Anda di halaman 1dari 42

PT. SINAR SERANG PT.

SINAR SERANG

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN MAULANA HASNUDIN


LOKASI : KECAMATAN CIPONDOH

Metode Pelaksanaan ini digunakan untuk mendapatkan kualitas yang baik terhadap
pekerjaan pembangunan Jalan Maulana Hasanudin, sehingga dalam pelaksanaan dapat
berjalan dengan efektif dan efesien, tepat mutu, tepat guna dan tepat waktu.

1.1 PERSIAPAN

Pekerjaan pengukuran lokasi atau sering dengan uizet adalah pekerjaan surveying
terhadap lokasi lapangan yang meliputi pemetaan posisi batas – batas lahan dan
penentuan as – as bangunan serta level atau peil dari bangunan tersebut. Pekerjaan
ini sangat penting dan diiketahui dan mendapat persetujuan Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan, Pelaksana Teknis dan pengawas lapangan karena menyangkut
kepastian lahan, orientasi bangunan property, untuk referense dan infra struktur
terhadap suatu referensi tertentu.

Hasil pemetaan ini segera disampaikan ke direksi untuk mendapat persetujuan dari
pemilik proyek atau direksi lapangan yang mewakilinya sebagai starting fisik
berguna ditetapkan menurut gambar dengan cara dipindahkan titik pekerjaan yang
akan dilaksanakan. Untuk pekerjaan pengukuran digunakan theodelit agar lebih
akurat. Hasil pengukuran dituangkan kedalam catatan berita acara yang
ditandatangani oleh PPTK.

Sebagaimana telah kita pahami yang dimaksud dengan pekerjaan persiapan adalah
pekerjaan persiapan yang dilakukan untuk memungkinkan dimulainya pekerjaan
yang anatara lain terdiri dari pekerjaan Mobilisasi; ada beberapa hal yang sangat

1 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

penting diperhatikan yaitu; dimensi yang mencangkup elevasi;lebar; kemiringan baik


permukaan maupun lereng; dan tentu saja alignmentbaik vertikal maupun horisontal.
Kualitas yang harus dipenuhi adalah kualitas bahan timbunan dan kepadatan
timbunan.

2 PENYIAPAN TANAH DASAR (SUBGRADE) PEKERJAAN BADAN JALAN


DAN PEMBENTUKAN TANAH DASAR

1. Pekerjaan badan jalan dan pembentukan tanah dasar. Pekerjaan tanah berupa
galian dan timbunan yang dilaksanakan sesuai gambar dan spesifikasi. Elevasi,
lebar, ketebalan lapis pemadatan, kadar air perlu diperhatikan.

2. Pembentukan badan jalan merupakan bagian akhir dari pekerjaan tanah. Pada tahap
ini mulai diperhitungkan kemiringan melintang “bakal” tanah dasar / subgrade.

3. Pembentukan tanah dasar merupakan pekerjaan tanah permukaan badan jalan.


Persyaratan utama yang harus dielevasi, lebar, kemiringan; yang diukur dengan
water pass / theodolit

4. Pengukuran kepadatan tanah dasar merupakan bagian pengendalian mutu


terpenting pada tahap pekerjaan ini
Tanah dasar adalah bagian dari permukaan badan jalan yang dipersiapkan
sedemikian rupa sehingga siap dilakukan konstruksi diatasnya yaitu konstruksi
perkerasan.
Persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam penyiapan tanah dasar atau
subgrade adalah lebar, kemiringan melintang yang kesemuanya itu merupakan
persyaratan dimensi, bahan/material dan kepadatan yang keduanya merupakan
persyaratan kwalitas.
Peralatan pengendalian mutu dimensi kwalitas yang sering digunakan dalam
kegiatan ini antara lain adalah Straithedge (untuk kerataan); waterpass (untuk
kemiringan); meteran; serta sand cone (untuk kepadatan).

2 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

3. WET LEAN CONCRETE

Tahapan-tahapan pekerjaan Wet Lean Concrete adalah sebagai berikut:


1. Pekerjaan bekisting yang menggunakan baik kayu ataupun besi. Ketebalan wet lean
concrete yang diinginkan dapat ditentukan dari penyesuaian kedalam bekisting
pada saat awal. Selisih elevasi permukaan akhir tidak boleh lebih dari 10 mm dari
rencana. Lebar wet lean concrete harus 20 cm lebih dari lebar struktur rencana
yang ada di atasnya.
2. Persiapan peralatan yang akan digunakan dan pengecekan akhir kondisi bekisting.
3. Pada saat penghamparan, maka untuk meratakan intensitas beton, maka digunakan
alat penggetar mekanis dalam hal ini menggunakan vibrator tangan. Selain itu juga
digunakan mal yang berfungsi sebagai perata permukaan wet lean concrete yang
telah dihampar
4. Selama 14 hari ke depan sejak dilakukan pengecoran wet lean concrete, harus
dipasang rambu-rambu penanda bagi pengguna jalan. Karena dilarang keras bagi
kendaraan untuk melintasi wilayah wet lean concrete.
5. Selama itu pula, maka akan dilakukan penyiraman secara rutin, agar beton dapat
mencapai kekuatannya secara sempurna
6. Pembersihan permukaan tanah dasar dari kotoran apapun dengan cara disapu.
Pemasnagan bekesting Pelaksanaan wet lean concrete
7. wet lean concrete, yang perlu mendapat perhatian adalah; tabal/tinggi bekesting,
alignment, kestabilan, dan memanjang.
2. wet lean concrete ready mix dicor dan difinishing; tidak di “garuk” (tekstur)

3. PERKERASAN JALAN BETON (CBC) K-350, t = 25 cm

Pengecoran jalan beton CBC K-350 merupakan bagian pekerjaan yang sangat
penting dan menentukan keberhasilan dari pelaksanaan konstruksi perkerasan
beton semen ini. Adapun kegiatan persiapan tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Pemeriksaan kebersihan permukaan CTBS
b. Pemasangan “Bond breaker” dipermukaan CTBS berupa lembaran plastik
tipis dan diupayakan untuk seluruhnya menempel dipermukaan CTBS dan
sesedikit mungkin adanya udara yang “terperangkap” dibawahnya.
c. Pemasangan tulang sambungan baik tie bar maupun dowel;tulang plat,
tulangan perkuatan pinggir; crack inducer,bekesting construction joint sesuai
ketentuan.

3 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

d. Kesiapan peralatan pendukung lainnya yang antara lain adalah


- Atap “segi tiga”
- Peralatan curing - Alat texturing
- Saw cutter - Peralatan pengendalian mutu
e. Kesiapan pencampuran beton dan transportasinya
f. Kesiapan route dan waktu perjalanan campuran beton dari mixing plant ke lokasi.

Kontraktor harus membongkar struktur lama yang akan diganti dengan beton yang
baru atau yang harus dibongkar untuk dapat memungkinkan pelaksanaan pekerjaan
beton yang baru. Pembongkaran tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang
harus dimasukkan ke dalam beton (seperti pipa atau selongsong) harus sudah dipasang
dan diikat kuat sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran.

Bilamana dijumpai kondisi tanah dasar pondasi yang tidak memenuhi ketentuan,
Kontraktor dapat diperintahkan untuk mengubah dimensi atau ke dalaman dari
pondasi dan/atau menggali dan mengganti bahan di tempat yang lunak, memadatkan
tanah pondasi atau melakukan tindakan stabilisasi lainnya sebagai-mana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Acuan dari tanah, bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan, harus dibentuk dari
galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas secara manual sesuai
dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang lepas harus dibuang sebelum
pengecoran beton.
Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja dengan sambungan dari adukan yang
kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran,
pemadatan dan perawatan.

Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas. Tidak
ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak dicor sampai posisi
akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran, atau dalam waktu
yang lebih pendek sebagaimana yang dapat diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
berdasarkan pengamatan karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen yang
digunakan, kecuali diberikan bahan tambah (aditif) untuk memperlambat proses
pengerasan (retarder) yang disetujui oleh Direksi.

4 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar yang
telah disetujui. Bilamana diperlukan, dan bilamana disetujui oleh Direksi Pekerjaan,
penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk
menjamin pemadatan yang tepat dan memadai. Penggetar tidak boleh digunakan
untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke titik lain di dalam cetakan.
Bagian atas pelat, kerb, permukaan trotoar, dan permukaan horisontal lainnya
sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, harus digaru dengan mistar
bersudut untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang diperlukan segera setelah
pengecoran beton dan harus diselesaikan secara manual sampai halus dan rata dengan
menggerakkan perata kayu secara memanjang dan melintang, atau oleh cara lain
yang cocok, sebelum beton mulai mengeras.
Beton harus dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan penyerap
air ini yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Semua bahan
perawat atau lembaran bahan penyerap air harus dibebani atau diikat ke bawah untuk
mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.
Bilamana digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan basah pada
setiap saat sampai dibongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan-sam-bungan
dan pengeringan beton. Lalu lintas tidak boleh diperkenankan melewati permukaan
beton dalam 7 hari setelah beton dicor.

