Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adam Restu Langit

NIM : 6211181211

Mata Kuliah : Politik Lingkungan Global

Kelas :B

Dosen Pengampu : Renaldo Benarrivo S.IP, M.Hub Int.

Tugas Notulensi Webinar Politik Lingkungan Global

“Krisis Iklim Indonesia dan Potensi Kegagalan Paris Agreement”

 Asal muasal perubahan iklim dan pemanasan global yaitu bermula dari aktivitas
bangsa Eropa (kolonialisme bangsa Eropa) dengan tujuan memperluas pengaruh
politik, menemukan sumber energi, pangan dan emas di berbagai negara serta
menyebarkan agama.
 Revolusi Industri terjadi di Inggris akhir abad ke 18 dan awal abad ke 19, ditandai
oleh perubahan dramatik pada pertanian, manufaktur, pertambangan dan transportasi
yang menimbulkan pengaruh luar biasa pada politik ekonomi di Eropa ataupun
seluruh Dunia, ini juga menjadi baseline dari besarnya emisi dari berbagai negara
karena adanya efisiensi produksi.
 Akar Masalah di Indonesia 1) Paradigma dalam memandang sumber daya sebagai
ladang produksi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi, kepentingan
ekonomi didukung dengan praktik politik yang mengakibatkan kerusakan lingkungan
di Indonesia, 2) Kerusakaan lingkungan dan hilangnya keanekaragaman hayati di
Indonesia terjadi karena kombinasi model pembangunan yang cenderung eksploitatif
disertai praktek korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat maupun korporasi yang
didukung kepentingan oligarki, 3) Praktek ini berdampak pada kerugian negara,
merusak hutan, hilangnya hak masyarakat adat dan meruksak iklim 4) Komisi
Pemberantasan Korupsi menunjukkan bahwa praktek korupsi sumber daya alam di
Indonesia bersumber dari persoalan praktek “state capture corruption” dengan
lemahnya fungsi kewenangan kelembagaan negara.
 Siklus Iklim sering dianggap natural padahal bersumber dari seluruh aktivitas
manusia misalnya aktivitas industri yang menggunakan pembakaran bahan bakar
fosil, aktivitas pertanian, pembakaran lahan yang awalnya dilakukan petani kecil
namun sekarang menjadi kepentingan memenuhi pangan. Proses penyebab perubahan
iklim Gas rumah kaca, Aerosol, siklus karbon yang terganggu. Lalu perubahan yang
terjadi pada iklim sendiri adalah peningkatan suhu global, pencairan lapisan es,
perubahan pola hujan, kenaikan permukaan laut dan perubahan sirkulasi laut.
 Respon dari siklus iklim ini terbagi dua yakni adaptasi terhadap dampak positif dan
negatif, lalu ada mitigasi dan interferensi terhadap aktivitas manusia.
 Dampak dan ancaman perubahan iklim yaitu 1) Keamanan air (air kering dan curah
hujan pendek) 2) Keamanan pangan (daerah kering menyebabkan produktivitas
tanaman menurun yang mengakibatkan pada kelaparan serta fungsi ekosistem yang
terganggu, munculnya hama hama baru) 3) Masalah Kesehatan dengan munculnya
berbagai penyakit 4) Kenaikan permukaan air laut disebabkan melelehnya gletser
yang berakibat potensi tenggelamnya pulau, terjadinya banjir 5) Peristiwa cuaca
ekstrim (panas ekstrim dan hujan lebat) 6) Gender, perempuan bertanggung jawab
pada air dan pangan jika perubahan iklim terjadi akan menjadi beban perempuan 7)
hak atas pembangunan yaitu hilangnya pertanian dll. Solusi permanen dari krisis iklim
hampir tidak bisa dilakukan yang bisa dilakukan hanya mencegahnya bertambah
parah.
 Respon PBB pada krisis perubahan iklim, 1) Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC) tahun 1988 tujuannya untuk mengesahkan penelitian lebih lanjut
mengenai perubahan iklim dan segala aspeknya, hasil kerja pertama IPCC tahun 1990
menjadi laporan yang mendasari UNFCCC, 2) UNFCC (1992) 3) Conferences of the
Parties ( COP 1995) 4) Kyoto Protocol (1997) 5) Paris Agreement (2015).
 Deklarasi darurat iklim yang diserukan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres pada
sebuah konferensi tingkat tinggi yang bertujuan membangun momentum dibalik
kesepakatan Paris yang terombang ambing oleh berbagai komitmen negara. Negara
besar seperti China dan AS menjadi prioritas untuk mendeklarasikan krisis iklim.
 Krisis iklim terjadi di depan mata dimana terjadi banjir, kebakaran hutan
menunjukkan hal darurat yang harus ditangani apalagi negara miskin yang paling
berisiko, menurut survei Indonesia percaya bahwa perubahan iklim adalah bencana
alam dan bukan disebabkan oleh manusia.
 Aktivitas manusia setelah revolusi industri menghasilkan emisi gas rumah kaca, di
Indonesia tercatat 5 sektor penghasil gas rumah kaca terbesar yakni 1) Energi 2)
Kehutanan 3) Sampah 4) Pertanian 5) Proses Industri dan penggunaan produk (IPPU),
sedikit catatan Indonesia pernah menjadi penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar
keempat di dunia pada tahun 2015.
 Emisi dari hal lain diantaranya Tempat pembuangan sampah yang mengandung gas
metana, pertanian yang menggunakan pupuk nitro oksida, kendaraan bermotor.
 Kenapa hal ini bisa terjadi di Indonesia? Karena adanya komitmen yang tidak
ambisisus, padahal Indonesia sendiri terlibat dalam berbagai perjanjian dan konvensi
di dunia mengenai krisis iklim, pemerintah sendiri memiliki kebijakan merencanakan
penurunan emisi 29-41% hingga tahun 2030, namun sayangnya tidak ada keseriusan
dari seluruh rangkaian komitmen yang dijalankan pemerintah Indonesia
 Indonesia, China, Jepang bisa menjadi penyebab dari gagalnya Paris Agreement
mengenai upaya pembatasan kenaikan suhu dibawah 1,5 derajat celcius,atau target
utamanya dibawah 2 derajat celcius, sebab kelima negara ini masih menggunakan
batubara dan berencana membangun hingga 600 PLTU dengan kapasitas 300 GW
(80% porsi batubara global) kelima negara ini nyatanya mengoperasikan 75% PLTU
di seluruh dunia
 Krisis Iklim menjadi tanggung jawab kita Bersama, lalu apa yang bisa kita lakukan?
Terus kritis terhadap pembangunan meskipun berdampak baik atau buruk, suarakan
pendapat terhadap pemerintah atau media massa, dengan Aksi menandatangani petisi
dan membuat kajian.
 Tidak ada ekonomi yang dapat tumbuh ditengah kerusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai