KEBIJAKAN PENANGGULANGAN

BENCANA DI INDONESIA

KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN

DAERAH DI KABUPATEN RAWAN
BENCANA
 Dinamika Bumi sejak 180 Jt th Yang Lalu
2

 Bumi

Bumi selalu bergerak dinamis, menyebabkan gempa bumi, gunung api,

tsunami dan pembentukan mineral-mineral tambang yang sangat
berharga Sumber: Dietmar Muller, Sydney University
 Ring of Fire
3

Pusat Gempa Dangkal Sumber: BMKG

 inaRISK

• Inarisk merupakan sebuah sistem informasi Kajian Risiko

Bencana Online berbasis GIS server yang user friendly.
• Inarisk memuat hasil Kajian Risiko Bencana BNPB tahun 2015
(Skala 1: 250.000/level Provinsi), akan terus diupdate
• Dapat dimanfaatkan untuk perencanaan terkait PB
WILAYAH INDONESIA Rawan Bencana

▪ Ada 12 jenis ancaman

bencana di Indonesia
▪ Tidak ada Kab/Kota yang
bebas dari ancaman
bencana
▪ Lebih dari 204 juta
penduduk tinggal di
daerah rawan bencana
▪ Bupati/Walikota menjadi
penanggungjawab utama
penanggulangan bencana
di daerah
▪ Kapasitas kelembagaan
di daerah masih perlu
ditingkatkan
6
 RPJMN 2015-2019
di 136 Kab/Kota Pusat Pertumbuhan Ekonomi
9

PROVINSI Total
ACEH 2
BALI 4
BANTEN 2
BENGKULU 3
DI YOGYAKARTA 2
DKI Jakarta 1
GORONTALO 2
JAMBI 3
JAWA BARAT 11
JAWA TENGAH 6
JAWA TIMUR 10
KALIMANTAN BARAT 8
KALIMANTAN SELATAN 3
KALIMANTAN TENGAH 2
KALIMANTAN TIMUR 3
KALIMANTAN UTARA 2
LAMPUNG 3
MALUKU 6
MALUKU UTARA 6
NUSA TENGGARA BARAT 8
NUSA TENGGARA TIMUR 7
PAPUA 5
PAPUA BARAT 5
SULAWESI BARAT 2
SULAWESI SELATAN 6
SULAWESI TENGAH 6
SULAWESI TENGGARA 3
SULAWESI UTARA 5
SUMATERA BARAT 3
SUMATERA SELATAN 2
SUMATERA UTARA 5
Grand Total 136
 SANDINGAN LOKUS DAERAH TERTINGGAL DENGAN LOKPRI 136 RPJMN 2015-2019 YANG PRIORITAS DITANGANI DITJEN PDTU TA 2016
DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA
TAHUN ANGGARAN 2015-2019
LOKUS INTERVENSI DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA GEOLOGI HIDROMETEOROLOGI LINGKUNGAN
95 KABUPATEN DAERAH
58 KABUPATEN TARGET 136 LOKPRI RPJMN 2015-
NO WILAYAH PROVINSI KABUPATEN RAWAN BENCANA KET
RENSTRA PDRB 2019 Tnh Cuaca Gel Eks dan Kbkran Hut dan
PRIORITAS TINGGI 2015 2016 2017 TSUNAMI G. Api G. Bumi Banjir Kekeringan
Longsor Ekstrem Abr Lah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (10) (11) (12) (15)

1 ACEH ACEH SINGKIL ACEH SINGKIL ACEH SINGKIL 24 12 - 32 24 14 24 24 24

2 SUMATERA UTARA NIAS BARAT NIAS BARAT NIAS BARAT 24 36 - 32 36 14 21 24 24

3 SUMATERA UTARA NIAS UTARA NIAS UTARA 24 24 - 32 36 14 36 24 24

4 SUMATERA UTARA NIAS NIAS NIAS 24 36 - 32 36 14 24 24 24

5 SUMATERA UTARA NIAS SELATAN NIAS SELATAN NIAS SELATAN 24 36 - 32 36 14 24 12 -

6 SUMATERA BARAT KEPULAUAN MENTAWAI KEPULAUAN MENTAWAI KEPULAUAN MENTAWAI KEPULAUAN MENTAWAI 19 24 - 32 36 14 36 12 24

7 WIL 1 (13 Kab) SUMATERA BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT PASAMAN BARAT 24 24 - 22 36 14 24 24 -

8 SUMATERA BARAT SOLOK SELATAN SOLOK SELATAN SOLOK SELATAN SOLOK SELATAN SOLOK SELATAN - 24 7 32 - 14 - 24 36

9 SUMATERA SELATAN MUSI RAWAS MUSI RAWAS MUSI RAWAS - 24 - 22 36 14 - 24 36

10 SUMATERA SELATAN MUSI RAWAS UTARA MUSI RAWAS UTARA MUSI RAWAS UTARA - 24 - 22 36 14 - 24 36 DOB

11 BENGKULU SELUMA SELUMA SELUMA SELUMA SELUMA SELUMA 24 24 - 22 36 14 24 24 24

12 LAMPUNG LAMPUNG BARAT LAMPUNG BARAT LAMPUNG BARAT LAMPUNG BARAT LAMPUNG BARAT LAMPUNG BARAT 24 24 - 32 36 14 36 24 24

13 LAMPUNG PESISIR BARAT PESISIR BARAT PESISIR BARAT PESISIR BARAT PESISIR BARAT - 24 - 32 36 14 36 24 24 DOB

14 JAWA TIMUR BONDOWOSO BONDOWOSO BONDOWOSO BONDOWOSO - 24 24 22 35 14 - 12 36

15 JAWA TIMUR SITUBONDO SITUBONDO SITUBONDO - 24 - 11 36 14 36 12 36

16 JAWA TIMUR BANGKALAN BANGKALAN BANGKALAN BANGKALAN 8 12 - 11 36 14 24 24 36

17 JAWA TIMUR SAMPANG SAMPANG SAMPANG SAMPANG 14 12 - 11 26 7 24 24 36

18 BANTEN PANDEGLANG PANDEGLANG PANDEGLANG 24 24 - 22 36 14 36 24 36

19 BANTEN LEBAK LEBAK LEBAK LEBAK 24 24 - 22 36 14 36 24 36

20 NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK BARAT LOMBOK BARAT LOMBOK BARAT LOMBOK BARAT 24 36 - 11 36 10 36 16 36

21 NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK TENGAH LOMBOK TENGAH 24 24 8 11 - 14 36 16 36

22 NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK TIMUR LOMBOK TIMUR LOMBOK TIMUR LOMBOK TIMUR LOMBOK TIMUR 24 36 16 11 24 14 36 8 36

23 NUSA TENGGARA BARAT SUMBAWA SUMBAWA SUMBAWA SUMBAWA 22 24 - 11 - 14 36 8 36

24 NUSA TENGGARA BARAT DOMPU DOMPU DOMPU 12 24 - 11 36 14 36 16 36

25 NUSA TENGGARA BARAT BIMA BIMA BIMA BIMA BIMA BIMA 24 24 13 11 36 14 36 16 36

26 NUSA TENGGARA BARAT LOMBOK UTARA LOMBOK UTARA LOMBOK UTARA - 24 24 11 - 14 36 8 36

27 NUSA TENGGARA BARAT SUMBAWA BARAT SUMBAWA BARAT 24 24 - 11 - 14 36 8 36

28 NUSA TENGGARA TIMUR SUMBA BARAT SUMBA BARAT - 12 - 22 7 20 18 16 24

29 NUSA TENGGARA TIMUR SUMBA TIMUR SUMBA TIMUR - 24 - 22 7 20 18 16 24

WIL 2 (32 Kab)
30 NUSA TENGGARA TIMUR KUPANG KUPANG 16 36 - 22 22 20 18 16 36

31 NUSA TENGGARA TIMUR TIMOR TENGAH SELATAN TIMOR TENGAH SELATAN - 36 - 22 22 20 18 16 24

32 NUSA TENGGARA TIMUR TIMOR TENGAH UTARA TIMOR TENGAH UTARA - 24 - 22 22 20 - 16 24

33 NUSA TENGGARA TIMUR BELU BELU BELU BELU 16 24 - 22 22 20 18 24 36

34 NUSA TENGGARA TIMUR ALOR ALOR ALOR ALOR 14 24 7 22 22 14 21 24 36

35 NUSA TENGGARA TIMUR LEMBATA LEMBATA 10 24 14 22 6 14 21 16 24

36 NUSA TENGGARA TIMUR ENDE ENDE ENDE 16 36 8 22 22 20 10 16 36

37 NUSA TENGGARA TIMUR MANGGARAI MANGGARAI MANGGARAI MANGGARAI 14 36 7 22 7 20 16 16 36

38 NUSA TENGGARA TIMUR ROTE NDAO ROTE NDAO 13 24 - 22 22 14 9 16 24

39 NUSA TENGGARA TIMUR MANGGARAI BARAT MANGGARAI BARAT 24 36 7 22 7 20 - 16 36

40 NUSA TENGGARA TIMUR SUMBA BARAT DAYA SUMBA BARAT DAYA - 12 - 22 7 20 24 16 24

41 NUSA TENGGARA TIMUR SUMBA TENGAH SUMBA TENGAH - 12 - 22 7 20 8 16 24

42 NUSA TENGGARA TIMUR NAGEKEO NAGEKEO 6 24 8 22 22 14 21 16 24

43 NUSA TENGGARA TIMUR MANGGARAI TIMUR MANGGARAI TIMUR 17 24 7 22 7 20 18 10 36

44 NUSA TENGGARA TIMUR SABU RAIJUA SABU RAIJUA SABU RAIJUA SABU RAIJUA 10 12 - 22 6 14 - 16 24

45 NUSA TENGGARA TIMUR MALAKA MALAKA - 24 - 22 22 20 18 24 36 DOB

46 KALIMANTAN BARAT SAMBAS SAMBAS SAMBAS SAMBAS - 12 - 11 36 14 36 36 36

47 KALIMANTAN BARAT BENGKAYANG BENGKAYANG BENGKAYANG BENGKAYANG BENGKAYANG - 12 - 11 36 14 34 36 36

48 KALIMANTAN BARAT LANDAK LANDAK LANDAK LANDAK - 12 - 11 24 14 - 36 36

49 KALIMANTAN BARAT KETAPANG KETAPANG KETAPANG - 24 - 11 36 14 36 36 36

50 KALIMANTAN BARAT SINTANG SINTANG SINTANG SINTANG - 24 - 11 36 14 - 36 36

51 KALIMANTAN BARAT KAPUAS HULU KAPUAS HULU KAPUAS HULU - 24 - 11 36 20 - 36 36

WIL 3 (12 Kab)
52 KALIMANTAN BARAT MELAWI MELAWI - 24 - 11 36 14 - 24 36

53 KALIMANTAN BARAT KAYONG UTARA KAYONG UTARA - 12 - 11 36 14 24 36 36

54 KALIMANTAN TENGAH SERUYAN SERUYAN SERUYAN - 12 - 11 36 14 24 12 36