1. Pekerjaan Beton K - 350


Termasuk didalam lingkup pekerjaan adukan beton ini penyediaan tenaga, bahan
material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan penyediaan dan pengecoran beton.
Kontraktor menyediakan bahan/material yang memenuhi persyaratan mutu dan
jumlah/volumenya sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan konstruksi sesuai dengan
jadwal pelaksanaan.

a. Mutu bahan
Semua bahan dan pengerjaan lah dari jenis yang sesuai dan diuraikan didalam
kontrak serta sesuai dengan perintah Direksi dan sewaktu-waktu dapat diuji jika
Direksi memerintahkan ditempat pengambilan atau pembuatan bahan, atau dilokasi
atau dilain tempat yang ditentukan dalam kontrak, atau disemua, atau dibeberapa
tempat tersebut. Kontraktor memberikan bantuan peralatan, mesin, pekerja dan
bahan-bahan yang biasa diperlukan untuk pemeriksaan, pengukuran dan pengujian
setiap pekerjaan dan kualitas, berat atau banyaknya bahan yang digunakan dan

5 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

menyediakan contoh-contoh bahan sebelum disertakan kedalam pekerjaan, untuk


diuji sebagaimana dipilih dan diperlukan oleh direksi.

b. Mutu beton :
- Adukan beton memenuhi campuran mutu beton K.350 yang terkandung dalam
gambar rencana yang sesuai dengan rekomendasi didalam PBI 1971
- Sebelum Mix Design dilakukan, Kontraktor pelaksana melaksanakan pengujian
agregat di laboratorium. Bahan agregat yang dipakai untuk perencanaan
campuran beton (mix desain) telah mendapatkan rekomendasi dari laboratorium
dan dipakai sebagai tolak banding pemeriksaan untuk agregat yang didatangkan
dilapangan pekerjaan.
- Selain persyaratan diatas, Kontraktor Pelaksana akan menggunakan beton siap
tuang (ready mixed concrete) dari perusahaan yang tersedia.
- Memenuhi persyaratan pengujian adukan dilapangan pekerjaan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi.
- Menyediakan benda-benda uji dalam jumlah yang ditetapkan Konsultan
Pengawas/Direksi sesuai prosedur teknis pengambilan sample.
- Di uji benda-benda ujinya dilaboratorium lain di luar laboratoriumnya sendiri
yang disetujui Direksi/Konsultan Perencana/Pengawas.

c. Pengecoran Beton
Kontraktor memulai pekerjaan pengecoran beton, maka Kontraktor akan
memberitahukan secara tertulis kepada Direksi/konsultan pengawas kapan
pengecoran dilaksanakan.
Ijin pengecoran diajukan Kontraktor kepada Konsultan Pengawas/Direksi minimal
dalam 2 x 24 jam sebelum pengecoran boleh dilaksanakan apabila sudah ada ijin
tertulis dari Konsultan Pengawas/Direksi.
Pengecoran hanya boleh dilaksanakan bila :
a. Kontraktor telah meyelesaikan pekerjaan penulangan dan bekisting serta
pemasangan beton decking secara sempurna dan bersih serta telah
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi.
b. Kontraktor telah menyediakan bahan peralatan dan persiapan tenaga serta
dinyatakan dalam daftar bahan alat dan tenaga kerja.
d. Kontraktor membuat schedule rencana pengecoran dan strategi pengecoran
berupa gambar tata letak bahan serta arah pengecoran.
e. Stek-stek untuk tahapan pekerjaan berikutnya telah dipersiapkan dan dibuat.

6 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

e. Seluruh persiapan pengecoran yang tersebut di dalam butir-butir di atas


mendapatkan pembenaran dari Konsultan Pengawas/Direksi. Seluruh persiapan
diatas, apabila telah disetujui Direksi berdasarkan pemeriksaan dan penilaian di
lapangan, kontaktor dapat melaksanakan pengecoran.

Selama pekerjaan pengecoran Kontraktor melaksanakan hal-hal sebagai berikut :


- Pengujian kekuatan setiap kali penuangan campuran beton dari beton molen.
Angka kekentalan yang diperoleh sesuai dengan yang disyaratkan PB1-1971.
Dan sesuai dengan Rekomendasi Laboratorium yang membuat mix design.
- Pembuatan benda-benda uji, kubus beton atau silinder beton dengan rasio
sesuai yang diatur di dalam PBI 1971, maka rasio benda uji akan ditetapkan
oleh Konsultan Pengawas/Direksi. Setelah mencapai umur yang cukup, benda-
benda uji ini dites di Laboratoruim dengan biaya Kontraktor. Bila hasil
Laboratoruim ternyata mutu beton yang telah dilaksanakan tidak memenuhi
syarat maka dilakukan test-test selanjutnya di lapangan sesuai dengan
prosedur yang telah diatur di dalam PBI 1971. bila test-test di lapangan masih
mendapatkan hasil mutu beton di bawah K-350 maka Kontraktor berkewajiban
membongkar pekerjaan ini dan melaksanakan kembali tanpa mendapatkan
ganti rugi apapun.

Termasuk di dalam lingkup pekerjaan pemeliharaan beton ini penyediaan tenaga,


bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan perlindungan beton hingga beton
yang baru di cor terlindungi dari sinar matahari langsung, angin dan hujan sampai
beton sempat mengeras secara wajar.
Bahan yang digunakan antara lain :
1. Goni/Plastik
2. Air

D. Bekisting
Bekesting atau acuan beton Jalan CBC K-350 Perlu diperhatikan kestabilan
dari penyangga (angkering) bekesting. Untuk menghindari terjadinya
kelekatan antara beton dan bekesting,; permukaan bekesting pada bagian
dimana beton akan dicor, perlu di lapisi bahan ‘pelicin’ misalnya dari minyak
solar, aspal, atau bahan lainnya. Bekesting baru boleh dibongkar setelah
beton berumur 8 jam.

7 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

Termasuk di dalam lingkup pekerjaan pembongkaran bekisting ini penyediaan


tenaga, bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pembongkaran bekisting
beton.
Pembongkaran bekisting tidak dibenarkan bila :
 Umur beton belum mencapai kekuatan sesuai PBI 1971 Bab 5 ayat 8.
 Umur beton belum mencapai kekuatan yang memadai untuk mendukung beban
kerja atasnya bila hal tersebut akan dilakukan.
E. Pembuatan Tekstur
Sebelum dilakukan perawatan;dilakukan pembuatan tekstur dengan cara
“grooving” atau “brushing” dengan alat yang sesuai pada saat beton CBC K-350
agak “lunak” belum terlalu “keras”, dan pekerjaan finishing
F. Perawatan Dan Saw Cutting
Pelaksanaan saw cutting biasanya dilakukan pada jam ke 4-24 terhitung dari
mulainya pengecoran; dan disarankan adalah 5mm. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan saw cutting adalah :
- Ketepatan waktu (sekitar jam ke 16)
- Ketepatan lokasi
- Ketepatan lebar cutting
- Ketepatan memilih alat saw cutter.
G. Pemasangan Atau Pengisian Joint Sealent
Untuk melindungi celah sambungan dari masuknya kotoran dan air kedalam
celah;maka celah harus diisi dengan bahan joint sealent yang mempunyai
spesifikasi tertentu. Masuknya kotoran dan air kedalam celah akan
mengganggu fungsi joint sebagai sarana kembang susut serta terancamnya
tulang sambungan dari proses karat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengisian joint sealent adalah :
- Mutu bahan sealent yang memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan
- Kebersihan celah dan dinding celah dari debu atau kotoran lain.

4. PASANGAN BATU DENGAN MORTAR UNTUK SALURAN

 Sebelum memulai pemasangan batu dengan mortar, Direksi Pekerjaan memeriksa


persiapan tempat untuk memasang batu kali dimana pasangan batu kali ini
biasanya ditujukan untuk pembuatan saluran atau drainase. Pemeriksaan ini
mencakup pengukuran dimensi kedalaman dari galian oleh Direksi Pekerjaan
sehingga sesuai dengan yang disyaratkan.

8 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

 Sebelum pemasangan batu kali dimulai batu harus bersihkan dari kotoran yang
menempel pada permukaan batu, setelah itu seluruh permukaannya dibasahi dan
diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air.

 Penyimpanan antara batu dengan batu lainnya harus diberi landasan adukan semen
sampai mendapatkan tebal pelapisan yang diperlukan. Apabila terdapat rongga -
rongga di antara satu batu dengan lainnya harus diisi adukan semen.

 Pemasangan batu kali harus dibentuk sedemikian rupa sehingga antara satu batu
dengan batu yang lainnya dapat saling mengunci dengan kuat dilaksanakan dengan
cara pemasangan adukan mortar kemudian diikuti dengan batu sedemikian
sehingga semua batu akan terlapisi dengan adukan mortar.

 Permukaan atas dari pasangan batu kali yang sudah selesai harus dilapisi dengan
plesteran supaya permukaanya rata.

5. PEKERJAAN GORONG-GORONG DAN U DITCH PELENGKAP

Pekerjaan gorong-gorong atau drainase beton tidak boleh dimulai sampai persetujuan
tertulis Direksi Pekerjaan dan lingkup pekerjaan telah diterbitkan.

- Seperti yang disyaratkan dalam dari Spesifikasi ini, drainase harus dalam kondisi
operasional dan berfungsi secara efektif sebelum pekerjaan galian atau timbunan
dilaksanakan. Dengan demikian gorong-gorong harus diselesaikan terlebih dahulu
sebelum pekerjaan timbunan dimulai, kecuali jika Penyedia Jasa dapat menyediakan
drainase yang memadai dengan membuat pekerjaan sementara yang khusus.

- Sesuai dengan ketentuan dalam dari Spesifikasi ini, pekerjaan persiapan tanah dasar
atau pekerjaan pelapisan ulang, baik pada jalur lalu lintas maupun pada bahu jalan,
tidak boleh dimulai sebelum gorong-gorong, tembok kepala dan struktur minor lainnya
yang terletak di bawah elevasi tanah dasar selesai dikerjakan.

9 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

- Gorong-gorong beton harus dipasang dengan hati-hati, lidah sambungan harus


diletakkan di bagian hilir, lidah sambungan harus dimasukkan sepenuhnya ke dalam alur
sambungan dan sesuai dengan arah serta kelandaiannya.

- Sebelum melanjutkan pemasangan bagian gorong-gorong beton berikutnya, maka sisi


dalam dari setengah bagian bawah alur sambungan harus diberi adukan yang cukup.
Pada saat yang sama setengah bagian atas lidah sambungan gorong-gorong berikutnya
juga harus diberi adukan yang sama.

- Setelah gorong-gorong beton terpasang, sambungan yang belum terisi harus diisi dengan
adukan, dan adukan tambahan harus diberikan untuk membentuk selimut adukan di
sekeliling sambungan.

- Penimbunan kembali dan pemadatan sekeliling dan di atas gorong-gorong beton harus
dilaksanakan seperti yang disyaratkan mendetail dalam, Timbunan, dengan
menggunakan bahan yang memenuhi ketentuan yang diberikan untuk Timbunan Pilihan.
Bahan harus terdiri dari tanah atau kerikil yang bebas dari gumpalan lempung dan
bahan-bahan tetumbuhan serta yang tidak mengandung batu yang tertahan pada ayakan
25 mm.

- Penimbunan kembali harus dilakukan sampai minimum 60 cm di atas puncak gorong-


gorong dan, kecuali kalau bukan suatu galian parit, maka jarak sumbu gorong-gorong ke
masing-masing sisi minimum satu setengah kali diameter. Penimbunan kembali pada
celah-celah di bawah setengah bagian bawah gorong-gorong harus mendapat perhatian
khusus agar dapat dipadatkan sebagaimana mestinya.

- Alat berat untuk pekerjaan tanah dan mesin gilas tidak boleh beroperasi lebih dekat 1,5
m dari gorong-gorong sampai seluruh gorong-gorong terbungkus dengan ketinggian
paling sedikit 60 cm di atas puncak gorong-gorong. Perlengkapan ringan dapat
dioperasikan dalam batas ketentuan tersebut di atas asalkan penimbunan kembali telah
mencapai ketinggian 30 cm di atas puncak gorong-gorong. Meskipun demikian dan tidak
bertentangan dengan ketentuan yang di atas, Penyedia Jasa harus bertanggung jawab
dan harus memperbaiki setiap kerusakan yang terjadi akibat kegiatan tersebut.

- Gorong-gorong beton harus diselimuti dengan beton sesuai dengan detail yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
bilamana tinggi timbunan di atas gorong-gorong melebihi ketentuan maksimum atau
kurang dari ketentuan minimum dari yang ditunjukkan dalam Gambar atau spesifikasi
dari pabrik pembuatnya untuk ukuran dan kelas gorong-gorong tertentu.

10 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

- Gorong-gorong persegi dan pelat harus dibuat sesuai dengan garis dan dimensi yang
diberikan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

6. GALIAN TANAH BIASA (MEKANIK)


 Pekerjaan Tanah ini terdiri dari Pekerjaan Galian Tanah dengan kedalam 1 meter
dilaksanakan dengan cara menggunakan Alat Berat dan Manual.

 Penggalian tanah kedalaman 1 meter dilaksanakan secara Alat Berat dan manual
dengan menggunakan alat bantu yang tujuannya untuk membentuk profil dan
penampang yang sesuai dengan spesifikasi antara lain memenuhi garis, ketinggian
dan penampang melintang yang ditunjukkan dalam gambar atau yang diperintahkan
oleh Pengawas dan Direksi.
 Pengangkutan material tanah bekas galian dilaksanakan dengan menggunakan
Dump Truck selanjutnya dibuang kelokasi yang telah ditentukan.

7. LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A & B (DENGAN TANDEM ROLLER)


Jumlah data pendukung pengujian bahan yang diperlukan untuk persetujuan awal harus
seperti yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, namun harus mencakup seluruh jenis
pengujian yang disyaratkan yang mewakili setiap sumber bahan yang diusulkan, yang
dipilih untuk mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber bahan
tersebut.

b) Bahan baru dapat digunakan setelah mendapat persetujuan dari direksi pekerjaan atas
mutu bahan Lapis Pondasi Agregat yang diusulkan, bila menurut pendapat Direksi
Pekerjaan, terdapat perubahan mutu bahan atau metode produksinya maka seluruh
jenis pengujian bahan akan diulangi lagi.

c) Suatu program pengujian rutin pengendalian mutu bahan harus dilaksanakan untuk
mengendalikan ketidakseragaman bahan yang dibawa ke lokasi pekerjaan. Pengujian
lebih lanjut harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

d) Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan harus secara rutin diperiksa.
Pengujian harus dilakukan pada seluruh kedalaman lapis tersebut pada lokasi yang
ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan.

Agregat untuk lapis pondasi harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung atau
bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki, harus memenuhi ketentuan gradasi yang telah
ditentukan.

11 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

Lapis Pondasi Agregat harus diangkut, dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode
yang disetujui yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus.
Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang
bergradasi baik.

Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar
agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm, kecuali
diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.

Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan
menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimum
modifikasi (modified) seperti yang ditentukan.

Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 1,5 % di
bawah kadar air optimum sampai 1,5 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air
optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum modifikasi
(modified) yang ditentukan.

Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke
arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang ber”super elevasi”,
penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke
bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda
mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.
Bahan sepanjang kerb, tembok, dan tempat-tempat yang tak terjangkau tandem roller
harus dipadatkan dengan timbris mekanis atau alat pemadat lainnya yang disetujui

Tahapan – tahapan pekerjaan penghamparan :


1. Aggregat dinaikan kedalam Dump Truck dengan menggunakan Excavator dilokasi
Quary.
2. Aggregat diangkut dari Quary eklokasi proyek dengan menggunakan Dump Truck.
3. Aggregat dihampar dilokasi yang telah ditentukan dengan manual atau tenaga manusia
untuk perapihan.
4. Aggregar disiram air dengan menggunakan Water Tank sehingga mencapai kadar air
yang mencukupi.
5. Pemadatan dilaksanakan dengan memakai mesin pemadat.
6. Untuk pengetesan kepadatan dilapangan dengan metode Sand Cone sesuai spesifikasi.

12 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

7. Apabila kualitas sudah memenuhi syarat lebih besar atau sama dengan 95 % kepadatan
kering maksimum, maka kembali diulang langkah pertama sampai dengan batas elevasi
yang telah ditentukan.

8. PEKERJAAN BETON K250


Penyedia Jasa akan memastikan lokasi pengecoran bebas dari resiko terkena air hujan
dengan memasang tenda seperlunya. Direksi Pekerjaan berhak menunda pengecoran
sebelum tenda terpasang dengan benar. Penyedia Jasa juga harus memastikan lokasi
pengecoran bebas dari resiko terkena air pasang atau muka air tanah dengan penanganan
seperlunya.
Tanah harus dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya harus dipangkas
secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Seluruh kotoran tanah yang lepas harus
dibuang sebelum pengecoran beton.
Acuan dapat dibuat dari kayu atau baja dengan sambungan yang kedap dan kaku untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan.
Untuk permukaan akhir struktur yang tidak terekspos dapat digunakan kayu yang tidak
diserut permukaannya. Sedangkan untuk permukaan akhir yang terekspos harus digunakan
kayu yang mempunyai permukaan yang rata. Seluruh sudut-sudut tajam acuan harus
ditumpulkan.

Acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dibongkar tanpa merusak permukaan
beton dengan memberikan pelumas (oil form).
Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton yang
telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
Bidang-bidang beton lama yang akan disambung dengan beton baru yang akan dicor, harus
terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang lepas dan rapuh dan
dilapisi dengan bonding agent yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Dalam waktu 24 jam setelah pengecoran permukaan pekerjaan beton, tidak boleh ada air
yang mengalir di atasnya. Untuk perawatan dengan pemberian air di atas permukaan,
dapat dilakukan sebelum 24 jam setelah pengecoran dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan.

