PENDAAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Muttaqin (2008) pada buku yang berjudul Asuhan keperawatan
perioperatif, Konsep, Proses dan Aplikasi dijelaskan bahwa fraktur cruris
adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya,
terjadi pada tulang fibia dan fibula. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stress
yang lebih besar dari yang dapat diabsorbsinya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahyani Tri Puspitasari pada tahun 2012
dengan judul Asuhan Keperawatan pada Tn. y dengan Close Fraktur Cruris
(Tibia Fibula) 1/3 Distal Dextra di Ruang Instalasi Bedah Sentral Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta yang dilakukan di Surakarta
terdapat data bahwa jumlah klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal
terutama penderita Fraktur di ruang Instalasi bedah Sentral (IBS) yaitu pada
bulan Juli- September 2012 terdapat 179 kasus, dimana dari 116 kasus
(64,81%) terjadi pada pria dan 63 kasus (35,19%) terjadi pada wanita.
Sedangkan, pada fraktur cruris terdapat 18 orang (15,51%) laki-laki serta 6
orang (9,52%) perempuan. Komplikasi yang dapat terjadi pada fraktur cruris,
yaitu shock yang dapat timbul akibat rasa nyeri yang sangat hebat yang
ditimbulkan oleh fraktur itu sendiri,Infeksi karena adanya luka yang
menghubungkan dunia luar yang akan merupakan pintu masuk kuman,
nekrosis vaskuler yang menyebabkan tenganggunya aliran darah ke salah satu
fragmen sehingga fragmen tersebut mati karena terjadi iskemia, cedera
vaskuler dan syaraf terjadi akibat dari tindakan ujung patahan tulang yang
tajam yang menimbulkan iskemia ekstremitas dan gangguan syaraf dan
disease Atrophy dan disease osteoporosis yang dapat terjadi karena pada
ekstremitas yang patah kurang latihan gerak sendi atau karena ekstremitas itu
tidak pernah atau jarang digerakkan atau dipakai dalam beraktivitas.
Peran perawat pada kasus fraktur cruris antara lain sebagai pemberi asuhan
keperawatan dimana perawat akan memberikan kebutuhan dasar manusia
yang dibutuhkan dengan menggunakan proses asuhan keperawatan, sebagai
advokat dimana perawat akan memberikan informasi kepada klien maupun
keluarga klien dalam mengambil keputusan atas tindakan keperawatan yang
akan diberikan kepada klien, sebagai pendidik dimana perawat akan
membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala
penyakit, bahkan tindakan yang diberikan untuk merubah perilaku dari klien,
sebagai koordinator dimana perawat akan memberikan pengarahan serta
perencanaan dalam pelayanan kesehatan dari tim kesehatan yang lain agar
pelayanan kesehatan dapat sesuai dengan kebutuhan klien, sebagai
kolabolator dimana perawat akan berkolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya untuk melakukan diskusi dalam penentuan asuhan keperawatan, dan
sebagai konsultan dimana perawat akan berperan sebagai tempat berkosultasi
terhadap tindakan keperawatan yang sesuai dengan asuhan keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi dari fraktur?
2. Apakah penyebab fraktur?
3. Bagaimana patway dari fraktur?
4. Bagaimana manifestasi klinis dari fraktur?
5. Bagaimana komplikasi dari fraktur?
6. Baagaimana pemeriksaan penunjang dari fraktur?
7. Bagaimana penatalaksanaan dari fraktur?
8. Bagaimana asuhan keperawatan pasien fraktur?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui definisi dari fraktur
2. Mengetahui penyebab fraktur
3. Mengetahui patway dari fraktur
4. Mengetahui manifestasi klinis dari fraktur
5. Mengetahui komplikasi dari fraktur
6. Mengetahui pemeriksaan penunjang dari fraktur
7. Mengetahui penatalaksanaan dari fraktur
8. Mengetahui asuhan keperawatan pasien fraktur
Daftar pustaka