Anda di halaman 1dari 49

MATERI VI

MANAJEMEN
BERWIRAUSAHA
APOTEK

1. Manajemen pengelolaan apotek


2. Penetapan harga resep
3. Beban usaha apotek/ pelayanan resep
4. Menghitung biaya pelayanan obat
5. Mengalokasikan biaya tidak langsung
6. Mengalokasikan gaji apoteker
7. Pendekatan penentuan biaya pelayanan obat atas resep
dokter
8. Faktor2 non biaya yang mempengaruhi harga
9. Metode penghitungan harga
10. Tujuan apotek
11. Strategi menentukan harga obat resep
12. Klasifikasi Jenis2 Obat Yang Tersedia di Apotek
1. MANAJEMEN
PENGELOLAAN APOTEK

Memahami 10 lingkar farmasi


1. Pemilihan obat
2. Perencanaan
3. Pengadaan dan pemesanan
4. Penerimaan
5. Penyimpanan
6. Pendistribusian
7. Pelayanan ( narkotik, psikotropik, prekrusor )
8. Pengendalian
9. Pemusnahan obat2 rusak dan ED
10. Pencatatan dan pelaporan
2. PENETAPAN HARGA
RESEP

1. Harga jual minimal obat di apotek/ resep dan out the


counter/ OTC ditetapkan dengan tepat ( biaya langsung
dan biaya operasional ) menjaga keberlangsungan hidup
dan keberhasilan apotek
2. HET/ harga eceran tertinggi adalah harga jual maksimal
yang diperbolehkan oleh Depkes RI, tidak harus diikuti
oleh apotek karena harganya terlau tinggi
3. Diharapkan apotek memperoleh laba yang memuaskan
dimana harga resep sdh memperhitungkan HPP, beban
usaha dan laba bersih
LANJUTAN

Beban pelayanan resep


1. Biaya pelayanan resep adalah pengeluaran rata2 per resep
yang dilakukan dalam menjalankan bagian peracikan,
mencakup biaya langsung yang dikeluarkan ex. Gaji dan
biaya2 untuk wadah dan embalase
2. Pelayanan resep kredit dengan pihak ketiga penting untuk
mengetahui biaya penyalurannya
3. Pelayanan resep tersebut adalah suatu program dimana
pihak ketiga yang bukan pasien membayarkan resep obat
pasien
3. BEBAN USAHA
PELAYANAN RESEP

1. Biaya pelayanan resep di apotek adalah pengeluaran rata2


per resep dilakukan dalam mengoperasionalkan bagian
peracikan
2. Biaya mencakup
o biaya langsung yang dikeluarkan dalam pelayanan
resep ex. Gaji, biaya embalase, biaya lain2 yang
dikeluarkan
o Biaya tidak langsung ex. Tanah, bangunan, dll
3. Pelayanan resep kredit kepada pihak ketiga penting untuk
mengetahui biaya pengeluaran secara total
4. MENGHITUNG BIAYA
LANGSUNG DALAM
PELAYANAN OBAT

Beberapa jenis biaya yang saling berhubungan :


1. Klasifikasi beban usaha ada biaya langsung dan biaya tidak
langsung
2. Biaya langsung adalah :
o Biaya yang disebabkan segala akibat dari pelayanan
resep membentuk hasil produksi ex. Peracikan obat,
Bahan baku, biaya tenaga kerja dll yang sejenis
3. Biaya tidak langsung sewa, pemakaian keperluan kantor, gaji
pengelola, dll
5. MENGALOKASIKAN BIAYA
TIDAK LANGSUNG

1. biaya tidak lngsung harus masuk akal dan rasional serta


hubungan alokasi harus didasarkan pada hubungan sebab
akibat
2. Ex. Sewa lokasi apotek dibayar sebagai jumlah tetap bulanan,
sewa didasarkan pada besarnya tempat yang dipakai untuk
sewa apotek, sewa juga dapat didasarkan pada presentasi
penjualan
6. MENGALOKASIKAN GAJI
APOTEKER

Tugas apoteker
1) tidak secara langsung terkait pelayanan resep
2) pengelola kegiatan tertentu di apotek,
3) pembelian dan melayani obat OTC
1. Gaji yang diberikan harus sesuai dengan proporsinya
2. Perhitungan itu belum proporsional mengingat apotek menjadi
tanggung jawabnya
3. penggajian apoteker dengan cara melaksanakan tugas sesuai apa
yang menjadi tanggung jawabnya, mencerminkan hubungan sebab
akibat
4. Pengalokasian biaya merupakan prosedur yang subyektif
7. MENENTUKAN BIAYA PELAYANAN
OBAT ATAS RESEP DOKTER

1. Mengkalkulasi biaya pelayanan obat memenuhi kriteria logis,


rasional dan mencerminkan hubungan sebab akibat
2. Data untuk kalkulasi biaya pelayanan terutama berasal laba
rugi apotek tahun lalu, tetapi memperhitungkan/ menaksir
laba rugi thn yad
3. Biaya langsung adalah biaya yang diakibatkan karena
pelayanan resep mencakup biaya label, wadah untuk
pelayanan, uang service dan biaya peralatan , dll
8. FAKTOR2 NON BIAYA YANG
MEMPENGARUHI HARGA

Faktor2 lain mempengaruhi harga obat:


o persaingan usaha, kesan terhadap apotek
o Kompetisi/ persaingan,
o mempertimbangkan faktor harga jual obat apotek
disekitarnya
Jika apotek tidak memiliki kelebihan khusus dibandingkan
pesaingnya ex. Lokasi nyaman, lengkap, banyak pilihan, dll
apotek tidak dapat menetapkan harga tinggi, demikian pula
sebaliknya
LANJUTAN

Pandangan / kesan terhadap apotek


1. Keputusan konsumen memilih apotek berdasarkan
pandangannya terhadap harga yang ditetapkan oleh apotek
2. Pasien dengan pengobatan jangka panjang mengetahui
berapa harga yang ditetapkan oleh bbrp apotek untuk obat
yang mereka beli
3. Faktor2 pasien dalam menilai apotek juga bergantung
kondisi sarana apotek mencakup layout gedung dan
bangunan, penataan, dll, aneka ragam dan kualitas
pelayanan yang ditawarkan
LANJUTAN …….2

4. Ex. Apotek khusus melayani obat dengan resep


dokter dan apotek yang berada di pusat pertokoan
mall/ plasa
5. Apoteker dalam memberi harga harus konsisten
6. Image masyarakat yang sudah dibentuk bahwa
apotek yang khusus melayani resep harga lebih
mahal
9. TUJUAN APOTEK

1. Memaksimalkan laba jangka panjang,


2. Menetapkan harga rendah untuk menarik dan
mempertahankan pasien
o Strategi dapat memperoleh keuntungan dalam jangka
panjang
o Apotek baru membentuk volume penjualan secara
cepat untuk tujuan jangka pendek untuk menarik
konsumen
o Volume penjualan tercapai maka apotek akan
menaikkan harga secara perlahan2
10. STRATEGI MENENTUKAN
HARGA OBAT DALAM RESEP

1. Strategi perlu untuk menentukan harga obat atas resep


dokter
2. Memastikan bahwa harga cukup tinggi untuk menutupi
semua biaya dan mendapatkan laba besar
3. Pada waktu yang sama dapat mengetahui harga yang
ditetapkan apotek didasarkan pada harga pesaing, tujuan
dan image apotek
11. KLASIFIKASI JENIS2 OBAT YANG
TERSEDIA DI APOTEK

1. Pasien tidak tahu harga obat dalam resep, tetapi banyak


yang tahu jenis2 obat yang sering dikonsumsi pasien,
ex. Obat hipertensi, DM, pil KB, dll
2. Apotek harus menetapkan harga terendah dari obat2
tersebut termasuk obat OTC
3. Kelompok obat2 yang lain obat premium/ menengah
harus diindentifikasi krn harga tinggi,
4. Harus dimonitor
12. METODE PENGHITUNGAN
HARGA OBAT

Jika pelayanan profesional, ada 3 pilihan yang


menentukan harga atas resep dokter :
1. metode kenaikan harga, setelah ditentukan faktor
jualnya sesuai kelompoknya maka jika ada
kenaikan dari pabrik dapat segera dikalkulasi
sesuai presentase kenaikan harga masing2 obat
Ex. Harga jual 30.000,- kenaikan 25% maka akan
menjadi 37.500,-
LANJUTAN

2. Metode biaya pelayanan profesional, biaya profesional nilai


yang telah ditentukan ditambahkan pada biaya obat untuk
menentukan harga resep obat
Ex. Biaya obat Rp.15.000,-, biaya pelayanan profesional
Rp.10.000,- maka harga obat Rp.25.000,- kerugian sistem
biaya seperti ini dapat menurunkan margin laba kotor
3. Metode biaya Skala geser, adalah metode dengan
mensubsidi obat biaya rendah dengan obat biaya mahal
yang kemungkinan lebih mahal dari pesaing kita
LANJUTAN

2. Kerugian metode ini mengabaikan biaya yang


lebih tinggi pada penjualan persediaan obat
berkaitan dengan obat yng lebih mahal.
3. Metode ini mengatasi kedua kerugian tersebut
dengan menggunakan % kenaikan yang tidak
tetap untuk menghitung harga resep
 Klasifikasi Jenis2 Obat Yang Tersedia di
Apotek

Jenis obat berdasarkan bentuk sediaan


1. Tablet,,Tablet salut gula, sublingual, bukal, Tablet
salut film, Tablet salut enteric
2. kapsul, kaplet, pil, puyer, pulvis, supp,
vaginal,sirup,
3. suspensi, emulsi, injeksi, obat tetes, inhaler,
aerosol
 LANJUTAN ……………….

Golongan obat berdasarkan terapi medis


1. Analgesik, obat pereda nyeri
2. Antibakteri, obat yang mengatasi infeksi bakteri
3. Antidepresanobat untuk menangani gejala depresi
4. Antikejang, obat mencegah dan mengatasi kejang atau
serangan epilepsi
5. Antijamur, obat yang mengatasi infeksi jamur
6. Antiemetik, obat yang mengatasi mual dan muntah
7. Antihistamin, obat untuk melawan efek histamin sebagai
penyebab alergi
8. Anti-inflamasi, obat yang mengatasi peradangan
9. Obat tidur, mampu mengatasi gangguan tidur
10. Anestetik, yakni obat bius
11. dll
MATERI VII
ANALISA USAHA
BERWIRAUSAHA APOTEK

1) Analisa biaya dan kesempatan


2) Keikutsertaan dalam program pelayanan resep dengan pihak
ketiga
3) Melepas Produk Yang Tidak Menguntungkan
4) Penyusunan anggaran usaha
5) Pengelolaan Kas, Sumber Dan Penggunaan Kas
6) Penganggaran kas
7) Laporan Keuangan
8) Analisa laporan keuangan apotek
1. ANALISA BIAYA DAN
KESEMPATAN

Sebagai APA di apotek dan Ka IFRS, apoteker hrs sering membuat


keputusan melibatkan pilihan diantara serangkaian tindakan alternatif a.l
:
o APA di apotek menghadapi keputusan apakah akan melayani
peserta asuransi kesehatan, resep kredit lainnya tanpa
menghitung biaya dengan harga lebih rendah
o Ka IFRS harus memutuskan mengenai kelayakan
mengembangkan atau mengurangi pelayanan farmasi di RS
o Ex. apotek selain pelayanan dokter, juga menyediakan
komoditas lain, keputusan penambahan uang R/ atau tidak,
biaya embalase, perlu dikaji dengan analisis SWOT
LANJUTAN…..1