55 KALIMANTAN SELATAN HULU SUNGAI UTARA - 12 - 11 36 14 - 12 36

56 KALIMANTAN UTARA NUNUKAN NUNUKAN NUNUKAN NUNUKAN NUNUKAN NUNUKAN 5 24 - 11 24 14 24 36 36

57 KALIMANTAN TIMUR MAHAKAM HULU MAHAKAM HULU - 24 - 11 36 14 - 36 36 DOB

58

GORONTALO GORONTALO UTARA GORONTALO UTARA GORONTALO UTARA GORONTALO UTARA 14 24 - 22 - 14 24 16 24

59
60 GORONTALO POHUWATO POHUWATO - 24 - 22 24 14 24 16 24
61 SULAWESI TENGAH BANGGAI KEPULAUAN BANGGAI KEPULAUAN - 24 - 22 - 14 36 8 36
62 SULAWESI TENGAH TOLI-TOLI TOLI-TOLI TOLI-TOLI TOLI-TOLI - 24 - 22 - 14 36 16 24
63 SULAWESI TENGAH DONGGALA DONGGALA DONGGALA DONGGALA DONGGALA 19 24 - 32 12 14 36 16 36
64 SULAWESI TENGAH PARIGI MOUTONG PARIGI MOUTONG PARIGI MOUTONG PARIGI MOUTONG 14 36 - 22 12 14 24 16 36
65 SULAWESI TENGAH TOJO UNA-UNA TOJO UNA-UNA TOJO UNA-UNA TOJO UNA-UNA - 24 - 22 - 14 24 16 24
66 SULAWESI TENGAH SIGI SIGI SIGI - 14 - 14 10 10 - 10 14
67 SULAWESI TENGAH BUOL BUOL 14 24 - 22 12 14 24 16 24
68 SULAWESI TENGAH BANGGAI LAUT BANGGAI LAUT - 24 - 22 - 14 36 8 36 DOB
69 SULAWESI TENGAH MOROWALI UTARA MOROWALI UTARA - 24 - 32 12 14 36 16 24 DOB
70 SULAWESI SELATAN JENEPONTO JENEPONTO JENEPONTO JENEPONTO JENEPONTO 24 12 - 11 - 20 24 36 24
71 SULAWESI BARAT POLEWALI MANDAR POLEWALI MANDAR POLEWALI MANDAR POLEWALI MANDAR POLEWALI MANDAR 24 24 - 32 12 14 24 36 -
72 WIL 4 (32 Kab) SULAWESI BARAT MAMUJU TENGAH MAMUJU TENGAH MAMUJU TENGAH MAMUJU TENGAH MAMUJU TENGAH - 24 - 32 10 14 36 36 24 DOB
73 SULAWESI TENGGARA KONAWE KONAWE KONAWE KONAWE KONAWE 14 24 - 22 12 14 36 16 36
74 SULAWESI TENGGARA BOMBANA BOMBANA BOMBANA BOMBANA 14 24 - 11 20 14 36 24 36
75 SULAWESI TENGGARA KONAWE KEPULAUAN KONAWE KEPULAUAN KONAWE KEPULAUAN - 24 - 22 12 14 36 16 36 DOB
MALUKU TENGGARA
76 MALUKU MALUKU TENGGARA BARAT MALUKU TENGGARA BARAT MALUKU TENGGARA BARAT 24 12 - 22 12 20 31 24 36
BARAT
77 MALUKU MALUKU TENGAH MALUKU TENGAH MALUKU TENGAH MALUKU TENGAH 24 24 16 32 24 14 36 8 36
78 MALUKU BURU BURU BURU BURU 24 24 - 22 12 7 31 24 36
79 MALUKU SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN BARAT SERAM BAGIAN BARAT - 24 - 22 - 7 36 8 36
80 MALUKU SERAM BAGIAN TIMUR SERAM BAGIAN TIMUR SERAM BAGIAN TIMUR - 7 - 14 12 14 34 22 24
81 MALUKU KEPULAUAN ARU KEPULAUAN ARU 24 12 - 22 12 20 36 24 36
82 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MALUKU BARAT DAYA 24 24 7 32 24 20 31 24 36
83 MALUKU BURU SELATAN BURU SELATAN BURU SELATAN BURU SELATAN 13 24 - 22 12 7 26 16 36
