INTEREST)
Yuni Permatasari
(yunipsari3697@gmail.com)
Abstrak
Era globalisasi sekarang ini tidak menutup kemungkinan laju kerjasama antar
negara semakin meluas dan dinamis, didukung oleh teknologi yang semakin canggih
membuat semua orang dapat berkomunikasi secara lancar tidak terlebih juga dalam
bidang ekonomi, yaitu ekspor dan impor. Pemberhentian sepihak dalam perdagangan
khususnya dalam kasus Minyak Kelapa Sawit dari Indonesia ke UE ( Uni Eropa)
perspektif ekonomi politik dan juga kaitan global governance antar pemangku
kebijakan EU dan kelompok kepentingan MNC dalam kasus ini. Hasil penelitian ini
Kata Kunci : Impor, Kelapa Sawit, EU, Ekonomi Politik, Kepentingan Nasional.
2
Abstrack
In this globalization’s era does not rule out the possibility of coorperation
technology that makes everyone able to communicating, including economic field, are
export and import. Unilateral dismiss in trade, especially in the case of Palm Oil from
Indonesia to the EU is one form of imbalance. Need economic perspective for this
study case. The results of this study indicated the form of implications of the national
interest process carried out by the EU towards Indonesia to safing their national
interest.
dan ekspor sawit yang pesat. Pada produksi kelapa sawit. Lebih dari 6,6
tahun 2006 areal tanaman sawit juta ton minyak sawit dihasilkan oleh
meningkat luas dari 5.9 juta Ha menjadi petani kecil yang memiliki lebih dari 41
4
biofuel berbasis kelapa sawit. Hal ini Indonesia ke UE, dari 1,2 juta ton pada
dikarenakan karbon dari biofuel tahun 2012 menjadi 387 ribu ton pada
memenuhi target yang ditetapkan oleh (Wisadhana & Bagus, 2015). Pada
Uni Eropa melalui EU Dirrective 2009 Agustus 2015, untuk pertama kalinya
sebesar 35%. Ketentuan ini tercantum harga CPO global jatuh pada level
Dirrective (RED) artikel 17 ayat 2 yang dibawah US$ 600 per metrik ton.
emission saving from the use of biofuels berdampak positif bagi ekspor sawit
and bioliquids taken into account for Indonesia, hal tersebut terjadi pada saat
the purposes referred to in points (a), harga CPO berada pada posisi harga
(b) and (c) of paragraph 1 shall be at terendah karena lemahnya daya beli
sebesar 178,85 euro per ton untuk memasukkan CPO ke dalam daftar
Rusia sendiri telah mencekal CPO asal tidak ramah lingkungan ini telah
dimana kebijakan ini wajib bagi seluruh kepentingan ekonomi mereka. Dimana
karena didasarkan atas peraturan dan kelapa sawit sebagai produk yang tidak
ISPO mulai dari hulu (kebun) hingga resolusi Uni Eropa yang bertajuk
hilir (pengolahan hasil) paling lambat Report on Palm Oil and Deforestation
tidak terima apabila produk kelapa (bahkan sebelum zaman es) mengalami
lahan yang sama sejak 60 tahun yang negara. Konsep kepentingan nasional
mengimplementasikan tujuan
Komiditi impor EU terbesar
kepentingan nasional ini, maka suatu
yang terkait dengan deforestasi ialah
negara harus lebih mengacu kepada
kacang kedelai dan daging sapi.
kebijakan yang lebih
Dimana keduanya mencapai 54 persen
mempertimbangkan beberapa
embodied deforestation EU. Sedangkan
persoalan dalam suatu negara. Dimana
minyak kelapa sawit dari Indonesia dan
seperti yang dilakukan oleh EU sendiri
Malaysia sangat kecil yaitu hanya
bahwa impor kelapa sawit merupakan
kurang dari satu persen. Maka dari itu
ancaman bagi produsen minyak nabati
resolusi dari Parlemen Eropa terhadap
serupa dari biji matahari dan kacang
deforestasi terhadap minyak sawit
kedelai akan berkurang apabila import
terlalu berlebihan. Kerugian ekonomi
dari Indonesia lebih besar hal itulah
memperlihatkan bahwa sebuah negara
yang menjadi salah satu bentuk
gagal memenuhi kepentingan
perlindungan national interest nya
nasionalnya (national interests), yang
nasional, suatu negara harus melakukan keuntungan dari ini dan dapat
karena itu, setiap negara membutuhkan tetap stabil dalam persaingan berskala
Hal ini penting dilakukan sebab kurang tepat dalam hal deforestasi dan
saat ini dunia sedang memasuki masa mampu membuktikan bahwa hasil
pemerintahan besar yang dominan (big sawit Indonesia sudah sesuai dengan
titik terang dengan EU dan pengajuan besar yang menjadi salah satu sumber
Bibliography
Antaranews. (2019, March 29). Dampak Kebijakasanaan Baru Biofuel Uni Eropa Bagi
Indonesia. Retrieved from http://www.antaranews.com:
http://www.antaranews.com/berita/395426/dampak-kebijaksanaan-baru-biofuel-
unieropa-bagi-indonesia
BBC Indonesia. (2019, April 5). Kelapa sawit, Ancaman Perang Dagang RI-Uni Eropa dan
Enam Hal Lainnya. Retrieved from https://www.bbc.com:
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47663602
European External Action Service. (2019, March 13). Isu-Isu Kebijakan Perdagangan.
Retrieved from http://eeas.europa.eu: Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia
Ikbar, Y. (2006). Ekonomi Politik Internasional 1: Konsep dan Teori. Bandung: Refika Adita.
ISPO. (2019, April 5). Indonesian Sustainable Palm Oil. Retrieved from http://www.ispo-
org.or.id: http://www.ispo-org.or.id
KEMENPERIN. (2019, April 01). Prospek dan Permasalahan Industri Sawit. Retrieved from
http://www.kemenperin.go.id: http://www.kemenperin.go.id/artikel/494/Prospek-
Dan-Permasalahan-Industri-Sawit
Soemarwoto. (1992). Indonesia Dalam Kancah Isu Lingkungan Global. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Tempo. (2019, March 29). CPO dicekal Rusia, Indonesia Siap Banding. Retrieved from
http://bisnis.tempo.co:
http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/09/08/090605305/cpo-dicekal-rusia-ri-
siap-banding, diakses 29 Maret 21.39 WIB.
Tribunnews. (2013, March 29). Ancam Boikot Produk CPO Biodiesel Uni Eropa. Retrieved
from http://www.tribunnews.com:
http://www.tribunnews.com/bisnis/2013/04/24/ancam-boikot-produk-cpo-
biodiesel-uni-eropa
14
Wisadhana, A. M., & Bagus, I. (2015). Analysis Of Green Protectionism Against The Barriers
Of Indonesia’s Crude Palm Oil (CPO) Export In The European Union. Bali: Udayana.
World Growth Report. (2017). The Economic Benefit of Palm Oil to Indonesia. Retrieved
from http://www.worldgrowth.org:
http://www.worldgrowth.org/assets/files/WG_Indonesian_Palm_Oil_Benefits_Bah
asa_Report- 2_11
15
2
1
2