1. Analisa biaya terdapat dua hal :


1) Biaya tambahan,
o untuk mengembangkan usaha, ex. Menerima pelanggan dari
pihak ketiga secara kredit perlu diperhitungkan apakah dengan
penambahan beban apotek juga apakah pendapatan akan
meningkat?
o Kenaikan biaya merupakan biaya tambahan karena butuh juga
tambahan tenaga,
o apoteker perlu mengambil keputusan !
LANJUTAN…..2

2). Biaya kesempatan


o Sumber daya yang dimiliki apotek/ IFRS dapat dimanfaatkan
untuk penggunaan lain
o Perlu keputusan yang tepat/ SDM dan aktiva maupun modal
o Apoteker kadang dihadapkan pada masalah dimana harus
dilakukan suatu analisa biaya dan kesempatan
o Ex. Keputusan untuk mengambil langkah apakah akan
menambah jenis pelayanan baru yang berdampak pada
pendapatan apakah akan meningkat atau sebaliknya
2. KEIKUTSERTAAN DALAM PROGRAM
PELAYANAN RESEP DENGAN PIHAK
KETIGA

1. Dalam beberapa kasus satu jenis pelayanan atau produk


tidak menguntungkan
2. Pendapatan yang diperoleh dari produk atau pelayanan
kurang menguntungkan
3. perlu dipertimbangkan
3. MELEPAS PRODUK YANG
TIDAK MENGUNTUNGKAN

1. Dalam beberapa kasus satu jenis pelayanan atau produk


tidak menguntungkan
2. Pendapatan yang diperoleh dari produk atau pelayanan
kurang menguntungkan
3. perlu dipertimbangkan
4. PENYUSUNAN ANGGARAN

Penyusunan anggaran adalah suatu proses yang membantu


apoteker dalam melaksanakan kedua fungsi diatas
Ada dua tipe anggaran adalah :
1. Anggaran usaha menunjukkan pendapatan dan
pengeluaran yang diantisipasi oleh apotek periode
6- 12 bulan
2. Anggaran kas adalah suatu jadwal kas masuk dan
pembayaran yang diperkirakan, juga menunjukkan
pemasukan dan pengeluaran kas yang diantisipasi
oleh apotek
LANJUTAN…..

1. Langkah yang dilakukan dalam menyiapkan anggaran usaha


dan anggaran kas adalah menyusun ramalan permintaan
2. Membuat ramalan adalah taksiran permintaan untuk 6 sp 12
bulan, memprediksi apa yang akan terjadi di masa yad
3. Ramalan untuk apotek yang baru lebih sulit karena tidak ada
data sebelumnnya,
4. langkah yang harus dilakukan adalah melakukan survey
mengenai keadaan lingkungan sekitar lokasi a.l populasi,
praktek dokter, puskesmas, RS, apotek sekitar
5. PENGANGGARAN KAS

1. Penganggaran kas menaksir untuk setiap kas masuk


dan arus keluar, berapa banyak kas yang masuk dan
berapa banyak kas yang harus dibayarkan
2. Anggaran kas penting untuk penganggaran dan
perencanaan yang tepat atas kebutuhan kas apotek
3. Arus kas berubah2 dari bulan ke bulan disebabkan
oleh bbrp alasan/ penjualan tidak tetap/ penjualan
tinggi krn wabah, dll
6. PENGELOLAAN KAS, SUMBER
DAN PENGGUNAAN KAS

1. Ketersediaan uang sangat penting untuk kelangsungan usaha


apotek, harus dapat mengelola dengan baik dan hati2
2. Uang masuk yang berasal dari penjualan secara kontan,
penerimaan dari perkiraan piutang usaha, dll
3. Tersedianya informasi menyangkut transaksi uang apotek
harus dapat dipercaya, teliti, benar, tepat pencatatan dan tepat
waktu
4. Laporan keuangan neraca rugi laba apotek dibuat
menggunakan sistem akutansi neraca rugi laba
7. LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Rugi laba dan neraca biasanya dibuat dengan


memakai metode akrual bukan akutansi atas dasar kas
2. Pendapatan dari penjualan dicatat ketika penjualan terjadi
sesuai periode akutansinya
3. bukan ketika kas diterima dan biaya dicatat hanya yang terkait
dengan periode akutansi ketika kas diterima dan biaya terkait
periode akutansi bukan ketika pembayaran dilakukan
4. Akibatnya pendapatan dan pengeluaran untuk suatu periode
hampir tidak pernah sama dengan arus kas masuk dan arus kas
keluar untuk periode waktu yang sama
5. ANALISA LAPORAN
KEUANGAN APOTEK

1. Laporan keuangan perlu dibuat guna membuat keputusan yang


berkaitan dengan keuangan secara lebih baik lagi
2. Analisa ratio apotek adalah suatu metode penggunaan laporan
perhitungan laba rugi dan neraca apotek untuk mengevaluasi
keadaan apotek pada saat tertentu
3. Ex. Identifikasi masalah persediaan obat, masalah pengelolaan
kredit, kebijakan penetapan harga yang kurang sesuai, penurunan
penjualan dan tingkat laba
MATERI VIII
PENGENDALIAN PERSEDIAAN

1) Pengendalian persediaan
2) Cara ekonomis pengontrolan
stok obat
3) Biaya2 persediaan
4) Diskon dan potongan kuantitas
5) Pemesanan
6) Tehnik pengendalian inventaris
1. PENGENDALIAN PERSEDIAAN

1. Persediaan obat merupakan kekayaan paling besar di apotek, karena


jumlah yang diinvestasikan dalam persediaan,
2. Pengendalian persediaan yang efektif berakibat investasi lebih kecil
3. Jika pada sebuah apotek tidak tersedia obat yang dibutuhkan pasien,
maka pada saat dibutuhkan maka apotek akan kehilangan penjualan,
4. jika sering terjadi apotek akan kehilangan konsumen
LANJUTAN….PENGENDALIAN
PERSEDIAAN

Pengendalian persediaan efektif adalah mengoptimalkan dua tujuan :


1. memperkecil total investasi pada persediaan obat
2. menjual berbagai produk yang benar untuk memenuhi
konsumen
Pengawasan terhadap persediaan dikenal sebagai inventory control
adalah bagaimana fungsi dapat dilaksanaan secara efektf
3 hal capaian PENGENDALIAN PERSEDIAAN adalah :
3. berapa banyak suatu obat akan dipesan pada suatu waktu
4. Kapan dilakukan pesanan ulang terhadap item obat tersebut
5. Obat2 yang mana yang diperlukan pengawasan
2. CARA EKONOMIS
PENGONTROLAN
STOK OBAT

Jika stok terlalu kecil maka:


1. Permintaan tidak akan terpenuhi pasien tidak puas, kesempatan
mendapat keuntungan dapat hilang
2. Perlu tambahan biaya untuk mendapatkan bahan obat dengan waktu
yang cepat guna pasien puas
Jika stok terlau besar maka:
3. Biaya penyimpanan tinggi
4. Kemungkinan obat kadaluarsa
5. Ada resiko jika harga obat turun
3. BIAYA2 PERSEDIAAN

Biaya penyimpanan
1. Biaya fasilitas penyimpanan( penerangan,
pemanas, exhaust, fan, coldstorage,dll)
2. Biaya modal
3. Biaya resiko kerusakan, kecurian
4. Biaya keusangan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pengolahan
LANJUTAN…..

2. Biaya pemesanan
1. Biaya tilpun, surat menyurat
2. Pemrosesan pemesanan dan biaya penimbangan
3. Biaya pengepakan dan penimbangana
4. Biaya pemeriksaan penerimaan
5. Biaya pengiriman ke gudang, dll
3. Biaya penyiapan produksi
6. Biaya mesin2 tidak terpakai
7. Biaya persiapan tenaga kerja langsung
8. Biaya penjadwalan
9. Biaya espedisi, dll
LANJUTAN…..

4. Biaya kekurangan bahan, biaya ini terjadi ketika tidak


mencukupi persediaan terhadap permintaan
1. Kehilangan penjualan
2. Kehilangan langganan
3. Ada biaya karena pemesanan khusus
4. Biaya ekspedisi
5. Biaya terganggungya operasi
6. Biaya admisntrasi, dll
4. DISKON DAN POTONGAN
KUANTITAS

1. Cash discount, kalau beli kontan


2. Quantity discount, kalau beli dalam jumlah banyak
3. Bonus berupa tambahan barang biasanya dalam
campaign suatu periode untuk meningkatkan
penjualan
4. Harga obat bisa berbeda2, karena harga pokok
pembelian juga berbeda, karena ada macam2
potongan juga yang berbeda
5. PEMESANAN

Pemesanan obat
1. dilakukan pada PBF yang resmi
2. Pemesanan obat menggunakan Surat Pesanan (SP)
rangkap 3 lembar yang asli diberikan kepada sales
sedang salinannya disimpan sebagai arsip
3. pemesanan obat2 narkotika dan psikotropika menggu
nakan SP khusus
4. jumlah dan jenis obat yang dipesan harus disesuaikan
dengan kebutuhan
5. SP ditandatangani olehApoteker dan diberi stempel a
potek
LANJUTAN……..

Pemeriksaan Keabsahan Obat


1. faktur meliputi nama dan alamat PBF serta tanda
tangan penanggung jawab dan stempel PBF
2. Mencocokkan faktur dengan obat yang datang meliputi
jenis dan jumlah serta no bat sediaan
3. Memeriksa kondisi fisik obat meliputi kondisi sediaan serta
tanggal kadaluarsa.
4. Bila rusak maka obat dikembalikan dan minta diganti
5. Setela selesai diperiksa faktur ditandatangani dan diberi
tanggal serta distempel.
6. Faktur asli diserahkan kepada sales sedang salinan
7. Faktur disimpan oleh apotek sebagai arsip
6. TEHNIK PENGENDALIAN
INVENTARIS

1. Tenik manual
 efektif dan sederhana dapat dikerjakan, metode ini telah
lama digunakan
2. Buku kebutuhan
 Petugas mencatat barang2 mendekati habis, diorder ke
PBF
3. Stiker harga
 Menempelkan pada barang yang baru datang dengan
warna yang berbeda, utamanya untuk kelompok B dan
C
LANJUTAN…..

Tingkat maksimal minimal


1. Metode tingkat maksimal dan minimal ditentukan dengan
mencatat pada kartu gudang atau kartu di bagian
peracikan untuk setiap produk obat tingkat minimal
sebuah produk ditentukan pada titik pemesanan ulang.
2. tingkat maksimal ditentukan oleh permintaan atas produk
dan tingkat perputaran yang diinginkan
3. Ex. Jika apotek ingin mencapai 6 putaran pertahun untuk
setiap obat apotek akan menentukan tingkat maksimal
sama dengan produk untuk masa 2 bulan
LANJUTAN…..

Kartu stok barang/ obat


1. Beberapa macam kartu stok diperlukan untuk
mengendalikan persediaan barang baik untuk barang
yang termasuk dalam kelompok A,B,C obat2
golongan narkotika utamanya kelompok A dan
narkotika
2. Kartu stok di gudang sesuai kolomnya/ nama barang,
3. kelompok barang, tempat penyimpanan, minimum,
maksimum level, dan kartu stok di pencatatan
SELAMAT
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai