkan dapat membaca peluang untuk membuka lapangan

pekerjaan dan merubah pemikiran job seeker menjadi job maker.


b. Mahasiswa diharapkan menerapkan ilmu-ilmu kewirausahaan yang

didapat baik dalam perkuliahan maupun pada saat kunjungan lapangan.

2. Saran bagi PT. Yamhatevy Paran Mandiri adalah bias menambahkan tenaga kerja

menyesuaikan banyaknya target penjualan.


LAMPIRAN : dokumentasi saat kunjungan lapangan

Anda mungkin juga menyukai