Apabila dilakukan pengecoran beton yang menggunakan pompa beton dari alat Ready Mix,
maka perlu diperhatikan kapasitas, daya pemompaan, kelecakan beton untuk
mendapatkan hasil pengecoran yang sesuai dengan ketentuan.

13 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

Posisi alat penggetar mekanis yang digunakan untuk memadatkan beton di dalam acuan
harus vertikal sedemikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai kedalaman 10 cm dari
dasar beton yang baru dicor sehingga menghasilkan kepadatan yang menyeluruh pada
bagian tersebut. Apabila alat penggetar tersebut akan digunakan pada posisi yang lain
maka, alat tersebut harus ditarik secara perlahan dan dimasukkan kembali pada posisi lain
dengan jarak tidak lebih dari 45 cm. Alat penggetar tidak boleh berada pada suatu titik
lebih dari 15 detik atau permukaan beton sudah mengkilap.
Penyedia Jasa harus menyediakan pekerja dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
kemungkinan adanya sambungan pelaksanaan tambahan bilamana pekerjaan terpaksa
mendadak harus dihentikan akibat hujan atau terhentinya pemasokan beton atau
penghentian pekerjaan oleh Direksi Pekerjaan.

Atas persetujuan Direksi Pekerjaan, bonding agent yang dapat digunakan untuk pelekatan
pada sambungan pelaksanaan dan cara pelaksanaannya harus sesuai dengan petunjuk
pabrik pembuatnya.
Pada lingkungan air asin atau korosif, sambungan pelaksanaan tidak diperkenankan berada
pada 75 cm di bawah muka air terendah atau 75 cm di atas muka air tertinggi kecuali
ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Bilamana Direksi Pekerjaan menyetujui pengisian lubang besar akibat keropos, pekerjaan
harus dipahat sampai ke bagian yang utuh (sound), membentuk permukaan yang tegak
lurus terhadap permukaan beton. Lubang harus dibasahi dengan air dan adukan pasta
(semen dan air, tanpa pasir) harus dioleskan pada permukaan lubang. Selanjutnya lubang
harus diisi dengan adukan yang kental yang terdiri dari satu bagian semen dan dua bagian
pasir dan dipadatkan. Adukan tersebut harus dibuat dan didiamkan sekira 30 menit
sebelum dipakai agar dicapai penyusutan awal, kecuali digunakan jenis semen tidak susut
(non shrinkage cement).
Permukaan beton yang digunakan langsung sebagai lapis aus harus dirawat setelah
permukaannya mulai mengeras (sebelum terjadi retak susut basah) dengan ditutupi oleh
lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling sedikit selama 21 hari.
Beton semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang tinggi, harus dibasahi sampai kuat
tekannya mencapai 70 % dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari.
Perawatan yang dilakukan dengan tetap mempertahankan cetakan sebagai dinding
penahan pada tempatnya selama waktu yang diperlukan beton dalam masa perawatan.

14 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

9. BAJA TULANGAN BJ 32 ULIR

Pengajuan Kesiapan Kerja


Sebelum memesan bahan, seluruh daftar pesanan dan diagram pembengkokan harus
disediakan oleh Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan, dan tidak
ada bahan yang boleh dipesan sebelum daftar tersebut serta diagram pembengkokan
disetujui.
Sebelum memulai pekerjaan baja tulangan, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi
Pekerjaan daftar yang disahkan pabrik baja yang memberikan berat satuan nominal dalam
kilogram untuk setiap ukuran dan mutu baja tulangan atau anyaman baja dilas yang akan
digunakan dalam pekerjaan.
Persetujuan atas daftar pesanan dan diagram pembengkokan dalam segala hal tidak
membebaskan Kontraktor atas tanggung jawabnya untuk memastikan ketelitian dari daftar
dan diagram tersebut. Revisi bahan yang disediakan sesuai dengan daftar dan diagram, untuk
memenuhi rancangan dalam Gambar.
Kontraktor akan menyediakan fasilitas di tempat kerja untuk pemotongan dan pembengkokan
tulangan, baik jika melakukan pemesanan tulangan yang telah dibengkokan maupun tidak,
dan harus menyediakan persediaan (stok) batang lurus yang cukup di tempat, untuk
pembengkokan sebagaimana yang diperlukan dalam memperbaiki kesalahan atau kelalaian.

10. PEMBUATAN DAN PENEMPATAN


Pembengkokan
Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus dibengkokkan
secara dingin dan sesuai dengan prosedur ACI 315, menggunakan batang yang pada awalnya
lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila
pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan
pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah
banyak.

Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkok-kan dengan
mesin pembengkok.

15 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

Penempatan dan Pengikatan


Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi
atau merusak pelekatan dengan beton.

Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebu-tuhan selimut
beton minimum yang disyaratkan atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak
tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup)
terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.

Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada
Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar,
tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan
yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak
terjadi pada penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan
tarik minimum.

Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih
minimum haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada
ujungnya.

Pengelasan pada baja tulangan tidak diperkenankan, terkecuali terinci dalam Gambar atau
secara khusus diijinkan oleh Direksi Pekerjaan secara tertulis. Bilamana Direksi Pekerjaan
menyetujui pengelasan untuk sambungan, maka sambungan dalam hal ini adalah sambungan
dengan panjang penyaluran penuh yang memenuhi ketentuan dari AWS D 2.0. Pendinginan
terhadap pengelasan dengan air tidak diperkenankan.

Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga tidak
akan terekspos.

Anyaman baja tulangan yang dilas harus dipasang sepanjang mungkin, dengan bagian
tumpang tindih dalam sambungan paling sedikit satu kali jarak anyaman. Anyaman harus

16 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

dipotong untuk mengikuti bentuk pada kerb dan bukaan, dan harus dihentikan pada
sambungan antara pelat.

Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama, maka
seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen dan
air saja).

Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk memikul
perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban
konstruksi lainnya.

11. PEKERJAAN KERB DAN PAVING EKSPOSE

Lokasi yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dibersihkan dan digali sampai bentuk dan
kedalaman yang diperlukan, dan landasan kerb ini harus dipadatkan sampai suatu
permukaan yang rata. Semua bahan yang lunak dan tidak sesuai harus dibuang dan diganti
dengan bahan yang memenuhi serta harus ipadatkan sampai merata. Semua pekerjaan ini
harus sesuai dengan semua ketentuan yang disyaratkan. Kerb harus dipasang dengan teliti
sesuai dengan detil, garis dan elevasi yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Setiap kerb yang akan dipasang pada suatu kurva dengan radius kurang dari 20 meter harus
dibuat dengan menggunakan cetakan lengkung atau unit-unit pracetak yang melengkung.
Unit-unit kerb dan jenis-jenis pracetak lainnya harus dipasang dengan sambungan yang
serapat mungkin.

Setelah suatu pekerjaan beton yang dicor di tempat mengeras dan unit-unit kerb telah
dipasang sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, maka setiap lubang
galian yang tersisa harus ditimbun kembali dengan bahan yang disetujui. Bahan ini harus
diisi dan dipadatkan sampai merata dalam lapisan-lapisan yang tidak melebihi ketebalan
15 cm. Semua celah di antara kerb baru dan tepi perkerasan yang ada harus diisi kembali
dengan jenis campuran aspal yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan, kecuali dalam Gambar
telah ditunjukkan dengan jelas bahwa pengisian kembali ini tidak diperlukan.

Bilamana jalan masuk kendaraan yang memotong trotoar diperlukan, maka sebagian unit-
unit kerb harus dibentuk khusus atau dipasang lebih rendah dengan peralihan yang cukup

17 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

landai sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar, atau sebagaimana diperintahkan oleh


Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa harus menyediakan bahan kerb tersebut dan
melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerjaan.

