Anda di halaman 1dari 29

©2022 Indonesian Journal of International Relations

Vol. 6. No. 2, pp. 176-204.


DOI: 10.32787/ijir.v6i1.300

SEKURITISASI ISU LINGKUNGAN DALAM HAMBATAN


PERDAGANGAN SAWIT DI EUROPEAN GREEN DEAL
Ilham Dary Athallah
Department of International Relations
Universitas Airlangga, Surabya, Indonesia
ilham.dary.athallah-2021@fisip.unair.ac.id

INFO ARTIKEL Abstract


Article History Penelitian ini akan menganalisis proteksionisme perdagangan terhadap
sawit yang dilakukan Uni Eropa lewat kebijakan European Green Deal.
Received Menggunakan teori sekuritisasi, penelitian ini menjelaskan bagaimana
26 December 2021 sawit diposisikan sebagai existential threat bagi lingkungan hidup,
Revised sehingga terjadi upaya sekuritisasi (securitizing move) berupa narasi
23 February 2022 (speech act) yang mempersepsikan sawit secara negatif. Kebijakan
European Green Deal yang berisi langkah-langkah proteksionisme
Accepted
terhadap sawit juga akan dijelaskan sebagai extraordinary measures
24 February 2022
yang disetujui oleh audience, karena: 1) telah terbentuk narasi bahwa
_______________ otoritas perlu melindungi masyarakat sebagai referent object dari
Keywords: ancaman lingkungan yang dinarasikan; 2) didukung kepentingan petani
European Green dan perusahaan multinasional di bidang agrikultur sebagai securitizing
Deal; sawit; actor yang menghendaki proteksionisme karena selama ini minyak nabati
sekuritisasi; yang diproduksinya berkompetisi langsung dengan sawit; dan 3) politisi
proteksionisme; di Komisi Eropa turut menjadi aktor sekuritisasi karena insentif elektoral
minyak nabati. yang mereka terima ketika mendukung industri dan opini yang populer di
mata publik.
_______________ __________________________________________________________
Kata Kunci:
European Green Abstrak
Deal; palm oil, This research aims to trade protectionism against palm oil that European
securitization; Union had done through European Green Deal policy. Utilizing
protectionism; securitization theory, this research will therefore explain how palm oil
vegetable oil is being positioned as existential threat on the environment, which then
_______________ trigger securitizing move in form of speech act that negatively frame
palm oil. European Green Deal as policy that contain protectionism will
also be explained as an extraordinary measure that audience accept
because: 1) negative framing has shaped people to believe that authority
need to protect people as referent object from environment threat that has
been narrated, 2) supported by farmer and agricultural multinational
company as securitizing actor that desire protectionism because their
products are direct competitor of palm oil, 3) politicians in European
Comission join aboard as securitizing actor because electoral incentive
they receive from supporting industry and popular public opinion.

ISSN: 2548-4109 electronic


ISSN: 2657-165X printed
Indonesian Journal of International Relations
177

PENDAHULUAN dalam komoditas hijau (green


Paper ini akan menganalisis commodity) (Astra Agro Lestari, n.d.).
proses kemunculan inward-looking Padahal, jika bicara rasionalitas
syndrome yang bertentangan dengan atas isu lingkungan dari komoditas
semangat globalisasi, dalam studi nabati, indikator-indikator lain yang
kasus proteksionisme perdagangan lebih umum digunakan scholar ilmu
terhadap sawit yang dilakukan Uni alam, secara konsisten menempatkan
Eropa lewat kebijakan European Green sawit sebagai tanaman minyak nabati
Deal. Kemunculan kebijakan ini yang paling efisien atau setidaknya
menarik untuk didalami, karena bukan sama-sama efisien dalam menimbulkan
merupakan fenomena tunggal yang environment cost. Indikator pertama
sedang terjadi dalam konteks global, berupa hasil produksi minyak nabati
yaitu kuatnya resistensi atas per hektar per tahun, menunjukkan
perdagangan bebas yang dibawa minyak sawit unggul dibanding
globalisasi. komoditas minyak nabati lainnya
Dalam kaitannya dengan karena mampu memproduksi 3,74
proteksionisme sawit pada penerapan Metrik Ton (MT) (Knusden, 2014).
European Green Deal, sejak dikenalkan Minyak kanola, bunga matahari, dan
pada Desember 2019 dan mulai kedelai, hanya memproduksi masing-
diadposi pada Maret 2020 di seluruh 27 masing 0,67 MT, 0,48 MT, dan 0,38
negara anggota Uni Eropa, kebijakan MT (Knusden, 2014). Dalam konsumsi
tersebut menggunakan alasan (pretext) air untuk produksi sebagai indikator
isu lingkungan layaknya tercantum kedua, laporan (UNESCO, 2010) juga
sebagai bagian dari regulasi European menyebutkan bahwa setiap ton minyak
Union Council Parliamentary sawit membutuhkan air sebanyak 5.000
Resolution juga menyatakan bahwa m3 untuk produksi. Relatif serupa
industri sawit menyebabkan dengan kebutuhan minyak kedelai
deforestasi, melanggar HAM, serta (4.200 m3/ton), kanola (4.300 m3/ton),
tidak menganut sistem keberlanjutan, bahkan lebih rendah dibanding bunga
sehingga akan mendapatkan hambatan matahari (6.800m3/ton). Sehingga
dalam perdagangan karena label menurut (Mekonnen & Hoekstra,
tersebut membuat sawit tidak termasuk 2011), seluruh minyak nabati
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

178

seharusnya mengkonsumsi air bersih berkomitmen menjadi negara carbon


dan memiliki dampak lingkungan yang neutral di Tahun 2030 (Sekretariat
relatif sama. Kabinet Republik Indonesia, 2021).
Memang di satu sisi tidak bisa Dengan kondisi yang telah
dipungkiri bahwa terdapat histori dan disebutkan di atas, maka ketika sawit
praksis deforestasi dan perusakan dilarang oleh Uni Eropa karena isu
lingkungan yang terjadi di Indonesia lingkungan, sedangkan komoditas lain
dalam pengembangan sawit. Akan tidak dilarang, maka hal tersebut
tetapi, perbaikan terus dilakukan sekedar justifikasi bagi
Indonesia sebagai produsen sawit proteksionisme. Terlebih,
terbesar dunia, dan saat Indonesia proteksionisme tersebut bukan kali
sudah berada dalam tahapan menuju pertama dilakukan Uni Eropa layaknya
sawit yang berkelanjutan dengan yang sudah diteliti oleh beragam
memiliki standar sertifikasi akademisi Hubungan Internasional
keberlanjutan Indonesia Sustainable dalam kasus European Carbon Trading
Palm Oil (ISPO). Pada tahun 2021 ini, Scheme (EU-ETS) dan Renewable
Presiden Jokowi dalam COP-26 di Energy Directive (RED II). Masalah
Glasgow juga menegaskan bahwa lingkungan yang coba dilawan oleh
Indonesia telah berhasil mencatatkan kebijakan tersebut yaitu deforestasi,
angka luas lahan deforestasi terendah juga telah diatasi secara bertahap dan
dalam 20 tahun terakhir (Sekretariat berkelanjutan melalui kebijakan yang
Kabinet Republik Indonesia, 2021). dibuat Indonesia secara domestik
Indonesia juga telah berkomitmen maupun multilateral bersama aktor-
menerapkan forest and land usage net aktor Uni Eropa seperti Paris
carbon sink (FoLU Net Sink) sebagai Agreement.
satu dari lima bagian National Merefleksikan fenomena
Determined Commitment Indonesia proteksionisme Uni Eropa atas sawit
dalam COP-21 Paris yang sudah dengan memanfaatkan isu lingkungan
diratifikasi dalam Undang-Undang sebagai justifikasi, ditengah: 1)
Nomor 16 Tahun 2016 tentang semangat globalisasi yang dibawa Uni
Pengesahan Paris Agreement, serta Eropa sebagai produk regionalisme
Indonesian Journal of International Relations
179