84 MALUKU UTARA HALMAHERA BARAT HALMAHERA BARAT HALMAHERA BARAT HALMAHERA BARAT 16 24 16 22 - 7 24 12 24
85 MALUKU UTARA HALMAHERA TIMUR HALMAHERA TIMUR HALMAHERA TIMUR HALMAHERA TIMUR HALMAHERA TIMUR 14 24 - 22 36 20 21 12 24
86 MALUKU UTARA KEPULAUAN SULA KEPULAUAN SULA KEPULAUAN SULA KEPULAUAN SULA 24 24 - 32 36 7 24 36 36
87 MALUKU UTARA HALMAHERA SELATAN HALMAHERA SELATAN HALMAHERA SELATAN HALMAHERA SELATAN HALMAHERA SELATAN 24 24 16 22 36 7 24 36 36
88 MALUKU UTARA PULAU MOROTAI PULAU MOROTAI PULAU MOROTAI PULAU MOROTAI PULAU MOROTAI 19 12 - 32 36 7 24 12 24
89 MALUKU UTARA PULAU TALIABU PULAU TALIABU - 24 - 32 36 7 24 36 36 DOB
90 PAPUA KEEROM KEEROM KEEROM KEEROM - 25 - 14 36 4 - 31 17
91 PAPUA SARMI SARMI SARMI SARMI SARMI 24 25 - 14 36 4 20 31 17
92 PAPUA PEGUNUNGAN BINTANG - 25 - 22 26 5 - 31 17
93 PAPUA MAMBERAMO TENGAH - 6 - 6 14 2 - 10 6
94 PAPUA BIAK NUMFOR BIAK NUMFOR 24 17 - 14 - 7 20 31 25
95 PAPUA SUPIORI 6 17 - 14 - 4 14 21 24
96 PAPUA KEPULAUAN YAPEN KEPULAUAN YAPEN 24 25 - 22 - 4 14 21 8
97 PAPUA WAROPEN WAROPEN 14 17 - 14 36 7 14 21 17
98 PAPUA MAMBERAMO RAYA MAMBERAMO RAYA 19 17 - 22 36 4 20 31 17
99 PAPUA MERAUKE MERAUKE MERAUKE MERAUKE 8 12 - 11 36 14 18 36 36
100 PAPUA ASMAT 8 8 - 14 36 5 14 21 17
101 PAPUA MAPPI 5 8 - 14 36 14 14 10 25
102 PAPUA BOVEN DIGOEL 4 17 - 22 36 7 - - 17
103 PAPUA NABIRE NABIRE NABIRE NABIRE 16 24 - 32 36 7 18 24 36
104 PAPUA INTAN JAYA - 17 - 14 12 5 - 10 8
105 PAPUA DEIYAI - 17 - 22 36 7 - 10 17
106 WIL 5 (33 Kab) PAPUA DOGIYAI - 25 - 22 36 5 - 10 25
107 PAPUA PANIAI - 25 - 22 36 7 - 10 17
108 PAPUA JAYAWIJAYA - 24 - 32 - 7 - 16 36
109 PAPUA LANNY JAYA - 25 - 22 - 7 - 21 17
110 PAPUA YALIMO - 25 - 14 22 7 - 19 8
111 PAPUA YAHUKIMO YAHUKIMO - 25 - 22 31 7 - 31 17
112 PAPUA TOLIKARA - 17 - 14 31 4 - 31 17
113 PAPUA PUNCAK - 25 - 22 17 7 - 31 8
114 PAPUA PUNCAK JAYA - 25 - 14 - 7 - 31 8
115 PAPUA NDUGA - 25 - 22 24 7 - 10 8
116 PAPUA BARAT SORONG SORONG SORONG 24 24 - 32 36 7 24 12 24
117 PAPUA BARAT SORONG SELATAN SORONG SELATAN SORONG SELATAN SORONG SELATAN SORONG SELATAN - 36 - 22 36 7 18 24 24
118 PAPUA BARAT MAYBRAT - 25 - 14 12 7 - 13 17
119 PAPUA BARAT TAMBRAUW 14 17 - 22 14 4 20 10 17
120 PAPUA BARAT RAJA AMPAT RAJA AMPAT RAJA AMPAT RAJA AMPAT RAJA AMPAT RAJA AMPAT RAJA AMPAT 14 36 - 32 17 5 36 36 24
121 PAPUA BARAT TELUK BINTUNI TELUK BINTUNI TELUK BINTUNI 10 24 - 22 36 4 24 24 24
122 PAPUA BARAT TELUK WONDAMA TELUK WONDAMA TELUK WONDAMA 19 25 - 22 31 4 17 13 17

TOTAL PRIORITAS TINGGI 36 99 6 81 74 19 82 60 111

TOTAL PRIORITAS SEDANG 32 23 11 41 28 32 32 32 8

TOTAL PRIORITAS RENDAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL KABUPATEN 122 95 58 39 12 20 20 68 122 17 122 102 51 114 92 119

TINGGI
SEDANG
RENDAH
DOB
NON 95 KAB IRBI P.TINGGI
LOKASI PRIORITAS RPJM DENGAN PDRB
LOKUS RPJM DENGAN PDRB 2017
 TUJUAN PB
14

1. memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman

bencana;
2. menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada;
3. menjamin terselenggaranya PB secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh;
4. menghargai budaya lokal;
5. membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta;
6. mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan
kedermawanan; dan
7. menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
 KEBIJAKAN STRATEGIS BNPB (2015-2019)

1. Mempercepat pembangunan
penyelesaian
Sistem Peringatan Dini Nasional untuk
bencana alam,
Hasil survey di Jepang,
Great Hansin Earthquake 2.Meningkatkan kapasitas masyarakat
1995, korban selamat melalui program pembentukan Desa Tangguh
karena diselamatkan oleh:
Bencana di 136 kabupaten/kota,
• diri sendiri 35%
• anggota Keluarga 31,9 % 3. Membangun sistem logistik kebencanaan nasional di
• Teman/Tetangga 28,1% 6 wilayah pulau, beserta kelengkapan sarana
• Orang lewat 2,60% transportasinya,
• Tim SAR 1,70 %
• Lain-Lain 0,90%
4. Meningkatkan ketersediaan logistik dan peralatan
kebencanaan daerah,
5. Meningkatkan jumlah kajian risiko bencana,
6. Meningkatkan kesiapan sumber daya nasional dalam
menghadapi kejadian keadaan darurat bencana
(pendidikan, pelatihan dsb),
7. Percepatan manajemen pemulihan pascabencana,
8. Mengkoordinasikan upaya-upaya khusus untuk
pengurangan dampak bencana hidrometeorologi.
 The Sendai Framework for Rencana Pembangunan
Disaster Risk Reduction Jangka Menengah Nasional
2015 - 2030 2015-2019
1. Pengurangan angka kematian akibat bencana di
dunia SASARAN
2. Pengurangan jumlah masyarakat terdampak Menurunnya indeks risiko bencana
3. Pengurangan kerugian ekonomi dalam kaitannya pada pusat-pusat pertumbuhan yang
TARGET

dengan GDP dunia

4. Pengurangan kerusakan terhadap infrastruktur berisiko tinggi.
penting/kritis dan gangguan pelayanan dasar,
termasuk kesehatan dan fasilitas pendidikan
5. Penambahan jumlah Negara yg memiliki strategi PRB 1 Internalisasi pengurangan
di tingkat nasional dan tingkat daerah pada th 2020 risiko bencana dalam
6. Peningkatan kerjasama Internasional
7. Bertambahnya akses pd system peringatan dini multi kerangka pembangunan
berkelanjutan di pusat dan

STATEGI
bencana dan informasi risiko bencana dan pengkajian
daerah,
1. Pemahaman Risiko Bencana 2 Penurunan tingkat kerentanan
2. Penguatan pengaturan risiko bencana untuk mengelola
PRIORITAS

terhadap bencana,
risiko bencana
3. Investasi dalam pengurangan risiko bencana untuk 3 Peningkatan kapasitas
ketangguhan pemerintah, pemerintah
4. Peningkatan kesiapsiagaan bencana untuk response dan daerah dan masyarakat dalam
untuk ”pembangunan kembali yang lebih baik” dalam penanggulangan bencana
pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi
 RPJMN 2015-2019 bidang Penanggulangan Bencana
Sasaran
17
Nasional
Menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan yang berisiko tinggi
Arah
Kebijakan 2. Meningkatkan ketangguhan menghadapi bencana
Internalisasi PRB dlm kerangka
Strategi
pembangunan berkelanjutan di
Pusat & daerah
1.Mainstreaming PRB dalam
perencanaan pembangunan
sektoran & kewilayahan
2.Penyusunan peta & kajian
risiko Kab/Kota
3.Pemanfaatan kajian & peta
risiko untuk penyusunan RPB
& RAD PRB, sebagai
referensi penyusunan
RPJMD Kab/Kot
4.Integrasi kajian dan peta
risiko bencana dalam
penyusunan & review RTRW
5.Harmonisasi kebijakan &
regulasi PB di Pusat &
daerah
6.Penyusunan renkon
Kab/Kota
1. Mengurangi risiko bencana
Penurunan tingkat kerentanan
terhadap bencana
1.Mendorong dan menumbuh
kembangkan budaya sadar
bencana
2.Peningkatan sosialisasi &
diseminasi PRB kepada
masyarakat
3.Meningkatkan kerjasama
dengan berbagai stakeholder
untuk mengurangi kerentanan
sos-ek
4.Peningkatan kualitas hidup
masyarakat di daerah pasca
bencana
5.Pemeliharaan & penataan
lingkungan di daerah rawan
bencana
6.Membangun dan
menumbuhkan kearifan lokal
dalam membangun & mitigasi
bencana
Peningkatan kapasitas
penyelenggaraan PB
1.Penguatan kapasitas
kelembagaan & aparatur
2.Meningkatkan koordinasi
pusat dan (antar) daerah dalam
PB
3.Penyediaan EWS bencana dan
memastikan keberfungsiannya
4.Pengembangan dan
pemanfaatan IPTEK &
pendidikan
5.Simulasi & geladi
kesiapsiagaan secara berkala
& berlanjut
6.Penyediaan infrastruktur
mitigasi & kesiapsiagaan
7.Perlindungan bagi prasarana
vital
8.Pengembangan desa tangguh
9.Pembangunan pusat logistik
kebencanaan
10.Pembentukan & penguatan
forum PRB di daerah
 DESA TANGGUH BENCANA
Desa/Kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi
dan menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri
dengan segera dari dampak-dampak bencana yang merugikan.
 KEGIATAN YANG DILAKUKAN
1. PENYUSUNAN PETA DAN RENCANA DESA
a. Peta Risiko desa dan RPB dan RAK/M Desa
b. Peta jalur evakuasi dan Tempat pengungsian
c. Rencana Kontijensi
d. Rencana Aksi Masyarakat/Komunitas
e. Sistem peringatan dini berbasis masyarakat
2. PEMBENTUKAN RELAWAN DESA
a. Jumlahnya 20 orang per desa
b. Keahlian dan ketrampilan meliputi:
SAR, First Aid, Logistik dan Dapur Umum, Komunikasi
3. PELATIHAN MASYARAKAT
a. Pelatihan untuk aparatur desa
b. Pelatihan untuk warga desa
c. Pelatihan kerelawanan
d. Pelatihan perencanaan
4. PENYUSUNAN LEGISLASI DESA
a. Penyusunan Peraturan desa
b. Penyusunan Peraturan Kepala Desa
c. Penyusunan Surat Keputusan Kepala Desa
STRATEGI PENYAMAAN KONSEPSI DESA TANGGUH BENCANA DAN SINKRONISASI
PROGRAM KEM./LEMBAGA/NGO INTERNASIONAL/LOKAL/LEMBAGA USAHA DAN
PERGURUAN TINGGI

DESA
KEMENKUMHAM TANGGUH
KEMEN KKP BENCANA
KEMENKES
UNDP
KEMENSOS BNPB/BPBD
KEMENTAN Worldbank

KEMENKOMINFO
DESA Mercy Corps
KEMEN DESA BINAAN
GIZ
KEMENDAGRI
Oxfam
KEMEN PU PMI BUMN
IOM
KEMEN LHK MDMC BUMD

LEMBAGA INGO/ Lembaga

KEMEN ESDM LPBI NU USAHA Internasional
LSM lainnya
K/L lainnya Lokal/NASIONA PERUSAHAAN
L /PERGURUAN SWASTA 2
TINGGI 0
STRATEGI PENCAPAIAN 5.000
DESA TANGGUH SAMPAI 2019
1. Dilaksanakan oleh BNPB melalui kerjasama dengan BPBD
Kabupaten/Kota
2. Fasilitasi dengan APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
3. Kerjasama dengan K/L
4. Kerjasama dengan Dunia Usaha
5. Kerjasama dengan NGO Internasional/Lokal
6. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi melalui program KKN
Thematik maupun Reguler
SEBARAN DESA TANGGUH BENCANA PROVINSI JAWA TIMUR
 BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

TERIMA KASIH Gedung Grha BNPB, Jl. Pramuka Kav.38 Jakarta Timur
&
Gedung Ina-DRTG, Komplek IPSC, Sentul-Bogor