PEKERJAAN ASPAL

Sesaat sebelum penghamparan, permukaan yang akan dihampar harus dibersihkan


dari bahan yang lepas dan yang tidak dikehendaki dengan sapu mekanis ( power
broom ) dan compressor yang dibantu dengan cara manual bila diperlukan. Lapis
Perekat ( tack coat ) atau Lapis Resap Ikat ( prime coat ) harus diterapkan sesuai
dengan ketentuan.
Bilamana terjadi segregasi, koyakan atau alur pada permukaan, maka alat penghampar
harus dihentikan dan tidak boleh dijalankan lagi sampai penyebabnya telah ditemukan
dan diperbaiki. Butiran kasar tidak boleh ditaburkan di atas permukaan yang dihampar
dan penaburan tidak boleh dilakukan tiatas permukaan hamparan yang telah rapi.
Harus diperhatikan agar campuran tidak terkumpul dan mendingin pada tepi-tepi
penampung alat penghampar atau tempat lainnya.
Bilamana menggilas sambungan memanjang, alat pemadat untuk penggilasan awal
harus terlebih dahulu menggilas lajur yang telah dihampar sebelumnya sehingga tidak
lebih dari 15 cm dari lebar roda penggilas yang menggilas tepi sambungan yang
belum dipadatkan. Penggilasan dengan lintasan yang berurutan harus dilanjutkan
dengan menggeser posisi alat pemadat sedikit demi sedikit melewati sambungan,
sampai tercapainya sambungan yang dipadatkan dengan rapi.
Kecepatan alat pemadat tidak boleh melebihi 4 km / jam untuk roda baja dan 10 km /
jam untuk roda karet dan harus selalu dijaga rendah sehingga tidak mengakibatkan
bergesernya campuran panas tersebut. Garis, kecepatan dan arah penggilasan tidak
boleh diubah secara tiba-tiba atau dengan cara yang menyebabkan terdorong,
terbentuknya bekas gilasan campuran aspal.
Peralatan berat atau alat pemadat tidak diijinkan berada di atas permukaan yang baru
selesai dikerjakan, sampai seluruh permukaan tersebut dingin.
Bahan bakar yang tumpah atau tercecer dari kendaraan atau perlengkapan yang
digunakan oleh Penyedia Jasa diatas perkerasan yang sedang dikerjakan, dapat
menjadi alasan dilakukannya pembongkaran dan perbaikan oleh Penyedia Jasa atas

18 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

perkerasan yang terkontaminasi, selanjutnya semua biaya pekerjaaan perbaikan ini


menjadi beban Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus mencegah agar tidak terjadi
ceceran aspal di atas permukaan perkerasan.
Sewaktu permukaan sedang dipadatkan dan diselesaikan, Penyedia Jasa harus
memangkas tepi perkerasan agar bergaris rapi. Setiap hamparan yang berlebihan, dan
sambungan memanjang dan melintang harus dipotong tegak lurus setelah penggilasan
akhir, dan dibuang oleh Penyedia Jasa di luar daerah milik jalan yang lokasinya
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Perbaikan pada campuran aspal yang tidak memenuhi ketentuan lokasi dengan tebal
atau kepadatan yang kurang dari yang disyaratkan, juga lokasi yang tidak memenuhi
ketentuan dalam segi lainnya, tidak akan dibayar sampai diperbaiki oleh Penyedia
Jasa seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Perbaikan dapat meliputi
pembongkaran dan penggantian, penambahan lapisan "Campuran Aspal" harus
mengindahkan tebal lapis minimum dan/atau tindakan lain yang dianggap perlu oleh
Direksi Pekerjaan. Bila perbaikan telah diperintahkan maka jumlah volume yang
diukur untuk pembayaran haruslah volume yang seharusnya dibayar bila pekerjaan
aslinya dapat diterima. Tidak ada pembayaran tambahan yang akan dilakukan untuk
pekerjaan atau volume tambahan yang diperlukan untuk perbaikan.

BETON READYMIX K350 U/ ABUTMENT

Penggalian atau penimbunan kembali pondasi untuk pekerjaan beton harus sesuai
dengan ketentuan dan sesuai dengan yang diintruksikan Direksi Pekerjaan
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan benda lain yang
diperlukan harus sudah terpasang.
Lokasi pengecoran harus bebas dari resiko terkena air hujan atau muka air tanah
dengan penanganan seperlunya.
Acuan dari tanah harus dibentuk dari galian, dan sisi-sisi samping serta dasarnya
harus dipangkas secara manual sesuai dimensi yang diperlukan. Acuan dapat pula
dibuat dari kayu atau baja dengan sambungan yang kedap dan kaku untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan
perawatan.

19 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

Sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau diolesi
pelumas di sisi dalamnya yang tidak meninggalkan bekas.
Pengecoran beton harus berkesinambungan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
pelaksanaan (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai
pekerjaan selesai.
Pelaksanaan pengecoran beton harus sedemikian rupa sehingga tidak terjadi segregasi
antara agregat kasar dan agregat halus dari campuran.
Tinggi jatuh bebas beton ke dalam cetakan tidak boleh lebih dari 150 cm. Beton tidak
boleh dicor langsung ke dalam air.
Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton
yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton yang
baru.
Apabila dilakukan pengecoran beton yang menggunakan pompa beton dari alat Ready
Mix, maka perlu diperhatikan kapasitas, daya pemompaan, kelecakan beton untuk
mendapatkan hasil pengecoran yang sesuai dengan ketentuan.
Beton yang sudah terhampar harus dipadatkan dengan menngunakan alat penggetar
mekanis. Bilamana diperlukan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, penggetaran
harus disertai penusukan secara manual dengan alat yang cocok untuk menjamin
kepadatan yang tepat dan memadai.
Lama penggetaran harus dibatasi, agar tidak terjadi segregasi pada hasil pemadatan
yang diperlukan.
Pemadatan beton harus sudah selesai sebelum terjadi waktu ikat awal (initial setting).
Bagian atas pelat, kerb, permukaan trotoar, dan permukaan horisontal lainnya
sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, harus digaru dengan mistar
bersudut untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang diperlukan segera setelah
pengecoran beton dan harus diselesaikan secara manual sampai rata dengan
menggerakkan perata kayu secara memanjang dan melintang, atau dengan cara lain
yang sesuai sebelum beton mulai mengeras.
Perataan permukaan horisontal harus sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan,
atau cara lain sebelum beton mulai mengeras.
Beton harus dijaga agar kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan
diperoleh temperatur yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin
hidrasi yang sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.

20 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

Perawatan harus segera dimulai setelah beton mulai mengeras (sebelum terjadi retak
susut basah) dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air.
Lembaran bahan penyerap air ini yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit
7 hari. Semua bahan perawatan atau lembaran bahan penyerap air harus menempel
pada permukaan yang dirawat.

Masa Pemeliharaan Pembangunan Jalan Maulana Hasanudin selama 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender

Tangerang, 09 April 2011


PT. SINAR SERANG

MUMU MAULUDIN, SE
Direktur U

21 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

METODE
KESELAMATAN KERJA

22 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

METODE KESELAMATAN KERJA

KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN MAULANA HASANUDIN


LOKASI : KECAMATAN CIPONDOH

I. URAIAN UMUM
Yang dimaksud dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalaA Perlindungan
yang diberikan oleh setiap perusahaan kepada seluruh pekerja atau yang bekerja
pads sebuah perushaan baik itu Industri, Penyedia Jasa/Barang clan Pemasok atau
Produsen.

Dalam Lingkup Perusahaan Jasa terutama Jasa Konstruksi, Keselamatan can


Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal pokok atau utama, hal ini dikarenakan mengingat
v
dunia konstruksi sangat peka atau rawan terjadinya kecelakaan baik itu sebelum,
seclang ataupun setelah pelaksanaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat
erat kaitannya dalam pelaksanaan suatu pekerj aan/proyek. Sebab apabila hal
tersebut tidak dilaksanakan atau terabaikan oleh perusahaan tersebut maka
akan berakibat sangat fatal serta dapat mengganggu progam atau jadwal/rencana
kerja dari proyek tersebut.

Untuk menerapkan program atau metode pelaksanaan tersebut kami selaku penyedia
jasa kontruksi, sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 86
dan Pasal 87 yang berbunyi :
Pasal 86 :
1. Setiap Pekerja / Buruh mempunyai hak memperoleh perlindungan atas
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Moral dan Kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama
2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan clan kesehatan kerja

3. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan 2 dilaksanakan


sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

23 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

Pasal 87 :

1. Setiap perusahaan wajib menerapkan system manajemen keselamatan dan


kesehatan kerja Yang terintegrasi dengan system manajemen perusahaan,
2. Ketentuan mengenai penerapan system manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pads ayat 1 diatur dengan peraturan
pemerintah.

Kami selaku Perusahaan Jasa Konstruksi telah menerapkan metode keselamatan


kerja dalam suatu proyek, hal ini diterapkan guna memperkecil kemungkinan
terjadinya kecelakaan dalam melaksanaan pekerjaan serta memperlancar proses
pekerjaan agar dapat sesuai terget yang telah ditetapkan oleh direksi.

11. ALAT DAN PERLENGKAPAN KESELAMATAN KERJA


Dalam setiap pelaksanaan suatu pekerjaan, sesuai dengan manajemen kesalamatan
clan kesehatan kerja yang merupakan salah satu tugas pokok seorang Site
Engineer juga Project Manager wajib menerapkan metode tersebut yang secara
langsung tersebut juga dalam Prosedur Pengendalian Mutu. Untuk itu kami telah
menyiapkan semua kabutuhan atau kelengkapan keselamatan dalam kerja. Alat
Perlengkapan Keselamatan kerja dimaksud meliputi :

a. Rambu – rambu pengaman


Rambu – rambu keselamatan terdiri rambu-rambu atau papan peringatan clan
batas / garis wilayah untuk penggunan alat-alat atau periengkapan keselamatan
atau keamanan kerja.
b. Alat Keamanan
Alat keamanan terdiri dari perlengkapan keamanan ( perlengkapan skuriti,
Handy talky, senter, dll)

c. Alat Perlengkapan Keselamatan


Alat keselamatan terdiri dari perlengkapan keselamatan ( helm, sepatu
pelindung. Sarung Langan, sarung lengan, kaca mats , masker, sabuk
keselamatan d1l)

24 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

d. Gambar berikut ini adalah symbol-symbol pemberitahuan keselamatan ;

25 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

pengelola proyek juga memberi petunjuk praktis bergambar bagi pekerjanya. Jadi bagi
pekerja yang sehat, dan patuh, mestinya paham yang sebaiknya dilakukan.

26 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

27 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

III. METODE KESELAMATAN KERJA

Manajemen kesalamatan clan kesehatan kerja meliputi Site Engineer atau Project
Manager dalam hal ini selaku I~impinan dalam suatu pekerjaan atau proyek
wajib memberikan pengarahan atau mensosialisakan program K3 kepada
seluruh personel yang terkait dalam suatu proyek dimaksud. Guna lebih
mengefektifkan program tersebut Manajemen membfat suatu peraturan yang
telah disepakati oleh Pihak Perusahaan. Tenaga Kerja clan Direksi Berta wajib
dipatuhi oleh seluruh pihak yang terkait jugs pads tamu atau tim pemeriksa dari
pihak direksi. Apabila dari unsur-unsur tersebut mengabaikan baik sengaja
ataupun tidak disengaja. Manajemen akan mengenakan sanksi sesuai dengan
kesepakatan yang telah sepakati tersebut.

Pihak manajemen wajib mengibarkan benders K3 clikantor direksi, gudang


workshop yang terclapat diarea proyek/lokasi pekerja.

Pihak manajemen membuat atau mempersiapkan rambu-rambu atau garis batas


wilayah berbahaya atau wilayah wajib menggunakan alat-alat keselamatan
pads setiap titik yang dianggap perlu menggunakan alat-alat kesehatan tersebut.

Pihak Manajemen wajib membuat poster atau gambar cars penggunaan alat -
alat keselamatan tersebut.

Pihak manajemen menyiapkan alat-alat keselamatan kerja baik untuk personel


yang bekerja, manajemen proyek, direksi atau tamu clan tim penilai pekerjaan

Pihak Manajemen menunjuk seorang atau Tim Pengawas Keselamatan


(Safety Patrol) guns memeriksa dan mengawasi seluruh lokasi/titik/wilayah yang
dianggap berbahaya dan memeriksa dan mengawasi seluruh personel yang berada
pads wilayah/lokasi/area proyek.

28 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

Setiap/seluruh orang yang akan memasuki wilayah proyek wajib melaporkan


kepada bagian keamanan proyek atau manajemen keselamatan kerja.

Tangerang, 09 April 2011


PT. SINAR SERANG

MUMU MAULUDIN, SE
Direktur Utama

29 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

MANAJEMEN MUTU

30 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

MANAJEMEN MUTU

KEGIATAN : PEMBANGUNAN JALAN MAULANA HASANUDIN


LOKASI : KECAMATAN CIPONDOH

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Sebagai usaha agar pelaksana konstruksi dapat berjalan terarah di susun jadwal
pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Walaupun ketika
mengajukan penawaran kontraktor telah melampirkan Rencana Pelaksanaan Pekerjaan,
namun mulainya pelaksanaan pekerjaan belum di tentukan, oleh sebab itu perlu di
sesuaikan kembali dan sekaligus dilengkapi agar jadwal baru tersebut dapat terhitung
mulai dari masa pelaksanaan, terinci dan dapat dengan mudah dipahami.

Untuk menyamakan persepsi tentang isi dokumen kontrak kami telah mempelajari
isi dokumen kontrak secara mendalam untuk dimanifestasikan / diterapkan dalam
pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini kami membuat langkah - langkah kerja yang sistimatis
dengan prosedur kerja yang jelas, sehingga apa yang akan dilaksanakan dapat berjalan
dengan baik dan mencapai sasaran yang diinginkan, prosedur dan langkah langkah ini di
susun menjadi satu buku yang disebut MANAGEMENT MUTU

1.2 Maksud dan Tujuan Managemen Mutu

Adapun maksud Managemen Mutu ini di sajikan untuk menjadi acuan Pelaksana
kami dilapangan agar dalam proses Pelaksanaan Pekerjaan baik teknis maupun
administrasi sampai pada pembayaran pekerjaan ini, dapat berjalan terarah, efektif
dan efesien, dengan langkah-langkah ini diharapkan akan dapat dilaksanakan pekerjaan
dengan produksi baik serta memenuhi spesifikasi.
Tujuan dari Managemen Mutu ini adalah agar memenuhi sasaran yang dinginkan yaitu mutu
pekerjaan yang baik tepat waktu dan kami sebagai pelaksana m endapat keuntungan
dari pelaksanaan pekerjaan.

31 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

BAB II
RENCANA PENYELESAIAN PEKERJAAN

Kami sebagai Kontraktor akan membuat daftar susunan Staff, Peralatan yang akan dipakai
sebagai pelaksanaan konsrtuksi, setelah lengkap kemudian membuat Schedule
Mobilisasi Personil dan Peralatan hingga lengkap minimal sesuai dengan Bill of Quantity
yang terdapat pada daftar personil yang kami ajukan pada penawaran ini.

Sebagai langkah awal, Project Manager menyusun Staff Administrasi untuk Kantor
Lapangan, dan menyusun rencana kerja untuk Pekerjaan Persiapan pelaksanaan
konstruksi, selanjutnya kami sebagai pelaksanan mengadakan Contractor's temporary
fasilities, Electrical system, Water supply system, T, Laboratory, Workshop, Motor
Pools, Store, Staft Quarter, Labour Camp, yang terjadwal sehingga lengkap.

dengan pengadaan fasilitas tersebut diatas dilakukan juga Joint survey


(Contracotor, Consultant dan Direksi), untuk mengadakan Mutual Check rencana
pekerjaan pada kondisi Nol Persen.

Dari hasil ini keluarlah Construction Drawing yang akan dipakai sebagai gambar
untuk dilaksanakan yang tentu dapat juga mcngalami perubahan dari Design Asli
menjadi gambar rencana pelaksanaan yang baru ( Revisi ), gambar ini mendapat
persetujuan Direksi.

Dalam pengadaan / pernbuatan untuk pekerjaan persiapan kontraktor membuat Program


kerja Untuk dua bulan kedepan yang terperinci, setiap hari kalender sehingga akan
menggambarkan progress bulanan, progress ini mengacu atau berpedoman pada Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi secara keseluruhan (Time Schedule), disamping itu
kontraktor akan menyiapkan dan membuat daftar Rencana Pekerjaan sesuai dengan Jenis
pekerjaan dan sub item pekerjaan yang disesuai dengan kontrak, sehinga tergambar secara
lengkap.

Time Schedule disusun sesuai dengan jadwal dalam penawaran yang di sesuaikan
dengan kondisi lapangan yaitu memperhatikan prosedur dan langkah-langkah pelaksanaan
pekerjaan. Untuk membuat lebih efektif dan efesien baik langkah maupun biaya
transportasi pelaksanaan dan material.

Sampai selesai 100 % dan akan di serah terimakan (PHO) untuk seterusnya baru

32 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

dilaksanakan pekerjaan.

Sebagai gambaran dapat kami berikan Time schedule yang telah di susun sesuai dengan
item pekerjaan yang terdapat dalam Bill of Quantity dari dokumen penawaran , kami
berikan pada Time Schedule (Construction Schedule) pada lembar berikut.

II.1 Prosedur Kerja

Sebagai usaha untuk mencapai pelaksanaan pekerjaan yang efectif dan efesien maka kami
menuangkan langkah-langkah / sistimatika yang jelas pada proses pelaksanaan
pekerjaan proyek Pembangunan Jalan Maulana Hasanudin, langkah ini untuk ditaati oleh
pelaksana lapangan, sehingga mencapai sasaran yang diinginkan pada pelaksaanan proyek
nanti, adapun prosedur tersebut sebagai berikut :
1. General work.
2. Construction work.

1. General work
1.a General Prosedur
1.b Material Procurement.
1.c Quality Control and Testing
1.d Progress Control
1.e Safety Control and Accident prevention
1.f Environmental consideration.

1.a Pendahuluan / Metode Kerja

1. Setelah SPMK di terima, maka kontraktor membuat Jadwal Mobilisasi


Personil, peralatan sampai lengkap dan bahan, dan secara konsekwen personil
tersebut sesuai dengan daftar personil yang telah di evaluasi pada dokumen
kontrak, kecuali personil tersebut telah di tempatkan pada proyek yang lain,
maka dikirim personil pengganti yang telah dapat persetujuan Direksi.

2. Segera setelah Personil lapangan di mobilisasi, mereka akan rnenyusun Jadwal


Kerja (Construction Schedule) seperti tersebut diatas, dengan jangka waktu
yang telah ditentukan adalah 180 (Seratus Delapan Piduh ) Hari Kalender, schedule
in disetujui oleh Konsultan dan Direksi.

33 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

3. Pelaksanaan Pekerjaan berpedoman pada Jadwal Pelaksanan Pekerjaan tersebut


diatas, agar lebih efectif maka disusun program kerja kontraktor untuk satu
sampai dua bulan yang akan datang secara terinci setiap Hari, dan setiap Minggu,
sehingga Pengendalian Mutu, Quality Control dari proses / atau progress
mingguan akan sangat jelas tergambar dan semua aktifitas kontraktor
termasuk juga jadwal pertemuan, rapat koordinasi dilapangan jelas tercantum
tanggal rencana pelaksanaannya.

4. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai terlebih dahulu diadakan Rapat


Prakonstruksi (Preconstruction Meeting), Pada hal ini kontraktor diminta
membawa Rencana Pelaksanaan Pekerjaan dan menyampaikan program
yang telah disusun sesuai langkah-langkah dan prosedur tersebut diatas,
pada pertemuan ini juga membahas metode pelaksanaan dimana kami diminta
untuk mengajukan persepsi terhadap Item pekerjaan dan atau pasal / ayat yang
tertuang dalam dokumen kontrak yang telah di perlaJari dan evaluasi, sehingga
satu persepsi dalam penafsiranya.

5. Setup proyek mempunyai lingkungan / iklim yang spesifik, untuk itu kami
akan membuat methode Pelaksanaan yang disesuaikan dengan kondisi lapangan,
sehingga pelaksanaan dapat berjalan efelctif, mungkin kontraktor akan mengadakan
pekerjaan persiapan atau tambahan yang tidak tertuang pada dokumen kontrak,
tertapi untuk dapat lebih efectif dan menghindari rintangan di kemudian hari,
maka item ini diadakan terlebih dahulu sehingga diharapkan untuk seterusnya
dapat berjalan lancar, diantaranya adalah Sosialisasi Pelaksanaan Proyek.

6. Tahap awal pelaksanaan, setelah menyusun program kerja maka, diadakan


Joint Survey, pelaksanaan join survey ini sangat tergantung pada kesiapan dan
koordinasi yang sinergi antara kontraktor, konsultan dan Direksi, sehingga apa yang
tertuang pada Dokumen kontrak, khusunya Bill of Quantity (BOQ) dapat
memenuhi maksud dan tujuan proyek.

7. Kegiatan Joint Survey ini, akan menghasilkan / mengeluarkan Gambar -


gambar konstruksi, gambar detail dan dimensi-dimensinya serta kalkulasi volume
pekerjaan, sebagai gambaran kondisi lapangan sebelum di kerjakan atau pada
kondisi Nol (0) persen.

34 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

8. Perhitungan awal akhirnya akan menjadi acuan pada pelaksanaan, sehingga jika
terdapat perbedaan dengan isi dokumen kontrak maka diterbitkan perubahan
kontrak (Addendum), yang nantinya dipakai sebagai dasar pelaksanaan.

9. Untuk melengkapi atau membuat dasar perubahan tersebut adalah


berdasarkan kebutuhan dilapangan, kontraktor mengajukan Request yang
dilengkapi dengan Gambar-gambar, gambar kerja, gambar detail, ukuran-
ukurannya jika perlu Photo dokumentasi, pengadaan material dan lain - lain
yang telah dipelajari di evaluasi oleh Direksi sehingga direksi akan menerbitkan
Berita Acara Persetujuan atau Instruksi untuk dilaksanakan.

10. Jika dalam penilaian direksi masih terdapat kekurangan pada request yang diajukan
kontraktor maka Direksi akan memberikan arahan dan petunjuk atau catatan agar
hasil pelaksanaan pekerjaan dapat mencapai Mutu yang diinginkan.

11. Prosedur pelaksanaan yang di tuangkan dalam Rencana Mutu Kontrak ini
adalah gambaran langkah pelaksanaan kerja tiap Item Pekerjaan, sehingga tiap
tahap dilalui sesuai betul dengan butir-butir yang ada dalam dokumen kontrak /
Spesifikasi yang diterima kontraktor.

1.b Pengadaan Material

Pengadaan material yang dibutuhkan pada pelaksanaan dilakukan dengan prosedur


sebagai berikut :
Quarry dan Borrow Area.
Penentuan pengambilan Bahan ini ditentukan dengan batasan hauling yang
telah dituangkan pada BOQ, prosedur pengambilan dapat diterangkan dengan tiga langkah
:Explorasi,
1. Deliveri (Pengiriman) / pengangkutan
2. Penyimpanan (Storage)

Explorasi, dimaksud disini adalah kotntraktor dapat membebaskan tanah yang mempunya:
deposit material dan di ambil contohnya jika menurut hasil test laboratorium memenuhi
spesifikasi atau dengan membeli material yang telah dimuat diatas Dump truck dan terima
di tempat.

35 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

Deliveri (Pengiriman), disini adalah membawa material dari lokasi Quarry / Borrow
Area ke lokasi pekerjaan, untuk lokasi tidak ada akses jalan, maka dibongkar pada
lokasi di tempat excavator untuk memuat kembali ke armada angkut yang lebih kecil,
sedangkan material yang tidak habis satu hari produksi atau bersifat explosive,
flameble dan korosif serta konsleting, maka perlu penanganan yang terlindung dan
ditempatkan dalam gudang tertutup atau jauh dari factor-faktor penyulut kebakaran.
Dalam hal ini kita masukkan pada prosedur keselamatan kerja.

Saat pelaksanaan nanti, semua bahan yang akan dipakai tersebut, diambil contohnya laic
tes dan dibuat Job Mix Formula, agar dalam pelaksanaan yang memakai bahan terse
telah memiliki langkah perlakuan yang telah disetujui oleh direksi.

l.c Quality Control dan Testing

Seperti yang kami uraikan diatas, untuk pelaksanaan Quality Control dan testing, akan
melakukan inspeksi Lapangan dan Laboratorium Rental dilakukan selama masa konstruksi
untuk pengujian material Contoh dan pembuatan Job mix formula, serta untuk
Quality Control berkala atau periodik kita akan mengadakan peralatan Laboratorium di
lapang khusus pengadaan peralatan Laboratorium di lapangan yang akan di beli atau
rental maka harus terlebih dahulu mengajukan request dan atau dengan peninjauan
inspeksi oleh direksi, dan direksi akan memberikan rekomendasi / berita acara
persetujuan untuk laksanakan.

1.d Progress Control.

Untuk pengontrolan progress, maka setiap bulan disiapkan program kerja yang terperi
setiap hari kerja selama dua bulan seperti tersebut diatas, sehingga dapat
disiapkan pekerjaan persiapan dan pengadaan material yang akan dipakai pada program
bulan depan. Program ini dapat memonitor aktifitas selama satu bulan dan
progress ini akan memperlihatkan prestasi pekerjaan setiap bulan, disamping itu
setiap minggu atau sec periodik diadakan rapat koordinasi agar semua permasalahan
dilapangan dan lain-lain dapat dipecahkan dengan persetujuan direksi dan konsultan.

36 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

1.e Safety Control and Acciden Prevention.

Sebagai langkah pelaksanaan pekerjaan yang terprogram maka kita selalu


membuat rencana dan prosedur kerja yang sedemikian rupa agar dalam segala hat
terhindar dari kecelakaan kerja (tindakan preventif) serta situasi tempat kerja yang
sehat (lingkungan ) serta memberi petunjuk cara kerja yang balk sehingga tidak
menimbuikan dampak, yang baru terasa setelah pekerjaan bejalan beberapa saat.

Disamping dari tindakan tersebut diatas kami juga melaksanakan program Asuransi tenaga
kerja yang akan dibayar nanti ketika pelaksanaan pekerjaan dan personil telah di
mobilisasi ke lapangan pekerjaan, sedangkan untuk bangunan yang di rehabilitasi atau di
bangun juga akan disiapkan program asuransi jika itu dipandang perlu.

2. Construction work

Adapun Langkah Kerja tiap Item pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan pekerjan
tersebut, disini dapat kami sampaikan tiga langkah pekerjaan :

1. Design Drawing.
2. Earth Works.
3. Structure Works.

1. Design Drawing.

Design Drawing yang diterima dari dokumen Tender adalah , sebagai acuan
untuk mengajukan penawaran, maka setelah diadakan joint survey perlu dibuat
Construction Drawing yang disiapkan oleh Konsultant bersama kontraktor dan di setujui
oleh Direksi, Gambar-gambar ini meneakup gambar design, detail-detail dan ukuran
ukurannya lengkap begitu juga gambar pelengkap untuk pekerjaan persiapan, serta
Bekistingnya dilengkapi dengan methode kerja yang di setujui oleh Direksi.

2. Earth works

Earth works dimaksud disini adalah semua pelaksanaan pekerjaan tanah, dalam hal ini
langkah-langkah kerja untuk pelaksanaan dimulai dari petaksanaan survey borrow
area, request pengambilan contoh tanah untuk di tes Laboratorium dan penentuan harga
dan atau dengan pemilihan jarak angkut/ hauling borrow area yang akan diambil.
Langkah kerja ini disesuaikan dengan pekerjaan tanah itu sendiri yaitu : untuk
pekerjaan Galian Tanah dan Timbunan

37 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

3. Structure works

Structure works, adalah pelaksanaan pekerjaan untuk struktur bangunan dan lebih
khusus pada pekerjaan Pasangan Batu, beton bertulang, pada langkah ini
prosedur kerjanya adalah mulai dari pengadaan material, pengiriman dan
penyimpanan material serta langkah pelaksanaannya.

Khusus pekerjaan pembesian dan pabrikasi, perlu disampaikan gambar-gambar kerja


dan peninjauan pada workshop atau bengkel konstruksi sehingga barang
barang yang diproduksi benar telah memenuhi standard mute yang di inginkan,
sedangkan pemasangan di lapangan benar-benar di control agar sesuai dengan
design yang telah disetujui. Jika ada material atau produksi yang carat atau tidak
memenuhi syarat maka barang tersebut harus di ganti tidak boleh ada dilapangan,
sehingga terhindar dari kesalahan dalam pengambilan oleh pekerja

Pengadaan material pelengkap yang lain diinformasikan dengan Brosur yang


dilengkapi dengan Contoh barang, kecuali material Beton seperti Pasir, Kerikil
dan Split, maka material ini harus lolos tes laboratorium, jika semua material dan
peralatan sudah dapat diterima, barulah dapat dilaksanakan pekerjaan dilapangan
yang di dahului oleh petunjuk dan izin dari direksi.

Kecuali prosedur diatas maka selama pelaksanaan terus dipantau agar tidak
terjadi penyimpangan pelaksanaan dengan mengadakan pengambilan sampile
dan test serta pelaporan, sehingga terkondisi dalarn keaduan kondusif.

11.2 Methode Kerja.


Kami kemukakan methode kerja disini sesuai item pekerjaan yang tertulis pada
Lingkup pekerjaan sesuai dokumen Penawaran yang kami ajukan yaitu Pekerjaan
Pembangunan Jalan Maulana Hasanudin Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang.

1. General Item.

Pada pekerjaan ini satuannya adalah Lump sum, terdiri dari beberapa sub item yang sangat
mempengaruhi harga Lump sum tersebut. Sedangkan tiap sub item tersebut
mempunyai Volume, kwantitas dan spesifikasi khusus. Sesuai pengertian clan sejauh
mana kontraktor memahami dokumen tender yang telah diterima, oleh sebab itu pada
pelaksanaan, kontraktor harus dapat menuangkan besaran volume, atau kwantitas yang di

38 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

ajukan dengan gambar dan perhitungan serta sernua biaya pengadaan, Rental dan atau
Sub kontrak, penyimpanan dan upah pelaksanaan serta perwatannya yang terlebih
dahulu di setujui oleh direksi. jika ada perubahan, menurut direksi perlu di tambah
atau di ganti dengan material lain, atau pembuatan struktur lain, maka harga lump sum
tersebut dapat disesuaikan kembali sesuai kesepakatan, sedangkan methode kerja dan
ganbar-gambar direvisi sesuai petunjuk direksi.

Adapun kegiatan yang sangat mempengaruhi general item adalah :


– Mobilisasi personil dan peralatan serta pekerjaan persiapan
– Transportasi peralatan kontraktor, dari pool atau dari lokasi ke lok asi.
– Fasilitas kontraktor, kelengkapan alai yang spesifik dan
kenyamanannya,
– Akses Jalan Sementara atau perizinannya.

Dalam pelaksanaan pekerjaan seluruh personil PT. SINAR SERANG, baik secara individu,
unit kerja maupun dalam bentuk team work dituntut untuk terus menerus mengembangkan
diri dengan menerapkan peningkatan cara dan prosedur pekerjaan dengan prinsip BMW
(Biaya, Mutu dan Waktu). Dimana setiap kegiatan pekerjaan wajib dilaksanakan dengan
Biaya yang efisien dan optimal dan dapat dipertanggung jawabkandengan Mutu yang prima
dengan Waktu yang tepat sesuai waktu yang ditetapkan dalam persyaratan dokumen
Kontrak.

A. Metode Pengendalian Biaya


Dalam hal ini seluruh personil perusahaan PT. SINAR SERANG siap melaksanakan
Pekerjaan dengan prinsip :
1. Biaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Rencana Anggaran Pekerjaan (RAP)
2. Ketidak sesuai produk maksimal 0,5 % dari nilai proyek
3. Keterlambatan maksimum 1 % dari schedule yang ditetapkan perusahaan
4. setiap pemilik proses mengusulkan minimal 1 (satu) usulan perbaikan proses
setiap tahun kepada Wakil Manajemen untuk dibahas dalam rapat tinjauan
manajemen.

39 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

B. Metode Pengendalian Mutu

Guna menerapkan standar kerja yang optimal dan berkesinambungan, maka


PT. SINAR SERANG menetapkan setiap pimpinan proyek untuk membantu
mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu di lingkungan proyek dan sekaligus
melaporkan pelaksanaan program Manajemen Mutu secara berkala. Dan untuk
keperluan tersebut PT. SINAR SERANG menerapkan hal-hal sebagai berikut :
1. Identifikasi proses yang diperlukan untuk sistem Manajemen Mutu dan
penerapannya di lingkungan perusahaan.
2. Menerapkan urutan-urutan dan proses interaksi pada prosedur pelaksanaan
pekerjaan.
3. Kriteria dan metode pelaksanaan dibutuhkan untuk menjamin efisiensi dan
efektifitas pengendalian proses dengan menggunakan Prosedur Pengendalian
Proses
4. Jaminan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan guna mendukung
operasional dan pemantauan dari setiap proses yang diatur sesuai prosedur
rekruitmen personil dan prosedur penyediaan dan pemeliharaan peralatan.
5. Pemantauan, pengukuran dan analisis kesesuaian proses melalui Internal Audit
secara periodik sekurang-kurangnya sekali setiap 6 bulan dalam rapat Tinjauan
Manajemen.

C. Metode Pengendalian Waktu

Dalam lingkungan PT. SINAR SERANG terus memacu semangat proses pelaksanaan
pekerjaan agar dapat tepat waktu seperti yang dimuat dalam jadwal rencana kerja yang
telah ditentukan, agar penggunaan biaya dan kuantitas mutu pekerjaan dapat dicapai
seoptimal mungkin melalui sistem kontrol dan evaluasi manajemen yang ada.

40 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

D. Jaminan Mutu

Standar Rujukan
Standar Industri Indonesia (SII) :SII-13-1977 : Semen Portland.
(AASHTO M85 - 75)

Standar Nasional Indonesia (SNI) :


PBI 1971: Peraturan Beton Bertulang Indonesia NI-2.SK SNI M-02-1994-03
(AASHTO T11 - 90)
Metode Pengujian Jumlah bahan Dalam Agregat Yang Lolos Saringan No.200 (0,075 mm).
SNI 03-2816-1992 (AASHTO T21 - 87) : Metode Pengujian Kotoran Organik Dalam Pasir
untuk Campuran Mortar dan Beton.
SNI 03-1974-1990 (AASHTO T22 - 90) : Metode Pengujian Kuat Tekan Beton.
Pd M-16-1996-03 (AASHTO T23 - 90) : Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton
di Lapangan.
SNI 03-1968-1990 (AASHTO T27 - 88) : Metode Pengujian tentang Analisis Saringan
Agregat Halus dan Kasar.
SNI 03-2417-1991 (AASHTO T96 - 87) : Metode Pengujian Keausan Agregat dengan Mesin
LosAngeles.
SNI 03-3407-1994 (AASHTO T104 - 86) : Metode Pengujian Sifat Kekekalan Bentuk
Agregat Terhadap Larutan Natrium Sulfat dan Magnesium Sulfat.
SK SNI M-01-1994-03 (AASHTO T112 - 87)
: Metode Pengujian Gumpalan Lempung dan Butir-butir Mudah Pecah Dalam Agregat.
SNI 03-2493-1991 (AASHTO T126 - 90) : Metode Pembuatan dan Perawatan Benda Uji
Beton di Laboratorium.
SNI 03-2458-1991 (AASHTO T141 - 84) : Metode Pengambilan Contoh Untuk Campuran
Beton Segar.
AASHTO :AASHTO T26 - 79 : Quality of Water to be used in Concrete.

41 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n
PT. SINAR SERANG PT. SINAR SERANG

F. Struktur Organisasi Proyek

PT. SINAR SERANG

Tangerang, 09 April 2011


PT. SINAR SERANG

MUMU MAULUDIN, SE
Direktur Utama

42 |P e m b a n g u n a n J a l a n M a u l a n a H a s a n u d i n

Anda mungkin juga menyukai