yang nilai utamanya adalah siapa aktor yang melakukan


penghapusan atas hambatan-hambatan sekuritisasi (securitizing actor), pada
perdagangan; 2) posisi Indonesia yang isu apa persepsi ancaman dibentuk
sudah berkomitmen untuk perbaikan (existential threat), untuk siapa
lingkungan melalui sertifikasi ISPO sekuritisasi dilakukan (referent object),
dan target carbon neutral dalam Paris untuk alasan dan hasil apa yang
Agreement (Forest and Land Usage / diinginkan, serta dalam kondisi seperti
FoLU Carbon Net Sink) paling lambat apa sekuritisasi berhasil dilakukan.
pada tahun 2030; dan 3) sudah adanya Pada isu lingkungan, pola teori
kerjasama perbaikan, artikel ini akan sekuritisasi dalam studi kasus
menjawab pertanyaan: “Mengapa Uni lingkungan dijelaskan Trombetta
Eropa membuat hambatan (2010) dapat ditilik melalui analisis
perdagangan pada sawit melalui atas isu lingkungan diakui sebagai
European Green Deal”? ancaman (environmental issue as
existential threat) terhadap komunitas
KERANGKA TEORITIS politik tertentu yang patut dilindungi
Teori Sekutirisasi (referent object). Isu tersebut kemudian
Teori sekutirisasi menurut akan menjadi sekuritisasi lingkungan
Hough et al., (2015) menjelaskan yang disetujui audience (khalayak),
bagaimana proses sosial yang membuat ketika berhasil menghasilkan
isu tertentu yang awalnya bukan berada legitimasi dan institusionalisasi
dalam sektor keamanan menjadi tindakan preventif non-konfrontatif
dipandang sebagai isu keamanan dalam berupa perlindungan lingkungan
suatu entitas politik. Perluasan atas apa sebagai extraordinary measures.
yang disbut sebagai “isu keamanan” Upaya sekuritisasi (securitizing move)
membuat isu-isu non-tradisional secara umum mengutip Buzan (1988),
seperti ekonomi, gender, lingkungan bisa berisi tiga tahap: narasi atas
dan sebagainya menjadi dapat dilihat ancaman yang bersifat eksistensial,
dengan cara pandang keamanan dan pengambilan extraordinary measures
mendapatkan perlakuan selayaknya yang disetujui oleh audiens, dan
suatu isu keamanan. Karenanya, studi dampak lebih lanjut terhadap relasi
sekuritisasi bertujuan untuk memahami
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

180

antar aktor akibat diambilnya objek lain yang lebih luas alih-alih
extraordinary measures. menggunakan dirinya sendiri sebagai
Terdapat beberapa konsep kunci referent object.
dalam sekuritisasi yang bisa Ketiga, adalah speech act
diidentifikasi untuk menjelaskan (pernyataan) dan facilitating condition
bagaimana sekuritisasi berlangsung. (kondisi yang mendukung sekuritisasi).
Pertama adalah ancaman eksistensial, Speech act didefinisikan Balzacq
dan referent object (objek yang (2010) sebagai pernyataan, baik tertulis
dinarasikan terdampak ancaman maupun tidak tertulis, yang
eksistensial tersebut). Dalam dikeluarkan oleh securitizing actor
sekuritisasi, suatu isu dibentuk sebagai dalam securitizing move yang
masalah serius yang mengancam disampaikan kepada audience untuk
kelangsungan eksistensi dari referent membingkai ancaman eksistensial
object, objek yang dilihat sedang terhadap referent object dan
berada dalam ancaman eksistensial dan memperoleh legitimasi pengambilan
perlu dipertahankan kelangsungan segera tindakan tertentu dalam
eksistensinya (survival) (Buzan, 1988). menghadapi isu tersebut. Speech act
Kedua adalah securitizing actor, didukung oleh kondisi yang
yaitu pihak yang melakukan mendukung, atau disebut oleh Buzan
sekuritisasi. Securitizing actor (1988) sebagai facilitating condition.
didefinisikan oleh Buzan, sebagai aktor Kondisi tersebut di antaranya aspek
yang secara aktif melakukan internal, berupa: 1) tata bahasa dan
sekuritisasi terhadap suatu isu dengan pilihan kata yang menunjukkan
mendeklarasikan bahwa sesuatu pandangan keamanan dan urgensi;
(referent object) sedang berada dalam serta 2) plot narasi yang mencakup
ancaman eksistensial. Argumen ancaman eksistensial dan cara
securitizing actor, masih menurut menghadapinya yang dikonstruksi
Buzan, umumnya adalah terdapat dengan cara menggabungkan bahasa
kebutuhan mendesak untuk keamanan dengan dialek spesifik
mempertahankan kelangsungan hidup dalam sektor yang disekuritisasi,
negara, bangsa, peradaban, sistem, atau misalnya penggunaan kata
Indonesian Journal of International Relations
181

“keberlanjutan” (sustainability) dalam dan melanggar aturan internasional


sektor lingkungan. yaitu melalui hambatan perdagangan.
Keempat, adalah audience atas
narasi dalam proses sekutirisasi. METODE PENELITIAN
Audience menjadi aktor yang Upaya dan proses dalam
ditargetkan dan akhirnya menerima sekuritisasi tersebut akan dianlisis
speech act. Untuk suatu isu dapat dalam artikel ini melalui penelitian
menjadi tersekuritisasi, Balzacq berbasis metode kualitatif, sehingga
menyebutkan bahwa audience perlu dapat mengkaji interpretasi yang
menyetujui klaim yang dibuat oleh bersifat konstruktivis (Cresswell,
securitizing actor. 2014), dengan merujuk kepada
Kelima, adalah extraordinary pengumpulan data sekunder uamg
measures, yaitu tindakan luar biasa dikumpulkan melalui studi literatur
karena adanya persepsi ancaman seperti dokumen publik layaknya
tersebut. Dengan melakukan speech artikel pemberitaan dan dokumen
act, otoritas kemudian dapat pemerintah, maupun dokumen pribadi
mengklaim haknya untuk layaknya publikasi yang dilakukan
menggunakan cara apa pun yang oleh aktor lain.
diperlukan untuk mencegah Data-data sekunder yang diambil
peningkatan ancaman, termasuk untuk menunjukkan proses sekuritisasi,
dengan penggunaan extraordinary akan dibatasi pada tahun 2018 hingga
measure, yaitu tindakan di luar aturan 2021 seiring dengan kemunculan
normal yang sudah ada sebelumnya. wacana perumusan European Green
Dalam kondisi dengan ancaman Deal. Data-data tersebut nantinya
eksistensial tertentu datang secara terus mencakup: 1) pernyataan verbal
menerus, extraordinary measures juga maupun non-verbal dari Komisi Eropa
dapat terinstitusionalisasi. Misalnya yang relevan dengan topik penelitian
untuk menanggapi isu ekonomi dan yang dapat ditemukan dalam arsip
lingkungan yang akan dibahas pada daring Komisi Eropa; 2) pernyataan
topik penulisan pada artikel ini, verbal maupun non-verbal dari aktivis
dihadapi dengan cara-cara tidak lazim lingkungan seperti surat terbuka,
kampanye, rilis pers dan sebagainya
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

182

yang dapat ditemukan melalui lingkungan seperti institusi-institusi


penelusuran berita; 3) dokumen atau UE, figur pemerintah, dan aktivis
draf kebijakan yang dikeluarkan oleh lingkungan.
otoritas (Komisi Eropa, Parlemen Data yang terkumpul diolah
Eropa termasuk partai politik, Dewan menggunakan metode analisis wacana
Eropa, dan pemerintah nasional) yang kritis (critical discourse analysis).
relevan dengan topik penelitian yang Dalam studi sekuritisasi lingkungan,
dapat ditemukan dalam arsip daring analisis wacana kritis dipakai untuk
dokumen publik UE Eur-Lex dan memahami bagaimana sekuritisasi
laman resmi lain dari institusi UE; dan bekerja dengan mengungkap makna di
4) statistik persepsi publik dan hasil balik wacana keamanan lingkungan,
pemungutan suara di institusi UE yang yang dalam hal ini utamanya adalah
terkait dengan isu lingkungan yang existential threat dan referent object
dapat ditemukan di berbagai lembaga dalam pernyataan lisan atau tertulis
penyedia statistik seperti VoteWatch, dari aktor politik yang relevan
Eurobarometer, dan Eurostat. (securitizing actor), dan relasi kuasa
Untuk mengidentifikasi adanya yang bekerja dalam wacana tersebut.
upaya sekuritisasi, data yang Setelah memahami proses
dikumpulkan terbatas pada kriteria pembentukan wacana keamanan
sebagai berikut: 1) penggunaan bahasa lingkungan, analisis akan melihat
keamanan seperti kedaruratan, urgensi, implikasi politik dari dibentuknya
point of no return dan sebagainya; 2) wacana tersebut berupa pengambilan
penggunaan bahasa yang relevan tindakan di luar politik normal
dengan sektor lingkungan seperti (extraordinary measures).
keberlanjutan, preservasi lingkungan
dan sebagainya; dan 3) dikeluarkan PEMBAHASAN
oleh aktor politik yang relevan dengan European Green Deal sebagai
sektor keamanan lingkungan di UE, Kebijakan Proteksionis Terhadap
baik itu otoritas resmi maupun non- Sawit
resmi, yang memiliki kekuasaan untuk Perumusan kebijakan European
membentuk narasi keamanan Green Deal mulanya dikembangkan
Indonesian Journal of International Relations
183

oleh European Commission pada akhir hidup baik dalam level regional
2019, dengan alasan sebagai dampak maupun internasional (European
gerakan iklim massal yang Comission, 2021).
memobilisasi jutaan warga di seluruh Dalam cakupan European Green
dunia. Kebijakan ini, diklaim Uni Deal yang pertama, EU Biodiversity
Eropa merupakan langkah besar bagi Strategy, Uni Eropa akan melindungi
kebijakan iklim di Eropa, karena secara ketat 30% luasan lahan daratan
diharapkan dapat memberikan contoh dan luatan. Kebijakan ini dalam
kuat kepada global guna mendukung dokumen resmi Uni Eropa, dilakukan
aksi iklim. dalam rangka restorasi, menjaga
European Green Deal, kemudian keanekaragaman hayati, dan memberi
menjadi kebijakan terbaru Uni Eropa potensi terhadap pertumbuhan dan
dalam isu lingkungan, menggantikan keberlangsungan ekonomi (Gunawan
Renewable Energy Directive (RED). et al., 2021). Isi dari regulasi tersebut
European Green Deal mencakup enam diantaranya: perlindungan hutan,
area kebijakan utama antara lain: 1) pemulihan hutan, reboisasi, serta
European Union biodiversity strategy; melarang produk yang berkontribusi
2) from farm to fork strategy; 3) clean pada deforestasi global dan degradasi
energy strategy; 4) building and hutan (European Comission, 2020).
renovating strategy; 5) sustainable Cakupan European Green Deal
mobility strategy; 6) sustainable yang kedua, from farm to fork strategy,
industrial strategy (Syuhada, 2021). mengatur pengurangan pestisida dan
European Green Deal dijustifikasi oleh emisi karbon dalam produksi makanan,
Komisi Eropa sejalan dengan dasar peternakan daratan, dan sektor
hukum organisasi regional tersebut perikanan dan kelautan. Justifikasi Uni
yang tertera pada pasal 191 hingga 193 Eropa terkait regulasi ini adalah upaya
(Syuhada, 2021). Treaty on the produksi makanan berkelanjutan dan
Functioning of the European Union memastikan ketahanan pangan.
(TFEU), yang pada intinya menyatakan Aturan-aturan yang diterapkan
bahwa Uni Eropa wajib berkontribusi diantaranya: standar proses pembuatan
dalam menjaga, melindungi, dan makanan hingga ke tangan konsumen,
mengembangkan kualitas lingkungan serta proses produksi serta konsumsi
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

184

makanan yang sehat dan juga sektor publik dan pribadi yang
berkelanjutan. (European Comission, memiliki bangunan hijau dan
2020). farm to fork menargetkan 25% berkelanjutan, kewajiban sertifikasi
pertanian organik pada tahun 2030 energi sesuai ketetapan Uni Eropa, dan
mendatang (Mowlds, 2020). penggunaan daur ulang dan material
Cakupan European Green Deal ramah lingkungan atas proyek
yang ketiga adalah clean energy pembangunan dan renovasi bangunan.
strategy, yang banyak diatur secara Uni Eropa juga memberikan investasi
teknis dan evaluasi atas RED dan di dunia konstruksi dan renovasi,
Offshore Renewable Energy dalam rangka menciptakan lapangan
(pemanfaatan energi terbarukan di pekerjaan akibat dari turunnya sektor
pesisir wilayah Eropa). (European ini sebesar 15,7% pada tahun 2020
Comission, 2020). Belum dapat akibat Pandemi Covid-19 (European
ditemukan dokumen resmi dari Eropa Comission, 2020).
yang terkait strategi ini, akan tetapi jika Cakupan European Green Deal
masih mengacu pada regulasi yang kelima adalah sustainable
sebelumnya yaitu RED II, sawit mobility strategy, yaitu Uni Eropa
berdasarkan RED II dilarang mewajibkan efisiensi energi dan
penggunaannya sebagai biodiesel. pengurangan emisi karbon, peralihan
Karena sawit menjadi satu-satunya bahan bakar minyak kepada kendaraan
komoditas nabati yang tidak memenuhi berbasis listrik, serta pengurangan
kriteria sebagai komoditas ramah bahan bakar fosil secara keseluruhan.
lingkungan berdasarkan kriteria yang (Gallo & Marinelli, 2020). Sedangkan
dibuat oleh Uni Eropa sendiri cakupan European Green Deal yang
(Athallah, 2019). keenam, sustainable industrial
Cakupan European Green Deal strategy, mengatur kewajiban industri
yang keempat adalah building and untuk mengurangi peredaran emisi
renovating strategy, yaitu renovasi dan karbon yang ada di Eropa (Syuhada,
pendirian bangunan yang ramah 2021)).
lingkungan diatur secara ketat oleh Uni Cakupan tersebut dalam
Eropa dalam bentuk: insentif pada penerapannya juga difasilitasi Uni
Indonesian Journal of International Relations
185

Eropa dalam mekanisme transisi yang secara sepihak tas komoditas tertentu
tercantum di European Green Deal. untuk dilarang karena menimbulkan
Mekanisme tersebut dijustifikasi dapat kerusakan lingkungan ini telah menjadi
mendukung persiapan Eropa yang sebuah proteksionisme tersendiri,
bebas emisi pada 2050 ketika kebijakan karena di luar sana masih banyak
tersebut telah diterapkan. Fasilitas komoditas yang merusak lingkungan.
dalam mekanisme ini diantaranya: 1) Dalam strategi berikutnya yaitu
suntikan dana dari Uni Eropa ke clean energy strategy, European Green
seluruh negara anggota yang emisi Deal memuat hambatan bahwa minyak
karbonnya tinggi; 2) jaminan, fasilitas, nabati untuk biodiesel harus bukan dari
serta pembekalan keahlian para pekerja deforestasi. Sawit tidak memenuhi
yang bekerja di industri dengan emisi kriteria ini karena menurut Uni Eropa
tinggi; 3) bantuan pada masyarakat berdasarkan mekanisme pelacakan
yang ingin membangun rintisan (traceability) yang dilakukan Uni
maupun firma baru serta turut Eropa dalam regulasi turunannya yaitu
memberikan dukungan terhadap European Union Climate Law, sawit
bidang riset maupun pengembangan dikategorikan tidak memenuhi syarat
ilmu pengetahuan (Syuhada, 2021) tersebut (Lee-Makiyama, n.d.).
(Hagglund & Ulkopoliittinen Instituutti From farm to fork strategy juga
(Finland), n.d.). direncanakan oleh Komisi Uni Eropa
Proteksionisme terhadap sawit untuk mengatur tentang sawit. Di
secara lebih lanjut dapat diidentifikasi antaranya: 1) proposal kerangka kerja
dalam EU Biodiversity Strategy. legislatif Uni Eropa di akhir 2023, akan
Produk yang dinyatakan Uni Eropa memuat aturan terkait produksi sawit.
akan dipastikan tidak dibeli oleh Uni Eropa, disebut oleh Gunawan dkk.
konsumen Uni Eropa karena (2021), Uni Eropa akan mendefinisikan
berkontribusi pada kerusakan hutan, secara unilateral apa dan bagaimana
didefinisikan secara terperenci dalam sistem produksi makanan dan produk
rilis pers Komisi Eropa (2021), antara makanan yang universal dan yang
lain berupa komoditas: kedelai, daging, tidak; 2) inisiatif reformulasi makanan
sawit, kayu, kokoa, kopi, dan produk olahan, yang ditujukan untuk
turunannya. Definisi dan limitasi membatasi promosi makanan yang
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

186

tinggi lemak, gula, dan garam. Inisiatif sehingga akan mendapatkan hambatan
ini akan melingkupi sawit karena dalam perdagangan karena label
dikategorikan mengandung minyak tersebut membuat sawit tidak termasuk
jenuh yang tinggi dan biasa digunakan dalam komoditas hijau (green
untuk makanan olahan. (Gunawan et commodity) (Astra Agro Lestari, n.d.).
al., 2021); 3) Skema Label Nutrisi di Oleh karena itu hambatan non-tarif
Depan (Front-of-Pack Nutrition diterapkan sawit, dalam bentuk tidak
Labelling Scheme/ FoP) dengan mengakui minyak sawit sebagai energi
justifikasi untuk memudahkan terbarukan (renewable fuels). Sawit
konsumen mendapatkan informasi atas kemudian akan dilarang sepenuhnya
makanan sehat secara lebih mudah. dalam perdagangan internasional
Ada kemungkinan aturan FoP ini dengan Uni Eropa maupun
mengikuti labelisasi NutriScore yang penggunaannya pada tahun 2030.
sudah berlangsung di Prancis dan Narasi yang dibawakan Uni Eropa
Belgia, dengan melabeli makanan sebagai aktor internasional yang di
“baik” atau “buruk” berdasarkan kawasannya tidak memiliki kebun
jumlah lemak jenuhnya. Dari sawit, European Green Deal
pengalaman NutriScore, sawit dijustifikasi sebagai cara Uni Eropa
terdiskriminasi dan kerap mengatasi isu lingkungan layaknya
dikategorikan sebagai makanan buruk tercantum sebagai bagian dari regulasi
karena lemak jenuhnya relatif lebih European Union Climate Law (ECL),
tinggi, karena hanya lemak jenuh yang dengan Eropa menargetkan penurunan
diperhitungkan, sedangkan kandungan emisi hingga 55% di tahun 2030
buruk dalam makanan bisa saja berupa dan net zero emission pada 2050
tingginya gula, pengawet, dan lainnya. (InfoSAWIT, 2021).
(Gunawan et al., 2021).
Untuk saat ini, European Union Narasi Sawit sebagai Existential
Council Parliamentary Resolution juga Threat oleh Industri Agrikultur dan
menyatakan bahwa industri sawit Petani sebagai Securitizing Actor
menyebabkan deforestasi, melanggar Secara historis, Kekuatan lobi
HAM, dan tidak berkelanjutan, politik dalam isu agrikultur telah
Indonesian Journal of International Relations
187

banyak diteliti oleh para scholar politik dan kemampuannya untuk


pemerintahan Uni Eropa, dan terpusat melobi para pengambil kebijakan.
dalam kajian dua kelompok; 1) industri (Skonieczny, 2017) mengidentifikasi
agrikultur raksasa yang berkepentingan adanya 25 anggota aktif (dari 45
melindungi komoditas bunga matahari anggota) di Komite Pertanian Parlemen
dan kanola, yang memiliki pengaruh Uni Eropa yang berstatus sebagai
besar dalam lobi politik karena petani skala besar, memiliki afiliasi
kemampuan finansialnya untuk bisnis dan kekeluargaan dengan petani
melakukan lobi politik; dan 2) serikat skala besar, maupun eks petani yang
petani yang memiliki jumlah dan terlibat dalam proses lobi tersebut.
soliditas tinggi sehingga memiliki Masing-masing di antaranya menerima
pengaruh besar dalam lobi politik dana dukungan politik baik untuk
karena kemampuan mempengaruhi pencalonan kembali maupun untuk
politik elektoral dan pemilihan para akomodasi yang sesuai dengan aturan
pengambil kebijakan di tingkat negara Uni Eropa, dengan rata-rata 5.000
(merepresentasikan negara anggota di Poundsterling per bulan dari pelobi
Dewan Eropa) maupun di tingkat bisnis pertanian. Kontribusi industri
Eropa (merepresentasikan daerah agrikultur raksasa tersebut menurut
pemilihan di Parlemen Eropa). Diller dkk. (2014) dilakukan oleh
Lobi politik tersebut telah lama asosiasi pertanian negara-negara
berlangsung di sektor agrikultur dan anggota EU yang jajaran pimpinannya
tidak hanya berlangsung dalam isu untuk mendukung pengelolaan industri
sawit saja. Pemberian subsidi agrikultur raksasa.
agrikultur Common Agricultural Lobi oleh para perusahaan
Policy misalnya, di dalami (L. Knudsen industri agrikultur raksasa kepada Uni
& Ann-Christina, 2011) sebagai salah Eropa menurut Klüver (2011),
satu byproduct atas kekuatan politik dilakukan secara intensif dan dengan
tersebut dan berdampak pada alokasi sumber daya yang besar karena struktur
38% anggaran Uni Eropa untuk subsidi Uni Eropa yang mampu meregulasi
agrikultur pada 2014-2020. kebijakan agrikultur di seluruh
Industri agrikultur menjadi kawasan, termasuk mengutilisasi
securitizing actor dengan pengaruh anggaran kawasan tersebut untuk
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

188

sektor agrikultur, membuatnya (Eurostat, n.d.). Petani Eropa yang


menguntungkan sebagai langkah bisnis relatif muda disebut Rowley-Conwy
dalam kerangka profit-seeking (1995) berkontribusi dalam intensitas
(Bernhagen dan Mitchell, 2009) mereka dalam berserikat dan
sebagai lobi aktivitas bisnis untuk berdemonstrasi, layaknya ditunjukkan
mencari atau mengoptimalkan dalam data Labour Force Survey Uni
keuntungan finansial. Termasuk dalam Eropa pada 2016 bahwa 31,8% petani
kasus European Green Deal, yang berusia di bawah 40 tahun. Relatif lebih
berdasarkan data (Corporate Europe muda dari negara berkembang
Observatory, n.d.) terdapat 151 termasuk Indonesia, dengan Sensus
pertemuan lobi dari industri saat Pertanian BPS 2013 menunjukkan
penyusunan European Green Deal. bahwa hanya 12,8% petani berusia di
Angka ini timpang dengan pertemuan bawah 35 tahun sejumlah 3,36 juta
dengan organisasi publik yang hanya petani (Badan Pusat Statistik, 2013).
berjumlah 29 sepanjang penyusunan Sehingga menjadi wajar ketika
European Green Deal. dalam perumusan European Green
Serikat petani di Uni Eropa juga Deal, kekuatan industri agrikultur dan
memperkuat kemampuan sekuritisasi serikat petani dimanfaatkan dalam
tersebut sebagai securitizing actor, upaya membangun proteksionisme
seiring dengan besarnya jumlah petani terhadap sawit, karena hal tersebut
Eropa sehingga mampu untuk sudah sering dilakukan. Khusus pada
memengaruhi kebijakan elektoral. European Green Deals, demonstrasi
Serikat petani di Uni Eropa relatif kuat dan tuntutan kepada negara dan Uni
karena industri agrikultur di kawasan Eropa dapat diidentifikasi dalam
tersebut merupakan sektor yang masih fenomena sebagai berikut. Yang
labor-intensive seiring kemampuannya pertama, 35.000 petani melakukan
memekerjakan 10 juta penduduk, demonstrasi di Berlin dengan
dengan 72,8% di antaranya terpusat di membawa traktor ke jalan raya karena
tujuh negara (Romania, Polandia, harga berbagai komoditas agrikultur
Italia, Prancis, Spanyol, Bulgaria, produksi Eropa, termasuk minyak
Jerman) dan mengikuti serikat petani rapeseed yang menjadi competitor
Indonesian Journal of International Relations
189

langsung atas sawit, harganya jatuh 2017). Ada kesenjangan yang


akibat penurunan permintaan seiring menyebabkan peningkatan
harga sawit yang murah (Zagaris, ketergantungan pada impor lain
2001). minyak sayur, yang permintaan
Yang kedua, di Prancis juga tersebut tidak dapat diserap industri
berlangsung demonstrasi oleh serikat domestik Uni Eropa karena harga
tani FNSEA yang menutup akses 18 minyak nabati lainnya yang lebih
kilang minyak pada Juni 2018, mahal dibanding sawit. Pada tahun
menuntut tidak digunakannya sawit 2016, total impor CPO di Uni Eropa
sebagai campuran bahan bakar nabati, mencapai 7,2 juta ton. Jadi, dalam hal
karena komoditas sawit dianggap ini Uni Eropa membutuhkan minyak
merusak pasar seiring harga murah. nabati lainnya persediaan untuk
Menanggapi demonstrasi tersebut, memenuhi kebutuhannya
Prancis sempat membuat legislasi (Kementerian Luar Negeri, 2019).
diskriminasi sawit. Namun berubah Sejumlah 51% minyak sawit juga
pasca lobi bilateral lanjutan pada diimpor ke Uni Eropa pada 2017
Desember 2018 oleh Indonesia seiring digunakan untuk membuat biodiesel
ancaman Menko Luhut bahwa (Zainurrahmi Br Bangun & Hidayat,
Indonesia akan memboikot Boeing 2020).
sebagai retaliasi apabila diskriminasi Disparitas harga yang cukup
sawit diadvokasikan oleh Prancis lebar antara harga sawit dengan minyak
(France24, 2018). nabati produsen Uni Eropa, juga
Dari hal itu dapat direfleksikan menambah kepentingan para aktor Uni
bahwa industri agrikultur dan serikat Eropa dalam melakukan
petani di Uni Eropa memiliki proteksionisme terhadap sawit.
kepentingan yang sama dalam Perbedaan harga yang paling mencolok
melawan komoditas sawit karena saat dapat ditilik pada minyak zaitun yang
ini pertumbuhan minyak nabati berasal dari biji bunga matahari sangat
produksi di Uni Eropa adalah sekitar populer dan banyak diproduksi di
2,8 persen per tahun, sedangkan tingkat Eropa, yang per Maret 2020, selisih
pertumbuhan domestik jauh lebih besar harga antara minyak kanola (rapeseed)
pada 4,8 persen per tahun (GAPKI, dan minyak sawit mencapai 130 Euro
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

190

per ton ((Purba et al., 2018). Akibatnya, Eropa, digunakan untuk menarasikan
jika produk sawit masuk ke Eropa, dua sawit (speech act) sebagai isu
jenis minyak yang populer di benua itu lingkungan yang mengancam
akan lenyap, dikarenakan dominasi (existential threat).
pilihan konsumen. Statemen petani dan industri
Situasi ini membuat Uni Eropa spesifik menuntut proteksionisme
semakin dilematis seputar impor terhadap sawit melalui European
minyak sawit dari Indonesia, Green Deal, telah beberapa kali
kebutuhan akan minyak akan semankin diutarakan secara terbuka. Selain
meningkat dari hari ke hari di Eropa, contoh demonstrasi yang sebelumnya
sementara lahan yang tersedia sangat sudah dijabarkan, Copa dan Cocega
terbatas dan sulit mencari alternatif sebagai dua serikat petani terbesar di
selain minyak sawit. Keunggulan Uni Eropa, pada Januari 2021 lalu
komparatif (comparative advantage) berharap bahwa penerapan European
sawit yang lebih hemat lahan, hemat Green Deal yang sebagian sudah
air, dan memiliki harga yang lebih berlangsung saat ini dalam bentuk
murah, kemudian bertentangan dengan European Union Carbon Border
kepentingan domestik para petani dan Adjustment Mechanism, belum cukup
industri agrikultur di Uni Eropa karena karena hanya mengenakan bea impor
merupakan pesaing langsung (direct kepada pupuk dari luar negeri.
competition) di pasar konsumen. Harapannya, komoditas kompetitor
Kombinasi atas kemampuan langsung mereka di pasar Uni Eropa
finansial untuk melakukan lobi dengan seperti kentang dan kedelai di sektor
besarnya kuasa elektoral yang dimiliki bahan pangan, dan sawit di sektor
petani serta industri agrikultur, minyak nabati. (Global AG Media,
ditambah dengan kepentingan untuk 2021).
melawan sawit yang memiliki Securitizing actor ini juga
keunggulan komparatif (comparative berupaya menghadirkan konstruksi
advantage) dengan minyak nabati lain wacana di publik Uni Eropa bahwa
yang diproduksi dan menjadi pesaing kebijakan sebelumnya, seperti 2020
langsung (direct competition) di Uni Climate & Energy Package dan
Indonesian Journal of International Relations
191

kebijakan lainnya, tidak cukup untuk Challenges and Key Threats” bersama
menghadapi situasi krisis. Hasil dari dengan proliferasi senjata pemusnah
wacana tersebut terlihat dari masal, terorisme, kejahatan
meningkatnya persepsi publik di tahun terorganisasi, keamanan siber, dan
2020, yang melihat bahwa otoritas keamanan energi (European Union,
lokal (57%), nasional (72%), maupun n.d.). Strategi Global Uni Eropa 2016
Uni Eropa (68%) belum mengatasi isu (EU Global Strategy/EUGS) (Quille,
lingkungan dengan cukup baik 2004) yang merupakan doktrin
(gambar 1). kebijakan keamanan Uni Eropa
Gambar 1: Opini publik di Uni pengganti ESS turut memperkuat
Eropa terkait kinerja otoritas lokal,
pandangan ini dengan menempatkan
nasional, dan Uni Eropa dalam
melindungi lingkungan isu perubahan iklim sebagai prioritas
keamanan dalam negeri.
Sawit akhirnya masuk sebagai
bagian dari ancaman lingkungan
tersebut, yang diatur oleh Uni Eropa
lewat kebijakan proteksionis, seiring
dengan lobi dan narasi yang dibawakan
oleh kelompok industri agrikultur dan
petani. Regulasi proteksionisme
tersebut berbentuk terbitnya European
Source: European Union, n.d.
Union Council Parliamentary
Persetujuan Audience atas Ancaman Resolution yang menuliskan bahwa
Isu Lingkungan sebagai Facilitating sawit beserta produk turunannya
Conditions sebagai penyebab atas deforestasi,
Isu lingkungan sebagai isu pelanggaran HAM di negara-negara
keamanan di Uni Eropa, telah hadir produsennya, dan tidak mendukung
sejak tahun 2008. Laporan Dewan sistem keberlanjutan yang dianut para
Eropa yang mencakup implementasi aktor pelaku bisnis di Eropa (Astra
Strategi Keamanan Eropa pada tahun Agro Lestari, n.d.).
2008 mencantumkan isu lingkungan Upaya sekuritisasi (securitizing
dan perubahan iklim sebagai “Global move) ini juga didukung dengan posisi
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

192

masyarakat Uni Eropa yang pro


terhadap upaya-upaya pelestarian Persepsi publik ini menunjukkan
lingkungan. Pada tahun 2017-2019 adanya perubahan prioritas di kalangan
(gambar 2), pendapat masyarakat Uni masyarakat Uni Eropa dari keamanan
Eropa yang telah ditampilkan pada tradisional menuju keamanan non-
gambar sebelumnya bahwa masyarakat tradisional. Dengan isu dan narasi yang
merasa kebijakan lingkungan yang terus berkembang, pembentukan
dimiliki Uni Eropa belumlah cukup. Di wacana keamanan lingkungan di Uni
tahun 2019 bahkan perubahan iklim Eropa terus berlanjut hingga saat
dianggap sebagai persoalan yang lebih penyusunan European Green Deal
serius dibanding isu keamanan termasuk kontestasi wacana yang
tradisional seperti terorisme, konflik terjadi di dalamnya dari securitizing
bersenjata, maupun proliferasi nuklir. actor yaitu industri agrikultur dan
Hal ini menunjukkan adanya petani.
perubahan prioritas di kalangan
masyarakat UE dari keamanan Komisi Eropa dan Politisi di Eropa
tradisional menuju keamanan non- Ikut Menjadi Securitizing Actor
Karena Insentif Elektoral
tradisional, dan sawit dikategorikan
Dari kuatnya dukungan
sebagai ancaman dalam keamanan
masyarakat tersebut, kebijakan
non-tradisional.
diskriminasi perdagangan terhadap
sawit kemudian juga memiliki insentif
Gambar 2: Pandangan warga UE28
tersendiri bagi para politisi dalam
terhadap keseriusan masalah
perubahan iklim. kerangka meraih suara dalam politik
elektoral. Keberpihakan aktor
pengambil kebijakan yang didukung
dengan insentif elektoral, dapat dilihat
dari pernyataan-pernyataan yang
dikeluarkan Presiden Komisi Eropa
Ursula von der Leyen, sejak
pencalonan dirinya di tahun 2019.

Source: European Union, n.d.


Indonesian Journal of International Relations
193

Dalam dokumen Panduan Politik passed Europe by. Demographic


change, globalisation of the
untuk Komisi Eropa 2019-2024 oleh
world economy, rapid
Kandidat Presiden Ursula von der digitalisation of our working
environment and, of course,
Leyen, mengatasi isu lingkungan
climate change.” (European
melalui European Green Deal menjadi Comission, n.d.-a)
prioritasnya yang pertama dari tujuh
Berbasis isu prioritas yang ia
isu yang ia jadikan sebagai prioritas.
bawa dalam pertarungan politik
Pada pernyataan pembukaan
tersebut, Ursula von der Leyen
pencalonan dirinya, Ursula von der
kemudian menjanjikan akan
Leyen menyatakan lebih lanjut bahwa
mengajukan European Green Deal
saat ini adalah waktunya untuk kembali
dalam waktu 100 hari pertama kerja
berjuang demi Eropa, yang mana ia
sejak ia menjabat sebagai Presiden
menggunakan perjuangan di masa
Komisi Eropa (Leyen, 2019). Setelah ia
perang dunia sebagai pembanding
juga menempatkan European Green
(European Comission, n.d.-a),.
Deal sebagai prioritas pertama dalam
Mengutip Mukti (2020),
panduan politiknya. Dalam konteks
pernyataan von der Leyen di atas
menghadirkan wacana keamanan
menunjukkan bahwa isu-isu non-
lingkungan yang baru dan lebih
tradisional membawa perubahan bagi
ambisius di Uni Eropa, sikap tersebut
masyarakat Uni Eropa dan sudah
juga dapat menjadi tanda yang ingin
selayaknya Uni Eropa memandangnya
ditunjukkan oleh Komisi Eropa bahwa
dengan tingkat keseriusan tinggi
persoalan iklim merupakan hal
selayaknya bagaimana Uni Eropa
mendesak yang harus diselesaikan
menghadapi isu tradisional di masa
dalam waktu yang terbatas.
perang.
Hasil dari penggunaan isu
“The founding fathers and
mothers of Europe created lingkungan dalam kampanye ini juga
something powerful out of the
terliihat jelas. BBC (2019)
rubble and ashes of the world
wars. Peace. [...] Yet it is now menyebutkan bahwa sebelumnya
clear to each and every one of us
pendukung kelompok/partai kiri dan
that we must once again take a
stand and fight for our Europe. partai hijau menolak Ursula von Der
The whole world is being
Leyen karena secara historis berasal
challenged by disruptive
developments that have not dari partai kanan dengan
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

194

pengalamannya sebagai Mantan Deal. Melalui pernyataannya, Ursula


Menteri Pertahanan Jerman. Setelah von der Leyen menunjukkan bahwa UE
janji politik terkait lingkungan, polling akan bertekad untuk berhasil dalam
yang dilakukan (DW, n.d.) langkah baru yang akan diambilnya
menunjukkan bahwa 41% kelompok demi keberlanjutan lingkungan hidup,
hijau menyatakan akan memilih Ursula menjadikan lingkungan sebagai
von der Leyen. Di tingkat parlemen, referent object yang harus dilindungi.
sekuritisasi atas isu sawit dan “The European Green Deal is
our new growth strategy [,,,].
lingkungan juga membuat koalisi
We are determined to succeed
partai hijau (Greens/EFA) for the sake of this planet and life
on it – for Europe's natural
mendapatkan peningkatan jumlah kursi
heritage, for biodiversity, for
mencapai 4,4% dibanding kursi our forests and our seas. By
showing the rest of the world
parlemen yang didapatkan sebelumnya
how to be sustainable and
di periode 2014-2019 (Buzogány & competitive, we can convince
other countries to move with
Ćetković, 2021). Artinya, publik Uni
us.” (Ursula von der Leyen, n.d.)
Eropa sebagai audiens menerima narasi
keamanan lingkungan dan memberikan Dari narasi tersebut dapat
legitimasinya melalui suara dalam direfleksikan bagaimana Komisi Eropa
pemilihan umum. di bawah kepemimpinan Presiden
Ursula Ursula von der Leyen menjadi
Narasi Menempatkan salah satu pemain penting sebagai
European Green Deal sebagai securitizing actor yang melakukan
Extraordinary Measures securitizing move dalam isu
Hal tersebut ditunjukkan dari lingkungan di UE, dimulai dari upaya
statemen publik yang dilakukan Ursula membentuk narasi kedaruratan iklim
von der Leyen pasca terpilih. Rilis pers hingga upaya memperoleh legitimasi
yang dipublikasikan Komisi Uni Eropa untuk setiap kebijakan baru atau
menunjukkan adanya upaya transformasi kebijakan yang akan
transformasi yang signifikan pada diambil dalam penanganan isu
bagaimana UE akan melihat isu lingkungan. Sebagai aktor yang sejak
lingkungan dalam European Green awal menginisiasi dibentuknya
Indonesian Journal of International Relations
195

European Green Deal, beberapa “Climate change and


environmental degradation
pernyataan otoritas Komisi Eropa
present an existential threat to
terkait isu tersebut menunjukkan Europe and the world. To
overcome this challenge, Europe
adanya upaya membentuk konstruksi
needs a new growth strategy that
ancaman eksistensial dan rasa transforms the Union into a
modern, resource-efficient and
kedaruratan (sense of emergency)
competitive economy where
dengan lingkungan hidup sebagai there are no net emissions of
greenhouse gases by 2050 [...]”
referent object. Hal ini dilakukan
(Ursula von der Leyen, n.d.)
dengan tujuan untuk memberi tempat
prioritas bagi isu lingkungan sehingga Melalui statemennya, Ursula
agenda European Green Deal von der Leyen juga membentuk
mendapatkan legitimasi yang wacana “kebutuhan” terhadap
dibutuhkannya. European Green Deal dengan
Salah satu upaya tersebut dapat mengimplikasikan fitur ancaman dari
dilihat dalam rilis pers Komisi Eropa bencana lingkungan terhadap
pada 11 Desember 2019. Komisi Eropa kehidupan manusia dan lingkungan
sebagai securitizing actor hidup.
menggunakan komunitas yang lebih Menambah urgensi terkait
luas, yaitu dunia, sebagai referent European Green Deal, masalah
object dengan membuat pernyataan lingkungan yang tadi ia sebut di
bahwa perubahan iklim dan degradasi Finlandia dan Prancis, disebut Ursula
lingkungan memberikan ancaman von der Leyen bisa saja terjadi di Eropa
eksistensial kepada Eropa serta dunia. dalam waktu dekat. Untuk menekankan
Dengan adanya ancaman yang dapat bahwa masalah lingkungan adalah
membahayakan kelangsungan hidup masalah luar biasa yang membutuhkan
Eropa dan dunia tersebut, perubahan respon segera dari otoritas. Dengan
dalam cara mengatasi isu lingkungan mendekatkan isu lingkungan kepada
perlu dihadirkan. Hal ini dilakukan keseharian warga UE, Ursula von der
untuk membentuk wacana pentingnya Leyen berupaya menciptakan speech
melakukan suatu transformasi untuk act dengan fitur ancaman dengan
menghadapi ancaman eksistensial konstruksi kedaruratan. Ancaman
tersebut. tersebut juga dirujuk akan berdampak
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

196

kepada petani, karena kegagalan condition secara internal dari


bertindak cepat atas isu lingkungan, pernyataan itu sendiri. Dengan cara
melalui tindakan yang murni terkait tersebut, narasi keamanan dan urgensi
perlindungan lingkungan, maupun dalam konteks lingkungan, bahwa UE
proteksionisme, yang disebutnya akan sedang menghadapi situasi darurat
mengakibatkan kekeringan, gagal yang perlu segera direspons – dapat
panel, hingga harga komoditas yang dibentuk.
menurun. Selain dari fitur internal berupa
“None of these meta- pernyataan, posisi politik yang dimiliki
developments is new: science
oleh Komisi Eropa juga menjadi
predicted them a long way back.
What is new is that we [...] are facilitating condition yang membantu
feeling and experiencing their
komisi untuk menghadirkan speech
effects firsthand. Whether it is
Finnish wheat farmers facing act. Komisi Eropa merupakan aktor
drought or the French facing a
yang berada dalam posisi otoritatif
deadly heatwave: we are all
feeling quite clearly the effects of secara struktural di institusi Uni Eropa
climate change. [...] Our most
sehingga ia memiliki kekuasaan dalam
pressing challenge is keeping
our planet healthy. This is the membentuk definisi ancaman serta
greatest responsibility and
menentukan objek apa yang perlu
opportunity of our times.”
(Ursula von der Leyen, n.d.) dihindarkan dari ancaman (referent
object). Posisi tersebut menyediakan
Dengan memenuhi berbagai
salah aspek eksternal dari facilitating
facilitating condition yang diperlukan,
conditions yang diperlukan speech act
pernyataan-pernyataan aktor dalam
yaitu kekuasaan yang dimiliki oleh
Komisi Eropa tersebut bekerja sebagai
securtizing actor untuk membentuk
speech act. Melalui penggunaan tata
konstruksi ancaman.
bahasa dan pilihan kata yang spesifik
Hasil dari proses sekuritisasi
(darurat iklim, lingkungan) serta
tersebut, tercermin dari wewenang bagi
menunjukkan plot narasi yang jelas
otoritas dalam pelaksanaan European
terkait bagaimana menghadapi situasi
Green Deal yang jauh lebih luas
darurat tersebut melalui pengambilan
dibanding regulasi pada umumnya
langkah-langkah kolektif, Komisi
maupun dalam kebijakan lingkungan
Eropa dapat menghadirkan facilitating
Indonesian Journal of International Relations
197

sebelumnya. Yang pertama dalam Renewables Energi Directive (RED-II)


dokumen “Annex to the yang dulu dimiliki Uni Eropa, dengan
Communication on the European Komisi Eropa menetapkan regulasi
Green Deal: Roadmap - Key actions” di untuk dijalankan negara anggota. Kini
antaranya adalah pembentukan hukum dalam European Green Deal, Komisi
iklim (climate law) untuk memastikan Eropa menetapkan garis besar atas apa
bahwa transisi menuju kondisi climate yang harus diatur negara, meminta
neutral tidak dapat diubah kembali. Di negara membuat aturan turunan dan
dalam skema ini, Komisi Eropa menerapkannya, serta mengevaluasi
diberikan kewenangan untuk dapat negara-negara yang dianggap oleh Uni
menilai konsistensi negara anggota Eropa gagal melaksanakan aturan
dalam mencapai target 2030-2050, tersebut.
mengeluarkan rekomendasi kepada Komisi Eropa juga akan memiliki
negara anggota yang inkonsisten, dan wewenang menerapkan bea impor,
negara anggota juga diwajibkan untuk yang diatur dalam proposal European
menjelaskan alasan kegagalannya. Union Carbon Border Adjustment
Negara anggota Uni Eropa juga Mechanism (EU-CBAM). EU-CBAM
diharuskan untuk mengembangkan akan dimulai pada tahun 2023-2026,
strategi adaptasi untuk meningkatkan dan diterapkan dengan cara
ketahanan serta menurunkan tingkat mengenakan carbon import levy (bea
kerentanan terhadap efek perubahan masuk atas impor berbasis karbon) atas
iklim. (European Comission, 2020) produk-produk yang dilabeli Uni Eropa
Dengan wewenang tersebut, sebagai carbon-intensive products
Komisi Eropa artinya memiliki (komoditas yang produksi
wewenang supranasional sebagai menghasilkan emisi karbon tinggi)
sebuah organisasi untuk mengontrol (European Comission, 2021).
kebijakan terkait lingkungan yang Parlemen Eropa (European
diatur dalam European Green Deal, Parliament) sudah menyebutkan
termasuk proteksionisme terhadap bahwa definisi carbon-intensive
sawit yang telah diatur dalam turunan products tersebut akan meliputi seluruh
European Green Deal, secara berkala. sektor di dalam European Union
Hal ini berbeda dibanding dengan Emisstion Trading Scheme (EU-ETS).
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

198

Mulai dari sawit, besi, hingga pupuk. perlindungan hutan serta perlawanan
EU-CBAM nantinya juga akan atas tindakan-tindakan yang
menggantikan skema allowances didefinisikan dalam European Green
dalam EU-ETS. Namun kali ini, karena Deal sebagai “bertentangan dengan
sifatnya adalah bea masuk, produk pelestarian hutan”. (European
domestik Uni Eropa tidak dipajaki Comission, n.d.-b). Dana ini
dalam rezim EU-CBAM. Hanya menginstitusionalisasikan hasil dari
produk impor yang terkena bea masuk. sekuritisasi dalam praktek di lapangan
Sedangkan dalam rezim EU-ETS, baik Dari yang awalnya European Green
komoditas yang diproduksi di Uni Deal dibangun dengan basis kesamaan
Eropa maupun produk impor, menjadi dan persetujuan atas ide, kini ketika
objek pajak dalam regulasi. Bea impor telah menjadi regulasi, dilaksanakan
secara otomatis akan menaikkan harga dan dipaksakan melalui mekanisme
komoditas yang diproduksi di negara anggaran. Aktor di dalam Uni Eropa
lain. Terlebih, bea impor dalam EU- kemudian menjadi memiliki insentif
CBAM telah diatur sebesar harga tersendiri dalam kerangka liberalisme
mingguan karbon per ton yang institusionalis, karena akan menikmati
diperdagangkan di Uni Eropa keuntungan finansial secara langsung
(European Comission, 2021), yang jika melaksanakan European Green
dengan bea impor tersebut menurut Deal.
(RaboResearch, n.d.) diprediksi lebih Penambahan wewenang ini
tinggi dari batas atas bea impor (agreed disetujui oleh Parlemen Eropa seiring
customs duty) yang telah disepakati disetujuinya European Green Deal di
dalam kesepakatan WTO. parlemen pada pemungutan suara oleh
Wewenang lebih besar yang anggota parlemen. Canfin, Ketua
ketiga, sebagai wujud dari Komite Lingkungan Parlemen Eropa,
extraordinary measures yang kini menyatakan bahwa parlemen
dimiliki Uni Eropa, adalah anggaran mendukung European Green Deal
yang lebih besar. Dalam EU untuk diterapkan di semua sektor, dan
Biodiversity Strategy, dianggarkan 20 menggarisbawahi bahwa penerapannya
miliar Euro per tahun untuk perlu konsisten dilaksanakan pada
Indonesian Journal of International Relations
199

sektor agrikultur, perdagangan, dan dinarasikan oleh pelaku industri


ekonomi. Yang berarti ini meliputi agrikultur di Eropa yang terancam atas
perdagangan sawit juga (European konoditas sawit dapat menjadi pesaing
Parliament, n.d.). atas komoditas minyak nabati yang
Partai dengan jumlah kursi mereka produksi, dengan cara
terbanyak di Parlemen Eropa, menempatkan sawit sebagai existential
European People’s Party (EPP), juga threat bagi lingkungan hidup. Terlepas
menyetujui European Green Deal saat dari fakta bahwa sawit sebagai tanaman
pemilihan dalam sidang Parlemen, minyak nabati yang paling efisien atau
terlepas dari penolakan yang dilakukan setidaknya sama-sama efisien dalam
partai tersebut saat European Green menimbulkan environment cost, dan
Deal pertama kali diperkenalkan. komitmen keberlanjutan lingkungan
Esther de Lange, anggota Parlemen yang telah dilakukan Indonesia untuk
Eropa yang juga menjabat sebagai perbaikan atas kerusakan lingkungan
Wakil Ketua EPP untuk Ekonomi dan yang sempat terjadi dalam
Lingkungan, menyebutkan bahwa pengembangan industri sawit, narasi
Partai EPP akhirnya menyetujui yang telah dibangun oleh petani dan
European Green Deal karena strategi perusahaan multinasional di bidang
penanganan iklim (climate strategy) agrikultur sebagai securitizing actor,
dalam European Green Deal juga melakukan upaya sekuritisasi
memuat strategi pengembangan (securitizing move) berupa narasi
industri (industrial strategy) (European (speech act) bahwa sawit adalah
Parliament, n.d.). Yang artinya, ancaman lingkungan.
European Green Deal dipandang oleh Narasi-narasi tersebut dapat
EPP sejalan dengan kepentingan ditilik dalam: aktivitas demonstrasi,
industri agrikultur Uni Eropa. lobi-lobi politik securitizing actor
kepada Parlemen dan Komisi Uni
SIMPULAN Eropa, serta narasi di media berupa
Pembuatan European Green Deal pernyataan verbal maupun non-verbal
sebagai hambatan perdagangan seperti surat terbuka, kampanye, rilis
terhadap sawit, dapat disimpulkan pers dan sebagainya yang dapat
dapat berlangusng karena sawit telah ditemukan melalui penelusuran berita.
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

200

Secara keseluruhan, sekuritisasi REFERENSI


yang dilakukan oleh Komisi Eropa
A grey deal? | Corporate Europe
dapat disimpulkan memiliki tiga
Observatory. (n.d.). Retrieved
elemen: 1) menarasikan ancaman yang February 17, 2022, from
luar biasa (existential threat) di mana https://corporateeurope.org/en/a-
grey-deal
sawit dan isu lingkungan
membahaykan Eropa sehingga Athallah, I. D. (2019). Diplomasi “Tim
Negosiasi RI” Melawan
menjustifikasi wacana kebutuhan akan
Diskriminasi Kelapa Sawit di Uni
pengambilan tindakan luar biaasa Eropa.
(extraordinary measures); 2) http://etd.repository.ugm.ac.id/pen
elitian/detail/180730
perubahan perilaku aktor di mana
politisi yang memiliki kepentingan Badan Pusat Statistik. (2013). Sensus
pertanian 2013.
untuk terpilih kembali dengan
Balzacq, T. (2010). Securitization
memanfaatkan isu lingkungan; serta 3)
Theory (T. Balzacq, Ed.).
pengesahan European Green Deal Routledge.
sebagai extraordinary measures yang https://doi.org/10.4324/97802038
memberikan wewenang lebih besar 68508

pada Komisi Eropa untuk Buzan, B. et. al. (1988). Security: A


New Framework for Analysis.
melaksanakan aturan-aturan terkait
Lynne Rienner Publishers.
proteksionisme yang
Buzogány, A., & Ćetković, S. (2021).
terinstitusionalisasi dalam European
Fractionalized but ambitious?
Green Deal. Extraordinary measures Voting on energy and climate
tersebut dapat diidentifikasi antara lain policy in the European Parliament.
Journal of European Public
berupa: 1) wewenang mengintervensi
Policy, 28(7), 1038–1056.
regulasi yang dikeluarkan negara https://doi.org/10.1080/13501763.
anggota, 2) mengevaluasi penerapan 2021.1918220
kebijakan lingkungan di negara Cresswell, J. W. (2014). Research
anggota, serta 3) mengatur anggaran Design: Qualitative, Quantitative
and Mixed Methods Approaches
kepada negara anggota dalam rangka
(4th ed.). Sage.
pelaksanaan European Green Deal.
Diller, C., Nischwitz, G., & Kreutz, B.
(2014). Förderung von Regionalen
Indonesian Journal of International Relations
201

Netzwerken: Messbare Effekte für https://ec.europa.eu/commission/p


die Regionalentwicklung? resscorner/detail/e%20n/ip_19_66
Raumforschung Und 91
Raumordnung, 72(5), 415–426.
COMMUNICATION FROM THE
https://doi.org/10.1007/s13147-
COMMISSION The European
014-0308-5
Green Deal, (2020) (testimony of
Energy, transport and environment European Comission). https://eur-
statistics — 2019 edition - lex.europa.eu/legal-
Products Statistical Books - content/EN/TXT/?qid=158858077
Eurostat. (n.d.). Eurostat. 4040&uri=CELEX%3A52019DC
Retrieved February 17, 2022, from 0640
https://ec.europa.eu/eurostat/web/
European Comission. (2020). Statement
products-statistical-books/-/ks-dk-
by Commissioner Gentiloni at the
19-001
press conference on the European
EU top nominee von der Leyen in Green Deal Investment Plan and
“green deal” push for MEP votes Just Transition Mechanism.
- BBC News. (n.d.). Retrieved European Comission.
February 17, 2022, from https://ec.europa.eu/commission/p
https://www.bbc.com/news/world resscorner/detail/en/STATEMEN
-europe-49001387 T_20_71
European Comission. (n.d.-a). Opening European Comission. (2021). European
Statement in the European Green Deal: Commission adopts
Parliament Plenary Session by new proposals.
Ursula von der Leyen, Candidate https://ec.europa.eu/commission/p
for President of the European resscorner/detail/en/ip_21_5916
Commission. Retrieved February
European Union. (n.d.). Attitudes of
17, 2022, from Opening Statement
Europeans towards the
in the European Parliament
Environment - Maret 2020 - -
Plenary Session by Ursula von der
Eurobarometer survey. 2020.
Leyen, Candidate for President of
Retrieved February 17, 2022, from
the European Commission
https://europa.eu/eurobarometer/s
European Comission. (n.d.-b). The urveys/detail/2257
European Green Deal sets out how
France24. (2018). French farmers to
to make Europe the first climate-
continue fuel blockades over palm
neutral continent by 2050,
oil imports.
boosting the economy, improving
https://www.france24.com/en/201
people’s health and quality of life,
80613-french-farmers-continue-
caring for nature, and leaving no
fuel-blockades-palm-oil-imports-
one behind. Retrieved February
total
17, 2022, from
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

202

Gallo, M., & Marinelli, M. (2020). as-fight-against-the-eu-palm-oil-


Sustainable Mobility: A Review of ban/
Possible Actions and Policies.
InfoSAWIT. (2021). Berita Sawit - Uni
Sustainability, 12(18), 7499.
Eropa Akan Perkuat Standar
https://doi.org/10.3390/su1218749
Berkelanjutan Sawit Lewat
9
European Green Deal.
GAPKI. (2017). Supply-Demand https://www.infosawit.com/news/
Minyak Nabati Uni Eropa : 11214/uni-eropa-akan-perkuat-
Apakah Resolusi Sawit Mudah standar-berkelanjutan-sawit-
Diimplementasikan? - Gabungan lewat-european-green-deal
Pengusaha Kelapa Sawit
Kementerian Luar Negeri. (2019).
Indonesia (GAPKI).
02_Peran_Diplomasi_dalam_Me
https://gapki.id/news/2491/supply
ndukung_Tujuan_Pembangunan_
-demand-minyak-nabati-uni-
Berkelanjutan.pdf - Kajian
eropa-apakah-resolusi-sawit-
Mandiri Tahun 2019 “Peran
mudah-diimplementasikan
Diplomasi dalam Mendukung
Gunawan, I., Vanany, I., & Widodo, E. Tujuan Pembangunan | Course
(2021). Typical traceability Hero.
barriers in the Indonesian https://www.coursehero.com/file/
vegetable oil industry. British 86924096/02-Peran-Diplomasi-
Food Journal, 123(3), 1223–1248. dalam-Mendukung-Tujuan-
https://doi.org/10.1108/BFJ-06- Pembangunan-Berkelanjutanpdf/
2019-0466
Klüver, H. (2011). The contextual
Hagglund, M., & Ulkopoliittinen nature of lobbying: Explaining
Instituutti (Finland). (n.d.). lobbying success in the European
Rebuilding Sweden’s crisis Union. European Union Politics,
preparedness : lack of clarity 12(4), 483–506.
impedes implementation. https://doi.org/10.1177/14651165
11413163
Hough, P., Malik, S., Moran, A., &
Pilbeam, B. (2015). International Knusden, M. T. (2014). Climate impact
Security Studies: Theory and of producing more grain legumes
Practice. Rouletdge. in Europe - Opia.CL: Observatorio
para la Innovación Agraria,
Indonesia’s Fight against the EU Palm
Agroalimentaria y Forestal.
Oil Ban – Astra Agro Lestari.
Proceedings of the 9th
(n.d.). Retrieved February 17,
International Conference on Life
2022, from https://www.astra-
Cycle Assessment in the Agri-Food
agro.co.id/en/2021/02/15/indonesi
Sector.
https://www.opia.cl/601/w3-
Indonesian Journal of International Relations
203

article- PEMBENTUKAN EUROPEAN


58891.html?_external_redirect=ar GREEN DEAL | HI Fisipol UGM.
ticles-58891_archivo_01.pdf https://hi.fisipol.ugm.ac.id/katalog
/studi-keamanan-lingkungan-
L. Knudsen, & Ann-Christina. (2011).
sekuritisasi-lingkungan-oleh-
Farmers on Welfare. The Making
komisi-eropa-dan-gerakan-
of Europe’s Common Agricultural
fridays-for-future-dalam-
Policy. In Agricultural History.
pembentukan-european-green-
Cornell University Press.
deal/
Lee-Makiyama, H. (n.d.). The EU
Parliament supports European Green
Green Deal and Its Industrial and
Deal and pushes for even higher
Political Significance.
ambitions | News | European
Mekonnen, M. M., & Hoekstra, A. Y. Parliament. (n.d.). Retrieved
(2011). The green, blue and grey February 17, 2022, from
water footprint of crops and https://www.europarl.europa.eu/n
derived crop products. Hydrology ews/en/press-
and Earth System Sciences, 15(5), room/20200109IPR69902/parliam
1577–1600. ent-supports-european-green-deal-
https://doi.org/10.5194/hess-15- and-pushes-for-even-higher-
1577-2011 ambitions

Most Germans don′t want von der Purba, H. J., Sinaga, B. M., Novianti,
Leyen leading EU Commission | T., & Kustiari, R. (2018). Dampak
News | DW | 04.07.2019. (n.d.). Kebijakan Perdagangan terhadap
Retrieved February 17, 2022, from Pengembangan Industri Biodiesel
https://www.dw.com/en/most- Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi,
germans-dont-want-von-der- 36(1), 1.
leyen-leading-eu-commission/a- https://doi.org/10.21082/jae.v36n
49477985 1.2018.1-24

Mowlds, S. (2020). The EU’s farm to Quille, G. (2004). The European


fork strategy: missing links for Security Strategy: a framework for
transformation. Acta Innovations, EU security interests?
36, 17–30. International Peacekeeping,
https://doi.org/10.32933/ActaInno 11(3), 422–438.
vations.36.2 https://doi.org/10.1080/13533310
42000249028
Mukti, F. A. (2020). STUDI
KEAMANAN LINGKUNGAN: Rowley-Conwy, P. (1995). Making
SEKURITISASI LINGKUNGAN First Farmers Younger: The West
OLEH KOMISI EROPA DAN European Evidence. Current
GERAKAN FRIDAYS FOR Anthropology, 36(2), 346–353.
FUTURE DALAM https://doi.org/10.1086/204367
Sekuritisasi Isu Lingkungan dalam Hambatan
Perdagangan Sawit di European Green Deal

Ilham Dary Athallah

204

Sekretariat Kabinet Republik UNESCO Digital Library.


Indonesia. (2021). COP26: https://unesdoc.unesco.org/ark:/48
President Jokowi Says Indonesia 223/pf0000181993
is Committed to Tackling Climate
Ursula von der Leyen. (n.d.). A Union
Change.
that strives for more - Publications
https://setkab.go.id/en/cop26-
Office of the EU. Retrieved
president-jokowi-says-indonesia-
February 17, 2022, from
is-committed-to-tackling-climate-
https://op.europa.eu/en/publicatio
change/
n-detail/-/publication/43a17056-
Skonieczny, A. (2017). Corporate ebf1-11e9-9c4e-01aa75ed71a1
Lobbying in Foreign Policy. In
Zagaris, B. (2001). Tax havens beware,
Oxford Research Encyclopedia of
fiscal transparency, and what else?
Politics. Oxford University Press.
The rules are changing and it’s
https://doi.org/10.1093/acrefore/9
crazy out there! Journal of
780190228637.013.420
Banking Regulation, 3(2), 111–
Syuhada, M. (2021). KEBIJAKAN 144.
EUROPEAN GREEN DEAL https://doi.org/10.1057/palgrave.j
SEBAGAI UPAYA UNI EROPA br.2340108
DALAM MENCIPTAKAN
Zainurrahmi Br Bangun, S., & Hidayat,
KAWASAN BEBAS EMISI.
T. (2020). THE EUROPEAN
The Carbon Border Adjustment UNION TRADE PROTECTION
Mechanism explained - ON INDONESIAN CRUDE PALM
RaboResearch. (n.d.). Retrieved OIL (CPO) IMPORT. 3(1).
February 18, 2022, from https://doi.org/10.23969/paradigm
https://economics.rabobank.com/p apolistaat.v3i1.2974
ublications/2021/july/cbam-
carbon-border-adjustment-
mechanism-eu-explained/
Trombetta, M. J. (2010). Rethinking the
securitization of the environment:
Old beliefs, new insights. In
Securitization Theory (pp. 149–
163). Routledge.
https://doi.org/10.4324/97802038
68508-16
UNESCO. (2010). Water in a changing
world: the United Nations world
water development report 3 -

Anda mungkin juga menyukai