Anda di halaman 1dari 5

Izin Pendirian Apotek

Ketentuan Perizinan

Dasar hukum pemberian Izin Pendirian Apotek berdasarkan kepada :

1. Undang-undang Obat Keras ( St. 1937 No. 541 );


2. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara tahun 1997
No. 10, Tambahan Lembaran Negara No. 3671 );
4. Undang-undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika (Lembaran Negara tahun 1997
No. 67, Tambahan Lembaran Negara No. 378 );
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1980 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 26 tahun 1965 tentang Apotik; (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1980
Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3169);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran
Negara RI Nomor 49 tahun 1996, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang pengamanan Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan ( Lembaran Negara Nomor 138 tahun 1998 Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3781 );
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332 / Menkes / SK / X / 2002
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 922 / Menkes / Per / X / 1993
tentang ketentuan dan tata cara pemberian izin Apotik.
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922 / Menkes / Per / X / 1993 tentang ketentuan dan
tata cara pemberian Izin Apotik.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 9 Tahun 2001 Tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan

Persyaratan Pemohon
Mekanisme Pengajuan
Lama Penyelesaian
Biaya Perizinan
Hasil Proses

Persyaratan Pemohon

1. Surat Permohonan Izin pendirian Apotik


2. Surat Perjanjian Akta Notaris Apoteker dengan PSA (Pemilik Sarana Apoteker)
3. Surat Pernyataan Apoteker tidak Terlibat UU Kefarmasian bermaterai 6000
4. Surat Penugasan
5. Surat Sumpah
6. Ijazah Apoteker
7. Surat Penyataan Apoteker Tidak Bekerjadi Apotik Lain Bermaterai 6000
8. Fotocopy KTP Pemohon
9. Ijazah Asisten Apoteker
10. Surat Penugasan Asisten Apoteker
11. Surat Pernyataan Asisten Apoteker bekerja Full Time di Apotik tersebut bermaterai 6000
12. Surat Pernyataan Asisten Apoteker Tidak Bekerja di Apotik lain bermaterai 6000
13. KTP Asisten Apoteker
14. SITU
15. Daftar Ketenagaan
16. Pas Photo Ukuran 4 x 6 sebanyak 3 lbr

Mekanisme Pengajuan

1. Mengajukan berkas permohonan di loket pelayanan


2. Pemeriksaan berkas (lengkap)
3. Survey ke lapangan (apabila perlu)
4. Penetapan SKRD
5. Pro
Tips dan Trik Buka Apotek Bagian Satu

Posted on Juli 22, 2009 by nasrulwathoni.com

Sebagai seorang apoteker sebetulnya secara teoritis sudah memiliki dasar untuk membuka
sebuah apotek baik itu ilmu kefarmasian, manajemen apotek maupun kewirausahaan jadi
sebetulnya tinggal keberanian untuk mengambil resiko yang harus dilatih dari setiap diri
apoteker untuk menjadi PSA sekaligus APA, sudah saatnya para apoteker bertindak sebagai
PSA, sehingga tidak hanya memikirkan bisnis semata melainkan adanya peningkatan peranan
apoteker di apotek sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas, udah ah malah
curhat he33

Akhir-akhir ini banyak apotek yang gulung tikar akibat kurangnya inovasi dan manajemen yang
jelek ataupun apotek yang baru buka 3 bulan kemudian tutup dikarenakan perencanaan yang
tidak matang, buka apotek tidak sama dengan buka warung ataupun toko perlu perencanaan yang
matang dan pengembangan yang terencana bahasa kerennya studi kelayakan atau feasibility
Study, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :

1. Lokasi

Lokasi adalah hal yang paling penting karena lokasi menentukan strategi pengembangan
selanjutnya (dibahas di poin 4), kita tidak usah memikirkan lokasi jika tujuan buka apoteknya
adalah menggunakan sistem sales dimana aktif menawarkan barang (ke klinik/RS/Apotek/dr dll)
baik itu produk dispensing ataupun obat bebasnya jadi apotek hanya sebagai penyimpanan obat
dan tidak begitu mengharapkan dari penjualan langsung ke konsumen, lokasi di pinggir jalan
kota/kabupaten/kecamatan atau di dalam komplek sangat mempengaruhi omzet penjualan
langsung ke konsumen (obat bebas/OTC), dan lokasi sedikit mempengaruhi para dokter untuk
mau ikut praktek di apotek tsb, apalagi dr spesialis harus di perhatikan disekitar lokasi ada dr
spesialis jg ga, biasanya senioritas para dr spesialis ini masih terjaga klo ada yang lebih senior
yang yunior biasanya ga mau praktek deket2 seniornya.

2. Survei Pesaing

Siapa bilang apotek harus lebih murah dari harga pesaing di sekitarnya, kalo kita punya nilai
tambah dengan pesaing di sekitar seperti tempat lebih bersih, pelayanan ramah, obat lengkap bisa
saja lebih mahal dengan pesaing disekitarnya, sekarang tidak semua konsumen harga murah
menjadi patokan membeli obatnya, artinya kita harus punya nilai lebih dengan apotek atau toko
obat di sekitar, apalagi nilai tambah ada obatnya murah, jangan salah ada beberapa konsumen
beda 100 rupiah pun dikejar (usahakan buat harga jangan dibulatkan), bagaimana caranya survei
harga obat pesaing, coba random saja beli obat bebas tablet, syrup dan antibiotik. nah klo pengen
tahu berapa omzet minimal apotek tersebut, kita bisa estimasi dari perkiraan biaya
operasionalnya coba sj cari tahu berapa jumlah pekerjanya, termasuk operasional air, telp, listrik
tentunya kita harus mengetahui berapa standar gaji APA, AA dan pekerja lainnya, nah jumlah
perkiraan operasional apotek pesaing dikali aja perkiraan prosentase keuntungan apotek tersebut,
misalkan operasional 3 jt, prosentase 20%, berarti omzet minimalnya 100/20 x 3 jt = 15jt
perbulan
3. Modal

Berapa modal minimal yang harus disiapkan untuk membuka apotek??? ok, kita lihat modal
untuk apa saja yang harus disiapkan
Perizinan
Perizinan membuat SITU sekitar 1jtan tergantung daerahnya, perizinan apotek (bisa dibaca
dipostingan sebelumnya) estimasi sekitar 3jtan, (buku dan alat2 yang sesuai UU beli atau pinjam
seperti tabung pemadam, timbangan dll)
Etalase
Etalase lumayan mahal ya termasuk lemari2nya, syukur2 udah ada, estimasi 7-10jt yang
sederhana,
Pengadaan obat-obatan
Nah obat2an bisa kredit asalkan sudah punya chanel dengan PBF atau Apotek, caranya bisa saja
menggunakan nama apotek teman yang sudah diberikan kredit oleh PBF, biasanya 1 bulan
pembayarannya, cuman sebaiknya kerjasama dengan apotek lagi karena kalo PBF kecuali syrup
dan salep tidak bisa beli satuan, minimal 1 box. Kalo tidak memiliki kenalan saran saya cari
apotek disekitar sodara yang paling murah, beli dengan jumlah per item sedikit maksimal 2
fls/strp, dengan cara ini biaya pengadaan obat 15-20jt Cukup lengkap
Operasional (karyawan,listrik, air, telpon, sewa tempat selama belum menghasilkan laba)
Jangan lupa sediakan modal minimal untuk 6 bulan kedepan, kita harus bisa mengkalkulasi
berapa sebulan pengeluaran operasionalnya, dikali 6, itulah jumlah modal yang harus disediakan,
estimasi 10 jt, kalo merintis sendiri tentunya modal operasional bisa ditekan

4. Strategi pengembangan apotek

Pada dasarnya Omzet apotek ada dua sumber, sumber penjualan langsung dari luar (omzet dari
konsumen yang memang niat ke apotek untuk beli obat atau dari resep dokter yg berada diluar
apotek) dan sumber dari dalam (dari resep dari praktek dr di apotek, dari sales) nah dua sumber
omzet inilah yang harus kita pikirkan bagaimana cara meningkatkannya, saran saya sumber
penjualan langsung dari luar walaupun bisa kita tingkatkan tp peranan lokasi sangat berperan jadi
hemat saya sebaiknya kalo mau mendirikan apotek fokus pengembangannya adalah sumber dari
dalem alias gimana caranya apotek ini bisa hidup dengan jemput konsumen tidak menunggu
konsumen,
coba bayangkan operasional minimal apotek dengan 2 AA, 1 APA, Sewa dll minimal 2.5jt,
dengan asumsi rata2 keuntungan obat 15% (klo di atas ini mahal dunk obat qt/pinter2 cari
sumber resmi yg murah ya), berarti untuk menutupi operasional tiap bulan apotek harus bisa
memiliki omzet minimal 16jtan sehari minimal (kalo buka tiap hari) 550rb, kalo kita gambarkan
550rb itu, setiap konsumen dianggap belanja 10rb berarti minimal 55 konsumen datang ke
apotek, ayoooo gimana caranya!!!!!
Nah makanya buka apotek itu gampang2 susah, ini yang menyebabkan kita perlu studi
kelayakan, apotek qt kan pengen buka selamanya dan terus maju, sehingga perlu strategi yang
tepat..
nah strategi yg sudah saya terapkan diantaranya
1. Dalam jangka waktu 6 bulan qt sudah tau sumber2 PBF dan subdis PBF yang murah2
biasanya sub dis PBF lebih murah dari PBF utamanya dan barangnya lebih lengkap soalnya mrk
beli banyak dan dijual eceran seharga beli banyak, oh ya, jangan lupa selama 6 bulan ini belanja
rutin ke PBF biar dalam tempo 3 bulan sudah bisa bermain kredit
2. Hati2 dalam bermain kredit, walaupun kredit 1 bulan, harus dipastikan pembelian tiap bulan
ato minggu, klo tiap minggu stok obat yang di beli adalah jumlah perminggu janggan perbulan
sesuai jauh tempo, nti bayarnya kelabakan, nah coba mainkan sistem tutup lobang gali lobang,
manfaatkan waktu jatuh tempo dan kontra bon/perpanjang kredit
3. Biasanya dalam jangka waktu 6 bulan kita sudah bisa memprediksi obat apa saja yang sering
keluar, disinilah pinter2 susun diagram pareto alias 8 2 1, , belanja lebih banyak yang fast
moving, soalnya diskonnya lumayan gede
4. Anasisis perkembangan apotek selama 6-12 bulan, buat grafik, biasanya cenderung meningkat
dan pada waktu tertentu relatif stabil, naah yang stabil itulah adalah omzet mati dari apotek alias
perlu pengembangan strategi lainnya gar apotek bisa meningkat lagi
5. Usahakan alias diwajibkan punya dr praktek untuk mendongkrak omzet dari dalam
6. Lokasi sangat menentukan strategi apa saja bisa kita lakukan untuk meningkatkan omzet,
untuk daerah komplek bisa dicoba sistem delivery order, sistem kartu langganan dll,
7. Promosi itu penting, dan promosi dari (m2m) mulut ke mulut adalah paling jitu, informasi ini
bisa menyebar dengan sendirinya, untuk itu usahakan apotek itu punya visi dan misi yang jelas,
ada SOP, dengan kata lain promosi m2m ini biarkan berkembang dengan cara menjalankan
usaha apotek qt ini dengan terstandarisasi dan memiliki nilai lebih (artis yang cantik klo ga artis
yang jelek pasti lebih terkenal nah tergantung kita apotek kita mau dikenalnya yang jeleknya ato
yang bagusnya klo yg biasa-biasa sj biasanya kedepannya biasa-biasa sj) ,promosi apotek bisa di
lakukan dalam bentuk bakti sosial, sunatan masal, leaflet, spanduk dll
8. Yang ini memang butuh modal besar, kerjasama dengan industri, pemerintahan, BUMN dll,
karena sistem kredit sebulan walaupun ke PBF qt bisa kredit sebulan, tapi harus punya dana
cadangan minimal dalam tempo sebulan, misal apotek qt kerjasama dengan PLN, karyawan PLN
sebulan menghabiskan obat2an sekitar 40jt, minimal qt punya 80 jt untuk antisipasi macetnya
pembayaran karena seringnya macet he33

Anda mungkin juga menyukai