Anda di halaman 1dari 2

Mengapa pada orang batuk saat diauskultasi terdengar bunyi ronkhi ?

Jawab :

Bunyi ronkhi pada orang batuk terjadi akibat aliran turbulensi udara di sekitar mucus
atai debris cairan lain yang besar menjadi dan menjadi hambatan/obstruksi di dalam
saluran pernafasan. Bunyi ini bersifat kasar, terusmenerus, dan dapat bervariasi dari
pernafasan satu ke pernafasan berikutnya kalau posisi bahan tersebut berubah.
Ronkhi juga dapat disebbakan oleh benda padat yang sebagian menyumbat bronkus.

Burnade, J.W & Thomas J. McGlynn. 1995. Diagnosis fisik.Jakarta: EGC

Bagaimana penatalaksanaan farmakologi dan non farmakologi dari batuk?

Jawab ;

a. Zat pelunak batuk (Emolliensa) yang memperlunak rangsangan batuk,


melumas tenggorokan agar tidak kering dan melunakkan mukosa yang
teriritasi. Contoh :Thymi dan Altheae (sirup )
b. Ekspektoransia, contoh : Minyak Terbang/ Atsiri, Guaiakol, Radix Ipeca, dan
Ammonium Klorida. Zat-zat ini memperbanyak produksi dahak ((yang encer)
dan dengan demikian mengurangi kekentalannya, sehingga mempermudah
pengeluarannya dengan batuk. Mekanisme kerjanya adalah merangsang
reseptor –reseptor di mukosa lambung yang kemudian meningkatkan
kegiatan kelenjar-sekresi dari saluran lambung-usus dan sebagai refleks
memperbanyak sekresi dari kelenjar yang berada di saluran napas.
c. Mukolitika, contoh : Asetilsistein, Mesna, Bromheksin dan Ambroxol. Zat-zat
ini berdaya merombak dan melarutkan dahak sehingga viskositasnya
dikurangi dan pengeluarannya dipermudah. Lendir memiliki gugus sulfihidril
yang saling mengikat makromolekulnya. Senyawa sistein dan mesna berdaya
membuka jembatan disulfide ini. Bromheksin dan ambroxol bekerja dengan
jalan memutuskan rantai panjang dari mucopolysaccharida.. mukolitika efektif
digunakan pada batuk dengan dahak yang kental sekali akan tetapi pada
umumnya tidak berguna bila gerakan silia terganggu seperti pada perokok
dan infeksi.
d. Zat pereda, contoh : Kodein, noskapin, dekstrometorfan dan pentoksiverin.
Obat ini bekerja sentral dengan menekan pusat batuk di sumsum lanjutan dan
otak dengan efek menenangkan. Zat-zat ini menaikkan ambang bagi impuls
batuk.
e. Antihistaminika, contoh: Prometazim, Akasomemazim, Difenhidranin, dan d-
Klorfeniramin. Obat ini sering kali efektif pula berdasrkan efek sedatifnya dan
juga dapat menekan perasaan menggelitik di tenggorokkan. Biasa dalam
penggunaannya dikombinasikan dengan obat batuk lain
f. Anestetika local; contoh pentoksiverin. Obat ini bekerja dengan menghambat
penerusan rangsangan batuk ke pusat batuk.

Tjay,T.H & Kirana Rahardja. 2008. Obat-obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan
Efek Sampingnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Penatalaksanaan non farmakologi

 Fisiotrerapi dada; Postural drainase, vibrasi dan perkusi serta batuk yang
efektif untuk mengeluarkan sekret secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai