Anda di halaman 1dari 7

PEMAMFAATAN PUPUK HIJAU DAUN MUCUNA BRACTEATA PADA

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PRE NURSERY

WESLY SIMANUNGKALIT
153305010034

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS AGRO TEKNOLOGI

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

MEDAN, 2019
BAB 1

1.1 LATAR BELAKANG

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu komoditas


tanaman perkebunan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia saat ini.
Selain sebagai penghasil devisa, komoditas ini juga menyerap tenaga kerja yang
cukup besar dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat yang
mengusahakannya (Risza, 1994).
Provinsi Riau merupakan daerah yang memiliki perkebunan yang cukup luas,
karena didukung oleh topografi tanah yang cenderung datar dan beriklim basah.
Menurut Badan Pusat Statistik Provinsi Riau (2013), luas areal perkebunan kelapa
sawit di Provinsi Riau seluas 2.372.402 ha, yang didominasi oleh perkebunan rakyat
dan swasta, sedangkan menurut Dinas Perkebunan Provinsi Riau (2014), tanaman
kelapa sawit yang akan diremajakan mencapai 10.247 ha.
Peremajaan tanaman kelapa sawit membutuhkan bibit berkualitas dalam
jumlah yang banyak. Untuk memenuhi kebutuhan bibit maka perlu di perhatikan
faktor yang menentukan keberhasilan pembibitan kelapa sawit guna mendapatkan
bibit yang berkualitas salah satunya kualitas media tanam sebagai penyedia unsur
hara bagi pertumbuhan dan perkembangan bibit kelapa sawit (Santi dan Goenadi,
2008).

Pupuk hijau jenis leguminosa yang dapat digunakan adalah LCC Mucuna
bracteata mempunyai kandungan hara (Utamanya nitrogen) yang relatif tinggi
dibanding jenis tanaman lainnya. Mucuna bracteata sebagai bahan organik
mengandung nitrogen (N) 3,71%, fosfor (P) 0, 38 %, kalium (K) 2,92%, kalsium
(Ca) 2,02%, magnesium (Mg) 0,36%, C-organik 31,4% dan C/N 8,46% (Simamora
dan Salundik, 2006).
Pemberian pupuk hijau Mucuna bracteata sebagai bahan organik akan
memperbaiki sifat-sifat tanah baik fisik, kimia, maupun biologi tanah. Perbaikan
sifat fisik tanah berakibat pada struktur tanah, bobot isi tanah, infiltrasi,
permeabilitas, tata udara tanah dan daya pegang air. Secara kimiawi berperan dalam
menentukan pertukaran anion/kation, meningkatkan pH tanah, C-Organik,
kejenuhan basa (KB) dan ketersediaan unsur hara. Sedangkan secara biologis
merupakan sumber energi dan karbon bagi mikroba (Soepardi, G. 1983)

Pupuk hijau jenis leguminosa yang dapat digunakan adalah LCC Mucuna
bracteata mempunyai kandungan hara (Utamanya nitrogen) yang relatif tinggi
dibanding jenis tanaman lainnya. Mucuna bracteata sebagai bahan organik
mengandung nitrogen (N) 3,71%, fosfor (P) 0, 38 %, kalium (K) 2,92%, kalsium
(Ca) 2,02%, magnesium (Mg) 0,36%, Corganik 31,4% dan C/N 8,46% (Simamora
dan Salundik, 2006).

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.pengaruh pemberian pupuk hijau pada pertumbuhan bibit kelapa sawit

1.3 TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui kegunaan pupuk hijau pada pertumbuhan bibit kelapa sawit

2.Mengetahui mamfaat menggunakan mucuna bracteata

1.4 MAMFAAT

1. Sebagai sarana informasi bagi pembaca


BAB 2

1.1 TINJAUAN PUSTAKA


Pembibitan awal atau pra pembibitan adalah tempat yang berfungsi untuk
menumbuhkan kecambah biji menjadi tanaman kelapa sawit dengan membuat
lingkungan sedemikan rupa sehingga bibit dapat tumbuh dengan baik.

Klasifikasi tanaman kelapa sawit


Kingdom : plantae
Sub kingdom : viridiplantae
Divisi : embryophyta
Kelas :angiospermae
Ordo : monocotyledonae
Family : arecaceae
Subfamili : cocoidae
Genus : elais
Spesies : Elais guineensis jacq

Penanaman kecambah kelapa sawit dilakukan di dalam polybag. Polybag


merupakan tempat pembibitan yang terbuat dari plastik berwarna hitam. Ukuran
panjang dan lebar yang digunakan 14 x 22 cm dengan ketebalan 0,01 cm. Bagian
bawah polybag diberi lubang untuk porforasi sebanyak 12 buah dengan diameter 0,5
cm pada ketinggian 10 cm di bawah polybag. Media tanam yang digunakan berupa
tanah bagian atas (top soil) dengan ketebalan 10-20 cm dari permukaan tanah. Tanah
yang digunakan harus memiliki struktur yang gembur, bebas dari hama penyakit
tanah, dan tidak terdapat partikel kasar seperti kerikil dan batu kasar. Jika tanah yang
digunakan kurang gembur, campurkan tanah dan pasir dengan perbandingan 3 : 1.
Setelah itu, isikan ke dalam polybag dengan menyisakan 2-3 cm dari bagian atas
polybag dan secepatnya tanam kecambah di polybag. Penanaman kecambah
dilakukan kurang dari lima hari sejak diterima. Keterlambatan penanaman akan
mengakibatkan kerusakan atau kelainan pada kecambah. Berikut beberapa
kerusakan atau kelainan pada kecambah kelapa sawit :
1. Bakal daun (plumula) dan bakal akar (radikula) menjadi panjang.
2. Plumula dan radikula menjadi mudah patah.
3. Kecambah akan mati atau kering (kekurangan air).
Selain itu, penanaman harus memperhatikan posisi dan arah kecambah. Bakal daun
harus menghadap ke bawah.

Syarat tumbuh tanaman kelapa sawit


1.Iklim
1.1 Penyinaran matahari
Lama penyinaran matahari yang baik untuk kelapa sawit adalah 7-5 jam per
hari.pertumbuhan kelapa sawit di Sumatera Utara terkanal baik karena berkat iklim
yang sesuai yaitu lama penyinaran matahari yang tinggi dan curah hujan yang
cukup. Umumnya turun pada sore atau malam hari.

1.2 Suhu
Suhu merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan hasil kelapa sawit. Suhu
rata-rata tahunan daerah-daerah pertanaman kelapa sawit berada antara 25-27 0C,
yang menghasilkan banyak tandan. Variasi suhu yang baik jangan terlalu tinggi.
Semakin besar variasi suhu semakin rendah hasil yang diperoleh. Suhu, dingin
dapat membuat tandan bunga mengalami merata sepanjang tahun.
1.3 Curah hujan dan kelembaban
Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan di daerah tropik, dataran rendah yang
panas, dan lembab. Curah hujan yang baik adalah 2.500-3.000 mm per tahun yang
turun merata sepanjang tahun. Daerah pertanaman yang ideal untuk bertanam
kelapa sawit adalah dataran rendah yakni antara 200-400 meter di atas permukaan
laut. Pada ketinggian tempat lebih 500 meter di atas permukaan laut, pertumbuhan
kelapa sawit ini akan terhambat dan produksinya pun akan rendah

2. Tanah
Pertumbuhan dan produksi kelapa sawit dalam banyak hal bergantung pada
karakter lingkungan fisik tempat pertanaman kelapa sawit itu dibudidayakan..

2.1 Sifat kimia tanah


Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh baik pada tanah pH 4,0-6,5 dan pH
optimumnya antara 5,0-5,5. Tanah yang memiliki pH rendah biasanya dijumpai
pada daerah pasang surut, terutama tanah gambut. Tanah organosol atau gambut
mengandung lapisan yang terdiri atas lapisan mineral dengan lapisan bahan
organik yang belum terhumifikasi lebih lanjut memiliki pH rendah.

2.2 Sifat fisik tanah


Pertumbuhan kelapa sawit akan baik pada tanah yang datar atau sedikit miring,
solum dalam dan mempunyai drainase yang baik, tanah gembur, subur,
permeabilitas sedang, dan lapisan padas tidak terlalu dekat dengan permukaan
tanah. Tanah yang baik bagi pertumbuhan juga harus mampu menahan air yang
cukup dan hara yang tinggi secara alamiah maupun hara tambahan. Tanah yang
kurang cocok adalah tanah pantai berpasir dan tanah gambut tebal. Dalam
menentukan batas-batas yang tajam mengenai kesesuaian sifat fisis tanah di antara
tipe-tipe tanah memang relatif sulit.

Anda mungkin juga menyukai