Anda di halaman 1dari 5

SUMMARY CASE

MENINGIOMA

(TUMOR OTAK INTRAKRANIAL)

Nama Mahasiswa: Melyani Tuti

NIM : R014192021

A. Identitas
Nama/ RM : Ny. H/904973
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 16-04-1970/ 50 Tahun
Pekerjaan : IRT
Ruangan : Lontara 3 Bawah Depan

B. Keluhan utama
Pengkajian dilakukan tanggal 12 Februari 2020, data yang diperoleh yaitu:
S : - Nyeri kepala sebelah belakang kiri/pusat di belakang telinga (>3 bln)
- Penglihatan ganda (mata kiri)
- Tuli (telinga kiri)
- Bicara cadel/pelo (sejak dirawat)
- Tenggorokan sakit saat menelan
- Pusing saat berjalan terlalu lama
- Napsu makan berkurang
O: - Keadaan umum komposmentis (E4M6V5 = GCS 15)
- Skala nyeri 5 NRS (numeric rating scale)
- Terdapat luka lesi dan pembengkakan dipergelangan tangan kanan sejak 2 hari lalu
akibat flebitis
- Terdapat banyak memar di kedua ekstremitas tangan akibat pemasangan infus/vena sulit
teraba
- GDS 218 (tinggi)
- Pasien nampak gelisah /meringis
- Terlihat lemah saat berjalan
- Kulit teraba hangat
- Resiko jatuh 25 (Skala Morse/Resiko Sedang : 25-44)
- Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg Nadi : 88 kali/menit
Pernafasan : 22 kali/menit Suhu : 38,1 ℃
C. Riwayat keluhan
Pasien sejak lama menderita Diabetes. Pasien mengatakan pernah di operasi untuk
pengangkatan tyroid/gondok. Sebelumnya mengalami benturan/trauma kepala akibat
kecelakaan motor pada bulan Juni tahun 2019, kemudian pasien mengatakan mulai
mengalami nyeri sejak kecelakaan namun hanya mengkomsumsi obat sakit kepala dan mulai
dirawat di RS bulan September akibat nyeri hebat di kepala, hasil pemeriksaan terdapat
massa/benjolah di kepala, nyeri juga disertai dengan penurunan penglihatan dan pendengaran
sebelah kiri, serta bicara yang pelo dan beberapa kali mengalami stroke/kekakuan pada wajah
di sebelah kiri. Menerima obat untuk rawat jalan sejak November 2019.

D. Riwayat pemeriksaan diagnostik


Space Occupying Lession Intracranial+Cephalgia Kronik

MRI (dengan kontras) dengan kesan :


Massa CPA Sinistra Sugestif :
1. Epidermoid Cyst
2. Acoustic schwannoma
3. Meningioma

E. Diagnosa keperawatan
ANALISA DATA DAN RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Data Fokus Masalah
1. DS:
 Pasien mengeluhkan nyeri kepala
DO: Nyeri akut
 Skala nyeri 5 NRS (numeric rating scale)
 Pasien nampak meringis
2. DS:
 Penglihatan menurun (sebelah kiri)
 Pusing saat berjalan lama
 Pendengaran menurun
Risiko cedera
DO:
 Penglihatan ganda saat melihat ke sebelah kiri
 Terlihat lemah saat berjalan
 Resiko jatuh sedang
3. DS:
 Keluarga mengatakan tubuh terasa panas
DO:
Hipertermi
 Kulit pasien teraba hangat
 Suhu tubuh pasien 38,1 ℃
 Terdapat luka lesi plebitis yang meradang
4. DS: Kerusakan integritas
 Keluarga mengatakan luka/bengkak ditangan tidak sembuh kulit
DO:
 Terdapat lesi dan pembengkakan di pergelangan tangan
kanan
 Memar pada kedua ekstremitas tangan
 GDS 218 (gula tinggi sehingga luka sulit kering/sembuh)
5. DS:
 Pasien menyatakan keraguan dan ingin operasi segera
ansietas
DO:
 Pasien nampak gelisah
6. DS:
 Napsu makan berkurang
 Sakit tenggorokan saat menelan Ketidakseimbangan
DO: nutrisi kurang dari
 Pasien terlihat lemas kebutuhan tubuh
 Makanan tidak habis
 GDS 218 (tinggi)
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
(NANDA) (NOC) (NIC)
1. Nyeri akut berhubungan NOC NIC
dengan agen cedera fisik Tingkat nyeri Manajemen nyeri
DS: Kriteria Hasil :  Lakukan pengkajian nyeri
 Nyeri yang dilaporkan berkurang komprehensif yang meliputi lokasi,
 Pasien mengeluhkan nyeri
kepala  Ekspresi wajah dari skala nyeri 5 karateristik, onset/durasi, frekuensi,
DO: berkurang direntan 2-3 kualitas, intensitas atau beratnya nyeri
 Skala nyeri 5 NRS dan faktor pencetus
(numeric rating scale)  Observasi ketidaknyamanan non verbal
 Pasien nampak meringis  ajarkan untuk teknik nonfarmakologi
misal relaksasi, guide imajeri, terapi
musik, distraksi.
 Kendalikan faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi respon pasien
terhadap ketidaknyamanan misal suhu,
lingkungan, cahaya, kegaduhan.
 Kolaborasi : pemberian Analgetik
sesuai indikasi
2. Hipertermi berhubungan NOC NIC
dengan penyakit Termoregulasi Regulasi suhu
DS:  Suhu tubuh dalam batas normal  Monitor tekanan darah, nadi, respirasi
 Keluarga mengatakan antara 36,5-37,5℃ sesuai kebutuhan
tubuh terasa panas  Berikan minuman per oral
DO:  Kompres dengan air hangat
 Kulit pasien teraba hangat  Kolaborasi pemberian Antipiretik dan
 Suhu tubuh pasien 38,1 ℃ antibiotik untuk mencegah dan
 Terdapat luka lesi plebitis mengobati infeksi
yang meradang  Monitor masukan dan keluaran cairan
dalam 24 jam
3. Risiko cedera berdasarkan NOC NIC
gangguan sensori Mengontrol risiko dan perilaku Managemen lingkungan
DS: keamanan  Sediakan lingkungan yang aman untuk
 Penglihatan menurun  Pasien mampu memahami pasien
(sebelah kiri) kondisi dan mampu mengenali  Identifikasi kebutuhan keamanan
 Pusing saat berjalan lama perubahan status kesehatan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan
 Pendengaran menurun  Pasien mampu menjelaskan fungsi kognitif pasien dan riwayat
DO: cara/metode untuk mencegah penyakit terdahulu pasien
 Penglihatan ganda saat injury/cedera  Memasang side rail tempat tidur
melihat ke sebelah kiri  Pasien dapat memodifikasi gaya  Menyediakan tempat tidur yang
 Terlihat lemah saat hidup untuk mencegah injury nyaman dan bersih
berjalan  Menggunakan fasilitas kesehatan  Menempatkan saklar lampu ditempat
 Resiko jatuh sedang yang ada yang mudah dijangkau pasien.
 Dan keluarga memahami dan  Membatasi pengunjung
mengerti kebutuhan pasien  Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien.
 Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
 Memindahkan barang-barang yang
dapat membahayakan
 Berikan penjelasan pada pasien dan
keluarga atau pengunjung adanya
perubah

4. Kerusakan integritas kulit NOC NIC


berdasarkan gangguan Penyembuhan luka Managemen lingkungan
sirkulasi  Integritas kulit yang bisa  Anjurkan pasien menggunakan pakaian
DS: dipertahankan (sensasi, elastisitas, longgar
 Keluarga mengatakan temperatur, hidrasi, pigmentasi)  Observasi dan Jaga kebersihan kulit
luka/bengkak ditangan  Tidak ada/berkurang luka/lesi dan area luka
tidak sembuh pada kulit  Monitor kemerahan pada kulit
DO:  Perfusi jaringan baik  Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
 Terdapat lesi dan  Menunjukkan pemahaman dalam  Kaji lingkungan dan peralatan yang
pembengkakan di pencetus luka menyebabkan tekanan
pergelangan tangan kanan  Mampu melindungi kulit dan  Ajarkan keluarga tentang merawat luka
 Memar pada kedua mempertahankan kelembaban  Perawatan luka dengan teknik steril
ekstremitas tangan kulit  Kolaborasi terapi medikasi yang
 GDS 218 (gula tinggi  Menunjukkan terjadinya proses dianjurkan seperti antibiotik untuk
sehingga luka sulit penyembuhan luka mencegah infeksi
kering/sembuh)  Mengurangi faktor resiko pencetus
seperti nutrisi dan gaya hidup
yang mendukung
5. Ketidakseimbangan nutrisi NOC NIC
kurang dari kebutuhan tubuh Status gizi Pengolahan nutrisi
berdasarkan ketidakmampuan  Toleransi terhadap diet yang  Anjurkan pasien meningkatkan
mengabsorbsi makanan dianjurkan konsumsi seimbang dan perbanyak
DS:  Pasien mau makan diet yang buah-buahan
 Napsu makan berkurang diberikan minimal habis ½ porsi,  Monitor jumlah nutrisi dan kalori yang
 Sakit tenggorokan saat nafsu makan baik. masuk
menelan  Nilai GCS Normal 70-150 mg/dl  Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
DO: menentukan jumlah karbohidrat dan
 Pasien terlihat lemas asupan
 Makan tidak habis  Diskusikan dan kolaborasi kebutuhan
 GDS 218 (tinggi) stimulasi nafsu makan dan makanan
pelengkap

6. Ansietas berhubungan dengan NOC NIC


ancaman status kesehatan Kontrol kecemasan Penurunan kecemasan
DS:  Pasien mampu mengenali  Gunakan pendekatan yang
 Pasien menyatakan kecemasan dan dapat menenangkan
keraguan dan ingin segera mengungkapkan kecemasannya  Temani pasien untuk memberikan
dioperasi  Pasien mampu mengontrol rasa keamanan dan mengurangi takut
DO: cemas  Berikan informasi aktual mengenai
 Pasien nampak gelisah  Vital sign dalam batas normal diagnosis dan prognosisnya
 Ekspresi wajah dan bahasa tubuh  Instruksikan pasien menggunakan
menunjukkan pengurangan teknik relaksasi
kecemasan  Identifikasi tingkat kecemasan
 Kolaborasi pemberian terapi berupa
medikasi untuk mengatasi cemas

Anda mungkin juga menyukai